!"#$%&'!("#% &'*1)%31#$1'04'5$#0")%'6&+&7&'%/%1)'04'8"))4'9/+&:&+ &)-.$%"-%/)"';"<$=+'>'?'>@>@A'2!('&)-.$%"-%/)"
!"#$%&'(&)&*&+',)-.$%"-%/)" !/0#$-&%$1+'2+$%
!"#$%&'!("#% !"#$%&'$()$"*+",)(*-%&".!/!0!"$/"1!2%-3"1#!2-
!""#$%&'&()*#+(,#-%&('.,#/+'.%&+"*#&(#'0.#-12"&3+'&4(# /+5#4("5#2.#%.-%4,13.,#$&'0#'0.#-.%/&**&4(#46#'0.#.,&'4%7# 8-&(&4(*#.9-%.**.,#&(#'0.#+%'&3".#&(#'0&*#-12"&3+'&4(# +%.#'04*.#46#'0.#+1'04%*7
!"#$%& !"#$%&'()*+&,"&% -(%&.&")/$0(1"''2 32#")345"%" 6"7"08")9:('" "!'#()*+%,!& 32#")345"%" (&-./#+' ;&%+(#7)<"'"=" $!0$ ;&%+(#7)<"'"=" #)'$&1+$%&' *'>#("0)/"'4"# *?#&"'&)@"#"08"24 A&5"0)@"7#&" -(##2)B4'"C"' D'&:(#0&7"0)E(%&7")F"#"?"' G%)HI)FI)<8"5#&')J$4%(:"#> <"',(#"',K)LMNLLK)J"'7('
kat 1
tahap ini bertujuan untuk memahami apa yang dimaksud dengan apa yang terjadi di dalam bagaimana terbentuknya siapa yang menggunakan pengaruh dari
sacred space sacred space sacred space sacred space sacred space
maka untuk mencari solusi untuk masalah tersebut, pendekatan yang saya lakukan adalah dengan melakukan “studi preseden”
studi ini membicarakan seputar: gerakan dalam ruang transisi menuju ruangan sakral
analisis ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses dan tahapan-tahapan yang dilalui sebelum menuju ke dalam ruang sakral. dengan mengetahui bagaimana orang yang beribadah disana berpindah, kita dapat mengerti hirarki dalam ruang sakral
proporsi dalam ruang transisi menuju ruangan sakral
ruang sakral cenderung menunjukkan perbedaan proporsi, teknik ini cenderung digunakan untuk menunjukkan perbedaan kontars antara ruang sakral dan yang tidak sakral
pembagian ruang-ruang sakral
dengan mengetahui bagaiamana ruangan-ruangan sakral terbentuk, kita dapat memahami proses memasuki ruangan sakral. cenderung ruangan-ruangan yang sakral dikelilingi dengan ruangan-ruangan yang lebih tidak sakral ataupun sebuah ruangan transisi.
pencahayaan
ruangan sakral biasanya menggunakan elemen pencahayaan yang cenderung “dramatis”. bagaimana cahaya memasuki ruangan-ruangan sakralmerupakan salah satu fenomena yang membuat penggunanya terkagum.
textur
bagaimana peran material dan penyusunannya memberikan ruangan sakral sebuah identitas yang khas.
Lorem ipsum
my impression on sacred place a very special space of mine where i stood in awe, amazed by the fact that this place i’m standing felt as if I’ve been there for more than a thousand times but never cease to make me feel as if its my first.
what do sacred space do?
transformation of the user when people act “crazy” by conventional standards, they are often searching for some kind of extraordinary space that will allow them to leave an old phase of life and allow initiation into an entirely new phase.
Moore, Robert L. The archetype of initiation: Sacred space, ritual process, and personal transformation: Lectures and essays. Xlibris Corporation, 2001.
diffrent approach in sacred space
INDIRECT apprehensions of architectural forms: architecture as an ambience for ritual activity
INCLUSIVE: performative / spectatororiented ritual events_in which the priority is encouraging wide participation
EXCLUSIVE: clostered, esocentric ritual events_in which the priority is the protection of purity, sactity
DIRECT apprehensions of architectural forms: architecture as an object of devotion
THEATER MODE
CONTEMPLATION MODE
SANCTUARY MODE
CONTEMPLATION MODE
Edited By and Randall Ott, “Contemporary Views on Sacred Space EDITED BY Oreword by Randall Ott List of Illustrations” (n.d.)
transition to sacred space 1
liminal space
the time between the “what was” and the “next” it’s a place of transition, a season of waiting, and not knowing
profane
sacred
2
threshold
the importance of threshold lies in that it must mediate between these two contrasting space
Edited By and Randall Ott, “Contemporary Views on Sacred Space EDITED BY Oreword by Randall Ott List of Illustrations” (n.d.) 1
Richard S Vosko, “Architecture for Worship: Re-Thinking Sacred Space in the Contemporary United States of America,” Colloquium Journal (2004). 2
bait ur rauf mosque marina tabassum dhaka, bangladesh
muslim
rural
communal
theater mode
qibla
5
1. prayer hall 2. entrance 3. wuduh 4. toilet 5. imam’s office 6. library
1
2
4
3
6
circulation
fase 1 (wuduh)
fase 2 (pray)
fase 3 (exit)
etc profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
waterside buddhist temple archstudio tangshan, china
buddhist
rural
solitary
sanctuary mode & contemplation mode
1. prayer altar 2. entrance 3. tea area 4. toilet 5. room
5
1 3
4
2
circulation
fase 1 (pray)
fase 2 (exit)
etc
profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
forest chapel hironaka ogawa & associates shibukawa, japan
protestan
rural
communal
theater mode
5
7 4 3
2
6
1. entrance 2. foyer 3. chapel 4. altar 5. machine room 6. waiting room 7. machine space
1
circulation
profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
bishop edward king chapel nial mclaughlin architects oxfordshire, united kingdom
catholic
urban
communal & solitary
theater mode & sanctuary mode
4
3
5
2
1
6
1. entrance lobby 2. main chapel 3. ambulatory 4. blessed sacramentrd niche 5. private prayer space 6. sister’s prayer room 7. sacristy 8. toilets 9. storage 10. bell tower 11. second entrance 12. prayer board
7 8
9
circulation
fase 1a (communal)
fase 1b (solitary)
fase 2 (exit)
profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
shuzhou chapel
neri & hu design and research office suzhou shi, china
protestan
rural
communal
theater mode
5
6
4
6 3
2
1
1. multi finction room 2. corridor 3. toilet 4. main hall 5. staircase 6. courtyard
circulation
fase 1 (pray)
fase 2 (exit)
fase 3 etc
profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
shinkoji temple
mamiya shinichi design studio shinkoji, japan
buddhist
urban
communal
theater mode & contemplation mode
7
5
3
2
1
4
6
6
circulation
1st floor
2nd floor
fase 1 (pray)
fase 2 (exit)
etc
profane
sacred
proportion
threshold
sacred
lighting
texture
kat 2
tahap ini bertujuan untuk mengerti bagaimana tektonik sebuah bangunan mempengaruhi sebuah ruang stuktur merupakan tulangan yang membentuk sebuah ruangan. bagaimana secara peletakan, material, dan joint sebuah struktur dapat mengatur dan menciptakan suasana sebuah bangunan
studi ini membicarakan seputar: pengalaman ruang sakral di manila
filipina merupakan sebuah negara di asia tenggara yang memiliki banyak peningalan dari zaman kolonial spanyol. salah satu peningalan yang membuat filipina unik merupakan katedral-katedralnya.
konsep struktur
mengetahui intensi arsitek membuat sebuah bangunan sedemikian rupa dapat menjelaskan bagaimana ukuran, material, joint dapat mempengaruhi ruangan.
ruangan yang tercipta akibat struktur
kolom-kolom dan peletakan bidang-bidang dapat mendefinisikan fungsi ruang serta dapat menentukan bagaimana ruangan tersebut akan digunakan
program ruang yang tercipta
dengan adanya pembagian program, kita dapat mengetahui bagaimana ruangan tersebut digunakan serta dapat mengestimasi jumlah orang yang mengunakan ruangan tersebut
hirarki status akibat struktur
sebuah struktur dapat juga membatasi orang-orang dan membagi ruangan sehingga tercipta perbedaan status berdasarkan peletakan pastor dan pendengarnya
sacred space di manila
pengalaman dalam katedral di manila sangat menakjubkan
kolom raksasa kaca patri menerangi ruangan gelap langit-langit yang sangat tinggi nave yang sangat panjang altar yang sangat indah pintu yang sangat megah
namun tidak terlihat orang miskin atau gelandangan di dalam katedral apakah mereka tidak memiliki kepercayaan? atau apakah yang mereka merasa terkucilkan?
san sebastian church
sebuah abstraksi mengambarkan perasaan saya ketika di dalam katedral
saya merasa takut. ruangan gelap tersebut sangat mengintimidasi. patung-patung dan kaca patri seakan-akan berkata lihat altar itu, kamu memerlukan dia.
bentuk kolom
peletakan kolom
altar main hall confession booth stair
status
manila merupakan kota dengan jumlah “homeless people” yang sangat tinggi. 90% dari penduduk disana beragama katolik. jika saya perhatikan di sacred space di Indonesia ataupun negara lain, hal yang sama juga terjadi.
bagaimana jika sacred space dapat menghindari masalah ini dan membuat mereka kembali percaya akan pentingnya sacred space
longfu life expirience center puyang, china luo studio real estate sale center
universal space the building permits the building to change its function
material: timber steel
- green & natural - cost effective - sustainable material
structure & joint : clustered coloumn steal connection the more it stretch the more stable the structure
tree like shape
negative space
activity division
program
children playing space stair laboratory closed sack stair open stack, reading lounge meeting room
hierarchy of activity
yushuhara wooden bridge museum takaoka-gun, japan kengo kuma & associates bridge
connecting space a space to accommodate between two public building and act also as a workshop
material: red cedar wood
structure & joint : cantilever stacking joint
negative space
activity division
program
elevator bridge
hierarchy of activity
nest we grow hokkaido, japan kengo kuma and associates community space
japanese larch forrest food hunt to grow & dry
material: heavy timber polycarbonate
structure & joint : wood frame composite column
- renewable building material
floating forest
sunken fireplace
negative space
activity division
program
stair growing, harvesting working bench fireplace composting kitchen, dining storing
hierarchy of activity
boxing club tokyo, japan ft architects gym
contrast quality The whole is only achieved by the juxtaposition of these two contrasting and complementing qualities.
material: timber
structure & joint :
10.8
7.2 comparable to a sacred hall in a traditional Japanese temple
column free structural form room size form that would be appropriate for boxing sport
negative space
activity division
program
boxing ring locker room
hierarchy of activity
tama art university library hachioji, japan toyo ito & associates library
emergent grid pervasive geometric systems to define a more substantive and human architecture
material: concrete steel
structure & joint : arch slanted plane
cave like structure
negative space
activity division
program
toilet office laboratory closed sack stair open stack, reading lounge meeting room multimedia new magazine office entrance locker cafe entrance
hierarchy of activity
ensuite stage eindhoven, netherlands mattia inselvin, habib kaya, frank pruijsten concert stage
ensuite stage a stage that embraces visitors and provides an intimate environment within the crowded festival
material: wood pallets
structure & joint : honeycomb structure
frame made to resist wind gust
a frame for sea looking and
negative space
activity division
program
stage
hierarchy of activity
uts
kesakralan yang tidak memandang
sebuah ruang sakral merupakan sebuah tempat / wadah bagi seseorang untuk mengalami transformasi menuju ke fase hidup selanjutnya sebuah ruang sakral atau tidak sangat dipengaruhi dengan bentuk dan ukuran struktur sebuah ruang sakral memiliki pengertian yang berbeda-beda bagi setiap agama budaya tradisi kebiasaan status identitas seseorang sebuah ruang sakral bukan untuk semua orang?
bagaimana jika ruang sakral tidak melihat identitas penggunanya? untuk menjawab masalah ini, saya memulai dengan mecari tau tentang seseorang yang kehilangan identitasnya. orang jalanan. ruang sakral tersebut harus dapatdi terima oleh orang jalanan. sebuah bangunan yang sederhana, tidak megah tidak asing bangunan yang tidak memandang identitas penggunanya.
maket konsep
1
2
3
4
1.pembentukan ruang menggunakan bahan yang dibuang, plastik (sebuah fungsi yang tidak lagi digunakan) 2.pembentukan ruang menggunakan bahan yang alami, sarang burung (sebuah tempat berlindung yang diciptakan oleh alam) 3.pembentukan ruang menggunakan bahan campuran antara manusia dan alam, concrete dan bunga (sebuah keindahan kecil yang diabaikan) 4.pembentukan ruang menggunakan bahan kulit, kulit pohon (sebuah perlindungan untuk isinya)
riset kecil maket 3
bunga yang diberikan ke orang lain cenderung besar, cantik, dan harum. apakah kualitas sebuah bunga bergantung pada hal tersebut? bunga jalanan juga merupakan sebuah bunga.
maket textur
1
2
explorasi kecil mengenai dampak textur dengan sentuhan. 1.textur kasar yang meniru textur gua untuk memberikan impresi alami. 2.textur halus bergerak satu arah untuk mengarahkan penggunanya. 3.textur cembung terasa unik pada sentuhan.
3
maket ruang (tahap awal percobaan) percobaan bagaimana aktivitas dalam ruang akan terbentuk cahaya pada ruangan membagi ruang. tujuan pembentukan ruang ini adalah untuk memisahkan tempat berkumpul dengan beraktivitas
ngumpul ? berceramah ?
ngobrol ?
percobaan pencahyaan mengenai pembagian terang dan gelap posisi lubang mengikuti letak bunga pada ranting daerah gelap dan terang terlihat jelas pembagiannya
maket kolom / pilar
1
2
(render)
kolom sebagai (contemplation mode) pada ruang sakral 1.bentuk pilar yang melengkung ke dalam dan menunjuk pada bukaan. cahaya yang masuk menyebar pelan-pelan ke permukaan. sebagai alat bantu renungan, objek tidak kontas dan melebur ke sekitarnya 2. bentuk pilar yang berbentuk menyerupai sebuah pohon. cahaya seakan-akan seperti ditangkap oleh pohon. sebagai alat bantu renungan, objek memiliki bahan yang kontas dengan sekitar dan menjadi pusat perhatian di daerah tersebut.
maket permukaan
1
2
3
1.berbentuk seperti lorong, memiliki satu alur, menjadi sebuah ruang transisi. 2.bentuk dome, tempat berkumpul, membentuk sebuah ruangan untuk sebuah komunitas. 3.bentuk organik, bentuk yang tidak di tentuin oleh manusia.
pilar renungan pada bangunan
bunga jalan ini mekar ketika ia mati. maksud saya memasukkan bunga ini kedalam desain hanya sebagai sebuah simbolis. hal yang ingin saya sampaikan adalah, pada akhirnya semua yang hidup akan memiliki waktunya sendiri untuk mekar.
ruangan memiliki 1 arah masuk dan keluar. program ruang terletak dicabang sekitar alur masuk dan keluar.
cahaya masuk terletak di tempat dimana bunga terletak. peletakan yang acak memberikan kesan yang lebih alami. kolom akan memiliki cahaya yang diinginkan hanya selama waktu tertentu dan gelap pada waktu yang lain. desain ini ditujukan untuk mengingatkan bagaimana suatu hal tidak ada yang bersifat permanen. dan untuk membatasi waktu dalam ruang sakral tersebut.
taman bunga jalan
bahan alami yang tidak sering diperhatiin
beton
bahan ciptaan manusia yang sangat dikenal manusia
pilar
struktur yang mengatur aktvitasdalam ruang
tempat gelap agar identitas seseorang tidak dapat dilihat proporsi ruang yang tidak megah. bertujuan untuk tidak mengintimidasi orang-orang kecil
maket prototipe final
kat 3
dalam kat
, kegelapan menjadi kunci utama saya sebagai solusi untuk menghilangkan identitas.
namun apakah dengan masalah identitas berasal dari visual?
mungkin cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan saling memahami. memahami kekurangan seseorang memahami kelebihan seseorang memahami kebutuhan seseorang memahami kebahagiaan seseorang memahami kesedihan seseorang
mungkin dengan saling memperhatikan, kita dapat memahami satu dengan
yang lain
site analysis location : arcadia village, tanggerang, banten, Indonesia traffic flow
congestion
traffic
commercial & industrial residential
site residence
hospital
buildings
residence
school
school grassland with wild flowers
green area , etc.
8 m x 110 m
site
terletak di antara dua daerah yang sibuk tempat ibadah ini dapat menjadi tempat singgah sebelum pulang daerah dekat dengan sekolah mudah diakses oleh orang tua terletak di depan daerah komersial kecil dapat menjadi titik merefleksikan diri sebelum kembali ke rumah
tempat ibadah seperti taman tidak ada aturan yang mengikat status seseorang namun tidak adanya ritual dan hal-hal yang mengikat kepada kepercayaan seseorang
tempat ibadah seperti taman tidak ada aturan yang mengikat status seseorang namun program-program ruang masih belum terbentuk
emergent grid sistem geometris meresap untuk mendefinisikan arsitektur yang lebih substantif dan manusiawi
commercial area : bank, cafe , tuition parking area road pedestrian road grassland
sirkulasi dalam desain ini sirkulasi menjadi aspek yang membuat pengguna saling berinteraksi
berdenah seperti tanaman, dan mengunakan axis linear sebagai ruang yang menyambung ke ruangan-ruangan lain sebuah ruang yang berfokus kepada pergerakan dan dan tidak tindakan seseorang tidak dapat dinilai ketika aktivitas yang dilakukan kedua orang tidak berbeda.
tempat ibadah yang menggunakan grid untuk mengarahkan pergerakan atau pandangan seseorang ke sesuatu dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara pasif, seseorang dapat mengenal individu yang lain secara tidak langsung
UAS
tektonika sakral?
dengan cara apakah bangunan tersebut dapat di realisasikan?
dengan desain apa konsep tersebut dapat ditunjukkan? ruangan yang tidak memandang? ruangan untuk berbagai suku budaya status agama identitas. Tahap ini bertujuan untuk merealisasikan desain kedalam bentuk rancangan pada lokasi yang dipilih.
menyerupai gua bangunan mengambil bentuk yang alami namun asing bagi penggunanya
pembentukan ruang ruangan terbentuk menyilang antara ruangan-ruangan lainnya
sirkulasi sirkulasi yang terbentuk mendukung pergerakan agar saling berinteraksi
penghubung visual ruangan meditasi private bersifat terhubung secara visual agar pengguna dapat saling memperhatikan
ruang meditasi
privat
semi privat
publik
ruang publik
aula 1
aula 2
DAFTAR ISI
no lembar
judul gambar
skala
1 2 3 4 5 6 6 7 8 8 9 10 11 11 12 12 13 14 15
rencana blok rencana site denah lt.1 denah lt. bawah tanah potongan a potongan b potongan c tampak samping tampak depan tampak belakang denah aula meditasi potongan aula meditasi a potongan aula meditasi b potongan aula meditsi c tampak aula meditasi a tampak aula meditasi b potongan prinsip aksonometri terurai gambar perspektif
1 : 400 1 : 200 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 100 1 : 50 1 : 50 1 : 50 1 : 50 1 : 50 1 : 50 1 : 20 -
air padang rumput
rencana blok
padang rumput bangunan jalan pohon
U
5
4 3
2
1
1. parkir 2. pintu masuk 3. kantor 4. kamar pemuka agama 5. ruang penyimpanan 6. aula meditasi 7. kamar mandi 8. aula 1 9. lobby 10. aula 2
10
9 8
7
6
rencana site
U
2870 2260
a
b
6740
4270
2500
tr
3630
a
2510
2980
tr
130500
b
c
kantor 0.00
c
void
void
14490
c
13090
d
12000
4860
2000
4540
void
denah lantai 1
k.mandi -0.05
k. pemuka agama 0.00
void
10990
e
tr
4180
R.fasilitas -2.00
R.penyimpanan 0.00
4800
f
3450
void
void
void
3360
void
void
7860
g
b
108350
7820
void
5380
106290
void
1780
tr
h
8630
k.mandi laki-laki -4.05
k.mandi perempuan -4.05
i
b
b
4920
aula 1 0.00
+0.10
27010
3990
j
3990
r.berkumpul 0.00
3530
k
U
l
23060
aula 2 +0.05
22400
m
n
a
1 2
10000
c
1380
4210
nk
6280
10000 nk
taman -4.00
10300
c
R.meditasi -3.90
perpustakaan -4.00
c
aula meditasi -4.00
2340 13050
k.mandi perempuan -4.05
d
k.mandi laki-laki -4.05
43470
50980
R.loker -4.00
11000
taman -4.00
4570
e
nk
7660
r.fasilitas -2.00
r.relic -4.00
4220
f
3160
R.meditasi taman -4.00 -3.90
R.meditasi -3.90
nk
taman -4.00
8440
3940
R.meditasi -4.00
g
taman -4.00
R.meditasi -4.00
R.meditasi -4.00
2470
R.meditasi -3.90
1430 2730 1670
R.meditasi -4.00
2830
2470
denah lt bawah tanah
12780
b
3910
b
a
c
1 2
10000 3620
a
U
lt. bawah tanah -4.00
lt. bawah tanah 0.00
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
lt. 1 0.00
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
b
2
850
b
1180
aula 2
2290
c
+3.60
+0.00
12850
1100
6720
a
3400
+0.00
beton tanah
-3.95
perputakaan
potongan b skala 1:100
2030
+0.10
3830
+3.60
kantor
e
d
1
850 1150
+0.05
potongan a skala 1:100
10600
3760
+0.00
aula meditasi
-4.00
1200
f
9850
+3.60
g
2280 1810
r. meditasi
h
2490 1800 92200
kaca beton tanah
4380
2030
i
lt. bawah tanah -4.00
lt. bawah tanah 0.00
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
c
+0.10
aula 1
2
1370
-4.00
j
0.00
3110
pepustakaan
kantor
0.00
12850
3420
taman
4040
potongan c skala 1:100
850
12630
+3.60
1350
aula meditasi
k
850
1
850
kaca beton tanah
2020
1150
+0.05
l
0.00
aula 2
+3.60
m
22760
n
12610
lt. 1 0.00
atap hijau +4.00
a
850
12820
12850
6280
tampak depan skala 1:100
1380
SAJ CM 24/5/89
2340
850
1150
b
4920
tanah
beton
6420
tampak samping skala 1:100
4060
9650
104260
8510
4870
c
lt. bawah tanah 0.00
atap hijau +4.00
tanah
beton
3960
1150
6790
12850
3500
900
3210
1300
tampak belakang skala 1:100
850
3930
850
24780
2030
12780
b
c
nk
4100
ruangan lain
2000
2610
850
1740
6280
ruangan lain
6060
a
a
1680
ruangan lain
1850
7230
3510
f
2000
430 1830
b
1180
b
1690
nk
3600
5080
R. meditasi -4.00
g
R. meditasi -4.00
2120
2290
R. meditasi -4.00
R. meditasi -4.00
3210
ruangan lain
1020
2070
3610
aula meditasi -4.00
790
e
800
denah aula meditasi skala 1:50
8220
d
2510
c
a
600 1170
c
lt. bawah tanah -4.00
lt. bawah tanah 0.00
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
a
2340
-3.95
r.relic
1380
12850
1570
aula meditasi
0.00
2600
potongan aula meditasi a skala 1:50
2
850
8000
150 250
3600
730
1720
1550
1980
910
4840
-4.00
0.00
c
1150
2570
1410
beton
tanah
1130
potongan aula meditasi c skala 1:50
3130
1
850
+0.05
2370 33490
3990
aula meditasi
1100
b
lt. bawah tanah -4.00
lt. bawah tanah 0.00
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
900
1480
1230
12850
1620
5440
2360
940
potongan aula meditasi b skala 1:50
2
850
r.meditasi
0.00
aula meditasi
3260
3420
-4.00
300
1350
r.meditasi
1
850
1150
beton
tanah
a
12850
1680
1360
2450
tampak aula meditasi a skala 1:50
2190 950
1150
lt. bawah tanah -4.00
lt. bawah tanah -4.00
850
lt. 1 0.00
lt. 1 0.00
1150
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
atap hijau +4.00 dak beton +3.60
b
850
650
12850
2900
1420
tampak aula meditasi b skala 1:50
2600
1190
1080
850
1150
1 2
3 4 5 6
7 8 9 10
jendela : 1. kaca 2. joint kaca atap : 3. filter 4. lapisan drainase 5. insulasi thermal 6. tanah drainase : 7. panel baja 8. grate drainase 9. kerikil 10. beton polos
potongan perspektif skala 1:20
atap hijau
Lt. 1 kantor kamar pengurus ibadah kamar mandi ruang penyimpanan ruang fasilitas lobby ruang berkumpul aula 1 aula 2
Lt. UG perpustakaan taman ruang meditasi aula meditasi ruang loker kamar mandi ruang relic
aksonometri terurai
!"#$%"$&'()*&%(+%,-&.$/%01-&$!%*,%-%,'2/*(%'#$3$%*)%'#$%,$&()/%,$3$,'$.%45%,$&()/% 5$-.%,'2/$)',%(+%6789%-'%:$;*'-%<-.-1-)%=)*>$.,*'5?%0'2/$)',%-.$%-,,*@)$/%'(%$A1;(.$% '$&'()*&%1.$&$/$)',%-)/%-)-;5B$%,-&.$/%,1-&$?%"#$)%'#$%'$&'()*&,%'#-'%#->$%4$$)% ,'2/*$/%-.$%-11;*$/%'(%'#$%,-&.$/%,1-&$%(+%$-&#%,'2/$)'?%C-&#%,'2/$)'%#-,%-% /*D$.$)'%&()&$1'%(+%,-&.$/%,1-&$%$>$)%'#(2@#%*'%#-,%'#$%,-3$%'#$3$?%"#$.$%E*;;%4$% 87%,'2/$)'%1(.'+(;*(,%124;*,#$/%E*'#%'#$%'#$3$%!"#$%"$&'()*&%(+%0-&.$/%01-&$!F% E*'#%/*D$.$)'%-11.(-&#$,%-)/%/*D$.$)'%.$,2;',?