4 minute read

Waspada, Tawaran Properti Murah Samisade Lanjut, Jika Iwan Jadi Bupati

properti rumah yang diinginkan hingga saat ini tak pernah ada. “Iya, korbannya sudah banyak,” ujar R, salah satu korban, Rabu (1/2).

BEROPERASI: Tampak salah satu bus damri yang beroperasi di Kecamatan Leuwiliang menuju Cicangkal Rumpin, diadukan pengguna.

Supir Damri Bantah Naikkan Tarif

RUMPIN – Supir dan kernet Damri jurusan Leuwiliang Cicangkal membantah kenaikan tarif dua kali lipat. Pengelola mengaku tidak menaikkan sebesar Rp20 ribu ke masyarakat, pengguna transportasi wilayah Rumpin.

”Jadi Minggu yang lalu ada warga melakukan pengaduan ke kantor pusat mengenai tarif, infonya kami di lapangan menaikan tarif sampai dua kali lipat,” kata Supir Damri Herdi ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (31/1). Ia menjelaskan, efeknya semua supir dilakukan BAP dan sempat ditanyai pihak pool terkait informasi kenaikan tarif Damri jurusan Leuwiliang Ciangkal Rumpin.

”Kami siap diberhentikan kalau terbukti menaikkan tarif, karena sudah jelas tarif menempel di kaca bus,” tegas dia. Bahkan Herdi mengaku, jika kenaikan tarif yang seharusnya Rp 10 ribu menjadi 20ribu, tentu akan banyak yang ‘teriak’ penumpangnya.

”Yang jelas kami semua kru di lapangan ditegur dan membantah tak merasa menaikkan tarif penumpang,” ucap Herdi.

Jadi laporan ini tidak benar, lanjut Herdi, dan jika ada kendala silahkan mengadu yang benar jangan kasih aduan tak sesuai. ”Ini jelas penyebar informasi tidak benar alias hoax,” katanya.(Abi/c)

Seperti yang menimpa sejumlah warga Bogor ini. Mereka menjadi korban penipuan pengembang properti berkedok syariah di Desa Parakan, Ciomas. Harga yang murah membuat mereka kepincut untuk membeli rumah di sana.

Mereka pun rela menggelontorkan uang hingga jutaan rupiah. Bahkan, ada yang tertipu hingga puluhan juta rupiah. Namun,

Ia mengaku sudah melaporkan kasus dugaan penipuan properti tersebut ke Polsek Ciomas. Saat ini, terduga pelaku sudah ditangkap jajaran kepolisian.

Dikonfirmasi, Kabag Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana mengatakan, terduga pelaku penipuan properti itu sudah ditangkap. Saat ini terduga pelaku ditahan di Mapolsek Ciomas. Sementara itu, untuk jumlah korban penipuan properti tersebut masih diselidiki polisi. (all/b)

CIBINONG - Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut, program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) akan terus digulirkan hingga 2026. Namun, jika dirinya terpilih sebagai bupati di periode selanjutnya.

”Program samisade bisa berlanjut sampai 2026, kalau saya kembali jadi bupati,” ucap dia, Rabu (1/2).

Menurut dia, program bantuan keuangan infrastruktur desa itu masuk dalam Rancangan Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024 - 2026.

Namun, di masa itu, merupakan masa transisi kepemimpinan yang sementara akan diisi Penjabat (Pj) Bupati sebelum diisi bupati terpilih.

”Jika dijabat bupati baru, bisa saja program samisade dicoret,” jelasnya.

Sementara itu, Pemkab Bogor kini tengah menyusun dan mematangkan RPD Tahun 2024

- 2026 sebelum masa kepemimpinan Iwan Setiawan habis di akhir 2023.

”Kami selalu berani menganggarkan program samisade hingga 2026,” tukas Iwan.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto meminta program samisade tetap dilanjutkan pada program pembangunan di tahun 2024.

Meski tidak pernah berjalan mulus, namun Rudy menilai banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dari program bantuan keuangan infrastruktur desa tersebut. Khususnya pada akselerasi dan pemerataan pembangunan.

”Secara pribadi maupun kelembagaan, saya meminta agar program bantuan keuangan infrastruktur desa tetap dilanjutkan, dan harus dianggarkan dalam APBD 2024,” ujar Rudy.(cok/c)

ADUPROGRAM: Dua calon kades Desa Leuwimalang, Cisarua, menandatangani formulir pendaftaran dan siap beradu di ajang pilkades serentak Maret nanti.

Dua Calon Perebutkan Posisi Kades

CISARUA- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, diprediksi bakal lebih panas ketimbang pilkades yang ada di kawasan Puncak lainnya.

Pasalnya, hanya ada dua calon kepala desa (Cakades) yang ditetapkan panitia pilkades. Dua calon yang ditetapkan. Yakni, Yayan Nuryana dan Bunyamin. Dengan hanya dua cakades, tentunya bisa membelah warga Leuwimalang menjadi dua kubu. Namun demikian, Muspika Kecamatan Cisarua sudah mengantisipasinya. Camat Cisarua Ivan Pramudya menegaskan, meski dua calon, diharapkan tidak berdampak pada perpecahan di masyarakat.

”Alhamdulilah sampai sekarang ( penetapan calon kades) masih adem,” katanya kepada Radar Bogor Rabu (1/2).

Ivan mengatakan, ia sudah meminta kepada para calon kepala desa untuk bersaing secara sehat dan menjaga para pendukungnya untuk mendukung dengan baik. ”Kita juga nanti akan mengatur kampanye bersama deklarasi damai buat kedua cakades,” papar dia. (all/c)

DIGIRING: Pelaku penipuan properti saat dibawa polisi di Polsek Ciomas. Pelaku sudah menipu calon konsumen hingga miliaran.

Nasib Lulusan SD yang Dibahas dalam Musrenbang Megamendung

Terganjal Zonasi, Anak Kesulitan Masuk SMP Negeri

Setiap memasuki tahun ajaran baru, anak-anak di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang ingin melanjutkan ke SMP negeri tidaklah mudah. Terlebih anak-anak di Desa Cipayung Girang, Desa Cipayung dan Desa Megemendung, Kecamatan Megamendung.

Laporan: MUH ARIF AL FAJAR

SAMPAI saat ini, belum ada SMP Negeri yang menjangkau anak-anak di tiga desa di Kecamatan Megamendung. Tepatnya di Desa Cipayung, Megamendung dan Cipayung Girang.

Jika beruntung, anak-anak yang akan melanjutkan Ke SMP negeri harus ke sekolah yang ada di Kecamatan Ciawi. Namun, kemungkinan itu sangat kecil. Sistem zonasi membuat banyak anak di Megamendung, tidak bisa masuk SMP negeri.

Permasalahan inipun menjadi salah satu yang dibahas dalam Musrenbang Kecamatan Megamendung, yang dilaksanakan Rabu (1/2). Bahkan, kebutuhan SMP Negeri ini menjadi usulan prioritas dalam Musrembang Kecamatan Megamendung tersebut. ”Tadi, ada 200 poin yang disam- paikan dan dibahas di Musrenbang. Soal SMP negeri ini menjadi prioritas,” kata Camat Megamendung Acep Sajidin, kepada Radar Bogor usai kegiatan Musrenbang Rabu (1/2).

Acep memaparkan, keberadaan SMP negeri ini menjadi prioritas dalam pembahasan, lantaran sering dikeluhkan oleh masyarakat. Menurut dia, anak-anak di Megamendung, ketika penerimaan siswa baru banyak yang tidak masuk dengan sistem zonasi.

”Untuk SMP Negeri hanya ada di Ciawi, jadi kalau warga kami masuk ke sekolah itu, warga kami kalah jauh dengan sistem zonasi,” paparnya.

Dengan adanya SMP negeri di wilayah Kecamatan Megamendung, kata Acep, akan sangat membantu masyarakat.

RAPAT: Suasana musrenbang Kecamatan Megamendung yang membahas usulan pembangunan SMP negeri di wilayahnya.

”Terlebih di Desa Cipayung, Cipayung Girang dan Desa megamendung. Anak-anak di tiga desa ini paling terdampak ketika penerimaan siswa baru,” tutur Acep. Sementara itu, poin lain yang dibahas dalam Musrembang, kata dia, masih banyak permasalahan yang ada di Kecamatan Megamendung ini untuk berkembang, misalnya, infrastruktur, air bersih, dan kesehatan.

”Infrastruktur, pengairan dan kesehatan menjadi prioritas agar di wilayah kami bisa maju dan nyaman untuk kepentingan masyarakat di Kecamatan Megamendung, walaupun di bahas di Musrenbang dari 200 item nantinya bisa terealisasi,” terangnya. Sementara di tempat yang sama, Kepala Desa Cipayung Girang, Sri Budi Sayekti mengaku setuju dengan adanya pembangunan SMP Negeri, untuk mempermudah warga dari Desa Cipayung Girang, Desa Megamendung dan Pasir Angin. ”Apalagi ini kan sistem zona, kalo dibangunkan SMP Negeri bagus, jaraknya tidak terlalu jauh dan bisa terjangkau,” paparnya. (all/c)

This article is from: