TEKNOLIMBAH Buletin Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair
OPINI Menuju Penyebarluasan & Peningkatan IPAL Komunal IPAL Komunal Solusi Untuk Masalah Sanitasi JARINGAN IPAL Komunal Berbasis Masyarakat
Volume 1, Maret 2012 BULETIN TEKNO LIMBAH
1
Populasi penduduk bertambah dengan kecepatan hampir tak terkendali, sementara di sisi lain penambahan serta perbaikan infrastruktur berjalan lebih lambat. Konsekuensinya adalah kualitas hidup masyarakat dari hari ke hari semakin rendah. Salah satu indikasi rendahnya kualitas hidup adalah terjadinya pencemaran limbah dan salah satunya adalah limbah domestik rumah tangga. Dalam beberapa kasus, pencemaran tidak hanya terjadi berdampak di lokasi di mana limbah tersebut muncul tetapi juga memunculkan permasalahan di area sekian puluh kilometer atau jauh dari lokasi penyebab pencemaran. Pemukiman di bantaran sungai yang tidak memiliki pengolahan limbah, membuang limbah domestiknya ke sungai sementara masyarakat yang memanfaatkan sungai tidak hanya di daerah tersebut. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya akibat pencemaran oleh limbah domestik tersebut. PUSTEKLIM fase 3 hadir kembali dengan durasi dari 2011-2014. Fase 3 merupakan lanjutan dari PUSTEKLIM fase 1 & 2. Kehadiran Program PUSTEKLIM Fase 3 dilandasi oleh semangat kuat dari PUSTEKLIM untuk berbagi teknologi pengolahan limbah cair yang tepat guna. Dalam fase kali ini, PUSTEKLIM mempunyai program utama yaitu membuat percontohan sistem IPAL Komunal di 4 kota/ kabupaten di Indonesia. Tentunya tidak hanya itu, ada berbagai kegiatan lain yang juga akan dilakukan oleh PUSTEKLIM dalam rangka memperkuat pengetahuan masyarakat berkenaan dengan berbagai teknologi alternatif pengolahan limbah cair. Informasi berkenaan dengan berbagai rencana kegiatan di Fase 3 dapat di baca di halaman 4. Buletin Tekno Limbah adalah salah satu usaha dari PUSTEKLIM untuk berbagi hal berkenaan dengan event, teknologi, juga berita terbaru berkenaan dengan kemajuan proyek pengolahan limbah di berbagai daerah.
SELAMAT MEMBACA
Achmad Baqie, Redaksi Tekno Limbah
PUSTEKLIM Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair Jl. Kaliurang Km. 7, Gg. Jurugsari IV/19, Yogyakarta Telp. 0274.885247, Fax. 0274.885423 Website: www.pusteklim.org Email: pusteklim@pusteklim.org
TEKNOLIMBAH 2
Buletin Pusat Pengembangan Teknologi
BULETIN TEKNO LIMBAH Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair
JICA Partnership Program
4 MENUJU PENYEBARLUASAN DAN PENINGKATAN IPAL KOMUNAL PUSTEKLIM menargetkan untuk membangun sistem percontohan IPAL Komunal di 4 kota/ kabupaten
10 IPAL KOMUNAL SOLUSI UNTUK MASALAH SANITASI
GALERI FOTO
IPAL Komunal menjadi solusi yang murah dan tepat guna karena dengan IPAL Komunal maka masyarakat tidak mengeluarkan dana yang besar untuk mengolah limbah domestik
14 IPAL KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA SURAKARTA Septik tank yang digunakan sangat diragukan keamanannya terhadap sumur gali disekitar. Hal ini berpotensi terhadap pencemaran air dalam tanah
BULETIN TEKNO LIMBAH
3
OPINI
Menuju Penyebarluasan dan Peningkatan IPAL Komunal (Program Baru dari PUSTEKLIM) Dr.Nao Tanaka, Direktur Eksekutif APEX
4
BULETIN TEKNO LIMBAH
OPINI
Pada Oktober 2011, telah diluncurkan proyek “Project for Diffusion of Participatory Communal
kerja sama antara APEX (Asian People’s Exchange, LSM Jepang) dan Yayasan Dian
Waste Water Treatment System in Urban
Desa, dibantu JICA (Japan International
Densely Populated Area in Indonesia” (Proyek
Cooperation Agency).
Penyebarluasan dan Peningkatan Sistem IPAL
Untuk proyek fase 1 atau “Establishment and
Komunal Berbasis pada Masyarakat di Wiayah Perkotaan yang Padat di Indonesia) sebagai JICA Partnership Program. Proyek ini direncanakan untuk memperbaiki kondisi sanitasi masyarakat di wilayah perkotaan, juga untuk menanggulangi masalah pencemaran air di Indonesia melalui penyebarluasan sistem IPAL komunal yang ditingkatkan.
PERKENALAN PUSTEKLIM PUSTEKLIM atau “Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair” adalah program bertujuan untuk mengembangkan teknologi tepat guna
Management of Appropriate Technology Center for Waste Water Treatment in Indonesia” (JICA Development Partnership Program) yang dilaksanakan mulai Oktober 2001 sampai dengan September 2004, fokusnya ada pada air limbah industri kecil dan menengah. Dengan membangun 9 pilot plant, dikembangkan teknologi untuk mengolah air limbah dari industri penyamakan kulit, industri pencelupan, industri makanan, rumah sakit dan perhotelan. Sedangkan dalam proyek fase 2 atau “Development of a Model System for P a r t i c i p a t o r y C o m m u n i t y Wa s t e Wa t e r
pengolahan limbah cair sesuai kondisi di
Treatment in Densely Populated Area of
Indonesia dan menyebarluaskannya. Selama ini
Yogyakarta Special Province” (JICA Partnership
telah dilakukan dua proyek dan baru dimulai
Program) mulai dari April 2006 sampai dengan Nopember 2008, PUSTEKLIM berfokus pada
satu proyek lagi. Masing-masing disebut fase 1,
Tim PUSTEKLIM menyerap informasi dari masyarakat 2 dan 3. Ketiga proyek tersebut dilakukan kerjaBULETIN TEKNO LIMBAH
5
OPINI
pengembangan sistem IPAL komunal berbasis masyarakat guna mengolah air limbah domestik.
Sedangkan septik tank yang umum dipakai di daerah perkotaan sering mencemari air bawah
Berdasarkan atas pengalaman proyek fase 1
tanah. Septik tank biasanya hanya menerima air
dan fase 2, dalam proyek fase 3 atau “Project for Diffusion of Enhanced Participatory Communal Waste Water Treatment System in Urban Densely Populated Area in Indonesia”, akan diusahakan penyebarluasan sistem IPAL komunal yang ditingkatkan. Proyek ini akan dilakukan selama 4 tahun – mulai Oktober 2011
limbah dari WC saja, sedangkan air limbah lain seperti dari cucian, dapur, kamar mandi dan lain sebagainya dibuang tanpa diolah. Maka sistem IPAL komunal atau decentralized waste water treatment system menjadi pilihan yang penting. Dalam PPSP (Program Percepatan Sanitasi Permukiman) yang juga telah diluncurkan pada
sampai dengan September 2014.
Desembar 2009, SANIMAS termasuk isu utama dan IPAL komunal yang juga berkembang
LATAR BELAKANG PROYEK
dengan cepat di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
Akan tetapi, teknologi yang selama ini dipakai di
urbanisasi yang sedang terjadi di Indonesia
Indonesia belum ada variasi dan hampir
sering mengundang berbagai masalah di
semuanya memakai proses anaerobik saja. Memang ada untungnya dari proses anaerobik
wilayah perkotaan karena perkembangan
tersebut tidak disertai infrastruktur yang memadai. Masalah Item Proses tersebut antara lain Aerobik adalah pencemaran air, kondisi sanitasi yang jelek, masalah persampahan, pencemaran udara, b a n j i r, g e n a n g a n ,
air dan sanitasi termasuk masalah
Proses Anaerobik
tidak
membutuhkan listrik serta pengoperasian/ perawatannya mudah. Kekurangannya adalah
Pemakaian Listrik
Besar
Kecil
Penghasilan Excess Sludge
Besar
Kecil
Kualitas Efluen
Baik (pada umumnya)
Kurang∼Lumayan (pada umumnya)
belum memadai dan berpotensi mencemari
Organic Loading
Kecil
Besar
lingkungan lagi. Di sisi
Start Up
Cepat
Lambat
l a i n I PA L k o m u n a l
macet transportasi dan lain sebagainya. Masalah pencemaran
karena
Etc
paling serius dan kronis terutama di wilayah perkotaan yang padat. Untuk memperbaiki masalah pencemaran air
Menghasil Gas Metana Inefficient in Low Temp.
karena pada umumnya kualitas efluen dari proses anaerobik
dengan
proses
a n a e r o b i k membutuhkan lahan yang cukup luas.
Dalam konteks tersebut, dalam proyek fase 2, telah dikembangkan sistem IPAL komunal yang
dan sanitasi tersebut, air limbah harus diolah
biaya instalasi rendah, pengoperasian dan perawatan mudah, sekaligus kualitas efluennya
sebagimana semestinya. Akan tetapi sistem IPAL skala besar yang terpusat (centralized
bagus. Sistem tersebut sudah dioperasikan
sewerage system) butuh investasi cukup besar.
sendiri secara swadaya dan berkelanjutan.
6
BULETIN TEKNO LIMBAH
selama 3,5 tahun oleh masyarakat setempat
OPINI
TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN PUSTEKLIM
dan sesuai dengan kondisi Indonesia� adalah dalam arti biaya rendah, pengoperasian dan
Seperti dilihat pada tabel di atas, jika dibandingkan proses anaerobik, pemakaian
perawatan mudah sekaligus kualitas efluen
listriknya dari proses aerobiknya besar. Akan
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam proyek
bagus.
tetapi, keuntungan yang penting dari proses aerobik adalah kualitas efluennya bagus (pada
selama 4 tahun, ditargetkan untuk membangun sistem percontohan IPAL komunal (Model
umumnya).
System) yang ditingkatkan dan tepat guna.
Dengan mempertimbangkan plus dan minus dari
Pengenalan serta pengembangan IPAL Komunal
proses anaerobik dan proses aerobik tersebut,
di daerah menjadi penting untuk penyebarluasan
dalam proyek fase 1 dan fase 2, PUSTEKLIM
serta pengembangan jaringan antara berbagai pihak yang pada akhirnya membantu
berusaha mengembangkan proses kombinasi anaerobik dan aerobik seperti diagram di bawah. Dengan proses ini, karena ada proses anaerobik
penyebarluasan sistem tersebut.
sebelum proses aerobik, maka proses aerobik
dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai yang
Supaya mencapai tujuan tersebut, direncanakan
bisa dijadikan kecil, maka walaupun masih ada
berikut:
pemakaian listrik, pemakaian tersebut relatif
Hal pertama yang akan dilakukan PUSTEKLIM
kecil. PUSTEKLIM berusaha memilih teknologi pemakaian listrik rendah dan pengoperasiannya
adalah berusaha untuk menyediakan panduan (guideline) untuk mendukung desain sistem
gampang seperti RBC (Rotating Biological
IPAL komunal yang ditingkatkan. Kemudian,
Contactors). Maka, dengan proses kombinasi tersebut bisa mewujudkan proses yang pemakaian listriknya sedikit, sekaligus kualitas
Influen
Proses Anaerobik
Proses Aerobik
Efluen
efluennya bagus. Juga jika memilih teknologi aerobik yang volumetric BOD loadingnya tinggi, bisa
Pre-Treatment
sangat menghemat tempat
Post-Treatment
IPAL-nya. Mengenai detail teknologinya, akan
berbasis pada pedoman tersebut, akan dibangun model system di 4 kota/kabupaten
dijelaskan dalam makalah-makalah yang akan
yaitu Tegal, Pekalongan, Surakarta dan Tabanan
dimuat dalam buletin TEKNO LIMBAH selanjutnya.
Bali. Bangunan model system ini adalah
TUJUAN DAN KEGIATAN PROYEK Overall Goal atau tujuan akhir proyek ini adalah menyebarluaskan sistem IPAL komunal berbasis pada masyarakat yang ditingkatkan dan sesuai dengan kondisi Indonesia. Kata “ditingkatkan
kegiatan utama dari proyek dan paling sedikit 7 sistem akan dibangun di kota/kabupaten tersebut. Selanjutnya, berbasis pada model system yang sudah dan akan dibangun, sistem IPAL komunal yang ditingkatkan akan diperkenalkan kepada
BULETIN TEKNO LIMBAH
7
OPINI
Salah satu kegiatan workshop yang juga disertakan kegiatan field visit 8
BULETIN TEKNO LIMBAH
OPINI
berbagai instansi pemerintahan termasuk pusat dan kota/daerah. Selain mengembangkan teknologi, proyek PUSTEKLIM selama ini selalu mementingkan peningkatan sumber daya manusia. Maka akan dilaksanakan pelatihan terstruktur mengenai teknologi tepat guna pengolahan limbah cair. Selama 4 tahun, akan dilakukan minimum 8 kali pelatihan dengan minimum 180 peserta. Ada juga kegiatan pelayanan informasi mengenai teknologi tepat guna pengolahan limbah cair secara komunal dengan cara menerbitkan buku manual dan konsultasi. Sebagai kategori akhir dari proyek, PUSTEKLIM akan berusaha mengembangkan jaringan antara pihak yang sudah dan akan berkomitmen pengolahan air limbah secara komunal dengan cara menerbitkan buletin minimum 8 kali dan menyelenggarakan seminar 2 kali. Semoga proyek baru ini akan bermanfaat untuk memperbaiki kondisi sanitasi di wilayah perkotaan yang padat dan juga memperbaiki masalah pencemaran air di Indonesia. PUSTEKLIM menyambut dengan senang hati partisipasi/komitmen dari berbagai pihak berkaitan.
Diskusi intens selalu terjadi dalam field visit
BULETIN TEKNO LIMBAH
9
OPINI
IPAL KOMUNAL SOLUSI UNTUK MASALAH SANITASI APAKAH IPAL KOMUNAL ITU? IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi). Yang akrab bagi masyarakat adalah IPAL untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septik tank. IPAL bisa dibangun secara pribadi atau digunakan untuk satu keluarga/bangunan dan dioperasikan sendiri. Bisa juga satu IPAL digunakan bersama-sama atau komunal Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah tangga. Unit pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengguna IPAL Komunal ada juga yang berlokasi di lokasi pemukiman warga.
MENGAPA HARUS ADA IPAL Selama manusia hidup & beraktivitas, maka
Pencemaran ada di sekitar kita
akan menghasilkan kotoran/limbah, yaitu:
10
✓ Limbah padat atau sampah ✓ Limbah cair: air limbah dari wc atau kamar mandi & cucian. Air limbah atau air buangan tidak bisa
meresap ke dalam tanah atau mengalir di sungai, air limbah rumah tangga
dibuang begitu saja, seperti halnya limbah
Air limbah yang seharusnya diolah dulu
padat atau sampah yang juga tidak bisa dibuang sembarangan. Meskipun
sebelum dibuang ke sungai atau air tanah meliputi: limbah wc, limbah cuci, dan
kelihatannya air limbah bisa langsung
limbah khusus misalnya industri rumah
BULETIN TEKNO LIMBAH
sebenarnya juga merupakan limbah yang merusak lingkungan hidup.
OPINI
Salah satu pengolahan limbah sederhana yang di desain oleh PUSTEKLIM
tangga (tahu, tempe, sablon, dll) atau ternak (sapi, kambing, babi dll).
APA AKIBATNYA BILA TIDAK ADA IPAL Dampak Dari Segi Kesehatan, Air limbah yang berasal WC mengandung bakteri E.Colli yang menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah WC bisa merembes ke dalam sumur
proses cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu yang menggunakan air sumur tanpa dimasak. Bila limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai yang mengandung bakteri akan menyebar lebih luas lagi. Limbah cucian atau limbah industri yang dibuang begitu saja dapat menjadi sarang nyamuk DB, lalat dan lainnya. Dampak Dari Segi Lingkungan, Jenis limbah
(apalagi bila jarak sumur dan septik tank dekat,
tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan
seperti yang terjadi di daerah padat). Bila air
kimia deterjen yang dapat mempengaruhi
sumur tersebut dimasak, bakteri akan mati –
keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat
tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui
BULETIN TEKNO LIMBAH
11
OPINI
mematikan tumbuhan dan hewan tertentu di sungai. Dalam jangka waktu panjang dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan. Dampak Dari Segi Estetika, Seperti hal-nya limbah padat, air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau dan pemandangan tidak sedap.
BAGAIMANA MENGOLAH LIMBAH Dulu jumlah penduduk dunia tidak sebanyak sekarang sehingga jarak antar rumah tidak terlalu berdekatan. Begitu pula jarak antara sumur dan WC. Limbah kimia juga nyaris tidak ada. Sehingga air sumur bahkan cukup aman untuk diminum langsung. Saat ini
bumi kita
Mengolah air limbah bisa dilakukan dengan cara: ✓ Sendiri/individual sehingga perlu septik tank sendiri. Konsekuensinya adalah biaya sendiri dan lahan harus luas karena tidak bisa dekat dengan sumur) ✓ Bersama-sama/komunal. Biaya ditanggung bersama dan lebih ringan, menghemat lahan serta septik tank yang dibangun bersama akan ditanggung bersama untuk pemeliharaan ataupun jika ada kerusakan
IPAL KOMUNAL YANG SEPERTI APA? Yang tepat guna: hemat biaya, hemat lahan, mudah dioperasikan, hemat perawatan, hasil
sudah tidak mampu lagi mengolah kotoran/
buangan tidak mencemari lingkungan.
limbah yang sudah bermacam jenisnya
IPAL Komunal seperti itu bisa dibangun jika:
(terkontaminasi bahan kimia) dan jumlahnya banyak. Diperlukan upaya manusia untuk mengolah air limbah dengan benar sehingga tdak mencemari air tanah dan lingkungan.
✓ Ada kebutuhan masyarakat ✓ Ada kemauan serta komitmen untuk membangun & merawat IPAL (kemauan seperti butuh IPAL karena ingin lingkungan
Ilustrasi pertemuan masyarakat yang melibatkan berbagai stakeholder
12
BULETIN TEKNO LIMBAH
OPINI
sekitar sehat serta adanya komitmen untuk biaya/tenaga ketika membangun dan merawat IPAL yang telah di bangun) ✓ Ada pihak luar yang memberikan dukungan. Dalam hal ini pemerintah memberikan dukungan moral serta dana. Sementara dari lembaga swadaya masyarakat bisa memberikan dukungan teknis, dukungan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dimulai dari tahap perencanaan, pembiayaan, pembangunan, operasi serta perawatan
BAGAIMANA PROSES MEMBANGUN IPAL ✓ Ada persetujuan & komitmen masyarakat untuk membangun IPAL Komunal dan menanggung konsekuensi biaya & perawatan ✓ Survey teknis dan survey sosial ✓ Sosialisasi kepada warga antara lain untuk memilih jenis IPAL Komunal yang akan dibangun ✓ Membangun konstruksi IPAL ✓ Pelatihan untuk perawatan IPAL ✓ IPAL siap dioperasikan
(Yuni Supriyati, PUSTEKLIM)
Ilustrasi pertemuan masyarakat
Ilustrasi gotong royong membangun IPAL Komunal
BULETIN TEKNO LIMBAH
13
JARINGAN
IPAL KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA SURAKARTA Di Indonesia, masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan kepadatan tinggi merupakan
kondisinya lama dan tidak pernah dikuras. Daerah perumahan di kota sudah sangat padat
kelompok masyarakat dengan kondisi dan
sehingga jarak antara septik tank dengan sumur
layanan sanitasi yang tidak memadai. Kota Solo
gali makin rapat.
yang merupakan kota dengan kepadatan
Di Kota Surakarta, sekitar 19 % rumah tangga
tertinggi di Jawa Tengah, yaitu 11.300 jiwa/km2 juga mengalami permasalahan tentang kondisi sanitasi. 6.435 jiwa di 6 kelurahan Solo berada di wilayah yang rawan sanitasi. Daerah yang rawan sanitasi mempunyai faktor risiko tinggi dalam penyebaran penyakit menular berbasis lingkungan seperti diare, kolera, disentri, DBD, Leptospirosis, dan lain-lain.
memiliki sumur yang berjarak kurang dari 7 meter dengan tangki septik tank. Dan sekitar 13 % rumah tangga memiliki sumur yang berjarak antara 7 – 10 meter dari tangki septik tank serta hanya 5 % yang memiliki sumur berjarak lebih dari 10 meter dari tangki septik tank. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa banyak sumur gali telah tercemar oleh bakteri E.Coli terutama di
Sebagian besar masyarakat Kota Surakarta
daerah padat penduduk. Perlu diketahui bahwa
menggunakan sistem septik tank dengan
pencemaran bakteri Coli-form mempunyai
peresapan ke tanah dalam penanganan limbah domestik. Sebenarnya Kota Surakarta telah
dampak pada kesehatan yang cukup serius.
membangun sarana sanitasi dan perpipaan
upaya yang tepat dalam pengolahan air limbah.
yang khusus menangani limbah domestik secara terpadu namun belum semua masyarakat kota Surakarta mendapatkan pelayanan sarana sanitasi ini. Bisa dipastikan limbah rumah tangga menempati urutan paling tinggi dalam pembuangan (sekitar 89 %) urutan selanjutnya adalah industri dan rumah sakit (11 %). Saat ini lebih dari 80 % masyarakat di kota Surakarta menggunakan septik tank. Adapun septik tank yang digunakan sangat diragukan keamanan pencemarannya terhadap sumur gali disekitarnya. Banyak septik tank yang 14
BULETIN TEKNO LIMBAH
Memperbaiki kondisi tersebut, perlu upayaAir limbah rumah tangga yang berasal dari WC, bekas cucian, dapur, apabila tidak diolah dengan tepat maka akan menyebabkan pencemaran air tanah yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Genangan-genangan air limbah juga dapat meningkatkan risiko perkembangan vektor penyakit seperti tikus, kecoa dan nyamuk yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Untuk itu, JICA, APEX dan Pusteklim mengupayakan sebuah proyek yang bertujuan untuk peningkatan kondisi sanitasi masyarakat
JARINGAN
dengan pembangunan IPAL Komunal yang berbasis masyarakat. Program pembangunan
dilaksanakan di Yogyakarta 15-17 November 2011 merupakan salah satu upaya untuk
IPAL Komunal ini dilaksanakan serentak di 4
peningkatan kapasitas SDM dalam menjalankan
kota yaitu Kota Surakarta, Kota Pekalongan,
program IPAL Komunal yang berbasis pada
Kota Tegal dan Kabupaten Tabanan. Untuk
masyarakat di 4 Kota. Pelatihan ini cukup
pelaksanaan kegiatan di Kota Surakarta, maka
memberikan pengetahuan serta ketrampilan
Kondisi sungai anyar di Kel. Kadipiro APEX-Pusteklim bekerjasama dengan Yayasan Insan Sembada (YIS) dalam hal ini untuk
bagi peserta khususnya dalam pengetahuan dan pemahaman mengenai Sanitasi Berbasis
mobilisasi serta pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat dan Teknologi tepat Guna
Sebelum pelaksanaan program, APEX dan
Pengolahan Air Limbah secara Komunal.
Pusteklim mengadakan pelatihan yang diikuti
Untuk proses sesudah pelatihan, hal yang harus
semua fasilitator lokal dari 4 kota yang akan menjadi lokasi program. Pelatihan
dilakukan adalah pemilihan lokasi dengan kriteria sebagai berikut:
Pengembangan Sistem IPAL Komunal yang Ditingkatkan Berbasis pada Masyarakat yang BULETIN TEKNO LIMBAH
15
JARINGAN
✓ Kebutuhan/keinginan masyarakat tinggi (termasuk kebutuhan/keinginan belum disadari)
kemungkinan memiliki potensi dan kebutuhan untuk bisa dijadikan sebagai lokasi program
✓ Realistis/bisa berjalan/diterapkan (tidak ada hambatan/ tantangan terlalu sulit)
APEX dan Pusteklim melakukan kunjungan ke
✓ Efektif (ada efek positif yang signifikan) ✓ Ada prospek yang baik untuk berkelanjutan dan bisa menjadi percontohan yang bisa disebarluaskan Khusus di Kota surakarta, YIS bersama APEX dan Pusteklim melakukan kunjungan dan survey ke beberapa lokasi yang menjadi calon lokasi program. Sebelumnya, YIS, APEX dan PUSTEKLIM berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah kota Surakarta untuk mengetahui lokasi atau daerah mana saja yang
“Kunjungan (observasi) lapangan dilakukan untuk memperoleh data terkini. Data terkini inilah yang menjadi landasan tim untuk menawarkan solusi guna mengatasi masalah yang ada”
16
BULETIN TEKNO LIMBAH
IPAL Komunal ini. Setelah berkoodinasi, YIS, beberapa lokasi yaitu: ✓ Dukuh Lemah Abang,RT 01,02, 03 RW 21 Kelurahan Kadipiro ✓ Dukuh Plelen, Kelurahan Kadipiro ✓ Dukuh Combong, Kelurahan Kadipiro ✓ Kampung Purwo, Kelurahan Purwodiningratan ✓ Kampung Wonosaren, Kelurahan Jagalan ✓ Kampung Gajahan, Kelurahan Gajahan ✓ Gandekan RT II/RW II, Kelurahan Gandekan
JARINGAN
Untuk di dukuh Lemah Abang, Plelen dan Combong, Kelurahan Kadipiro letaknya berada
kebutuhan untuk pengolahan air limbah. Terutama di dukuh Lemah Abang, masyarakat
di dekat sungai Kalianyar. Sebagian besar dari
merasa sangat butuh karena adanya
warga sudah memilki WC dengan pembuangan
kekhawatiran terhadap pencemaran E.Coli pada
akhir di septik tank/cubluk, tetapi sebagian besar
air yang sempat merebak di Kota Surakarta
kondisi cubluknya tidak memenuhi syarat karena jarak dengan sumber air/sumur kurang dari 10
serta adanya pembangunan RSUD Kota Surakarta yang lokasinya bersebelahan dengan
meter. Hanya sebagian kecil dari warga yang
Dukuh Lemah abang dan hanya dipisahkan oleh
tidak memiliki WC dan melakukan BAB di
sungai. Harapan masyarakat di Lemah abang
sungai. Beberapa warga yang rumahnya
bahwa dengan adanya pembangunan IPAL ini
dipinggir sungai justru membuang limbah dari WC langsung ke sungai. Sedangkan untuk
akan dapat meningkatkan kesehatan lingkungan di Lemah abang, selain itu keinginan serta
limbah domestik rumah tangga dari kamar
motivasi warga meningkat setelah adanya
mandi, dapur, limbah cucian dialirkan di parit-
program Sanimas di RT 04. Hal ini juga
parit yang terletak di depan atau belakang
didukung dengan kondisi geografis yaitu elevasi
rumah warga. Air limbah dari selokan ada yang mengalir langsung ke sungai dan ada yang
tanah serta tersedianya lahan untuk pembangunan IPAL Komunal. Sedangkan di
dialirkan ke lapangan/tanah terbuka.
daerah calon program yang lain, sebenarnya
Sedangkan untuk lokasi lain, sebagian besar
ada motivasi dan kesadaran dari masyarakat
terletak di tengah kota, di daerah padat
untuk program pengolahan air limbah, tetapi
penduduk dengan rumah yang berdempetan sehinga sebagian besar warga tidak punya WC
tidak tersedianya lahan menjadi penghambat dalam pengembangan program ini.
dan kamar mandi. Untuk menanggulangi hal ini,
Sebagian besar warga pada dasarnya bersedia
maka Pemerintah Kota memberikan bantuan
untuk berkontribusi baik tenaga maupun materi
MCK umum melalui program PNPM dan
untuk program pengembangan dan
Sanimas.
p e m b a n g u n a n I PA L K o m u n a l B e r b a s i s Masyarakat selama program tersebut dirasa
Warga yang sudah memiliki WC, jarak antara septik tank dan sumur kurang dari 10 meter. Hal
bermanfaat bagi masyarakat.
ini menyebabkan tercemarnya air oleh bakteri
Untuk keberlanjutan program, saat ini YIS,
E.Coli yang mengancam warga. Kasus ini
APEX dan Pusteklim masih terus berkoordinasi
pernah merebak di kota Surakarta terutama di Kampung Wonosaren, Kelurahan Jagalan.
dengan pemerintah Kota Surakarta untuk menetapkan lokasi program, dinas pelaksana
Sebagian besar kondisi masyarakat di calon
serta sharing anggaran. (FETY-YIS)
lokasi program adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat bekerja di sektor informal seperti buruh pabrik, kuli bangunan, pedagang, tukang becak, dan lainlain. Beberapa tokoh masyarakat yang ditemui, menyatakan bahwa warga mempunyai
BULETIN TEKNO LIMBAH
17
GALERI
Workshop diseminasi berbagai teknologi alternatif pengolahan limbah cair
18
BULETIN TEKNO LIMBAH
Melihat serta bertanya langsung kepada masyarakat berkenaan dengan pengolahan limbah domestik
BULETIN TEKNO LIMBAH
19
Konsultasi Teknis Jasa layanan yang disediakan PUSTEKLIM adalah Konsultasi Teknis dan akan dilayani oleh Departemen Research & Development kami. Layanan tersebut berupa: ✓ Informasi mengenai teknologi tepat guna limbah cair ✓ Analisa laboratorium limbah cair yang digunakan untuk kebutuhan Desain Sarana Pengolahan ✓ Pembuatan Detail Engineering Design (DED) sebagai perencanaan pembuatan sarana pengolahan limbah cair ✓ Pendampingan dalam pembuatan sarana pengolahan limbah cair ✓ Monitoring & Evaluasi kinerja sarana pengolahan limbah cair yang telah dibuat Bila anda ingin konsultasi mengenai permasalahan limbah cair di industri, atau di lingkungan anda, dapat menghubungi kami untuk pemecahan masalah.
20
BULETIN TEKNO LIMBAH