3 minute read

INVESTOR CORNER

Next Article
URBAN RENEWAL

URBAN RENEWAL

PROPERTI MASIH MENJADI PRIMADONA

Sebagai investor pastinya banyak alternatif jenis investasi yang menjadi portfolio investasinya. Mulai dari tabungan biasa, deposito, emas, reksadana, saham, atau pun properti. Bahkan saat ini telah berkembang cryptocurrency. Masing-masing jenis investasi tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Dengan asumsi kita mempunyai uang Rp500 juta pada tahun 2009, dan diinvestasikan pada masing-masing jenis investasi, kira-kira jenis investasi mana yang menguntungkan? Tabungan dan deposito merupakan jenis investasi sederhana dengan mengharapkan bunga dari perbankan. Namun dengan bunga yang ada, investasi ini relatif memiliki imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan jenis investasi lainnya. Keuntungannya dalam batas tertentu nilai deposito dijamin oleh pemerintah dan aman. Dengan suku bunga yang semakin menurun tentunya tingkat keuntungan semakin menurun, belum lagi bila memperhitungkan tingkat inflasi.

Advertisement

Emas sejak dahulu menjadi salah satu portfolio penting dalam investasi. Tujuan utama berinvestasi di emas adalah cenderung untuk melestarikan uang yang diinvestasikan. Dengan sifatnya sebagai investasi safe haven, emas sering berkinerja baik pada saat-saat sulit secara ekonomi atau selama krisis. Harga emas bisa turun, tapi tidak seperti saham, obligasi atau sekuritas lainnya, emas fisik tidak akan pernah kehilangan nilainya. Bila uang kita investasi pada emas sejak tahun 2009, maka sampai tahun 2013 tingkat keuntungan emas mencapai 15,1 persen rata-rata per tahun. Namun memasuki tahun 2020 harga emas melonjak cukup tinggi dan secara rata-rata masih di kisaran 17,0 persen.

Selain itu ada investasi Reksadana dengan jenis Reksadana Pendapatan Tetap yang juga banyak di pilih investor mengingat imbal hasilnya bisa mencapai lebih dari 10 persen terutama saat suku bunga deposito menurun. Ada juga Reksadana Campuran yang membagi dananya melalui beberapa sektor yaitu saham, obligasi, dan sisanya di pasar uang. Reksadana campuran juga banyak dilirik oleh para investor karena dapat memberikan imbal hasil yang relatif tinggi. Namun, reksadana campuran memiliki risiko yang sedikit tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Juga ada Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Saham.

Bagaimana dengan saham? Dari analisis yang dilakukan terhadap beberapa jenis saham sektor perbankan, saham otomotif, dan saham properti. Masing-masing saham mempunyai tren kenaikan masing-masing. Pada tahun 2013 ketika fundamental ekonomi bagus, semua jenis saham mengalami kenaikan dan tertinggi ada di saham otomotif diikuti saham properti seiring pasar properti yang juga naik kencang periode 2009-2013. Namun bila ditarik sampai tahun 2020, ternyata pergerakan saham sempat mengalami penurunan akibat kondisi ketidakpastian selama pandemi bahkan anjlok dibawah 10 persen. Namun ada beberapa saham bank yang malah mengalami kenaikan luar biasa pada periode ini. Tingkat pergerakan yang sangat cepat dan bervariasi membuat risiko investasi di saham sangat tinggi.

Bila kita bandingkan dengan investasi properti, investasi saham bisa jadi mengalahkan investasi properti dalam periode tertentu. Namun investasi properti relatif konsisten bertumbuh. Sampai tahun 2013 pergerakan properti dalam hal ini pergerakan harga tanah bisa bervariasi mulai 17,6 persen sampai 55,4 persen bahkan bisa lebih tinggi dari itu di beberapa titik. Memasuki tahun 2020, pasar properti yang terjadi koreksi, tetap memerlihatkan tingkat kenaikan yang relatif masih cukup tinggi dibandingkan investasi lainnya. Namun dengan risiko yang tentunya lebih rendah dibandingkan investasi saham.

Dengan berbagai jenis investasi yang ada, sangat disarankan properti menjadi salah satu bagian dalam portfolio investasi para investor. Meskipun properti tidak selikuid jenis investasi lain, namun karakter properti yang solid dapat memberikan keamanan, tidak hanya bagi individu namun bagi semua anggota keluarga untuk dapat berlindung dari cuaca, hujan, dan angin dan berkumpul bersama keluarga. Dan juga akan menjadi kebanggaan bagi para pemiliknya. Dan itu yang tidak dimiliki oleh instrumen investasi lainnya. ●

Ilustrasi Perbandingan Beberapa Jenis Investasi 2009-2020

INVESTASI Qty 2009 2013 2020 Harga Total Harga Total % Harga Total %

Emas 1,608 311,000 500,000,000 498,600 801,607,717 15.1% 893,600 1,436,655,949 17.0% Saham Perbankan 103,093 4,850 500,000,000 9,050 932,989,691 21.6% 29,975 3,090,206,186 47.1% Saham Otomotif 210,084 2,380 500,000,000 6,950 1,460,084,034 48.0% 5,150 1,081,932,773 10.6% Saham Properti 841,751 594 500,000,000 1,310 1,102,693,603 30.1% 1,050 883,838,384 7.0% Rumah A 146 3,422,984 500,000,000 11,013,554 1,608,765,130 55.4% 11,800,000 1,723,642,413 22.2% Rumah B 214 2,339,373 500,000,000 4,888,072 1,044,739,649 27.2% 6,650,000 1,421,320,883 16.8%

Rumah C 588 850,000 500,000,000 1,450,000 852,941,176 17.6% 1,850,000 1,088,235,294 10.7%

This article is from: