
2 minute read
SMANTIC Latih Etika Anak Tiap Pagi
CIBINONG–Virus corona yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia, memaksa semua sekolah menghentikan aktifitas belajar mengajar secara bertatap muka, hingga kurang lebih dua tahun lamanya.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online, berimbas pada etika sebagian pelajar kurang baik. Hal itu banyak disadari orang tua, maupun para tenaga pendidik. Hal itu pun menjadi perhatian
SMAN 3 Cibinong. Sehingga, sekolah dengan julukan SMANTIC itu membuat sebuah gebrakan. Wakil Kepala SMANTIC bidang kesiswaan, Iwan Kuswandi mengatakan, gebrakan yang
Jangan Lupakan Tiga Magic Words
BOGOR–Wakil Wali Kota
Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri pelepasan siswa dan siswa SMA Regina Pacis (RP) di ballroom Puri Begawan, Kota Bogor, Jumat (5/5) siang. Dedie yang juga alumnus SMA RP ini berharap, siswa yang lulus dapat tercapai semua cita-citanya. Dan juga dapat meraih pendidikan yang setinggi-tingginya, sehingga berguna bagi nusa dan bangsa.
"Saya ingin memperkenalkan diri, saya alumni Regina Pacis. Setelah lulus ini, semoga kalian bisa melanjutkan mendapatkan sekolah yang terbaik," seru Dedie di hadapan para siswa.
Dengan pengalamannya mengemban pendidikan di Regina Pacis, Dedie menyampaikan banyak pelajaran yang diterima, terutama tentang membangun karakter.

"Ada tiga magic words yang tidak boleh dilupakan. Ini menjadi bekal kita menjadi karakter yang berintegritas lewat perbuatan, kata-kata, dan dari hati serta pikiran. Yakni tolong, maaf dan terima kasih," ungkapnya. Kata Dedie, peran orang tua juga tak luput dari perhatian dalam pendidikan anak.
Bahwa di tengah persaingan saat ini, peran orang tua untuk meraih prestasi akademik maupun non-akademik juga dibutuhkan.
Dedie juga menitipkan nama baik Regina Pacis harus terus dijaga. Apalagi, alumnus Regina Pacis harus juga ikut berkontribusi untuk pembangunan Kota Bogor.
"Mereka adalah orang-orang yang punya karakter yang baik hati, yang santun, yang cinta dan peduli kepada sesama," katanya. (*/ran) dilakukan di sekolah, adalah membiasakan guru dan tenaga pendidik menyambut anak di depan gerbang sekolah.
“Mereka diharuskan menyapa dan salim ke guru yang menyambut mereka,” kata dia kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu. Iwan mengatakan, kegiatan ini dilakukan rutin tiap pagi. Agar anak-anak kembali terbiasa salim, dalam maksud menghormati guru, sebagai orang tua mereka di sekolah. Sebab Iwan mengakui, perubahan perilaku anak-anak semenjak pandemi sangat terlihat jelas. Banyak dari mereka yang lupa untuk melakukan hal sederhana seperti salam, ke guru yang lewat atau berpapasan dengan mereka.
“Makanya dengan kegiatan rutin ini, kami ingin mengembalikan etika itu lagi, agar mereka punya sikap menghormati pada orang,” tandas Iwan. (ran)
SEREMONI: Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat memberikan selamat kepada salah satu lulusan SMA Regina Pacis, Jumat lalu (5/5).
IPMI Diganjar Predikat Akreditasi Unggul
JAKARTA–Setelah lebih dari 20 tahun berdiri, Sekolah Tinggi Manajemen IPMI berhasil memperoleh akreditasi unggul setelah lebih dari 20 tahun memiliki program studi sarjana administrasi bisnis. ”Program studi sarjana administrasi bisnis telah mendapatkan akreditasi unggul dari LAMEMBA, sebuah lembaga akreditasi mandiri untuk program studi di bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi,” ujar Rektor IPMI International Business School, Prof. M. Aman Wirakartakusumah dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.
Predikat akreditasi unggul tersebut dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Dewan Eksekutif LAMEMBA No. 412/DE/A.5/AR.10/ IV/2023 pada Kamis, 27 April 2023 berlaku sampai dengan 27 April 2028.
Prof. Aman menambahkan, capaian tersebut merupakan kesem patan untuk lebih membuktikan kepada publik dan masyarakat bahwa program-program yang ditawarkan oleh IPMI telah dihargai dan diakui sebagai program studi yang unggul. ”Ini juga menjadi suatu jaminan kepastian kualitas pendidikan para orang tua yang telah mempercayakan anaknya untuk sekolah di IPMI. Para mahasiswa melaksanakan sistem perkuliahan dengan menggunakan media Bahasa Inggris sehingga generasi muda ini menjadi calon-calon pemimpin bisnis yang handal , berintegritas, dan punya inovasi serta kreativitas tinggi,” jelasnya. Diketahui, selama menentukan akreditasi unggul, LAMEMBA menggunakan indikator berupa visi dan misi, tata kelola, mahasiswa, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan capaian tri dharma pendidikan. ”Misinya adalah mengembangkan kapasitas dan daya saing program studi melalui akreditasi yang fokus pada keunikan rumpun ilmu yang meliputi ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi,” pungkas Prof. Aman. (jpg)