1 minute read

Edible Coating dari Kitosan Udang untuk Kurangi Susut Pangan

Kitosan merupakan limbah cangkang udang yang potensial dijadikan sebagai bahan baku edible coating. Di Indonesia, cangkang udang termasuk kepala, kulit, dan ekor sangat berlimpah karena udang diekspor dalam bentuk daging beku tanpa bagian-bagian tersebut. Selain itu, sudah sejak lama, proses pascapanen menjadi titik kritis di mana susut pangan (food loss) dapat terjadi, terutama pada sayur dan buah. Aplikasi penggunaan edible coating dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencegah susut pangan karena bisa memperpanjang masa simpan sayur dan buah.

Hal tersebut yang melatarbelakangi

Advertisement

M. Hafid Rosidi menciptakan Chitasil, edible coating berbahan kitosan.

Memulai penelitian di tahun 2018, Chitasil berhasil dipasarkan pada

2019. Hafid menyasar para produsen kelompok tani, distributor, industri ekspor impor serta ritel buah dan sayur untuk memasarkan produknya. Produk ini tersedia dalam bentuk cair dan bisa langsung digunakan dengan cara menyemprotkan atau mencelupkan buah dan sayur ke dalamnya.

“Untuk memperpanjang masa simpan nanas, salak, dan wortel biasanya Chitasil hanya disemprotkan ke seluruh permukaan produk, dan untuk pisang, mangga, dan tomat sebaiknya dicelupkan hingga seluruh bagian buah dan sayur tercelup”, tutur Hafid. Dengan cara seperti ini maka masa simpan buah dan sayur tersebut rata-rata meningkat 2-3 kali lebih lama jika disimpan dalam suhu ruang. Hafid mengungkap 1 liter edible coating miliknya dapat digunakan untuk 1 ton buah dan sayur.

Edible coating berbahan baku kitosan, asam organik dan aquades ini bisa dikatakan 100% alami, ramah lingkungan, tidak berbau, berasa, transapran, dan aman dikonsumsi. Hal ini telah teruji dan dibuktikan oleh lebih dari 20 komunitas yang menggunakannya. Hafid mengatakan bahwa produknya dapat menjaga kelembapan di dalam buah dan sayur, mencegah oksigen masuk sehingga dapat menghambat proses oksidasi dan pencokelatan, serta bersifat antibakteri sehingga mencegah pembusukan sayur dan buah.

Meski sudah dipasarkan secara luring dan daring namun Hafid mengaku masih harus melakukan promosi, kampanye dan edukasi bahwa penggunaan edible coating ini lebih baik untuk membantu mengurangi susut pangan. Hafid berencana akan menjajal pasar internasional, dengan mengekspor produknya ke negara produsen sayur dan buah yang sesuai dengan hasil riset perusahaan. Fri-12

This article is from: