3 minute read
Askrindo-BTN Kerjasama Line Facility
JAKARTA –PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Bank Tabungan Negara (BTN) menjalin kerja sama line facility senilai Rp1,5 triliun. Ini menjadi rangkaian tindak lanjut kerja sama, yang sudah terjalin antara PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Bank Tabungan Negara (BTN). Adapun perjanjian Kerjasama Line Facility dilakukan Erwan Djoko Hermawan selaku Direktur Operasional PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dengan Benny Yoslim selaku SEVP Wholesale Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), yang disaksikan Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, di Jakarta pada 14 Februari 2023 lalu. Sekedar informasi, Line Facility merupakan fasilitas plafond yang diberikan perbankan untuk penerbitan kontra bank garansi oleh penjamin. Direktur Operasional Askrindo Erwan Djoko Hermawan dalam keterangannya mengatakan kerjasama tersebut diatas merupakan penyempurnaan dari kerjasama yang telah ada sebelumnya. ”Adapun potensi penggunaan Line Facility di tahun 2023 akan dapat diprediksi maksimal memenuhi kebutuhan Bank BTN karena Fasilitas yang diberikan berupa Revolving, dengan jangka waktu perjanjian Kerjasama selama 36 bulan (3 Tahun),” ujar Erwan Djoko Hermawan. Erwan menuturkan, dalam kurun waktu lima tahun sebelumnya, nilai kerjasama pertanggungan mencapai Rp5,3 Triliun dengan total sebanyak 6.908 debitur. Pada masa itu, Askrindo menargetkan segmen Small Medium Enterprise (SME) dan
Sosok di Balik Kesuksesan Jawara Bakery, Wanto Chandra
Pelajari Langsung, Ciptakan Varian Roti yang
Di Bogor, banyak dijumpai toko roti dan kue. Salah satunya Jawara Bakery. Di belakang kesuksesan toko roti yang ada sejak 2005 ini, adalah pengusaha bernama Wanto Chandra. Bagaimana Wanto bisa menjalankan usaha tersebut ?
Laporan : OMER RITONGA
Outlet pertama di Jalan Siliwangi, Sukasari. Alasan lain Wanto lebih dulu membuka dan menggeluti toko roti, selain melihat potensi pasar saat itu, juga karena Wanto menyukai dan menikmati kuliner berbagai jenis roti. Seiring waktu, Jawara Bakery berkembang dan Wanto memantapkan outlet pertama fokus pada penjualan berbagai jenis roti.
BOGOR menjadi satu kota tujuan wisata kuliner. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya restoran dan toko roti, cake maupun pastri. Salah satu yang mengambil peluang itu adalah Jawara Bakery.
Berkembangnya Jawara Bakery tak lepas dari tangan dingin Wanto Chandra. Wanto memulai bisnis rotinya pada 17 Juli 2005. Diawali dengan penjualan dan produksi di Jalan Siliwangi, Sukasari Bogor. Alumni Sekolah Kesatuan dan Regina Pacis ini mengaku, sejak sekolah ingin berbisnis hanya bukan toko roti dan cake tapi coffee shop.
Dengan niat bulat, Wanto memutuskan belajar terkait bisnis yang akan digelutinya.
Menurut pria yang hobi olahraga menembak ini, membuka cofffe shop tidak cukup menyediakan kopi, harus tersedia juga berbagai jenis roti, kue dan minuman lain.
”Masa tamu minum kopi saja. Terus saya belajar bikin roti , belajar bikin ice cream buat temennya kopi,”ujar Wanto.
Dengan pertimbangan tersebut, Wanto lebih dulu belajar dan membuka wawasan serta melihat potensi pasar pada saat itu.
Setelah beberapa saat, sudah memiliki ilmu, akhirnya pada 17 Juli 2005 , Toko Roti Jawara
Bakery resmi dibuka.
”Pertama buka itu 17 Juli 2005. Awalnya mau buka coffee shop. Saat itu, belum begitu banyak coffee shop , budaya nongkrong sambil wifi belom jalan, tapi roti saya banyak yang suka , lalu diputuskan jualan roti saja,” ujar Wanto kepada Radar Bogor, kemarin.
Nah, untuk tahun pertama, Jawara Bakery memproduksi dan menjual aneka roti manis, brownis, bolu, pie. Dengan produk yang ada saat itu, Wanto dibantu beberapa karyawan sebagai tim terus berinovasi menambah jenis roti.
Ternyata menjalankan Jawara Bakery, kata Wanto, tidak semudah membalikkan badan dan Wanto menghadapi berbagai tantangan. Terutama dalam hal pemasaran. Apalagi, di tahun pertama berdiri, belum banyak yang mengenal roti dari Jawara Bakery.
”Banyak yang gak laku, gak terjual. Roti sisa produksi hari sebelumnya numpuk di toko. Sementara harus menyajikan roti yang baru, produksi harus jalan terus. Cukup
Komersil, baik nasabah BTN maupun Internal dari nasabah Askrindo. Sementara itu, Obyek Perjanjian Kerja sama ini adalah risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan pencairan Bank Garansi oleh BTN sebagai Penerima Penjaminan karena Klaim yang diajukan oleh Obligee.
“Lebih lanjut, penjaminan atas perjanjian ini meliputi proyek-proyek Konstruksi (Pekerjaan Sipil) serta Pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan sumber dana APBN/APBD, BUMN/ BUMD dan swasta,” jelas Erwan. Kerjasama bisnis Asuransi antara Askrindo dan BTN yang saat ini berjalan terdiri atas Pertanggungan KPRS FLPP, Asuransi Kredit Menengah, Asuransi Umum, Kontra Bank Garansi, termasuk dalam hal ini dalam progress Kerjasama Asuransi Umum & Kontra Bank Garansi online. (* mer/b)
Beragam
lama,” terang Wanto. Tapi Wanto sadar, memulai usaha tidak mudah dan harus tetap bertahan, untuk roti yang tidak laku dan kualitas masih bagus dan layak di dimakan, dibagikan dan dibawa pulang karyawan serta panti asuhan. Selain tidak mubazir, dengan membagikan roti produksi Jawara Bakery bisa dikenal warga Bogor lebih luas.
”Jadi roti yang gak laku tapi masih bagus , saya bagikan ke karyawan , karena banyak rotinya kita bagikan juga ke panti-panti asuhan yang dekat,” ungkap pria yang aktif di berbagai kegiatan di Bogor ini. Tanpa mengenal lelah dan bosan, didukung tim yang loyal, setia dan kuat akhirnya Jawara Bakery dikenal dan dinikmati masyarakat Bogor.
Sementara tantangan mempertahankan usaha saat ini, selain kompetitor yang semakin banyak juga harga bahan pembuatan roti yang cenderung tidak stabil. ”Kadang bingung buat harga. Bahan baku naik tapi harga jual susah untuk dinaikkan. Harus mencari trik, roti bisa dijual dan abis dengan harga sama tanpa menambah modal yang besar lagi,” ucap dia. (mer/c)
Sampaikan unek-unek Anda terhadap layanan