3 minute read

Empat Kali Tanpa Menang!

BOGOR–Puasa kemenangan

Persikabo memanjang menjadi

14 laga beruntun. Laga pekan ke-26 Liga 1 antara Persikabo vs PSIS berakhir dengan skor

0-0.

Tak ada gol tercipta dalam partai Persikabo vs PSIS digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (21/2)

Persikabo gagal mengalahkan sang tamu PSIS Semarang meski memproduksi lebih banyak kans mencetak gol. Alhasil, Persikabo besutan Aidil Sharin

Sahak masih belum mampu memutus tren negatif.

Tim beralias

Laskar Padjadjaran kini gagal meraup kemenangan dalam

14 partai Liga 1 secara beruntun.

Berkat hasil ini, Persikabo tak beranjak dari posisi ke-15 klasemen Liga 1 2022-2023 dengan raihan 26 angka.

Persikabo sangat pantas menyesali hasil akhir melawan

PSIS Semarang. Sebab, mereka tampil mendominasi dengan menciptakan cukup banyak peluang. Akan tetapi, penampilan prima kiper PSIS, Adi Satryo, membuat kans-kans milik Persikabo mentah.

Peluang apik yang datang pada menit ke-60 via sepakan

Dimas Drajad juga gagal menemui jaring gawang PSIS Semarang.

Drajad yang memotong sebuah operan tarik dari sayap kanan, mendapati tembakannya melenceng. Lima menit jelang bubaran, Bruno Dybal juga melihat eksekusi tendangan bebasnya masih melambung di atas mistar gawang. PSIS baru terlihat menyengat pada menit akhir. Namun, sepakan Fredyan Wahyu dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Syahrul Trisna. Partai Persikabo vs PSIS pun berakhir tanpa diwarnai gol. Pertandingan berujung dengan skor kacamata 0-0.

Usai laga, caretaker PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, mengaku pemainnya sudah bermain bagus. Sama halnya dengan Persikabo 1973.

Ia meneruskan, Persikabo berhasil mendapat peluang mencetak gol di menit awal laga, melalui Juninho. Namun pelung tersebut tidak berbuah gol. “Ini menandakan agresifitas pemain tuan rumah, sangat ngotot. Sama halnya dengan pemain kami, yang terus menyerang tapi tidak mampu membuahkan gol hingga laga usai,” kata mantan pemain Persib Bandung itu.

Meski demikian, Ridwan mengapresiasi perjuangan timnya, yang berhasil membawa pulang satu poin dari markas Persikabo 1973.

“Kita ucapkan terima kasih atas kerja keras pemain dalam meraih satu poin di laga kali ini,” kata Ridwan. Sementara itu, Pelatih Persikabo 1973, Aidil Sharin Sahak, mengaku, pada laga ini, agresifitas timnya sangat bagus. Buktinya delapan peluang gol berhasil diciptakan pemain. Namun delapan peluang itu belum berbuah gol. “Yang jelas kita akan terus memperbaiki kelemahan,” kata Aidil.(rur)

INDONESIA U20 0-1 GUATEMALA U20

Dua Kali

Alami Kekalahan

JAKARTA–Timnas Indonesia U-20 kembali menelan kekalahan di ajang mini tournament jelang Piala Dunia U-20 2023. Berhadapan dengan Guatemala U-20, Garuda Nusantara tumbang dengan skor 1-0. Bermain di Stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (21/2) tadi malam, timnas Indonesia tampil menggebrak. Anak asuh Shin Tae-yong itu langsung membombardir pertahanan tim lawan sejak awal.

Namun timnas Guatemala U-20 bermain dengan disiplin. Mereka sukses membuat serangan-serangan Indonesia seakan tidak berbahaya di laga ini. Asik menyerang, gawang Indonesia malah bobol di menit ke-21. Menyadari posisi kiper timnas Indonesia, Daffa Fasya terlalu maju, Jorge Abelardo melepaskan tembakan dari tengah lapangan dan bola masuk ke gawang Indonesia. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Timnas Guatemala.

Tertinggal satu gol, timnas Indonesia U-20 meningkatkan intensitas serangan mereka. Namun mereka masih kesulitan menembus pertahanan Guatemala yang bermain sangat baik di laga ini. Di menit ke-58 Guatemala harus bermain dengan 10 pemain setelah Julio Fernando Garcia kedapatan menendang kepala Hokky Caraka. Alhasil wasit tidak ragu untuk mengangkat kartu merah.

Unggul jumlah pemain, Garuda Nusantara semakin agresif menyerang. Salah satu peluang berbahaya yang diciptakan Indonesia adalah tendangan Resa yang mengarah ke gawang Guatemala, namun sayang bola malah mengenai mistar gawang lawan.

Di sisa babak kedua dan masa injury time, timnas Indonesia terus menerus menggempur pertahanan Guatemala. Namun pertahanan rapat tim asal Amerika Tengah itu terlalu rapat, sehingga skor 1-0 tidak berubah hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.(net)

CIBINONG–Pertandingan Persikabo 1973 melawan PSIS Semarang, pada lanjutan BRI Liga 1, di Stadion PakansariCibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (21/2), sepi penonton.

Tribun bagian utara yang biasa dipadati Kabomania terlihat kosong. Begitu juga di bagian timur, tak ada penonton sama sekali. Berdasarkan pengumuman yang disampaikan panitia, jumlah penonton yang menyaksikan laga hanya sekitar 126-an pasang mata saja. Melihat situasi seperti ini, Panglima Kabomania, Muhammad Yusuf Kiat mengatakan, turunnya jumlah penonton bisa diakibatkan merosotnya prestasi Persikabo 1973 yang di 12 laga tak pernah menang. “Dalam keadaan seperti ini, tim butuh dukungan. Salah jika mereka memboikot sebuah pertandingan. Mari bersamasama dukung perjuangan Laskar Pajajaran dengan datang langsung ke stadion,” kata pria yang akrab disapa Djendral tersebut. Masih menurut Djendral, manajemen sudah mengabulkan pergantian nama dari Tira Kabo menjadi Persikabo 1973. “Keinginan suporter sudah dikabulkan manajemen. Kini, saatnya suporter memberikan yang ternbaik untuk tim. Menang kami kudung, kalah kami sanjung dengan memberikan support,” tandasnya. Sementara itu, salah satu

This article is from: