pasca KKL-18 arsitektur Undip 2015
Ulfa Faradila
Sambutan Pengantar Ruang Lingkup Identitas Opini Ulasan Perjalanan Jawa Timur Korea Bali iDE SMG
daftar isi
Penutup
Ketua Pasca KKL Arsitektur 2015 Prana Kusuma
Ketua KKL Arsitektur 2015 M. Sae Ilham Trihartono
Mengamalkan apa ilmu yang telah didapat di 3 tahun perkuliahan ini menjadi tantangan tersendiri dalam pasca KKL 2018. Ruang lingkup kota Semarang yang akan di idekan membawa diskusi yang kuat dalam memperteguh niat dalam menyusun ide buat Semarang. Selamat menikma dan sanjunglah dengan kri k pada kami.
redeďŹ ning identities
Setelah diskusi panjang yang melelahkan untuk merencanakan KKL ga des nasi ini dak lengkap rasanya untuk bisa membagikan pengalaman dan ide kami pasca perjalanan. Semoga dengan terwujudnya pengalaman yang menyenangkan selama perjalanan KKL juga menambah pengetahuan untuk semua, persembahan kami angkatan 15 untuk semua.
Ja m, Korea, Bali adalah pembanding, Semarang akan tetap menjadi tempat pelabuhan kami, laboratorium arsitektur kami berjajar luas dari pinggiran pesisir rob hingga bukit kapur tembalang, saatnya berkontribusi saatnya mencoba berkarya nyata.
belajar, menjelajah, dan kembali berarsitektur.
kata pengantar arsitektur terus berkembang dan menuai hasil. Kota Semarang telah lama larut dengan Hagemoninya sebagai kota yang dibangun oleh kuasa kolonial. Background iden tas yang tercerna dalam diskusi penyusunan kurasi ini mengacu pada harmoninya kultural Semarang dalam melarutkan kebudayaan Jawa pada Peranakan Tionghoa dan Arab di sini. Namun apakah yang mencitrakan Semarang kini? apakah kita akan melulu mengulik iden tas kolom cendawan sebagai rumusan terbaik berarsitekturnya, atau sekadar mengagumi banguanan t u a nya . I t u l a h i d e ka m i ke m b a l i medeďŹ nisikan citra iden tas Semarang.
Mengkonsepsi kembali ruang generik jawa mur adalah alur perjalanan dari Kuliah Kerja Lapangan Jawa Timur. Perkembangan dunia arsitektur di jawa Timur yang dibarengi dengan kesadaran akan pen ngnya kualitas desain arsitektur yang baik mencitrakan kota kota di Jawa Timur menjadi lebih baik dalam branding maupun persepsi kelam sebelumnya. Hal ini dak lepas karena kebijakan kebijakan yang dibuat oleh kepala daerahnya dalam menggarap proyek pemerintrahannya dengan tetap memp erh a kan b erb agai as p ek d alam a rs i te kt u r. S u ra b aya , B a ny u wa n g i d a n Bojonegoro merupakan salah satunya. Kunjungan yang bermula dari des nasi pendidikan arsitektur tertua di Jawa Timur yaitu Ins tut Teknologi Surabaya, lalu mengunjungi studio Andy Rahman dan Ara Studio yang turut serta dalam perkembangan kualitas publik infrastuktur di Surabaya dan sekitarnya ternyata memiliki pendekatan yang berbeda dalam menciptakan en tas pemikiran baru dalam arsitektur Indonesia. Lebih progresif lagi saat perkembangan arsitektur bangunan publik di Jawa Timur saat diruntut dari Kota di ujung Timur Jawa, Banyuwangi. Sebagai kota yang memiliki potensi yang besar dalam Pariwisata dan Industri, Banyuwangi bertransformasi dengan tetap mengakar dalam membentuk iden tasnya yang
korea "A clash of vernavular and modernism in harmony" Sebuah jurnal dari Negeri Ginseng tentang memaknai harmoni budaya dan teknologi dalam kaca mata arsitektur Modern and remain the vitageness, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kota ini. Bermula dari perpecahan yang memisahkan kedua negara menjadi Utara dan Selatan ini akibat perang dingin diantara keduanya. Kedua negara tersebut sama sama terpuruk dan dak memiliki apapun, termasuk uang. Salah satu jalan adalah berusaha untuk mendapatkan uang bagaimanapun caranya. Usaha dak pernah menghianata hasil. Seoul, Korea Selatan adalah buk nyata para leluhur yang telah berkerja keras untuk bangkit dari keterpurukan. Kota ini menyimpan banyak sejarah dan menjadi saksi bisu akan jatuh bangun para leluhur. Tak heran, istana dan rumah tradisional khas korea ini masih mudah ditemukan diantara para pencakar langit. Terjaganya warisan budaya dan saksi bisu sejarah korea ini menimbulkan sikap dan perilaku yang selalu menghorma yang lebih tua. Terinspirasi dari e ka pen ang yang ada di Korea, pembangunan negara tersebut secara dak langsung mengadaptasinya. Sangat kasat mata, karena sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari hari sehingga warga, terlebh turis asing dak menyadarinya. Hal tersebut menjadi pola iden tas yang sebenarnya menyingkap kembali dalam mengiden ďŹ kasi bangunan di Korea Selatan.
Bali-
Menguat lewat akar tradisi
Mangkuk sebesar lapangan sepakbola pun memiliki k jenuh dimana kapasitas yang ia miliki dak mampu lagi untuk menampung isi. Ibaratnya seper itu, desa adalah sebuah mangkuk dan manusia adalah isinya. Apa yang terjadi ke ka sebuah wadah yang dimiliki sudah melebihi kapasitas? Ditambah ternyata isinya memiliki bentuk tertentu yang dak bisa diotak a k, dengan umpama ini, bentuk tertentu tersebut adalah adat is adat atau pakem. Isi, dalam hal ini adalah penduduk, yang terus menerus bertambah bertambah ini merupakan ancaman bagi tatanan ruang tradisional. Penggunaan ruang ruang yang berbeda dari peruntukan awal hingga bagi bagi ruang sangat mungkin terjadi. Kami menganalisa dan memahami secara langsung dinamika permukiman yang terjadi di desa desa di Bali yang masih mempertahankan tradisi dalam berarsitektur, mengiden kan dirinya dengan iden tas jaman yang terus berubah.
Fahmi Maulana Aldi Yudhis ra Hanifa Diba Subandrio
Another Colour is Possible Semarang hari ini kurang lebih seper anak-anak TK yang sedang mewarnai. Coret sana sini sesuka ha tanpa berpikir kenapa harus begitu. Lalu mereka dengan bangga memamerkan karya mereka pada orang-orang dan orang-orang sepakat untuk mengapresiasi. Fenomena Kampung Pelangi di daerah Kalisari, Semarang benarbenar seper pelangi yang datang setelah hujan – pelangi yang datang setelah kekumuhan di kampung tersebut. Tidak hanya di daerah Kalisari, tapi virus pelangi ini menyebar ke kampung-kampung lain bahkan pada infrastruktur publik dibawah kendali pemerintah. Warna-warni yang muncul seolah menjadi bedak yang mudah luntur terhadap permasalahan yang ada. Bahkan dari kacamata pemerintah, secara poli k, kegiatan “mewarnaiâ€? tersebut seolah menjadi karakter yang menunjukkan bahwa daerah atau infrastruktur tersebut sudah dibenahi. Apalagi, kegiatan mewarnai tersebut kebanyakan dak dilakukan oleh professional (desainer graďŹ s) sehingga yang muncul adalah kesemrawutan warna. Bisa jadi - dan dikhawa rkan, kesemrawutan warna ini menjadi iden tas Kota Semarang yang disepaka bersama. Haruskah kota ini disembunyikan dengan warna-warni yang demikian atau jujur saja?
01
Iden tas secara sederhana dapat dijelaskan demikian; Orang-orang Eskimo yang hidup di area dengan suhu yang rendah selalu mengenakan pakaian tebal dan hangat untuk beradaptasi. Mereka dak pernah berpikir untuk mengenakan pakaian longgar pis, meskipun di luar sana banyak orang yang pakai. Itulah pakaian yang cocok untuk mereka,dan itulah iden tas mereka. Lalu apakah “pelangi� itu pakaian yang cocok untuk Semarang? Cara Semarang menunjukkan diri perlu lebih kontekstual agar apa yang muncul adalah apa yang sebenarbenarnya perlu muncul.
redeďŹ ning identities
Anak TK memang dak seharusnya repot-repot memikirkan apa yang sedang mereka lakukan. Lagipula, bagi mereka, karya yang mereka buat terlihat bagusbagus saja, sampai mungkin suatu hari nan kalau mereka sudah paham soal warna-mewarnai dan melihat gambar mereka dulu, mungkin mereka akan tertawa. Tapi bagaimanapun juga, anak TK dak benar-benar salah, ada ibu guru didepan kelas yang seharusnya mengarahkan.
Citra Semarang
Dari Kaca BRT
Negata Ih ara Haidar Fanani A. H. Haryo Nugroho
02
Citra Kota
Halte BRT
Citra kota merupakan kesan ďŹ sik yang memberikan suatu ciri khas. Dalam pengembangan kota, citra kota berperan membentuk iden as dan menambah daya tarik kota. Citra kota yang jelas dan kuat akan memperkuat iden tas dan wajah kota sehingga membuat kota tersebut menarik dan memiliki daya tarik. Kota Semarang sebagai salah satu kota besar masih belum menunjukkan iden tasnya secara jelas. Kota besar lain seper Bandung, Surabaya, Jakarta, Solo dan Yogyakarta tetap dapat menunjukkan iden tas yang menegaskan perbedaan dengan kota lain. Dari situ kami melihat bahwa perlu adanya ndakan yang memunculkan iden tas Kota Semarang, yang membuat orang berpikir bahwa, “Kota Semarang yang seper itu lho!â€?
Salah satu tren pembangunan infrastruktur di era ini adalah memaksimalkan potensi angkutan massal, untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Dari isu ini kami m e n ga n g ka t o b j e k H a l t e B R T, ka r e n a transportasi BRT (Bus Rapid Transit) sudah umum dijumpai di kota-kota besar lain. Halte BRT mudah ditemui, lokasinya strategis dengan objek lain, dan saling terintegrasi ke se ap bagian wilayah. Kondisi halte menjadi salah satu penunjang daya tarik penggunaan BRT, yang saat ini masih terus dikembangkan supaya orang mau beralih ke transportasi massal.
redeďŹ ning identities
isu
site description
konsep desain
Ÿ Konsep desain Halte BRT kami menggunakan pendekatan lokasi Landmark Kawasan,
agar pengguna BRT dapat merasakan citra kawasan melalui ikon-ikon Semarang. Ÿ Pendekatan selanjutnya mengambil bentuk atap khas bangunan dari masing-masing etnis, warna dan ornamen karena mudah dikenali. Ÿ Pendekatan terakhir adalah pendekatan arsitektural Universal Design agar menjadi halte yang eďŹ sien dan nyaman digunakan oleh pengguna dan pejalan kaki.
konsep bentuk
02
konsep bentuk Budaya Historis
Ergonomic Design
redeďŹ ning identities
Ikon Warak Endog
02
IDENTITY FOR Bagus Dwi Saputra Jihan HaямБz Bagaskara Wicaksena Dwi Sutrisno
DISSIMILARITIES
TOPOGRAPHIC DIFFERENCES
MODERN - COLONIAL
DIVERSE CULTURE
MULTI ETHNIC
01
ISSUE MODERN - COLONIAL
AGE COMPOTITION
iden ty for dissimilari es
DIVERSE CULTURE
MULTI ETHNIC merekam perbedaan dalam pengalaman ruang
redeямБning identities
TOPOGRAPHIC DIFFERENCES
SITE DESCRIPTION WELCOMING
H I S TO R I C A L
PUBLIC Stasiun Tawang
Polder (site)
Kawasan Kota Lama
0 KM
+
IDEA THINKING
AT T R A C T I V E
GREEN ID adalah karya seni dalam se ap ar is lah: tantangan teknis, karya monumental; dan seni dalam ar ďŹ sial yang bersaing dengan alam. Penggunaan material baru membuat konstruksinya akan memungkinkan untuk menentang berlalunya waktu.
01
E D U C AT I V E
MASS STUDY Semarang Dalam Sejarah
ang penopang sebagai perumpaan masa lampau hingga masa kini yg terus berjalan menguatkan keharmonisan dalam perbedaan di kota Semarang . lajur jembatan sebagai pemaknaan dari keharmonisan hubungan dalam suatu perbedaan yaitu berkaca dari 3 suku besar utama yg ada di semarang, onghoa dan arab (second bridge) disatukan oleh kota Semarang by suku jawa (main bridge). air merupakan medium pemersatu yang dinamis, universal serta peneduh d a r i b e r a g a m b e r b e d a a n ko t a Semarang.
redeďŹ ning identities
Bermula dari buah asem, tumbuh banyak pohon di semarang, sehingga semarang jadi kota yg mul -x hingga sekarang. Buah asem sebagai kelahiran dan k permulaan untuk membuat I.D.
SITEPLAN
HUMAN VIEW
WEST VIEW
AERIAL VIEW
HUMAN VIEW
HUMAN VIEW
Elgin Valiant Woga Diana Kusumaningrum Firman Rasyadi Faza Amalia Itsna H.
Batas Habis Kota INTRO
C i t ra d u a a l a m m e r u p a ka n c i t ra Semarang saat ini. Orang tahu Semarang terbagi menjadi kota atas (bukit) dan kota bawah (pesisir) tanpa mengetahui hakikatnya. Yang diketahui hanya “atas itu dingin” dan “bawah itu panas”, tanpa menyadari ak vitas yang terjadi di kedua alam tersebut. Dan pesisir merupakan batas habis Semarang yang ada di alam bawah. Jika membahas tentang pesisir tentu akan terangkai dengan kata nelayan. Pesisir, tempat nelayan berak vitas masih mendapatkan persepsi yang buruk dari masyarakat. Pesisir terkesan kumuh, kotor, dan tak terjamah. Padahal sesungguhnya dari pesisir inilah kehidupan mari m dapat berkembang. Walaupun begitu, batas habis kota yang satu ini tetap tak bergeming. Mereka seolah juga dak p e d u l i a p a k a h m a s y a ra k a t m e n y a d a r i keberadaan mereka atau dak, apakah masyarakat mengetahui hasil apa saja yang mereka kolek an dari air yang ada di bumi Semarang ini.
01
Mereka pun membentuk kelingkupan mereka sendiri yang diberi nama Kampung Nelayan Tambaklorok. Pembentukan ini tentunya didasari oleh satu rasa dan satu nasib. Tentu saja rasa dan nasib terpinggirkan. Sebenarnya warga kota di alam lain bukan dak peduli. Tapi mereka juga disibukkan oleh ak vitasnya sendiri sampaisampai lupa dan sadar bahwa ada denyut di belahan Semarang yang lain. Ya, kesalahpahaman adalah in nya. Kecenderungan manusia hanya akan sadar dan tertarik jika terpampang di depan inderawi nya. Toh pas pernah terpikirkan oleh penghuni alam atas Semarang, “Kalo mau beli ikan seger di Semarang dimana ya yang langsung dari laut?” Ini hanya soal bagaimana caranya mempertemukan mereka saja, maka kesalahpahaman pun akan sirna. Dengan intervensi arsitektur?
ISU p o t e n s i
citra semarang saat ini
k u m u h
tambak lorok interpolasi
semarang atas
pesisir
semarang bawah
Kampung Tambak Lorok merupakan kampung nelayan tersebar di Kota Semarang yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Mas. Kecamatan Semarang Utara. Sebagian besar masyarakat di Kampung Tambak Lorok menggantungkan ke h i d u a p a n nya d e n ga n sumber daya laut. Kondisi kampung ini cenderung kumuh, padahal memiliki potensi hasil ikan segar yang b e s a r. S a a t i n i s e d a n g dilakukan revitalisasi Kampung Tambak Lorok menjadi Kampung Bahari.
redeďŹ ning identities
solusi
utara lor north
KONSEP solusi
tambak lorok
menarik orang datang
menarik orang datang
magnet = ruang publik
efek magnet
efek magnet
ruang terbuka sebagai magnet
N
FASE 1
FASE 3
1
tambak lorok
FASE 2
ruang publik
1
2 3 2 3
01
S
habis
kota
redeďŹ ning identities
Re-Developing East Canal Riverfront identitas Semarang Kota Semarang merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Indonesia, sebagai salah satu kota terbesar, iden tas kota Semarang masih simpang siur atau dak ada kejelasannya apakah iden tas semarang adalah Lawang Sewu ? ataukah kota transit? dari hal tersebut kami merasa perlu adanya iden tas baru yang bisa membuat Semarang berbeda dari kota besar lainnya. D e n ga n d e m i k i a n ka m i m e n g ga ga s membentuk iden tas Semarang melalui kanal. Kanal yang ada di Kota Semang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai simpul simpul ak vitas masyarakat Semarang. Selain menghimpun ak vitas masyarakat , bisa juga membentuk iden tas baru kota Semarang yang terkenal dengan kanalnya yang indah.
01
Shafnat Naufal Rozaan Laura Agnes Mu arasak Farelio Sabyan Arthaa
Isu
passive
site description
Lokasi Berada di Kawasan Banjir Kanal Timur Tepat di Kar ni, Sambirejo, Kota Semarang, Jawa Tengah
ac ve
redefining identities
Kurang hidupnya kawasan banjir kanal Timur yang merupakan salah satu potensi merubah citra kota Semarang. Pertemuan antara 2 hal berbeda atau disebut “edge” merupakan hal yang menaraik untuk dikembangkan.
konsep desain
passive to ac ve “membuat banjir kanal mur Semarang menjadi ak f�
solusi desain
jogging
01
atraksi wisata
street food
redeďŹ ning identities
Tidak banyak ruang publik yang terbengkalai karena da ada ak vitas yang jelas untuk dilakukan di ruang publik. Sehingga kami melakukan pendekatan melalui ak vitas manusia yang akan difasilitasi di riverfront banjir kanal mur. Dari ke ga kegiatan diatas dapat menarik masyarakat semarang maupun di luar semarang untjuk berpar sipasi dalam menghidupkan Banjir Kanal Timur Semarang serta merubah citra kota Semarang.
Panjat Pasar,
Galeri Pasar Klitikan
Rayhan Azka Muhammad Azzam Fajar Akmal Wihardi Kar ka Putri Bayangkari
Revitalisasi dan pembenahan pasar (tradisional) telah menjadi salah satu program unggulan pemerintah kota Semarang. Bukan tanpa realisasi, nyatanya beberapa pasar tradisional berhasil pemerintah benahi, namun bukan berar tanpa masalah, menurut sudut pandang kami mahasiswa arsitektur, perwujudan pasar yang muncul sekarang terkesan tampil sejadinya, bukan tanpa perencanaan yang baik, hanya saja kami rasa arsitektur pasar yang muncul sekarang seakan tak sarat makna dan tak nampak iden tasnya, jika pun ada, terkesan seper iden tas yang terpaksa ada. Oleh karenanya, perwujudan pasar dengan tampilan dan desain krea f, sarat makna, dan solu f menjadi perlu adanya. Pasar Padangrani atau disebut juga pasar Klithikan merupakan pasar barang an k yang terletak bersebelahan dengan taman Sri Gun ng, Kota Lama, Semarang. Pasar ini memiliki potensi besar sebagai salah satu des nasi wisata belanja, barang-barang yang dijual di pasar ini merupakan barang an k dengan nilai barang nggi, dan tentu ada penikmatnya tersendiri. Perwujudan pasar Klithikan saat ini tampil seadanya, dengan stand kecil, tempat berjualan dipaksa berjuang melawan terik dan hujan, belum soal genangan -dan luapan sisa air hujan. Barang dagangan dengan nilai nggi dipaksa survive melawan keadaan, salah sedikit, nilai barang akan hilang terkalahkan
I S U
Sebuah cerita, perihal masalahmasalah (pasar) disekitar kita, yang ada dan hadir dengan rupa, mungkin nyata bisa juga tak tentu wujudnya, tentu masalah ini punya rasa.
Revitalisasi hadir tak sarat makna, bisa jadi kurang memberi ar pada keberadaannya.
Terkadang, sesuatu yang baru dihadirkan di sela-sela eksistensi yang lama, bisa jadi membaurkan kesan, mengurai pesan ruang.
Pasar punya potensi, penanganan kurang tepat mengurangi ar barang bernilai nggi, yang unik seharusnya bisa unjuk gigi bukan s e ke d a r b e r b a u r ta n p a a r .
Pasar Padangrani, kumpulan kios yang berubah jadi tempat hidup hampir 24 jam para pedagangnya.
Pedagang dipaksa berďŹ kir suatu solusi, mengatasi keterbatasan tuk jaga eksistensi.
Ide Hadir Sebagai Sebuah Solusi Sebuah Masalah Revitalisasi hadir tak sarat makna, bisa jadi kurang memberi ar pada keberadaannya. Pasar punya potensi, penanganan kurang tepat mengurangi ar barang bernilai nggi, yang unik seharusnya bisa unjuk gigi bukan sekedar berbaur tanpa
Pedagang dipaksa berďŹ kir suatu solusi, m e n g a t a s i keterbatasan tuk jaga Te r ka d a n g , s e s u at u yang baru dihadirkan di s e l a - s e l a e ks i ste n s i yang lama, bisa jadi membaurkan kesan, mengurai pesan ruang.
Pasar Padangrani, kumpulan kios yang berubah jadi tempat hidup hampir 24 jam
01
Untuk
Sebuah Solusi Desain yang dihadirkan harus memiliki kontekktualitas yang baik, bisa menjadi solusi, serta m e n c i p t a k a n ke s a n b a i k p a d a
Sebagai sebuah solusi, perencanaan pasar didasarkan pada potensi barang yang akan dijual, pasar terbaik untuk barang dengan nilai performance nggi adalah dengan memaksimalkan peluang barang untuk menunjukkan nilainya.
Perwujudan desain berdasarkan pengguna seharusnya dapat mengan sipasi kebutuhan serta keinginan pengguna secara bijak, desain yang mempermudah pengguna mempertahankan
Revitalisasi akan menjadi sebuah solusi untuk menjaga kontektualitas desain terhadap tapaknya berada, yaitu Kota Lama Semarang.
Untuk lebih memanusiakan pedagang, penyediaan fasilitasfasilitas pendukung kehidupan dirasa perlu, misalnya tempat
Konsep Desain
Sebuah konsep desain pasar yang mengusung tema market gallery, dimana potensi dari market dikawinkan dengan ide keruangan gallery sehingga tercipta sebuah konsep ruang baru yang memadukan keberadaan market dan gallery pada suatu pola sirkulasi tertentu, tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan potensi barang (konteks ini barang an k dan karya seni pasar Klithikan) sehingga lebih dapat show-o pada para penikmatnya. Perwujudan konsep pasar ini adalah dengan menyusun lapak-lapak pedagang (trader stall) pada suatu pola sirkulasi, dimana di antara stall terdapat ruang-ruang antara yang juga difungsikan sebagai galeri. Tidak hanya itu, untuk menunjang t e r p e n u h i n y a ke b u t u h a n p e d a g a n g terutama tempat beris rahat, disediakan sebuah kapsul hotel (sleeping box) yang berlokasi berdekatan dengan pasar, selain itu juga terdapat warung kopi yang disandingkan dengan plaza dari pasar. Salah satu hal menarik lain adalah adanya selasar kanggo ngrembug, yaitu tempat para pedagang bisa njagongan dan saling sharing antar sesamanya, juga bisa menjadi tempat diskusi/kumpul paguyuban.
Stlall
Galeri
Plaza
Selasar
Sleeping Box
Warung Kopi
redeďŹ ning identities
Galeri Pasar Klithikan
Panjat Pasar, Galeri Pasar Klithikan
Panjat Pasar,
“Panjat Pasar, bermakna sebagai sebuah revolusi desain pasar, perwujudan konsep redesain dengan cara yang berbeda. Galeri Pasar Klithikan, merupakan perwujudan baru dari pasar Klithikan, dimana diharapkan bentuk market ini dapat lebih sesuai bagi pengguna maupun barang dagangannya.�
Proses Desain Gedung D Lt1
Warung Kopi
Galeri
Hotel Kapsul
Toilet
Plaza
Stall
Warung Kopi
Sleeping Box
2. Bentuk Desain Plaza & Warung Kopi
Gedung D
Gedung C
Gedung B Hotel Kapsul
01
Gedung A
Denah Lantai 1
Plaza & Warung Kopi
Gedung D Lt2
Gedung C Lt2
Gedung B Lt2 Hotel Kapsul Gedung A Lt2
Denah Lantai 2
Gedung A Lt1
Gedung B Lt1
Gedung C Lt1
Galeri
Galeri
Galeri Stall
Stall
Stall
Pedagang dipaksa berďŹ kir suatu solusi, mengatasi keterbatasan tuk jaga eksistensi.
redeďŹ ning identities
Detail Desain
Lokasi Objek Revitalisasi Pasar Padangrani, merupakan pasar barang an k yang dipelopori oleh paguyuban padangrani (peguyuban pedagang barang seni) Semarang. Berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No.22, Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang.
Lokasi pasar Klithikan lama Lokasi pasar Klithikan baru (revitalisasi) Memanfaatkan gudang bekas yang sebenarnya memiliki potensi untuk Tampak
Hotel
01
Gedung A
Gedung B
Gedung C
Gedung D
Plaza &
Galeri Gedung D
Stall
redeďŹ ning identities
Interior
H Hendi Tiara Tjandra M Sae Ilham Trihartono Meta Intan Sari
BACKGROUND Kota Semarang termasuk ke dalam 5 ibukota terbesar di Indonesia, menyusul Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Dengan status tersebut, Semarang mempunyai luas wilayah yang tergolong luas jika dibanding ibukota lainnya, dengan letak geografis yang juga unik. Kota Semarang memiliki garis pantai dan juga wisata dataran nggi yang dak kalah mengagumkan. Ditambah dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa, dengan berbagai ras, suku, dan budaya yang bercampur baur dan keberagaman sejarahnya. Potensi apa saja yang dapat dikembangkan di kota ini?
iden tas
SEMARANG
?
“Lalu, bagaimana dengan iden tas nya? Apakah dengan keanekaragaman tersebut, Semarang menjadi un iden fied?”
01
ISSU Pasar Semawis dalam kawasan Pecinan, selama ini dikenal sebagai pusat street food yang ramai dikunjungi oleh warga Semarang. Walaupun hanya ada saat weekend, Pasar Semawis tetap dak kehilangan citranya sebagai salah satu des nasi favorit warga Semarang utamanya kawula muda. Walaupun begitu, kondisi dari Pasar Semawis saat ini dirasakan kurang nyaman dari berbagai sisi. Dapat dirasa dari segi sirkulasi yang dak jelas, fasilitas umum untuk makan yang sulit didapat, hingga sulitnya mencari toilet dan tempat sampah, dirasa perlu dibenahi. Kondisi tersebutlah yang memicu adanya ide untuk “men-touch up� Pasar Semawis supaya menjadi pusat stree ood yang lebih layak dan lebih nyaman untuk dikunjungi.
kawasan pecinan Mengadakan food fes val di se ap hari Jumat,Sabtu,Ming gu. Warung Semawis menghadir kan suasana yang ramai dan menyenangkan diantara hiruk pikuk padatnya kawasan yang bersebelahan langsung dengan Kampung Arab (Kauman).
Food Festival Semawis sebagai salah satu objek wisata kuliner di Semarang memiliki potensi untuk menjadi citra baru Semarang sebagai kota akan keberagaman budaya dan kesadaran tentang toleransi antar penduduk.
Warung Semawis yang terletak di sepanjang jalan di Kawasan Pecinan Semarang. Site ini adalah sebuah jalan lingkungan dengan lebar 8 meter. Di siang hari, ruko-ruko akan berjualan seper biasa, dan bila malam ba, digunakan untuk fes val jajanan makanan dengan mendirikan tenda-tenda sementara dan menaruh beberapa kursi meja di sepanjang jalan ini. Warung Semawis menjadi potensi citra Semarang sebagai kota yang sadar akan toleransi karena, site ini berbatasan langsung dengan Desa Kauman (Kampung Arab).
t o u c
H e c I n a n
Fasilitas Umum Besarnya potensi Warung Semawis untuk citra Kota Semarang ini dak diiku dengan baiknya fasilitas umum seper tempat sampah, toilet, tempat duduk, dsb.
Kawasan Pecinan Warung Semawis
Kauman Semarang
KOREA Korea mempunyai cukup banyak food market yang buka se ap harinya ataupun hanya di waktu weekend. Penataan nya disesuaikan dengan kondisi luas pasar yg ditempa . Pengunjung biasanya harus menghabiskan makanan di depan ‘ w a r u n g ’ y a n g d i b e i n y a
BALI
JAWA TIMUR
Bali memiliki kesamaan dengan Korea pada foodbazaar mereka. Dengan adanya foodbazaar di sekitar wobjek wisata di Bali, menghasilkan keuntungan ekonomi untuk warga lokal dengan menjual makanan daerah khas bali. Biasanya diadakan di lapangan yang luas, dengan tendatenda kecil yang mengelilinginya.
Jjawa Timur, salah satu yang sering mengadakan foodbazaar adalah Kota Surabaya sebagai ibukotanya. Food bazaar ini diadakan untuk merayakan hari besar ataupun acara-acara lain. Biasanya diadakan oleh warga lokal di lapangan terbuka dengan memasang tenda, dan meja kursi disekelilingnya
CONCEPT IDEA
t o u c
potensi site
respon desain
penyelesaian desain
H e c I n a n
Site sangat strategis karena terletak di tengah kota dengan akses yang terjangkau. Perbedaan kultur, budaya, dan tradisi yang ada di sekitar site membuatnya semakin menarik minat wisatawan selain berkunjung ke Warung Semawis
Warung Semawis sebagai wadah dari pencampuran budaya dan juga menjadi citra baru Semarang sebagai kota yang sadar akan toleransi.Penataan ulang warung semawis sehingga terkesan baik dalam fasilitas, makanan, dan juga kebersihannya.
aspek desain bersih teratur
Penataan tenda dan kursi meja menjadi kunci dari penyelesaian desain, sehingga sirkuasi lebih lancar dan ter b. Penempatan tempat sampah dan toilet di se ap sisi mempermudah pengunjung, dan membuat Warung Semawis menjadi lebih bersih.
target desain
ramai nyaman
Pemerintah Kota Semarang toleransi
kenaikan strata sosial
01
citra baru
kenaikan ekonomi warga
Semarang menjadi Kota akan Keberagaman Budaya
TOUCH UP SEE WHAT THE DIFFERENCE
redeďŹ ning iden
Terlihat keramaian yang membuat ke dakteraturan yang sering dialami pengunjung Warung Semawis. Sirkuasi yang sempit dan banyaknya pembeli yang menunggu di depan tenda-tenda, membuat sirkluasi terkadang harus terhen . Tidak adanya tempat sampah, dan tempat cuci tangan juga membuat pengunjung sering kali meninggalkan bungkus makanan/minuman di meja yang disediakan, sehingga membuat kotor Warung Semawis.
es
before touch up
after touch up
Penataan tenda yang tadinya berada di satu sisi, di buat menjadi 2 sisi kanan dan kiri, untuk memudahkan pengunjung memilih. Sedangkan area untuk makan disediakan di jalan kecil sdi sepanjang jalan Warung Semawis agar dak menghalangi pengunjung yang ingin membeli. Terdapat tempat sampah di se ap tenda untuk memudahkan pengunjung membuang sampah.
Area Tenants
Area Makan dan Minum
t o u c
H e c I n a n
01
redeďŹ ning identities
Ruang karya mahasiswa arsitektur akan semakin bebas dan lebar, namun krea ďŹ tas akan semakin terasah dalam keterbatasan lingkup, konteks, dan waktu. Penjelejahan pada perjalana Kuliah Kerja Lapangan ini akan menjadi sesuatu yang indah apabila ada uraian baru untuk inspirasi baru. 2018
redefIne IdentItIes
pasca KKL-18 arsitektur Undip 2015