Senyumº

Page 1

Trilogi Zine Senggaja

SENYUMº

)

+

№ 01

1


1 C I H U Y

Y U H U U

U H U Y _


+ ‌adalah sebuah trilogi zine tentang proses senggama antara alam dan semesta, kata dan visual, kemarin dan hari ini, hari ini dan besok, aku dan kamu. Senyumo adalah bagian pertama yang biasanya dicari oleh kebanyakan orang-orang, lalu mengistilahkannya dengan kata kebahagiaan. Sebuah pencapaian rasa senang dan tenteram, lepas dari segala belenggu kesusahan. Belenggu yang mencairkan senyum saat semua sudah terlihat baik, namun bukankah jika senyum yang terlebih dulu terniat maka semua pada akhirnya terlihat baik. Dan bukan karena semua terlihat indah maka kita bahagia, melainkan semua merasa bahagia maka kita menjadi indah Semoga sekumpulan kata dan sketsa yang tidak jelek dan agak bagus ini menerangi jalan-jalan pencarian kebahagiaan mu, namun tentunya setelah melalui kesedihan seperti biasanya.

Malang, Mei 2016

senggaja SENYUMO / senggaja / No.01

3


SENYUMO / senggaja / No.01

4


SENYUMO / senggaja / No.01

5


Mengapa belum bahagia? Belum berdamai dengan masalalu

Pikiran Lupa negatif bersyukur

iri

sombong Takut akan gagal

Tidak jujur

Tidak bisa menguasai diri

“Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhanaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.� (Pramoedya Ananta Toer, Mereka yang Dilumpuhkan)

SENYUMO / senggaja / No.01

6


SENYUMO / senggaja / No.01

7


yu SENYUMO / senggaja / No.01

8


huu SENYUMO / senggaja / No.01

9


saman, Lalu ia akan berkata, “Sudah lama saya menunggu saat ini� dan mengecup bibir saya. Dan saya akan membalasnya dengan gemas sampai ia tak sanggup menahan lagi. Barangkali, kami melakukannya di taman ini, di sini, di bangku sebelah gelandangan yang tidur nyenyak, di antara biji-biji kitiran yang diterbangkan angin. Kami melakukannya tanpa melepaskan seluruh pakaian, sebab hari masih terlalu dingin untuk telanjang. Setelah itu, mengulanginya di kamar hotel, tanpa berlekas-lekas, di mana kulit saya bisa menikmati kulitnya, dan kulitnya menikmati kulit saya, sebab kami telah menanggalkan semua pakaian. Dan kami berkeringat. Lalu, setelah usai, kami bercerita satu sama lain. Tentang apa saja. Setelah itu, Sayang, kita tertidur, Dan ketika terbangun, kita begitu bahagia. Sebab ternyata kita tidak berdosa. Meskipun saya tak lagi perawan. (Laila) * Saman, Tahukah kamu, malam itu, yang aku inginkan adalah menjamah tubuhmu, dan menikmati wajahmu ketika ejakulasi. Aku ingin datang ke sana. Aku ajari kamu. Aku perkosa kamu. Yasmin, Ajarilah aku. Perkosalah aku ***

Saman, seorang pastor yang akhirnya memilih untuk meninggalkan imamatnya demi menjadi aktivis di antara kaum miskin. Ia pun menjadi buron dalam masa rezim militer Orde Baru sehingga harus melarikan diri ke luar negeri. Kepada Yasmin, atay Lailakah, Saman akhirnya jatuh cinta? _ Beberapa sekuel dari Novel karya Ayu Utami yang dengan berani membahas hal-hal tabu seperti seks dan Orde Baru dalam bukunya yang berjudul “Saman� dan dicetak pertama kali pada April 1998

SENYUMO / senggaja / No.01

10


SENYUMO / senggaja / No.01

11


SENYUMO / senggaja / No.01

12


SENYUMO / senggaja / No.01

13


mencari

LI

Ketika kebahagian yang kita cari di dunia nyata sedang dalam fase kesedihan. Kita pun melawan. Melawan dengan membohongi perasaan kita pada dunia yang terhubung melalui kabel-kabel di bawah laut, internet. Media sosial pun menjadi ruang alternatif untuk mencari apresiasi, konsultasi, dan relasi jarak jauh yang seperti pisau bermata dua, to express or to impress, popularitas atau profesionalitas, membantu atau membunuh. Atas nama lifestyle memperbaharui setiap aktifitas adalah perlu dan menjadi strata sosial juga gengsi semata. Dua pasang mata ini pun haus oleh hiburan, terlena oleh keinginan yang berlebihan, dan kalut oleh sindiran. SENYUMO / senggaja / No.01

14


KE

mencaci

Dalam sistem dunia digital sekarang ini, informasi menjadi berlalu-lalang terlalu cepat. Terkadang tidak terjangkau dengan pengetahuan netizen. Sehingga terkadang timbullah diskusi negative saling caci-merendahkan diikuti oleh kebohongan publik alias pencitraan. Media merasa pun tak mau kalah. Mereka seakan seksi mengangkat berita dan isu-isu negatif kepada publik, yang dirasa perlu demi rating dan keuntungan sebuah tokoh ataupun korporasi. Bendera setengah tiang untuk percepatan jaman, Yaa Lathiif – Maha Lemah Lembut SENYUMO / senggaja / No.01

15


SENYUMO / senggaja / No.01

16


SENYUMO / senggaja / No.01

17


john lennon, When I was 5 years old, my mother always told me that happiness was the key to life. When I went to school, they asked me what I wanted to be when I grew up. I wrote down 'happy'. They told me I didn’t understand the assignment, and I told them they didn’t understand life. Ketika saya berusia 5 tahun, ibu saya selalu mengatakan kepada saya bahwa kebahagiaan adalah kunci kehidupan. Ketika saya pergi ke sekolah, mereka bertanya kepada saya ingin menjadi apa ketika telah dewasa, saya menuliskan 'bahagia'. Mereka bilang saya tidak mengerti tugas yang diberikan, dan saya mengatakan kepada mereka mereka tidak mengerti kehidupan. _ Count your age by friends, not years. Count your life by smiles, not tears. Hitunglah umurmu dengan teman, bukan tahun. Hitunglah hidupmu dengan senyum bukan airmata. _ Happiness is just how you feel when you don't feel miserable. Kebahagiaan adalah bagaimana perasaan Anda ketika Anda tidak merasa sengsara. (sketsa dari kolega corart_studio) instagr.am/corart_studio

SENYUMO / senggaja / No.01

18


IMAGINE 9 Oktober 1940 - 8 Desember 1980 SENYUMO / senggaja / No.01

19


SENYUMO / senggaja / No.01

20


SENYUMO / senggaja / No.01

21


Support local

Sekian. dan terimakasih SENYUMO / senggaja / No.01

┘ 22


next issue : SABARO Trilogi Zine Senggaja


Instagr.am/senggaja

+


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.