1 minute read

Jangan Jauhi Wong Cilik!

BOGOR– Politisi gaek PDI

Perjuangan, Rudi Harsa Tanaya mengingatkan kepada kader-kader partai berlogo kepala banteng agar tidak melupakan sejarah, dan tujuan awal berdirinya parpol besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu menilai, PDIP memiliki sejarah panjang bersama rakyat, terutama pada awal-awal pendiriannya di rezim Orde Baru.

Pria yang dikenal dengan akronim nama RHT ini, meminta agar para kader muda PDIP, untuk tak lupa dengan tujuan awal pendirian partai.

Sesuai dengan slogannya sebagai

’Partai Wong Cilik’, yang harus memiliki keberpihakan kepada rakyat kecil. “Partai ini bisa berjalan dan besar seperti sekarang, karena kedekatan dengan rakyat. Terbukti saat (dualisme partai), Ibu (Megawati) nggak disukai Orba, tapi beliau mendapat simpati rakyat. Makanya saat itu penuh dengan perjuangan,” bebernya.

Rudi mengungkapkan, sebagai saksi berdirinya PDI Perjuangan, sudah selayaknya para pengurus, fungsionaris hingga kader-kader partai berlogo kepala banteng itu terus membersamai rakyat. “Dulu kita tetap berada di bawah bareng rakyat, setelah jadi partai besar, jangan pernah melupakan mereka, agar tetap konsisten dengan nilainilai perjuangan yang membesarkan partai,” tegasnya. Rudi juga menilai, keterlibatan dan peran serta para tokoh senior PDI Perjuangan masih diperlukan.

Khususnya yang ikut dalam perjuangan membesarkan partai pada rezim Orba. Tujuannya, agar tetap ada warna. “Selain itu, yang membedakan PDI Perjuangan dengan parpol-parpol nasionalis lainnya yakni kedekatan erat dengan rakyat,” tukasnya.(rur)

SENIOR: Politisi senior PDI Perjuangan, Rudi Harsa Tanaya saat menjadi tamu dalam podcast Bicara Bogor, belum lama ini.

Menurutnya, supaya asumsi seperti itu tak beredar, sudah semestinya anggota partai di KPP tak menyampaikan pernyataan yang membuat gaduh.

Ali mengingatkan komitmen awal terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan. “Supaya kita tidak membangun asumsi yang kemudian membuat kegaduhan, yang berpo tensi membuat keretakan di internal koalisi,” jelasnya.(pojoksatu)

Paling Disukai Generasi Z

JAKARTA–Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menyoroti hasil Survei Litbang Kompas terbaru yang menyatakan bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tertinggi di kalangan Gen Z atau warga berusia 17-26 tahun dibandingkan nama lainnya.

Ujang menjelaskan apa yang sekiranya menjadi alasan Prabowo paling banyak dipilih Gen Z, dengan raihan 32,7 persen

Ujang mengatakan alasan pertama adalah kondisi dunia yang dinamis dan berubah-ubah, yang menjadi kekhawatiran sendiri bagi Gen Z akan masa depan.

Sosok Prabowo dinilai mumpuni untuk memecahkan masalah itu. “Selain itu ia juga memiliki karakter yang cenderung pemberani, tegas, dan tenang, yang diyakini bisa memenuhi keinginan anak-anak Gen Z,” kata Ujang.

Kedua, dengan demikian Prabowo dapat dianggap sebagai sosok yang menawarkan masa depan terbaik untuk Gen Z(fjr)

This article is from: