1 minute read

Lalin Kapten Muslihat

Nyaris Tak Bergerak

Sambungan dari Hal 12 kekurangan personel untuk mengatur lalu lintas di kawasan tersebut. “Untuk personel, kami sudah menempatkan pada titik-titik yang terjadi konflik atau kemacetan, tapi karena keterbatasan SDM, kita tidak bisa maksimal,” ucapnya. Ada beberapa biang kemacetan di jalur ini. Dody menyebut pengendara roda dua memiliki tingkat kesadaran fosfat untuk menghasilkan nano hidroksiapatit.

“Tahap kedua adalah proses destilasi rimpang temu hitam untuk memperoleh minyak atsiri. Dan pada tahap terakhir campurkan nano hidroksiapatit dengan minyak rimpang temu hitam ke dalam bahan utama pasta gigi sehingga menghasilkan pasta gigi c et chic,” jelasnya. Yessie mengklaim, pasta gigi c et chic memiliki kelebihan dibandingkan dengan pasta gigi komersial yang ada di pasaran. Yaitu dari rimpang temu hitam dan nano hidroksiapatit dari cangkang telur. “Diharapkan dengan inovasi c et chic dapat menurunkan jumlah angka karies di Indonesia. Apabila ini tercapai maka mampu meningkatkan hidup masyarakat Indonesia,” tandasnya. (*/ded) yang sangat kurang. Lalu antrean angkot yang menunggu penumpang. Kondisi ini dikeluhkan pengguna jalan. Hana Mutia, salah satunya. Dia menilai minimnya petugas yang mengatur membuat macet semakin parah. Lalu lintas di jalur ini mendekati stagnan.

“Sebaiknya angkot disediakan tempat lain yang lebih luas supaya tidak membuat macet.

Karena Jalan Kapten Muslihat ini jalur ramai,” ucapnya.

Hana juga mengeluhkan banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di tengah jalur pedestrian. Kondisi itu menghambat para penumpang KRL yang hendak menuju stasiun.

“Sebagai orang yang hanya lewat ke stasiun dan dengan kondisi buru-buru saya merasa sedikit terhambat. Sebab saat akhir pekan banyak orang, yang berhenti untuk jajan di jalur pedestrian,” keluh dia.(fat)

This article is from: