11 minute read

Liputan Khusus AREBI 48 | Property Issue 52 | Esthetic Product

Ramai Klaster Baru di Kota Baru, Tangerang Paling Riuh

Jakarta masih ada proyek baru, sementara Bogor dan Tangerang paling rajin meluncurkan.

Advertisement

Selama enam bulan terakhir penawaran proyek baru di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) cukup banyak. Penawaran paling riuh berada di kawasan Tangerang Raya, Banten dan Bogor, Jawa Barat. Di situ sedikitnya dilansir lebih dari 10 klaster baru sejak Januari sampai Juli 2021. Proyek baru di sini adalah benar-benar proyek properti yang baru dikenalkan ke publik ataupun klaster baru yang dikembangkan di dalam kota baru (township) yang kawasannya sudah hidup.

Di wilayah Jakarta penawarannya ada, meski hanya satu dua. Itupun lebih ke peluncuran klaster baru yang menjadi bagian dari pengembangan kota baru. Harga rumahnya sudah di atas Rp1,5 miliar. Satu diantaranya adalah PT Mitra Sindo Sukses yang meluncurkan produk hunian di klaster La Seine Precast dengan jumlah terbatas. Hanya ditawarkan 20 unit, La Seine yang dikembangkan di Kota Baru Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, ini dipasarkan seharga mulai Rp1,52 miliar untuk rumah dengan bangunan seluas 60 m2, kaveling 85 m2.

Direktur Marketing Urban Development PT Modernland Realty, Tbk.

Helen Hamzah, mengklaim produknya diserap baik oleh konsumen. Selain lebih cepat dalam proses pembangunannya, klaster La Seine diminati konsumen karena dibekali teknologi precast Mpanel yang diproduksi dengan material full beton secara pabrikasi dengan sistem pracetak sehingga mutu beton diklaim lebih kokoh, permukaan rata dan halus, serta tahan terhadap kebocoran dan gempa. “Kami juga berikan insentif bebas PPN 10 persen dari pemerintah. Serah terima juga bakal lebih cepat, kami targetkan Agustus tahun ini konsumen sudah bisa menempati rumahnya,” ujar Helen kepada media di Jakarta, April silam.

Masih di Jakarta Timur, PT Synthesis Development merilis town house bertajuk Synthesis Huis (3,3 ha) di kawasan Cijantung. Rumah mengusung konsep Biophilic Homes dimana para penghuni dapat berinteraksi langsung dengan alam. Desain rumah bergaya Skandinavia cocok sebagai hunian simplicity yang menampilkan desain timeless. Dilengkapi dengan area hijau dan taman tematik bernuansa Aurora menjadikan Synthesis Huis sebagai residensial “sehat”.

Synthesis Huis memasarkan tiga jenis unit rumah tapak tiga lantai, yaitu Tipe Passa (6X10m), Tipe Mattlig (6X12m) dan Tipe Lang (6X15m). General Manager Sales & Marketing Synthesis Development, Imron Rosyadi menerangkan, Synthesis Huis merupakan hunian landed house berbasis Transit Oriented Development (TOD) dengan akses 1 km ke pintu tol yang terkoneksi ke 8 (delapan) ruas tol di Jakarta. “Berada di lokasi strategis dekat dengan Central Business District (CBD) Simatupang yang tengah berkembang pesat, serta didukung dengan berbagai kemudahan akses transportasi dan fasilitas umum lainnya, menjadikan Synthesis Huis sebagai pilihan tepat bagi kaum profesional menengah ke atas,” kata Imron.

Sementara itu di wilayah penyangga Jakarta, rata-rata proyek baru yang diluncurkan berupa klaster baru meskipun beberapa developer terlihat bersemangat melansir kota baru di saat pandemi. Rumah-rumah yang dipasarkan berkisar mulai Rp500 juta hingga Rp3 miliar per unit. Dibanding kawasan pinggiran Jakarta lainnya, Tangerang dan sekitarnya menjadi wilayah yang paling rajin mengembangkan produk baru. Hanya satu dua yang dikembangkan dalam bentuk townhouse, selebihnya berada di dalam pengembangan kota baru dan perumahan skala besar, seperti klaster Girona di Citra Raya (2.760 ha), NaraVillage di Paramount Land (1.200 ha), Aether di BSD City (6.000 ha), i Gardenia di Graha Raya (350 ha) dan lain sebagainya. Juni lalu, PT Ciputra Residence merilis klaster Girona di kawasan Garden Ville, Citra Raya, Cikupa. Marketing Director PT Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan, klaster Girona dibangun persis bersebelahan dengan Club House dan berjarak 5 menit dari Mall Ciputra. Peluncuran klaster ini diklaim sebagai salah satu enviromental value dari proyek ini Citra Raya yang mulai menerapkan eco culture sejak 2011.

“Sekarang saat yang tepat membeli properti khususnya rumah karena rumah merupakan kebutuhan pokok. Saatnya beli sekarang karena makro kita relatif stabil, kedua tingkat inflasi terjaga dan ada dukungan pemerintah untuk sektor properti, dan suku bunga juga sedang rendah,” kata Yance. Yance mengatakan selain konsep rumah tumbuh, spesifikasi bangunan rumah juga menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Dia menegaskan pengembangan kawasan ini tidak berhenti sampai di sini, karena masih ada 1.760 hektar lagi yang akan dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan..

Lingkungan Sudah “Jadi”

PT Jaya Real Property, Tbk. melalui proyek township Graha Raya di Pondok Jagung, Serpong Utara, pada Februari lalu meluncurkan klaster i Gardenia (4.710 m2) untuk melayani kebutuhan rumah tinggal bagi kalangan muda menengah ke atas. Rumah dirancang masa kini berkonsep kontemporer dengan fasad geomteris tanpa banyak ornamen, namun tetap menghadirkan aksen vegetasi pada rumah. Klaster dibangun di sisa lahan di dalam klaster Gardenia Loka yang lebih dulu dikembangkan di Jalan Bulevar Utama Graha Raya, sehingga lingkungannya sudah hidup dan berkembang. Ditawarkan terbatas, hanya 23 unit, rumah dua lantai di klaster i Gardenia dibanderol mulai Rp1,1 miliar untuk rumah seluas 68 m2 di atas lahan 60 m2.

Paramount Land di Gading Serpong juga menambah produk huniannya dengan meluncurkan klaster Nara Village tahap dua.

Direktur Sales and Marketing Paramount Land M Nawawi

menuturkan, Nara Village didesain dengan mengadopsi gaya hidup sehat ala Jepang. Kebutuhan hunian sehat semakin meningkat di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai. Hal ini ditandai tingkat pemesanan sebesar 150 persen dari unit tersedia. Tahap perdana diluncurkan dalam jumlah terbatas sebanyak 63 unit, dengan harga mulai dari Rp 2 miliar. Patokan harga ini sudah termasuk PPN,” ujar Nawawi dalam keterangan tertulis, Kamis (22/04).

Sejumlah pengembang kota baru meluncurkan klaster baru lantaran merespon kebutuhan hunian yang kian bertambah kendati situasi ekonomi mengalami perlambatan. Konsorsium lima perusahaan Jepang yang dipimpin Mitsubishi Corporation (Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation (JOIN), Nishi-Nippon Railroad (Nishi-Tetsu), Hanshin Electric Railway Corporation (Hanshin) dan Keikyu Corporation) bekerja sama dengan Sinar Mas Land (SML), melalui PT Bumi Serpong Damai, yang menggarap proyek mixed use The Zora (19 ha) di kawasan BSD City (6.000 ha), Serpong, Tangerang (Banten), semester pertama tahun lalu meluncurkan klaster Kiyomi.

“Bisnis properti bukan bicara tentang satu, dua, atau tiga tahun. Tapi ini lima hingga puluhan tahun ke depan. Maka menjadi wajar bila kami tetap menciptakan produk-produk baru sesuai kebutuhan pasar,” kata Head of Sales and Promotion The Zora, Jeannie Kurniawan, beberapa waktu lalu. Ia percaya, dengan populasi lebih dari 260 juta jiwa, Indonesia merupakan salah satu pasar potensial dan terbesar di Asia Tenggara. “Bagaimana pun kondisinya, kebutuhan rumah akan selalu ada dan terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Ada pula klaster Aether yang dikembangkan Sinar Mas Land di dalam kawasan Greenwich Park, BSD City. Ditawarkan rumah luas bangunan: 165 m2 dengan pilihan luas kaveling 84 m2, 98 m2 dan 112 m2 seharga Rp2,9 miliar per unit. Tersedia 100 unit rumah tapak di dalam Aether untuk pemasaran di tahap pertama. Metode pembayaran tunai satu bulan dapat potongan diskon 10,5%, tunai bertahap enam bulan dapat diskon 7,5%, tunai bertahap 12 bulan dengan diskon 5%, tunai bertahap 22 bulan, KPR Express DP 10% plus subsidi bunga 10% dan tanpa uang muka (DP), serta KPR DP 10% cicil 12 kali. “Konsumen yang berminat cukup membayar biaya booking sebesar Rp20 juta. Kami berkomitmen untuk melakukan serah terima unit dalam waktu 27 bulan mendatang,” ungkap CEO Residential BSD Sinar Mas Land Theodore G. Thenoch.

Ramai Kota Baru

Paling menarik adalah di saat-saat sektor properti terpukul akibat Pandemi Covid-19, justru sejumlah developer makin bersemangat meluncurkan proyek baru berskala kota. Setelah tertunda hampir lima bulan Paramount Land di awal Agustus 2021 akan memasarkan proyek baru Paramount Petals di Km 27 tol Jakarta- Merak, tepatnya di sebelah kiri setelah keluar di exit tol Bitung, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Klaster pertama yang dipasarkan adalah klaster Aster di area pengembangan sisi selatan dari Paramount Petals. Di area ini akan dikembangkan tujuh klaster ditambah sejumlah komplek ruko. “Area pengembangan sisi selatan ini lebih kecil, seperempat atau sepertiganya area pengembangan sisi utara,” ujar Aryo Ananto, Direktur Paramount Land, pada saat media briefing melalui Zoom Meeting pada Jum’ at (24/7). Klaster Aster menawarkan tiga pilihan yang terdiri atas tipe 35/60 dilengkapi 2 kamar tidur, satu kamar mandi, carport untuk satu mobil dan satu ruang ekstra berupa mezzanine. Kemudian tipe 43/72 dilengkapi tiga kamar tidur dan satu kamar mandi dan tipe 50/84 dilengkapi tiga kamar tidur dengan harga mulai Rp600 jutaan hingga Rp1,1 miliar.

Menurut M. Nawawi, Direktur Sales Paramount Land, antusias konsumen memiliki rumah di Paramount Petals sangat bagus. Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro (PPKM) Darurat berlaku, jumlah kunjungan calon konsumen pada Sabtu-Minggu mencapai 30-40 keluarga dan di hari kerja 5-10 keluarga. Bahkan menurut Nawawi sudah 200-an orang yang menitipkan dana supaya mendapat kesempatan mendapatkan harga perdana. Semua fasilitas akan dihadirkan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan penghuni. “Tahun 2024 akan hadir Pasar Modern, 2025 RS Betsaida dan 2027 Fame Hotel,” terangnya.

Proyek masterpiece Agung Podomoro yaitu Kota Podomoro Tenjo di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuktikan bahwa pasar properti terus booming di tengah pandemi. Indikasinya adalah dikenalkan ke masyarakat luas pada November tahun lalu, Podomoro Tenjo sudah menjual lebih dari 1.800 unit rumah. Beberapa kluster yang kini terjual habis adalah Kalamenta dan Angsana. Prestasi ini terbilang fantastis untuk penjualan properti di kala pandemi Covid-19.

“Lonjakan peminat ini menunjukkan bahwa hunian adalah kebutuhan pokok yang akan selalu dicari orang. Saat ini konsumen Kota Podomoro Tenjo adalah 70% end user yang didominasi kaum milenial,” ujar Assistant

Vice President Marketing Kota Podomoro

Tenjo Zaldy Wihardja kepada media, akhir Juni lalu. Melihat keberhasilan penjualan sebelumnya, Kota Podomoro Tenjo meluncurkan kluster terbaru dengan tipe premium yakni Burgundy dan tipe deluks yakni Kalamentapuri. Kluster Burgundy merupakan hunian premium dengan ukuran 80 x 20 meter (160 meter persegi) yang dijual dengan harga mulai dari Rp 500 juta-an. Cluster baru ini menempel langsung dengan Grand Transit Oriented Development (TOD) sebagai pusat Kota Podomoro Tenjo. Adapun Kalamentapuri merupakan hunian terjangkau yang dijual dengan harga mulai Rp 200 jutaan. ●

[Andrian Saputri] Contoh Proyek Baru di Jabodetabek yang diluncurkan 6 (enam) bulan terakhir.

Nama Proyek Nama Perumahan/Lokasi Tipe (LB/LT) Harga (Rp) Jakarta

La Seine Precast 20 unit

Synthesis Huis Jakarta Garden City Modern Land Cakung, Jakarta Timur Cijantung, Jakarta Timur PT Synthesis Development 60/85

6x10 6x12 6x15 1,52 miliar

start 1,9 miliar

Nara Village

Aether

Lyndon

Tangerang, Banten

Paramount Land Gading Serpong, Tangerang PT Paramount Land 87/105 105/124 116/120

Greenwich Park BSD City, Serpong, Tangerang PT Sinar Mas Land Tbk 165/84 165/112

Nava Park (40 ha) BSD City, Serpong, Tangerang PT Sinar Mas Land Tbk 601/650 1,9 miliar 2,4 miliar 2,2 miliar 2,6 miliar 3,2 miliar

30 miliar

Kiyomi

Paramount Petals Klaster Aster Girona The Zora (19 ha) BSD City, Serpong, Tangerang Mitsubishi Konsorsium Jalan Raya Curug, Bitung, Kab. Tangerang PT Paramount Land Citra Raya Cikupa, Tangerang PT Ciputra Residence

Aryana Karawaci Karawaci L12, L10, L9, L8+ 5,6 – 11,5 miliar

L6x10 L6x12 40/75 40/105 48/106 36/72 48/72 579 juta 685 juta 700 jutaan 884 juta 898 juta 562 juta 625 juta

Golden City Bekasi Jl LKR Utama GNA Group

Bekasi, Jawa Barat

50/45 62,5/60 635 juta 817 juta

Podomoro Tenjo

Volga Monterrey

Bogor, Jawa Barat

Kab. Bogor Agung Podomoro Land 27/60 30/60

Citra Sentul Raya CitraLand Cibubur PT Ciputra Residence 28/60 51/60 61/72 185 juta 200 juta

688 juta 600 jutaan 700 jutaan

Sumber: hasil wawancara Property and the City, dan data sekunder rumah123.com, lamudi.co.id

Serveware FuncyFurni TEMPAT SAJI KOPI NYENTRIK DAN KEKINIAN

Tak hanya aneka cita rasa kopi dan roti yang makin kekinian, tempat saji pun juga didesain nyentrik. Kopi, jenis minuman seduh yang sudah dikenal sejak jaman dulu yang kini digandrungi kaum muda. Kalau dulu pilihannya hanya dua, kopi hitam dan kopi susu, saat ini cita rasa kopi lebih beragam. Pun gaya penyajiannya juga tak kalah pamor. Umumnya minum kopi paling enak dengan camilan roti sambil update foto di galeri Instagram dan Facebook.

Demam kopi dan roti masa kini itulah dimanfaatkan produsen perkakas dan perabot rumah tangga asal Semarang, Jawa Tengah, FancyFurni yang merilis koleksi tatakan dessert (serveware) terbaru bertema coffee stand.

Tatakan dirancang minimalis namun terlihat lux. Ada yang berbentuk segi empat pipih, bulat dan kotak bertumpuk. Beberapa dilengkapi kaki-kaki (stand) mirip rak. “Minum kopi dan makan roti sudah menjadi rutinitas orang masa kini. Selain rasa, cara saji juga menjadi consideration orang mau menikmati kopi dan roti di sebuah kafe,” ujar Farand Anugerah, Owner FuncyFurni

Produk terbuat dari finger joint layer (FJL) kayu jati. FJL adalah teknik menyambungkan beberapa lempengan kayu dari ukuran kecil hingga menjadi lembaran papan. Teknik ini dibantu mesin khusus dari Jerman sehingga hasil sambungan lebih presisi. Warna asli kayu jati tetap dipertahankan untuk memberi kesan natural. Terakhir, dilapisi beeswax, lilin alami dari sarang lebah sehingga aman untuk makanan. Alat saji ini telah dipakai di beberapa hotel ternama di Indonesia seperti JW Marriot, Aryaduta, Ayana, SwissBell dan Courtyard Marriot. Produk dapat dibeli di Livaza.com dan instagram @ FancyFurni seharga mulai Rp900 ribu – 3 jutaan/unit.

Single Tray

Bentuknya simple, tipis tidak banyak ornamen. Cocok untuk menyajikan secangkir kopi.

Slime

Cocok untuk menyajikan kue cookis, bolu, donat, cupcake dan sejenisnya.

Box Legged

Tempat saji kotak bertumpuk dua dilengkapi kaki-kaki tampil menarik, membuat roti dan bolu terlihat lebih menggoda saat ditumpuk di atasnya.

Round Three

Karena dimensinya tidak begitu lebar, serveware ini cocok untuk penyajian kue cantik seperti bolu marmer, cupcake atau cookies.

Triangle Tray

Yang ini juga dilengkapi kaki-kaki. Bentuknya kian menarik dengan handling di atasnya sehingga cocok juga untuk perkakas piknik.

Bread Nightstand

Ini paling lucu dan nyeleneh. Bentuknya mirip laci atau nakas. Rotiroti empuk disimpan di dalamnya.

This article is from: