3 minute read

Warga Jonggol Jual Satwa Langka

Satu Ekor Capai Rp3 Juta

JONGGOL– Warga Jonggol berinisial SM (36) diciduk polisi.

Pria asal Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor itu, menjalankan bisnis terlarang. Dia menjual satwa langka dan dilindungi, secara online.

Kasat reskrim Polres Bogor AKP

Yohanes Redhoi Sigiro, menuturkan, pelaku ditangkap di rumahnya. Saat penangkapan ada enam satwa langka dan dilindungi, di rumah terduga pelaku.

”Hewan-hewan itu disimpan di kandang dan kardus,” kata dia kepada

DILINDUNGI: Tampak salah satu satwa langka yang dijual pelaku dan disita petugas saat penggerebekan.

Radar Bogor, Kamis (16/2).

Enam satwa langka yang jadi barang dagangan warga Jonggol itu yakni, elang bulat putih, landak Jawa, anak lutung budeng dan surili serta anak owa jawa. ”Terduga pelaku ini menjual satwa langka itu hingga Rp3 juta. Sudah ada delapan ekor hewan, yang dijual dalam kurun waktu satu tahun menjalankan bisnis ini,” papar dia.

Hewan-hewan langka dan dilindungi yang dijual terduga pelaku ini, dibeli dari para pemburu liar. Hewan tersebut dibeli dengan harga murah dan dijual

EVAKUASI: Aparat polisi dibantu warga mengevakuasi jenazah yang tersambar kereta api di Kampung Salimah Proweh Cilejet.

Warga Banten Tersambar Kereta

PARUNG PANJANG – Seorang pria paruh baya meninggal dunia usai tertabrak kereta api di perlintasan kereta api, tanpa palang pintu di Kampung Salimah Proweh, Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parungpanjang, Kamis (16/2) siang. Korban yang bernama AS (37) yang beralamat di Desa Wanti Sari

Kecamatan Leuwidamar Provinsi

Banten , yang mengendarai sepeda motor seorang diri tersebut tertabrak kereta api dengan nomor KA 2046

(Thn-Rk) di lokasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu.

”Korban meninggal langsung di lokasi kejadian pun langsung mendapat penanganan Polsek Parung panjang bersama security PKD dari kereta api,” kata Kapolsek Parung Panjang AKP Suharto. Dia menjelaskan, untuk penanganan selanjutnya dilaporkan ke satuan Reskrim dan Unit Gakum satlantas Polres Bogor. ”Korban saat ini sudah kita lakukan evakuasi, sementara itu pihak kepolisian Polsek Parung telah memberikan informasi kepada pihak keluarga,” kata dia.

Sementara Kepala Stasiun Parungpanjang Aang membenarkan adanya kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dan kereta api di Parungpanjang.

”Kalau laporan peristiwa itu sudah ada dan benar kejadiannya di wilayah Parung Panjang,” ucap Aang. (Abi/c) kembali dengan harga mahal. ”Hewan itu berasal dari hutan di Cianjur. Dibeli dari pemburu liar dan juga petani yang mendapatkannya di hutan,” papar dia.

Atas perbuatan tersebut, terduga pelaku dijerat Pasal 40 ayat 2 jucto Pasal 21 ayat 2 undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. ”Ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara,” papar dia. Terduga pelaku SM menjual hewanhewan langka dan dilindungi itu secara online. Dengan memanfaatkan media sosial.

Setelah mendapatkan pembeli, SM kemudian mengirim satwa langka tersebut melalui travel atau bis ekspedisi.

”Setelah diterima pembeli, baru pembeli mentransfer kepada terduga pelaku,” kata kasat Reskrim. (all/c)

Macet Puncak Sering Dikeluhkan

CISARUA–Penanganan permasalahan kemacetan di Jalan Raya Puncak, dianggap pemerintah Pusat belum maksimal. Hal itu dikatakan Anggota DPR RI Dapil Kabupaten Bogor, Mulyadi. Kepada Radar Bogor, ia mengatakan, negara harus hadir dalam menyelesaikan masalah macet di Jalan Raya Puncak.

Mulyadi memaparkan, Jalan Raya Puncak ini menjadi bukan hanya akses lintasan menuju Bandung atau sebaliknya melainkan jalur wisata dan akan terus didatangi wisatawan. Seharusnya, kata dia, kemacetan lalu lintas tidak berlangsung terus menerus setiap akhir pekan. Negara, harus hadir memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

”Saya sudah sering sampaikan. Bahwasanya, saya meminta perhatian luar biasa dari pemerintah pusat untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak ini. Jangan sampai negara tidak hadir dan menganggap tidak ada masalah di sana,” kata dia saat dihubungi Radar Bogor, Kamis (16/2).

Politisi Partai Gerindra itu memaparkan, keluhan kemacetan di Jalan Raya Puncak ini juga sering disampaikan warga Puncak kepada dirinya. Karena kemacetan Jalan Raya Puncak juga berdampak pada mobilitas masyarakat sekitar.(all/c)

UPT Pajak Ciomas Distribusikan SPPT

TAMANSARI–Untuk mencapai hasil maksimal pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), UPT Pajak Daerah Ciomas melakukan percepatan pendistribusian SPPT PBB. Kali ini distribusi dilakukan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (15/2).

Kepala UPT Pajak daerah Ciomas Herry Gianantha memaparkan, distribusi PBB P2 ini dilakukan di sela-sela rapat minggon yang dilaksanakan di Kecamatan

Tamansari, Kabupaten Bogor. ”Kami sudah distribusikan, diharapkan dengan ini target triwulan pertama bisa tercapai,” katanya kepada Radar Bogor Rabu (15/2).

Herry memaparkan, dengan pendistribusian yang cepat, pihaknya berharap pemerintah desa dapat

SOSIALISASI: UPT Pajak Daerah Ciomas mendistribusikan SPPT PBB di Kecamatan Tamansari, Kabupaten langsung mengambil tindakan, sehingga desa yang bersangkutan dapat mengintruksikan masyarakat untuk segera membayar pajak.

Sementara itu untuk target pendapatan dari PBB di kecamatan Tamansari pada triwulan pertama yakni Rp1.849.304.259. (all/c)

This article is from: