3 minute read

Luncurkan Bank Sampah Unit Palem Raja 7

BOGORWarga RW 10 Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat melakukan kick off Bank Sampah Unit Palem Raja 7, Sabtu (6/5).

Ketua RW 10 Imam menjelaskan, program bank sampah mereka, bertujuan untuk mengelola sampah rumah tangga. Sampah-sampah tersebut dipilah di masingmasing, rumah sesuai dengan jenisnya. Lalu disetorkan selama dua pekan sekali. “Sampah itu nantinya akan diambil oleh pengelola Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (Basiba), lalu ditukar dengan uang pada buku tabungan milik warga,” jelasnya. Pada tahap pertama pelaksanaan Bank Sampah Unit Palem Raja 7 ini, warga dapat menukarkan sampah- sampah anorganik, di antaranya gelas plastik, kaca, dan bahan-bahan lain, seperti minyak. Sementara sampah organic, nantinya akan diolah menjadi pakan maggot yang bakal dikembangkan pada tahap selanjutnya. Imam mengatakan, kehadiran bank sampah itu dapat menekan 50 persen sampah yang dibuang ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, program ini juga dinilainya efektif menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga mencegah terjadinya bencana banjir.

“Wilayah ini juga setiap hujan acap mendapat kiriman sampah dari RW lain. Dengan bank sampah ini, mudahmudahan bisa mengurangi sampah di lingkungan kami,” harapnya. (fat/c)

Derita Warga Balumbang Jaya

Tunggu Bantuan

Menurutnya, lebih dari 400 judul buku sudah dibuat dan karyanya tersebar hingga ke luar negeri. Dengan banyaknya torehan prestasi yang telah dibuat, kata Didi, diharapkan dapat menginspirasi keluarga dan seluruh keturunannya agar belajar sungguh-sungguh.

“Intinya jadi satu teladan anak dan keturunannya, nah ini baru pertama kali dilakukan dan Alhamdulillah antusiasme karena kita juga tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya,” ucapnya.

Dalam pertemuan silaturahmi akbar tersebut, Didi mengatakan, tak kurang dari

250 keluarga KH Ahmad Sanusi dari berbagai kota di Indonesia saling bertemu.

“Saat ini generasi kedua

(Almarhum) masih ada dua orang yang tersisa, dan yang hadir saat ini generasi sampai ke enam, sebagian besar cucu cicit,” papar dia.

“Mereka saling mengenalkan diri, dan sebagian besar baru bertemu memang ada yang sudah kenal sebelumnya, mudah-mudahan giliran dan dilakukan lagi acara seperti ini,” pungkas dia.(ded/c)

Ketua RW 3 Kelurahan Balumbang Jaya, Uhar Wiharja menuturkan, longsor sudah terjadi sebanyak tiga kali, di titik tersebut. Derasnya aliran air dari saluran yang ada di pinggir jalan, berakibat pada terkikisnya tanah di tebingan, dan mengakibatkan longsor “Setelah longsor pertama dan kedua, mobil masih bisa melintas. Namun yang ketiga, longsorannya semakin membesar, akhirnya jalan tidak bisa dilalui lagi oleh mobil. Awalnya jalan ini selebar 2,5meter, dan bisa dilalui dua mobil. Sekarang hanya satu meteran saja,” tuturnya saat ditemui Radar Bogor, Sabtu (6/5). Karena khawatir timbul longsor susulan, Uhar bersama warga kemudian menutup jalan itu untuk mobil. Mereka juga secara swadaya membangun pagar di sepanjang area longsor, untuk menghindari ada kendaraan, atau warga yang terjatuh ke bawah tebingan. Ini juga menjadi cara mereka bertahan dengan sisa jalan yang ada, sembari menunggu perbaikan dari Pemerintah Kota Bogor. Padahal, Wakil

Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pihak kecamatan, juga

BPBD Kota Bogor pun telah melihat lokasi. “Baru kemarin dari Dinas PUPR datang. Janjinya akan diperbaiki dipertengahan tahun ini. Semoga aja cepat ditangani,” tuturnya. Kondisi ini pun membuat

Janji Jembatani

para pengendara mobil harus menggunakan jalur lain, yang tiga kali lipat lebih jauh.

“Biasanya harus menempuh jarak 1kilometer, dengan waktu 10 menit saja. Sekarang jaraknya 3kilometer, dengan waktu 30 menit, belum lagi terkena macet di beberapa titik,” imbuh Uhar. Selain longsor, ancaman jalan amblas juga tampak di wilayah tersebut. Jalan amblas itu terletak sekira 20meter, dari titik longsor. (fat/c)

dan Fasilitasi Anak Petani

Sebanyak 54 pengurus HA

SV IPB periode 2023-2027 resmi dilantik di Gedung Delta Kampus IPB Gunung Gede, Jalan Padjajaran, Kota Bogor, Minggu (7/5).

Mereka dilantik oleh Ketua Umum, dan Sekjen HA SV IPB terpilih, Fhosya Apriando dan Septian Wijaya.

Ketua Umum HA SV IPB, Fhosya Apriando mengatakan, pengurus himpunan yang baru saja dilantik tersebut, mewakili

60 ribu alumni Sekolah Vokasi IPB, yang tersebar diseluruh Indonesia. “Sebanyak 54 orang pengurus yang dilantik, tujuh diantaranya untuk menjadi tim badan pengurus harian, dan selebihnya adalah departement HA SV IPB,” kata Fhosya. Menurut dia, rencananya sudah ada beberapa program yang disusun, dalam program kerja mereka. Salah satu program yang akan dikembangkan tahun ini, adalah urban farming.

Selain itu, mereka juga berencana untuk membangun satu komunitas, yang dikhususkan bagi anak-anak petani. “Rencananya mereka akan kami jembatani, agar mendapatkan fasilitas yang memudahkan mereka berkuliah. Nanti kami akan cari sumber pendanaannya,” ucap dia. Setelahnya, yaitu program kedua, mereka juga rencananya akan menjembatani mereka untuk mendapatkan pekerjaan. “Kami mencoba menjaring dengan membentuk program tracer study. Untuk mengumpulkan data alumni IPB yang terpilih, karena mereka sudah ada yang jadi direktur, dan ini kami akan meminta bantuan mereka untuk kembali ke kampus,” papar dia. “Ini sebenarnya sudah berjalan tapi belum maksimal. Kami ketahui lulusan IPB ada yang sudah menjadi direktur sebuah bank swasta, menteri juga ada, yang namanya ikatan alumni ini kan lebih kuat,” tambah dia. (ded/c)

This article is from: