2 minute read

Cak Imin Mau Ajak Demokrat

JAKARTA–Ketua Umum Par- tai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Muhaimin Iskandar alias Cak

Imin berkunjung ke kediaman

Presiden RI keenam Susilo

Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa

Barat, Rabu (3/5) malam. Kedatangan Cak Imin disambut langsung oleh putra sulung

SBY, yang juga Ketua Umum

Partai Demokrat Agus Harimurti

Yudhoyono (AHY).

Dalam kesempatan ini, SBY juga tampak menyambut keda- tangan Cak Imin di kediamannya. SBY mempersilakan Cak

Imin untuk masuk ke dalam rumahnya yang telihat dipenuhi sejumlah lukisan tangan karya

SBY. “Silakan ke dalam,” kata SBY kepada Cak Imin yang ditemani sejumlah elite PKB.

Sementara itu, Kepala Badan

Komunikasi Strategis Partai

Demokrat Herzaky Mahendra

Putra menyatakan, kunjungan

Cak Imin ke kediaman SBY dalam rangka silaturahmi Lebaran.

Namun, tak dipungkiri akan membahas dinamika politik yang berkembang saat ini.

“Pertemuan yang masih dalam nuansa lebaran ini meru- pakan halal bihalal sambil membahas isu-isu kebangsaan, ini adalah tradisi yang baik. Demokrat dan PKB merupakan parpol yang memiliki hubungan historis yang baik dan memiliki banyak kesamaan pandangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Herzaky. Herzaky menyebut, tujuh bulan lagi akan memasuki masa kampanye Pemilu 2024. Karena itu, perlu komitmen bersama untuk menghindari gesekan antar anak bangsa dan polarisasi. Apalagi ada upaya pihak tertentu untuk terus membenturbenturkan satu sama lain demi memenangkan pemilu.

“Untuk itu, Demokrat dan PKB terus menjalin silaturahmi dan komunikasi, sebagai modal penting menjaga kohesi kebangsaan demi terwujudnya pemilu yang demokratis, serta bebas dari intervensi, intimidasi, dan kecurangan,” tegas Herzaky. Terpisah, Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengaku berencana mengajak Partai Demokrat untuk bergabung dengan Koalisi Besar. Ia menyebut, pihaknya tak ingin berkoalisi dengan hanya satu parpol, melainkan banyak parpol.(jpc)

Kades Nyaleg, Harus Mundur

CIBINONG– Kepala desa

(kades) di Kabupaten Bogor diminta untuk menanggalkan jabatannya jika ingin mengikuti

Pemilu 2024 sebagai calon legislatif.

Hal itu ditegaskan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat

Desa (DPMD) Kabupaten Bogor. Hingga saat ini, setidaknya terdapat 2 orang kades di Kabupaten Bogor yang akan maju dalam kontestasi pileg

2024 mendatang. “Sementara dari hasil monitor ada dua kepala desa di wilayah Bogor Selatan dan Barat yang bersiap maju menjadi caleg,” sebut Kepala

DPMD Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab, Rabu (3/5). Sebelum terjun sebagai caleg, Renaldi mengingatkan agar kades harus mengundurkan diri terlebih dahulu. Menurutnya, pengunduran diri bisa dilakukan setelah diumumkan lolos verifikasi dan syarat-syarat menjadi caleg. “Apabila tidak mengundurkan diri, kepala desa tersebut tidak dapat maju dan bertarung menjadi calon legislatif,” terangnya.

DPMD juga akan berkoordinasi dengan semua kecamatab untuk membantu memonitor kepala desa yang akan mencalonkan diri menjadi caleg.

Bacaleg Masih

Malu-malu

BOGOR–Belum ada bakal calon legislatif (bacaleg) yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor. Tahap pendaftaran calon anggota legislatif Pemilu 2024 telah dibuka sejak Senin (1/5) lalu, hingga 14 Mei mendatang. Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin mengatakan, pihaknya telah bersurat ke partai-partai di Kota Bogor untuk memberi konfirmasi tertulis, dua hari sebelum kedatangannya ke Kantor KPU Kota Bogor. Dengan begitu, KPU Kota Bogor bisa membuat jadwal kedatangan para partai politik untuk mengumumkan daftar calegnya, agar tidak berbentrokan. “Belum ada partai yang kirim surat. Tapi beberapa ada yang mengirim pesan WhatsApp atau telepon, tapi belum ada kepastian kapan datangnya. Kami masih tunggu surat tertulisnya,” kata Samsudin, Selasa (2/5).

Menurut dia, dari 18 partai politik se-Kota Bogor, masing-masing partai dapat mendaftarkan bacaleg maksimal 50 orang. Caleg-caleg tersebut tersebar di lima daerah pemilihan (dapil).

“November baru boleh kampanye. Akhir November sampai Februari 2024, total masa kampanye 75 hari,” sebutnya.

Lebih lanjut, Samsudin menjelaskan pada Pemilu 2019, bakal caleg yang didaftarkan partai politik ratarata lolos pada proses administrasi. Beberapa di antaranya ada yang tidak lolos karena administrasi yang tidak lengkap, mengundurkan diri, meninggal dunia, atau digantikan oleh bakal caleg lain oleh pihak partai.

“Nanti yang datang ke kantor KPU sekitar 10 orang saja. Mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, dan perwakilan caleg dari masing-masing partai politik,” tutup dia.(ded)

“Kita juga akan berkoordinasi dengan KPU untuk memantau kepala desa agar mempersiapkan surat pengunduran diri dari jabatannya,” kata Renaldi.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh

Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, Tini Prihatini membenarkan adanya beberapa kades yang ingin menjadi caleg.

“Data sementara ada 3 kepala desa, tapi yang paling banyak mantan kepala desa yang siap maju jadi caleg,” terangnya. Menurutnya, kepala desa tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya jika akan maju dalam pemilihan legislatif. Cukup untuk mengajukan cuti.

“Tinggal mengajukan cuti sampai pemilihan, karena kalau gagal, kepala desa bisa menjabat kembali,” tandasnya.(cok)

This article is from: