Booklet Pengurus PPI Jepang 2016/2017

Page 1


1.Memperkokoh konsolidasi, pelayanan dan komunikasi antara PPIJ Pusat, PPI Korda dan PPI Komsat se-Jepang. 2.Mensinergikan karya, kreativitas dan keilmuan pelajar Indonesia dari seluruh Jepang secara inklusif 3.Membangun rasa kepedulian dan kontribusi di kalangan pelajar Indonesia di Jepang untuk masyarakat di tanah air. 4.Menumbuhkan kesadaran bergerak bagi masyarakat Indonesia di Jepang melalui kajian-kajian diskusi yang bersifat ilmiah 5.Mengoptimalkan peran pelajar Indonesia sebagai dutamuda intelektual Indonesia di negeri sakura

1


Program Unggulan PPI Jepang Awards

Survei PPI Jepang

Penganugerahan program kerja terbaik dari

Survey pelayanan dan kegiatan PPIJ dilakukan untuk

seluruh PPI di Jepang berdasarkan jenis

mengukur sejauh mana peran dan fungsi PPIJ

kegiatannya, yaitu di bidang seni-budaya,

dirasakan manfaatnya oleh para stakeholder. Hasil

akademik dan hiburan-kekeluargaan.

survey dapat dijadikan sebagai pedoman untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja PPIJ

Buletin PPIJ ‘Menyapa’ dan PPIJ TV

Video Research Minutes

Rangkuman dan reportase kegiatan yang berhasil

Kuliah online yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas

dilaksanakan oleh PPI se-Jepang dan di-publish melalui e-

video conference bekerja sama dengan Radio PPIJ dan Radio

newsletter serta video. Media ini juga diharapkan dapat

PPI Dunia. Selain itu, bentuk lain kegiatan dapat berupa

dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan best practice

pendeskripsian ide dan gagasan dari para pelajar Indonesia

sharing antara PPI se-Jepang.

di Jepang dalam bentuk video yang diunggah ke media dan jejaring sosial seperti Youtube, Facebook dan Twitter;

Sinergi dan Dialog

Bank Data Akademisi dan Indonesianis di Jepang

Aktivitas untuk memperkuat dan membangun kerjasama mutualisme

Pemutakhiran database akademisi Indonesia dan Indonesianis di Jepang berdasarkan keahliannya masingmasing. Sekiranya memungkinkan, bank data akan dimasukan ke dalam aplikasi ‘Gakitto’ yang dibangun oleh

PPIJ tentunya akan berkomitmen

lain yang memiliki jenis kegiatan atau tujuan yang dapat mendukung tercapainya visi-misi PPI Jepang. Beberapa organisasi tersebut diantaranya ASEAN Youth Network in Japan (AYNJ), PPI Dunia (OISAA), Radio PPI Dunia dan lainnya.

PPI Kanto.

Dukungan Radio PPI Jepang

baik intra-PPIJ (Pusat, Korda dan Komsat) ataupun dengan organisasi

Buku “Pedoman Studi di Negeri Sakura” kumpulan kisah-kisah inspiratif dan

mendukung penuh agar kegiatan Radio

informatif dari para pelajar Indonesia

PPIJ dapat terus berkesinambungan dan

mengenai berbagai hal seluk beluk

membawa manfaat yang lebih luas.

kampus di Jepang. Penerbitan buku akan dilakukan melalui format e-book

White Paper PPI Jepang Pendalaman kajian isu yang dibagi berdasarkan beberapa cluster ilmu, dan dirangkum sebagai rekomendasi kebijakan dari para intelektual muda Indonesia di Jepang untuk Pemerintah Indonesia.

dan/atau cetak.

1


Tentang Sebuah Nilai Aku berkir tentang sebuah gerakan tapi mana mungkin aku nuntut sendiriana ku berkir tentang gerakan tapi mana mungkin kalau diam ? Tentang Sebuah Gerakan, Wiji Thukul, 1989) Booklet PPIJ yang ada di hadapan teman-teman ini adalah upaya kami memperkenalkan pengurus dan program umum PPIJ selama setahun ke depan. Namun, sebelum masuk kesitu, hal terpenting yang perlu kami bagi adalah 'nilai' apa yang ingin kami bawa dalam kepengurusan PPI Jepang 2016/2017 ini. Untuk itu, saya ingin memulainya dengan mengangkat kisah Musashi Miyamoto. Musashi adalah seorang ronin terkenal yang berasal dari Gifu, Jepang dan hidup pada sekitar abad 16. Sejak berusia 15 tahun, Musashi pergi berkelana hingga ke Selatan Jepang, ia belajar ilmu pedang secara otodidak hingga menjadikannya sebagai legenda samurai Jepang yang berhasil melewati 60 duel tanpa kekalahan. Pertarungannya yang sangat terkenal sekaligus menjadi pertarungan terakhirnya adalah dengan Sasaki Kojiro di sebuah pulau di Yamaguchi Ken pada usia 29 tahun. Setelah memenangkan duel dengan Sasaki Kojiro, Musashi kemudian pergi menepi, menulis buku ‘Gorin No Sho’ pada usia 45 tahun dan pada 49 tahun Musashi meninggal dunia tanpa memiliki istri dan keturunan. Lantas apa hubungan antara kisah Musashi dengan nilai yang ingin kami internalisasi dalam PPI Jepang? Hubungan tersebut tampak dalam buku ‘Gorin No Sho’ yang memuat berbagai esensi dari pendidikan. Dari kisah Musashi yang belajar ilmu pedang secara otodidak hingga menjadikannya sebagai legenda samurai Jepang, kita belajar bahwa ilmu itu tidak hanya didapat dari ruang kelas, tetapi juga dari masyarakat. Untuk itulah saya melihat bahwa sebagai pembelajar, kita harus dapat juga aktif di dalam dan di luar ruang kuliah. Seorang pembelajar yang baik harus dapat mengikuti dualtrack dengan baik, yakni trek akademik dan trek kepemimpinan bermasyarakat. Hal ini adalah karena esensi dari Pendidikan adalah untuk mempertajam pikiran; memperhalus perasaan; dan menumbuhkan kebijakan.

3


Untuk lebih memahami esensi ‘Gorin No Sho’ tersebut, saya ingin mengajak kita melihat posisi Indonesia dalam global ranking. Memang masih banyak yang perlu dibenahi. Human Development Ranking (2014) Indonesia masih menempati peringkat 108, jauh dibanding Jepang yang berada di peringkat 17. Dalam Global Competitiveness Ranking (2015), Indonesia menempati peringkat 37 dan kalah jauh dibanding Singapura dan Jepang yang masingmasing berada di peringkat 2 dan 6 serta Malaysia di peringkat 18. Angka persepsi korupsi (2014) Indonesia juga sangat rendah (peringkat 107) dan hanya terpaut sedikit dari Papua Nugini yang berada di peringkat 147. Namun di sisi lain, kita juga patut bersyukur ketika membandingkan Indonesia saat ini dengan Indonesia masa lalu. Di tahun 1945, hampir 95% penduduk Indonesia buta huruf, tetapi saat ini, Indonesia berhasil memangkasnya menjadi hanya tinggal 8% saja. Tidak mudah berubah dari negara yang mayoritasnya buta huruf menjadi hampir sepenuhnya literate dalam kurun waktu 70 tahun. Memang masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, tetapi sebagaimana yang bisa dipetik dari kisah Musashi, melawan ketimpangan bukanlah dengan kemarahan, tetapi dengan berbuat dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah. Hal yang terpenting dari perbandingan ini semua adalah bukan (hanya) untuk membandingkan Indonesia dengan dunia atau antara Indonesia kini dan dahulu. Hal yang utama adalah untuk membayangkan Indonesia di masa depan. 10 atau 20 tahun ke depan, Indonesia akan jadi negara yang seperti apa dan dimanakah peran kita ketika itu. Kita telah belajar bahwa Republik Indonesia dibangun oleh kaum pemuda terdidik seperti Soekarno, Hatta, Natsir, Sjahrir dan lainnya. Sekarang, giliran kitalah yang menjadi pendorong untuk kemajuan bangsa. Sebagai pelajar yang sedang menimba ilmu di Jepang, kita memiliki privilege untuk itu, karena kita kini dapat melihat dunia, kita dapat melihat bangunan Indonesia dari luar. Lalu, pertanyaan terpenting kemudian hadir. Caranya bagaimana? Tentu karena setiap dari kita memiliki ď€ nger print yang berbeda-beda, maka narasi untuk berbuat pun pastinya akan berbeda-beda dan memiliki kekhasan masing-masing. Namun demikian, benang merahnya adalah konsistensi dalam berkontribusi.

4


Inilah nilai yang saya harapkan dapat terinternalisasi dari keaktifan kita dalam PPI Jepang. Jadilah manusia yang kata-kata dan langkahnya membuat perubahan yang positif. Keterdidikan bukan semata-mata membuat seseorang meraih cita-cita individual, tetapi keterdidikan haruslah menjadi instrumen untuk menggerakan, untuk menginspirasi dan untuk memberi gagasan. Inilah esensi seorang pembelajar ala Musashi: seorang pembelajar yang cerdas, inspiratif dan bersahaja. Dan oleh karena itulah, PPIJ yang memiliki peran strategis menghimpun para pelajar Indonesia di Jepang, harus senantiasa menjadi wadah pemBELAJARan bagi anggotanya untuk senantiasa mengoptimalkan segenap potensi. Namun untuk itu, perlu terdapat semangat BERGERAK dari PPIJ guna mewujudkan ide dan kata menjadi aksi nyata, dengan tentunya dilandasi nilai keBERSAMAan dengan seluruh PPI Korda dan Komsat di Jepang. Salam hangat, Pandu Utama Manggala PPI Jepang 16/17 - “Belajar, Bergerak, Bersama�

5


6


7


8


9


10


11


12


13


14


15


16


17


18


19


20


21


22


23


24


25


26


27


Email: fadilla@bie.inf.kyushu-u.ac.jp

28


29


30


31


32


33


34


35


36


Vira Kusuma Dewi Direktur Radio PPI Jepang

Program & Univ: Animal Ecology, Yamagata University E-mail: virakusumadewi@yahoo.com/ virakusumadewi@gmail.com

37


Kerendahan Hati Kalau engkau tak mampu jadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, Jadilah saja belukar, tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepian danau Kalau engkau tak mampu jadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu jadi jalan raya, jadilah saja jalan kecil yang membawa orang ke istana Tidak semua menjadi nahkoda, tentu harus ada awak kapalnya Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu, Jadilah saja dirimu sebaik-baiknya daripada dirimu sendiri Baru sedikit yang aku lakukan, Tapi itu semua kubaktikan bagi tanah airku Wahai sobatku, bangkitlah-bangkitlah ‘tuk meneruskan perjuangan yang telah kita rintis,dan janganlah engkau titiskan setetes noda pun

38



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.