Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi ke-20 - September 2013

Page 1

Edisi

20

INTERAKSI Buletin PPI Jepang

Kongres dan Pormas PPI Jepang 2013

PPIJ act for

humanity

Buletin PPI Jepang Sept 2013

Berita PPIJ

Kabar Korda Komsat

Tunas Indonesia Warung Indonesia

English Camp Hanami Yamaguchi


Contents Berita PPIJ 3 PPIJ act for humanity

Prakata

(Biro Pengabdian PPIJ 2012/2013)

2 Rodiyan Gibran

7 Penerbitan Inovasi Online Volume 21 No. 1 (Fatwa Ramdani)

9 Menuju Kongres dan Pormas PPI Jepang 2013

(Muhammad Mustafainal Akhyar)

Reportase 11 Tunas Indonesia Jepang:

Menembus Batas! (Hanggoro Tri Rinonce)

13 Warung Indonesia,

a thousand taste from Indonesia (Doddy Juli Irawan)

15 Yamaguchi University Photo Contest (Nur Aeni Ariyanti)

Kabar Korda Komsat 19 Diskusi Kiat Sukses Publikasi Internasional (PPI Hokkaido)

21 English Camp Keishin School Ube dengan International Student dari Yamaguchi University (PPI Yamaguchi)

23 Hanami Yamaguchi 2013 (PPI Yamaguchi)


Prakata serba-serbi 25 Pekan Olahraga Masyarakat Indonesia (Korda Chugoku)

29 Penting Diketahui Para Konsumen Obat (M. Akbar Bahar)

33 Mengulik peran crowd sourcing dan crowd funding (Nur Budi Mulyono)

opini 37 Ganbatte dalam Kampus Khayalan / PPIJ, adakah?

Alhamdulillah pada bulan September 2013 ini Buletin Interaksi PPI Jepang edisi ke-20 dapat diterbitkan. Buletin edisi ini merupakan edisi yang ketiga dan terakhir yang diterbitkan oleh pengurus pusat PPI Jepang 2012/13. Untuk menutup kepengurusan PPI Jepang ini, ada beberapa artikel menarik yang dihadirkan tim redaksi, mulai dari beberapa program pengurus pusat seperti PPIJ Act for Humanity, penerbitan majalah riset INOVASI Online, serta persiapan penyelenggaraan PORMAS dan Kongres PPI Jepang 2013. Sementara itu, dari beberapa Korda dan Komsat PPIJ, Korda Hokkaido dan Chugoku memberikan kabar korda komsat yang terkait kegiatan di masing-masing korda tersebut. Untuk melengkapi serunya Buletin Interaksi edisi kali ini, redaksi menampilkan reportase acara dari berbagai daerah, artikel serba-serbi, serta opini warga PPI Jepang. Akhir kata, pengurus PPI Jepang 2012/13 mengucapkan terima kasih kepada semua kontributor Buletin Interaksi, para pengurus korda dan komsat PPI Jepang, serta seluruh warga PPI Jepang yang telah menyukseskan setiap kegiatan PPI Jepang dari tingkat pusat hingga komsat. Kami mohon maaf atas berbagai kekurangan yang ada di kepengurusan ini. Mudah-mudahan bisa terus diperbaiki di kepengurusan selanjutnya. Salam Bangun Indonesia Rodiyan Gibran Sentanu Ketua Umum PPI Jepang 2012/13

(Aminullah)

41 Barakallahu fiik di Umurmu yang ke-64, Wahai Presidenku (M. Akbar Bahar)

Pemimpin Redaksi: Muhammad Rifqi (PPI Tohoku) Editor: Muh.Akbar Bahar (PPI Hokuriku) Farah Fitriani (PPI Kanto) Desainer: Dani Angga (PPI Kanto) Pengarah: Ahmad Ridwan Tresna Nugraha (PPI Tohoku) Rodiyan Gibran Sentanu (PPI Kanto) Kritik dan Saran: pengurus@ppijepang.org


/ Berita

PPIJ

PPIJ act for humanity Biro Pengabdian PPIJ 2012/2013


Tahun 2013 mungkin tahun yang penuh duka... Berbagai bencana kemanusiaan terjadi pada tahun ini... Di awal tahun, banjir besar melumpuhkan ibukota Jakarta, rakyat kurang mampu kembali jadi korban yang paling menderita... Di tengah tahun, gempa bumi melanda Aceh, korban jiwa berjatuhan, ribuan warga mengungsi dan kehilangan tempat tinggal... Kini, menjelang akhir tahun... Di dalam negeri, Gunung Rokatenda di Flores kembali meletus, beberapa warga tersapu hingga meninggal dunia, ratusan warga kehilangan tempat tinggal, ribuan warga berada dalam kondisi waspada... Di luar negeri, Tragedi perang Suriah akan memasuki tahun ketiga, lebih dari 100 ribu korban jiwa keganasan perang tercatat merupakan warga sipil yang mayoritasnya anak-anak dan wanita tak bersalah. Jutaan rakyat Suriah berada dalam ketidakpastian menatap masa depan... Demikian pula di Mesir, kita telah menyaksikan tragedi perebutan kekuasaan yang lagi-lagi memakan ratusan atau bahkan mencapai ribuan korban jiwa rakyat sipil tak bersalah... Akankah kita diam saja? Tentu tidak! Minimalnya kita bisa berdoa untuk keselamatan semua umat manusia, khususnya para korban bencana kemanusiaan. Dan jika kita ada keluangan harta, kita bisa menggalang dana untuk meringankan beban penderitaan para korban. Alhamdulillah, PPIJ telah melakukan penggalangan dana dengan bantuan rekan-rekan PPIJ yang ikhlas mendonasikan sedikit hartanya untuk membantu korban bencana di Rokatenda, Suriah, dan Mesir. Mudah-mudahan bantuan yang sedikit ini dapat menjadi penyemangat bagi para korban yang membutuhkan. Karena kemanusiaan tidak mengenal batasan negara maupun agama... Secara khusus, PPIJ membuat pernyataan sikap sebagai berikut‌


/ Berita

PPIJ

PrayForEgypt PrayForSyria PrayForHumanity


PERNYATAAN SIKAP PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG TERKAIT KRISIS MESIR 2013

Menyikapi kekerasan yang terjadi di Mesir akibat pergolakan politik dan kudeta militer terhadap Presiden Muhammad Morsi beberapa waktu lalu, Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) mengeluarkan beberapa poin pernyataan dan seruan khususnya dalam mengakhiri kekerasan tersebut. Pernyataan sikap ini dibuat tanpa ada pemihakan terhadap salah satu pihak yang bertikai, melainkan merupakan sebuah hasil dari kajian yang utuh dan menyeluruh terkait kondisi di Mesir. Terkait krisis politik dan kekerasan di Mesir, PPI Jepang: 1. Mengutuk kekerasan yang terjadi di Mesir yang dilakukan oleh Militer kepada masyarakat sipil. 2. Menyerukan kedua belah pihak baik pendukung Presiden Morsi dan pendukung kudeta militer untuk menahan diri dan menanamkan semangat rekonsiliasi demi terwujud Mesir yang lebih baik. 3. Mendorong rezim militer yang berkuasa untuk mengagendakan demokratisasi yang jujur, adil, inklusif, dan terbuka bagi semua pihak secepat mungkin sebagai jalan tengah atas krisis yang ada pada saat ini. 4. Menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil peran mediasi terhadap krisis politik di Mesir sebagai upaya perwujudan perdamaian dan ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum di alinea 4 UUD 1945. 5. Menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa membantu baik moril maupun materil terhadap rakyat Mesir tanpa melihat agama maupun afiliasi politik, layaknya rakyat Mesir yang membantu Indonesia saat revolusi kemerdekaan 1945-1949. Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai aspirasi dari pelajar Indonesia yang berada di Jepang. PPI Jepang berharap semoga rakyat Mesir selalu berada di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dan berharap semoga krisis di Mesir dapat segera selesai dengan damai. #PrayForEgypt #PrayForSyria ... #PrayForHumanity Salam Kemanusiaan! Biro Pengabdian PPIJ 2012/2013


Penerbitan Inovasi Online Volume 21 No. 1

Fatwa Ramdani (Editor IO 2012/2013) Tohoku University

Alhamdulillah pada awal bulan Juli 2013 PPI Jepang dapat menerbitkan Majalah INOVASI Online Edisi ke-21 No. 1. Tim redaksi kali ini menyajikan topik utama ‘Melihat Jepang dari sisi yang berbeda’. Jika kita mendengar kata ‘Jepang’, hal yang terbesit di pikiran kita adalah negara maju yang sering mengalami gempa dan tsunami, juga salah satu negara di Asia yang bersih dan disiplin dengan etos kerja yang tinggi. Jepang juga dikenal sebagai salah satu negara di dunia dengan produksi otomotif tertinggi di dunia dan penelitian-penelitian inovatif di bidang sains dan teknologi. Peraih Nobel tahun 2012 di bidang medis adalah peneliti asal Jepang, Prof. Yamanaka dari Kyoto University. Selain itu, Jepang dikenal sebagai salah satu negara di dunia dengan infrastruktur yang canggih, budaya yang unik dan menarik bagi banyak wisatawan mancanegara. Sistem pendidikan di Jepang juga berbeda 100% dengan sistem pendidikan di tanah air, terutama di tingkat sekolah dasar sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang ulet dan tangguh, namun tetap memahami nilai-nilai universal. Ekonomi Jepang relatif stabil selama beberapa dekade, namun di balik semua itu Jepang juga menyimpan sisi lain yang belum banyak diketahui oleh kha-


layak. Sebagai media diseminasi ilmu pengetahuan, INOVASI Online edisi kali ini menyajikan dua buah artikel utama yang menyoroti sisi lain Jepang. INOVASI memuat artikel berjudul ‘Kondisi Terkini Urbanisasi di Jepang: Studi Kasus Tokyo Metropolitan Area dan Kota Sendai’, yang memaparkan informasi terbaru fenomena urbanisasi di kota-kota Jepang Jepang kini memasuki era Post-growth Society, sehingga fenomena urbanisasi di Jepang menjadi salah satu perhatian utama bagi Pemerintah Jepang. Populasi yang terus menurun dan rendahnya persentase pernikahan telah menyebabkan populasi usia non-produktif meningkat, sementara tingkat kelahiran bayi sangat rendah. Di lain sisi, globalisasi telah menarik investasi keluar dari dalam negeri Jepang. Meningkatnya populasi usia nonproduktif ternyata juga meningkatkan angka kejadian kriminal yang dilakukan oleh kelompok usia lanjut. Hal ini menjadi sorotan pada artikel yang ditulis oleh Ferry Fathurrokhman dengan judul ‘Memahami Sisi Gelap Jepang, Kejahatan Golongan Tua di Jepang’. Dua artikel utama ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berbeda akan Jepang bagi para pembaca setia INOVASI. Selain itu, pada edisi ini INOVASI memuat kolom Opini, dengan artikel dari Putri Setiani yang berjudul ‘Agreement to Disagree, the Key of Managing the Excellent’, yang memberikan pandangan baru bagaimana bekerja bersama orang-orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan bagaimana mengelola sebuah pekerjaan dengan mereka. Artikel ini akan memberikan manfaat bagi para calon manager dan pengusaha yang akan berkecimpung dalam dunia industri kreatif berbasis INOVASI. INOVASI juga tetap memuat artikel ilmiah dari para pelajar dan peneliti Indonesia di Jepang, tiga buah artikel TICA 2012, serta informasi perubahan lingkungan yang berbasis keruangan (spasial) di Ibukota Jakarta, lahan basah di Propinsi Riau, dan citra satelit 3 dimensi kaldera Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Tidak ada karya manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya, Rabb semesta. Redaksi INOVASI tetap mengharapkan saran, ide, komentar, dan informasi dari pembaca sekalian. Silahkan kirimkan tulisan anda ke alamat surat elektronik kami: editor.inovasi@yahoo.com. Majalah Inovasi edisi 21 No. 1 dapat diunduh dari: http://issuu.com/inovasi-ppijepang/docs/inovasi-vol21-1-jul2013 Simak juga situs baru Inovasi Online: http://io.ppijepang.org

Berita PPIJ


Berita PPIJ

Menuju Kongres dan Pormas PPI Jepang 2013 Muhammad Mustafainal Akhyar (Ketua 1 PPIJ 2012/2013)

Salam hangat dari Beppu! Kota seribu onsen! Kami mahasiswa dari Asia Pacific University (APU) untuk pertama kalinya dalam sejarah APU mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Kongres dan Pormas PPI Jepang 2013. Ini merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa dan menggembirakan bagi kami mahasiswa Indonesia di APU dalam berkontribusi terhadap perkembangan PPI Jepang. Berikut adalah tanggal pelaksanaan Kongres dan Pormas 2013; 21 – 23 (Sabtu – Senin) September, 2013 @Ritsumeikan Asia Pacific University, Beppu, Oita Hal yang menarik dari event besar PPI Jepang ini adalah untuk pertama kalinya kita akan menggabungkan Kongres dan Pormas sekaligus, dengan harapan agar silaturahim, sportivitas, serta persahabatan sesama mahasiswa Indonesia di Jepang semakin kental. Kami menyadari bahwa keterlibatan kami komunitas APUIna dalam PPI Jepang masih tergolong sangat baru. Untuk itu, kami meminta bantuan dari rekan-rekan semuanya agar Kongres dan Pormas 2013 ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.


Pormas PPI Jepang 2013 Lima cabang olahraga akan dipertandingkan pada Pormas PPI Jepang 2013: (1) Badminton, (2) Bola Voli, (3) Tenis Meja, (4) Bola Basket, (5) Futsal. Pastikan daerah Anda mengirimkan kontingennya! Diharapkan 9 Korda PPI Jepang turut aktif berpartisipasi!

Kongres PPI Jepang ke-33 Kongres PPI Jepang XXXIII (2013) akan diisi dengan laporan pertanggungjawaban pengurus pusat 2012/2013, kemudian pemilihan ketua umum PPI Jepang 2013/2013. Sampai jumpa di Beppu, kota seribu onsen!


/ Reportase

S

ebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Indonesia, PPI Kobe menginisiasi sebuah gerakan yang bertujuan untuk membantu memajukan pendidikan di Indonesia. Gerakan tersebut diresmikan pada tanggal 25 September 2010 dan dinamai Tunas Indonesia (TI) PPI Kobe. TI PPI Kobe memfokuskan kegiatannya untuk membantu pelajar SMA atau sederajat yang kurang mampu secara finansial dengan cara menggalang dana di Jepang kemudian menyalurkannya sebagai beasiswa. Karena perbedaan nilai tukar yen dan rupiah yang cukup besar, para pelajar dan masyarakat Indonesia di Jepang dipandang lebih mampu secara finansial. Sejumlah uang di Jepang yang hanya bisa digunakan untuk sekali makan bisa sangat berarti bagi para pelajar kurang mampu di Indonesia.

Para donatur cukup mendonasikan uang sebesar 1.000 yen tiap bulan. Uang yang terkumpul disalurkan kepada para pelajar di Indonesia yang dipilih melalui berberapa tahap seleksi. Setiap pelajar yang mendapatkan beasiswa memperoleh bantuan sebesar 1.200.000 rupiah per tahun yang diperuntukkan untuk membayar SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) dan keperluan sekolah lainnya. Sampai saat ini, dana baru dapat disalurkan kepada pelajar-pelajar di DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Demi mempermudah penyaluran dana, saat ini telah didirikan kantor cabang TI PPI Kobe di DIY dan Jawa Timur. Kantor cabang tersebut dikelola oleh para alumni PPI Jepang.

Selama tiga tahun terakhir, TI PPI Kobe telah memberikan beasiswa untuk ratusan pelajar SMA atau sederajat yang terbagi dalam 4 batch sebagai berikut: I. Semester Genap, Tahun Ajaran 2010/2011 (Januari-Juni 2011); beasiswa diberikan kepada 25 pelajar yang dipilih dari 27 pendaftar dari DIY. II. Tahun Ajaran 2011/2012 (Juli 2011-Juni 2012); beasiswa diberikan kepada 50 pelajar yang dipilih dari 79 pendaftar dari DIY. III. Tahun Ajaran 2012/2013 (Juli 2012-Juni 2013); diberikan kepada 50 pelajar yang dipilih dari 265 pendaftar dari DIY. IV. Tahun Ajaran 2013/2014 (Juli 2013-Juni 2014); beasiswa diberikan kepada 75 pelajar yang dipilih dari 923 pendaftar dari DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Tunas Indonesia Jepang: Menembus Batas! Hanggoro Tri Rinonce Kobe University Graduate School of Medicine Divisi Humas dan Pengembangan Organisasi Tunas Indonesia Jepang Anggota PPIJ Komisariat Kobe


Peningkatan jumlah pendaftar beasiswa TI PPI Kobe menunjukkan bahwa gerakan ini semakin dikenal dan dirasakan keberadaannya di masyarakat. Namun demikian, hal tersebut juga menggambarkan bahwa sesungguhnya masih banyak pelajar kurang mampu yang perlu uluran tangan kita bersama. Dari sekian banyak pendaftar, TI PPI Kobe hanya mampu memberikan beasiswa bagi sebagian kecil siswa saja karena keterbatasan dana yang tersedia. Oleh karena itu, TI PPI Kobe senantiasa berusaha untuk memperluas cakupan donasi. Untuk menggalang dana yang lebih banyak lagi, pada tanggal 16 Januari 2013, bertepatan dengan pelaksanaan acara “Ngobrol Bareng dengan Anies Baswedan: Menjawab Tantangan Masa Depan Pendidikan Indonesia� di Hyogo International House, Kobe, TI PPI Kobe mengubah nama menjadi Tunas Indonesia Jepang (TIJ). Dengan perubahan nama tersebut, Tunas Indonesia kini tidak lagi hanya menjadi gerakan milik PPI Kobe, tetapi juga menjadi gerakan seluruh masyarakat Indonesia di Jepang. Dengan perubahan nama tersebut maka tidak ada lagi sekat-sekat antar wilayah dan status warga Indonesia di Jepang. Batas-batas antara Kobe dan luar Kobe, atau batas antara pelajar dan non-pelajar telah tertembus. Tak ada batas lagi. Siapapun dan di manapun warga Indonesia berada dapat berdonasi dan berkontribusi untuk TIJ. Pelajar, trainee, perawat magang, maupun masyarakat Indonesia lainnya yang tinggal di Jepang dapat menjadi pengurus TIJ. Dengan demikian, maka Insya Allah di

masa yang akan datang semakin banyak dana yang bisa dikumpulkan dan semakin banyak pelajar kurang mampu dapat dibantu sampai tamat sekolah. TIJ mengajak rekan-rekan di seluruh Jepang untuk berdonasi dan berkontribusi. Selain memberikan donasi berupa uang sebesar minimal 1.000 yen tiap bulan, rekan-rekan dapat berkontribusi dengan menyumbangkan artikel, menyumbangkan foto-foto dan/atau video inspiratif, menyumbangkan tenaga dan waktu dengan menjadi pengurus, atau sekedar menyumbangkan doa agar gerakan TIJ dapat menjadi gerakan nasional di masa yang akan datang. Silakan berkunjung ke laman http://tunas-indonesia.org atau berkirim surel ke alamat tunasindonesia.jepang@gmail.com untuk mengetahui lebih detail tentang gerakan TIJ. Salam memasyarakatkan belajar, membelajarkan masyarakat!

Suasana ngobrol bareng Anies Baswedan sekaligus peresmian nama baru “Tunas Indonesia Jepang� di Kobe


/ Reportase

Warung Indonesia, a thousand taste from Indonesia

Setiap tahun Hokkaido University mengadakan kegiatan International Food Festival (IFF) yang merupakan salah satu kegiatan untuk memperkenalkan budaya masing-masing negara melalui makanan atau sajian kuliner. Kegiatan IFF juga termasuk dalam rangkaian Hokkaido University Festival atau dikenal dengan sebutan Hokudaisai (北大祭) yang tahun ini diadakan dari tanggal 6-9 Juni 2013. PPI Sapporo sebagai perwakilan negara Indonesia di Sapporo berpartisipasi dalam kegiatan IFF melalui promosi kuliner Indonesia dengan tema “Warung Indonesia”. Menu yang disajikan antara lain nasi goreng, sate ayam, pisang aroma, kue lapis, dan batagor. Pengunjung yang mayoritas adalah masyarakat Jepang sangat menggemari makanan Indonesia terutama nasi goreng dan sate ayam. Selain memperkenalkan budaya melalui sajian makanan tradisional, PPI Sapporo juga mempromosikan obyek wisata Indonesia yaitu Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Bantimurung yang sepenuhnya


Doddy Juli Irawan Hokkaido University PPI Sapporo

didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Atase Kehutanan dalam bentuk banner promosi dan pembagian buku Taman Nasional Indonesia. Hal yang berbeda dengan tahun sebelumnya adalah adanya tambahan agenda “Fashion Show Traditional Costume� di hari penutupan IFF. Indonesia memperkenalkan pakaian adat dari Bali dan Kalimantan Tengah yang dibawakan oleh Doddy Juli Irawan dan Agnes Hadinata yang juga merupakan mahasiswa Hokkaido University. Stella yang bertindak sebagai penanggung jawab untuk perwakilan Indonesia di ajang IFF ini berharap melalui program tersebut kita dapat memperkenalkan beragam budaya Indonesia melalui makanan tradisional yang dikenal dengan seribu rasa nusantara dari Sabang sampai Merauke. Jayalah Indonesia kita!


/ Reportase

YAMAGUCHI UNIVERSITY PHOTO CONTEST Nur Aeni Ariyanti Bio resources Science Faculty of Agriculture Yamaguchi University

Pada tanggal 2 Februari 2013 yang lalu, Mahasiswa Indonesia di Yamaguchi kembali mengikuti lomba yang bertajuk Yamaguchi Photo Contest. Ajang ini dilaksanakan setiap tahun oleh Association for Yamaguchi International Student Exchange. Seperti tahun-tahun yang lalu kabar mengenai akan diadakannya kegiatan ini telah diumumkan melalui email dan website sebulan sebelum pelaksanaan lomba. Bermula dari kabar tersebut, teman-teman mahasiswa mulai membuka-buka file lama mereka dan memilih sekiranya foto mana yang akan mereka ikutsertakan di ajang tersebut. Yamaguchi University merupakan daerah PPI Korda Chugoku. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara ini dilaksanakan di Cafetaria BONO, Yoshida Campus, Yamaguchi University. Jumlah peserta yang mengikuti kontes sebanyak 19 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Dari 19 peserta tersebut terkumpul 55 gambar yang dipasang di

beberapa partisi yang diletakkan di tempat pelaksanaan acara. Mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi dalam lomba ini diantaranya Muhammad Fajar Adipati, Riefky Pujiarso, Hapid Abdul Ghofur (ketiganya mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi), Suprayogi (mahasiswa S3 Fakultas Pertanian), Shaiful Anam (mahasiwa S3 Fakultas Science). Mereka ini memang dikenal sebagai “sang fotografer Yamaguchi� karena setiap kali ada acara bersama, kamera DLSR tak pernah lepas dari tangan mereka. Menurut mereka, memotret dapat menghilangkan kepenatan sejenak dari rutinitas menulis tesis maupun jikken di laboratorium. Tahun ini, acara yang disponsori oleh Yamaguchi University dan didukung sepenuhnya oleh Yamaguchi International Exchange Association dan Yamaguchi Perfectural University ini memberikan penghargaan kepada empat pemenang. Pemenang ditentukan dengan menghitung banyaknya stiker yang tertempel di bawah foto peserta. Stiker berwarna merah adalah stiker yang diberikan oleh orang-orang Jepang yang hadir, sedangkan stiker berwarna biru merupakan stiker dari pengunjung yang berasal dari luar Jepang. Dari ke empat kategori tersebut seluruhnya dimenangkan oleh mahasiswa Indonesia.


Best Picture Award yang pertama dimenangkan oleh Muhammad Fajar Adipati dengan foto yang berjudul “The King of Darkness�. Foto ini menggambarkan sebuah burung di atas atap sebuah rumah saat matahari mulai tergelincir dan menampakkan warna merah saga. Momen foto ini memang menampakkan gradasi warna yang apik serta kesan yang begitu mendalam.

The King of Darkness


/ Reportase

Best Picture Award yang kedua dimenangkan oleh Suprayogi dengan judul foto “The Beautiful Autumn in Chomonkyo”. Momen foto ini juga menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indah, dimana kita bagaikan diberi gambaran sedikit tentang indahnya surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai dengan bunga dan daun warna-warni menghiasi bebatuan di sana.

Sakura Heaven Park in Yamaguchi The Beautiful Autumn in Chomonkyo

Penghargaan selanjutnya adalah kategori The Yamaguchi International Student Exchange Association Award yang dimenangkan oleh Shaiful Anam dengan judul fotonya “Sakura Heaven Park in Yamaguchi”. Gambar yang menyajikan pemandangan deretan pohon sakura saat malam hari ini berhasil menarik perhatian pengunjung.


Romance at Fujisan Kategori terakhir yaitu The Yamaguchi University Award diperoleh oleh Hapid Abdul Ghofur dengan foto yang berjudul “Romance at Fujisan�. Foto yang diambil dengan latar gunung Fuji tatkala senja ini memang memberikan kesan romantis dan syahdu. Sang pemilik foto dan istrinya yang sedang bergandengan tangan membuat suasana lebih romantis. Setelah penyerahan hadiah kepada para pemenang, acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu oden. Seluruh peserta dan pengunjung yang datang duduk satu meja berdiskusi mengenai banyak hal. Bagi kami sendiri, ajang ini merupakan kesempatan bagus untuk mempraktikkan bahasa Jepang kami.


Sesi foto bersama sebagai penutup acara Diskusi Sukses Publikasi Internasional

Diskusi Kiat dan Sukses Publikasi Internasional PPI Hokkaido

PPI Hokkaido sebagai wadah para pelajar Indonesia yang studi di Jepang wilayah pulau Hokkaido kembali meyelenggarakan kegiatan diskusi yang kali ini bertema “Kiat Sukses Publikasi Internasional�. Kegiatan ini dilandasi semangat dan kesadaran dari segenap pelajar bahwa publikasi di jurnal internasional menjadi syarat utama kelulusan dari universitas di Jepang, terutama yang menempuh program Ph.D. Karenanya, dilatarbelakangi kondisi tersebut, maka akhirnya dilaksanakanlah kegiatan diskusi tersebut pada hari Jum’at, 5 Juli 2013 bertempat di Ruang D103, Gedung C di Faculty of Environmental Earth Science, Hokkaido University. Dua orang pemantik diskusi dihadirkan dalam acara ini, yaitu Aditya Riandi Gusman Ph.D (Postdoctoral Fellowship di Hokkaido University; telah publikasi 15 artikel di jurnal internasional, 6 diantaranya sebagai first author; telah menghadiri belasan konferensi internasional di berbagai negara) dan Rochim Bakti Cahyono, M. Eng (PhD Student tahun kedua di Hokkaido University; telah publikasi 3 artikel di jurnal internasional sebagai first author di tahun pertama studi S3). Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Pak Eko Siswoyo (mantan ketua PPI Hokkaido tahun lalu), Pak Aditya Gusman membahas topik tentang bagaimana proses penulisan jurnal mulai dari menentukan topik tulisan, tahapan-tahapan yang harus dila-


Pak Suherman memberikan prakata

Aditya Gusman memberi materinya

lui, sampai teknis pegumpulan draft jurnal ke penerbit yang dituju. Di sesi lain, Pak Rochim Bakti lebih menyoroti bagaimana membangun dan mempertahankan motivasi penelitian dan menulis ditengah tekanan yang datang dari berbagai sisi misalnya tekanan mengejar target-target dari profesor pembimbing maupun tantangan kehidupan lainnya di negeri Jepang ini. Dalam diskusi yang dihadiri oleh sekitar 25 orang peserta yang datang dari berbagai lab/fakultas di Hokkaido University dan bahkan dari Asahikawa, Suherman sebagai ketua PPI Hokkaido memberikan prakata di awal acara dan menyatakan bahwa kegiatan positif semacam diskusi jurnal ini penting dan selayaknya diadakan oleh organisasi PPI agar dapat memberikan pencerahan dan informasi bagi segenap pelajar Indonesia. Suherman juga menyatakan bahwa sedang dipikirkan bersama-sama pengurus PPI Hokkaido yang lain (terutama dengan divisi LitBang PPI Hokkaido yang digawangi oleh saudara Feblil Huda) untuk mengadakan diskusi berikutnya misalnya berkaitan dengan teknik dan strategi membangun ide penelitian dan merealisasikannya dalam bentuk proposal dan juga topik diskusi lainnya.

Beberapa peserta yang hadir turut memberikan pertanyaan dan komentar misalnya tentang bagaimana menyikapi data penelitian yang di luar ekspektasi kita? Baik Pak Aditya dan Pak Rochim memberikan tanggapan yang hampir senada, bahwa ketika semua prosedur penelitian sudah dilakukan secara benar, maka data/hasil penelitian tersebut tentunya juga layak untuk kita akui keabsahannya. Bisa jadi data yang ‘melenceng’ dari prediksi menurut teori, ketika berlangsung secara berulang akan menjadi data yang valid yang berguna untuk membangun teori/argumen yang baru. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu risau ketika mendapatkan data yang keluar dari harapan. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana menjelaskan data tersebut secara ilmiah. Akhirnya, diskusi yang dimulai pukul 17:00 tersebut harus diakhiri oleh moderator karena waktu sudah menunjukkan pukul 19:00. Diskusi pun kemudian ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan saling memberikan salam perpisahan sebelum keluar ruangan dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

KABAR

Korda Komsat


Diberitakan oleh :

ABU BAKAR SAMBAH

bakersambah

English Camp Keishin School Ube dengan International Student dari Yamaguchi University Keishin School yang berlokasi di Kota Ube, Yamaguchi merupakan salah satu sekolah favorit dan elit di daerah Yamaguchi. Dengan dukungan beberapa pengajar lulusan Amerika, Eropa dan Australia, sekolah ini berkomitmen untuk mempersiapkan muridnya untuk berwawasan global serta berkemampuan bahasa inggris. English camp merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan format camp, semua siswa tahun terakhir yang baru menyelesaikan studinya diharuskan ikut dalam kegiatan ini selama satu minggu, yang salah satu tujuannya adalah untuk melatih dan meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbahasa inggris. Kegiatan ini dilaksanakan disalah satu tempat di Sanyoonoda, Yamaguchi. Beberapa kelompok siswa lainnya bahkan juga melakukan kegiatan yang sama di luar Jepang. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kegiatan english camp selalu melibatkan mahasiswa asing yang ada di Yamaguchi, terutama dari Yamaguchi University kampus Tokiwadai, Ube, yang merupakan kampus Fakultas Teknik. Mahasiswa Indonesia tercatat selalu diundang dan ikut berpartisipasi dalam acara ini sejak awal, dan di tahun 2013 ini tepatnya pada tanggal 12 Februari 2013, kembali dua rekan mahasiswa Indonesia beserta beberapa

mahasiswa internasional lainnya dari Myanmar, Vietnam, Malaysia dan Inggris diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dihadapan siswa Keishin dengan didampingi lima guru serta satu guru kepala dari Kanada, masingmasing perwakilan mahasiswa internasional memaparkan sekilas tentang negara dan budaya masing-masing, dan satu persatu siswa diwajibkan untuk bertanya dalam bahasa inggris. Mahasiswa indonesia dalam kesempatan ini melakukan presentasi tentang Indonesia secara umum. Beberapa contoh budaya, promosi wisata, dan pengenalan alat musik tradisional angklung yang dipraktekkan secara langsung juga dipresentasikan di depan siswa-siswa Keishin. Acara kelas yang terkesan terlalu formal ini dinilai banyak berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa dalam berbahasa inggris dengan para mahasiswa


KABAR

Korda Komsat

internasional. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena acara makan siang bersama yang diatur sedemikian rupa sehingga lima siswa dikelompokkan bersama satu guru dan satu mahasiswa internasional menjadi momen informal bagi mereka untuk berimprovisasi mempraktekkan kemampuan bahasa mereka. Acara berlanjut dengan pengenalan dan permainan game dari beberapa negara yang dipraktekkan oleh semua peserta termasuk murid, guru, serta mahasiswa internasional. Salah satu permainan yang dipraktekkan

BAKERSAMBAH/YAMAGUCHI

Penampilan kebudayaan beberapa negara menjadi acara selanjutnya, dimana pada kesempatan ini saudari A. Besse Rimba (Riri), mahasiswa program master Yamaguchi University dari Indonesia, melakukan penampilan tari dan diakhiri dengan pelatihan singkat gerakan tari tradisional Indonesia oleh yang bersangkutan. Pukul 15.30 waktu setempat, acara yang dimulai pukul 09.00 ini pun berakhir dengan penyerahan bingkisan dari Keishin School kepada para mahasiswa internasional. Selamat bertemu kembali di English Camp 2014, dimana budaya, bahasa, serta kesenangan bergabung menjadi satu.

Riri memperkenalkan salah satu gerakan

BAKERSAMBAH/YAMAGUCHI


Diberitakan oleh :

ABU BAKAR SAMBAH

bakersambah

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dengan mengusung konsep silaturahmi, kegiatan tahunan hanami masyarakat Indonesia di prefektur Yamaguchi tahun 2013 dilaksanakan di Tokiwa Park, Ube, Yamaguchi. Sejumlah masyarakat Indonesia yang terdiri dari kenshusei, pelajar, serta keluarga ditambah beberapa rekan dan sahabat warga Jepang hadir dan datang dari beberapa kota sekitar, seperti Ube, Yoshida, Sanyoonoda, dan Shimonosheki dengan total sekitar delapan puluh masyarakat Indonesia yang hadir. Pukul 11.00 waktu setempat seluruh warga Indonesia telah hadir dan berbaur dalam suasana penuh keakraban di lokasi acara yang merupakan salah satu icon kota Ube, Yamaguchi yaitu Tokiwa Park. Tokiwa Park ini adalah sebuah taman kota dengan danau buatan yang luas ditengahnya dan koleksi sculpture serta tanaman yang beragam.

Inilah tradisi masyarakat Jepang menyambut mekarnya bunga sakura. Minggu yang ditunggutunggu hampir semua masyarakat yang tinggal di Jepang sebagai pertanda akan hadirnya musim semi dan merupakan kebahagiaan tersendiri setelah menjalani kehidupan musim dingin yang berat. Hanami, merupakan tradisi unik masyarakat Jepang dalam menikmati keindahan bunga sakura. Istilah ini pertama kali digunakan sebagai analogi cherry blossom pada era Heian, terutama masa kekaisaran Saga yang memulai tradisi ini di Imperial Court di Kyoto. Saat ini tradisi hanami berkembang tidak hanya terbatas pada menikmati bunga sakura saja, melainkan menjadi ajang berkumpul bersama anggota keluarga, sahabat, maupun rekan kerja , sebagaimana yang dilakukan masyarakat Indonesia di Yamaguchi wilayah korda Chugoku setiap tahunnya.

Acara tahunan masyarakat Indonesia di Yamaguchi yang tahun 2012 lalu dilaksanakan di Yoshida dimulai dengan sambutan `Gubernur Yamaguchi` (istilah bagi ketua masyarakat Indonesia di prefektur Yamaguchi yang membawahi seluruh warga Indonesia termasuk pelajar dan kenshusei didalamnya), serta sambutan ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Yamaguchi. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai wadah perkenalan warga Indonesia yang baru datang dan akan menetap di Yamaguchi selama beberapa tahun kedepan. Selain itu, di dalam acara ini juga diperkenalkan beberapa warga Jepang yang secara personal memiliki hubungan kedekatan dengan beberapa warga Indonesia di Yamaguchi.


KABAR

Korda Komsat

(Ki窶適a) Suasana ramah tamah, penampilan anak-anak, dan persiapan makan siang

BAKERSAMBAH/YAMAGUCHI

Makan siang menjadi acara selanjutnya, dimana berbagai jenis makanan tersaji dan siap membayar lunas keinginan akan masakan dengan cita rasa negeri sendiri. Appetizer, main course, dan dessert lengkap tersedia. Semua ini berkat partisipasi seluruh warga Indonesia yang hadir dan membuktikan bahwa semua adalah chef yang handal.Sesuatu yang menarik di acara ini adalah bahwa pesta tidak lagi dibatasi oleh kegiatan makanmakan serta bercengkrama saja, namun juga berfungsi sebagai wadah untuk lebih mengenal satu sama lain. Untuk itu selepas acara makan siang bersama, seluruh warga Indonesia yang hadir tak terkecuali anak-anak turut serta dalam game atraktif yang dipandu oleh Ibu Hapid. Lima jam lebih di minggu yang cerah, dibawah pesona sakura dan keceriaan khas warga Indonesia di Yamaguchi akan selalu diingat oleh setiap warga yang hadir. Acara berakhir dengan foto

bersama dilokasi hanami.Bagi beberapa warga acara hanami ini merupakan yang pertama, namun bagi beberapa warga yang lain, hanami ini merupakan yang terakhir karena yang bersangkutan telah menyelesaikan studi dan akan pulang ke tanah air. Hanami party tahun ini pasti membawa kesan tersendiri di tiap warga Indonesia yang hadir. Kebersamaan tak akan lekang oleh waktu.Sampai ketemu di hanami party tahun depan.

Masyarakat Indonesia di Yamaguchi Prefecture saat hanami party 2013 BAKERSAMBAH/YAMAGUCHI


PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT INDONESIA KORDA CHUGOKU 2013

D

alam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68 dan untuk mempererat tali silaturahmi antar pelajar dan warga Indonesia di Jepang khususnya Korda Chugoku, Perhimpunan Pelajar Indonesia Komisariat Yamaguchi Jepang (PPIY) melaksanakan kegiatan Pekan Olahraga Masyarakat Indonesia (PORMAS) 2013 Korda Chugoku. Kegiatan PORMAS 2013 Korda Chugoku diadakan pada hari Minggu, 30 Juni 2013 mulai pukul 09.00 sampai 17.00 waktu Jepang, sesuai jadwal yang telah disepakati sebelumnya. Pelaksanaan PORMAS tersebut bertempat di Sport Centre Area Yamaguchi University, Tokiwa Campus, Ube-shi, Yamaguchi, Jepang. Maksud dari kegiatan PORMAS 2013 ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME dan pengejawantahan suka cita kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-68 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2013. Perhimpu-

nan Pelajar Indonesia Komisariat Yamaguchi Jepang mengambil tema “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tumbuhkan Rasa Persaudaraan dan Budaya Sehat Melalui Olahraga untuk Meraih Puncak Prestasi�. Tujuan dari kegiatan ini diantaranya: 1) Untuk mempererat tali silaturahmi seluruh warga Indonesia di Korda Chugoku (Yamaguchi, Hiroshima, dan Shimane); 2) Untuk mempererat hubungan antara warga negara Republik Indonesia di Korda Chugoku dengan KJRI; 3) Untuk menghidupkan kembali semangat juang para pahlawan di lingkungan pelajar dan seluruh warga Indonesia di Korda Chugoku melalui sportivitas olahraga; dan 4) Menunjukkan kepada warga Jepang pada khususnya dan warga internasional pada umumnya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar karena


Beberapa pihak yang diundang dan hadir dalam kegiatan PORMAS 2013 ini adalah: a. Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Osaka yang dalam hal ini diwakili oleh bapak Ibnu Hadi, Konsul Jenderal Republik Indonesia Osaka. b. Walikota Ube city yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Walikota Ube Mr. Sutsugu Nobumusa dan beberapa staf Ube city. c. Yamaguchi University, yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Toshinobu Fukuya, Vice President of International and Regional Cooperation Yamaguchi University dan Prof. Hiroshi Matsuda. d. Presiden perusahaan Global Info yang dalam hal ini dihadiri oleh Mr. Iwan Rya Widjaya. e. Koordinator Korda Chugoku f. Komisariat-komisariat di Korda Chugoku g. Perwakilan Komunitas International di Yamaguchi University h. Semua anggota PPI dan komunitas Indonesia di Korda Chugoku Secara keseluruhan kegiatan PORMAS 2013 ini berjalan dengan lancar, walaupun masih ada sedikit kekurangan di sana-sini. Keseluruhan kegiatan bisa dilaksanakan dalam waktu satu hari. Hampir semua tamu undangan bisa menghadiri acara tersebut kecuali perwakilan dari KBRI dan PPI Jepang karena ada acara lain yang diadakan dalam waktu bersamaan. Tidak ada peserta yang dilaporkan mengalami luka serius dari semua cabang olahraga. Pertandingan-pertandingan juga dilangsungkan secara kondusif, tidak ada keributan yang menimbulkan perpecahan antar peserta. Pertandingan cabang bulutangkis dibedakan menjadi 3 nomor, yaitu bulutangkis tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Aturan umum yang berlaku di cabang ini antara lain: 1) Kompetisi dilaksanakan dengan sistem gugur dan meliputi babak penyisihan, perempat final, semifinal, dan final; 2) Tidak dilakukan perebutan

juara ketiga; 3) Pemain adalah WNI yang tinggal di wilayah korda Chugoku kecuali pemain tamu undangan seperti KJRI dan Yamaguchi University; 4) Pemain tidak dibatasi umur; 5) Sistem skor adalah rally point dengan ketentuan untuk babak penyisihan dan perempat final hanya berlangsung satu set dimana pada point 10 terjadi perpindahan lapangan; dan 6) Untuk babak semifinal dan final berlangsung normal best two sets. Peserta nomor tunggal putra sebanyak 12 peserta. Juara pertama dan kedua di nomor ini dimenangkan oleh Hiroshima 1 dan Hiroshima 2. Peserta nomor ganda putra sebanyak 18 pasang. Juara pertama dan kedua pada nomor ini diraih oleh kontingen Onomichi dan Hiroshima. Peserta nomor ganda campuran sebanyak 7 pasang. Juara pertama dan kedua pada nomor ini dimenangkan oleh kontingen YamaguchiUbe dan dan Yamaguchi-Yoshida. Pertandingan cabang futsal diikuti oleh 9 kontingen. Beberapa aturan umum di cabang futsal antara lain:

KABAR

Korda Komsat


1) Kompetisi dilaksanakan dengan sistem gugur dan meliputi babak penyisihan, perempat final, semifinal, dan final; 2) Tidak dilakukan perebutan juara ketiga; 3) Jumlah pemain maksimal 5 orang dimana salah satunya adalah penjaga gawang; 4) Jumlah maksimal cadangan 3 orang dan tidak ada batas pergantian pemain; dan 5) Waktu pertandingan 2 x 15 menit, bila masih imbang maka dilakukan perpanjangan waktu 2 x 5 menit. Bila masih imbang juga maka diadakan adu penalti maksimal 5 gol. Juara pertama dan kedua di cabang futsal ini diraih oleh tim Enko FC dan PMIJ Mihara. Pertandingan cabang tenis meja dibedakan menjadi 2 nomor, yaitu nomor tunggal putra dan ganda putra. Beberapa aturan di cabang ini diantaranya: 1) Kompetisi dilaksanakan dengan sistem gugur dan meliputi babak penyisihan, perempatfinal, semifinal, dan final; 2) Tidak dilakukan perebutan juara ketiga; 3) Pemain adalah WNI yang tinggal di wilayah korda Chugoku kecuali pemain tamu undangan seperti KJRI dan Yamaguchi University; 4) Pemain tidak dibatasi umur; 5) Permainan hanya dilakukan satu game saja; 6) Sebuah permainan dimenangkan oleh seorang atau sepasang pemain jika ia/mereka lebih dulu memperoleh angka 21. Jika sama-



Serba Serbi

Penting Diketahui Para Konsumen Obat

Pembeda antara obat dan racun hanyalah dosisnya. Begitulah kalimat pertama yang kerap kali diajarkan pada setiap mahasiswa farmasi. Hal ini menunjukkan betapa obat begitu berbahaya jika tidak digunakan secara baik dan benar. Baik dan benar yang dimaksud adalah memenuhi prinsip-prinsip rasionalitas penggunaan obat yang mencakup tepat diagnosis, tepat pasien, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara dan lama pemberian, tepat harga, tepat informasi dan waspada efek samping obat (WHO). Penggunaan obat yang rasional akan sangat membantu penyembuhan pasien. Selain itu, tentunya mampu menghemat pengeluaran pasien. Sebuah hasil penelitian di AS menunjukkan bahwa setiap orang mampu menghemat sekitar 100 dollar jika mereka menggunakan obat secara rasional. Dalam sistem pelayanan kesehatan sendiri, penggunaan obat yang tidak benar dapat mengakibatkan kerugian hingga 290 juta dollar per tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sendiri merasakan begitu banyaknya uang yang harus kita keluarkan untuk biaya pembelian obat ketika salah seorang keluarga ada yang sakit. Tentunya, kita tidak ingin pengeluaran itu menjadi percuma dan atau bahkan menuntut pengeluaran yang lebih hanya karena penggunaan obat yang tidak rasional. Kesadaran bahwa kita tidak sekedar menjadi objek penderita adalah tanggung jawab kita masingmasing. Lebih dari itu, kita seharusnya sampai pada paradigma kesadaran bersama untuk menjadi subjek dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, menjadi pasien yang cerdas adalah tugas kita bersama. Poin penting yang ingin disampaikan melalui tulisan ini terkait beberapa hal yang wajib Anda tanyakan dan ketahui ketika datang ke apotek untuk membeli obat, Anda harus tahu obat apa yang akan Anda konsumsi sehingga dapat digunakan secara optimal. Di antara pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda ajukan ke apoteker adalah sebagai berikut :


1. Mengapa saya harus menggunakan obat ini?

Setiap obat yang diresepkan oleh dokter tentunya memiliki maksud tertentu. Cocokkan fungsi obat-obat tersebut dengan penyakit yang Anda derita. Setidaknya,Anda juga harus mengetahui seberapa penting dan bagaimana efek obat tersebut terhadap penyakit Anda.

2. Apakah obat ini aman bagi saya ? Setiap orang bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap obat yang sama. Pastikan bahwa Anda memberitahukan ke apoteker hal-hal di bawah ini : a. Informasikan seluruh obat yang sedang Anda gunakan saat itu. Apakah selain resep tersebut, Anda menggunakan obatobatan lainnya, vitamin, herbal dan suplemen. Data ini penting untuk memastikan bahwa obat yang diresepkan tidak akan menimbulkan interaksi dengan obat yang sedang Anda gunakan. b. Informasikan jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu. c. Informasikan jika Anda memiliki penyakit/keluhan-keluhan yang lain. d. Informasikan jika Anda sedang menyusui, hamil atau sedang merencanakan untuk hamil. Informasi-informasi ini sangat penting dalam memastikan keamanan obat yang akan Anda gunakan.

3. Bagaimana saya harus menggunakan obat ini?

Pastikan bahwa Anda mendapatkan informasi yang jelas mengenai waktu penggunaan obat (sebelum makan, sementara atau sesudah makan), dosis obat, frekuensi penggunaan obat, cara penggunaan obat, bagaimana jika seumpama lupa meminum obat, makanan dan minuman apa yang harus dihindari saat akan menggunakan obat, kegiatan-kegiatan apa yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan obat tersebut (menyetir dan sebagainya), dimana harus menyimpan obat tersebut (kulkas atau suhu ruangan) dan jika ada sisa obat, apa yang harus dilakukan pada obat tersebut (apa bisa disimpan atau tidak? jika ya, berapa lama?).


4. Berapa lama obat tersebut harus dikonsumsi?

5. Apa saja efek samping dari obat yang Anda gunakan?

6. Pada kasus Anda kekurangan biaya

Beberapa obat simptomatik (obat untuk meredakan keluhan dan atau gejala) seharusnya sudah dihentikan penggunaannya ketika gejala penyakit sudah hilang. Memang ada beberapa obat yang tetap harus dihabiskan walaupun gejala penyakit sudah hilang untuk mencegah kekambuhan atau pada kasus antibiotik untuk mencegah berkembangnya resistensi obat. Jadi, harus jelas kapan penggunaan obat dihentikan atau dilanjutkan. Seperti diketahui secara umum bahwa semua obat memiliki efek samping. Sayangnya tidak semua mengetahui bahwa terdapat solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghentikan efek samping tersebut. Misalnya beberapa obat yang dapat mengiritasi lambung, efek sampingnya dapat dikurangi dengan menggunakannya setelah makan. Kelebihan jika Anda mengetahui secara umum efek samping obat adalah Anda tidak perlu khawatir dan bisa segera mengenalinya. Bahkan, jika efek sampingnya butuh penanganan yang lebih lanjut, maka akan segera dapat diatasi sebelum menjadi lebih parah.

Anda bisa menanyakan atau meminta mengganti obat yang ada di resep dengan obat dengan indikasi yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah. Jika memungkinkan, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter Anda sebelumya. Sebagian kita dalam kasus ini kadang memilih menebus obat dengan setengah jumlah, padahal ada beberapa obat yang tidak boleh Anda beli dengan cara seperti itu.


Pastikan informasi-informasi diatas Anda dapatkan dari apoteker sebagai tenaga profesional yang kompeten. Oleh karena itu, kunjungilah atau pilihlah apotek yang apotekernya setiap saat mampu melayani Anda dengan baik. Sesuai amanat PP 51 tahun 2009 mengenai pekerjaan kefarmasian, apotekerlah yang berkewajiban menyerahkan dan memberikan informasi obat.

Sebagai penutup, apa-apa yang dituliskan diatas bukanlah suatu kemutlakan. Anda bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan Anda sendiri sesuai kebutuhan. Perlu ditekankan, setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan informasi terkait obat yang akan digunakan sehingga mampu untuk menggunakan obat secara rasional.

Bahan bacaan: 1. www.forbes.com: America could save billions if people took their medicines 2. www.huffingtonpost.com: The high cost of ignoring medical advices 3. Consumerreport.org: Drug Safety

Serba Serbi


Mengulik peran crowd sourcing dan crowd funding Nur Budi Mulyono

Systems Science Laboratory Toyohashi University of Technology Anggota PPIJ Komsat Toyohashi

Serba Serbi


Sebagian dari kita pasti tahu dan ingat tentang berita mengenai patungan usaha yang digagas oleh ustad Yusuf Mansur beberapa waktu lalu. Dalam waktu kurang lebih satu tahun, beliau mampu mengumpulkan dana dalam jumlah fantastis yang digunakan untuk mengakuisisi Hotel Topas di kawasan Bandara Soekarno Hatta Tangerang yang akan digunakan untuk kepentingan Haji dan Umroh. Meskipun usaha tersebut saat ini berhenti sementara untuk mendapatkan legalitas tetapi manfaat dari usaha tersebut sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. (sumber: www.patunganusaha.com dan yusufmansur.com)

Prinsip yang sama dapat dilihat dari ide Enduh Nuhudawi, seorang kepala desa Situ Udik di kabupaten bogor, yang berniat untuk memperbaiki rumah rakyat di daerahnya. Semua berawal dari keprihatinannya melihat seorang nenek yang berteduh di luar saat hujan sedang turun begitu deras. Enduh tidak habis pikir kenapa nenek tersebut malah berada di luar rumah saat itu. Setelah ditanya dan dilihat secara langsung, ternyata kondisi rumah nenek tersebut jauh dari layak, air hujan bocor hampir merata di rumahnya. Enduh mengambil inisiatif untuk mengumpulkan dana sebesar 100 rupiah dari setiap warga dalam jangka waktu tertentu untuk membangun rumah nenek tersebut. 100 rupiah adalah jumlah uang yang amat kecil bagi setiap orang, bahkan tidak mampu untuk membeli satu buah gorengan di pedagang kaki lima, tetapi jika dikumpulkan dari banyak orang ternyata dapat digunakan untuk

Tidak hanya di Indonesia, di Jepang crowd funding juga dilakukan untuk memenuhi beberapa kebutuhan bersama. Misal proyek pembelian bangunan untuk masjid, renovasi masjid, beasiswa PPI Jepang, program “Dariku, buat PPI Jepang, untuk Indonesiaku� yang digagas oleh pengurus PPI Jepang periode 2012-2013, pengumpulan dana untuk warga Indonesia di Jepang yang terkena musibah, dan lain-lain. Patungan tidak hanya dilakukan dalam bentuk dana, tetapi dapat juga dalam bentuk ide dan layanan yang tercermin dalam budaya gotong royong di masyarakat Indonesia. Konsep ini dikenal dengan nama crowd sourcing yang memiliki definisi asli menurut MerriamWebster Dictionary adalah: The practice of obtaining needed services, ideas, or content by soliciting contributions from a large group of people, and especially from an online community, rather than from traditional employees or suppliers.

membangun rumah nenek tersebut, yang malah jadinya lebih baik daripada rumah tetangga sekitarnya. (sumber: Kompas.com)

Saya jadi teringat dengan kenangan masa kuliah di Indonesia dimana waktu itu warga di tempat saya tinggal ingin memperbaiki pos ronda yang kurang layak di area tersebut. Setiap rumah memasang kaleng bekas di depan beranda rumah masing-masing. Setiap hari mereka memasukkan uang sebesar 100 rupiah ke dalam kaleng bekas tersebut yang akan diambil oleh para petugas ronda yang bergiliran malam itu termasuk saya (yang juga tidak luput dari giliran ronda). Jika sang pemilik rumah lupa untuk mengisi kaleng tersebut dengan uang, maka petugas ronda akan memasukkan kerikil kecil ke dalam kaleng tersebut yang menyatakan bahwa sang pemilik rumah harus memasukkan uang dalam jumlah dua kali lipat keesokan harinya. Dalam waktu singkat pos ronda yang nyaman sudah dapat dibangun.

Konsep patungan untuk membangun infrastruktur atau untuk usaha bersama telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Di dunia barat, konsep ini dikenal dengan istilah crowd funding yang diterjemahkan sebagai proses pembiayaan suatu proyek dengan pengumpulan sejumlah kecil dana dari sekian banyak orang hingga tercapai tujuan ekonomisnya (sumber: Wikipedia). Konsep ini menjadi dasar ekonomi kerakyatan yang menghimpun kekuatan masyarakat. Dana yang diperoleh bisa digunakan untuk membantu orang yang tidak mampu, meningkatkan layanan kesehatan, memperlancar proses pendidikan, membangun infrastruktur bersama, dan membantu usaha kecil dan menengah (UKM). Contoh-contoh crowd funding di Indonesia yang menurut saya sudah terorganisasi dengan baik dapat dilihat di http://kitabisa.co.id/.

Menurut penulis, crowd sourcing ini tidak kalah penting dibanding dengan crowd funding karena dapat memunculkan ide-ide cemerlang dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar dengan semangat kebersamaan. Dengan mengeluarkan ide bersama, mendanai, dan mengerjakan bersama-sama suatu proyek akan menimbulkan rasa kepemilikan dan penilaian yang tinggi terhadap proyek tersebut. Di dalam ranah psikologi, hal ini dinamakan dengan IKEA effect. Selain dua konsep tersebut, terdapat juga konsep-konsep yang berbasiskan pada crowd missal crowd creativity, crowd voting, crowds earching yang tidak relevan untuk dibahas lebih jauh disini. Pelaksanaan crowd funding maupun crowd sourcing bukan berarti tidak ada tantangan. Banyak sekali tantangan dan hambatan yang harus dihadapi yang terutama bersumber pada tingkat kepercayaan. Saya mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dua konsep tersebut:


1. Keberadaan figur atau tokoh yang dapat dipercaya

Figur berperan sangat penting karena dia adalah simbol dari tingkat kepercayaan masyarakat. Dalam crowd funding, meskipun yang disumbangkan adalah uang dalam nominal kecil (receh), orang tetap akan memikirkan siapa yang mengelola uang ini. “Jangan-jangan tidak akan disampaikan kepada yang berhak”, “jangan-jangan jumlahnya dikurangi”, dan berbagai pemikiran negatif lainya kerap muncul di pikiran para donatur. Jika terdapat figur yang terkenal dan terpercaya, pengumpulan dana dapat dilakukan dengan sangat cepat meskipun tujuannya masih belum jelas seperti yang terjadi dalam usaha patungan ustad Yusuf Mansur.

2. Tujuan yang spesifik dan terukur Peserta crowd funding akan lebih berkenan untuk memberikan uangnya jika sudah jelas tujuan pengumpulan dananya, apakah untuk membangun masjid, memberi beasiswa, memperbaiki gedung sekolah yang rusak, membantu UKM tekstil dan lain sebagainya. Semakin detail informasi yang disodorkan kepada peserta, semakin berkenanlah ia. Sebagai contohnya, jika dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membangun masjid, peserta perlu mengetahui dimana lokasi masjidnya, kondisi bangunanya, berapa besar uang yang dibutuhkan dan informasi detail terkait lainya. Tujuan yang spesifik dan terukur akan lebih memicu otak manusia untuk ikut berpartisipasi dibandingkan dengan tujuan yang umum dan dan tidak teridenti-

3. Momen yang tepat

fikasi dengan jelas. Hal ini dalam keilmuan psikologi dikenal dengan Identifiable Victim Effect. Satu contoh konkret yang bisa saya tunjukkan adalah ketidakseimbangan antara besarnya bantuan dan jumlah korban dalam berbagai kejadian bencana di dunia seperti ditampilkan dalam gambar berjudul “mismatched money and need” (sumber: Coursera wiki). Sangat mengherankan dan irasional jika kita lihat bahwa sumbangan untuk korban 9/11 jauh lebih besar dibandingkan dengan penyakit malaria yang menelan korban jauh lebih banyak. Hal ini disebabkan karena korban penyakit malaria sangat umum, berada di berbagai belahan bumi, terjadinya juga tidak pasti dibandingkan dengan korban 9/11 yang jelas teridentifikasi, lokasinya jelas, dan waktu terjadinya juga jelas.

Mengeluarkan ide dan menyumbang juga butuh waktu yang tepat. Misal untuk penggalangan dana pembangunan masjid, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat karena di bulan tersebut umat muslim cenderung untuk meningkatkan jumlah donasinya dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.


4. Manfaat yang diperoleh

Manfaat yang diperoleh tidak harus berupa fisik tetapi juga berupa non-fisik seperti merasa bangga, mendapatkan pahala maupun hanya sekedar melihat gembira melihat orang lain bahagia. Dalam riset ilmiah yang dilakukan oleh Mike Norton dari Harvard Business School tentang hubungan antara uang, waktu, dan kebahagiaan, disimpulkan bahwa jika seseorang memberikan waktu maupun uang untuk orang lain maka kebahagiaan orang tersebut akan bertambah jika dibandingkan dengan hanya menumpuk uang dan waktu untuk kepentingan pribadi. Oleh sebab itu, “sumbangkanlah sebagian hartamu dan berkorbanlah untuk orang lain maka engkau akan bahagia�.

Sebagai penutup dari ulasan singkat penulis, saya menghimbau kepada pembaca bahwa meskipun hanya berupa recehan ide, recehan tenaga, maupun recehan dana, mari kita niatkan dan wujudkan untuk membantu membangun agama kita, komunitas kita, organisasi kita, dan Indonesia tercinta milik kita. Karena semua itu milik kita bersama, bukan milik saya, kamu, ataupun kami saja. No action Nothing Happens, Take Action Miracle Happens.

Serba Serbi


Ganbatte dalam Kampus Khayalan (PPIJ), adakah?

Ganbatte itu harus tepat sasaran

T

eringat kata-kata Sang Jenius Albert Einstein : ‘I think and think for months and years. Ninetynine times, the conclusion is false. The hundredth time I am right.’ Pepatah ini menyiratkan makna yang teramat dalam. Usaha yang dilakukan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dengan penuh ketekunan, ketabahan, dan memperbaiki setiap keterulangan agar tidak melakukan kesalahan yang sama, akhirnya keyakinan itupun membuahkan hasil. Konsistensi usaha merupakan nilai paling sulit untuk dijiwai dan dijalani oleh seseorang. Manusia ‘biasa’ umumnya akan menyerah dengan sendirinya jika mengalami kegagalan satu kali. Manusia ‘rata-rata’ umumnya berhenti bergerak jika mengalami kegagalan selama tiga kali. Tapi, bagi seorang manusia ’penasaran’, kegagalan demi kegagalan akan membuat rasa ingin tahunya semakin tinggi, semangat dan

Sejatinya, saya pribadi mengibaratkan PPIJ ini sebagai sebuah ‘kampus khayalan’. Betapa tidak, PPIJ ini dihuni oleh ‘gerombolan intelektual’ yang sangat lengkap. Jurusan (baca : keahlian) apapun yang dicari, semuanya tersedia. Jika dibagi berdasarkan fakultas, mungkin PPIJ ini hadir sebagai kampus terbesar dan terbanyak jumlah fakultasnya. Dalam PPIJ pun sangat jelas aturan yang mengikat penghuninya, jadi bukan semata-mata untuk berkumpul dan bergosip tetapi teri-

adrenalinnya akan semakin terpompa, prinsip ‘menyelesaikan sesuatu yang tidak bisa diselesaikan oleh orang lain’ seakan menjadi tantangan tersendiri bagi batinnya. Bergerak dengan terencana, terstruktur dan sistematis merupakan kuncinya. Jika kita ingin memperoleh hasil yang memuaskan, maka terlebih dahulu kita harus menentukan target utama dari apa yang akan kita lakukan. Betapa lucunya jika kita terus bergerak dan bergerak tetapi kita sendiri bingung karena targetnya tidak ada/tidak jelas. Target yang jelas akan menuntun kita untuk menyusun panduan, strategi, waktu evaluasi, dan terpenting mengetahui posisi kita sekarang untuk melangkah selanjutnya. Seandainya terlalu banyak ‘kepala’ yang digunakan untuk mencapai sebuah target, maka bukan tidak mungkin perjalanan itu akan berubah arahnya. Bisa jadi melenceng ke kiri, ke kanan, terlalu cepat

kat secara sistematis, terstruktur, dan terorganisir dalam mencapai suatu tujuan mulia. Jumlah penghuninya sekitar 2.100, terdiri dari mahasiswa dan tenaga (dan calon) pendidik. Hebatnya, tenaga (dan calon) pendidik ini sudah kenyang dengan masa-masa bermahasiswa dulu. Tak diragukan lagi, mereka adalah para ‘pelaku sejarah’ di zamannya masing-masing dan menyandang predikat sebagai orangorang yang sukses dalam akademik, cinta dan organisasi.

melangkah, atau kembali lagi ke tempat start. Yang paling memilukan adalah jika kita malah kembali lagi ke tempat start dan takut melangkah; hanya melompat-lompat di tempat sambil bertepuk tangan. Perjalanan masih sangat panjang menembus ruang dan waktu hingga bertahun-tahun. Jalan pintasnya hanya ada satu: bergerak lurus dengan penuh semangat menuju titik target.

Penulis meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan potensi yang sangat menjanjikan ini. Sungguh sangat menantang dan menarik untuk dikaji, mengingat status dan potensi yang melekat pada diri mereka versus kontribusinya dalam kampus khayalan (baca : PPIJ) ini. Terlebih lagi, mereka semuanya menempuh pendidikan di negeri Sakura, negeri yang terkenal motto ganbatte-nya dan juga mereka termasuk kelompok manusia-manusia penasaran. Tapi, apakah ganbatte itu mereka juga curahkan di kampus khayalan?


Menurut pendapat saya pribadi, kampus khayalan ini dapat memberdayakan potensipotensi intelektual dan fungsi manajemen yang baik dan tepat sasaran melalui : Pertama, menanamkan nilai rasa saling memiliki PPIJ. Kekuatan organisasi terletak pada rasa keterikatan antar anggotanya. Keterikatan itu akan memicu rasa cinta dan pada akhirnya PPIJ itu seakan sudah menjadi miliknya sendiri. Unsur ‘rasa’ ini sangat sensitif dan karakter seseorang pun berbeda-beda. Pemimpin harus pandai mengelola ‘rasa’ yang sangat sensitif tersebut. Dalam ber-PPIJ seakan mengandung drama tersendiri. Umumnya jika sudah bukan lagi pengurus komsat/korda/pusat ataupun

sudah alumni, seakan tanggung jawab dan rasa cinta terhadap PPIJ itu juga akan luntur dengan sendirinya. Oleh karena itu menumbuhkan rasa saling memiliki dalam PPIJ ini sangat penting. Hal yang paling mendasar adalah menyusun database seluruh anggota dan alumni (dengan bekerjasama dengan pihak Dikti atau instansi lainnya) dan menghubungi serta melibatkan mereka dalam setiap kegiatan PPIJ. Kedua, memperjelas target utama dari PPIJ yang bisa membumi dalam pemikiran anggota. Bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya kita sudah bergerak dalam PPIJ yang selama 60 tahun (didirikan di Tokyo,

24 Juni 1953) tidak memiliki target yang jelas. Dalam konstitusi PPIJ, yang ada hanya tujuan pada Bab IV pasal 4. Jika misalnya setiap pengurus baru memiliki target masingmasing, maka bisa dipastikan itu bukan target utama PPIJ, melainkan hanyalah strategi semata. Wajarkah jika setiap pengurus terpilih hadir dengan warna dan targetnya masingmasing? Dijamin, jika kita evaluasi dengan tenang, maka bisa disimpulkan bahwa di usia 60 tahun ini PPIJ sebenarnya

PPIJ ibaratnya ‘kampus khayalan’ masih eksis dan nyaman dalam posisi maju mundur. Menentukan target PPIJ merupakan hal tersulit. Betapa tidak, kita akan membicarakan hasil (misal) pada 10 tahun yang akan datang. Semua komponen, khususnya ‘mappatabe’ pada pelaku-pelaku sebelumnya untuk duduk sama-sama memikirkan dan memperjelas target yang ingin dicapai dalam PPIJ, sebuah target yang nantinya akan membumi dalam jiwa anggotanya. Penyakit ini sudah lama menggerogoti PPIJ. Obatnya pun sudah jelas, bahkan jika perlu bisa juga dilakukan ‘proses pembedahan’. Proses yang dilakukan di PPIJ adalah usaha yang kontinyu, komprehensif, dan terpadu. Ini sangat penting untuk mengetahui posisi dan capaian PPIJ setiap waktu. Ketiga, penempatan anggota sesuai dengan porsinya. Secara umum, pelajar yang tergabung dalam PPIJ ada 2 yaitu mahasiswa program Diploma-Sarjana dan tenaga (dan calon) pendidik program pascasarjana. Tenaga (dan calon) pendidik ini sudah menempuh program S1 dan tentunya sudah kenyang dengan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan pada waktu sarjana dulu. Tumpang tindih pelaksana kegiatan dapat dihindari dengan menyesuaikan jenis kegiatan dengan porsi masing-masing. Hal ini saya maksudkan agar tenaga (dan calon) pendidik tidak terlena dan tetap fokus pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Keempat, pembagian fungsi dan peran anggota sesuai dengan potensinya. Penulis menitikberatkan poin ini khususnya pada tenaga (dan calon) pendidik. Seyogyanya, tenaga (dan calon) pendidik ini tetap fokus dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) di manapun berada. Berdasarkan data yang tersedia di database anggota, PPIJ dapat membuat kelompok-kelompok khusus sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. PPIJ dapat mempermudah mereka melalui web/blog yang bisa diakses bersama. Bukan hal mustahil bahwa nantinya akan banyak karyakarya besar anak bangsa akan tercipta disini dan sangat sejalan dengan pengembangan pendidikan di Indonesia.

Kelima, memberdayakan tim khusus yang memahami bahasa Jepang. Umumnya, kendala utama pelajar di Jepang terletak pada pemahaman bahasa Jepang. Kekurangan ini jelas sangat membatasi gerak kita untuk lebih mengenal dan menambah wawasan di Jepang. Tentunya hal ini sangat berimbas pada gerakan organisasi PPIJ. Bahasa bisa membuat kita tertutup dengan orang Jepang dan juga membuat kita urung bekerjasama dengan orang Jepang. Menariknya, karena kedua belah pihak sebenarnya saling membutuhkan, maka PPIJ perlu membina dan memberdayakan pelajar yang memahami bahasa Jepang, misal dalam hal kerjasama dengan orang Jepang. Keenam, hendaknya PPIJ bersosialisasi melalui media di Jepang dan Indonesia. Pamor PPIJ bisa dikenal dengan luas dan baik di Jepang maupun di Indonesia jika PPIJ berhasil ‘mengambil hati’ medianya. Pencitraan melalui media ini sangat penting. Tolok ukur pihak lain sebelum bekerjasama dengan sebuah organisasi biasanya dilakukan melalui media. Seyogyanya, dari kelompok-kelompok keilmuan khusus yang dibentuk tadi akan terbit tulisan-tulisan sumbangan dari insan PPIJ baik di media di Jepang maupun di media di Indonesia. Usia PPIJ sudah memasuki 60 tahun. Organisasi ini tentu tidak bisa disamakan dengan organisasi manapun di dunia. PPIJ ini adalah organisasi yang spesial, dimana PPIJ adalah organisasi yang memiliki fungsi intelektual dan fungsi manajemen, layaknya sebuah kampus. Oleh karena itu, PPIJ harus memiliki identitas yang kuat dan memiliki ciri khas tersendiri. Proses yang terjadi di PPIJ yang selama ini masih maju mundur, sudah waktunya untuk naik kelas dan diangkat ke level yang lebih pantas dan elegan.

OPINI


Sexy-nya Kampus Khayalan Keunikan dan potensi anggota yang ada di PPIJ sebenarnya sudah membuat organisasi ini sexy dengan sendirinya di mata orang lain. Orang lain yakin bahwa mereka sangat membutuhkan PPIJ dan tahu bahwa PPIJ ini merupakan organisasi yang memikirkan kondisi umat khususnya dalam hal pendidikan dan penelitian, hanya saja mereka enggan dan tidak pede untuk memulai berkomunikasi secara ilmiah. PPIJ-lah yang sepantasnya memulai inisiatif untuk memediasi, membuka diri, dan mencairkan ‘kran komunikasi’ dengan pihak lain. Bagi penulis, saat ini, ada 2 kran komunikasi yang perlu dibuka dan dicairkan untuk membuat PPIJ terlihat semakin sexy dan menarik, di mana hasilnya bisa dirasakan pada 10 tahun yang akan datang, yaitu: Pertama, membuka kerjasama akademik dengan pihak perguruan tinggi di Indonesia. Akan sangat bagus jika PPIJ mampu mengaktifkan kelompokkelompok keilmuan khusus pelajar yang ada di Jepang (khususnya tenaga pendidik) dan memediasi potensi mereka melalui web/blog khusus (hanya khusus untuk pengguna yang memiliki nota kerjasama). Jika kelompok intelektual ini mampu menghadirkan suasana akademik yang update dan fresh, ditunjang dengan referensi jurnal-jurnal hasil penelitian, maka hal ini akan sangat membantu akselarasi pendidikan di Indonesia. Cara ini pun dapat membuka wawasan mahasiswa dan mempengaruhi perkembangan materi pembelajaran tenaga pengajar. Untuk langkah awal, PPIJ dapat mengawali inisiatif ini dengan bekerjasama dengan kampuskampus kecil, selain akreditasi A dan B.

Kedua, memediasi kerjasama antara pemerintah daerah di Indonesia dengan pemerintah daerah di Jepang. Kita mungkin pernah menemukan beberapa produk yang dijual dan dikemas ala Jepang, tapi sebenarnya bahan-bahan produk itu sama sekali tidak ada di Jepang. Banyak dari produk-produk tersebut yang bahannya melimpah di Indonesia, misalnya kopi, pisang, singkong/ubi, nangka, dsb. Dalam hal ini, PPIJ seyogyanya menangkap momen ini dan bisa memediasi kran kerjasama yang dapat diawali dari level terendah yaitu antar sesama pemerintahan daerah kedua negara (dengan memberdayakan kelompok yang memahami bahasa Jepang). Dari segi bisnis, hal ini bisa menguntungkan negara kita, apalagi jika Jepang bisa memberikan ‘sentuhan’ teknologinya. Jika PPIJ berhasil memediasinya, maka dengan sendirinya kerjasama ini akan berkembang dan melebar ke aspek-aspek lainnya. Di masa depan diharapkan tidak lagi fokus pada hasil produk pertanian/perkebunan saja, tapi juga yang berkaitan dengan kesehatan misalnya kerjasama dalam hal pengelolaan air bersih. Jika berhasil, proses ini akan diikuti oleh pemerintah di daerah-derah lainnya. PPIJ memiliki potensi yang sangat mumpuni yang seyogyanya diarahkan dengan baik. Salah satunya adalah dengan membuat target jangka pendek dan jangka panjang sehingga pergantian pengurus komsat/korda/

pusat setiap tahunnya bukan menjadi ceremony belaka yang menghabiskan waktu, energi dan materi, bukan menghadirkan pelaku baru dengan warna masing-masing, bukan melakukan sesuatu yang maju mundur, dan bukan pula hadir semata sebagai pelengkap cerita. Kita sama-sama hadir di PPIJ untuk melanjutkan tahapan-tahapan perjuangan hingga pada waktunya nanti kita akan sampai pada cita-cita PPIJ yang mulia. Aminullah Ketua PPIJ Korda Hokuriku Program Master in Cancer Cell Biology, Toyama University. Farmasi - Unhas HP : 080-4252-5997 Email : aminullahygeia@yahoo.co.id


Barakallahu fiik di Umurmu yang ke-64, Wahai Presidenku Bapak presidenku, pada tanggal 9/9/2013 ini, umurmu genap mencapai angka 64 tahun. Umur yang telah melewati batas umur ratarata umat Nabi Muhammad SAW. Engkau sudah tak muda lagi, tapi saya yakin, engkau masih tetap bersemangat mengurusi kami, warga anda, masyarakat Indonesia. Sejujurnya, saya bukanlah orang yang memahami bahwa pada tiap umur yang bertambah saya harus mengucapkan selamat. Karena bagi saya, hakikatnya umur kita tak bertambah, tetapi sebaliknya malah berkurang. Lalu jika demikian, pantaskah saya yang mengaku sayang mengucapkan selamat atas berkurangnya masa usia anda ?

Tetapi biarlah pak presidenku, izinkan saya pada hari ini menorehkan beberapa kata untuk anda. Karena rasa-rasanya telah lama saya tak menuliskan sesuatu yang khusus saya tujukan untuk anda. Biarkanlah saya menggunakan momentum hari lahir anda untuk mencoba mengakrabakrabkan diri. Bukankah seharusnya demikian bahwa seorang pemimpin wajib hukumnya akrab dengan warganya ? Tahun ini adalah tahun kesembilan kepemimpinan anda di negeri ini. Negeri cantik yang terluka. Ah saya tak mau terlalu jauh membahas mengapa saya sebut terluka. Karena anda, yakinku, lebih paham masalah ini dibandingkan saya yang bodoh ini. Tujuan saya pun hanya untuk menyapa anda bukan ? mengapa pula


kita mesti bertegang-tegang dengan parameter-parameter angka, sementara dikehidupan nyata jeritan-jeritan keluhan itu terdengar perih dan menyayat hati. Sebagian kami mengeluhkan pemimpinpemimpin yang anda ketuai, presidenku. Kami menggerutu melihat kelakuankelakuan mereka. Memanfaatkan jabatan demi meraup keuntungan. Menzalimi kami sebagai rakyat yang diwajibkan taat membayar pajak setiap saat. Tetapi kami sadar wahai presidenku, ketika kami teringat firman Allah SWT : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (al-A’raaf, 7: 96). Lalu di ayat yang lain Dia berfirman : “Dan demikian kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menguasai se-

bahagian yang lain disebabkan apa-apa yang mereka (masyarakat) usahakan.” (al-An’am, 6: 129) yang oleh Imam Ibnu katsir rahimahullah dijelaskan sebagai berikut (berkenaan ayat tersebut), “Tiada orang yang zalim pun melainkan ia akan diuji dengan orang yang zalim. Dijadikan dari kalangan orangorang yang zalim, mereka dikuasai oleh orang-orang-orang yang zalim lainnya. Sebahagian mereka dihancurkan dengan sebahagian lainnya, dan sebahagian mereka disiksa dengan sebahagian lainnya, sebagai balasan atas kezaliman mereka.” (Rujuk: Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Terbitan Pustaka Ibnu katsir, jil. 3, m/s. 430). Membuat kami bertanya-tanya, janganjangan karena kami ini kurang beriman dan bertaqwa, sehingga negeri ini

tak kunjung mendapat rahmat. Jangan-jangan kami ini, belum mampu menjadi pemimpin yang baik, pada keluarga kami dan diri kami sendiri. Bahkan mungkin kami ini yang terlampau zalim, sehingga kami harus dipimpin oleh orang-orang yang zalim. Kami tak mau wahai presidenku, menjadi warga yang dikenal banyak menuntut tapi tak mampu introspeksi diri. Karena kami meyakini bahwa pemimpin yang baik lahir dari masyarakat yang baik. Engkau dan jajaranmu lahir dari rahim masyarakat Indonesia.

Dan bisa jadi, engkau dan jajaranmu adalah representasi yang secara sempurna menggambarkan perilaku-perilaku kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwasanya tanggung jawab membangun bangsa ini tidak hanya dibebankan dipundakmu. Tetapi sejatinya bahwa tanggung jawab itu kita pikul bersama. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Begitu guru-guru kami mengajarkan kami dahulu. Ajaran luhur yang mungkin telah terlupakan oleh masyarakat anda yang sudah terlampau tergerus oleh modernitas kehidupan. Saya sedih pak presiden, melihat wibawa anda makin hari makin tergerus. Tiap anda berpidato kenegaraan, hampir tak ada lagi rasa hormat yang dapat kami berikan, kami memang sungguh keterlaluan, wahai presidenku. Padahal kami yakini bahwa untuk berpidato seperti itu bukanlah hal yang mudah bagi anda. Anda tak boleh salah bicara, anda tak boleh salah memutuskan, sehingga semuanya harus terukur sempurna. Tetapi lihatlah kami, warga anda, hampir tak pernah melihat proses semua itu. Kami hanya bisa mengeluh mendesah, seolah-olah ikut prihatin atas pidato anda. Kantung mata anda sudah nampak begitu tebal wahai presidenku. Menandakan anda hidup dalam kerja keras. Saya selalu membayangkan betapa sulit menjadi

anda. 200 jutaan penduduk yang harus anda pikirkan nasibnya. Apakah besok mereka masih bisa makan dan minum ? apakah mereka telah memiliki pendidikan dan pekerjaan yang layak ? apakah mereka hidup sehat dan sejahtera ?. Pastilah sangat berat presidenku, saya sendiri menggigil membayangkannya. Kuyakini, bahwa anda pasti jarang sekali makan dengan tenang, tidur den-

gan nyenyak, bercanda dengan keluarga, jadi mungkin saya pribadi bisa memaklumi bahwa anda sekali-kali mencipta lagu dan bernyanyi untuk menghibur diri anda sendiri. Tetapi kumohon ingat wahai presidenku, jagalah kesehatan tubuh anda. Karena setiap tubuh punya batasan, pun tak peduli anda adalah jenderal berbintang empat. Umur anda tak lagi muda wahai presiden-


ku, peliharalah diri anda, cobalah anda makan teratur dan berolahraga. Janganlah terlalu merisaukan kami. Karena kami, rakyatmu, adalah orang-orang yang dikenal tabah nan sabar. Kami mewarisi gengen itu dari nenek-nenek moyang kami, yang hidup menderita ratusan tahun dibawah penjajah. Jadi penderitaan hidup seperti ini bukanlah masalah besar buat kami. Kami masih membutuhkan anda wahai presidenku, masih tersisa setahun kepemimpinan anda. Kami masih meyakini bahwa disisa masa jabatan ini anda masih bisa memaksimalkan karya anda. Bukan untuk dicatat sejarah, apalagi hanya untuk dipuji dunia, tetapi lebih pada tujuan mulia, mengantarkan kami menjadi rakyat yang hidup sejahtera. Terakhir presdidenku, Fudhail bin ‘Iyyadh pernah mengatakan : “Kalaulah aku memiliki suatu doa yang pasti dikabulkan niscaya tidaklah aku peruntukkan kecuali untuk penguasa.”

Maka kami mendoakanmu wahai presidenku, agar sisa umurmu berkah dan amanah, engkau diberikan cahaya olehNya, cahaya yang mampu mengantarkan bangsa ini keluar dari segala krisis yang menimpanya. Kami mendoakan agar engkau dan keluarga selalu sehat, senantiasa dilimpahkan rahmat dan kasih sayang olehNya. Kami berharap bahwa keimanan dan ketaqwaan senantiasa melingkupimu dan engkaupun menjadikannya pegangan dalam setiap keputusanmu. Kami munajatkan doa agar senantiasa engkau bisa hidup dengan AlQur’an dan sunnah Rasul, sebagai sebaik-baik pedoman dalam hidup, agar kami mampu jadikan anda juga sebagai salah satu teladan dalam hidup. Amin Ya Rabbal Alamin. Barakallahu Bapak Presidenku, Bapak Jend. TNI (Purn). Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Hormat kami selalu untukmu…

M. Akbar Bahar Staf Biro Informasi dan Teknologi PPI Jepang 2012-2013 Mahasiswa Graduate School of Medicine and Pharmaceutical Sciences, University of Toyama, Japan

OPINI


Presented By:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.