Buletin Interaksi PPI Jepang - September 2010

Page 1

Interaksi BULETIN BULANAN

Edisi 12/ September 2010

PPI Jepang

Cam pus Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H Mohon Maaf Lahir Batin

INFO:

Selamat Idul Fitri Moshi-moshi Kabar Kita Serial Studi di Jepang


Dari Redaksi

2

REDAKSI PENGARAH Farid Triawan Assalamualaikum Wr.Wb

Pemimpin Redaksi Rodiyan Gibran Sentanu

Salam Sejahtera Rekan-rekan PPI Jepang Kontributor Berita Udin Bahrudin Sidik Permana Hasanudin Abdurakhman Murni Ramli Inga Fety

Lebaran dan Liburan. Dua kata yang lekat di benak kita saat akhir bulan Ramadhan mulai mendekat. Sudah terbayang suasana khas Lebaran di tanah air, dengan kemacetan arus mudik dan balik, sholat Ied di tanah lapang, dan diakhiri dengan ketupat dan opor ayam.. nikmat.

Editor Rodiyan Gibran Sentanu Pandji Prawisudha Asep Ridwan

Sebagian dari kita mungkin tidak dapat merayakan Lebaran dan Liburan tahun ini bersama keluarga di tanah air, namun itu tidak mengurangi kekhidmatan kita merayakannya. Karena itu pada bulan yang fitri ini, Buletin PPI Jepang edisi 12 hadir untuk menemani dan berbagi pengalaman rekanrekan kita di berbagai daerah di Jepang merayakan Idul Fitri.

Designer Deby Mardiansah Email : [pengurus@ppijepang.org] Redaksi menerima pertanyaan, saran, dan kritik dari pembaca. Untuk setiap email yang masuk mohon mencantumkan nama, instansi (sekolah/tempat bekerja) dan kota tempat tinggal.

Dalam buletin kali ini kembali kami hadirkan dua rubrik utama yaitu: “Kabar Kita” yang berisi laporan atau sharing kegiatan yang telah dilakukan di PPI Jepang, dan “Serial” yang kali ini berisi tentang kisah belajar di Jepang dan pengalaman merayakan Lebaran di negeri sakura. Semoga setelah membaca, rekan-rekan juga menjadi tertarik untuk mengirimkan kisahnya menuntut ilmu di negeri sakura. Kami sadar buletin ini tidaklah sempurna. Karena itu, berbagai saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan, demi Buletin PPI Jepang yang lebih baik. Tidak

lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan PPI Korda dan Komsat, karena dengan dukungan dan kerja sama yang erat seperti inilah Buletin PPIJ dapat kembali terbit menyapa seluruh anggota PPI Jepang dari Hokkaido hingga Okinawa. Sebagai penutup, masih dengan semangat INTERAKSI (Integrity, Teamwork, Action, Solidarity), kami harap buletin ini dapat menjadi media saling merasakan keberadaan satu sama lain. Dengan begitu, rasa kepemilikan terhadap organisasi kita, PPI Jepang, dapat mengarah kepada perbaikan PPI Jepang serta memberikan kontribusi nyata kepada negara kita tercinta, Indonesia. Taqabbalallahu minna wa minkum Syiamana wa syiamakum Mohon maaf lahir dan bathin. Hormat Kami, Tim Redaksi

© Copyright PPI Jepang 2010 © Copyright PPI Jepang 2009


3

Daftar Isi

DAFTAR ISI Diolabs, Solusi Sms murah ke Indonesia ! Moshi-Moshi: Mohon maaf lahir batin dari PPI Jepang Lomba Pidato Bahasa Indonesia ke-3 Nagoya Lomba Pidato Bahasa Indonesia Fukuoka SustaiN Kyoto Undangan menulis di IO PPI Jepang Kabar Kita: Malam Budaya PPI Hokkaido 2010 Indonesia Go Nuklir 2015 Peringatan HUT RI di Fukuoka Halal Bihalal PPI Fukuoka Serial Studi di Jepang: Bahasa Jepang Tidak Sulit Kerja Bakti di Kampus Jepang Lebaran Kali Ini

Š Copyright PPI Jepang 2010


Diolabs

© Copyright PPI Jepang 2010

4

Back to Daftar Isi


Selamat Idul Fitri

5

Assalamu’alaikum Wr Wb, Segenap pengurus PPIJ periode 2009-2010 mengucapkan Selamat Idul Fitri 1431 H Mohon maaf lahir batin kepada segenap warga PPI Jepang. Mari kita sambut bulan kemenangan ini dengan hati yang gembira, dengan tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas amal-amal yang shalih. Semoga kita semua diberikan kasih sayang dan pengampunan dari Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr Wb.

© Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


6

Lomba Pidato LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA KE-3 NAGOYA

Latar Belakang Sebagai kelanjutan dari Lomba Pidato Bahasa Indonesia pertama dan kedua pada tahun sebelumnya, Universitas Nanzan Fakultas Bahasa Asing dan Persatuan Pelajar Indonesia Komisariat Nagoya (PPI-Nagoya) saling bekerja sama untuk menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Indonesia ke-3. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo dengan sponsor utama Garuda Indonesia. Penyelenggaraan Lomba Pidato Bahasa Indonesia ini menjadi salah satu usaha untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia di Jepang, dan bertujuan untuk memberikan kontribusi pada perluasan persahabatan dan saling pengertian antara Indonesia dan Jepang. Pada Lomba Pidato Bahasa Indonesia ke-3 kali ini akan diadakan dua kegiatan lomba yaitu Lomba Baca Puisi Indonesia dan Lomba Pidato Bahasa Indonesia. Informasi selengkapnya dalam bahasa Jepang:http://www.nanzan-u.ac.jp/GAIKOKUGO/Asia/contestosirase.pdf Penyelenggaraan Waktu : Minggu, 21 Nopember 2010 mulai pukul 13:00 (direncanakan selesai18:00; peserta sudah harus hadir pada pukul 12:30) Tempat : Universitas Nanzan Kampus Nagoya Ruang DB1 Akses : http://www.nanzan-u.ac.jp/Information/access.html Persyaratan

: Orang yang berbahasa ibu bahasa Indonesia dan pemenang pertama pada lomba sebelumnya tidak diperbolehkan menjadi peserta. Pendaftaran gratis. Persyaratan masing-masing lomba sebagai berikut. Lomba Baca Puisi : Pilih salah satu puisi dan hafalkan. Pilihan puisi lihat di http://www.nanzanu.ac.jp/GAIKOKUGO/Asia/daftar%20puisi%20untuk%20dihafalkan%202010.pdf Isi formulir pendaftaran dan kirim ke panitia. Lomba Pidato : Teks Pidato. Tuliskan teks pidato anda yang jika dipidatokan tidaklebih dari lima menit. Tema pidato bebas asal berhubungan dengan tujuan lomba seperti diuraikan di latar belakang. Hasil karangan sendiri. Boleh dicek oleh native speaker. Diawal teks pidato dicantumkan judul dan nama dengan huruf latin. Rangkuman Teks Pidato. Isi teks pidato bahasa Indonesia (pada poin di atas) dirangkum dalam bahasa Jepang kurang lebih 100 huruf. Isi formulir pendaftaran dan kirim ke panitia. Formulir : Formulir pendaftaran Lomba Baca Puisi dan Lomba Pidato Bahasa Indonesia bisa diprint dari halaman web berikut: Http://www.nanzan-u.ac.jp/GAIKOKUGO/Asia/new2010apli.pdf Tempat Pendaftaran: Pendaftaran harus sudah diterima oleh panitia paling lambat hari Jumat 22 Oktober 2010, dengan alamat sebagai berikut. 466-8673 Nagoya-shi Showa-ku Yamasato-cho 18 banchi Nanzan Daigaku Gaikokugo Gakubu Ajia Gakka Godo Kenkyushitsu Telepon 052-832-3111 pesawat 3552 E-mail: dpt-ajia@nanzan-u.ac.jp Penjurian :- Lomba Baca Puisi Penjurian didasarkan pada pembacaan puisi yang sudah dihafalkan dengan melihat tingkat penghafalan, ekspresi, dan pengucapan. Jika pesertanya banyak, masing-masing peserta akan dihubungi untuk diadakan penjurian babak pertama pada hari yang sama pagi hari. - Lomba Pidato Bahasa Indonesia Sebagai seleksi awal, akan dilakukan penjurian berdasarkan teks pidato yang masuk. Bagi peserta yang lolos untuk tampil akan diberitahukan melalui e-mail pada akhir Oktober 2010.

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Lomba Pidato

Lain-lain

7

Sampaikan pidato anda dalam lima menit, tidak boleh melihat teks. Setelah pidato akan diadakan tanya jawab atas isi pidato anda. Poin-poin penjurian: tingkat penghafalan, ekspresi, pengucapan, isi pidato, dan total waktu. : - Juara I, II, dan III masing-masing lomba akan diberi sertifikat. - Hadiah utama berupa tiket PP Jepang-Indonesia dari Garuda Indonesia untuk juara pertama. - Pertanyaan dan sebagainya silakan langsung ke tempat pendaftaran di atas. - Detail akses ke tempat lomba: Karena lebih dekat dengan gedung tempat lomba, disarankan untuk masuk lewat pintu gerbang utara: http://www.nanzanu.ac.jp/Information/station_01.html Penyelenggara : Fakultas Bahasa Asing Universitas Nanzan Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang Komisariat Nagoya Pendukung: Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo Sponsor: Garuda Indonesia

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


Lomba Pidato PPI FUKUOKA

8

Back to Daftar Isi

© Copyright PPI Jepang 2010


SustaiN Kyoto

Š Copyright PPI Jepang 2010

9

Back to Daftar Isi


10

Undangan menulis Undangan Menulis di Majalah Inovasi Online PPI Jepang Udin Bahrudin, Editor IO http://io.ppijepang.org/new/

Bapak/Ibu/Sdr. sekalian, Majalah Inovasi Online (IO) PPI Jepang terbit sejak 2004, dan semakin banyak diakses untuk keperluan referensi penulisan. Silakan menengoknya di sini (dalam perbaikan) http://io.ppijepang.org/new/ atau di sini (web lama) http://io.ppijepang.org/ Edisi 18 terbit November 2010 dengan tema : Bio diversity dan Hak Paten Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr. sekalian untuk mengirimkan tulisan ke IO. Tulisan bisa berupa artikel ilmiah, hasil penelitian, review, dan pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan dengan persyaratan sebagai berikut : 1. Artikel yang dikirimkan adalah artikel asli penulis, dilengkapi dengan sumber referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Artikel belum pernah diterbitkan dalam media apapun 3. Penulisan naskah harus merujuk pada Panduan Penulisan Naskah Majalah Inovasi Online sebagaimana tautan berikut: http://io.ppijepang.org/new/panduan Ada beberapa rubrik dalam IO: -

Topik Utama, yang harus sesuai dengan tema edisi Rubrik IPTEK, INOVASI, Humaniora, Kesehatan, Nasional, dll yang boleh tidak sesuai dengan tema edisi Rubrik Catatan Riset, yang harus merupakan hasil penelitian, serta Rubrik Kilas Riset, yang boleh merupakan hasil penelitian orang lain.

Demi peningkatan kualitas penulisan, artikel berupa hasil penelitian/pemikiran akan di-review oleh reviewer sebidang. Artikel yg akan ditampilkan boleh juga merupakan paper/makalah yg telah ditampilkan di TI PPI Jepang yang lalu di Nagoya. Perlu disampaikan bahwa pembaca IO kebanyakan dari Indonesia, oleh karena itu tulisan-tulisan hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi perkembangan penelitian di Indonesia. Karena IO menggunakan sistem peer review dan juga sudah mempunyai ISSN, maka artikel yang termuat dapat diajukan untuk mendapatkan KUM. Silakan kirimkan artikel ke: editor.inovasi@... Demikian disampaikan, kami tunggu partisipasi anda.

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


PPI Hokkaido

11 Malam Budaya Indonesia PPI Hokkaido Press Release Sapporo, 18 September 2010

Malam Budaya Indonesia merupakan program tahunan dari Persatuan Pelajar Indonesia di Hokkaido (PPI Hokkaido). Program ini dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu dan disambut dengan antusias oleh komunitas Jepang dan Internasional yang ada di Hokkaido. Antusiasme ini terlihat dari jumlah pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun. Sebanyak ± 170 orang menghadiri Malam Budaya 2005, ± 180 orang pada Malam Budaya 2006, dan ± 300 orang pada Malam Budaya 2007. Bertempat di L-Plaza Hall Lt.3 ,sekitar 300 orang pengunjung dari berbagai kalangan telah menghadiri acara ini. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dubes RI yang baru; Bpk. Ardi Hermawan dan disambut pula oleh Konsulat Kehormatan RI di Hokkaido. Berbagai macam tarian dan kesenian tradisional disuguhkan untuk menghibur pengunjung yang telah 3 tahun lamanya menantikan event terbesar PPI-Hokkaido ini, antara lain: Tarian Yosakoi yg meraih 10 besar se-Jepang pada Yosakoi Soran Festival yang lalu, Tarian Bajidor Kahot oleh WNI sapporo, bermacam tarian dari Bali oleh Sanggar Tari Osaka, dan tiga buah lagu dalam iringan musik angklung dengan harmonisasi nyaris sempurna yang mengundang riuh rendah tepuk tangan penonton tiada hentinya. Berbagai jenis masakan khas nusantara pun diserbu pengunjung di antaranya; Gado-gado yang maknyus, Nasi Kuning dengan Ayam Bakarnya yg gurih, Rendang khas Padang, Es Mutiara, Lumpia dan berbagai jenis penganan khas lainnya. Berkat dukungan banyak pihak, akhirnya acara yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh PPIHokkaido ini dapat berjalan dengan lancar dan meriah. Maka atas nama PPI-Hokkaido, kami mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada ; Kedutaan Besar RI di Tokyo, Konsul Kehormatan RI (Kita Gas), ISC Hokkaido University, Komunitas Pengusaha Hokkaido (IPIHO), Java Tea, PPI-Jepang, Komunitas Nusantara Sapporo-Indonesia (NSI), Ibu-ibu dharmawanita PPI Sapporo, serta seluruh supporter dan pendukung acara yang terlibat di Malam Budaya 2010 ini. Semoga bisa menginspirasi PPI-Sapporo/Hokkaido agar lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.

© Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


12

Indonesia Go Nuklir 2015 Indonesia Go Nuklir 2015 Sidik Permana* Kelompok Riset Fisika Nuklir dan Biofisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung Institute of Science and Technology Studies (ISTECS) Chapter Japan

(Catatan Redaksi: Berikut ini adalah ulasan dari kegiatan Dialog Tokoh yang diadakan ISTECS dan PPI Jepang dengan tema "Indonesia Go Nuklir 2015, Mungkinkah?" pada tanggal 27 Agustus 2010. Acara ini menghadirkan pembicara Sulfikar Amir (Asisten Professor di Nanyang Technology University) dan Sidik Permana (Post Doctoral Researcher Japan Atomic Energy Agency).) Wacana go Nuklir Indonesia yang sekarang dikumandangkan adalah kelanjutan dari 40 tahunan persiapan kemampuan ketenaganukliran Indonesia, dan isu go nuklir saat ini harus pada satu keputusan nyata dimana tahun 2015/2016 Indonesia sudah bisa mengoperasikan PLTN pertamanya yang juga mengacu pada blue print kementerian energy dan sumber daya mineral 2005-2025. Sementara beberapa Negara tetangga Indonesia seperti Vietnam yang baru memulai reaktor riset mereka tahun 80an, sudah berani merencanakan pembangunan PLTN pertamanya dalam waktu dekat, diikuti negara tetangga lainnya, seperti Thailand, Malaysia dan Singapura pun berminat untuk membangun PLTN. Sehingga Indonesia kalau tidak maju sekarang, akan dikelilingi oleh PLTN-PLTN di negara tetangganya dan kita hanya menjadi penonton, serta bukan tidak mungkin karena sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang lebih siap, SDM terbaik bangsa pun akan terserap ke negara-negara tersebut. Keseriusan sebuah negara dalam pengembangan Teknologi akan dipertaruhkan, seperti contoh, negara UEA dengan keputusan pemerintahnya, ditambah dengan dukungan financial yang cukup siap maju bahkan akan mendahului Indonesia, padahal negara itu baru mulai tertarik dengan teknologi nuklir setelah menandatangani NPT (nuclear noproliferation treaty) tahun 1996. Keseriusan pemerintah untuk Go Nuklir Indonesia yang diuraikan dalam kegiatan pembangunan PLTN pertama dalam waktu dekat adalah sebuah komitmen terhadap rencana yang telah dibuat yang sebenarnya merupakan amanah Undang-undang yang artinya Go Nuklir Indonesia 2015 adalah sebuah keniscayaan dan tidak dapat ditunda-tunda lagi. Rencana go nuklir Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru, karena dalam hal riset dan pengembangan teknologi nuklir di Indonesia sebenarnya sudah dimulai tahun 1954. Diikuti dengan berdirinya Lembaga Tenaga Atom (LTA) 1958 yang kemudian berubah menjadi BATAN tahun 1964. Gagasan untuk membangun PLTN telah dikemukakan tahun 1968 dan sebagai tindak lanjut kesiapan Indonesia dalam membangun PLTN, dibuatlah beberapa studi introduksi PLTN sejak 1972 dan dibentuknya Komisi Persiapan Pembangunan-PLTN (KP2-PLTN). Untuk itu Indonesia juga menyiapkan berbagai aktifitas riset dan pengembangan PLTN dengan beroperasinya 3 reaktor riset diantaranya reaktor pertama beroperasi tahun 1965 di bandung, yang kedua di Yogyakarta (reaktor Kartini) tahun 1979 dan ketiga yaitu tahun 1987, reaktor G.A Swabesy yang beroperasi menggunakan elemen bakar lokal (buatan Indonesia), bertepatan dengan setahun setelah terjadinya kecelakaan cernobyl rusia (1986). Dari ketiga reaktor yang telah beroperasi diindonesia tersebut, telah banyak dihasilkan produkproduk untuk kebutuhan dalam negeri maupun export. Baik dalam bidang pertanian, kedokteran, obatobatan, industri dan lainnya. Dalam rangka penyiapan kemampuan Teknologi dan sumber daya manusia untuk pembangunan PLTN diIndonesia, dari 56 tahun pengalaman dalam riset dan pengembangan teknologi nuklir, lebih dari 45 tahun diantaranya pengalaman mengoperasikan 3 reaktor riset. Pengalaman Indonesia itu dapat dibandingkan dengan pengalaman negara-negara Asia lainnya diantaranya India dan Jepang yang dimulai proyek reaktor risetnya sekitar tahun 1957 dan diikuti beberapa negara lainnya.Kemampuan riset dan pengembangan teknologi nuklir tidak kalah tertinggal dengan negara Asia tersebut, dimana Korea Selatan pun baru mengoperasikan PLTN pertamanya pada dekade yang sama ketiga Indonesia merencanakan go nuklir di tahun 1972, atau satu dekade setelah jepang dan India mendirikan PLTN pertama mereka. Dan khusus di Asia tenggara dan Australia, Indonesia masih memimpin dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Nuklir. Akan

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia Go Nuklir 2015

13

tetapi rencana pembangunan PLTN Indonesia sampai saat ini mengalami penundaan sampai 30 tahunan sehingga terjadi ketidakmaksimalan dalam pengembangan teknologi dan sumber daya manusia Nuklir Indonesia. Pro-kontra PLTN akan senantiasa muncul meskipun tidak muncul kelompok anti Teknologi Nuklir secara umum. Hal ini adalah sebuah keniscayaan, dimana pun dan kapan pun sehingga memberikan kearifan kepada semuanya dengan menempuh jalan terbaik bagi pembangunan PLTN di Indonesia. Sebagai Teknologi yang menerapkan berbaga imacam disiplin ilmu, akan memunculkan Industri nuklir Indonesia dengan memnafaatkan berbagai potensi SDM berbagai bidang lainnya dan tidak hanya terpaku pada ahli reaktor Nuklir saja. Lebih jauh dari itu juga akan membutuhkan kemampuan Industri lainnya termasuk akan muncul Industri turunan yang menunjang keberlangsungan Industri Nuklir Indonesia. Industri Nuklir tidak lagi terpaku pada produksi listrik semata, akan tetapi bisa digunakan untuk desalinasi air, produksi isotopes untuk obat-obatan dan kedoteran, radiasi bagi kesehatan, pertanian, industri dan lainnya. Industri ke depan khususnya energi akan mengedepankan selain diversifikasi sumber daya, juga harus dipertimbangkan ekstensifikasi penggunaan energi itu sendiri, yang artinya teknologi tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti halnya Nuklir tidak terbatas pada produksi listrik semata tetapi bisa dimanfaatkan pada bidang lainnya semisal kedokteran, obat-obatan dan lainnya. Mari kita dukung pemerintah untuk segera Go nuklir Indonesia 2015, kalau bukan kita siapa lagi, dan kalau tidak sekarang, kapan lagi, untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju dalam beberapa dekade kedepan. *Sidik Permana Saat ini bekerja di Japan Atomic Energy Agency sebagai Postdoctoral Researcher : permana.sidik@jaea.go.jp

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


14

Peringatan HUT RI di Fukuoka

RANGKAIAN PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 65 DI FUKUOKA *Arsip PPIF 2010, sumber :http://ppifukuoka.wordpress.com/ Pada tahun 2010 ini, rangkaian acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-65 di laksanakan lebih awal di berbagai tempat di tanah air berhubung tanggal 17 Agustus 2010 sudah masuk ke dalam minggu pertama bulan Ramadhan. Demikian halnya dengan acara peringatan HUT RI yang diselenggarakan oleh PPI di Fukuoka, yang bahkan sudah dimulai sejak akhir bulan Juli 2010. Namun hal ini sama sekali tidak mengurangi semangat merayakan dan memeriahkan hari yang sangat bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia itu. Rangkaian kegiatan dimulai pada hari Sabtu, 24 Juli 2010, berupa lomba dan permainan khusus untuk anak-anak yang diadakan di area taman Shirohama, hasil kerjasama PPIF dengan TPA Fukuoka. Pakaian yang dikenakan para orang tua dan anak-anak sebagian besar didominasi warna merah maupun putih sesuai anjuran panitia. Hiasan dan dekorasi berupa balon maupun bendera kecil berwarna merah dan putih diseputar area taman membuat nuansa Indonesia begitu kental terasa.

Berbagai macam lomba & permainan untuk anak-anak dipertandingkan pada hari itu, mulai dari lomba membawa kelereng dengan sendok, lomba mengisi botol aqua dengan air menggunakan spons, lomba berpasangan membawa balon, lomba menyumpit kelereng hingga lomba makan kerupuk. Khusus untuk lomba makan kerupuk berhubung sulit untuk memperoleh kerupuk seperti di Indonesia, maka untuk lomba kali ini diganti dengan roti. Hari itu lokasi taman Shirohama benar-benar ramai dengan teriakan, tawa bahkan tangis anakanak Indonesia yang mengikuti seluruh lomba yang dipertandingkan hari itu. Acara lomba dan permainan anak-anak yang dimulai tepat jam 10 pagi itu berlangsung selama kurang lebih 2 jam hingga seluruh pertandingan selesai dilombakan dan dilanjutkan dengan istirahat sejenak untuk santap siang bersama. Acara kemudian diteruskan dengan lomba utama yaitu parade sepeda hias. Beragam pola dan corak hiasan sepeda yang menarik, didominasi warna merah dan putih di tiap sepeda serentak dikayuh bersama mengelilingi area seputar taman Shirohama. Setelah istirahat sejenak sambil menyantap es krim yang terasa sungguh lezat di udara yang panas siang itu, acara ditutup dengan sesi foto bersama. Minggu, 25 Juli 2010 bertempat di Maidashi Kyushu University Hospital Gymnasium, rangkaian

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


15

Peringatan HUT RI di Fukuoka

kegiatan peringatan HUT RI ke 65 di Fukuoka ini dilanjutkan dengan pertandingan olah raga khusus dewasa berupa pertandingan bulutangkis dan tenis lapangan. 15 pasang ganda putra ditambah 4 pasang ganda putri ikut berpartisipasi dalam pertandingan bulutangkis, sementara 7 pasang ganda putra turun berlaga dalam pertandingan tenis lapangan. Acara pertandingan olahraga ini diselingi dengan permainan bola Futsal yang melibatkan orang dewasa, anak-anak dan remaja. Acara berakhir menjelang pukul 6 sore, dan seperti biasa ditutup dengan acara sesi foto bersama.

Pada hari Minggu, 1 Agustus 2010 peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 65 diadakan di Kashiihama Kaikan Hall. Acara dipandu oleh MC Kusuma Rully, dibuka dengan sambutan serta laporan ketua panitia HUT RI ke 65 di Fukuoka, Rita Irmawaty. Acara kemudian dilanjutkan dengan rangkaian mengenang detik-detik proklamasi, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama oleh seluruh hadirin, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan pembacaan teks proklamasi oleh Rifky, pelajar kelas 5 SD Shirohama. Acara dilanjutkan dengan pembagian berbagai macam hadiah maupun cindera mata tidak hanya untuk para pemenang lomba anak-anak yang telah dilangsungkan minggu sebelumnya, melainkan juga untuk semua anak-anak yang berkesempatan hadir di acara hari itu. Sebagai selingan tampil Oku Aiko san orang Jepang yang mampu menyanyikan lagu Bengawan Solo dengan begitu fasih dan indah. Acara kemudian dilanjutkan dengan acara utama yaitu lomba menghias nasi goreng oleh bapakbapak yang kali ini diikuti oleh lima regu mewakili 5 wilayah pemukiman utama warga Indonesia di Fukuoka, yaitu regu Shirohama, Kashiihama, Najima, Imajuku dan Susenjin. Penampilan ragam hiasan yang menarik dengan ciri khas masing-masing dari semua regu membuat tim juri yang terdiri dari Yamashita san, ibu Emi dan ibu Haniek cukup kesulitan awalnya dalam menentukan pemenangnya, namun akhirnya setelah berunding cukup lama diputuskan pemenang lomba menghias Nasi goreng kali ini jatuh ke tim Najima karena dinilai selain memang indah tampilannya juga mampu mewakili citra khas budaya Indonesia. Para pemenang lomba hias nasi goreng ini mendapat hadiah berupa voucher sumbangan dari sponsor utama toko Azhar, yang merupakan toko Indonesia yang khusus menyediakan aneka bahan makanan halal di Fukuoka dan penyerahannya dilakukan langsung oleh ketua PPI Fukuoka, Hari Hendarto. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyajian macam-macam kreasi es buah hasil karya bersama ibu-ibu dari kelompok Najima, Kashiihama, Shirohama dan Ito. Hidangan es buah yang lezat diikuti dengan santap siang bersama hidangan dengan menu khas tradisional Indonesia seperti ayam goreng, sambal goreng, teri kacang, sayur asem dan lainnya diharapkan mampu memuaskan kerinduan seluruh warga Indonesia di Fukuoka. Acara hari itu diakhiri dengan pembagian hadiah dan sertifikat untuk para pemenang pertandingan bulutangkis dan tenis lapangan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Puncak acara perayaan HUT RI ke 65 di Fukuoka diadakan di Ball room Hotel New Otani Fukuoka, pada hari Selasa 21 September 2010 yang diikuti oleh Konsul Kehormatan Indonesia di Fukuoka

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Peringatan HUT RI di Fukuoka

16

bersama lebih dari 100 orang anggota PPIF beserta keluarga dan tamu - tamu kehormatan lainnya. Dalam kesempatan kali ini, Duta Besar Republik Indonesia yang baru, bapak Muhammad Lutfi meskipun belum genap 2 minggu mulai bertugas di KBRI - Tokyo, ternyata berkenan untuk menyempatkan diri hadir di acara tersebut dengan didampingi para wakil dan staf dari KBRI - Tokyo. Acara yang dipandu oleh MC Yaya Ramli Hidayah tersebut dimulai tepat pukul 18.00 malam berupa sambutan Ketua Kyushu-Indonesia Association, HASHIDA Koichi. DUBES RI bapak M. Lutfi mendapat kehormatan untuk memberikan kata sambutan sekaligus perkenalan kepada semua hadirin. Selanjutnya berturut - turut sambutan diberikan oleh Ketua Kehormatan Liga Parlemen Jepang Indonesia, YAMASAKI Taku, Wakil Gubernur Fukuoka, EBII Etsuko, Wakil Walikota Fukuoka, TAKADA Hiroyuki dan terakhir sambutan oleh Konsul Kehormatan RI untuk Fukuoka, KAWABE Hiroyuki. Acara dilanjukan dengan santap malam sekaligus ramah tamah diantara para hadirin sambil diiringi dengan hiburan tarian tradisional suguhan dari PPI fukuoka. Tari pertama yaitu tari Padupa asal Sulawesi selatan dibawakan oleh Faradiba Maricar, pelajar sekolah menengah atas di Fukuoka asal Indonesia yang membawakan tarian tersebut dengan begitu indahnya hingga tidak sedikit diantara hadirin yang berdecak kagum. Tarian berikutnya adalah tari Yapong karya seniman asal Yogyakarta, Bagong Kusudiarjo, yang dibawakan oleh ibu Eka Prasetianingtias Imam dengan begitu luwesnya, membuat para hadirin terutama warga Jepang terpaku dan terpesona menyaksikannya.

Usai penampilan tari, acara dilanjutkan dengan pelepasan Wisudawan PPI Fukuoka periode September 2010.Didahului dengan kata pengantar oleh perwakilan Kyushu University, Bapak ITOI Ryuichi. Perwakilan para wisudawan Dr. Purnama, selanjutnya memberikan sambutan singkat berupa kesan dan pesan selama menjalani pendidikan di Fukoka ini serta tak lupa ucapan terima kasih kepada pihak - pihak yang dianggap berjasa membantu kelulusan semua wisudawan. Sambil menikmati hiburan, acara ramah tamah dimanfaatkan sepenuhnya olah para pelajar Indonesia untuk bisa bertatap muka langsung sekaligus bersilaturahmi dengan bapak Dubes beserta seluruh rombongan yang menyertainya. Dengan ramah dan tanpa kenal lelah, bapak Dubes melayani semua salam, teguran sapaan maupun pertanyaan yang diajukan termasuk permintaan foto bersama. Memang tidak setiap saat warga Indonesia khususnya yang bermukim di wilayah paling selatan negara Jepang ini berkesempatan untuk bisa bertatap muka langsung dengan bapak Dubes yang berdinas jauh di Utara, yakni di KBRI-Tokyo. Tidak terasa, hingga menjelang pukul delapan malam, acara pun

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


17

Peringatan HUT RI di Fukuoka

diakhiri dengan pidato singkat dari koordinator acara, HIGUCHI Katsuhiko merupakan pengurus dariKyushu-Indonesia Association.

yang juga sekaligus

Seluruh rangkaian kegiatan acara malam itu ditutup dengan foto bersama seluruh keluarga besar persatuan pelajar Indonesia dengan Duta Besar RI. Dahulu, para pahlawan kita berjuang untuk memperoleh kemerdekaan dengan semangat membara dan pantang mundur. Hal ini semestinya bisa menjadi teladan bagi kita semua serta menjadikan momen tahunan bersejarah ini sebagai pendorong semangat seluruh warga Indonesia di Jepang khususnya di wilayah Fukuoka ini agar dapat terus membina ikatan kebersamaan, dan jalinan persaudaraan diantara sesama anak bangsa.

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Halal Bihalal PPI Fukuoka

18

LAST LECTURE WISUDAWAN PPI FUKUOKA 2010 & HALAL BIHALAL WARGA INDONESIA DI FUKUOKA *Arsip PPIF 2010, sumber :http://ppifukuoka.wordpress.com/

Hari Minggu, 12 September 2010 Persatuan Pelajar Indonesia di Fukuoka bekerjasama dengan ISTECH Kyushu dan Muslim/Muslimah Fukuoka mengadakan acara Halal Bihalal bagi warga Indonesia di wilayah Fukuoka dan sekitarnya. Acara yang diadakan di Kyushu University International House, Kashihama Hall lantai 2 ini, selain bertujuan untuk mempererat hubungan tali silaturrahim di antara warga PPI Fukuoka, sekaligus juga sebagai acara pelepasan bagi lulusan master, doktor maupun postdoc di Fukuoka untuk periode September 2010 ini. Acara dikemas dalam bentuk "Last Lecture" atau Kuliah Terakhir (di Fukuoka) di mana para alumni dalam waktu singkat dipersilahkan untuk mempresentasikan intisari penelitian mereka termasuk juga pengalaman, kiat - kiat studi maupun hal - hal lain yang diangap bermanfaat untuk mendukung proses penyelesaian studi di Jepang ini. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh rekan-rekan dari wilayah seputar Fukuoka, melainkan juga teman - teman dari luar kota seperti Kitakyushu, Kumamoto, Oita bahkan Osaka. Beberapa rekan warga Jepang pun terlihat hadir meramaikan suasana Halal Bihalal kali ini sekaligus ingin turut melepas kepergian sahabat - sahabat mereka yang akan kembali ke Indonesia. Pukul 15.00 koordininator acara, Arief Cahyanto, mempersilahkan Ketua PPI Fukuoka, Hari Hendarto untuk memberikan sambutan dan secara resmi membuka acara Last Lecture. Selanjutnya kesempatan diberikan kepada Ketua ISTECH Kyushu Umar Khayam untuk memberikan sambutannya. Acara Last Lecture ini dibagi dalam 2 sesi. Pada sesi pertama tampil secara berurutan: Dr. Rinto Anugraha, Dr. Enos Tangke Arung, Dr. Elin Zamzami dan Puspa Kriselina. Sesi ini dimoderatori oleh Ketua ISTECH. Selepas sesi pertama, acara diselingi sejenak dengan coffe break kurang lebih 15 menit. Tersedia berbagai makanan ringan di antaranya dodol garut, kripik kentang cosco, bolu aneka rasa dan aneka macam minuman.

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


19

Halal Bihalal PPI Fukuoka

Selanjutnya pada Last Lecturer sesi kedua yang dipimpin langsung oleh ketua PPIF sebagai moderator,tampil beberapa pembicara antara lain: Dr. Purnama Budi Santosa, Dr. Yayan Sofyan, Dr. Ahmad Taufik Yuliansyah, Dr. Hanies Ambarsari, Dr. Hendra, Dr. Adi Setyo Purnomo dan Zulkarnaen Hadju, M.Sc. Keseluruhan acara Last Lecture dari para alumni ini berlangsung hingga sekitar pukul 18.30 JST dan dilanjutkan dengan acara penyerahan sertifikat pembicara oleh Ketua ISTECH Kyushu serta pemberian kenang-kenangan oleh Ketua PPI Fukuoka.

Pemberian kenang-kenangan juga dilakukan oleh ketua Muslim Fukuoka Budi Aryanto bersama ketua Muslimah Fukuoka Yunia Rahmatia untuk para anggotanya yang juga akan kembali pulang ke tanah air mengikuti suami maupun istri yang telah menyelesaikan masa studinya di sini. Selesai sholat maghrib bersama, dilangsungkan acara puncak yang dinantikan oleh seluruh peserta yaitu makan malam bersama. Kepiawaian. ibu - ibu Fukuoka di bawah koordinator ibu Ira Artlia, dalam menyajikan menu masakan "khas Indonesia" benar-benar membuat hadirin terpuaskan. Hadirin dimanjakan oleh hidangan spesial seperti: opor ayam, tongseng kambing, lontong, nasi, acar, krupuk udang, sambel dan lain - lain . Rangkaian acara hari itu diakhiri dengan Halal Bihalal, salam - salaman, saling memaafkan di antara semua peserta yang hadir dan dilanjutkan seperti biasa dengan acara foto bersama. Semoga silaturahmi ini tidak terputus meski terpisah oleh jarak yang cukup jauh. “Selamat jalan para sahabat alumni... selamat mengabdi untuk tanah air tercinta Indonesia.�

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Bahasa Jepang Tidak Sulit

20

Bahasa Jepang Tidak Sulit Hasanudin Abdurakhman http://budayajepang.wordpress.com Saya sering ditanya, sulitkah belajar bahasa Jepang? Saya selalu menjawab dengan yakin: tidak sulit. Saya tidak mengada-ada. Saya menguasai bahasa Jepang. Saya fasih berbahasa jepang baik lisan maupun tulisan. Tidak sekedar untuk keperluan sehari-hari. Saya bisa menulis karya ilmiah dalam bahasa Jepang. Saya juga pernah menjadi penerjemah di kantor imigrasi Jepang. Dan kini dalam pekerjaan saya harus membuat laporan kondisi perusahaan dalam bahasa Jepang, meliputi persoalan regulasi, keuangan, dan lain-lain. Saya bukan orang yang istimewa pintar. Saya sudah belajar bahasa Inggris sejak SMP. Tak cukup di sekolah, saya juga kursus di berbagai tempat. Hingga sekarang saya tidak merasa bahasa Inggris saya bagus. Saya masih bingung bagaimana menggunakan tenses dengan benar. Bagi saya bahasa Inggris terlalu banyak tenses. Belum lagi irregular verb yang tak ada polanya itu. Sungguh aneh kalau ada orang yang pernah bersinggungan dengan bahasa Jepang menganggap bahasa Jepang itu sulit. Dan kenyataan yang tak saya sukai, sangat banyak orang Indonesia yang merupakan alumni universitas di Jepang yang tak menguasai bahasa Jepang. Huruf Sekali lagi, bahasa Jepang itu mudah. Yang membuat sulit, mungkin, hanya hurufnya. Jepang menggunakan hiragana, katakana, dan kanji. Huruf-huruf yang memang belum kita kenal. Untuk belajar bahasa Inggris, misalnya, kita tak perlu belajar huruf baru. Tapi, benarkah huruf Jepang lebih sulit? Hiragana dan katakana masing-masing terdiri dari 49 huruf. Dari sisi jumlah memang jauh lebih banyak dari alfabet. Tapi huruf-huruf ini tidak rumit penggunaannya. Bunyinya sudah tertentu. Semua huruf hidup berbasis pada bunyi a-i-u-e-o. A-i-u-e,-o, ka-ki-ku-ke-ko, sa-shi-su-se-so, dan seterusnya. Ketika huruf-huruf itu dirangkai menjadi kata, kita cukup membunyikan setiap huruf, maka kita akan melafalkan kata dengan benar. Bandingkan dengan bahasa Inggris. Ada berapa cara membaca huruf u? Hurup u pada kata cup, tidak sama dengan pada kata stupid, bukan? Apa patokan kita untuk menentukan cara membacanya? Yang saya tahu tidak ada. Kerumitan semacam itulah yang membuat bahasa Inggris bagi saya lebih sulit dari bahasa Jepang. Dari sisi pelafalan, untuk lidah kita orang Indonesia, bahasa Jepang itu sederhana. Jauh lebih sederhana dari pelafalan bahasa Inggris yang sering membuat lidah kita bergulung, atau bahasa Arab yang bikin kita susah nelan. Hanya huruf kanji yang memang rumit, dan akan saya bahas di bagian akhir tulisan ini. Tata bahasa Tata bahasa Jepang jauh lebih sederhana dibanding bahasa Inggris. Ia hanya mengenal 3 bentuk, yaitu lampau, sekarang, dan masa depan. Perubahan kata kerja pada setiap bentuk mengikuti pola yang sudah tertentu. Nyaris tak ada pola irregular seperti bahasa Inggris. Yang mungkin agak menyulitkan bagi kita adalah urutan kata dalam struktur kalimat. Dalam bahasa Jepang semua kata kerja diletakkan di akhir kalimat. Kalau dalam bahasa Indonesia kita mengatakan “Saya makan nasi”, dalam bahasa Jepang urutannya menjadi “Saya nasi makan”. Kalau sudah terbiasa dengan urutan yang terbalik ini, bahasa Jepang tidak akan terlalu sulit dipelajari.

© Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


21

Bahasa Jepang Tidak Sulit

Beberapa tip Kesulitan umum pada orang yang belajar bahasa adalah kecenderungan untuk “paham” struktur kalimat, bukan terbiasa menggunakannya. Orang cenderung ingin mengingat struktur kalimat dibandingkan terampil menggunakannya. Bagi saya bahasa itu keterampilan, bukan pengetahuan. Karenanya kita perlu melatih diri untuk terampil, bukan untuk tahu/paham. Ketika belajar bahasa Jepang saya lebih banyak menirukan apa yang diucapkan oleh guru. Saya pahami maksud yang hendak diungkap melalui sebuah kalimat, dan saya lafalkan berulang-ulang. Kemudian kalimat dengan struktur yang sama saya ganti kosa-katanya untuk menghasilkan kalimat baru yang kemudian diulang-ulang lagi. Hanya dengan mengulang-ulang kita bisa menjadi terampil. Kesalahan lain yang masih terkait dengan hal di atas adalah kecenderungan kita untuk mencatat struktur kalimat. Mencatat membuat kita lalai melatih mulut. Padahal keterampilan berbahasa ada di mulut, bukan di tangan. Saat kita sibuk mencatat, otak kita lalai merekam yang diajarkan oleh guru. Saat kita membuka kembali catatan, guru yang hendak kita tiru sudah tak lagi hadir di depan kita. Kita pun tak bisa bertanya kalau ada yang tak kita pahami. Kanji Huruf kanji memang momok bagi setiap orang yang belajar bahasa Jepang. Bentuk satu huruf saja bisa sangat rumit. Padahal untuk bisa mahir bahasa Jepang kita setidaknya perlu menguasai 2000 huruf. Ini karena satu huruf kanji tidak mewakili satu bunyi, melainkan satu makna. Huruf berikut 山、misalnya, dibaca yama, artinya gunung. Untuk menuliskan uma, yang berarti kuda, kita tak memerlukan tiga huruf, tapi cukup satu huruf, yaitu 馬. Rumitnya lagi, setiap huruf kanji punya beberapa cara baca. Yama tadi misalnya, masih bisa dibaca dengan san, tergantung kata yang dibentuknya. Ini belum lagi soal kerumitan dalam menuliskannya. Penulisan kanji memiliki aturan baku. Urutan coretan (stroke) suatu huruf sudah ditentukan dan tidak boleh diubah. Bagaimana menghafal semua itu? Lagi-lagi kuncinya ada pada keterampilan. Untuk mengingat kanji yang perlu kita perlukan adalah menulisnya berulang-ulang. Saya dulu sampai perlu menuliskan satu kanji 100 kali. Ulang terus sampai tangan kita hafal cara menuliskannya. Ya, betul. Tangan, bukan otak. Kita tidak mengingat kanji dengan kepala, tapi dengan tangan. Mirip dengan ketika kita mengetik. Bukankah kita tak perlu lagi melihat keyboard ketika mengetik? Ini adalah hasil latihan berulang-ulang. Hal yang sama kita lakukan untuk mengingat kata-kata yang dibentuk oleh beberapa huruf kanji. Kalau kita sudah ingat cara menuliskannya, cara membacanya akan otomatis bisa kita ingat. Keunggulan huruf kanji adalah kita bisa memahami makna kata-kata tanpa keharusan mengetahui bunyinya. Rumah sakit dalam bahasa Jepang adalah byou-in. Byou ditulis dalam satu huruf 病 , yang artinya sakit. Sedangkan in ditulis dalam satu huruf 院 yang artinya rumah/tempat. Byou-in ditulis 病院, dengan melihat dua huruf itu kita bisa paham maknanya tanpa harus tahu pelafalannya. Keunggulan ini saya rasakan ketika saya pergi ke Cina, tempat huruf kanji berasal. Saya bisa menebak makna papan nama atau petunjuk jalan dari huruf yang tertulis, meski saya sama sekali tak bisa melafalkan bahasa Cina. Jadi, mulai hari ini semboyan kita adalah: Belajar bahasa Jepang? Gampang!

Back to Daftar Isi

© Copyright PPI Jepang 2010


Kerja Bakti

22 Kerja Bakti di Kampus Jepang Murni Ramli http://murniramli.wordpress.com

Kalau di level SD hingga SMA kebersihan sekolah dikerjakan sendiri oleh siswa dan guru, maka di lingkungan kampus di Jepang, kebersihan kampus ditangani oleh jasa cleaning service. Setiap hari mereka datang untuk mengumpulkan sampah, membersihkan toilet, dan menyapu tangga. Sebulan sekali biasanya ada jasa cleaning service untuk mengepel lantai koridor.Tetapi karena sampah sudah dibuang dengan benar, dan tempat sampah tersedia di setiap lantai, maka sebenarnya kampus kami sangat bersih. Hanya debu-debu dan sarang laba-laba saja yang kadang-kadang ada di pojok-pojok ruangan, atau pada peralatan yang jarang dipakai. Setiap menjelang tahun ajaran baru di kalangan senat mahasiswa ada oosouji (大掃除 atau bersih-bersih besar-besaran, red.). Pada saat itu biasanya kami mengepel dan menyikat lantai ruang belajar dan lab yang biasanya kotor sekali karena tidak pernah disapu selama setahun.Saya sendiri karena tidak tahan, biasanya melakukan bersih-bersih sendiri di hari Sabtu atau Minggu ketika agak luang. Kegiatan bersih-bersih lainnya dilakukan menjelang tahun baru. Ini tidak saja di kampuskampus, tetapi sudah menjadi kebiasaan di rumah-rumah orang Jepang dan di perusahaan. Boleh dianggap sebagai pekan kebersihan nasional Kegiatan bersih-bersih terbesar di kampus dilakukan pada setiap bulan Juni awal, seperti hari ini. Kegiatan dilakukan serentak di seluruh kawasan kampus dan melibatkan rektor, dekan, dosen hingga mahasiswa. Pada hari ini kegiatan oosoji dimulai pada pukul 3 hingga pukul 4. Suhu udara mencapai 30 derajat, lumayan panas, tetapi angin bertiup semilir. Dekan dan semua dosen berpakaian santai, bahkan ada yang pakai celana pendek, berkacamata hitam dan bertopi lebar. Kami berkumpul di depan gerbang fakultas yang di situ sudah tertumpuk alat-alat kebersihan termasuk sarung tangan kerja. Masing-masing mengambil alat kerja yang disukainya plus sarung tangan dan mulailah kami bekerja, memotongi rumput di halaman kampus, menyapu jalan-jalan yang menuju fakultas, dan mencabuti rumput-rumput liar di taman bunga. Tidak tampak perbedaan status karena semua bekerja serius. Bahkan dekan pun berpeluhpeluh melakukan hal yang sama dengan yang kami lakukan. Dan tidak ada yang menawarkan bantuan untuk menggantikannya. Jika ada dosen yang tidak ikut berpartisipasi hari itu, karena keperluan misalnya, mereka malu dan membungkuk meminta maaf kepada kami semua. Hari ini sebenarnya jadwal pembahasan disertasi saya dengan dua orang sensei, tetapi karena bentrok dengan oosouji, kentoukai (検討会 atau diskusi studi, red.) hari ini dibatalkan. Semua kuliah pada jam keempat (mulai dari 14.45 s.d. 16.15) diliburkan supaya semua bisa ikut oosouji. Kegiatan oosouji tidaklah berat, sebab rumput yang harus dipangkas beberapa hari sebelumnya sudah dipotong pendek oleh tukang rumput yang dibayar kampus. Jadi, kami hanya mengumpulkan sisa-sisa potongan, atau mencabuti dan memotongi yang luput, atau menyapu jalan.Tidak sampai berpeluh-peluh, tapi biasanya dosen-dosen atau mahasiswa yang jarang mengerjakan ini akan mengeluh, uh…capek! Saya melihat kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan anggota fakultas. Saat mencabut rumput, obrolan santai antar dosen bisa berlangsung. Kami pun dengan santai bisa berbincang dengan dosen atau staf administrasi yang kami sering ganggu dengan segala macam urusan

© Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


23

Kerja Bakti

kampus. Malah lebih banyak obrolannya daripada keseriusan kerja. Setelah satu jam berjalan, sampah-sampah diikat rapat dalam plastik yang sudah disiapkan, dan kami mengembalikan alat-alat kerja, lalu kami berkumpul di depan gerbang fakultas kembali dan di sana sudah ada teh botol menunggu. Hanya teh botol. Acara kerja bakti di Jepang sangat jarang diikuti dengan kegiatan makan-makan. Setelah perwakilan kantor membungkuk mengucapkan terima kasih, dan mempersilahkan kami mengambil teh botol, masing-masing kembali ke ruangan sibuk bekerja lagi. Demikianlah, walaupun tidak terlalu bersih, tapi halaman fakultas kami menjadi tampak indah dan rapi.

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Lebaran Kali ini

24 Lebaran Kali Ini Inga Fety @lab, autumn, November 2009

Seperti apakah Lebaranmu kali ini, kawan? Adakah yang istimewa di hari spesial setahun sekali ini? Bagiku, Lebaran kali ini begitu istimewa. Ada riak-riak kegembiraan menyelusup dalam ruang hati. Pernahkah engkau merasakan sejuknya setetes air yang membasahi tenggorokan kala berbuka puasa? Atau saat aliran-aliran putih bening itu engkau reguk saat engkau sangat kehausan kala panas matahari siang membakar bumi? Atau juga saat pertama kali butiran-butiran hujan membasahi bumi yang kering setelah musim panas berlalu? Perasaan itulah yang kurasakan saat menyambut Lebaran kali ini. Bahagia. Maka, saat gema takbir memenuhi apartemen kecil kami dari sebuah laptop hitam mungil yang selalu berada di ruang keluarga, kebahagiaan itu semakin berlipat. Juga saat aku bersama suami yang memandu mengumandangkan tasbih, tahmid dan takbir kepada Sang Khalik sehabis sholat Isya dan Subuh berjamaah, bahagia itu mencapai puncaknya. Engkau mungkin akan bertanya, bukankah sebuah bahagia mempunyai alasan untuk hadir? Ada, teman. Ini untukku. Aku yang sejak dulu sering merasakan berlebaran sendiri di tanah rantau, sudah lama tidak merasakan hadirnya airmata saat gema takbir itu bergema di seluruh penjuru negeri Indonesia. Bahkan sejak pertama aku berlebaran jauh dari keluarga tercinta, ketika aku memilih melanjutkan sekolah di Yogyakarta. Ketiadaan dana untuk pulang ke tanah kelahiranlah yang menjadi alasan kuat untuk tetap berlebaran di Yogyakarta saat itu. Tapi, tidak dengan Lebaran 1429 H, entah mengapa, di kedua pelupuk mata aliran bening itu hadir. Deras sekali. Bahkan sejak Ramadhan 1429 H memulai hari-harinya. Apakah seperti ini rasanya ketiadaaan seseorang yang terkasih di samping kita, saat hari istimewa itu hadir? Itu pikirku saat itu. Aku tergugu bersamaan dengan gema takbir Idul Fitri 1429 H. Di setiap kesempatan berada di beberapa masjid di negeri sakura, aku berdoa kepada Allah, semoga ada kesempatan bersama suami untuk bisa menunaikan sholat berjamaah di setiap masjid yang kukunjungi itu. Maka, Lebaran 1430 H adalah puncak bahagia itu. Merayakan hari spesial ini bersama suami, hanya berdua, di apartemen mungil kami. Dan inilah cerita Lebaran pertamaku bersama suami, di negeri sakura. Seusai menunaikan sholat Subuh berjamaah di hari bahagia itu, aku mulai mempersiapkan soto ayam, menu Lebaran kami. Kusiapkan juga sewadah soto, untuk buah tangan, karena sehabis sholat hari raya, kami akan bersilahturahim ke rumah seorang teman. Pukul 7.15 JST, bersama dengan beberapa keluarga, kami berjanji untuk bertemu di stasiun dekat kampusku. Udara cukup dingin saat itu. Hampir terlambat dari waktu janjian saat aku dan suami meninggalkan apartemen kami, maka mengayuh sepeda kami secepat mungkin, diteruskan dengan berlari bak seorang sprinter dari tempat parkiran sepeda menuju platform stasiun adalah solusi terbaik untuk tepat waktu bertemu dengan teman-teman. Kami akan sholat Idul Fitri di masjid Pakistan yang letaknya kira-kira setengah jam menggunakan kereta dari stasiun terdekat dengan kampusku. Namanya Hira Mosque. Komunitas muslim di dekat tempat kami tinggal hanya menyelenggarakan sholat Idul Fitri untuk kaum Adam saja. Keterbatasan luas mushala yang terletak di dekat kampusku itulah yang menjadi penyebabnya. Tahun lalu, aku sholat Idul Fitri di Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo (SRIT), yang terletak di

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


25

Lebaran Kali ini

dekat kedutaan Indonesia di Tokyo. Saat itu, suami masih berada di Indonesia. Awalnya, Lebaran tahun inipun, aku dan suami akan sholat Idul Fitri di tempat yang sama. Apalagi, kegiatan halal bi halal, tentu dengan segudang jenis makanan Indonesia yang disajikan di halaman rumah duta besar Indonesia, sehabis sholat Idul Fitri juga menarik minatku bersama suami untuk hadir di sana. Namun, saat seorang teman mengajak sholat di masjid Pakistan, timbullah ide, ah mengapa tidak mencoba berbaur dengan komunitas muslim yang lain. Tentu ada banyak pelajaran-pelajaran yang bisa dijumput dari mereka. Ada sebuah perasaan terkejut saat beberapa langkah lagi kami menginjakkan kaki di masjid itu. Suara takbir menggema, terdengar sampai di luar masjid. Juga dengan sekelompok muslim yang sedang bertasbih, bertahmid dan bertakbir di taman di depan masjid. Terharu melihat suasana itu. Aku teringat akan suasana Lebaran di kampung halaman. Persis. Di tanah kelahiranku, jika tidak hujan, sholat Idul Fitri juga diselenggarakan di lapangan. Bangunan Hira Mosque mirip seperti ruko, bertingkat dua. Yang menjadi pembeda adalah adanya menara yang menjulang di atas bangunan tingkat dua. Menara itu adalah penanda kalau bangunan tersubut adalah masjid, tempat beribadah umat Islam. Di hari-hari biasa, lantai satu diperuntukkan bagi kaum muslimah sedangkan bapak-bapak menempati bangunan lantai dua. Di sekitar area masjid Pakistan itu, ternyata komunitas muslim sudah mendapat tempat di hati masyarakat Jepang sekitar masjid. Khusus hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, mereka bisa memperdengarkan suara takbir agak lebih keras. Saudara-saudara yang muslim juga bisa menunaikan sholat jamaah hari raya di taman di depan masjid, sehingga area di dalam masjid yang bertingkat dua itu bisa seluruhnya diperuntukkan untuk kaum muslimah dan anak-anak. Setelah shalat hari raya usai, aku bersalam-salaman dengan saudara semuslimah dari Pakistan. Ternyata juga ada muslimah Jepang. Terlihat juga muslimah dari negara-negara Asia dan Timur Tengah lainnya. Nampak juga muslimah dari Afrika. Ciri fisik berupa wajah dan mata cukup sebagai penanda kekhasan asal negara masing-masing saudari-saudariku. Sambil bersalaman, kami tersenyum. Aku merasakan ukhuwah itu, meskipun kami tidak saling mengetahui nama. Tapi, senyum adalah pembahagia jiwa. Bukankah senyum juga adalah ungkapan hati? Maka, cukuplah senyum yang mewakili perasaan hati kami masing-masing; bahwa kami semua bahagia dengan pertemuan sesaat di hari yang mulia itu. Lebaran kali ini, sehabis sholat Idul Fitri, bersama teman-teman, kami sempatkan mencicipi nasi kare India di sebuah restoran India di dekat masjid Pakistan. Inilah Lebaran ala kami. Tidak ada opor ayam, ketupat sayur atau lontong sayur, kare India pun tidak mengapa. Rasanya? Hmm, enak dan sangat mengenyangkan perut. Maklumlah, porsi nasi kare India selalu lebih banyak dari kapasitas perutku. Tapi, tidak mengapa, paling tidak tetap ada makanan enak yang menyentuh perutku dan suami di hari pertama ketika kami tidak berpuasa Ramadhan lagi di tahun ini. Kegembiraan hari pertama Idul Fitri 1430 H kali ini ditutup dengan kegembiraan bertemu dengan teman-teman Indonesia lainnya. Berlebaran saat menjelang sore di rumah sang teman, benar-benar menemukan lebaran khas ala Indonesia. Mulai dari bahasa, percakapan, gurauan dan makanan. Semuanya khas Indonesia. Temanku yang bersuamikan orang Jepang menjamu kami, teman-teman Indonesianya, dengan ala Indonesia. Begitu banyak makanan Indonesia yang tersaji. Setelah menunaikan sholat Ashar berjamaah di rumah temanku, aku dan suami berpamitan pulang. Temanku membekali kami dengan seplastik besar buah tangan sajian makanan Indonesia. Untuk bekal malamku bersama suami, katanya. Tentu tidak kutolak. Walaupun perutku dan suami sudah sangat kenyang. Tapi, bukankah masih bisa dimakan esok harinya? Kubawa pulang buah tangan itu dengan riang gembira. Perut yang kenyang dengan badan yang cukup lelah membuat

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Lebaran Kali ini

26

mata kami mulai mengantuk saat kaki menapakkan kaki di bis yang akan membawa kami ke stasiun terdekat dari rumah temanku. Maka, terbayanglah akan bisa tidur pulas di kereta di sepanjang perjalanan pulang menuju apartemen sederhana kami. Bagiku, waktu perjalanan pulang sekitar satu jam itu cukup menebus rasa kantukku. Ah, indahnya Idul Fitri. Semoga Idul Fitriku di tahun depan akan lebih indah dan bermakna dibandingkan tahun ini. Rasanya tidak sabar untuk menunggu hadirnya Ramadhan di tahun depan. Bukankah sehabis Ramadhan akan kujumpai lagi Idul Fitri itu? InsyaAllah.

By prinzzest_cutie

Š Copyright PPI Jepang 2010

Back to Daftar Isi


27

Kritik dan Saran

Kritik dan Saran Saran, Kritik, dan Isi Berita Kami sebagai Tim Redaksi Buletin PPI-Jepang sangat mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca untuk memperbaiki kualitas buletin ini. Silahkan kirimkan langsung melalui email ke pengurus@ppijepang.org. Selain itu, kami juga menerima berbagai berita tentang kegiatan anggota PPI-Jepang di mana pun berada. Kami berharap dengan saling menginformasikan kegiatan masing-masing, bisa menjadi bahan masukan untuk rekan-rekan yang lainnya. Selain itu, media ini juga bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi di antara anggota PPI-Jepang dari ujung utara, Hokkaido, sampai ujung selatan, Okinawa. Demi PPI-Jepang yang lebih baik!

Back to Daftar Isi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Presented by

Š Copyright PPI Jepang 2010


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.