3 minute read

Tiga Capres Diprediksi Bakal Bertanding

JAKARTA–Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memprediksi, berdasarkan dinamika politik di Tanah Air saat ini, akan ada tiga calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

“Kalau melihat dinamika saat ini, kemungkinannya ada tiga (capres),” kata Ujang.

Ia menyampaikan tiga capres itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berpotensi diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta mantan

Dirayu Cak Imin ke PKB

JAKARTA–Sandiaga Uno kini sudah resmi tidak berstatus kader Partai Gerindra. Setelah lama diisukan akan hengkang dari partai yang dinahkodai

Prabowo Subianto itu.

Sebelum hengkang, kabar itu diikuti dengan isu akan berlabuhnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Tapi hingga kini, Sandi belum terdaftar sebagai kader Partai Kakbah itu. Sandi mengaku tak mau tergesa-gesa.

Kabar itu sampai di telinga

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. “Lho kirain bro @ sandiuno udah pasti masuk PPP?” ungkapnya, Selasa (2/5).

Lebih lanjut, pria yang karib disapa Cak Imin ini meminta Sandi bergabung ke partai yang dinahkodainya. Apalagi, menurut dia, Sandi merupakan Nahdlatul Ulama. “Masu PKB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Meskipun begitu, menurut Ujang, jumlah capres tersebut masih dinamis bergantung pada perkembangan dinamika politik di Indonesia ke depannya. Ia menilai terdapat kemungkinan pula Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

“Semuanya masih serba mungkin, serba dinamis, masih serba cair. Semua kemungkinan format koalisi masih mungkin terbentuk, terjadi. Mungkin, bisa tiga poros tergantung dina mika, perkembangan politik ke depan,” ujar dia.

Sebelumnya pada Jumat (21/4), PDIP telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024-2029 dalam Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahim Idul Fitri 1444 Hijriah di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

“Mengucapkan menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ucap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(jpc) deh, dijamin berkah. Apalagi setahuku dia itu asli NU,” ucapnya. Terpisah, Sandi mengaku sampai saat ini dirinya masih dalam proses untuk masuk atau bergabung sebagai kader PPP. “Masih proses dan kita hormati prosesnya, akan ada penjajakan, akan ada pendekatan,” katanya saat dijumpai di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5).

MASIH PROSES: Sandiaga Uno masih dalam proses bergabung bersama parpol baru, yang digadanggadang akan berlabuh ke PPP.

Mantan politisi Partai Gerindra itu mengatakan, dirinya sejauh ini terus berhubungan dengan para pimpinan PPP, serta mendengar juga masukan dari para kiai dan ulama atas keputusannya bergabung dengan PPP.

“Karena tentunya harapannya ke depan itu ada kesatuan pemikiran untuk melangkah ke depan. Jadi teman-teman sabar saja, berproses, PPP juga memiliki proses internal yang mereka sedang jalani,” jelas pria kelahiran 28 Juni 1969 itu.

Sandi mengatakan, keputusannya bergabung dengan PPP tidak dilakukan tergesa-gesa, tetapi dengan penuh kehati- hatian, untuk mendapatkan segala bentuk masukan demi kemajuan bangsa.

Saat ditanya tentang isu akan ada pengumuman tokoh besar yang bergabung dengan PPP pada pekan mendatang, Sandiaga hanya tersenyum seraya meminta awak media bersabar. “Kita tunggu dengan sabar, karena yang harus kita lakukan adalah perjuangan untuk memajukan Indonesia. Mempersatukan dan mempercepat pembangunan,” kata Bang Sandi, panggilan akrabnya.(jpnn)

SILATURAHMI: Wiranto saat menemui para petinggi PPP di kantor DPP di Jalan Diponegoro, Senin (1/5).

100 Kader Hanura

Ikut Wiranto

JAKARTA–Parpol-parpol terus berupaya menjaring tokoh jelang Pemilu 2024. Partai Persatuan Pembangunan (PPP), misalnya. Parpol berlambang Kakbah itu bakal mendapat tambahan “amunisi” . Senin (1/5), mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyerahkan seratus nama untuk dapat menjadi kader PPP. Wiranto datang langsung ke kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Kedatangan mantan Menko Polhukam itu disambut Plt Ketua Umum PPP Mardiono beserta jajaran. Lantunan salawat mengiringi. Mardiono juga mengalungkan sorban hijau berlogo PPP. Menurut Wiranto, kedatangannya ke PPP itu antara lain untuk menyerahkan seratus nama mantan kader Partai Hanura yang loyal dengannya. Mereka punya kualitas untuk berjuang bersama PPP. Sebelum menyerahkan nama-nama itu, Wiranto mengaku berbincang dengan mereka untuk memberikan berbagai alternatif dan gambaran partai mana yang cocok. “Ternyata pilihannya jatuh di PPP,” kata Wiranto. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Wiranto yang menyerahkan seratus eks kader Partai Hanura. Menurut dia, mereka akan masuk daftar long list caleg. Baik pusat maupun daerah. “Hal itu semakin memperkuat posisi PPP dan menepis anggapan bahwa tidak ada yang minat nyaleg di PPP,” ucapnya. (jpc)

This article is from: