PAMERAN KOLABORASI RAYA 127 (BERSATU DUA TUJUAN)
@rasagama
LOKAKARYA MEMASAK OPOR AYAM
PATRICIA LEVYTA MCxEVAN
CATATAN KURATORIAL RAYA 127 Dalam sepanjang masa kehidupan manusia, perayaan menjadi pengingat berbagai peristiwa yang syarat akan simbol dan peringatan. Tak terkecuali Hari Raya Idul Fitri yang memiliki keistimewaan tersendiri di Indonesia. Momen ini sejatinya tidak hanya dirayakan oleh umat Islam saja, namun menjadi momentum yang juga dirayakan oleh seluruh masyarakat lintas agama, suku dan ras di segala penjuru negeri. Tradisi berlebaran yang lahir dan dijalankan selama ratusan tahun banyak mengalami perubahan dan pergeseran makna dalam pusaran zaman. Akulturasi bahasa, simbol–simbol lama yang bertransformasi bentuk, hingga pemaknaan yang salah kaprah. Besaran atau Lebaran, yang syarat akan silaturahmi dan puncak kesyukuran setelah 30 hari melewati Ramadhan, tak lagi dimaknai sebagai perayaan sakral nan damai. Keributan di dalam benak setiap manusia yang merayakannya menjadi sebuah formalitas repetitif yang kehilangan makna aslinya, yaitu : Lahir Batin. Fenomena konsumtivitas yang menggila, ucapan virtual melalui lini masa media sosial yang membuat momentum “Minta Maaf“ tak sepenuhnya datang dari hati. Silaturahmi berubah menjadi ajang pamer. Belum lagi bermacam kecanggungan yang bersembunyi di balik senyum-senyum formalitas. Hingga kekerasan verbal yang terkandung dari berbagai pertanyaan basa-basi. Kesadaran ini membuat
04
Raja Gama dan Aris S tergerak untuk berbicara menyuarakan kegelisahannya dalam “RAYA 127, Bersatu dalam dua tujuan.“ Bersama 3 seniman lainnya, Gama & Aris mempersembahkan 15 karya dalam berbagai media dan bentuk, mengajak kita semua untuk merenung bersama, berjabat tangan dan bermaafan lahir dan batin dengan makna yang sesungguhnya melalui karya-karya yang ada di dalamnya. Dihadirkan di ruang sederhana nan hangat, Raya 127 hadir sebagai Pameran Seni Rupa yang bersifat reflektif. Sebuah komunikasi dan bentuk perjalanan baru dalam menghiasi perkembangan seni rupa di Malang. Raya 127 ingin menjadi momentum dan perjalanan bersama untuk menemukan makna sesungguhnya dari Hari Raya seperti sedia kala. Selamat Mengalami dan Mohon Maaf Lahir Mbatin.
Melati Noer Fajri Kurator
#RAYA127 / KATALOG
PROFIL ARTISTS ARIS. S
RAJA GAMA ERA
@littlekebo
@rasagama
Pria single dan kalem yang akrab dipanggil Kebo ini telah menggambar sejak masa kanak-kanak. Kebo sempat terlibat menjadi seniman mukim di Cygnus Lab. Pria yang kesehariannya bersahabat dengan listrik ini sudah melahirkan banyak karya, namun baru kali ini memberanikan diri untuk keluar rumah dan berpameran. Karya-karyanya syarat akan perenungan pasif terhadap kegelisahan sosial masyarakat dan problematika individu manusia urban perkotaan. Kebo juga aktif terlibat di Nandvr Dvlvr Malang, sebuah gerakan kolektif kesenian yang berfokus pada konservasi pendidikan anak-anak di luar sekolah.
Sebagai Sarjana Arsitektur, Gama tak hanya aktif berkutat sebagai akademisi di Universitas Brawijaya. Seringkali terlibat dalam berbagai pameran Arsitektur dan Seni Rupa, pria pendiam yang beberapa tahun ini telah merancang dan mencanangkan beberapa project kreatif yang berfokus pada design bersama beberapa kelompok seni di Kota Malang. Kepekaan sosialnya melahirkan beragam karya yang syarat akan kritik sosial tentang transformasi kehidupan kota. Kekhawatiran personal akan gempuran tekhnologi hingga perenungan akan makna komunikasi intrapersonal.
MICHAEL EVAN
BINTANG PRIYADMADI
@mcxevan
@bpriy
Bermukim di perbatasan Malang-Batu membuat @mcxevan yang akrab dipanggil Evan ini memiliki kepribadian yang hangat dan humoris. Pria Aries ini tergabung dalam Penahitam Malang dan sempat aktif menjadi seniman mukim di Cygnus Lab. Awal tahun lalu menerbitkan sebuah Zine dan melahirkan karya ilustrasi yang multi tafsir. Perenungan akan kesendirian dan mengolah rasa sepi adalah tema-tema yang lahir dari goresan tangannya sejak memutuskan keluar dari bangku sekolah menengah. Meski indera pendengarannya terganggu, tak memadamkan semangat berkaryanya dengan terus bermain pena, menghubungkan titik hitam dan absurditas.
Kontradiksi adalah sebuah perjalanan yang saling mengisi dalam kehidupan. Keseimbangan menjadi tema menarik bagi Bintang yang sudah beberapa kali gagal menempuh jalur akademik. Simbol-simbol kehidupan seperti hewan dan buah-buahan menjadi perenungan menarik bagi Bintang. Pria yang akrab dengan senar gitar ini sudah menelurkan beberapa karya ilustrasi untuk band dan mural di beberapa tempat. Mengisi waktu luangnya dengan menonton Anime dan bekerja paruh waktu sebagai designer lepas.
#RAYA127 / KATALOG
05
RAJA GAMA
Kula, akulturasi Marker on canvas, A5 2018
Nyatanya tak semua yang memakai bahasa arab adalah buatan bangsa arab. Contohnya seperti halal bihalal yang pada awalnya merupakan manifestasi politis, atas saran salah satu ulama NU kepada Soekarno di kala keruhnya suasana politik pada saat itu. Mereka dikumpulkan dalam rangka silaturahmi sehingga suasana yang rasanya keruh, dan pastinya haram itu, kemudian menjadi seakan dihalalkan.
Tren silaturahmi sudah dikenal sejak jaman dahulu dengan istiliah sungkeman, dimulai dari lingkungan raja kepada para punggawanya. Kemudian menular ke lingkungan masyarakat bawah. Oleh karenanya persamaan pesan beda istilah ini menjadi sebuah akulturasi dari kita, aku atau kula.
Namun di balik bersatunya kaum elit politik yang sedang bermusuhan itu ternyata memiliki tujuan yang lain, yaitu membahas hal pergerakan agar tidak mudah diketahui pihak Belanda.
06
#RAYA127 / KATALOG
Kaya, raya(p) Mix Media on A5 paper 2018
Timbun menimbun adalah budaya kita, ibaratnya petani dengan lumbung padinya. Nyatanya bukan cuma masyarakat bawah, tapi juga perwakilan rakyat di atas sana. Pasar-pasar sebelum hari raya seperti lautan dengan ombak tingginya, harga melambung dan menimbun sembako adalah sebuah kebiasaan.
Apakah hari raya adalah momen mencari kaya raya? Ataukah ketika kita berpuasa untuk menahan sesuatu lalu melampiaskannya ketika "perayaan" itu tiba.
Adalah pengalaman pribadi ketika menimbun uang di selipan buku. Kemudian muncul rayap-rayap kelaparan dan ketika selipan buku itu dibuka, sebagian gambar gedung perwakilan rakyat telah digerogoti.
#RAYA127 / KATALOG
07
Kanggoin Mix Media 2018
Kanggoin adalah bahasa Bali, yang artinya seperti bahasa Jawa “monggo sekecakaken.” “Maaf, seadanya,” kata pemilik rumah kepada tamunya. Budaya maaf sudah sangat melekat di masyarakat Jawa-Bali. Ampura, pangapura, sinampura memiliki jejak linguistik yang sama. Selain itu ada akulturasi budaya juga dari Jawa dan Arab. Dimana kata-kata gapura berasal dari bahasa arab Gafur yang artinya pemaaf. Beda halnya dengan kata Gate, bahasa Inggris yang artinya gerbang, elemen fisiknya adalah pagar — tertutup.
08
Berbeda dengan gapura — terbuka, terbukanya pintu maaf. Kata apem dari bahasa arab Afum yang artinya memberi maaf, menjadikan kue ini sebagai hantaran ketika ada hajatan selametan atau syukuran. Lalu ada apa dengan kaleng biskuit bergambar keluarga tanpa ayah? Saya yakin sosok ibulah yang terpenting di dalam rumah tangga. Sedangkan sosok ayah di luar rumah tangga, mungkin si Bapak sedang pergi ke Bali, sedangkan ibunya menjaga rumahnya di Jawa.
#RAYA127 / KATALOG
Gampang, nggampangno Marker on canvas 2018
Terlalu mudahnya kita mengucapkan maaf pada momen hari raya, terkadang membuat kita mudah pula membuat kesalahan. Kata-kata yang mudah seperti soriyo kan kita lagi merayakan riyoyo. Maaf yang sejatinya sulit menjadi mudah ketika momen hari raya, menyenangkan ya.
#RAYA127 / KATALOG
09
Puisi puas a Acrylic on canvas 25 x 25 cm 2018
Mempertanyakan kepuasan kita menahan dan puasa kita sebagai media latihan untuk menghadapi masa setahun. Apakah lalu setelah berhati-hati selama sebulan, kemudian merayakan keserampangan, keserakahan, dan kesemena-menaan lagi setelahnya? Atau bagaimana lainnya adalah pertanyaan untuk diri sendiri di dalam hati dan terserah untuk memilih menahan atau memuaskan.
10
#RAYA127 / KATALOG
Sophisticated Technology Installation on Mannequin 2018
Banyak diskon, simpel dan praktis? Semua itu adalah penawaran yang sangat menarik agar uang nyatamu berubah wujud menjadi uang elektronik. Tapi tahukah kalian jika sedang dikelabui, tersesat pandangan dan semakin terjerat untuk membeli isi duniawi. Ya, kejengahan akan siklus maha beli yang semakin dipermudah dan dipermurah ini menghilangkan kata cukup dan menjadi kultur yang tidak perlu ketika sebulan kita menahan nafsu, nyatanya yang kita rayakan adalah mengumbar nafsu dengan berbelanja ini itu. Sadaro...
#RAYA127 / KATALOG
11
Mohon maaf lahir & mbatin Acrylic on canvas 150 x 50 cm 2018
Di balik momen minta maaf, sebetulnya kita seringkali tidak benar-benar tulus meminta maaf. Adakalanya ketika kita bertemu kolega atau keluarga kita yang cuma setahun sekali dan nyaris tak pernah punya salah, kita menilai ulang mereka. Mulai dari penampilan yang gemuk/kurus, pekerjaan, jabatan, percintaan, siapa pacar dan kapan menikah. Tulisan yang sengaja terbalik dan bagaikan spanduk diskon di pinggir jalanan, adalah cara untuk menyampaikan pesan tersebut.
12
#RAYA127 / KATALOG
ARIS S
Lapar mata Pen on paper 7 x 11 cm 2018
Lapar mata (selalu menginginkan ini itu). Pada peRAYAan ini kita selalu dipertemukan dengan rasa yang bernama gengsi. Seperti harus mengenakan pakaian baru, rumah tampak baru, mau gak mau menunggangi kendaraan baru, semangat (bangga) serba baru. Sedangkan peRAYAan ini tidak harus tentang barang-barang baru yang menguntungkan perusahaan besar kemudian kita lupa sedang meRAYAkan apa.
#RAYA127 / KATALOG
13
bahasa-bahasi Pen on paper 8 x 10,5 cm 2018
Bahasa-bahasi (basa-basi) adalah senjata komunikasi paling handal ketika akan memulai suatu obrolan. Pada akhirnya bahasa-bahasi kerap kita jumpai pada momen seperti hari RAYA saat ini. Saya yakin anda sekalian akan melakukan itu pada seorang teman bahkan saudara yang kurang akrab menurut anda, atau juga orang lain ketika kita membutuhkan sesuatu darinya. Tetapi perlu kita sadari bahwa sesungguhnya bahasa-bahasi yang berlebihan hanya akan menjadi kebohongan terbesar yang pernah anda lakukan pada orang tersebut.
14
#RAYA127 / KATALOG
Sungkan Pen on paper 14.5 x 10.5 cm 2018
Sungkan (enggan, segan juga malu) adalah suatu perasaan yang tidak harus dilakukan hanya karena ingin menghormati seseorang, sedangkan ada sesuatu yang besar yang ingin kita lakukan namun terhambat oleh perasaan sungkan. Seperti ketika bertemu dengan teman atau saudara yang sebelumnya sudah lama tidak bertemu, adanya sungkan (kekakuan) akan menjadi pihak ketiga pada hubungan tersebut dan obrolan pun menjadi tidak menarik lagi untuk diteruskan. Kan sayang.. lebih baik kita berbagi kesenangan dan menertawakan kelucuan :D
#RAYA127 / KATALOG
15
Tidak! Harus uang Drawing pen di atas kayu balok 8.5 x 14 cm 2018
“Gak ada uang gak hari raya.� Awalnya saya melihat keadaan sekitar saya, banyak orang-orang bingung mencari uang hingga ke selokan sampai linglung. Pada setiap hari raya kita selalu dibenturkan dengan kebiasaan harus serba baru yang kemudian merujuk pada alat tukar yang bernama uang, yang selanjutnya akan menunjukkan tingginya derajat keberadaan seseorang. Mengingat sebagian cerita tentang Nabi Muhammad, bahwa beliau terdahulu hanya memakai dan memiliki 3 pasang baju yang dikenakan untuk setiap ibadah, bahkan pada hari raya.
16
Sedangkan saat ini khususnya masyarakat di negara kita setiap tahunnya berlomba mengumpulkan barang-barang baru sebagai simbol kemenangan pada hari raya. Sebenarnya kita dapat menikmati peRAYAan ini tanpa gelisah tentang uang dan menikmati kebersamaan berbagi. Tidak! Harus uang yang bekerja. kurang lebih begitu tuan besar mengatakannya.
#RAYA127 / KATALOG
MICHAEL EVAN
Share the smile Acrylic on canvas 8 x 8 cm
Ketupat sebagai simbol berbagi di hari raya, mari makan dan berbagi ceria.
#RAYA127 / KATALOG
17
Medayoh Acrylic on Canvas 15 x 15 cm
Medayoh (bertamu), semua orang boleh mampir, membawa ceritanya masing-masing, melontarkan basa basi, bersalaman, memohon maaf atas semua hal, makan-makan. Merayakan keikhlasan.
18
#RAYA127 / KATALOG
BINTANG PRIYADMADI
qwack fruit Acrylic on canvas 50 x 35 cm
Berdasarkan dari beberapa sumber yang saya kumpulkan tentang sifat hewan itik dan buah semangka, itik memiliki sifat tidak suka perubahan / kolot, mudah gugup, dan selalu berkelompok, sedangkan buah semangka bermanfaat untuk diet dan sebagai anti-tumor. Kemudian disatukan menjadi dua hal yang bertolak belakang dimana kelompok yang kolot pun bisa dipertemukan dan disucikan kembali.
#RAYA127 / KATALOG
19
sepakat dari hati dan pikiran Acrylic on canvas 50 x 40 cm
Pencapaian sebuah ide yang matang diperoleh dari saling memaafkannya pikiran dan hati yang selalu bertolak belakang.
20
#RAYA127 / KATALOG
M
A
T
U
R
N
U
W
U
N
GUSTI PANGERAN yang telah mengiringi niat baik kita semuanya. Keluarga kami semua yang selama ini menjadi proses bertumbuhnya akal sehat dan peristiwa. Diri kami sendiri yang sudah melangkah sejauh ini.
Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dengan urun rembuk secara kolektif untuk menebus segala keperluan yang berkaitan dengan pameran RAYA 127.
Hamur dieng yang telah menyediakan rumah pertama bagi RAYA 127. Tempat terbaik untuk menjadi wadah berekspresi dan menyampaikan pesan, teman-teman seniman undangan yang telah turut berpartisipasi berbagi kegelisahan melalui karya apiknya: Bintang Priyadmadi, Michael Evan, Pungkyreal. Para Sahabat Musik: Oneding, Nicolas Mora, Steffani BPM, Patricia Levyta, dan Michael Evan yang sudah bersedia berbagi beragam bebunyian untuk RAYA 127, serta Wake Up Iris! (mungkin di lain kesempatan bisa berkolaborasi bareng). Juga kolega Macan Unggulan atas lokakarya hidangan opor ayam yummy yang istimewa. Teruntuk juga adu gagasan yang menarik bersama mas Aji Prasetyo, dkk.
Para teman-teman Media Partner (Lett, MFM Radio, The Display) yang telah ikut menggaungkan pesan dari karya-karya kami ke khalayak umum. Semoga RAYA 127 menjadi perjalanan mengalami yang berarti untuk kita semua. Terimakasih untuk segala apresiasi dan dukungan dari semua pihak yang luput alias lupa kami sebutkan di sini. Soriyo.
Juli 2018
Gama & Aris
RAYA 127 menjadi perjalanan baru berkeluarga dengan banyak kawan dan kolega. Kami haturkan terima kasih atas dukungan waktu, tenaga dan ide-ide menarik dari para sahabat: Melati Noer Fajri yang bersedia menjadi kurator pameran ini, Arief Puji Kusuma, Aswin S, Fidi, Barep, Ersa, Ardi, Arip , Acong, Rio Krisma, Eka Auliyah, Lita Okta, Lutfi Naufali, Bayu WK, Gaharu, para sohib kana hamur, Pungky, Poy dan kana-kana lainnya yang telah banyak membantu proses mewujudkan pameran kolaborasi RAYA 127.
#RAYA127 / KATALOG
21
DISONGGO BARENG