2 minute read
Armada BisKita Tidak Akan
Bertambah
BOGOR Kurangnya unit
BisKita Transpakuan, membuat para penumpang kerap menunggu lama dan menumpuk di halte. Mereka acap kali mengeluh dan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menambah armada di koridor yang banyak penumpangnya. Sayangnya, pemkot menyatakan tidak akan menambah jumlah unit BisKita.
Pernyataan itu disampaikan
Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bima mengakui, penumpukan terjadi akibat sedikitnya jumlah BisKita. Akan tetapi, dirinya tidak akan menambah jumlah bis di koridor yang sama.
“Ya itu karena jumlah bisnya sedikit. Tapi kita tidak menambah bis di koridor yang sama melainlam menambah koridor lain,” terangnya.
Pemkot Bogor berencana akan menambah dua koridor yang saat ini belum beroperasi, yakni koridor 3 dan 4. Trayek yang dilayani pada koridor 3, ialah Terminal Bubulak hingga Sukasari. Koridor ini memiliki panjang 25,4 kilometer (km). Sementara trayek dikoridor 4 melayani Ciawi hingga Ciparigi, sepanjang 36,0 kilometer. Selain itu, pemkot juga tengah menunggu hasil pembahasan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) soal pengusulan tarif BisKita.
“Kami sudah usulkan tarifnya, sekarang sedang dalam proses pembahasan. Kami menunggu karena bola (keputusan) di BPTJ,” tutur Bima.
Ia menyatakan tarif yang diusulkan sudah melalui serangkaian proses kajian. Pihaknya juga berharap sistem pembayaran dapat terintegrasi dan berupa tiket terusan.
Namun dirinya tidak dapat memastikan sistem yang akhirnya diterapkan. “Nanti kita lihat sejauh mana itu bisa
Disdukcapil Jangkau Warga
Lewat Sampurasun
BOGOR–Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor meluncurkan program baru bernama Sampurasun Disdukcapil, Senin (27/2).
Kepala Disdukcapil Kota
Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan, program tersebut merupakan kepanjangan dari Santun Menjawab Persoalan Untuk Segerakan Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Sesuai namanya, Sampurasun Disdukcapil bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, untuk mendapatkan informasi dan konsultasi terkait dengan masalah kependudukan dan pencatatan sipil. “Masyarakat kini bisa mendapatkan informasi dan layanan konsultasi dari mana saja tanpa perlu datang ke Kantor Disdukcapil. Itu bisa mereka daparkan melalui hotline WhatsApp yang mulai beroperasi pada Senin, 27 Februari 2022,” ujarnya kepada Radar Bogor. Disdukcapil membuka dua nomor hotline yakni 081290003271 dan 082190003271. Ganjar menerangkan, kedua nomor tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pada jam kerja kantor, yakni Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 WIB. “Semua masalah kepen- dudukan bisa ditanyakan melalui kedua nomor itu. Misalnya menyangkut perubahan elemen data di KTP seperti alamat, status kawin, status pekerjaan, ganti foto, dan lainnya. Atau soal perubahan kartu keluarga, akta kelahiran, ganti nama, perbaikan nama, perubahan nama, akta kematian, kartu identitas anak (KIA), hingga soal Identitas Kependudukan Digital (IKD),” terangnya.
Peluncuran hotline itu, di harapakan nya bisa memper mudah masyarakat yang selama ini kebingungan menyelesai kan masalah mengenai persoalan tersebut. Itu juga menjadi upayanya mendekatkan diri kepada masyarakat yang se lama ini sibuk bekerja sehingga tak memiliki waktu luang untuk datang ke Kantor Disdukcapil. “Selama ini masyarakat kami sediakan 2 jalur komunikasi yaitu offline di Kantor Disdukcapil yaitu pojok layanan aduan. Kedua lewat media sosia Instagram disdukcapil. Tapi tidak semua warga sempat datang karena bekerja sampai malam dan tidak semua warga punya akun media sosial. Makanya buka di luar jalur itu agar masyarakat punya ruang lebih untuk berkomunikasi,” tuturnya. (fat/c) diterapkan,” ucap dia.
Di waktu lain, Bima menegaskan, penerapan tarif akan dilakukan pada tahun ini. Hal itu sempat disinggung olehnya dalam launching Calendar of Event (COE) Kota Bogor pada Jumat (17/2) lalu. Bima menyebut, penambahan koridor rencananya akan dilakukan pertengahan tahun. Sebab dirinya menilai, aksesibilitas menjadi faktor penentu kesuksesan penyelenggaraan event pariwisata. “Pertama atraksi, kedua amenitas atau fasilitas pendukung, ketiga aksesibilitas, dimana harus memikirkan keterjangkauanya menuju satu titik, menggunakan angkutan publik, atau sebagainya. Ketiga aspek ini penting untuk terus improve. Dengan Biskita Insyallah pada pertengahan tahun menambah dua koridor baru. Ada Koridor 3 dan 4 lewat Surken,” papar dia. (fat/c)