4 minute read
Trayek BisKita-Angkot Dirombak
Sambungan dari Hal 12
Namun hingga kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum juga mengumumkan rencana rekayasa lalu lintas yang bakal diterapkan.
“Masih ada waktu dua sampai tiga bulan lagi (menentukan rekayasa lalin), saya pikir kami masih punya waktu,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bima menyebut rekayasa lalin imbas proyek pelebaran jalan dan jembatan Otista, masih dikoordinasikan bersama sejumlah stakeholder. Pemkot Bogor masih menimbang sejumlah opsi dengan berbagai pertimbangan.
Langkah itu diapresiasi pengamat tata kota, Yayat Supriyatna. Yayat mengimbau pemkot mematangkan formula rekayasa lalin sebelum menerapkannya. Berbagai kajian dan diskusi dengan berbagai pihak adalah keniscayaan.
“Datanya sudah leng kap, baik dari pihak Polisi, Dinas
Perhubungan (Dishub), semua sudah lengkap. Setiap pekan sudah dikoordinasikan dan dirapatk an. Saat ini sedang dimatangkan sebagai dasar keputusan, seperti saat menjelang penerapan Sistem Satu Arah (SSA) lalu,” ujar dia.
Kini, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) bersama pihakpihak terkait, tengah bersinergi mengkaji aspek sosial dan ekonomi yang akan terdampak atas penutupan tersebut. Begitu juga dengan potensi bottle neck dan kemacetan yang akan terjadi
“Implikasi potensi kerugian dikaji dan sudah dikerjasamakan Bappeda, dengan salah satu universitas di Kota Bogor. Sekarang prosesnya sedang dan akan melibatkan pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), terkait dengan pengaturan BisKita dan angkot,” jelas dia.(fat/c)
Alun-Alun dan Sampah Pengunjung
Sambungan dari Hal 12
Kondisi fasilitas umum yang belum genap berusia satu tahun ini dikeluhkan masyarakat. Salah satunya, Kusmiati.
Menurut warga Cimanggu ini, pemandangan sampah tamp ak lebih parah di akhir pekan. Tempat-tempat sampah yang tersedia tak bisa menampung banyaknya sampah yang dihasilkan pengunjung di sa na. Di satu-dua tong yang ada, sampah meluber ke mana-mana. “Kesadaran buang sampah minim, ditambah tong saampah sedikit. Mau buang sampah, jadi jijik, lihat yang luber. Para pengunjung juga perlu meningkatkan rasa pemeliharaan.
Sudah dibikin bagus, mestinya dijaga,” keluhnya.(Fat/c)
Ciptakan ”c et chic”
Untuk Kasus Karies
Sambungan dari Hal 12
Perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut, sering terlewatkan. Adanya gangguan pada gigi dan mulut akan menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari.
Seperti menurunnya kesehatan secara umum, menurunkan kepercayaan diri dan meng ganggu performa.
Penyakit gigi yang umum terjadi adalah karies. Di Indonesia, kasus karies pada gigi dapat dikatakan cukup tinggi.
Dosen Departemen Fisika, Yessie Widya Sari, bersama
Dosen Departemen Kimia IPB University, Wulan Tri Wahyuni, yang juga peneliti di Pusat Studi
Biofarmaka Tropika (Trop BRC)
IPB University, membuat inovasi yang dinamakan pasta gigi “c et chic”
Penemuan pasta gigi ini, terga- bung dalam Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
Kementerian Keuangan. Gaya hidup masyarakat belakangan ini, menurut Yessie, memiliki kecenderungan warga banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat memacu karies gigi. Di antaranya adalah makanan yang manis dan asam. “Departemen Fisika, Departemen Kimia dan Pusat Studi Biofarmaka Tropika ada keinginan untuk meminimalisir kasus karies di Indonesia,” ujar Yessie. Dikatakannya, c et chic adalah suatu inovasi yang terbuat dari dua kombinasi nano hidroksiapatit dan rimpang temu hitam. “Pasta gigi yang kami hasilkan ini mengandung triple action, yaitu senyawa yang mampu melakukan remineralisasi, sebagai anti bakteri, dan sebagai anti plak gigi,” beber dia.
Menurut Yessie, senyawa gigi memiliki karakter yang analog dengan mineral tulang manusia.
Keberadaan nano hidroksiapatit akan mampu menutup lubanglubang yang ada pada gigi.
“Triple action dari kombinasi nano hidroksiapatit dan minyak atsiri rimpang temu hitam ini seluruhnya berasal dari dalam negeri, sehingga tidak perlu bergantung pada pasokan impor,” tuturnya. Dia menjelaskan, proses pembuatan pasta c et chic sendiri terbagi atas tiga tahap. Yaitu pembakaran cangkang telur menggunakan tungku pembakaran, untuk menghasilkan kalsium oksida. Kemudian mencampurkan kalsium hasil pembakaran, dengan senyawa
BOGORWali Kota Bogor, Bima Arya menggaransi kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah akan bebas sampah, seusai gelaran Bogor Street Festival Cap Go Meh (BSF CGM) 2023. Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah memiliki sistem kebersihan yang dapat menjamin hal tersebut. “Saya pastikan beberapa jam setelah acara, situasi akan kembali normal. Saat tengah malam semua sudah bersih dan tidak perlu menunggu sampai pagi,” ucap dia. Bima mengatakan, dia sudah mengintruksikan jajarannya untuk langsung bergerak cepat, saat acara selesai. “Kami sudah beberapa kali rapat, saya arahkan agar tak perlu menunggu lama 1-2 jam saja sudah selesai,” tegas dia. Bima menjelaskan, para petugas baru dapat bekerja setelah selesai. Sebab banyaknya pengunjung yang datang, akan membuat pergerakan mereka terbatas. “Seperti pada acara Surken Fest beberapa waktu lalu. Begitu ditutup, semua petugas menyapu dari Vihara Dhanagun sampai Gang Aut, nanti juha akan seperti itu,” terang dia. Dia menuturkan, akan memaksimalkan kantongkantong sampah yang tersebar di area acara. Sehingga dapat mengantisipasi banyaknya sampah yang berserakan. Sementara itu, Ketua Panitia BSF CGM 2023, Arifin Himawan mengatakan, panitia juga telah menyiapkan sekira 20 orang petugas kebersihan, yang akan bergerak menangani sampah.
“Mereka akan menyisir area Suryakencana mulai dari Vihara Dhanagun hingga ke Simpang Tiga Batu Tulis. Kemudian turun kembali ke Pasar Bogor sehingga semuanya bersih kembali,” jelas Ahim sapaan akrabnya. Tak sendirian, panitia juga akan dibantu oleh dinas terkait, untuk membantu pengangkutan sampah saat itu juga. Sehingga tidak menimbulkan penumpukkan. (fat/c)
Mobil Dinas Listrik Diklaim Lebih Irit
BOGORWali Kota Bogor, Bima Arya mengklaim kepindahannya menggunakan mobil dinas konvensional berbahan bakar minyak, ke kendaraan listrik membawa penghematan yang besar. Seperti yang diketahui, Pemerintah Pusat sejak tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan soal konversi tersebut. Pemerintah Kota Bogor jadi salah satu yang menerapkannya. Sejak November 2022, Bima Arya dan Wakilnya, Dedie Rachim mulai menggunakan mobil listrik tersebut, sebagai kendaraan dinasnya. Bima membeberkan, biasanya dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp4-5 juta perbulan, untuk mengisi bensin. Namun dengan mobil listrik, pengeluarannya hanya sebesar Rp100 ribu untuk sepekan. Atau sekira Rp400 ribu dalam sebulan. “Ini sangat memuaskan dan direkomendasikan. Apalagi sekarang sudah banyak tempat pengisian baterainya, seperti di rest area,” ucap Bima. Selain irit, Bima juga merasa lebih nyaman ketika berkendara
Kami percaya ke depan ketika ekosistem kendaraan listrik semakin dibangun, maka akan terjadi produksi masal. Dari hulu ke hilirnya akan semakin baik. Lalu baterai juha akan lebih mudah tersedia, otomatis harganya akan turun.”
BIMA ARYA
Wali Kota Bogor dengan mobil listrik. “Nyaris tidak ada suara yang dihasilkan,” timpalnya. Saat disinggung soal harga mobil listrik yang masih mahal, Bima berpendapat, harga akan turun jika ekosistem kendaraan listrik terus dibangun. Salah satu yang dilakukan, yakni dengan penganggaran kendaraan listrik oleh Pemkot Bogor. Dengan begitu, menurutnya akan menaikkan jumlah permintaan. Sehingga membuat harga kendaraan listrik di pasaran akan turun.
“Kami percaya ke depan ketika ekosistem kendaraan listrik semakin dibangun, maka akan terjadi produksi masal. Dari hulu ke hilirnya akan semakin baik. Lalu baterai juha akan lebih mudah tersedia, otomatis harganya akan turun,” terang Bima.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bogor menganggarkan dana sebesar Rp1,8 miliar untuk membeli sebanyak 7 kendaraan listrik. Anggaran tersebut terdiri dari Rp1,7 miliar untuk 2 mobil dan 5 sepeda motor dengan harga per unitnya Rp137,5 juta. Anggaran tersebut masuk dalam perubahan APBD 2022. Penganggaran tersebut mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (EV) Sebagai Kendaraan Dinas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda). (fat/c)