4 minute read
New Xpander Cross Miliki Banyak Fitur Baru
BOGOR – Inovasi-inovasi baru terus dikembangkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Salah satunya adalah memberikan upgrade kepada produk andalan mereka yakni New Xpander Cross, yang masih menjadi andalan mobil petualang bagi keluarga Indonesia.
Banyak fitur baru yang dihadirkan untuk New Xpander Cross ini.
”Sebagai mobil yang cocok untuk menemani petualang keluarga Indonesia, New Xpander Cross hadir dengan tampilan yang berkesan lebih mewah dan gagah,” tutur Branch Manager Mitsubishi Sun Star Prima Motor Bogor, Evelien Margosantoso kepada Radar Bogor, Senin (13/3) kemarin. Dari desain eksteriornya, sangat jelas ada beberapa penampilan baru yang ada pada New Xpander Cross, di antaranya adalah lampu kabut yang dilengkapi dengan fitur LED. Ditambah roda berukuran 17 inch, T-Shape Headlamp, Front and Rear Powerful Bumper serta Roof Rail yang menghiasi eksterior bagian atas mobil. Dengan fitur-fitur baru yang diberikan ini, tentu mampu menarik konsumen untuk memiliki mobil New Xpander Cross ini. Selain itu, mendukung desain eksteriornya, tak kalah menarik di bagian interiornya juga sudah ada fitur penunjang berupa New 8 Inch LCD meter cluster, fitur wireless charging serta New Steering Wheel Design mengadopsi design Milik New Pajero Sport.
Selain itu, dilengkapi pula dengan 9 Inch
Audio Head Unit, mampu dikoneksikan langsung dengan smartphone baik android maupun IOS.
Terdapat juga Digital AC. Terdapat fitur penunjang keamanan pula, yakni Active Yaw Control (AYC). Ini yang menjadi fitur tertinggi di New Xpander Cross karena jarang ditemui dari produk-produk lainnya.
”Yaw Control lebih memanjakan driver,” terang Evelien. Selain itu di New Xpander Cross ini ada fitur View Multi Around Monitor yang memudahkan pengemudi melihat 360° sekitarnya. AYC sendiri berfungsi untuk meningkatkan performa kendaraan saat berada di jalanan yang menikung. Hingga memastikan bagi kendaraan untuk dapat merespon sesuai dengan keinginan dari driver ketika melakukan manuver. Terdapat dua tipe yang ada di New Xpander Cross, yakni New Xpander Cross Premium CVT dan New Xpander Cross MT.
Untuk yang paling tinggi kita ada di tipe Premium CVT atau matic. Fitur-fitur dan desainnya juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang tipe MT atau manual. ”Untuk saat ini masyarakat juga kebanyakan lebih memilih untuk yang Premium CVT,” ujar dia. Terdapat lima varian warna, yakni Quartz White Pearl, Jet Black Mica, Blade Silver Metallic, Graphite Grey Metallic serta satu warna baru yakni Green Bronze Metallic. Di warna, konsumen sendiri kebanyakan lebih memilih di warna putih atau hitam. Jadi dari segi harganya juga berbeda, lebih tinggi untuk warna putih . ”Untuk penjualan di Kantor cabang Sholeh Iskandar sendiri dari awal tahun sudah mencapai kurang lebih 100 unit yang sudah terjual,” ungkapnya. Di awal tahun 2023 ini, banyak promo yang dihadirkan untuk pembelian New Xpander Cross. (mer/c)
Untuk tipe Premium CVT sendiri di dealer Mitsubishi Sun Star Prima Motor, Jalan Sholeh Iskandar dibanderol dengan harga mulai dari Rp339 juta. Sedangkan untuk tipe MT (manual) dibanderol dengan harga mulai Rp313 juta. Dari masing-masing khusus warna putih harga sedikit lebih mahal. Beda harga warna lain dengan putih Rp1,5 juta. Promo cukup banyak, terutama dari leasing. Di antaranya cash back, hadiah langsung aksesoris dan promo lain. (mer/c)
Perkuat Konsep dan Branding, Berdayakan Ibu-ibu Sekitar
Usaha jajanan pisang cokelat sudah bukan barang baru.
Namun, Royhan Ni’amillah berhasil membangun kerajaan pisang cokelat skala nasional dari kampungnya di Tambaksari, Surabaya. Kuncinya adalah mendekatkan merek ke konsumen dengan berbagai cara, termasuk media sosial.
DARAH wirausaha Royhan Ni’amillah sebenarnya sangat kental. Kakeknya merupakan pendiri Bakso Pak Kus, salah satu kuliner legendaris Kota Pahlawan. Melihat budaya itu, dia pun memulai usaha ketika remaja. ’’Mulai usaha sejak saya sekolah di SMA Negeri 9 Surabaya. Meski hanya jualan aksesori ponsel,’’ ceritanya kepada Jawa Pos (Grup Radar Bogor) pekan lalu.
Lulus SMA, Roy, sapaannya, sudah melakukan banyak upaya trial and error. Awalnya, dia buka cabang usaha bakso kakeknya di Surabaya Timur, tetapi gagal. Sebab, sewa lahan makin lama makin tinggi. Dia juga menjalankan warung kopi di lahan milik pamannya. Namun, yang didapat hanya Rp30 ribu–Rp 50 ribu per hari. ’’Paman saya memang punya warung, tapi hanya buka sore sampai malam. Saya pinjam warungnya untuk buka pagi,’’ tutur pria kelahiran 29 Agustus 1997. Namun, pikirannya terus fokus untuk bisa mendulang rezeki dari pintu entrepreneur. Dari ngudek kopi di warungnya, tercetuslah untuk bikin usaha jajanan. Roy bersama tiga kawan nongkrong merancang business plan. Awalnya, mereka ingin mendirikan usaha pentol modern. Niat itu diurungkan karena harga daging mahal dan tak bisa menyimpan stok adonan pentol. Saat itu modal yang terkumpul hanya Rp 110 ribu. ’’Pengolah adonan juga cuma ada pagi. Kalau ternyata laku habis, kami otomatis harus tunggu besok. Kalau tidak, harus buat stok lebih dulu,’’ jelasnya. Sepakatlah untuk mengganti jalur ke produksi pisang cokelat. Sebab, mereka bisa beli pisang kapan saja kalau butuh tambahan. Dari sana, konsep digodok. Nama yang muncul adalah Gedang Sekawan; Gedangdu’en; atau Mafia Gedang. Akhirnya, nama Mafia Gedang dipilih karena cocok dengan kisah hidup mereka. Dia tak menampik bahwa kehidupan di Tambaksari penuh dengan maksiat. Mulai judi sampai alkohol. ’’Konsepnya cocok dengan kami. Karena itu, kami pilih nama mafia,’’ bebernya Pada 1 Mei 2019, dia memulai usaha tersebut dengan cara menitipkan dagangannya ke warung sekitar. Dari untung Rp 2 ribu per porsi, warung mendapatkan sekitar Rp 800. Berjalan lancar, dia akhirnya memulai pesanan online, lalu mendirikan gerai offline. Sampai terjadinya pandemi. Saat itu semua road map yang disiapkan hancur. Satu per satu tim Mafia Gedang gugur. Hanya Roy yang kukuh ingin mempertahankannya. ’’Usaha ini sudah saya anggap anak sendiri, Mas. Makanya keuntungan usaha, saya habiskan semua untuk investasi,’’ tuturnya. Usahanya stagnan hingga satu keajaiban terjadi. Saat itu dia harus mengantarkan pesanan pisang di Sidoarjo, tetapi bingung mencari rumah. Sebagai pria generasi MZ, dia pun memposting kisahnya ke TikTok Tak disangka, unggahannya mendapatkan banyak perhatian dari warganet. Saat itu Roy mulai melakukan parodi-parodi untuk terus mendapatkan perhatian. ’’Di sana saya sadar, jalan untuk membesarkan usaha ini ya dari personal branding. Sebagai pengusaha UMKM yang ingin jualan pisang,’’ tegasnya. Dari sana, dia mulai memperoleh status sebagai selebgram/influencer. Brandnya pun semakin besar. Kini, dia harus mempersiapkan 5 ton pisang untuk 5 ribu porsi bagi 270 mitranya di seluruh Indonesia. Salah satu kunci yang membuatnya berhasil mengembangkan bisnis meski melakukannya di kampung adalah mengajak warga sekitar. ’’Kami mengajak ibu-ibu sekitar rumah untuk membantu produksi. Tentu saja, kualitas produksinya tetap kami awasi agar sesuai standar,’’ paparnya. (jp)
KONSISTEN: Roy dibantu para mafia milenial dan ibu-ibu warga sekitar akhirnya mampu bertahan sebagai jajanan yang punya branding.