Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Page 1


2

Dari Redaksi REDAKSI PENGARAH Fithra Faisal Hastiadi PEMIMPIN REDAKSI Jimmy Hadi Susanto KONTRIBUTOR BERITA Herpin Dwijayanti Muhammad Akbar Sihotang Ki Suki Riski A. Wirawan Yudi Azis Nirmala Hailinawati EDITOR Adam Badra Cahaya DESIGNER Jimmy Hadi Susanto Rodiyan Gibran Sentanu Isa Ansharullah Hamdika Muflih Email : [buletin@ppijepang.org] Redaksi menerima pertanyaan, saran, dan kritik dari pembaca. Untuk setiap email yang masuk mohon mencantumkan nama, instansi (sekolah/tempat bekerja) dan kota tempat tinggal.

Assalamualaikum Wr.Wb Salam Sejahtera Rekan-rekan PPI Jepang Usai sudah 1 tahun masa kepengurusan PPI jepang 2009/2010, terhitung sejak 30 Oktober 2010 PPI Jepang resmi dinakhodai oleh Sdr. Fithra Faisal Hastiadi. Di kepengurusan baru ini, kami kembali hadir di hadapan rekan-rekan PPI Jepang sekalian, tentunya dengan artikel-artikel yang lebih beragam, menarik, dan sayang untuk dilewatkan. Masih dengan semangat INTERAKSI (Integrity, Teamwork, Action, Solidarity), kami berharap buletin ini bisa menjadi media untuk saling merasakan keberadaan satu sama lain. Sehingga rasa kepemilikan terhadap PPI Jepang bisa membawa pada perbaikan pada organisasi kita ini serta memberikan kontribusi nyata kepada negara kita, Indonesia tercinta. Seperti kata pepatah, "Tiada gading yang tak retak", kami pun sadar buletin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk Buletin PPI Jepang yang lebih baik ke depannya.

Hormat Kami, Tim Redaksi

Š Copyright PPI Jepang 2010


Daftar Isi

3

DAFTAR ISI Seputar PPI Jepang: Liputan Pemira PPI Jepang 2010 Visi Misi PPI Jepang Sambutan Ketua PPI Jepang Susunan Kepengurusan PPI Jepang 2010/2011 Liputan Studium Generale PPI Jepang Kabar PPI Jepang: Suksesi PPI Komsat Saga Pembentukan PPI Korda Shikoku Indonesia Culture Day 2010 di Fukuoka Reportase Bunkasai di beberapa universitas Profil: Mega Marsela Marsal Profil: Lutfiana Sari Ariestin Indonesia-Jepang: KTT APEC XVIII Tokyo Tech Indonesia Commitment (TIC) Award 2010 Selamat Hari Raya Idul Adha 1431H Duka Mentawai dan Merapi Dialog dengan Wapres Boediono Š Copyright PPI Jepang 2010


4

Seputar PPIJ PEMIRA PPIJ 2010 Rodiyan Gibran Sentanu

D

i bulan Oktober setiap tahunnya, di dalam kepengurusan PPIJ diadakan pergantian kepengurusan. Untuk membentuk kepengurusan yang baru, maka dibutuhkan ketua PPIJ yang baru. Pemilihan ketua ini disebut dengan istilah PEMIRA yang merupakan kepanjangan dari Pemilihan Raya. PEMIRA PPIJ diatur dan dilaksanakan oleh Komite PEMIRA, dengan tetap mengikuti AD/ART PPIJ. Sedangkan pembentukan Komite PEMIRA ini diserahkan sepenuhnya kepada kepengurusan sebelumnya. Sesuai dengan AD/ART PPIJ, pemilihan calon ketua PPIJ dilakukan dengan melakukan pemungutan suara dari seluruh anggota biasa PPIJ. Mengenai definisi dari anggota biasa PPIJ, bisa dilihat di AD/ART PPIJ. Dimana, salah satu persyaratan calon ketua adalah  anggota biasa PPIJ  tidak ada rencana menghentikan studi selama masa jabatan 2010-11  didukung sekurang-kurangnya oleh 3 komsat atau 1 korda  memiliki Tim Kampanye  memiliki Tim Kerja meliputi bidang INFOKOM, redaksi Buletin PPIJ, redaksi Majalah Inovasi Online, Komite Beasiswa PPIJ, Komite Kajian Strategis, Delegasi PPI Dunia, Delegasi AYNJ (ASEAN Youth Network in Japan), dan Delegasi PPI Asia-Timur. Pada pelaksanaannya, calon ketua yang mendaftarkan diri ke Komite PEMIRA hanya satu orang. Pada awalnya, hal ini sempat menimbulkan kebingungan karena selama ini calon ketua selalu lebih dari 1 orang. Kemudian, pendaftaran tahap kedua pun dilakukan dengan harapan calon ketua bisa bertambah. Namun, setelah diperpanjang pun, jumlah calon ketua yang terdaftar tidak bertambah. Akhirnya diputuskan calon tersebut sebagai calon ketua yang akan diajukan oleh Komite PEMIRA PPIJ 2010 ke Kongres PPIJ ke-30. Dan posisi ketua disahkan pada kongres 30 oktober lalu. Calon ketua tersebut adalah ketua PPIJ yang baru, yaitu Sdr. Fithra Faisal Hastiadi.

© Copyright PPI Jepang 2010


5

Seputar PPIJ Visi Misi PPIJ Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman sosial, religi, etnis dan tradisi bersumber dari akar sejarah yang sangat kuat. Keanekaragaman ini bukan merupakan sebuah hambatan melainkan sebuah potensi yang mampu menjembatani untuk saling mengenal, memahami, menerima dan bersinergi. Kesadaran kolektif ini, merujuk kepada Bennedict Anderson, pada gilirannya membentuk imagined community, sebuah kesadaran berbangsa berbasis pada sebuah entitas tunggal yang mampu menjadi rumah bersama bagi setiap anak bangsa. Hingga kita, pelajar Indonesia yang ada di Jepang ini mampu bersatu dalam satu identitas. Indonesia telah belajar dari kegagalan berdemokrasi dan telah beranjak dari titik nadirnya. Kemajuan tersebut setidaknya dapat dilihat dari meningkatnya partisipasi warga negara dalam politik, pelaksanaan sistem tata kelola pemerintahan yang sehat serta pembangunan sistem ketatanegaraan yang sudah mulai menemukan bentuknya. Indonesia bahkan kini menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat. Ekonomi Indonesia telah bangkit dari krisis ekonomi di Asia pada 1997, dan bahkan mampu menjaga kestabilan ketika krisis finansial mengguncang dunia sejak 2008 hingga kini. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati peringkat tertinggi di dunia, setelah China dan India. Sehingga prospek ekonomi Indonesia banyak menjadi perhatian dunia sebagai tempat berinvestasi yang menjanjikan. Indonesia kini menjadi bagian penting dari G-20, kelompok negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Permasalahan Indonesia merupakan Negara bermacam potensi, namun sayangnya segala potensi itu tidak dapat digali dengan optimal mengingat belum berfungsinya kebijakan publik. Celakanya, hal itu memiliki imbas luas yang juga menjangkiti masyarakat Indonesia yang tinggal dan menetap di luar negeri. Mereka cenderung apatis dan terus menerus dihinggapi kegundahan akan keberlangsungan bangsa ini ke depan. Dari permasalahan makroskopik tersebut, pelajar di Jepang tentu sangat diharapkan kontribusinya.Dengan optimalnya kinerja Organisasi PPIJ, maka akan banyak kontribusi yang bisa diberikan PPIJ pada anggota, masyarakat, dan bangsa. Dari sinilah Visi PPIJ kemudian berkembang. VISI Bersama, Bekerja, Berkarya Penjabaran visi Jelas, visi tersebut harus dijabarkan dalam program kerja nantinya dalam bentuk sebuah "Konsep Program Kerja". Konsep program kerja ini akan menjadi jiwa dan semangat dari setiap acara yang dilakukan oleh PPIJ. Konsep program kerja kami jabarkan dalam 3 poin: 1. PPIJ dari kita, oleh kita dan untuk kita. Semangat PPIJ kedepan adalah kebersamaan dan keterikatan antara masing-masing Korda dan komsat

Š Copyright PPI Jepang 2010


6

Seputar PPIJ

2. Dalam kebersamaan, muncul saling percaya hingga akhirnya segenap jenjang Kepengurusan PPIJ, dari Pusat, Daerah dan Komisariat akan bekerja dengan penuh keikhlasan 3. Pekerjaan yang profesional akan membuahkan karya-karya yang inspiratif. Konribusi pelajar tentunya tidak sebatas lingkup lokal Jepang tetapi juga harus mendunia dan memberikan pengaruh positifnya terhadap kemajuan bangsa MISI Secara umum, PPI-Jepang memiliki tiga stakeholders: Pelajar, Masyarakat, dan Bangsa. Sejatinya PPIJ merupakan pelayan dari ketiga komponen penting tersebut, sehingga misi dari PPIJ akan sangat terkait dengan kepentingan para stakeholders 1. Meningkatkan manfaat dan ekistensi PPI Jepang untuk pelajar Indonesia di Jepang 2. Menyediakan bantuan advokasi terhadap para Pelajar Indonesia di Jepang 3. Menjadikan PPI Jepang sebagai sarana membangun integritas moral, kredibilitas kepemimpinan dan kapabilitas intelektual-profesional para pelajar Indonesia di Jepang yang dapat berguna bagi nusa dan bangsa 4. Menjadikan PPI Jepang sebagai salah satu jembatan penting dalam mensinergikan segala potensi terbaik warga negara Indonesia di Jepang dan mensintesiskannya sebagai kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara. 5. Menjadikan pelajar Indonesia di Jepang menjadi agen perubah dan generasi penerus bangsa

Š Copyright PPI Jepang 2010


7

Seputar PPIJ SAMBUTAN KETUA PPI JEPANG PERIODE 2010-2011

A

ssalaamu alaikum Wr.Wb. Teman-Teman sekalian dari Hokkaido sampai Kyuushu, dari utara sampai selatan jepang. Pertama, saya ingin memberikan gambaran tentang bagaimana PPI Jepang itu. !Beberapa waktu lalu saya pernah melakukan perjalanan ke kagoshima, dan bertemu dengan pelajar-pelajar disana yang aktif dalam forum PPI Kagoshima. Lalu saya ingin menarik salah satu dari mereka untuk aktif dalam ppi jepang. Orang itu terlihat aktif dan gesit dalam suatu kegiatan. Namun, saya terkejut ketika melihat respon beliau yang mengira bahwa beliau sudah di ppi jepang. Beliau menganggap bahwa partisipasi aktifnya di PPI Komsat Kagoshima adalah partisipasinya kepada PPI Jepang. Pada satu sisi saya melihat bahwa ppi jepang tidak merata informasinya sampai wilayah-wilayah terpencil. Tetapi pada sisi lain saya merasa bahwa inilah bentuk PPI Jepang sebenarnya. Karena memang itulah ide dari PPI Jepang. Bukan hanya di PPI pusat tetapi keaktifan di tingkat komsat juga merupakan keaktifan kita di PPI Jepang. Karena berdasarkan AD-ART, PPI Jepang hanya dibagi menjadi PPI Pusat, PPI Korda, dan PPI Komsat. Untuk itu saya menawarkan suatu kerja sama dalam bentuk visi, misi, dan program kerja. Namun, itu semua hanyalah sampah jika Teman-Teman tidak turut berkontribusi untuk menjalankan hal ini secara bersama-sama. Tentu saja saya tidak bisa memberikan imbalan apa-apa, imbalannya adalah pahala. Jika saya menamakan ini sebagai jihad, ya Teman-Teman harus berjihad bersama saya. Itulah konsekuensi Teman-Teman yang sudah menunjuk saya sebagai ketua PPI Jepang. PPI Jepang tanpa kontribusi Teman-Teman adalah sebuah dandanan mahal yang menutupi tubuh yang ringkih. Ini seperti seorang nenek yang menggunakan dandanan secara berlebihan untuk menutupi tubuhnya yang ringkih. Padahal itu semua tidak berguna. Begitulah PPI Jepang ini jika Teman-Teman tidak membantu saya dalam setahun ke depan, yang hanya mempunyai dandanan mahal tetapi tubuhnya sakit. Secara terus terang saya sampaikan bahwa visi, misi, ataupun program kerja yang akan saya jalankan ini membutuhkan peran aktif teman-teman sekalian. Sebagaimana layaknya sebuah negara ada presiden, gubernur, dan walikota maka kita juga seperti itu. Kita berkoordinasi dalam rangka bekerja bersama-sama. Dalam hal ini saya membangun semangat otonomi daerah. Teman-Teman baik di level korda maupun komsat bebas melaksanakan kegiatan masing-masing. Akan tetapi ada juga programprogram dari PPI Jepang yang juga membutuhkan partisipasi aktif Teman-Teman sekalian. Tentunya program apapun yang ada di level korda maupun komsat juga akan kita bantu baik berupa dana, ataupun proses pencarian dana dari pihak luar. Akan tetapi tentu kita juga mengharapkan konsekuensi dari itu, yaitu bentuk kerja sama dari Teman-Teman sekalian. Jika kita bekerja secara Lidi yang bekerja sama akan mempunyai suatu fungsi yang cukup berarti terpisah kita tidak akan mendapatkan hasil optimal dari satu (sumber: http://filsafat.kompasiana.com) kegiatan. Š Copyright PPI Jepang 2010


8

Seputar PPIJ

Teman-Teman sekalian, sejatinya kita sebagai pelajar adalah agen perubah. Kalau dahulu Soekarno mengharapkan 10 pemuda untuk menggoyangkan Indonesia, maka kita semestinya bis menggoyangkan dunia jika kita mensintesiskan dan mensinergikan kemampuan kita sebagai pelajar indonesia yang berada di luar negeri. Konsepnya adalah participatory development. Ini adalah program partisipasi dan bukan program pusat yang diperintahkan untuk dijalankan di daerah. Ini adalah program kita bersama.

... saya menawarkan suatu kerja sama dalam bentuk visi, misi, dan program kerja. ... ... terus terang saya sampaikan bahwa visi, misi, ataupun program kerja yang akan saya jalankan ini membutuhkan peran aktif teman-teman sekalian. ... Karena itulah sejatinya kita. Ilmu kita tidak akan berguna sebelum digunakan di masyarakat. Bolehlah Anda seorang ilmuan di bidang nuklir, atau bolehlah Anda seorang ekonom terkenal. Tetapi Anda bukan apa-apa jika tidak bisa menggunakan ilmu Anda di masyarakat. Akhir kata saya ingin mengucapkan apresiasi yang teramat sangat kepada kepengurusan tahun lalu. Kepengurusan tahun lalu saya nilai sebagai kepengurusan yang terbaik sepanjang sejarah karena program-program bisa berjalan dengan efektif. Semoga kita dapat terus bekerja sama ke depan dalam kerangka PPI Jepang, pelajar indonesia di Jepang. Kita saling membutuhkan. Saya adalah anda dan anda adalah saya. Kita semua adalah satu. Terima kasih. Assalaamu alaikum Wr. Wb.

Š Copyright PPI Jepang 2010


9

Seputar PPIJ

Persatuan Pelajar Indonesia Jepang Sususan Kabinet PPI Jepang 2010-2011 Ketua Umum Fithra Faisal Hastiadi Staf Khusus Ketua

Wakil Ketua Widiyanto Dwi Nugroho

Ramadhona Saville

Bendahara Umum Hendika Rahmadi Pratama

Sekretaris Umum Riskina Juwita

Dana Usaha M Maulana Ichsan

Koordinator Bidang Internal Topan Setiadipura

Koordinator Bidang Eksternal Nirmala Hailinawati

Koordinator Bidang Infomasi dan Komunikasi Riski A Wirawan

Departemen Kajian Strategis

Departemen Urusan Luar

Departemen INFOKOM

Radon Dhelika

Iqra Anugrah

Yudi Adhi Purnama

Departemen Urusan Domestik

Departemen Pengabdian Masyarakat

Departemen Buletin

Mahardian Rahmadi

Emha Miftahulatif

Jimmy Hadi Susanto Ex Officio Inovasi Online

Departemen Pemuda, Kesenian dan Olahraga

Chaikal Nuryakin

Ilham Drifidianto

Š Copyright PPI Jepang 2010


Seputar PPIJ

10

BABAK BARU PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nirmala Hailinawati

K

ongres ke-30 PPIJ yang diselenggarakan di Tokyo pada tanggal 30-31 Oktober lalu merupakan momentum istimewa bagi organisasi pelajar yang sudah terbilang tua ini. Walau berlangsung di tengah terjangan badai taifun yang melanda bagian timur Jepang, rangkaian kegiatan yang berupa studium generale dan serah terima jabatan kepada ketua terpilih periode 2010-11, Fithra Faisal Hastiadi, berjalan dengan lancar dan penuh kejutan. Salah satu kejutan adalah ketika Dubes Indonesia untuk Jepang yang baru saja dilantik Agustus lalu, M. Lutfi, dalam pembukaan lekturnya di studium generale seketika mengundang dan menyatakan kesiapan Tokyo untuk menjadi tuan rumah kongres Persatuan Pelajar Indonesia di seluruh dunia (PPI Dunia), yang kontan disambut dengan tepuk tangan meriah seluruh peserta studium. Terobosan kontemporer seorang Dubes, yang mungkin hanya terjadi di Jepang, yang menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan organisasi pelajar. Berjalan sesuai agenda, hari pertama kongres dimulai dengan laporan pertanggungjawaban pengurus PPIJ periode 2009-10, yang diterima dengan baik oleh peserta kongres, termasuk diantaranya Prof. Edison Munaf, Atase Pendidikan KBRI Tokyo. Kepengurusan yang dipimpin oleh Farid Triawan tersebut dinilai telah berhasil mengembalikan dinamika organisasi yang sempat kehilangan warnanya. Pengurus periode lalu telah sukses, diantaranya, menghidupkan kembali media komunikasi elektronik yang sangat vital, setelah cukup lama mengalami reses. Pada hari tersebut juga diselenggarakan studium generale bertemakan Inovasi Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa, dengan pembicara utama Dubes M. Lutfi dengan panelis Yudi Azis, Dewan Penasehat Ketua PPIJ yang juga dosen Unpad, dan Achmad Husni Thamrin dari Inst of Science and Tech Studies (ISTECS) yang kini aktif mengajar di Keio Univ. Sedangkan sebagai moderator adalah dosen UI, M. Suryanegara. Sesi ini menghasilkan poin penting yaitu daya saing bangsa di dunia internasional adalah fungsi dari peningkatan kapasitas nilai tambah individu dan sistem. Untuk itu diusulkan beberapa strategi inovatif guna merealisasikan hal tersebut dengan PPIJ sebagai poros. Satu usulan nyata yaitu diadakannya Indonesia Innovation Days oleh KBRI Tokyo dan PPIJ sebagai momentum untuk mengakselerasi perubahan. Respon positif Dubes beserta KBRI atas gagasan ini menjadi sebuah semangat awal bagi kepengurusan baru PPIJ untuk menjalankan organisasi selama setahun kedepan. Kongres hari pertama ditutup dengan serah terima jabatan Ketua PPIJ dengan penyematan pin oleh Sdr Farid kepada Sdr Fithra, dilanjutkan dengan pemberian hadiah kompetisi esai PPIJ. Kongres hari kedua lebih metitikberatkan pada pembahasan dan penyesuaian AD/ART, serta penentuan Garis Besar Haluan Organisasi bagi kepengurusan baru PPIJ. Kongres berjalan dengan sangat aktif dan penuh dinamika, membahas isu-isu strategis, baik internal maupun eksternal organisasi. Dari salah satu hasil pentingnya adalah pembagian PPI tingkat Koordinator Daerah (Korda) Chugoku dan Shikoku menjadi dua Korda didasarkan alasan geografis yang terpisah laut. Sehingga saat ini, terdapat 9 Korda yang dibawah koordinasi PPIJ. Babak demi babak organisasi pelajar di Jepang berperan pada masanya. Sejarah panjang PPIJ yang tumbuh sejak jaman pra-kemerdekaan, yaitu tepatnya tahun 1933 dengan nama Serikat Indonesia yang kemudian diubah menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia pada tahun 1953, turut berpartisipasi nyata dalam proses pembangunan negeri. Kini PPIJ pun masih memegang komitmen kuat kepada bumi pertiwi, dengan mengusung semangat dalam motto ‘Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia’. Dalam kongres yang disiarkan secara langsung melalui jaringan televisi PPI Dunia tersebut pula, sekali lagi Dubes M. Lutfi memberi kejutan berupa tantangan kepada pelajar Indonesia di Jepang dan seluruh dunia untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi aktif setelah menyelesaikan studinya. “It is good to be here, but better to be at home”, katanya.

© Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

11

Suksesi KepengurusanPPI Jepang Komsat Saga Ki Suki

Sebetulnya acara sederhana ini dimulai dari aliran peristiwa yang tidak sederhana kalau tidak mau dikatakan sebagai peristiwa yang istimewa. Aliran yang berawal dari diskusi tentang pembekuan kepengurusan PPI Saga yang banyak muncul baik secara online maupun offline. Sinyal pertama mulai hadir saat kunjungan pejabat utusan dari DIKTI untuk monitoring para penerima beasiswa DIKTI di Saga pada bulan Februari 2010. Saat itu, para pejabat utusan DIKTI

S

aga, 10 November 2010, Di sela

dan mahasiswa sedang makan di sebuah

hiruk-pikuk penyelenggaraan

kantin di dekat kampus, sinyal-sinyal untuk

suksesi Kepengurusan PPI Jepang

kembali membuka diskusi tentang

dalam Kongres Hari Pertama PPI Jepang,

pembentukan kembali kepengurusan PPI

nun jauh di bagian selatan kepulauan

Saga dilontarkan. Kegiatan monitoring

Jepang, tepatnya di kota Saga yang terletak

menjadi sebuah diskusi panjang yang

di Kyushuu ternyata juga menyelenggarakan

menumbuhkan bibit-bibit kebersamaan

sebuah suksesi yaitu suksesi Kepengurusan

dalam perbedaan.

Sebetulnya ini acara yang biasa saja bahkan terlalu biasa untuk dibicarakan, terlebih lagi terjadi di tempat yang jauh dari keramaian, bahkan tak dikenal oleh orangorang Jepang daerah Tokyo dan sekitarnya. Terlebih lagi acaranya berjalan sangat sederhana tanpa iringan apapun selain angin dingin yang mulai menyapa. Namun dibalik kesederhanaan itu ada yang menarik untuk diungkap, yaitu bahwa suksesi kali ini adalah suksesi setelah kepengurusan mengalami pembekuan selama setahun. Hal luar biasa

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

12

Lalu dalam kunjungan Bapak Edison

Dan entah apakah disengaja atau tidak,

Munaf, Atase Pendidikan KBRI Jepang,

ternyata acaranya bersamaan dengan

kembali dilontarkan ide pengaktifan kembali

Kongres hari pertama PPI Jepang. Semoga

kepengurusan PPI Saga melalui suksesi.

ini adalah sebuah kebetulan yang baik.

Beliau memberikan wejangan-wejangan

Awalnya ada beberapa pendapat mengenai

yang meski ringan penuh canda, ternyata

suksesi ini, yang pada dasarnya semuanya

mampu menjadi kekuatan untuk menyatukan

menyetujui untuk segera melakukan suksesi

tekad para mahasiswa Indonesia di Saga

demi sebuah kebersamaan yang legal dan

untuk kembali mengaktifkan PPI Saga dalam

formal, yang dibangun atas dasar

lembaran baru yang penuh kekeluargaan

persamaan dan pertidaksamaan, dan

dan kebersamaan. Bahkan para mahasiswa

dikembangkan dari kemauan untuk

menyanggupi untuk melakukannya dalam

menunjukkan bahwa para pelajar di Saga,

waktu tak lebih dari seminggu. Mulai dari

sekecil apapun, adalah wajah Indonesia.

sini, diskusi yang berkembang adalah

Untuk memperkecil gesekan, maka acara

pembentukan kembali kepengurusan PPI

suksesi dipandu oleh seorang yang senior,

Saga melalui sebuah suksesi.

Pak Munandar, yang kebetulan sedang melakukan riset di Saga untuk beberapa

“

Tidak mudah menyambung kebersamaan di saat

bulan.

terjadi keretakan, namun bukan tak mungkin.

Acara suksesi sendiri dimulai dari

Dengan niat, tekad dan semangat yang tulus dan

kesepakatan aturan main. Satu aturan main

penuh harap, tak ada yang tidak bisa dilakukan

�

yang menarik adalah: siapapun yang tinggal di Saga lebih dari dua tahun tidak berhak untuk dipilih menjadi pengurus PPI Jepang

Kemudian beberapa mahasiswa bersama

Komsat Saga. Aturan unik yang mungkin

pengurus

mencoba

baru ada di dunia. Tetapi dasarnya adalah

mengumpulkan kembali semua mahasiswa

meminimalkan gesekan dengan masa lalu

melalui berbagai cara dan media. Dengan

yang mungkin akan menumbuhkan retakan-

satu tujuan, yaitu mengaktifkan kembali

retakan baru. Bukankah dari awal sudah

kegiatan PPI Jepang Komsat Saga dengan

sepakat bahwa kita ingin membuka lembaran

sebuah suksesi. Dan usaha itu tidak sia-sia,

baru yang tidak lagi tercampuri oleh

hingga akhirnya hampir semua mahasiswa

lembaran-lembaran lama. Tentu aturan ini

Indonesia di Saga berkumpul di Kaikan

membuat orang-orang baru deg-degan,

dalam suasa penuh kegembiraan.

karena kemungkinan terpilihnya akan

yang

lama

menjadi lebih besar.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

13

Dari aturan itu terpilihlah beberapa orang

Sebenarnya dari hasil pemilihan pertama,

sebagai bakal calon, karena jumlah bakal

peta kekuatan sudah terlihat, dan orang-

calon yang memenuhi syarat sebanyak 16

orang yang namanya dipilih sudah mulai

orang maka pemilihan dilakukan dua

memegang kepala meski tidak sakit.

putaran. Putaran pertama digunakan untuk

Mungkin membayangkan bagaimana repot

menentukan 5 orang kandidat, lalu putaran

dan susahnya mengatur para mahasiswa di

kedua digunakan untuk memilih ketua PPI

Saga yang hampir semuanya adalah

Jepang Komsat Saga. Pilihan dilakukan

program doktor. Ada Pak Fajar, Pak Aziz, Bu

secara tertutup dengan lembaran kecil yang

Cindy, Kang Indra dan Bu Rani, yang muncul

dibagikan kemudian ditulis nama yang dipilih.

sebagai 5 kandidat yang akan dilanjutkan ke

Dan acara pemilihan yang pertama

putaran kedua. Acara berhenti sejenak,

berlangsung cukup alot, karena siapapun

memberikan waktu untuk menimbang-

mahasiswa di Saga harus memilih baik hadir

nimbang kembali.

maupun tidak hadir. Yang tidak hadir dihubungi lewat telpon sampai dia memilih.

Pemilihan putaran kedua dilaksanakan

Ini dilakukan sebagai tindakan jaga-jaga agar

dalam tempo yang tidak terlalu lama.

tidak ada pertanyaan di kemudian hari. Sedia

Ternyata waktu istirahat yang sebentar saja

payung sebelum hujan, meski harga payung

itu sudah cukup untuk mengubah peta

cukup mahal disini. Dari 33 orang anggota

kekuatan meski posisi pertama masih tidak

yang berhak memilih, terdapat 4 orang yang

bergeser. Banyak yang memindah suaranya

tidak memberikan suaranya. Hal ini

yang tadinya mendukung pak Aziz, berbalik

disebabkan masih liburan di Indonesia atau

mendukung kang Indra. Sehingga ini

sulit dihubungi maupun dengan sengaja tidak

menaikkan posisi kang Indra yang tadinya

memberikan suara, artinya menyerahkan

berada di tempat keempat menjadi kedua.

hasil sepenuhnya kepada forum.

Putaran yang sangat dinamis. Sebuah gambaran tentang demokrasi yang dilakukan dalam suasana kebersamaan. Suasana suksesi diakhiri dengan terpilihnya Bapak Fajar Pradipta sebagai ketua PPI Jepang Komsat Saga 2010/2011. Yang pasti, suasana suksesi ini berakhir dengan penuh kegembiraan dan tawa canda seolah-olah tidak ada lagi retakan-retakan

Pemilihan Ketua PPI Jepang Komsat Saga 2010/2011: Fajar Pradipta (tengah)

yang pernah ada.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

14

Pembentukan Korda Shikoku di kongres ke-30 PPI Jepang Riski, Yudi, Irma

P

ada tanggal 30-31 Oktober 2010

Setelah mempertimbangkan hasil

telah diselenggarakan kongres ke 30

rekomendasi dari tim investigasi dan

PPI Jepang di Tokyo Jepang.

mencermati suara dari perwakilan komsat di

Kongres hari pertama dihadiri oleh Atase

korda tersebut, diputuskan pembagian korda

Pendidikan Prof. Edison Munaf, ketua PPI

ini menjadi dua korda yaitu korda Shikoku

Jepang 2009-2010 Sdr. Farid Triawan, ketua

meliputi Ehime dan Kochi sedangkan korda

PPI Kanto Sdr. Fitra Faisal, Dewan

Chugoku meliputi wilayah Hiroshima,

Perwakilan Korda (DPK) Tohoku Sdr.

Shimane, dan Yamaguchi. Nama dari korda

Aunuddin SV, DPK Hokuriku Sdr. Ali

baru di Shikoku ini akan ditetapkan kemudian

Khumaeni, DPK Kanto Sdr. Suryanegara, dan

setelah menerima masukan dari korda yang

anggota PPI Jepang lainnya. Kongres hari

bersangkutan. Selain itu seperti tertulis dalam

pertama yang di ketuai oleh Sdr Pandji

ketetapan kongres, agar pengurus pusat

Prawisuda memutuskan menerima laporan

berkoordinasi dengan pengurus komsat

pertanggungjawaban Ketua PPIJ 2009-2010

Kagawa dan komsat Tokushima di korda

Sdr. Farid Triawan dengan baik. Selanjutnya

Kansai terkait pemekaran korda Shikoku ini.

dilakukan pengesahan hasil Pemira 2010 dan

Semoga dengan pemekaran ini, dapat

melantik Sdr. Fitra Faisal Hastiadi sebagai

mempermudah koordinasi dan dinamisasi

Ketua Umum PPI Jepang periode 2010-2011.

aktivitas pelajar Indonesia di pulau Shikoku.

Kongres hari kedua dihadiri oleh ketua PPIJ 2010-2011 Sdr Fithra beserta segenap pengurus, para anggota DPK, serta wakilwakil mahasiswa dari wilayah Kanto. Agenda di hari kedua ini melakukan pembahasan mengenai AD/ART PPI Jepang. Salah satunya yaitu pembahasan permasalahan koordinasi korda Chugoku-Shikoku (Chushi) yang disebabkan karena pemekaran jumlah anggota dan kondisi geografis, yaitu lingkup wilayah korda yang terpisah di dua pulau berbeda.

Selain itu, dalam rapat pembahasan AD/ART tersebut juga menyoroti hal-hal mengenai perwakilan korda dalam Dewan Perwakilan Korda (DPK). Mengingat fungsi dari DPK, sangat penting sebagai badan legislatif PPIJepang yang menerima masukan dan mempunyai fungsi evaluasi terhadap pengurus pusat.

Untuk itu, masing-masing

korda diminta untuk mengirimkan perwakilannya di DPK dengan prosedur pemilihan DPK yang diserahkan kepada korda masing-masing.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

15

Indonesia Culture Day 2010 Herpin Dwijayanti http://ppifukuoka.wordpress.com/

Dilanjutkan dengan penampilan Tari Merak dari Jawa Barat, dan angklung dari tim angklung PPIF yang merupakan kolaborasi mahasiswa Indonesia dengan orang Jepang yang membawakan lagu Sekai ni Hitotsu Dake no Hana (SMAP), Bengawan Solo, serta lagu Yamko Rambe Yamko yang melibatkan penonton

P

ada tanggal 14 november 2010 yang lalu, PPI Fukuoka (PPIF) berhasil

mengadakan Indonesia Culture Day

2010 bertempat di Fukuoka Shimin Kaikan. Acara tahunan ini merupakan kolaborasi penampilan seni tradisional Indonesia- Jepang yang hasil penjualan tiketnya sepenuhnya disumbangkan untuk pendidikan anak-anak Indonesia yang kurang mampu serta para korban bencana alam. Tampil pada acara ini Tari Saman dari Aceh dan Tari Lenggang Nyai dari Jakarta yang dipersembahkan oleh para

Disusul dengan penampilan Taiko dari Nishijin

mahasiswa Indonesia dan Jepang dari Asia

Daiko yang sangat menarik,

Pacific University.

lomba pidato bahasa Indonesia dan ditutup

pengumuman

dengan Tari Kecak yang mengisahkan cerita Ramayana yang memukau. Tidak kurang dari 50 performer yang datang dari Fukuoka, Kurume, Beppu, Oita turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut. Tak kurang dari 300 penonton hadir memenuhi Event Hall yang berasal dari berbagai area, sebagian besar merupakan masyarakat Jepang dan Indonesia.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

16

Pada hari itu juga diadakan Lomba Pidato

Berikut daftar pemenang lomba Pidato

Bahasa Indonesia se-Kyushu-Okinawa bekerja

tersebut:

sama dengan KBRI Tokyo. Tidak kurang dari 15

Juara 1 : BAE Hyun Ho (Korea)

orang peserta warga negara Korea & Jepang dari

Juara 2 : KAWAKAMI Tomoki (Jepang)

seluruh wilayah Kyushu turut ambil bagian

Juara 3 : UEDA Keiko (Jepang)

mengikuti lomba tersebut. Event yang sangat

dimana peraih juara pertama akan maju untuk

menarik ini diharapkan dapat semakin

bersaing dalam lomba pidato se-Jepang di

mengeratkan hubungan masyarakat Indonesia

Tokyo.

dengan Jepang khususnya di wilayah Fukuoka dan sekitarnya.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

17

Liputan Bunkasai di Beberapa Universitas Srikandi Novianti, Rodiyan Gibran, Elien, Srimaldia, M.Fadlil, Adam Badra

Œ Tokodai Koudasai 2010 "Irrrraassyaimassee, Indonesia no yakitori ikagadeshoukaaa.." Pada koudasai kali ini, 23-24 Oktober lalu PPI Tokodai turut berpartisipasi dengan berjualan sate di stand Indonesia “WAYANG” dan berhasil mencetak rekor 2500 tusuk sate terjual dalam 2 hari. 36kg ayam, 23kg kambing. Selain itu, juga ditampilkan permainan angklung dengan membawakan lagu Furusato, Bengawan Solo, dan Halo-Halo Bandung yang berhasil menarik para pengunjung untuk mencoba

Chiba Daigaku Chiba Daisai 4-7 November, PPI Chiba membuka warung bertajuk "INDONESIAへ よ う こ そ ". Selama empat hari menjajakan sate kambing, pisang goreng, kolak pisang kepok+kabocha, dan soto ayam. apresiasi pengunjung sangat tinggi, khususnya pada menu sate kambing -yang sempat menimbulkan antrian pembeli- serta soto ayam yang langsung ludes terjual 3 jam setelah warung dibuka. keuntungan yang diperoleh diperuntukkan untuk amal dan sumbangan kemanusiaan.

© Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

18

Ž Ikkyousai – Festival Hitotsubashi – 5-7 November lalu Event tahunan Ikkyosai ke 41 diadakan di kampus utama, di Kunitachi. Hampir setiap klub mahasiswa kampus berpartisipasi: berjualan makanan ringan, corner budaya Jepang. Bagi perkumpulan mahasiswa asing, Ikkyosai menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dengan cara berjualan makanan khas. PPI Hitotsubashi telah dua kali mengikuti Ikkyosai dengan membuka stand soto ayam dan kacang hijau pada tahun 2006 dan stand sate ayam di tahun 2009. Sedangkan untuk tahun ini, PPI Hitotsubashi memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam festival Ikkyosai karena sedikitnya jumlah mahasiswa Indonesia.

Tohoku Daigaku -KOKUSAI MATSURI 201024 Oktober, PPI Sendai berpartisipasi di acara dengan membuka stand makanan Nasi goreng yang laris terjual hampir 300 bungkus dan menampilkan Tari Saman, Tari Bali, Fashion show memakai pakaian adat Betawi. Semua anggota PPI Sendai bergotong royong menyiapkan stand makanan, dan penampilan kesenian. Setelah acara berakhir, warga PPI Sendai melanjutkan acara dengan makan Nasi Goreng bersama. Dibantu dengan budaya asli I n d o n e s i a , g o t o n g r o y o n g , ra s a s e n a n g m e m p e r ke n a l ka n b u d aya s e n d i r i d a p at mengalahkan rasa lelah.

© Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

19 Dentsuudai -ChoufusaiDalam bunkasai yang diadakan pada 19 – 21 November 2010 ini, mahasiswa asing UEC juga turut berpartisipasi dengan membuka stan makanan khas negara masing-masing. Foreign Student International Culture Exchange Society membuka toko yang menjual makanan Indonesia. Choufu-sai ini menjadi pengalaman yang berharga j u ga b a g i m a h a s i s w a a s i n g ya n g t u r u t berpartisipasi di dalamnya. Bersamaan dengan Choufu-sai ini, acara open campus juga diadakan. Tiap lab mengadakan openhouse. Dan moment ini dijadikan oleh mahasiswa tingkat 3 untuk menentukan lab mana yang akan dimasuki.

‘ PPI Osaka-Nara borong medali emas Suksesnya program Indonesia Osaka Badminton Gathering dapat dibuktikan dengan keberhasilan warga indonesia menggondol medali dalam Osaka University International Students Association Sports Festival 2010: emas tenis meja ganda putra : Handoko & Ryanto emas bulutangkis tunggal putra

: Faisal

perak bulutangkis tunggal putra

: Malvin

emas bulutangkis ganda putra

:Malvin & Yusuf

emas voli

: tim merah putih

© Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

20

MEGA MARSELA MARSAL MULTI-TALENTA DARI SAGA Ki Suki

“

Meski jumlah pelajar Indonesia di Saga tidak terlalu

banyak bila dibandingkan dengan negara lain seperti

China dan Korea, namun itu tak berarti bahwa nama

Indonesia tenggelam dalam keriuhan. Tekat tinggi untuk mengibarkan sang merah putih membuat nama Indonesia perlu diperhitungkan. Dan munculnya talenta-talenta baru di antara pelajar Indonesia membuatnya lebih berasa. Salah satunya adalah Mega Marsela Marsal.

�

Dia tiba di Saga Oktober tahun ini sebagai bagian dari SPACE (Saga Univ Program for Exchange Student).Nama Mega mengingatkan kita pada seorang presiden Indonesia wanita satusatunya. Mungkin ini ada pengaruhnya, mungkin juga tidak. Yang pasti Mega yang satu ini sangat berbeda. Walau gadis manis kelahiran 14 Maret 1988 ini tergolong baru di Saga, gebrakannya membuat namanya tak berhenti jadi bahan perbincangan. Talenta uniknya membuatnya menjadi bagian penting dalam kegiatan pelajar Saga. Tingkahnya yang menggemaskan pun menambah keceriaan suasana.

Gebrakan pertama Mega adalah saat Saga Univ Open Campus 2010. Di acara ini ada panggung yang membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menampilkan atraksi panggung. Banyak mahasiswa yang memanfaatkannya, karena nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah. Mega sebenarnya datang terlambat, saat diberitahu ada peluang tampil, dia langsung mendaftar. Hebat. Kenekatan Mega layak diacungi jempol. Dan ternyata kenekatan itu beralasan. Saat penampilan Mega

bersama temannya, pelajar Korea, menyanyikan sebuah lagu berbahasa

Jepang, tepuk tangan dan sorak teriakan kagum membahana. Semua penonton seolah tak ingin melewatkan tiap detil aksi dan suara Mega yang memukau. Lagu Taiyou no Uta-nya Yui dibawakan sangat apik dan membuat para penonton begitu histeris. Acara ini membuat nama Mega menjadi buah bibir.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

21

Tidak hanya sampai di situ, saat pertandingan sepak bola Saga Univ 2010, secara mengejutkan mahasiswi kedokteran hewan UGM ini ikut bemain dalam tim SPACE. Kontan para pelajar Indonesia yang tampil dalam tim Merapi, menjadi terkejut melihat kehadirannya. Terlebih saat melihat penampilannya, meski awalnya canggung tapi lama-kelamaan tidak takut untuk menggiring dan merebut bola dari pemain lawan. Penampilan Mega yang penuh semangat membuat timnya ikut terpacu dan termotivasi. Meskipun gagal meraih kemenangan, tetapi penampilan Mega yang penuh semangat, berani dan tidak kenal lelah menjadi catatan khusus.

Aksi lainnya adalah saat melihat Momiji di Daikozenji, spot Momiji terkenal di daerah Saga. Waktu itu beberapa teman beraksi, berpose dengan latar belakang Momiji. Saat Mega beraksi, beberapa orang photographer menghampiri dan menyatakan keinginannya untuk memotret Mega. Wow! Mungkin ini karena wajah Mega yang manis dan imut, Mungkin juga karena penampilannya yang berjilbab sehingga memang terlihat berbeda. Dan memang Mega ini termasuk super photogenik. Pantas saja para photographer memburunya. Mega Marsela Marsal, multi-talenta telah lahir di tengah kesunyian kota Saga. Menyanyi, olahraga dan sesekali menjadi model bukan hal yang mudah dilakukan oleh kebanyakan orang. Semangatnya membuat suasana musim gugur di Saga tahun ini menjadi spesial.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

22

Lutfiana Sari Ariestin Duta Budaya Indonesia untuk Itoshima-shi Herpin Dwijayanti Daerah Itoshima-shi mengadakan program untuk daerahnya yang bernama "Welcome World". Salah satu wujud programnya adalah dengan kerja sama dengan ryugakusei dari Kyushu University (Kyudai) untuk saling bertukar budaya. Kemudian akhirnya negara yang dipilih itu adalah Indonesia sebagai negara dengan ryugakusei terbanyak ke-3 di Kyudai. Dan, Lutfiana Sari Ariestin, mahasiswi S1 tahun ke 3 dari PPI Fukuoka, terpilih sebagai

perwakilan

Ryuugakusei

Indonesia

dalam

program

pertukaran budaya tersebut atau bisa disebut sebagai Duta Budaya Indonesia untuk wilayah Itoshima-shi.

M enurut Lutfiana, pem erintah Itoshim a-shi mem buat suatu program sem acam itu karena daerah itoshim a (k hususnya nagaito) m erupakan daerah yang pertum buhan penduduknya menurun. S D Nagaito sendiri m em punyai jumlah m urid hanya 99 siswa (dari kelas 1-6). Oleh karena itu, walaupun daerahnya m ungkin berpenduduk sedikit, dengan program ini diharapkan daerahnya tetap mem punyai wawasan yang baik khus usnya untuk m elihat dunia.

Inti kegiatan ini adalah saling tukar budaya dengan masyarakat itoshima. Sehingga ini kesempatan yang baik bagi kita untuk bisa memperkenalkan budaya Indonesia. S elain itu, kita bisa belajar banyak juga mengenai Jepang khus usnya dari masyarakat Nagaito tentang budayanya.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Kabar PPIJ

23

Jika nanti daerah Itoshima (khususnya Nagaito) mengadakan banyak event, maka Lutfi akan menjadi gerbang informasi bagi Ryugakusei Indonesia lainnya khususnya melalui PPI Fukuoka untuk bersama-sama berpartisipasi dalam event tersebut. Selamat mengemban tugas menjadi duta budaya, Lutfi. Semoga hubungan Indonesia dengan masyarakat Jepang akan semakin erat di masa depan dan menjadi hubungan yang penuh manfaat bagi persaudaraan kedua negara.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

24

KTT APEC ke-18 Adam Badra Cahaya Sumber : Kementerian Luar Negeri, Kedubes RI Tokyo

Pada bulan November ini telah diadakan serangkaian acara APEC Japan 2010 bertemakan "Change and Action" yang berpuncak pada “The 18th APEC Economic Leaders’ Meeting (KTT APEC), 13-14 November”. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono, tiba di Bandara Haneda, Jumat, 12 November pukul 21.30 JST, untuk menghadiri KTT APEC ke 18 ini. Setiba di Tokyo Presiden RI, langsung menuju hotel The Prince Park Tower, yang disambut dengan iringan lagu “Selamat Datang Bapak Presiden” oleh siswa-siswi Sekolah RI Tokyo (SRIT). Seusai penyambutan, Presiden RI mengadakan briefing terbatas dengan para Menteri dan Delegasi RI untuk persiapan KTT APEC keesokan harinya.

Berbicara pada Retreat Session 1 yang bertema “Sustaining Growth and Prosperity in the Region”, Presiden RI menegaskan nilai signifikan Bogor Goals dalam hal pengurangan tarif. Langkah ini sukses meningkatkan nilai perdagangan kawasan hingga mencapai USD 6.2 Triliun, lima kali lipat dari figur sebelumnya. Nilai perdagangan jasa tercatat meningkat tiga kali lipat, dan arus masuk Foreign Direct Investment meningkat hingga USD 791 Miliar dalam rentang waktu 1994-2008. Hasil yang baik ini dicapai melalui kombinasi antara: komitmen WTO, perjanjian perdagangan kawasan, dan reformasi unilateral. Untuk merespons perubahan konteks ekonomi, antara lain dengan banyaknya 'emerging economies', Presiden RI m enyatakan

bahwa

integrasi

ekonomi

kawasan

patut

diterusk an dalam prinsip keterbukaan dan kem itraan. Hal ini sejalan dengan vis i Bogor Goals 1994, dan sangat relevan untuk m enjawab tantangan dinam ika global. Presiden RI pun m enegaskan

bahwa

perundingan

Putaran

Doha

harus

diselesaikan. Seusai m enghadiri hari pertam a K TT , Presiden RI dan Ibu Negara langsung bertolak m enuju Tanah Air pada m alam hari. Sedangkan acara Closing Lunch dan Leader’s Declaration pada hari kedua pelaksanaan K TT APE C ke 18 dihadiri oleh W akil Presiden kita, Boediono, yang baru saja tiba bers am a Ibu Herawati Boediono di bandara Narita, pada pukul 09.10 pagi harinya.

© Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

25

Seusai penutupan KTT, bapak wapres Wakil Presiden RI langsung kembali ke Tokyo untuk melakukan konferensi pers dengan media Indonesia. Wakil Presiden RI memberikan keterangan di hadapan sekitar 15 perwakilan media seputar hasil-hasil KTT APEC selama sekitar 40 menit. Wakil Presiden menyebutkan empat hasil signifikan dari KTT APEC, yaitu; The Yokohama Vision– Bogor and Beyond, Leaders’ Statement on 2010 Bogor Goals Assessment, Leaders’ Growth Strategy, dan Pathways to Free Trade Area of the Asia Pacific. Disebutkan bahwa APEC harus memperkuat konsultasi dan kerja sama untuk menciptakan sistem ekonomi kawasan yang efektif. Dengan memperhatikan prinsip dalam “Bogor Goals”, perdagangan dan investasi yang terbuka dan bebas akan membuka jalan bagi kesejahteraan dan stabilitas yang merata di kawasan. The Yokohama Vision juga menegaskan komitmen penyelesaian Putaran Doha, setelah pembahasan para pemimpin Ekonomi pada Retreat Session hari pertama KTT APEC. Sekitar pukul 18.00, Bapak Wapres menuju gedung SRIT, atau Balai Indonesia, untuk menghadiri acara silaturrahmi dengan masyarakat Indonesia di Jepang. Pertemuan dengan Wakil Presiden ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang. Wakil Presiden berbicara dan menanggapi berbagai pertanyaan seputar isu di Tanah Air, seperti masalah penanggulangan bencana

dan

komitmen

pelaksanaan

Indonesia

Japan

Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

Keesokan harinya, pada hari Senin 15 November, bapak wapres menerima kunjungan dengan beberapa pimpinan asosiasi dan pengusaha di Jepang antara lain dari Ketua Nippon Keidanren (asosiasi pengusaha) Hiromasa Yonekura, Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Sadako Ogata, dan Presiden Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hirose Watanabe. Pembicaraan dengan Keidanren antara lain mengenai himbauan Wapres agar perusahaan Jepang melakukan relokasi industri ke indonesia. Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk bagi lokasi

manufaktur Jepang karena kondusif dan responsif terhadap isu-isu perburuhan, lingkungan hidup dan manajemen bagi manufaktur Jepang yang dikatakan sedang mencari lokasi baru. Lebih lanjut, disampaikan bahwa Keidanren tertarik pada konsep koridor pertumbuhan tempo lalu yang disampaikan saat Indonesia Japan Economic Forum Oktober lalu di Tokyo. Koridor akan menjadi sentra tempat-tempat pertumbuhan,

yakni sumatera, jawa, kalimantan, sulawesi dan nusa tenggara. Salah satu yang harus dipenuhi dalam rangka pemantapan koridor tersebut adalah konsep one stop shoping yakni penyederhanaan administrasi

© Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

26

untuk pembangunan proyek yang awalnya harus melalui berbagai instansi. Pembangunan infrastruktur setempat seperti rel kereta, jalan bebas hambatan dan pelabuhan untuk menunjang pembangunan koridor pertumbuhan. Disampaikan pula bahwa pada situasi sekarang perusahaan jepang juga ingin bantuan pemerintah indonesia untuk bersama dengan JBIC dan JICA mengenai masalah pendanaan investasi. Sementara itu dalam pertemuan dengan Presiden JICA, Sadako Ogata, Wapres menyampaikan terima kasih atas respon cepat JICA yang mengirimkan 3 ahli gunung berapi dan seorang dokter saat terjadinya bencana gunung merapi. Diungkapkan pula bahwa prioritas selanjutnya adalah pemulihan korban dan roda perekonomian area bencana. JICA akan susun program untuk pemulihan bisnis kecil dan menengah. Selain bantuan permodalan juga asistensi untuk memelihara akses pasar.

Dan dalam pembicaraan dengan Hirose Watabane, Presiden JBIC, terungkap minat yang lebih konkret. Lembaga pembiayaan ini menyebutkan proyek pembangkit listrik di Jawa Tengah sebagai salah satu minat mereka. Bukan hanya pembangunan pembangkit, JBIC juga memikirkan pula pasokan batubara berkualitas tinggi untuk pembangkit tersebut dari Kalimantan. “Kami ingin membangun rel kereta api di Kalimantan untuk menjamin pasokan batubara bagi pembangkit ini,” ujar Presiden JBIC Hirose Watanabe.

JBIC juga berminat membantu proyek panas bumi di Sarulla, Sumatera Utara. Pemilik proyek ini adalah PT Pertamina Gheotermal Energy. “Kami juga menawarkan konsep transportasi massal dalam Metropolitan Priority Area,” ujar Watanabe. Proyek-proyek lain yang menjadi perhatian JBIC adalah pembangunan pelabuhan baru di Jawa Barat beserta pembangunan sentra industri baru yang terhubung dengan rel kereta api menuju pelabuhan. Selain itu JBIC juga mengusulkan pembangunan fasilitas pemroses gas berukuran medium dan kecil. Ini untuk mengolah gas dari ladang yang berkapasitas kecil di berbagai pelosok Nusantara.

© Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

27

Selain pembiayaan proyek, diskusi juga menyinggung pula dana untuk pembiayaan anggaran Pemerintah. Salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi Pemerintah dalam mata uang yen atau Samurai Bond. “Kami mengharapkan dukungan JBIC, terutama dalam memberikan garansi,� ujar Menkeu. dengan jaminan JBIC, Pemerintah RI memang bisa melepas obligasi ke pasar dengan kupon yang lebih rendah. Sebagai ilustrasi, kupon Samurai Bond sudah menurun dari 2,6% per tahun menjadi 1,6% per tahun dengan adanya jaminan JBIC.

Setelah melakukan beberapa pertemuan tersebut, pada siang harinya Wapres mengunjungi underground metropolitan expressway, Tokyo untuk mempelajari sistem dan manajemen jalan bawah tanah serta mengunjungi Trafic Management Center yang merupakan tempat pengendalian arus lalu lintas di Tokyo.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

28

Duka Mentawai dan Merapi Herpin Dwijayanti

Ujian yang menguji sebuah bangsa semata adalah bentuk kasih sayangNya

Untuk membuat bangsa itu banyak mengevaluasi diri Serta semakin dicintaiNya karena semakin mengingat kebesaranNya

I

ndonesia kembali berada dalam kedukaan yang

semakin menguji kedewasaan kita sebagai bangsa.

Dua bencana alam besar menimpa bumi pertiwi

secara beruntun. Gempa bumi diikuti tsunami di kepulauan Mentawai dan Erupsi gunung Merapi. Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR menerjang Kepulauan Mentawai pada pukul 21.42 WIB pada Senin, 25 Oktober 2010. Gempa terjadi di 3.61 LS – 99.93 BT (78 kilometer barat daya Pagai Selatan Mentawai) dengan kedalaman 10 kilometer dan menimbulkan tsunami yang memporakporandakan Mentawai.

Tsunami Mentawai (sumber: Vivanews)

Kerusakan Pasca Tsunami (sumber : Fakta Pos)

© Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

29

Jumlah korban meninggal mencapai 445 orang (hingga 5 November 2010) menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat. Korban meninggal terbanyak berada di Kecamatan Pagai Utara yang mencapai lebih dari 200 orang. Sedangkan Kecamatan Pagai Selatan melampaui 100 orang. Dari jumlah korban tewas itu masih ada lagi sekitar 58 warga belum ditemukan. Selain korban hilang dan tewas, sebanyak 173 orang mengalami luka berat. Sedangkan 325 lainnya luka ringan. Hingga 5 November 2010, warga yang mengungsi mencapai 15.353 orang (sumber: vivanews).

Sehari setelah peristiwa memilukan yang terjadi di Mentawai, pada 26 Oktober lalu, pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi meletus, ditandai dengan turunnya lava beserta awan panas dari puncak Gunung Merapi. Letusan Gunung Merapi ini memakan korban yang lebih banyak dibanding dengan letusan pada tahun 2006 lalu. Puncak dari letusan Gunung Merapi tersebut terjadi pada tanggal 5 November dini hari. Letusan ini lebih dahsyat dari hari-hari sebelumnya. Bahkan disertai dengan gemuruh yang menakutkan. Erupsi Merapi yang terjadi dini hari tersebut membuat warga di barak pengungsian yang berjarak 15 km dari puncak Merapi diungsikan ke tempat yang lebih aman. Wilayah rawan pun diperluas hingga 20 km dari puncak Merapi. Sejak 26 Oktober sampai sekarang Merapi masih saja melakukan erupsi berupa awan panas. Semburan lahar Gunung Merapi menimbulkan korban jiwa di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menurut laporan Kompas (15 November 2010) berjumlah 179 orang. 140 orang diantaranya ditemukan meninggal di kecamatan Cangkringan, Sleman. Korban meninggal lainnya berasal dari tiga kabupaten di Jateng yaitu Magelang, Boyolali, dan Klaten. Selain itu juga ada korban luka-luka yang sampai kini diketahui berjumlah 218 orang. korban luka-luka akibat erupsi Merapi sebanyak Sumber foto : Kompas.com

147 orang di Sleman, 57 orang di Klaten, dan 14 orang di Magelang.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

30

Sementara itu, pengungsi korban bencana erupsi Merapi mencapai 198.000 orang, meliputi Sleman sebanyak 56.000 orang, Kab. Magelang (62.000), Kota Magelang (2.000), Klaten (40.000), dan Boyolali (30.000). Tempat pengungsian selama ini selalu berubah karena menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Penempatan pengungsi di Stadion Maguwoharjo Sleman cukup memadai, karena bisa menampung sekitar 30.000 orang, dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi secara layak.

Sumber foto : Kompas.com

Masyarakat diminta tetap berada di lokasi pengungsian karena hingga 13 November 2010, status Merapi masih awas, Aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi. Anggota TNI dan Polri dan lebih dari 380 relawan membantu para pengungsi. Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan, khususnya kondisi psikologis. Kondisi fisik juga tak jauh berbeda. Disebabkan belum bisa memperkirakan kapan merapi berhenti, Pemerintah daerah pun kewalahan untuk menangani kondisi ini.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

31

Wedhus Gembel

Awan Panas muntahan gunung merapi sering juga disebut Wedhus Gembel karena awan panas tersebut menyerupai wedhus gembel yang berterbangan. Wedhus gembel sendiri adalah kambing berbulu gimbal atau biri-biri yang sering di pelihara sebagi ternak warga. Namun keberadaan wedhus gembel di sekitar warga gunung merapi merupakan sosok yang menakutkan. Wedhus gembel sendiri adalah sebutan halus yang biasa dipakai masyarakat Jawa untuk merujuk pada wujud yang diyakini punya kekuatan luar biasa atau mematikan atau dengan kata lain merupakan kedikdayaan yang sakti mandraguna. Untuk wedhus gembel di gunung merapi, benda yang terkena awan panas tersebut akan gosong atau meleleh seperti tersetrum listrik. Dan bentuk awan panas wedhus gembel ini bergulunggulung seperti bulu gimbal.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

32

Tokyo Tech Indonesia Commitment Award 2010 Pada tanggal 1 November, panitia TIC Award 2010 telah mengumumkan tiga peraih TIC Gold Award, dari total 10 orang finalis TIC Award. Ketiga Mahasiswa S1 peraih penghargaan tersebut adalah Nur Ahmadi (Teknik Elektro ITB), Irwan Febriansyah (Teknik Fisika UGM), dan Ridho Prawiro (Teknik Arsitektur ITS). Ketiga pemenang ini berhak mendapatkan plakat dan sertifikat serta hadiah Rp. 7.500.000 masing-masing. Kegiatan yang diketuai oleh Topan Setiadipura ini bertujuan untuk mendorong dan mengapresiasi para peneliti muda Indonesia untuk meningkatkan kualitas penelitiannya.

Kegiatan yang didukung penuh oleh Kementrian Riset dan Teknologi RI ini adalah salah satu bentuk komitmen nyata mahasiswa Indonesia Tokyo Tech Jepang yang berhimpun dalam organisasi PPI Tokodai. Penyerahan hadiah TIC Award ini dilakukan di ITB Bandung, dipandu oleh Ketua PPI Jepang 2009-10 Farid Triawan dan alumni program student exchange Tokyo Tech (YSEP) Akhmad Syaiful Hidayat serta disaksikan oleh beberapa Profesor Tokyo Tech serta alumni yang berada di Indonesia.

para pemenang

Tim juri independen yang diketuai oleh Yudi Azis, Dewan Penasehat PPI Jepang 2009-10, menetapkan bahwa ketiga peraih TIC Award adalah pemenang bersama. Mereka dipilih melalui seleksi dan penilaian juri selama bulan Oktober. Disamping ketiga pemenang TIC Gold Award, 7 orang finalis lainnya juga mendapatkan plakat dan sertifikat, serta hadiah masing-masing Rp. 1.000.000. Proposal berasal dari berbagai kota dan kampus di Indonesia antara lain ITB, Unpad, UGM, UI, ITS, IPB, Univ Brawijaya, Univ Pendidikan Indonesia Bandung, Univ. Tanjung Pura, Univ. Hasanudin, Univ. Diponegoro, STAIN Pekalongan, STT Telkom, Univ. Jend Soedirman, Purwokerto, Univ. Pendidikan Ganesha Bali, Inst. Teknologi Indonesia, Univ. Negeri Yogyakarta, dan Univ. Widya Mandala Katolik Surabaya. Tim juri yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai kampus di Tokyo serta dibantu organisasi profesi IASA, menetapkan sepuluh finalis berdasarkan lima kriteria utama yaitu: ide inovatif, kerangka penelitian yang jelas, ketepatan metodologi, manfaat penelitian, serta kesesuaian format penulisan.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

33

“Penelitian dari para finalis sangat inovatif dan kreatif, masing-masing memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri dalam berbagai disiplin ilmu�, kata Pandji Prawirasudha salah satu juri yang tak lama lagi akan menjadi assistant professor di Tokyo Tech. Informasi kesepuluh peraih TIC Award 2010 dan kegiatan TIC Award tersedia di situs: http://commitment.ppitokodai.org/

Tentang Persatuan Pelajar Indonesia Komisariat Tokodai (PPI Tokodai): PPI Tokodai merupakan organisasi pelajar Indonesia yang sedang melakukan studi di Tokyo Kogyou Daigaku atau yang biasa dikenal dengan Tokyo Institute of Technology dan Tokyo City University (dulu bernama Musashi Institute of Technology). Di antara para pelajar asing, jumlah pelajar Indonesia termasuk yang terbesar setelah Cina dan Korea. Saat ini anggota PPI Tokodai mencapai kurang lebih 80 orang yang tercatat sebagai Research Student, Mahasiswa Bachelor, Master, Doktor, hingga Assistant Profesor. PPI Tokodai dibentuk sebagai wadah pemersatu dan komunikasi para pelajar Indonesia di Tokodai dan Tokyo City University dari berbagai latar belakang budaya dan keahlian ilmu yang berbeda. Kegiatan TIC Award diinisiasi pada masa kepemimpinan Baharuddin Maghfuri, Ketua PPI Tokodai periode 2009-10. Pada bulan oktober yang lalu terpilih Bayu Prabowo sebagai ketua PPI Tokodai yang baru, untuk periode 2010-11. Informasi lengkap tentang PPI Tokyo Tech tersedia di situs: http://www.ppitokodai.org/

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

34

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Allahu akbar....Allahu akbar....Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.... Allahu akbar wa lillaahilhamd Kami, segenap pengurus PPI Jepang 2010/2011 mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H" kepada seluruh umat muslim. Semoga ibadah qurban yang kita lakukan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan Kepada segenap umat muslim yang menunaikan ibadah haji, selamat menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci, semoga menjadi haji yang mabrur. Amin.

Š Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang

35

Dialog dengan Wakil Presiden RI

Tokyo, Pada tanggal 14 November 2010 telah dilaksanakan pertemuan antara Bapak Wapres beserta rombongan dengan masyarakat Indonesia di Tokyo yang dihadiri lebih dari 150 orang. Rombongan Wapres Boediono terdiri dari sejumlah menteri antara lain, Hatta Rajasa (menkoekuin), Armida Alisjahbana (menteri perencanaan pembangunan nasional/ketua Bappenas), MS Hidayat (menteri perindustrian), Mari Elka (menteri perdagangan) dan Marty Natalegawa (menlu), serta beberapa pejabat lainnya. Dalam sambutan pembukaan pertemuan yang dilaksanakan di Aula SRIT ini, Dubes RI, Bpk. M. Lutfi menyampaikan targetnya untuk meningkatkan jumlah pelajar di Jepang menjadi 5000 orang, dari jumlah saat ini yaitu 2850 orang. Target ini diharapkan dapat tercapai sebelum beliau menyelesaikan tugas sebagai Dubesnya (lebih kurang empat tahun ke depan).

Dalam sesi tanya jawab, Yudi Azis, mahasiswa PhD manajemen Inovasi,

“-LIMA RIBU pelajar Indonesia di Jepang dalam 4 tahun ke depan-

Tokyo

Tech

ini mengajukan

dua

pertanyaan

sekaligus

permintaan yaitu: pertama agar pemerintah melakukan peninjauan ulang kontrak-kontrak yang merugikan bangsa Indonesia. Sebagai contoh, kasus Freeport, seperti yang diulas dalam kompas tanggal 11 November 2010, “bahwa saat ini Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan kontrak karya perpanjangan tahun 1991, di mana royalti emas Freeport yang harus dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia sebesar 1 persen. Padahal, setiap hari dihasilkan 300 kg emas dan 600 kilogram mineral berharga perak serta tembaga dari 238.000 ton batuan yang dikeruk dari lokasi tambang Grassberg di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut dekat Cartenz Piramid”.

© Copyright PPI Jepang 2010


Indonesia-Jepang Dapat kita bayangkan bersama, berapa banyak beasiswa dalam/luar negeri yang bisa dibiayai dari freeport ini, berapa rumah sakit, sekolah, jalan raya, dan segala prasarana bisa dibangun menggunakan uang ini. Dari besarnya emas yang didapatkan setiap hari yaitu 300 kg emas atau setara Rp. 100 Miliar, belum dari perak dan bahan tambang lainnya. Dapat dibayangkan berapa besar asset negara yang disia-siakan dan akhirnya dinikmati oleh pihak asing. Lalu, mengapa kita mengontrakkan pada pihak asing? apakah sarjana Indonesia kita tidak punya keahlian untuk menambang sendiri, sehingga butuh bantuan mereka untuk menambang? Saatnya perjanjian yang merugikan bangsa kita, kita tinjau ulang dan perbaiki. Dan masih banyak contoh kasus lainnya, seperti industri otomatif yang seharusnya bisa meniru proton (Malaysia) dan Mitsubishi, dan kasus lainnya.

Pertanyaan dan permintaan kedua yaitu adalah pembangunan mesjid dan Indonesian culture center di Tokyo. Hal ini mengingat Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar, dimana terdapat hampir 20.000 orang Indonesia di Tokyo. sudah sepantasnya masyarakat Indonesia di Tokyo ini memiliki masjid, yang dapat menampung lebih banyak lagi. Saat ini sarana yang ada sangatlah minim, yaitu memakai aula yang kebetulan saat itu juga dipakai sebagai ruang pertemuan. Kondisi ini lebih parah lagi khususnya pada saat sholat idul fitri yang sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga diperlukan dua sesi untuk melaksanakan sholat idul fitri. Bapak Wapres, menyambut baik usulan dan permintaan ini. Beliau lebih lanjut menyarankan agar segera dapat ditindaklanjuti, sehingga hal ini dapat segera direalisasikan. Semoga.

Š Copyright PPI Jepang 2010

36


Kritik dan Saran

37

Kritik dan Saran Saran, Kritik, dan Isi Berita Kami sebagai Tim Redaksi Buletin PPI-Jepang sangat mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca untuk memperbaiki kualitas buletin ini. Silahkan kirimkan langsung melalui email ke buletin@ppijepang.org. Selain itu, kami juga menerima berbagai berita tentang kegiatan anggota PPI-Jepang di mana pun berada. Kami berharap dengan saling menginformasikan kegiatan masing-masing, bisa menjadi bahan masukan untuk rekan-rekan yang lainnya. Selain itu, media ini juga bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi di antara anggota PPI-Jepang dari ujung utara, Hokkaido, sampai ujung selatan, Okinawa. Demi PPI-Jepang yang lebih baik!

Š Copyright PPI Jepang 2010


Presented by:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.