1 minute read

Ketua Bappilu Demokrat Dilarang Gaduh

JAKARTA–NasDem menanggapi pernyataan Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief soal pendamping Anies Baswedan yang tak kunjung diumumkan. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem, Ahmad Ali, merespons pernyataan Andi Arief yang menyebut partainya akan memikirkan opsi lain jika Juni 2023 tidak ada kepastian deklarasi capres-cawapres.

NasDem menilai Demokrat mencari opsi lain lantaran tidak mendapat kepastian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan jadi cawapres Anies Baswedan. Ali mengatakan sejak awal partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sudah sepakat untuk membentuk kerja sama. Bahkan, berdasarkan piagam perjanjian, setiap partai menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies Baswedan. “Memberikan mandat kepada Anies untuk memilih cawapresnya.

Nah, mandat itulah yang hari ini dan digunakan Anies untuk melakukan seleksi untuk mencari kira-kira yang pas,” tutur Ali.

“Mau ambil opsi lain? Pasti di pikiran kamu opsi lain itu Demokrat mau menarik diri dari Koalisi Perubahan. Atau mungkin bisa jadi karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia ingin mengatakan bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar,” kata Ali lagi.

Ia mengatakan, turunnya elektabilitas Partai Demokrat di Litbang Kompas juga dialami oleh NasDem. Ia menilai bisa saja penurunan itu lantaran ada partai yang ingin memaksakan kadernya menjadi pendamping Anies Baswedan. Menurutnya, sesuai survei Kompas terakhir, ada penurunan atau suara Demokrat agak menurun. Namun itu tidak saja terjadi pada Demokrat, NasDem juga mengalami hal sama. “Terus menjadi alasan itu, ya saya berpikir lain juga,” tutur Ali. Lalu Ali memberikan analisa sebaliknya terkait penurunan suara partai politik ini, terutama anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Jangan-jangan Anies ini tidak naik surveinya, dan kemudian partaipartai yang berkoalisi turun surveinya karena ada partai yang sudah secara terbuka memasang-masangkan, terkesan memasangkan Anies dengan kader tertentu,” sambungnya.

This article is from: