PPI Jepang - Simposium Ilmiah PPI Dunia 2012, New Delhi

Page 1

Laporan Keikutsertaan PPI Jepang dalam Simposium Internasional PPI Dunia 2012

Â

Dalam menjalankan politik aktif luar negerinya, PPI Jepang diwakili oleh Ketua Umum, Rodiyan Gibran Sentanu, dan Sekretaris Umum, Teuku Muhammad Roffi. Kali ini, kegiatan yang diikuti adalah Simposium Internasional (SI) PPI Dunia 2012 di New Delhi, India. Proses keterlibatannya sendiri dapat dibagi menjadi 2 bagian : Pra SI dan SI. 1.

Pra Simposium Internasional (a) Persiapan sidang komisi Sesuai dengan arahan panitia, seluruh kontingen di SI PPI Dunia 2012 akan dibagi menjadi 4 komisi, yaitu : komisi Ekonomi, komisi Teknologi, komisi Sosial dan Budaya, serta komisi Politik. Setiap kontingen dipersilahkan untuk memilih komisi yang diinginkan. Kali ini, PPI Jepang memilih untuk bergabung di komisi teknologi. Dalam Perjalanannya, diskusi sudah dimulai sebulan sebelum pelaksanaan SI PPI Dunia. Namun demikian, karena terpisah jarak, diskusi pra-sidang komisi hanya bisa dilakukan via online melalui Yahoo!Messenger atau Skype. Karena keterbatasanketerbatasan yang ada, tidak ada banyak perkembangan dalam diskusi pra-sidang komisi tersebut. Delegasi PPI Jepang sendiri mempersiapkan konsep pengembangan negara dalam bentuk paper yang diberi judul: East Asian Technology Superiority: An Inspiration for Future Indonesia. Paper ini ditulis oleh Teuku Muhammad Roffi, M. Shiddiq Sayyid Hashuro, dan Rodiyan Gibran Sentanu. Pada keberlangsungan sidang komisi dalam kongres, paper ini menjadi rujukan utama rekomendasi yang diajukan. Berikut extended abstract dari paper dimaksud. Indonesia’s economic potential is predicted to reach as high as the 7th in the world by 2030 superseding Germany and UK as reported by McKinsey Global Institute. The potential naturally exists in Indonesia’s demography. Its population will be dominated by consuming class. This means a large number of human resources, both skilled and unskilled. However, aside from this optimistic prediction, it is more important to understand that even a greater future may arise should the potential of human capital is optimally nurtured. Technology-driven economy (TDE) is proven to be a sustainable and dependable system as can be observed in countries like US, Japan, and the newly industrialized economy in Asia i.e. South Korea and Taiwan. In this system, a nation acquires the capability to innovate and develop a technology and employs the technology in its


industries. One of the key factors for this is human resource, in which Indonesia is blessed with a huge potential. Government support through policies also plays important role as we can see in the cases of countries like Japan, Korea, and Taiwan. By combining the successfully proven TDE concepts and the huge potentials of Indonesia, we could see the future of this country in a brighter perspective.

Â

To successfully adapt this system in Indonesia, acquisition of key technology and its corresponding industry capabilities becomes detrimental. This paper presents several cases of technology acquisition and industrial implementation in industrial economy in East Asia specifically Japan. The conditions in these countries are then compared to those in Indonesia. Upon comparison, suggestions for TDE implementation in Indonesia will be proposed. Supported by commitments of Indonesian people and government, it is highly expected that the successful implementation of TDE which is based on high quality human capital in Indonesia would led to prosperity.

(b) Penjalinan komunikasi dengan panitia dan calon peserta Untuk meningkatkan peran PPI Jepang di dunia internasional, PPI Jepang memulai aktivitasnya dengan menawarkan diri sebagai penanggung jawab dalam pembuatan video sumpah pemuda versi PPI Dunia. Melalui kegiatan ini, PPI Jepang bisa dengan cepat menjalin komunikasi dengan para pimpinan dari berbagai PPI Negara yang lain. (c) Persiapan bidding dalam penentuan tuan rumah SI PPI Dunia 2013 Persiapan bidding dilakukan dengan melakukan diskusi dengan pihak KBRI, pencarian koneksi ke pembicara, pemikiran tema acara, serta pemesanan tempat. Berawal dari kurangnya partisipasi PPI Dunia dalam kegiatan Congress of Diaspora, PPI Jepang memandang peran aktif PPI Dunia perlu ditingkatkan. Selain itu, sesuai dengan hasil CID di Los Angeles, USA, CID berikutnya akan diadakan di Indonesia, pada pertengahan Agustus 2013. Untuk itu, PPI Jepang ingin mempersiapkan agar SI PPI Dunia 2013 bisa dilakukan terlebih dahulu agar PPI Dunia bisa mementukan sikap serta gerakan yang akan diusung pada CID Agustus 2013. Akhirnya PPI Jepang mempersiapkan untuk pelaksanaan SI PPI Dunia 2013 pada tanggal 1-4 Juli 2012. Tempat pun dipesan di National Olympic Memorial Youth Center untuk kapasitas penginapan 100 orang, serta ruang seminar 300 orang.


2.

Simposium Internasional

Â

(a) Penguatan network dengan PPI Negara lain Suara PPI Jepang didengar, terbukti dari (b) Partisipasi aktif dalam sidang komisi Dalam SI di India, PPI Jepang tergabung dalam komisi Teknologi bersama PPI Jerman, PPI Australia, PERPIKA (Korea), PPI Belanda, PPI India. Rumusan komisi teknologi ini searah dengan konsep yang diajukan oleh PPI Jepang melalui paper yang dikirim. (c) Partisipasi aktif dalam Kongres PPI Dunia Dalam pelaksanaan kongres kali ini, nampak tidak ada persiapan sama sekali mengenai kelengkapan kongres itu sendiri. Tidak adanya pimpinan sidang yang jelas dari awal, ketidakjelasan urutan acara, hingga tidak adanya kejelasan mengenai tata tertib dan mekanisme pemilihan yang akan dilakukan. Dengan segala keterbatasan yang ada, berikut proses yang dilakukan dalam kongres PPI Dunia kali ini. â‘ Pembahasan AD/ART Dari 23 PPI Negara yang hadir, hanya PPI Jepang yang sudah membaca dan mempelajari AD/ART PPI Dunia dengan versi terbaru. Hal ini membuktikan kurangnya perhatian anggota PPI Dunia terhadap keberadaan AD/ART-nya sendiri. Namun demikian, hal ini bukan disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap PPI Dunia, melainkan karena belum ada pusat informasi yang terintegrasi mengenai PPI Dunia itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghindari diskusi yang prematur mengenai AD/ART, PPI Jepang mengusulkan untuk menggunakan AD/ART yang ada selama satu periode kepengurusan ke depan. Adapun mengenai amandemen AD/ART yang dirasa perlu, diusulkan untuk dilakukan pada SI berikutnya, dengan melakukan persiapan yang matang. Usul ini pun disetujui forum kongres, dan disepakati untuk tidak melakukan amandemen AD/ART pada SI PPI Dunia 2012 kali ini. â‘Ą Penentuan Anggota Dewan Presidium Menurut AD/ART, Anggota Dewan Presidium merupakan perwakilan PPI Negara dari 3 wilayah, yaitu : wilayah Eropa dan Amerika, wilayah Asia dan Oseania, dan wilayah Afrika dan Timur Tengah.


Â

Karena mekanisme pemilihan tidak diatur dalam AD/ART, PPI Jepang mengusulkan agar kongres diskors, dan mekanisme pemilihan diserahkan kepada PPI Negara di setiap wilayah. PPI Jepang masuk dalam wilayah Asia dan Oseania, dan pemilihannya dilakukan dengan voting tertutup dengan komposisi satu suara per PPI Negara. Hasil voting untuk wilayah Asia dan Oseania adalah sebagai berikut : PPI Australia : 5 suara PPI Thiongkok : 3 suara Abstain : 1 suara Dari hasil pemilihan disetiap wilayah, diputuskan Anggota Dewan Presidium PPI Dunia adalah PPI Australia (wilayah Asia dan Oseania), PPI Perancis (wilayah Eropa dan Amerika), dan PPMI Pakistan (wilayah Afrika dan Timur Tengah). ③ Penentuan Koordinator Dewan Presidium Sempat terjadi perbedaan pendapat mengenai mekanisme pemilihan Koordinator Dewan Presidium. Hal ini terjadi karena adanya ketidakjelasan dalam AD/ART PPI Dunia mengenai definisi dari Koordinator Dewan Presidium. Pendapat pertama mengatakan bahwa, Dewan presidium hanya terdiri dari 3 anggota, dan koordinator dipilih dari 3 anggota yang ada. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa, koordinator boleh dipilih dari negara manapun. Akhirnya, untuk kongres kali ini disepakati untuk menggunakan pendapat kedua. Namun demikian, disarankan untuk melakukan kajian lebih dalam, dan jika perlu dilanjutkan dengan mengamandemen AD/ART mengenai definisi Koordinator Dewan Presidium. Dalam pemilihan Koordinator Dewan Presidium, voting langsung dilakukan secara tertutup dengan komposisi satu suara per negara. Hasil votingnya adalah sebagai berikut : PPI Malaysia PPI Turki PPI Thiongkok PPI India ??

: 17 suara : 2 suara : 1 suara : 1 suara : 2 suara

* tanda tanya [??] menandakan catatan panitia hilang


â‘Ł Penentuan tuan rumah SI PPI Dunia 2013

Â

Dalam proses bidding kali ini, ada 4 PPI Negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah SI PPI Dunia 2013, yaitu : PPI Thiongkok, PERMITHA (Thailand), PPI Jepang, dan PPI Perancis. Proses dimulai dari presentasi dari tiap calon selama 7 menit. Sayangnya, karena waktu sudah menunjukkan pukul 04:00 pagi dan sangat nampak kelelahan para peserta, sesi tanya jawab tidak dilakukan untuk mengetahui lebih jauh kesiapan tiap-tiap calon. Setelah presentasi seluruh keempat calon dilakukan, langsung dilakukan voting terbuka, dengan komposisi satu suara per negara. Hasil votingnya adalah sebagai berikut : PPI Thiongkok : 7 suara (Thiongkok, Korea, Inggris, ??, ??, ??, ??) PERMITHA : 9 suara (Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Rusia, Sudan, ??, ??) PPI Jepang : 6 suara (Jepang, Belanda, ??, ??, ??, ??) PPI Perancis : 1 suara (Perancis) * tanda tanya [??] menandakan catatan panitia hilang

Cukup besar kekecewaan mengenai kekalahan PPI Jepang kali ini. Karena, jika dilihat dari kemampuan dan isi presentasi, sebetulnya PPI Jepanglah yang paling siap. Hanya PPI Jepang yang sudah berani memberikan kepastian tempat, waktu, serta konsep acara. PERMITHA (Thailand) sendiri, lolos menjadi pemenang lebih dikarenakan konsolidasi PPI se-ASEAN yang mereka adakan 2 minggu sebelumnya di Jakarta. Praktis, 4 suara dari ASEAN masuk ke PERMITHA. Sekilas terlihat bahwa pertimbangan utama pemilihan tempat adalah hal-hal yang kurang substansial seperti fasilitas hotel berbintang yang berani dijanjikan dan dukungan materi dari KBRI Thailand sejumlah 100 juta rupiah. Hal-hal lain yang lebih substansial seperti tema, pembicara dalam seminar, dan pelajaran dari negara yang dikunjungi, seperti tidak digubris sama sekali. Padahal, justru di sinilah persiapan matang dilakukan oleh PPI Jepang. PPI Jepang telah mereservasi tempat di YNC, dukungan penuh dari KBRI pun telah diperoleh, dan satu hal yang hanya ada di Jepang adalah pelajaran dari keadaan masyarakat Jepang dan budayanya yang istimewa yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi PPI sedunia.


Â

Penutup

Dari pengalaman di New Delhi, India, kita bisa belajar bahwa pelaksanaan SI di negara berkembang tidak bisa dipastikan, bahkan hingga hari pelaksanaan. Sangatlah disayangkan beberapa jam terbuang setiap harinya hanya karena ketidakjelasan tempat dan mobilisasi seluruh peserta yang cukup jauh. Hal ini terjadi setiap hari sehingga berdampak pada menurunnya kualitas kongres yang harus dilakukan pada pukul 00:00-04:30 dini hari, tanggal 23 Desember 2012. Pemilihan tempat pelaksanaan seharusnya lebih difokuskan pada ketersediaan koneksi internet, kepastian tempat, dan kemudahan mobilisasi. Ketiga hal inilah yang menjadi kunci keefektifan diskusi yang akan dilakukan dalam setiap Simposium Internasional PPI Dunia. Kemudahan pengambilan visa, tempat tinggal yang mewah, ataupun tempat rekreasi yang menarik, seharusnya tidak menjadi parameter dalam penentuan tuan rumah. Bahkan dari pengalaman di India, justru dengan kondisi 1 kamar untuk 10 orang, bisa meningkatkan rasa kebersamaan antar kontingen dalam waktu singkat. Ini semakin membuktikan, bahwa SI memang ajang berdiskusi serta mempererat hubungan antar PPI Negara, bukan tempat untuk mencari kesempatan berekreasi. Terlebih ketika hampir seluruh biaya yang diperlukan disupport oleh pihak KBRI di berbagai negara, yang notabene merupakan dana rakyat. Akhir kata, PPI Jepang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak KBRI dan Atase Pendidikan Tokyo yang telah memberikan dukungan sehingga PPI Jepang bisa berperan aktif dalam kegiatan SI PPI Dunia kali ini di New Delhi, India. Semoga laporan yang singkat ini bisa memberikan gambaran mengenai keikutsertaan PPI Jepang dalam kegiatan ini. Mengenai hasil diskusi, hasil kongres, serta beberapa dokumen akan disampaikan kemudian karena masih menunggu hasil tertulis dari pimpinan sidang.

Chiba, 24 Desember 2012 Atas nama delegasi PPI Jepang

Rodiyan Gibran Sentanu


Â

LAMPIRAN 1 Laporan Pengeluaran No. 1 2 3 4

Keterangan Nilai Tiket Pesawat 2 orang @ 99.900 JPY Visa on Arrival 2 orang @ 60 USD (5.220 JPY) Akomodasi 2 orang @ 50 USD (4.350 JPY) Tour ke Taj Mahal 2 orang @ 30 USD (2.600 JPY) Saldo Pengeluaran

Total 198.800 JPY 10.440 JPY 8.700 JPY 5.200 JPY 223.140 JPY

Laporan Pemasukan No. Keterangan Nilai 1 Atase Pendidikan Tokyo 2 Pribadi delegasi 2 orang @ 11.570 JPY Saldo Pengeluaran

Total 200.000 JPY 23.140 JPY 223.140 JPY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.