Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing Sebagai Bentuk Pemberdayaan Remaja Dan Sebagai Upaya Meminimalisir Kenakalan Remaja
Ratih Sofi Kd.
LEMBAR PENGESAHAN
“KURIKULUM PELATIHAN OLAH RAGA PANJAT TEBING SEBAGAI BENTUK PEMBERDAYAAN REMAJA DAN SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR KENAKALAN REMAJA”
Telah Disetujui Oleh :
Yogyakarta, 1 Januari 2016 Kepala jurusan
Dosen pengampu
Lutfi Wibawa, M.Pd NIP. 19780821 200801 1 006
Dr. Sujarwo, M.Pd NIP. 19691030 200312 1 001
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan yang Maha Esa atas karunia, hidayah dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Kurikulum Pelatihan Panjat Tebing Sebagai Bentuk Pemberdayaan Remaja Dan Sebagai Upaya Meminimalisir Kenakalan Remaja”. Karya tulis ini telah saya buat dengan segala kemampuan penulis dan tak lupa penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak akan bejalan dengan lancar tanpa ada bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Organisasi Mapala MADAWIRNA UNY yang telah memberi inspirasi dan informasi. Tak lupa ucapan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Pengembangan Kurikulum PNFI yang telah membantu, mengarahkan, dan membimbing penyusunan karya tulis ini. Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan, inspirasi dan informasi. Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari masih adanya banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengucapkan mohon maaf dan banyak terima kasih.
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PROGRAM Remaja diterjemahkan dari kata adolescence atau adolecere (bahasa latin) yang berarti tumbuh atau tumbuh masak. Pada masa remaja ini terjadi masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ini merupakan masa peralihan, masa perubahan, masa mencari jati diri, usia bermasalah, masa yang tidak realistik. Dengan keadaan yang seperti itulah masa remaja sangat rawan untuk dipengaruhi. Kenakalan remaja adalah suatu peristiwa yang selalu menjadi pembicaraan di bidang pendidikan saat ini. Kenakalan remaja merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para remaja atau pemuda yang bersifat negatif dan menyimpang dari aturan hukum serta norma atau nilai yang ada pada masyarakat. Contoh dari kenakalan remaja terebut sangatlah banyak, diantaranya adalah pergaulan bebas, tawuran, penggunaan obat-obat terlarang dan lainnya. Tindakan yang dilakukan oleh para remaja atau pemuda tersebut
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|3
sangatlah
merugikan,
bukan
hanya
merugikan
masyarakat dan diri sendiri namun juga merugikan bangsa dan negara. Adanya peristiwa ini sangatlah mencoreng pendidikan indonesia, terutama pendidikan moral dan karakter. Selain itu adanya kenakalan remaja ini juga menjadi indikator bahwa belum berdayanya para remaja atau pemuda di Indonesia. Kenakalan remaja terjadi karena banyak faktor, seperti kurangnya perhatian orang tua, salah asuh atau bahkan hanya karena lingkungan. Dengan terjadinya kenakalan remaja saat ini yang semakin raja lela. Perlu adanya pencegahan dan solusi untuk mengurangai serta menghilangkan masalah tersebut. Salah satunya dengan memberikan pemberdayaan pada para remaja atau pemuda. Mulai pada tahun 2014, kegiatan alam sangatlah digemari oleh para remaja di indonesia. Kegiatan alam adalah kegiatan yang dilakukan di alam bebas Hingga saat inipun kegiatan alam masih menjadi tren di kalangan remaja. Dengan begitu adanya ketertarikan remaja pada kegiatan alam dapat menjadi solusi kenakalan remaja tadi, yaitu dengan memberikan pegetahuan atau pelatihan tentang kegiatan alam yang benar dan baik. Selain itu Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|4
kegiatan tersebut akan meminimalisir intensitas para remaja untuk melakukan tindakan yang termasuk pada kenakalan remaja. Kegiatan alam atau out door tersebut meliputi panjat tebing, arung jeram, mendaki gunung, susur gua dan lain-lain. Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan
dan
teknik-teknik
tertentu
untuk
bisa
melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu. Panjat tebing juga merupakan olah raga alam bebas yang sering dilombakan hingga kancah internasional. Dengan adanya pemberdayaan remaja atau pemuda melalui pelatihan panjat tebing maka akan meminimalisir terjadinya kenakalan remaja selain itu dalam jangka panjang peserta didik dapat menjadi atlet panjat tebing ataupun sebagai fasilitator kegiatan out door panjat tebing. Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|5
B. DASAR PENYUSUNAN PROGRAM Landasan yuridis: 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan 3. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan 4. Peraturan menteri pendidikan nasional No. 36 tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja dorektorat jenderal pendidikan anak usia dini, non formal dan informal 5. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional
Landasan psikologis: Pendidikan
yang
selalu
berkaitan
dengan
perilaku peserta didik memicu untuk memperhatikan kondisi
emosional,
fisik,
moral,
mental
dalam
penyusunan kurikulum. Penyusunan kurikulum harus senantiasa menyesuaikan dengan keadaan peserta didik
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|6
dan harus memperhatikan dan menyesuaikan potensi, perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
Landasan sosiologis: Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan interaksi, kerjasama dan ketergantungan satu sama lain. Ini menuntutmanusia untuk selalu hidup dengan rukun dan damai. Kenakalan remaja merupakan suatu penghambat adanya suatu interaksi, kerjasama dalam suatu sistem sosial. Kenakalan yang merupakan tindakan negatif yang dapat mengganggu manusia untuk menjalani hakikatnya sebagai makhluk sosial. Maka dari itu kenakalan remaja harus dimusnahkan salah satunya dengan pemberdayaan remaja. C. TUJUAN PROGRAM 1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada peserta didik tentang panjat tebing sebagai upaya pemberdayaan remaja atau pemuda. 2. Dengan
adanya
meminimalisir
pelatihan intensitas
panjat
tebing
terjadinya
akan
tindakan
kenakalan remaja.
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|7
3. Dapat menumbuhkan minat dan bakat pada penjat tebing. 4. Dengan
adanya
pelatihan
panjat
tebing
akan
menambah peluang untuk menjadi atlet panjat tebing D. SASARAN Sasaran utama dalam pelatihan ini adalah para remaja atau pemuda yang merupakan korban sekaligus pelaku kenakalan remaja.
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|8
BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR 1. Kelompok mata diklat pelatihan panjat tebing. Dalam kelompok mata diklat pelatihan panjat tebing ini mencakup mata diklat pengenalan/dasar, inti dan tambahan. Dalam mata diklat dasar terdiri dari materi pengertian panjat tebing, sejarah panjat tebing, dan etika panjat tebing. Untuk mata diklat inti terdiri dari materi
karakteristik
pengenalan
simpul,
tebing, sistem
pengenalan pemanjatan,
alat, teknik
pemanjatan, gerakan memanjat, jenis pijakan, jenis pegangan, dan pemanjatan multi pitch. Serta mata diklat tambahan terdiri dari materi fotografi dasar. 2. Deskripsi pelatihan panjat tebing Mata Diklat Mata diklat dasar a. Pengertian
Cakupan
Tujuan
Pengertian panjat
Peserta didik
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
|9
panjat tebing
b. Sejarah panjat tebing
c. Etika panjat tebing
tebing secara etimologis dan secara umum Sejarah munculnya olahraga panjat tebing di dunia dan di Indonesia Penjelasan tentang etika panjat tebing
Mata diklat inti a. karakteristik a. Karakteristik tebing tebing b. Jenis batuan c. Kategori tebing berdasarkan bentuk
b. pengenalan alat
a. Alat panjat tebing b. Kegunaan c. Prosedur penggunaan
memahami tentang pengertian panjat tebing Peserta didik memahami tentang sejarah panjat tebing Peserta didik memahami dan mengaplikasikan etika panjat tebing secara jelas sebagai pedoman dalam pemanjatan
Peserta didik dapat mengetahui beberapa karakteristik tebing, jenis batuan dan dapat mengkategorikan tebing berdasarkan bentuk Peserta didik dapat memahami beberapa alat panjat tebing, kegunaan dan prosedur penggunaannya serta dapat mengaplikasikannya secara tepat
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 10
c. pengenalan simpul
a. Macam simpul b. Kegunaan c. Cara membuat.
d. sistem pemanjatan
Penjelasan beberapa sistem pemanjatan
e. teknik pemanjatan
Penjelasan beberapa teknik pemanjatan
f. gerakan memanjat
Penjelasan beberapa gerakan memanjat
g. jenis pijakan
Penjelasan beberapa jenis pijakan
h. jenis pegangan
Penjelasan beberapa jenis pegangan
i. pemanjatan multi pitch
a. Manajemen dan sistem pemanjatan single pitch b. Pemasangan
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa macam simpul, kegunaan dan cara membuatnya. Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan sistem pemanjatan Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan teknik pemanjatan Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa gerakan memanjat Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa jenis pijakan Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa jenis pegangan Peserta dapat memahami dan mengaplikasikan manajemen dan sistem pemanjatan
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 11
pengaman c. Self rescue d. Topo jalur
Mata diklat tambahan a. fotografi dasar
B. PRINSIP
single pitch, Pemasangan pengaman, Self rescue dan Topo jalur
Penjelasan teori dasar fotografi
PENGEMBANGAN
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan teori dasar fotografi KURIKULUM
DIKLAT 1. Prinsip Umum a. Prinsip relevansi Dalam kurikulum memiliki relevansi antar komponen-komponen yang ada. Tidah hanya sebatas internal antar komponen namun juga pada eksternal
yaitu
relavansi
kurikulum
dengan
perkembangan IPTEK, keadaan peserta didik dan kondisi masyarakat baik secara fisik maupun psikologis. b. Prinsip fleksibilitas Pengembangan kurikulum harus menghasilkan kurikulum yang bersifat luwes dan fleksibel dalam pelaksanaannya. Karena dalam pelaksanaannya
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 12
memungkinkan bahwa kondisi dan situasi serta peserta didik tidak mempunyai kesamaan fisik, psikologis dan intelektual. c. Prinsip kontinuitas Kesinambungan
dalam
kurikulum
dengan
pengalaman belajar peserta didik harus ada baik dalam tingkat kelas, jenjang pendidikan, maupun profesi. d. Prinsip efisiensi Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat menganggarkan biaya, waktu, tenaga, dan sumber lainnya secara efisien. e. Prinsip efektivitas Dengan adanya pengembangan kurikulum ini diharapkan dapat mencapai tujuan tanpa adanya penggunaan daya yang tidak efektif dan sia-sia dengan
mempertimbangakan
kualitas
dan
kuantitas. 2. Prinsip Khusus a. Berpedoman pada tujuan dengan mengedepankan kualitas dan kuantitas. Untuk mencapai tujuan yang mengedepankan kualitas dan kuantitas maka pengembangan
kurikulum
dilakukan
dengan
mempertimbangkan kemampuan peserta didik. Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 13
b. Kurikulum
di
kembangakan
dengan
memperhatikan situasi dan kondisi dari beberapa aspek seperti fisik, psikologi, intelektual, ekonomi, sosiologi, budaya dan lain sebangainya. c. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. Dengan begitu dapat secara efektif mendorong peserta didik untuk selalu mengikuti
perkembangan
zaman
dan
memanfaatkan perkembangan IPTEK secara tepat guna.
C. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM DIKLAT Dalam
pelaksanaannya
kurikulum
mempunyai
beberapa prinsip, diantaranya : 1. Kontekstual Pelaksanaan kurikulum atau pada pembelajarannya didasarkan pada potensi yang ada di lingkungan dan masyarakat sekitar 2. Pragmatis Prinsip pragmatis mengarahkan untuk pelaksanaan kurikulum memberikan kebermanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupannya. 3. Partisipatif
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 14
Peserta didik dalam prinsip ini ditekankan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Prinsip khusus pelaksanaan kurikulum, yaitu: 1. Tujuan Seperti
pada
pelaksanaan
pendidikan
pada
umumnya ketercapaian tujuan sangat ditekankan. Pelatihan ini memiliki tujuan agar para peserta didik yang merupakan remaja atau pemuda mampu meningkatkan keberdayaan dirinya melalui pelatihan panjat
tebing
sekaligus
meminimalisir
adanya
tindakan yang menggambarkan kenakalan remaja. 2. Proses belajar Dalam proses belajar pendidik dan peserta didik harus sama-sama bekerja sama untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman. Selain itu antara pendidik dan peserta didik harus menghilangkan adanya status pndidik dan beserta didik. Agar proses transfer ilmu dapat secara maksimal terjadi. 3. Isi Materi yang diberikan dalam pelatihan ini yaitu mencakup mata diklat dasar terdiri dari materi pengertian panjat tebing, sejarah panjat tebing, dan etika panjat tebing. Untuk mata diklat inti terdiri dari Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 15
materi
karakteristik
pengenalan
simpul,
tebing, sistem
pengenalan pemanjatan,
alat, teknik
pemanjatan, gerakan memanjat, jenis pijakan, jenis pegangan, dan pemanjatan multi pitch. Serta mata diklat tambahan terdiri dari materi fotografi dasar. 4. Media dan alat pembelajaran Pada materi ruang, media yang digunakan adalah LCD, dan hand out. Selanjutnya pada praktek media yang digunakan adalah alat panjat, tali, dan Boulder/ tebing/ Wall 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan setelah peserta didik telah mengikuti pelatihan sepenuhnya. Yaitu dengan cara Post test serta pengamatan simulasi dan praktek
D. STRUKTUR KURIKULUM DIKLAT Cakupan teori Mata diklat dasar Pengertian panjat tebing secara etimologis dan secara umum
Sejarah munculnya olahraga panjat tebing di
Isi materi Praktek
Materi tentang pengertian panjat tebing secara etimologis dan secara umum Materi tentang Sejarah
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 16
dunia dan di Indonesia
Penjelasan tentang etika panjat tebing Mata dilkat inti a. Karakteristik tebing b. Jenis batuan c. Kategori tebing berdasarkan bentuk
munculnya olahraga panjat tebing di dunia dan di Indonesia Materi tentang Pengaplikasian etika panjat tebing lapangan Materi tentang Karakteristik tebing Jenis batuan dan Kategori tebing berdasarkan bentuk
a. Alat panjat tebing b. Kegunaan c. Prosedur penggunaan
Materi tentang Alat panjat tebing Kegunaan dan Prosedur penggunaan
a. Macam simpul b. Kegunaan c. Cara membuat.
Penjelasan beberapa teknik pemanjatan Penjelasan beberapa gerakan memanjat
Materi tentang macam simpul Kegunaan dan Cara membuat. Materi tentang sistem pemanjatan Materi tentang teknik pemanjatan Materi tentang gerakan memanjat
Penjelasan beberapa
Materi tentang
Penjelasan beberapa sistem pemanjatan
Simulasi pemanjatan dan pengaplikasian lapangan dengan menggunakan alat sesuai prosedur penggunaan Praktek membuat simpul
Simulasi pemanjatan Simulasi pemanjatan Simulasi pemanjatan Simulasi
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 17
jenis pijakan Penjelasan beberapa jenis pegangan a. Manajemen pemanjatan b. sistem pemanjatan single pitch c. Pemasangan pengaman d. Self rescue e. Topo jalur
Mata diklat tambahan Penjelasan teori dasar fotografi
jenis pijakan Materi tentang jenis pegangan Materi tentang Manajemen dan sistem pemanjatan single pitch Pemasangan pengaman Self rescue Topo jalur
pemanjatan Simulasi pemanjatan Pengaplikasian lapangan tentang manajemen pemanjatan, simulasi pemanjatan dengan sistem pemanjatan single pitch, simulasi pemanjatan dengan pemasangan pengaman yang benar, tepat dan aman, membuat topo jalur
Materi tentang dasar fotografi
Pengaplikasian lapangan
