APA KABAR Edisi 5 Buletin PPI Dunia I Februari 2016
Susunan Dewan Redaksi Apa Kabar 2015 - 2016 Pelindung : Steven Guntur ( PERMIRA Rusia ) Pimpinan Redaksi : Dewi Anggrayni ( PPI Malaysia ) Sekretaris Redaksi : Vincentia Maudy ( PPI Singapore ) Redaktur Pelaksana ( Amerika - Eropa ) : Saravine Naitingale ( PERMIAS New York ) Redaktur Pelaksana ( Timur Tengah - Afrika ) : Muammar Kadafi ( PPI Tunisia ) Redaktur Pelaksana ( Asia Oseania ) : Junaida Astina ( PPI Thailand ) Layout : Intan Irani ( PPI Italia ) Dewan Redaksi : Suzy Susanti ( PPI Singapore ) Arindita Raldiutami Koestoer ( PPI Perancis ) Maryam Hakim ( PPI Jordania ) Pratiwi ( PPI Jordania ) Web Master : Rendy Tan ( PPI Tiongkok )
Salam Pembuka Di akhir tahun 2015, sekitar dua minggu setelah serangan teroris, Paris menjadi tuan rumah COP21, konferensi PBB (UNFCCC) tentang Perubahan Iklim. Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada, dalam pidatonya menyatakan bahwa kita harus bertanya pada penduduk lokal di daerah karena mereka selama ribuan tahun tahu bagaimana menjaga planet ini, dan kita seharusnya belajar dari mereka. Perubahan iklim telah mengancam banyak spesies di negara tersebut, dari beruang kutub hingga lebah. Lantas tidak lama setelah itu, di awal tahun 2016, dunia dikejutkan dengan epidemi Flu Babi H1N1 di Rusia, epidemi Virus Zica yang mengancam seluruh janin di Amerika Tengah & Selatan lahir dengan kepala kecil, dan terakhir mencuatnya kembali penyakit Difteri yang merenggut banyak nyawa anak-anak di tanah air, Indonesia. Ya, kita punya lebih dari cukup alasan untuk merasa rapuh dan lemah.Yang kemudian kembali pada teori Charles Darwin tentang seleksi alam.
Namun, disaat kita merasa rapuh dan lemah itulah, kita harus tetap mencari alasan untuk optimis, alasan untuk berjuang lebih keras lagi. Kita yang berkuliah di tanah orang tentunya tahu benar bagaimana pentingnya beradaptasi dan berjuang lebih. Dan di tengah segala tantangan yang ada, saya selalu percaya bahwa mereka yang pada akhirnya berdiri paling depan menyelesaikan suatu masalah, adalah mereka yang telah melihat potensi timbulnya masalah tersebut jauh-jauh hari sebelumnya. Adalah mereka yang mempersiapkan solusi dan rancangan ide sebelum masalah tersebut timbul. Adalah mereka yang mengajak teman dan saudara disekitarnya peka terhadap kemungkinan masalah yang akan timbul. Mereka hadir ditempa oleh segala keterbatasan dan tantangan yang menjadikan indera mereka lebih peka dan insting mereka lebih tajam. Dan kelak, mereka inilah yang dibutuhkan dunia untuk terus bertahan hidup dan berevolusi. Seperti Prof. Donald Metcalf dan tim di Australia yang menemukan Granulocyte Stimulating Colony Factor yang menyelamatkan lebih dari 10 juta penderita Kanker di dunia. Seperti Prof.David Reitze dan tim di AS yang mendeteksi Gelombang Gravitasi setelah 50 tahun percobaan, yang merupakan jendela terhadap suatu dunia jagad raya baru yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Seperti Prof.Angus Deaton dari Skotlandia yang penelitiannya mengubah dunia mikroekonomi, makroekonomi dan development economics, yang membantu membawa dunia keluar dari kehidupan konsumtif, kemiskinan menuju kesejahteraan. Dan bukan tidak mungkin suatu hari, salah satu dari mahasiswa Indonesia menemukan sesuatu yang akan membawa dunia ini ke arah yang lebih baik, bahkan jauh sebelum masalah itu muncul. Ya, kita memang hidup di zaman yang rapuh dan lemah. Namun, disaat kita merasa rapuh dan lemah itulah, kita harus tetap mencari alasan untuk optimis, alasan untuk berjuang lebih keras lagi. Salam Perhimpunan! Steven Guntur Koordinator PPI Dunia 2015-2016 Ketua PERMIRA Rusia 2015-2016
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 2 I
Daftar Isi : 2 - Kata Pengantar
24 - 28 Seni dan Olahraga
4 - Kepengurusan Dewan PPI Dunia 2015 - 2016 5 - 8 Lintas Peristiwa 10 - 14 Fashion
Mengenal Dunia Olahraga di India
30 - 32 Sains 34- 37 Kuliner 38 - 43 PPI dan KBRI Anniesa untuk New York Fshion Week
44 - 62 Galeri Foto
15 - 17 Travel
Charminar India
ASEAN New Year Gala di Beijing
18 - 22 Kesehatan Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 3 I
Susunan Kepengurusan Dewan Presidium PPI Dunia Periode 2015 - 2016 Koordinator : Steven Guntur ( PERMIRA RUSIA )
Sekretaris 1 & Bendahara : Nila Titis Asrining Tyas ( PPI Filipina )
Koordinator PPI Kawasan ASIA & OSEANIA : Gregorius Rionugroho H ( PPI Korea Selatan )
Sekretaris PPI Kawasan ASIA & OSEANIA : Grace Fiona A ( PPI Tiongkok )
Sekretaris 2 : Monica Jonan ( PPI Ceko )
Koordinator PPI Kawasan AFRIKA & Timur Tengah : Imam Khairul Annas ( PPI Saudi Arabia )
Sekretaris PPI Kawasan AFRIKA & Timur Tengah : Zakiah Rahmah ( PPMI Mesir )
Koordinator PPI Kawasan Amerika & Eropa : Puput A Cibro ( PPI Ceko )
Sekretaris PPI Kawasan Amerika & Eropa : Tika Diagnestya ( PERMIAS )
Koordinator Biro Pers : Richad Yanato ( PPI Taiwan )
Koordinator Divisi Pendanaan & Kerja sama : Mutiasari Mubyl Handaling ( PPI Australia )
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 4 I
LINTAS PERISTIWA
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 5 I
PPI Dunia Wujudkan Kasih di Hari Ibu Liputan Malaysia, Banyak orang memperingati Hari Ibu setiap 22 Desember. Di tahun ini, hampir seluruh laman sosial media dipenuhi dengan ucapan selamat hari ibu. Hal serupa juga dilakukan sejumlah pelajar Indonesia yang belajar di luar negara. Pesatuan Pelajar Indonesia (PPI Dunia) juga ikut mengapresiasikan rasa kasih mereka kepada ibu. dr. Steven Guntur, koordinator PPI Dunia periode 2015-2016 adalah salah seorang dokter anak yang saat ini melanjutkan studi Spesialis Pediatri di St. Petersburg, Rusia. Sebagai spesialis pediatri, tentunya banyak hal yang ia temukan saat menjalani praktek di rumah sakit.
Ia mengaku kasih ibu tidak akan pernah bisa habis dikenang masa, hal tersebut sudah Ia rasakan saat bertugas menjadi dokter anak disebuah rumah sakit di Rusia. Menurutnya, kekhawatiran seorang ibu ketika buah hatinya harus dibawa kerumah sakit sangatlah besar.
terjatuh dan dijahit belum berarti apa-apa ketika harus melihat anaknya terbaring sakit di rumah sakit. Dia mengatakan, orang yang belum menjadi serorang ibu tidak akan sanggup mebayangkan bagaimana rasa sakitnya dan khwatirnya seorang ibu kepada buah hatinya yang terbaring sakit. Fakta ini dari masa ke masa selalu menjadi kisah betapa kasih indah untuk dikenang ketika seorang anak telah pergi jauh meninggalkan ibunya. Banyak cara yang dilakukan untuk menyatakan kerinduan seorang pelajar pada ibu. Tsuraya, pelajar Indonesia di International University of Africa (IUA), Sudan, mengaku telah mengirimkan puisi pada hari ibu. Menurutnya saat kerinduan sudah tidak terbendung lagi ketika harus berjauhan dari rumah, meluapkan rasa rindu melalui tulisan merupakan pilihan yang tepat. “ Kalau sudah home sick tentunya obatnya ya telepon ke Indonesia. Hari ibu ini adalah momen yang pas untuk membuat ibu tersenyum dengan kejutan indah dari saya, termasuk berkirim puisi,� ungkap Tsuraya yang
“Saya pernah diberitahu seorang ibu, katanya mengalami sakit saat melahirkan, dan sakit ketika Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 6 I
berjanji untuk memberikan hadiah kepada ibunya dengan menyelesaikan studi tepat waktu. Lain lagi dengan Ardi, pelajar Indonesia asal Czechoslovakia. Hari ibu merupakan hari yang spesial baginya dan Ardi menyempatkan untuk memesan bunga dengan online payment untuk bisa mengungkapkan rasa sayangnya kepada sang ibu. “Dengan harapan kiriman bunga ini dapat membuat ibu bahagia, dan merasakan, meskipun berjauhan, betapa anaknya sangat mengasihinya,� ungkap Ardi. Lain halnya dengan pelajar Indonesia di India yang merayakan hari ibu dengan membuat lomba fotografi di Instagram PPI India dengan tema “Ibu�. Lomba ini bertujuan untuk menunjukkan betapa besarnya keinginan pelajar Indonesia di India untuk membuat ibu mereka di tanah air menjadi bangga dengan prestasi anaknya yang belajar di luar negara.
Masih banyak orang yang malu mengakui rindu pada ibunya. Seharusnya wujud kasih kepada ibu bukan saja diungkapkan pada hari ibu. Ketika berjauhan dengan ibu tentunya rasa rindu akan semakin besar. Meluangkan waktu berkirim kabar melalui pesan teks setiap hari tentunya akan sangat membuat ibu bahagia. Ibu adalah sosok yang sangat berarti dan punya peran besar dalam perjuangan Indonesia. Soekarno menetapkan hari ini, tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu karena para ibu dan para perempuan memiliki peranan besar dalam perjuangan memperbaiki kualitas bangsa.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 7 I
Peringatan Hari Ibu, 22 Desember Malaysia
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 8 I
FASHION
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 10 I
Karya ANNIESA pada New York Fashion Week
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 11 I
Tiga Desainer Indonesia Ikut Serta di New York Fashion Week Oleh: Saravine Naitingale
Liputan New York, New York Couture Fashion Week (NYCFW) ke-22 baru saja dilaksanakan, dalam pekan New York Fashion Week Spring/Summer 2016 tersebut dipenuhi dengan semangat dan kebanggaan masyarakat Indonesia di New York. Hal ini karena terlibatnya tiga desainer tanah air, Annisa Hasibuan, Diana Putri, dan Shafira yang menampilkan kemewahan dan kreatifitas busana khas Indonesia. Dalam rancangan busana yang di tampilkan, Annisa Hasibuan memamerkan 15 karya yang bertema “Sasikirana” yang berarti cahaya bulan dalam bahasa Sansekerta, salah satu bahasa tertua Indonesia yang digunakan dalam penulisan prasasti yang tersebar luas di nusantara. Gadis asal Sumatera Utara ini berhasil memukau setiap pasang mata yang hadir pada malam itu. “Ikut serta dalam pekan peragaan busana New York ini merupakan suatu kebanggan luar biasa bagi saya pribadi,” ungkap Annisa.
Karya ANNIESA pada New York Fashion Week
Karya ANNIESA pada New York Fashion Week
Sementara itu, penghargaan The Best Designer Award berhasil dibawa pulang oleh Diana Putri dalam acara NYFW yang bertempat di Crowne Plaza Hotel, Times Square. Diana mengangkat tema “Garuda” menjadi influence di koleksinya kali ini. Terinspirasi dari sosok tangguh nan elegan seekor Garuda, Diana ingin menampilkan kesamaan sosok tersebut di dalam sosok wanita liberal. Diana mengaku memilih rangkaian warna natural untuk menambah kesan glamour pada rancangan busananya. “Warna cokelat, biru, emas mewakili elemen-elemen bumi, langit, dan alam. Teknik drapping, laser cut, quilting, dan digital printing sengaja saya pilih untuk menambah kesan mewah rancangan saya,” tutur Diana. Diana Putri, yang juga dikenal khalayak dengan Diana Couture ini, menggaet Vicky Shu, seorang penyanyi terkenal Indonesia. Dengan koleksi sepatunya yang memukau semua hadirin, mereka setuju untuk menarik para local buyers untuk mengepakkan sayap bisnisnya di market internasional. Dalam peragaan busana tersebut, Shafira juga menampilkan koleksinya yang bertajuk “When West Meets West”. Untuk rancangannya, Shafira banyak menggunakan kain khas daerah Sumatera Barat, yaitu songket Silungkang, dengan taburan mewah batu Swarovski.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 12 I
Karya Diana Couture pada New York Fashion Week Gambar oleh Reinhardt Kenneth
Karya Diana Couture pada New York Fashion Week
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 13 I
20 rancangan busana muslim oleh Shafira ini mengangkat nuansa hitam dan silver berupa dress, blazer, A-flare skirts, palazzo, dan masih banyak lagi yang tentu memuaskan hati pencinta fashion. Tak hanya memamerkan masterpiece-nya di NYCFW, ketiga desainer handal ini pun melakukan Trunk Show yang terlaksana di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York. Dihadiri oleh para tamu undangan eksklusif di area sekitar New York City, KJRI New York pun mengundang Daniel James Cole, seorang dosen fashion di Fashion Institute of Technology (FIT) dan New York University (NYU) untuk mengomentari karya dan memberi tips dari desainer-desainer tersebut. Pertunjukkan special itu pun diakhiri dengan penampilan dari penyanyi Vicky Shu dan violis berbakat asal Sumatera Utara, Tengku Ryo, yang ikut memeriahkan acara tersebut. Karya SHAFIRA pada New York Fashion Week
Diana Fashion Designer
Karya Diana Couture pada New York Fashion Week
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 14 I
TRAVEL
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 15 I
Seni Arsitektur Charminar sebagai Wujud Harmonisasi Sosial Oleh: Kartika Indah Permata
Liputan India - Seni arsitektur India melambangkan negara sebagai wilayah tertua dimana peradaban manusia dimulai. Hyderabad menjadi wilayah dengan jejak historis yang menar-
ik di antara negara-negara bagian lainnya di India, sebuah tempat berkembangnya seni dan budaya dengan pesat dari masa ke masa. Wilayah ini terkenal sebagai kota metropolitan di masa kini, Hyderabad ternyata juga memiliki kedudukan yang penting di masa lalu. Keberadaan tambang intan dan permata yang legendaris di area Golconda membuat Hyderabad memegang peran penting dalam perputaran ekonomi saat itu. Tingginya tingkat signifikansi Golconda sebagai salah satu roda utama penggerak ekonomi masyarakat membuat kota Charminar menjadi jantung aktivitas perdagangan di kota Hy-
Bangunan ikonik Charminar berasal dari bahas Urdu, yaitu Char yang berarti empat dan Minar yang berarti menara. Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 16 I
derabad. Interaksi dari berbagai lapisan dan background pun teraktualisasi dalam seni arsitektur bangunan Charminar nan epik. Nama kota Charminar sendiri diambil dari nama bangunan Charminar yang kini menjadi ikon Hyderabad. Bangunan ikonik Charminar berasal dari bahas Urdu, yaitu Char yang berarti empat dan Minar yang berarti menara. Sebutan tersebut seirama dengan fisik bangunan yang memiliki empat menara itu. Sampai saat ini, masih terjadi perdebatan terkait alasan dibangunnya Charminar. Salah satu cerita yang berkembang menyebutkan bahwa Charminar dibangun oleh dinasti Quthub Shahi sebagai komomomerasi akan berakhirnya wabah mematikan yang menyebar di Hyderabad kala itu.
‘‘Terlepas dari perdebatan mengenai alasan dibangunnya Charminar, semua sepakat bahwa pembangunan Charminar semakin memperkuat posisi area tersebut di kota Hyderabad sebagai konsentrasi interaksi sosial yang pada akhirnya melahirkan karya seni yang multikultural“, ungkap Anugerah, salah satu mahasiswa Indonesia di Osmania University-India, yang fokus pada studi arkeologi. ‘‘Selain itu Charminar juga dianggap sebagai model terbaik dari gaya arsitektur bangunan di era dinasti Quthub Shahi“, lanjut Anugerah. Dibangun pada era Islam, Hyderabad menjadi filosofi pemerintahan ditengah pengaruh dari negara-negara luar sebagai akibat dari interaksi ekonomi, sosial, dan budaya. Arsitektur Indo-Islam yang dimiliki oleh Charminar merepresentasikan pengaruh India, Islam, Persia, Asia Tengah, Arab, dan Turki yang berikutnya mempengaruhi bentuk arsitektur bangunan di subkontinen India pada masa kedatangan Islam sekitar abad ke-7. Gaya arsitektur ini terkenal dengan karakteristik utamanya yaitu kubah serta menara yang menjulang tinggi dan terdapat lengkungan dan area terbuka pada sisi-sisi bangunan. Dari segi ornamen, bangunan Charminar dipengaruhi oleh gaya ornamen Hindu yang didominasi oleh desain floral, sedangkan jam gotik ditengah bangunan ditambahkan kemudian pada tahun 1889 sebagai wujud pengaruh arsitektur gaya Eropa. Anugrah menjelaskan, bentuk bangunan perseginya yang unik menjadi sentral pertemuan
empat direksi membuat Charminar menempati ruang tersendiri bagi masyarakat lokal. Hal ini terlihat nyata pada pembangunan replika Charminar oleh para muslim Hyderabad di Pakistan yang bermigrasi setelah invasi yang dilakukan India pada kerajaan Nizam di Hyderabad untuk menyatukan wilayah-wilayah di India setelah negeri Barata tersebut merdeka pada tahun 1947. Pembangunan replika itu sendiri dilakukan sebagai pengobat kerinduan terhadap tanah kelahiran. Setelah pembangunan Charminar di Hyderabad, area tersebut tidak hanya menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan, melainkan juga konsentrasi aktivitas spritual keislaman. Saat ini, kota Charminar telah beralih fungsi sebagai kota tua destinasi wisata. Akan tetapi, hal ini tidak mengubah posisi kota tersebut sebagai pusat kegiatan keagaamaan, terutama Islam, serta pusat ekonomi masyarakat, yaitu dengan keberadaan pasar lokal yang telah ada sejak dulu hingga sekarang. Sekitar tahun 1960’an, kuil Bhagyalakshmi sebagai tempat pemeluk agama Hindu beribadah didirikan persis di bangunan eksotis Charminar. Hal ini menunjukkan bahwa keharmonisan sosial dan pluralitas telah membudaya, tidak hanya sebelum runtuhnya kerajaan Nizam (dinasti terakhir di Hyderabad), tetapi juga setelah bergabungnya ‘daerah istimewa‘ Hyderabad pada India di tahun 1948. Lebih lanjut Anugrah menjelaskan, seni arsitektur Charminar adalah wujud perpaduan lintas agama, seni, budaya, nilai yang seyogyanya patut menjadi cermin bagi berbagai generasi akan pentingnya toleransi dan interaksi demi menjaga harmoni. Arif Bachtiar salah seorang wisatawan asal Indonesia mengaku, kunjungannya di India khsusunya Charminar membuat pria ini merasakan atmosfir masa silam ketika menyusuri bangunan tua yang masih berdiri kokoh di kota ini.
‘‘Charminar, ditemani dengan masjid dan pasar tua, serta bangunan-bangunan kuno di sekitar seolah membawa saya kembali ke atmosfer masa lalu“, ungkapnya. Begitu mempesonanya Charminar sebagai icon kota Hyberabad. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Charminar sebagai salah satu destinasi wisata bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke India.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 17 I
KESEHATAN
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 18 I
Hutan Indonesia, Gudang Tumbuhan Obat (Herbal) Dunia
Di Amerika Serikat terdapat sekitar 45 macam obat penting berasal dari tumbuhan obat tropika, 14 spesies berasal dari Indonesia, diantaranya obat anti kanker vinblastin dan vincristine dan obat hipertensi reserpine yang berasal dari pulau pandak (Rauvolfia serpentine). Dr. Ir. Agus Wahyudi, MS. Kepala Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Puslitbang Pertanian Bogor menjelaskan, hutan Indonesia memiliki banyak tanaman obat yang digunakan oleh sejumlah negara di dunia. Cina merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi tanaman obat Indonesia dalam jumlah banyak.
Loranthus SPP ( Benalu teh )
Oleh: Grace Fiona Alethea Liputan Chongqing - Lebih dari 30.000 jenis tanaman obat tumbuh di Indonesia, Sehingga wajar kekayaan akan jenis tumbuhan herbal ini membuat Indonesia dijuluki sebagai laboratorium hidup (live laboratory). Potensi obat herbal diprediksi memiliki kualitas yang setara dengan obat modern, sayangnya belum dimanfaatkan dengan optimal untuk kepentingan masyarakat. Tidak lebih dari 5% dari tumbuhan herbal Indonesia yang digunakan, diteliti, dan diproduksi sebagai obat tradisional. Banyak diantara tanaman obat Indonesia diteliti, dimanfaatkan, dan dipatenkan oleh negara-negara lain. Berdasarkan informasi yang dimuat dalam harian Suara Pembaruan tanggal 26 Maret 2005, diketahui bahwa sedikitnya 40 senyawa aktif dari tanaman yang berasal dari Indonesia telah dipatenkan oleh ilmuwan Jepang. Minimnya sumber daya, baik tenaga maupun materi membuat Indonesia harus merelakan hal ini. Sebuah survei yang dilakukan oleh PT. Esai pada tahun 1986 menemukan bahwa di Indonesia terdapat 7000 spesies tanaman obat yang setara dengan 90 persen tanaman obat yang tumbuh di seluruh Asia (PT..Esai, 1986).
Tanaman yang berhasil dibudidayakan dengan baik dan di ekspor ke luar negara diantaranya adalah; temulawak, kunyit, dan kencur. Tiga jenis tanaman obat kelompok curcuma ini masing-masing memiliki kandungan yang berfungsi sebagai anti oksidan yang banyak digunakan di China. “Tanaman jenis curcuma adalah salah satu tanaman yang banyak di konsumsi sebagai tanaman obat, sehingga pihak kami secara aktif mengembangkan budidaya tanaman curcuma ini kepada petani,� jelas Agus yang juga secara aktif terlibat dalam berbagai penelitian pembenihan tanaman obat. Lebih lanjut Agus menjelaskan, situasi tanaman obat yang tumbuh subur di hutan Indonesia merupakan peluang yang sangat besar untuk dapat dikembangkan sebagai budidaya tanaman obat, hanya saja motivasi petani untuk mengembangkan budidaya tanaman obat ini masih sangat rendah. Sebut saja jahe, jenis tanaman obat ini dulunya sangat banyak di tanah air, namun rendahnya minat petani dan diperburuk dengan harga jahe yang rendah, menjadikan kebutuhan jahe yang meningkat harus di pasok dari luar. “Dulunya jahe merupakan tanaman obat yang pernah di ekspor, tetapi harga jahe yang tidak stabil karena kualitasnya yang kurang baik mengakibatkan kebutuhan jahe di tanah air harus di impor,� jelas Agus.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 19 I
Pada tahun 1983-1994 lebih dari 40% obat baru yang disetujui oleh FDA adalah senyawa alam, dan saat ini lebih dari 30% bahan obat yang beredar di perdagangan juga berdasarkan dari senyawa alam. Dr. Steven guntur Spa. membenarkan hal tersebut. Menurutnya untuk dunia medis, khususnya obat-obatan kandungan obat memang terdapat bahan alami yang berasal dari tanaman. Sejumlah negara sudah menggunakan tanaman seperti curcuma yang dikenal dalam bahasa tanamanannya sebagai temulawak. “Di sejumlah negara curcuma sudah digunakan sebagai kandungan dalam obat yang digunakan sebagai obat untuk kerusakan fungsi hati, dan beberapa jenis penyakit lainnya, selian itu curcuma juga digunakan sebagai penambah nafsu makan balita,� jelas dr. Steven. Sebagai negara dengan hutan tropis terbesar kedua di dunia, tentu potensi ini sangatlah besar untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan medis masyarakat Indonesia dan bahkan dunia. Terlebih lagi setelah mengetahui bahwa banyak diantara senyawa-senyawa tersebut berfungsi sebagai antidot atau juga dikenal dengan obat penawar dari penyakit-penyakit yang cukup banyak ditemukan seperti gagal jantung, malaria, kanker, dan berbagai
macam penyakit kronis lainnya. Sangat besar potensi tanaman herbal yang dimiliki Indonesia, namun banyak pula permasalahan yang timbul dalam proses pelestariannya. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, salah satunya adalah kerusakan habitat. Permintaan yang tinggi terhadap tumbuhan obat-obatan serta pemanenan yang berlangsung secara membabi buta membuat tanaman herbal di Indonesia tidak dapat diproduksi secara massive. Hanya saja budidaya tumbuhan obat di Indonesia berjalan lambat karena minimnya budaya dan pengetahuan dari masyarakat ditambah lagi kurangnya perhatian pemerintah dalam hal peraturan perundangan untuk melestarikan tanaman obat, sehingga tanaman herbal terancam punah. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban dan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga obat-obatan herbal ini agar tidak hanya meneliti, mengembangkan, dan memproduksi secara massal namun juga dapat melestarikannya dengan baik ( edit by Dw ). Lima tanaman tradisional asal Indonesia yang digunakan sebagai obat : 1. Cyclea barbata Miers (cincau rambat atau cincau hijau) Di Indonesia Cyclea barbata Miers memiliki nama populer cincau rambat atau cincau hijau. Daun dari tanaman ini biasanya digunakan sebagai bahan utama dari minuman yang sangat pas di siang hari, yakni es cincau. Selain sebagai pelepas dahaga ditengah teriknya matahari, ternyata tanaman yang dengan mudah ditemukan di hutan jati, bambu, maupun semak belukar ini juga mengandung senyawa yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Secara tradisional tanaman ini telah terbukti sebagai obat dari penyakit gastroenteritis (radang usus), tifus, penyakit dalam, darah tinggi, diare, sakit tenggorokan dan juga radang lambung. Di dunia medis modern kandungan flavonoid dalam daun cincau ternyata juga mempunya efek antihipertensi, anti-radang, dan antibakterial. Daun cincau juga bermanfaat bagi penyandang diabetes. Hasil riset dari Universitas Brawijaya, Malang
Coleus Scutellarioides, Linn, Benth ( iler )
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 20 I
Cyclea Barbata Miers
(2015) menunjukkan bahwa teh hijau berbasis daun cincau memiliki kandungan antioksidan sebesar 68% dan mampu menurunkan kadar glukosa darah dan profil lipid pada tikus hiperglikemia (hiperglikemia= kadar glukosa darah melebih normal).
dkk., 2009).
2. Coleus scutellarioides, Linn, Benth (iler) Di lingkungan masyarakat Jawa, tanaman ini biasa disebut sebagai kentangan, sementara bagi masyarakat sunda, nama kotok terdengar lebih familiar, dan mungkin bagi masyarakat Indonesia lainnya, nama Iler terdengar yang paling pas di telinga.
Tidak hanya itu, beberapa studi juga menemukan bahwa iler mengandung senyawa flavanoid, polifenol, tanin etil salisilat, lender, alkolid, timol, serta rosmarinic acid (RA). Iler merupakan tanaman yang kaya akan senyawa metabolit. Metabolit primer digunakan untuk pertumbuhan tanaman tersebut, sedangkan metabolit sekunder yang dihasilkan memiliki kemampuan bioaktivitas sebagai pelindung dari gangguan hama Senyawa metabolit sekunder yang ada dalam kandungan iler ini juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Tanaman dengan mudah dapat ditemukan di hutan, sungai, bahkan pematang sawah. Biasanya tanaman ini digunakan para petani sebagai pestisida untuk mengusir hama. Namun ternyata, tanaman ini juga berkhasiat untuk mencegah timbulnya diare dan pneumonia akibat bakteri S.aureus. Senyawa tannin dalam Iler bekerja dengan cara mengikat protein sehingga membentuk kompleks tannin-protein yang menghambat nutrisi untuk pertumbuhan bakteri (Khoirul, 20017 dalam Sari,
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh grup peneliti di Universitas Bengkulu, bahwa kandungan antibiotik dalam senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun iler mempunyai kemampuan daya hambat yang lebih besar dibandingkan tetrasiklin (antibiotik yang bekerja secara bakteriostatik). Hal ini berarti daun iler memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai bahan antibiotik karena kemampuannya untuk membunuh bakteri pathogen.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 21 I
3. Orthosiphon stamineus Benth (Kumis kucing) Kumis kucing banyak ditemukan di pinggiran hutan, padang rumput, atau bahkan di pinggir jalan sekalipun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Olah N.K, dkk pada tahun 2003 di Romania, tanaman obat ini mengandung bahan aktif polymethoxylated flavonoids dan senyawa turunan dari caffeic acid. Berdasarkan penelitian lainnya, tanaman ini juga mengandung orthosiphonin glikosida, garam kalium, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, mioinositol dan sinensetin. Ortosiphonin dan garam kalium bekerja untuk mencegah penyakit pada kandung kemih, empedu maupun ginjal dengan cara melarutkan asam urat, oksalat dan juga fosfat yang terdapat didalamnya. Kadar kalium yang cukup tinggi berfungsi sebagai diuretik dan pelarut batu saluran kencing. Minyak asiri yang terkandung didalamnya berfungsi untuk meredakan infeksi kulit, sedangkan fenol dapat digunakan sebagai antiseptik dan juga bahan dasar pembuatan obat seperti aspirin. Selain itu, sinensetin dalam kumis kucing juga dapat digunakan sebagai antibakteri. 4. Loranthus SPP (benalu teh) Benalu teh merupakan jenis tumbuhan yang unik. Bagi beberapa jenis tanaman, benalu teh merupakan hama dan penyakit. Namun bagi dunia medis, benalu ini berfungsi sebagai anti-kanker. Saat tumor atau kanker menyerang, tubuh
Curcuma Xanthorriza Roxb ( Temulawak )
mengeluarkan reaksi dan mengeluarkan sel imunitas yang bekerja melawan sel kanker, diantaranya adalah makrofag dan sel-sel T yang membunuh sel tumor dengan memproduksi TNF-alpha. Penelitian mengenai tanaman menyebutkan bahwa ekstrak dari benalu teh dapat merubah respon sel tumor fibrosarcoma sehingga lebih sensitif terhadap serangan sel tumor. Hal ini membuat penyakit kanker yang biasanya diobati melalui metode kemoterapi, operasi atau radiasi bergantung dari stadium penyakitnya ini kini memiliki metode alternatif yang tidak kalah berkhasiatnya. Beberapa penelitian lainnya mengungkap bahwa ternyata ekstrak benalu teh S.oortiana tidak hanya dapat melemahkan sel tumor tetapi langsung dapat menyerangnya dan merusak sel jahat tersebut secara langsung. 5. Curcuma xanthorrhiza Roxb (temulawak) Temulawak sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu kala sebagai jamu penambah nafsu makan. Ternyata temulawak mampu menangkal radikal bebas karena mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi di dalam tanaman yang mudah ditemukan di hutan tropis ini juga memiliki potensi untuk mencegah terjadinya kerusakan mukosa pada lambung sehingga baik untuk kesehatan lambung.
Orthosiphon Stamineus Benth
Selain itu, aktivitas kurkumin yang terkandung dalam temulawak mampu meningkatkan imunitas dan mencegah inflamasi (peradangan) dalam tubuh. Saat ini, temulawak dapat dikonsumsi dengan mudah melalui berbagai macam minuman ringan cepat saji maupun jamu-jamu yang telah dikemas secara moderen. Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 22 I
SENI & OLAHRAGA
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 24 I
Salah satu mantra yang disebutkan di Arthavaveda mengatakan “Duty is in my right hand and thefruits of victory in my left�.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 25 I
Mengenal Dunia Olahraga di India Oleh : Belly Rahmon Liputan India, Kegiatan olahraga merupakan kegiatan rekreasional yang mempunyai manfaat luas, selain melatih fisik olahraga juga mempunyai nilai sosial, bahkan ritual. Selain itu, prestasi olahraga juga menentukan prestise suatu negara. India sebagai salah satu negara yang memiliki kebudayaan tertua memiliki peran besar dalam sejarah olahraga dunia. Sejak jaman Veda, masyarakat sub-benua India kerap memainkan dan memeragakan kegiatan adu ketangkasan yang tercermin sebagai ritual keagamaan.
Salah satu mantra yang disebutkan di Arthavaveda mengatakan “Duty is in my right hand and the fruits of victory in my left”. Hal ini senada dengan sumpah Olimpiade Dunia yang
berbunyi “For the Honor of my Country and the Glory of Sport”. Nilai-nilai Hinduisme dan Budhisme yang tumbuh di India turut melahirkan dan menyebarkan berbagai permainan ketangkasan. Selain itu, pengalaman panjang India dibawah kolonialisme, terutama oleh Inggris sejak abad ke-16 hingga merdeka, turut pula memberi pengaruh perkembangan beberapa jenis olahraga yang kita kenal hingga saat ini. Salah satu jenis martial arts atau seni bela diri tertua di dunia berasal dari India. ‘Kalaripayatu’ adalah seni bela diri yang berkembang khususnya di Kerala dan telah tercatat dalam literatur ‘Sangam’ pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi. Secara sederhana, Kalaripayatu dapat diartikan sebagai langkah kemenangan dalam bela diri. Seni bela diri ini dimainkan dengan berbagai alat seperti tombak, pedang, perisai, dan
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 26 I
dapat pula dilakukan dengan tangan kosong. Latihan bela diri Kalaripayatu ini fungsi awalnya adalah sebagai latihan untuk persiapan perang. Beberapa sumber mengatakan, seiring perkembangan Budhisme ke penjuru wilayah Asia Timur jauh, seni Kalaripayatu India turut mempengaruhi lahirnya Judo dan Karate. Menurut, Vinnesh yang adalah seorang ‘Ashan’ atau guru Kalaripayatu, seni bela diri ini merupakan tradisi kuno yang menggabungkan unsur historis-mistis dan sistem pelatihan fisik yang ilmiah. Penekanan utamanya adalah bagian kaki yaitu gerakan menendang bagian-bagian vital atau yang disebut ‘marmas’ dimana terdapat 180 titik lemah pada tubuh lawan. Seni kalaripayatu terus dilestarikan hingga kini. “Latihan diberikan gratis kepada mereka yang berminat dengan terlebih dahulu mengikuti serangkaian bimbingan spiritual sebelum calon murid mendapatkan guru pembimbing mereka”, ungkap Dinesh yang juga seorang Ashan. Olahraga ini juga menjadi seni pertunjukan yang menarik para wisatawan dari berbagai negara. Salah satunya adalah Bart Siew, seorang turis dari
Belgia yang datang ke Kerala, India untuk menyaksikan olahraga bela diri ini. Menurutnya, Kalaripayatu merupakan sebuah olahraga yang menarik. Dia tertarik setelah salah satu televisi swasta di negaranya menayangkan tentang Kalaripayatu. Ada juga jenis olahraga lain yang berkembang sejak zaman India kuno yang disebut Kabaddi. Kabaddi dipertandikan antara dua regu yang masing-masing terdiri dari 7 anggota. Mereka masing-masing menempati separuh dari bidang lahan seluas 10 m x 13 m. Penyerang dari kelompok pertama harus melewati garis menyeberangi daerah lawan sambil menahan nafas. Dia harus berusaha menangkap atau menepuk pemain lawan dan kemudian kembali berlari ke kotak wilayah sendiri. Apabila telah sampai, dia harus meneriakkan “Kabaddi!”, sembari boleh kembali bernafas. Bersamaan dengan sepak takraw, olahraga ini telah resmi menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di Asian Games sejak tahun 1990 hingga Asiad (nama lain dari Asian Games) yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan tahun 2014 lalu. Olahraga Badminton yang kita kenal saat ini di-
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 27 I
populerkan oleh British India pada pertengahan abad ke-19. Awalnya disebut shuttlecock dan untuk pertama kali aturan-aturan Badminton disusun di Poona atau Pune, sebuah kota di dekat Mumbai. Setelah para pegawai-pegawai British India pulang kembali ke Inggris Raya, mereka mendirikan klub badminton dan seterusnya mengembangkan badminton serta merevisi aturan-aturan Pune. Hingga kini, Badminton menjadi olahraga yang dikenal di dunia dan dipertandingkan di tingkat regional maupun internasional. Catur atau chess, merupakan salah satu jenis olahraga yang berasal di India. Ada yang menggolongkan catur sebagai olahraga ketangkasan sementara sebagian lagi mengelompokkanya ke dalam jenis permainan ketangkasan, seperti layaknya biliar atau permainan kartu.
hingga ke negara lain seiring perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang pada zaman dahulu kala dan terus berkembang sampai menjadi olahraga yang kita kenal saat ini. Referensi: www.kkbi.wed.id http://yas.nic.in/ http://timesofindia.indiatimes.com http://www.olympic.org/ http://www.olympic.ind.in/ http://www.britannicaindia.com/ Wikipedia
Catur adalah olahraga ketangkasan yang mendunia dan awalnya tumbuh di India dengan nama ‘Ashtapada’ (enampuluh kotak). Permainan ini kemudian disebut “Chaturanga”, diambil dari Bahasa Sanskrit yang berarti “yang terbagi menjadi empat bagian”. Ada empat bagian tentara, layaknya bala tentara India yang terdiri dari gajah, kereta perang, kuda, dan prajurit. Berawal dari Hindustan chaturanga menyebar ke Persia, Arabia, hingga ke Eropa. Kemudian permainan ini menjelma menjadi olahraga catur modern yang kita kenal saat ini. Olahraga ketangkasan yang berakar budaya dari India ini adalah salah satu uji strategi perang yang dulu diterapkan di zaman India kuno. Catur sampai saat ini dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari pemain kelas kedai kopi hingga level grandmaster antarbangsa. Selain dari berbagai jenis olahraga yang telah dipaparkan diatas, masih ada beberapa bentuk olahraga maupun permainan adu strategi lainnya yang diperkirakan berasal maupun berkembang dari tanah India, salah satunya adalah Polo. Polo merupakan warisan dari kesultanan mughal di masa pemerintahan Sultan Babhur, sementara permainan ular tangga (snake and ladder) maupun permainan kartu (cards) telah dimainkan penduduk di dataran tinggi Kashmir, Rajashtan, Orissa, hingga menyebar ke Nepal. Semua
permainan
tersebut
menyebar
luas
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 28 I
SAINS
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 29 I
Menilik Jaringan Pedulum Nusantara, Transportasi Laut Perairan Indonesia
Gambar 1: Konsep Jaringan Pendulum Nusantara. Liputan Belanda, Mantan Direktur Utama Pelindo II, Richard Joost Lino memiliki ide briliannya yang dikenal dengan Pendulum Nusantara yang menjadi awal mula konsep transportasi maritim yang saat ini menjadi ujung tombak visi Presiden Jokowi.
hubungan 2013, Indonesia bagian barat mendominasi aktivitas perdagangan sebanyak 80% dari total semua perdagangan di Indonesia. Sedangkan Tanjung Priok tercatat sebagai pelabuhan dengan lalu lintas kontainer lebih dari 50% dibanding pelabuhan lain di Indonesia (Pelindo II, 2013).
Pendulum Nusantara bertujuan untuk menyeimbangkan perdagangan dari barat hingga timur Indonesia, sehingga saat ini pemerintah Indonesia melakukan re-touch menjadi Tol Laut.
“Inilah yang menjadi dasar perlunya mengurus transportasi laut Indonesia dengan baik, selain itu situasi ini juga semakin menguatkan perlunya strategi penyeimbangan aktivitas perdagangan di Indonesia yang sebagian besar pengiriman barang dilakukan melalui transportasi laut,� ungkap Hafida yang baru saja memaparkan persoalan transportasi laut Indonesia melalui tulisan ilmiahnya di Paris..
Hafida Fahmiasari, salah seorang pelajar Indonesia asal Yogyakarta saat ini sedang melanjutkan study Master bidang Transportation, Infrastructure, and Logistics di Technische Universiteit Delft, Belanda. Menurutnya, berdasarkan data kementrian per-
Hafida pada November 2015 lalu adalah salah satu pemenang Olimpiade Karya Tulis Inovatif (OKTI)
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 30 I
digelar oleh PPI Prancis di UNESCO Paris dengan Tema Maritim. Lebih lanjut wanita 24 tahun ini menjelaskan, konsep pelayaran Pendulum Nusantara mengedepankan konsep liner shipping, yang berarti menggunakan jadwal rutin untuk mengirimkan kontainer dari barat ke timur Indonesia seperti gerakan pendulum. Pendulum Nusantara didesain untuk melayani pelayanan kontainer jalur utama sehingga akan berhenti di enam pelabuhan utama di Indonesia, yaitu: Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Batam (Kepulauan Riau), Tanjung Priok (DKI Jakarta), Tanjung Perak (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Sorong (Papua Barat). “ Pergerakan jaringan ini akan ‘mengayun’ dari Kuala Tanjung, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong. Dari Sorong, layaknya pendulum, pergerakan kapal kontainer akan kembali menuju Kuala Tanjung dengan rute yang sama,” jelas Hafida yang juga lulusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta. Menurut Hafida, konsep ini tidak akan berjalan sendiri karena nantinya akan ada jaringan pelayaran pendukung dari enam pelabuhan pengumpul (hub). Dari pelabuhan pengumpul arus barang akan menuju ke 24 pelabuhan utama lain di tiap pulau dan juga pelayaran perintis ke pulau-pulau terluar di Indonesia. Untuk menganalisa efisiensi jaringan Pendulum Nusantara, metode yang digunakan adalah Nagurney-Qiang (NQ) dan Jenelius, Petersen, & Mattson (JPM). Metode NQ menganalisa efisiensi jaringan dari perhitungan biaya transportasi laut dan arus barang dari dan menuju pelabuhan utama, sedangkan metode JPM menganalisis tingkat kepentingan: (i) simpul (node) pelabuhan utama dan (ii) koneksi (link) antara dua pelabuhan di sistem ini. “ Data yang dibutuhkan adalah biaya transportasi laut dari masing-masing pelabuhan utama (dalam Rupiah) dan data arus barang antar pelabuhan (dalam ton). Hasil dari analisis ini kemudian dibandingkan dengan analisis dari jaringan perdagangan utama yang ada saat ini,” ungkap Hafida lebih lanjut. Mengacu pada hasil analisis dengan menggunakan
metode NQ, dapat diketahui bahwa efisiensi jaringan Pendulum Nusantara adalah 4,48 ton/rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat arus 4,48 ton dalam tiap satu rupiah yang dikeluarkan. Di lain pihak, jaringan yang ada saat ini memberikan hasil efisiensi sebesar 3,1 ton/rupiah. Data tersebut menarik sebuah kesimpulan, bahwa jaringan Pendulum Nusantara lebih efisien sebanyak 45% dibanding dengan jaringan yang ada saat ini. Metode JPM memperlihatkan bahwa Tanjung Perak merupakan simpul terpenting dalam sistem ini (0,89), sedangkan Sorong menjadi simpul dengan tingkat kepentingan terendah (0,03). Hal ini relevan, jika melihat Tanjung Perak mengalirkan 36% dari total arus barang. Biaya transportasi dari dan menuju Tanjung Perak relatif lebih rendah dibanding pelabuhan lain. Sorong memiliki biaya transportasi hampir 3x lipat dari biaya rerata dan muatan rendah dalam sistem. Koneksi terpenting di sistem ini adalah koneksi antara Tanjung Priok dan Tanjung Perak (0,492), di sisi lain, koneksi antara Makassar dan Sorong memiliki tingkat kepentingan paling rendah (0,003). Menilik hasil analisis di atas, terlihat bahwa Indonesia bagian timur memiliki kepentingan simpul dan koneksi yang sangat rendah, sehingga tingkat kepentingan ini lah yang dapat dijadikan bukti empiris bahwa pembangunan di timur harus segera digenjot oleh pemerintah Indonesia. Hal ini juga terus diupayakan oleh pemerintah dengan ekspansi pelabuhan Sorong yang saat ini sedang mengadakan studi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sorong. Sebelumnya pemerintah telah menetapkan KEK Morotai, Bitung, dan Palu di bagian Indonesia timur lainnya. Dengan adanya industri yang mumpuni, konsep ship follows trade dapat dimaksimalkan. “Apa gunanya memiliki jaringan pelabuhan, jika tidak didukung dengan infrastruktur pelabuhan dan aktivitas ekonomi yang memadai,” ujar Hafida. Lebih jauh lagi, penerapan konsep Tol Laut harus didukung dengan renovasi 24 pelabuhan utama dan pengadaan kapal dengan rerata muatan 300400 TEU. Hal ini bermaksud untuk menciptakan
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 31 I
skala ekonomi yang memadai. Berdasarkan data Bappenas (2014), dibutuhkan 83 kapal kontainer, 500 kapal rakyat, dan 26 kapal perintis untuk mewujudkan transportasi maritim Indonesia yang efisien. Pengadaan ini membutuhkan biaya sebesar 96,8 triliun rupiah sehingga terangkum dalam pembangunan jangka panjang Indonesia. Sebagai langkah jangka pendek, pemerintah dapat mengatur trade policy, seperti: mengharuskan perdagangan ternak dan daging dari dan ke Australia melewati pelabuhan Kupang (Nusa Tenggara Timur) atau mengharuskan perdagangan tuna, ikan, dan elektronik dari dan ke Filipina, Tiongkok, Jepang, dan Hongkong melalui pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) terlebih dahulu. “Satu hal yang pasti, negara kita sudah saatnya bersiap memaksimalkan potensi maritim dan menjunjung tinggi Cakrawarti Samudera, jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung,� tutup Hafida.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 32 I
KULINER
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 34 I
Rotee Mataba, Jajanan Khas Thailand Oleh: Junaida Astina Liputan Thailand, Rotee mataba, atau biasa disebut dengan rotee, merupakan makanan khas Thailand yang serupa dengan rotee canai asal India. Rotee mataba adalah salah satu makanan khas masyarakat Thailand bagian selatan. Rotee mataba sangat familiar bagi sebagian besar masyarakat Thailand, begitu juga di Bangkok. Biasanya rotee disajikan dengan berbagai filling, topping, maupun dipping. Pada awalnya, rotee hanya dipadukan dengan kari ayam. Perpaduan antara rempah-rempah dari kari ayam bertemu dengan legitnya rotee yang dibentuk berlapis-lapis ini membuat rotee menjadi selingan favorit di semua kalangan usia. Seiring berjalannya waktu, rotee dipadukan dengan lebih banyak ragam topping dan filling, seperti keju, tuna, pisang, susu kental manis, serta milo.
jenis topping/filling rotee dan jenis toko. Menurutnya, salah satu rotee yang banyak diminati adalah rotee dengan topping pisang, telur dan keju. Cafe yang berlokasi di pinggir jalan Petchburi Soi 7 Bangkok ini merupakan salah satu cafe selalu ramai pengunjung.
�Cafe kami buka pada malam hari, mulai dari jam 6 sore sampai tengah malam. Biasanya konsumen yang datang dari berbagai umur, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa, bahkan anak muda pun seringkali menjadikan cafe kami untuk tempat mereka nongkrong,� ungkap Jeen. Biasanya mereka nongkrong sambil menikmati rotee mataba dan dilengkapi dengan segelas es Thai tea, yang biasa disebut dengan chayen (cha berarti teh dan yen berarti dingin).
Selain chayen, minuman yang tak kalah laris dan menjadi favorit pelanggan adalah chaMr. Jeen, salah seorang penjual rote mengakiaw (teh hijau dengan susu atau dalam Baku, setiap hari Ia menjual sekitar 100-200 porhasa Jepang disebut juga dengan matcha). si rotee dalam satu hari. Satu porsi rotee dijual dengan harga berkisar antara 10-70 baht (sekitar Rp 4.000-30.000), tergantung dari Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 35 I
Joko Gunawan, seorang pelajar asal Indonesia yang belajar di Thailand, merupakan salah seorang pelanggan cafe rotee Jeen. Menurutnya, yang menjadi pelanggan setia adalah cita rasa rotee yang memang sesuai dengan lidah, begitu juga dengan lidah orang Indonesia. “Selain harganya ekonomis, lokasi yang strategis dan nyaman untuk ngobrol, yang paling penting itu adalah rasanya poolll muanthabb
Thai tea Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 36 I
Rotee Mataba khas Thailand
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 37 I
PPI dan KBRI
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 38 I
Masyarakat Indonesia rayakan Natal di KBRI Paris Oleh: Arindita Raldiutami Koestoer
Liputan Prancis, Perayaan Natal tahun 2015 di Paris berlangsung pada Sabtu, 19 Desember 2015. Perayaan ini dihadiri oleh puluhan masyarakat Indonesia di Prancis, khususnya bagi yang beragama Kristen dan Katolik. Perayaan natal diawali dengan ibadah bersama pada sore hari di gedung KBRI Paris. Malam harinya perayaan natal dimeriahkan dengan musik serta paduan suara dan di tutup dengan makan malam bersama. Kegiatan ibadah natal ini merupakan kegiatan ta-
hunan yang rutin diadakan oleh KBRI Paris dan Perwakoi (Persekutuan Warga Kristen Oikumene Indonesia) Paris. Menurut Duta Besar RI Dr. Hotmangaradja Pandjaitan, kegiatan yang diadakan di Balai Budaya KBRI Paris ini diharapkan dapat menjadi sarana berkumpul dan merayakan hari besar keagamaan bagi masyarakat Indonesia yang ada di Prancis baik para pelajar maupun diaspora Indonesia. “ Jauh dari tanah air pada hari besar keagamaan tentunya akan terasa sangat berat, dengan merayakan natal bersama di KBRI berharap dapat
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 39 I
mengobati sedikit kerinduan akan kampung halaman,” ungkap Dr Hotmangaraja. Tidak hanya dirayakan di KBRI Paris, suasana natal juga sangat terasa pada acara open house yang diadakan di Wisma Duta Besar KBRI Paris pada 22 Desember 2015. Acara yang dihadiri ratusan warga Indonesia di Prancis ini digelar dengan meriah sejak pukul 18.00 hingga larut malam. Santa Klaus yang hadir untuk anak-anak dan membagikan hadiah berupa boneka dan permen menjadi pengisi acara yang sangat menghibur. Acara juga dimeriahkan oleh band “Ingin Pulang” dari para pelajar di Prancis yang memainkan sejumlah lagu sebagai pengisi acara. “Saya senang bisa berkumpul disini bersama teman-teman Indonesia di tanah rantau, rasanya seperti pulang kampung,” ungkap Dea Christina, salah seorang tamu yang hadir.
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 40 I
Jelang Simposium PPI AsiaOseania, PPI Beijing Gelar Lomba Artikel Ilmiah Maritim Indonesia Oleh Monica Amelia Liputan Beijing, Dalam rangka menyambut Symposium Internasional PPI ASIA-Oseania April 2016 mendatang, PERMIT Beijing, PPIT Cabang Beijing selaku penyelenggara acara dibantu dengan PPI Tiongkok pusat, gelar lomba penulisan makalah bertajuk “Membangun Kembali Negara Mari-
tim Indonesia : Perspektif Pelajar Indonesia di Tiongkok.” Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok, Soegeng Rahardjo menjelaskan, pihaknya mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kepulauan terbesar didunia. “ Kondisi ini harus difasilitasi dengan infrastruktur yang baik, sehingga hubungan dari satu pulau dengan pulau lainnya tidak terhambat, karena hal ini sangat mempengaruhi kemajuan pulau tersebut. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan,” Ungkap Soegeng Rahardjo yang juga bertugas sebagai duta besar RI untuk Mongolia. Diharapkan dengan kegiatan ini akan lahir sebuah ide dan gagasan cemerlang dari pelajar Indonesia kawasan Asia Oseania untuk membangun kembali maritim Indonesia menjadi lebih baik. Sementara itu Grace Fiona, selaku sekretaris PPI Dunia untuk kawasan Asia-Oseania menyampaikan, kegiatan Simposium Internasional PPI Asia-Oseania merupakan salah satu agenda tahunan PPI Dunia kawasan Asia dan Oseania yang bertujuan untuk membahas terkait keorganisasian, program kerja PPI kawasan Asia-Oseania dan bertukar pikiran serta merumuskan solusi atau tindakan konkrit untuk para pelajar Indonesia yang berada di kawasan Asia- Oseania.
bangun maritim Indonesia lebih baik lagi, nantinya pemenang lomba akan memaparkan kajian mereka kepada delegasi mahasiswa yang hadir dari 14 negara anggota PPI Dunia Kawasan Asia-Oseania,” ungkap Grace yang juga sebagai ketua umum PPI Tiongkok. Dari sejumlah peserta, 4 finalis terpilih untuk mempresentasikan hasil karya mereka dihadapan para juri dan para hadirin. Mereka adalah Florensia Mulyono (Program Bahasa, China Youth University Beijing), Aji Pribadi Henoch (Program Magister (S2) Pendidikan, Beihang University), Indra Gunawan (Program S1 Hubungan Internasional di Beijing Foreign Study University (BFSU)), dan Vivian Karim Ladesi (Program Doktoral (S3) di University Science and Technology Beijing (USTB). Tiga dewan juri dalam lomba tersebut diantaranya adalah Atase Pendidikan Tiongkok, Priyanto Wibowo, Santo Darmosumarto selaku Pejabat Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Beijing, serta Christine selaku salah satu pendiri PPI Tiongkok. Salah seorang juri, Santo Darmosumarto menuturkan, penilaian makalah ini menitikberatkan pada beberapa poin penting seperti, penyesuaian isi presentasi dan isi makalah. Selanjutnya bagaimana finalis menyampaikan presentasi makalah dari segi kreativitas, komunikasi dan konsistensi, serta jawaban setiap peserta terhadap pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri maupun para hadirin. “Setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan makalah mereka, seterusnya dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab oleh dewan juri maupun para hadirin,” ungkapnya.
“ Pelaksanaan lomba ini juga merupakan salah satu Florensia Mulyono mendapat kesempatan mengagasan dari kami sebagai mahasiswa untuk memBuletin Apa Kabar Edisi 5 I 42 I
yampaikan presentasinya yang berjudul, “Pariwisata Kemaritiman Indonesia bagi kemakmuran Negara,” Dilanjutkan dengan Aji Pribadi Henoch dengan tema “Tantangan dan Kesempatan Kedaulatan Maritim Indonesia. Indra Gunawan dengan makalah “Membangun Kemaritiman Indonesia Dengan Tol Laut” mendapat kesempatan ketiga menyampaikan persentasi makalahnya. Dan kesempatan terakhir Vivian Karim Ladesi menyampaikan persentasinya dengan judul “Konsep Manajemen Resiko Dalam mengawal Program Tol Laut Menuju Kejayaan Maritim Indonesia.” Selama presentasi berlangsung, para hadirin ikut serta mengajukan pertanyaan kepada peserta. Salah seorang panitia Rebecca Tetha Napitupulu, mengaku tidak menyangka teman-teman di Beijing ternyata punya berbagai macam pandangan tentang isu kemaritiman ini. “Kegiatan ini sangat positif, karena kita membuka kesempatan bagi teman-teman pelajar untuk menyampaikan isu yang sedang dihadapi Indonesia. Saya pribadi tidak menyangka kalau ternyata teman-teman punya pemikiran yang begitu beragam terkait maritim kita,” tuturnya. Setelah melalui proses penjurian dan diskusi yang melibatkan para hadirin, Indra Gunawan terpilih sebagai pemenang Lomba Makalah ini. Ia menuturkan, pada awalnya ia mengikuti acara ini dengan tujuan mendapat pengalaman. Indra sendiri mengaku, ia tidak menyangka dapat terpilih sebagai finalis, apalagi memenangkan acara ini. “Padahal banyak finalis lain yang keren pembahasannya, bahkan saya dengar mereka sudah ada yang S2 dan S3. Awalnya nyali sudah ciut duluan. Tapi saya mencoba memberikan yang terbaik walaupun masih banyak kekurangan,” tutur Indra. Acara ini ditutup dengan penanyangan Pemenang Festival Film Pendek PPI Tiongkok 2015 dari Nanning yang berjudul Garuda di Negeri Rantau sembari para juri mendiskusikan siapa yang akan menjadi pemenang makalah.(edt: Dw)
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 43 I
GALERI FOTO
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 45 I
MUBES Yaman
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 46 I
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 47 I
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 48 I
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 49 I
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 50 I
Hari Ibu
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 51 I
Talk Show “Ibu Cerdas Anak Bahagia� dan Perlombaan Ramaikan Peringatan Hari Ibu di Islamabad Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Pakistan @ppmi.pakistan
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 52 I
Mother In My Eyes is the one who take me and open up the door to my success. Mother deliver me to the world, in the first step. Then she feed me and love me. Teach me to differentiate. Right from wrong and by her bless, come the bless of God, that’s why I can stand in my position right now. Mother is the one who bring from nothingness to fulfillment. From darkness, to the light. @bayupinandoyo PIPC 2015)
(Pemenang
Perhimpuanan Pelajar Indonesia di India @ppi_india
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 53 I
Hangatnya selimut berbulu, tak selembut pelukan kasih ibu, yang hangatkan lahir batinku.�Selamat Hari Ibu, Kau adalah segalaku!“ Himpunan Mahasiswa Indonesia Guangxi Normal University PPI Tiongkok Cabang Guilin @himignu_ppitguilin
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 54 I
Hari Natal
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 55 I
Individually we are one drop, but together we are an ocean. PIN WHITE CHRISTMAS 2015!!!!! Perkumpulan Indo NUAA Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok Cabang Nanjing (PPIT Nanjing) @pin_nuaa
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 56 I
May the warmth of this festive season be with us and our loved ones Lastly, PPI Edinburgh just want to wish you all a joyful Christmas. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Edinburgh @ppi_edinburgh
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 57 I
Perayaan Natal Indonesian Fellowship in Manchester PPI Greater Manchester Indonesian Students Society in Greater Manchester @ppigm
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 58 I
New Year!
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 59 I
INA’s NEW YEAR GATHERING & DINNER 2016 Sebuah pondasi tidak-lah kuat jika kerangkanya keropos, begitupun dengan organisasi jika satu dengan yang lain tidak saling mendukung dan bekerjasama maka apalah arti sebuah Organisasi.. Indonesian NUIST Association Ranting PPI Tiongkok Cabang Nanjing @ina.nuist Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 60 I
Sanggar Tari PERMIT Beijing berpartisipasi dalam acara ASEAN Students New Year’s Gala Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok, Beijing @permitbeijing
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 61 I
Sparkling New Year Party 2016 with BLCI What a wonderful 2015. And we are ready for the great 2016. Wish you have a bright year ahead PPITiongkok Hefei @ppitiongkok_hefei
Buletin Apa Kabar Edisi 5 I 62 I