DGMA (Vol. 2)

Page 1

D GMA #2

writen by : raditya pramono


Akhir - akhir ini ada yang mengganjal mengenai beberapa kejadian yang terjadi di kota ini. Apalagi mengenai hal - hal kemanusia sebagai taruhan hidup dan mati yang ditentukan hanya oleh sebagian kelompok radikal yang mempermaikan keyakinan. Entah seperti apa keyakinan yang mereka miliki, namun tampaknya sangatlah menggiurkan apalagi ditambah dengan beberapa iming iming tempat yang mereka belum tentu belum pernah sama sekali kesana. YA. SURGA! // Surga busuk seperti apa yang mereka berikan kepada ayah dan ibu dari anak - anak yang ingin mewujudkan cita - cita besar mereka merubah peradaban di dunia ini. Ini bukan lagi soal moral dan kemanusiaan, ini tentang peradaban yang hilang dimana manusia sebagai pengantin pengantin pemuka keyakinan yang menyalurkan hasrat kebencian mereka untuk memusnahkan kelangsungan hidup umat manusia lain.


Dari sebagian dogma jahanam yang meluluhlantakan akal pikiran serta hari nurani yang hanya dimiliki oleh setiap umat manusia. Mereka yang merasa telah berhasil merenggut harta salah seorang keluarga, akan terus melakukan hal tersebut dengan imbalan harta dan warisan yang mereka sebenarnya tau jika itu semua tidak akan mereka bawa setelah mati nanti. Jika ada orang bertanya, apakah mereka adalah manusia yang tidak memiliki hati nurani. Jawabnya adalah mereka masih punya hati nurani. Dengan memelihara keluarga orang lain dan memberi makan anak - anak mereka. Pembeda nya adalah mereka adalah seperti betsheba atau pula abalam dimana kemunculan pertamanya layaknya malaikat pemelihara kehidupan dengan manampilkan berjuta keajaiban kitab suci dan keyakinan yang mereka alami dan pada akhirnya begitu masa rasuk mulai. Kehancuranpun akan genap pada setiap organ vital murid - murid mereka.


Ada kala keadilan berada pada jurang pemisah antara si baik dan si jahat. Orang-orang tidak sadar jika mereka berlomba untuk saling menenggelamkan idiom kepribadian masing-masing saudaranya. Menghina sampai pada titik terendah namun tidak sadar karena bahagia yang telah direbutnya terlalu berlimpah. Padanya si jahat tidak terlalu buruk untuk di perbincangkan dengan lawan bicaranya. Pada saat dirinya mengobrol tentang tempat dimana mereka berdua sedang berada. Kota yang mereka tinggali saat ini adalah kota yang dapat dibilang berbeda dengan tempat lahirnya. Dimana orang-orang saat ini paling suka memuji dan menghargai ajaran serta tradisi mendarah daging yang tidak ada satu orangpun yang berani untuk melawan padahal bencana. Ya, ini adalah dimana para leluhur jawa katanya pernah berperang mempertahankan nama baik keturunannya demi harga diri dan ambisi memusnahkan demi kuaasa 7 turunan di kitab yang harus dibaca anak cucunya. Akhirnya tradisi tetekbengek dari perut ibu bumi sampai kembali kepada tanah, telah ditumpahkan darah dari orang-orang yang entah mereka penjahat atau malaikat. Ajaran itu lalu mendarah daging, sampai pada DNA yang mereka punya, sehingga membenci RAS, menjabarkan keTuhanan sebagai si pencipta alam yang berarti jamak. Menganak tirikan saudara dan menjatuhkannya kepada kasta yang berarti berbeda akan selalu menjadi masalah. Timbulah sakit hati dan benci antar sesama. Membunuh, mencaci, diskriminasi, tamak, mebenci adalah ajaran ajaran yang berarti sah sebagai halaman muka masing- masing manusia. Saat ini, kamu adalahj perantau ulung yang telah menjabarkannya kedalam sebuah pohon kehidupan. Jangan berharap ini semua akan dibaca oleh kawan terdekatmu. Karna mereka akan dengan pasti mencampakannmu dan menghindarimu karena menurutnya kamu adalah orang-orang pemikir yang membosankan. Padahal mereka malu, karna taktik berperang mereka melawan ibu dan keluarga tersebarnya terbongkar. Senyumnya adalah musuh, tawanya adalah bencana, nasihatnya adalah menjerumuskan. Tetap berkelalah layaknya penggembala domba, maka kamu akan menemukan dimana angin berkumpul, kapan waktunya hujan, dimana letak padang rumput, pasar dan sumber air. Bekelimpahlah kamu disaat orang-orang itu hampir musnah karena manusia yang harus dicaci dan dibenci sudah habis. Temukan mereka, dan jadikan mereka tuan atas tempat yang pernah kau temukan. Maka siklus ini akan kembali pada garisNya. (november 2015).

LURUS


Mereka tidak akan berpikir untuk berhenti terus mencuri kebahagiaan yang tidak akan pernah tau bagaimana cara untuk mendapatkannya. Jutaan orang disana mengantri untuk menjadi pengantin-pengantin abadi kerajaan surga, dengan membunuh dan mengakhiri peradaban ini dengan kebencian dan ancaman kepada ayah, ibu, dan anak-anak kecil yang tengah terbaring di raung inkubator dimana tiap harinya dentuman amunisi dan kehancuran kota merupakan hal yang mereka hadapi begitu mereka akan mulai bersekolah nanti.

Apa yang mau kalian jelaskan? Mati Sahid ataukah jihad atau konspirasi perang salib yang mengakibatkan ini semua. Dengan menyalahkan mereka yang melengkapi tubuhnya dengan rompi dan pelatuk aktif di tangannya padahal dia sendiri sebagai pengantin berikutnya. Kepada anak-anak kecil itu harus berlindung, berdoa, dan menceritakan pengalaman pertamanya masuk sekolah jika ayah dan ibunya sibuk memusnahkan peradaban.


kepadanya, peradaban ini kami harus hadapi


sampai kepada titik dimana kemanusiaan adalah naluri kita


hairaditya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.