KataTopik dan Makna Empu
Kata dan Makna Nur Iman Subono
Departemen Ilmu Politik, FISIP Universitas Indonesia boni.subono@gmail.com
Feminisme, Perempuan dan Pedesaan Persepsi dan gambaran perempuan yang tinggal di daerah pedesaan pada kenyataannya tidak pernah homogen. Jika ditarik garis lurus maka persepsi dan gambaran tersebut bisa bergerak dari kanan dengan citra perempuan bekerja yang teromantisasi secara harmonis dengan alam, sebagaimana yang digambarkan oleh Sue Hubbell dalam A Country Year, menuju ke arah kiri yang direpresentasikan dengan perempuan perkasa yang kerja keras sebagai bagian sehari-hari dari keberadaanya seperti yang ditampilkan Alice Walker dalam Everyday Use atau Tsitsi Dangarembga dalam Nervous Condition. Kalangan feminis mengkritik keras bahwa ilmu pengetahuan Barat dan strategi pembangunan kapitalis telah menurunkan nilai pengetahuan dan pengalaman perempuan dalam berdekatan dengan alam. Banyak dari perempuan desa bekerja dalam produksi pertanian sebagai aktivitas kehidupan yang utama, dan relasi mendalamnya mereka dengan lingkungan alam dalam upayanya untuk kebutuhan subsisten akan air, bahan bakar dan perumahan. Sementara petani desa sangat bergantung pada lingkungan alam untuk bisa tetap bertahan, kalangan urban Barat seringkali terpisah dari sumber-sumber kebutuhan mereka. Padahal di negara-negara berkembang, perempuan desa seringkali menghabiskan kehidupan sehariharinya mereka mengumpulkan kayu bakar dari hutan, mengumpulkan air dari aliran sungai, dan memelihara tanaman dan binatang untuk kebutuhan makana keluarga mereka. Terjadinya perubahan struktural dalam ekonomi lokal dan global pada gilirannya memberikan dampak pada hubungan masyarakat desa dengan alam sekitarnya, mendorong orang-orang berimigrasi dari desa ke kotakota, mengubah strategi kehidupan dan kerja di daerah pedesaan, termasuk 185