
2 minute read
Satu Kampung Kebanjiran
BOGORHujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada siang hingga malam, Rabu (3/5), mengakibatkan bencana di sejumlah wilayah.
Seperti yang terjadi di Kampung Kayumanis RT 1 RW 1, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal. Sebanyak sepuluh rumah warga terendam banjir lintasan, setinggi 40-50 centimeter.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Partrocinio mengungkapkan, banjir terjadi karena meluapnya saluran drainase, yang ada di sekitar permukiman warga. Saluran tersebut, tak mampu menampung debit air karena tersum- bat banyaknya sampah. “Air mulai menggenangi rumah warga pukul 17.00 dan baru surut setelah merendam rumah warga selama 1,5 jam,” ujarnya. Hujan juga membuat atap rumah warga di RT 3 RW 2 Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, ambruk. Dedeh, sang pemilik rumah terpaksa mengungsi, untuk sementara waktu. “Atap yang ambruk di bagian ruang tamu, kamar, dan dapur. Disinyalir ambruknya atap disebabkan strukturnya yang sudah lapuk,” terang Theo. Beruntung, tidak ada korban luka maupun jiwa akibat dua bencana tersebut. (fat/c)
Air mulai menggenangi rumah warga pukul 17.00 dan baru surut setelah merendam rumah warga selama 1,5 jam.” TEOFILO
Wanti-Wanti Pembangunan Museum Pajajaran
BOGOR Rencana pembangunan Museum Pajajaran di Kota Bogor, menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satunya Komisi IV DPRD. Mereka bahkan melakukan rapat kerja dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, untuk mengetahui, pemetaan terkait rencana pembangunan Museum Pajajaran itu. Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mengatakan, dewan ingin memastikan, pascapembangunan nanti, pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta, atau Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Sebab, lanjut dia, pembangunan Museum Pajajaran akan mempunyai nilai lebih, juga menjadi destinasi, dan satu-satu daya tarik baru pariwisata di Kota Bogor.
siapa yang mengelola, dan besaran biaya tiket, serta rencana kegiatan yang akan dihadirkan di Museum
Pajajaran Kota Bogor.
BANJIR: Salah satu rumah di Kampung Kayumanis terendam air setinggi mata kaki orang dewasa, kemarin malam.
“Kalau dikelola swasta seperti apa, dan bila akan dikelola Pemkot bentuknya apakah UPTD, atau apa, dan sudah ada kajian belum “ kata dia kepada Radar Bogor.
Tak hanya itu, keberadaannya pun akan menjadi ikon pariwisata baru di Kota Bogor. Karena di sana pun, akan menghadirkan pagelaran seni yang aktraktif, dan edukatif, dengan melibatkan pelaku seni dan budaya yang ada di Kota Bogor. “Kami meminta kepada Disparbud untuk segera menyiapkan kajian tentang rencana tata Kelola, pascapembangunan. Agar, pengelolaan Museum Pajajaran Kota Bogor bisa langsung dieksekusi di 2024 nanti,” ucap ASB, sapaannya. Kajian itu, diharap dia, dapat menjadi rujukan, terkait
Dia pun meminta, agar Disparbud bersama Komisi IV bisa berkolaborasi melakukan pengawasan, dari mulai tahapan lelang hingga proses pembangunan. “Proses lelang harus trans paran, dan pembangunan nya tidak mangkrak,” imbuh dia. ASB pun mengingatkan, agar pemkot tidak hanya memikirkan pembangunan monumental saja. Namun tidak ada kelanjutan pascapembangunannya. “Kami tidak mau seperti GOM Bogor Utara, dan GOM Bogor Selatan, serta Taman Manunggal yang sempat menjadi polemik, dalam menentukan besaran tarif sewa,” ucap dia. Sementara itu, Kepala Disparbud Kota Bogor Iceu Pujiati mengatakan, pembangunan Museum Pajajaran merupakan salah satu program, dari Penataan Kawasan Batutulis, yang merupakan rekomendasi paraahli sejarah, ahli arkeologi, dan lain-lain. Adapun rekomendasi ini, berawal dari hasil penelitian paraahli, yang dipimpin oleh Prof Nina Herlina, di Situs Prasasti Batutulis yang merupakan peninggalan Kerajaan Sunda Pajajaran. “Untuk itu, pemkot melanjutkan dengan rencana program penataan kawasan pendukung dari Situs Prasasti Batutulis ini. Pembangunan ini akan dilaksanakan pada lahan seluas 3.248meter persegi, yang terdiri dari berbagai fungsi,” tukas dia.(ded/c)