BAB 3. SEJARAH ADVOKASI PENGHAYAT KEPERCAYAAN DI INDONESIA
S
ebelum menjelaskan proses advokasi penghayat Marapu di tanah Sumba, bagian ini akan memaparkan terlebih dahulu sejarah advokasi penghayat
kepercayaan di Indonesia. Bagaimana penghayat kepercayaan bertahan hidup di tengah “persaingan” ideologis maupun politis kepada mereka? Serangan ideologis di sini berarti tuduhan bahwa penghayat kepercayaan identik dengan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), yang distigma tak beragama. Sementara itu, serangan politis berarti sikap pemerintah yang tidak konsisten terhadap keberadaan mereka, pada satu waktu mengakui setara dengan agama lain dan pada waktu lainnya meletakkan di bawah terminologi budaya, yang pelayanannya di bawah “kelas” agama. Selain itu, bagian ini juga akan menjelaskan konteks sosial politik status penghayat kepercayaan setelah rezim Orde Baru tumbang. Konteks tersebut memberi peta jalan untuk memahami bagaimana advokasi penghayat kepercayaan