E. BOBOT DAN BEBAN Mata Diklat
Cakupan teori
Mata diklat dasar Pengertian panjat tebing
Sejarah panjat
Bobot Praktek
Pengertian panjat 10’ tebing secara etimologis dan secara umum Sejarah munculnya 10’ Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 18
tebing
olahraga panjat tebing di dunia dan di Indonesia Penjelasan tentang etika panjat tebing
Etika panjat tebing Mata diklat inti karakteristik tebing
pengenalan alat
pengenalan simpul sistem pemanjatan teknik pemanjatan gerakan memanjat jenis pijakan jenis pegangan pemanjatan multi pitch
10’
5’
a. Karakteristik tebing b. Jenis batuan c. Kategori tebing berdasarkan bentuk
20’
a. Alat panjat tebing b. Kegunaan c. Cara penggunaan a. Macam simpul b. Kegunaan c. Cara membuat Penjelasan beberapa sistem pemanjatan
20’
Selama pemanjatan
20’
30’
10’
Selama pemanjatan
Penjelasan beberapa teknik pemanjatan Penjelasan beberapa gerakan memanjat
10’
Selama pemanjatan Selama pemanjatan
Penjelasan beberapa jenis pijakan Penjelasan beberapa jenis pegangan a. Manajemen dan sistem pemanjatan single pitch b. Pemasangan pengaman
20’
30’
20’ 2
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
Selama pemanjatan Selama pemanjatan Selama pemanjatan
| 19
c. Self rescue d. Topo jalur Mata diklat tambahan fotografi dasar
Penjelasan teori dasar fotografi
1
30�
BAB III
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 20
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat Mata diklat dasar a. Pengertian panjat tebing
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menguasai pengetahuan tentang pengertian panjat tebing
1. Menguasai pengertian panjat tebing secara etimologis 2. Menguasai pengertian panjat tebing secara umum 1. Mengenal sejarah panjat tebing di dunia 2. Mengenal sejarah panjat tebing di Indonesia 1. Mampu menunjukkan perilaku pemanjat tebing yang baik terhadap lingkungan 2. Mampu menunjukkan perilaku pemanjat tebing yang baik terhadap masyarakat sekitar 3. Mampu
b. Sejarah panjat tebing
Menguasai pengetahuan tentang sejarah panjat tebing
c. Etika panjat tebing
Memiliki perilaku dan tata laku yang mencerminkan seorang pemanjat tebing yang beretika
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 21
menunjukkan perilaku pemanjat tebing yang baik terhadap sesama pemanjat tebing Mata diklat inti a. karakteristik tebing
b. pengenalan alat
Menguasai pengetahuan tentang karakteristik tebing
1. menguasai pengetahuan dan mampu mengkategorikan karakteristik tebing 2. menguasai pengetahuan dan mampu mengkategorikan jenis batuan 3. menguasai pengetahuan dan mampu mengkategorikan tebing berdasarkan bentuk Menguasai 1. menguasai pengetahuan dan pengetahuan mampu tentang macam alat mengaplikasikan panjat tebing alat panjat 2. menguasai tebing dengan pengetahuan tepat tentang kegunaan macam alat panjat tebing 3. menguasai pengetahuan prosedur penggunaan Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 22
4.
c.
pengenalan simpul
Menguasai 1. pengetahuan dan mampu mengaplikasikan 2. simpul dengan tepat 3.
4.
d. sistem pemanjatan
Menguasai 1. pengetahuan dan mampu mengaplikasikan sistem 2. pemanjatan
e. teknik pemanjatan
Menguasai 1. pengetahuan dan mampu
macam alat panjat tebing mampu mengaplikasikan macam alat panjat sesuai dengan kegunaan dan prosedur penggunaan saat melakukan pemanjatan Menguasai pengetahuan macam simpul Menguasai pengetahuan kegunaan macam simpul Mampu membuat berbagai macam simpul Mampu mengaplikasikan penggunaan simpul saat pemanjatan menguasai pengetahuan tentang sistem pemanjatan mampu mengaplikasikan sistem pemanjatan menguasai pengetahuan teknik pemanjatan
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 23
f.
gerakan memanjat
g.
jenis pijakan
h. jenis pegangan
i.
pemanjatan multi pitch
mengaplikasikan 2. mampu teknik mengaplikasikan pemanjatan teknik pemanjatan Menguasai 1. menguasai pengetahuan dan pengetahuan mampu berbagai gerakan mengaplikasikan memanjat gerakan 2. mampu memanjat mengaplikasikan dengan benar berbagai gerakan memanjat sesuai struktur tebing Menguasai 1. Menguasai pengetahuan dan pengetahuan mampu berbagai jenis mengaplikasikan pijakan jenis pijakan 2. Mampu dengan benar mengaplikasikan berbagai jenis pijakan sesuai struktur tebing Menguasai 1. menguasai pengetahuan dan pengetahuan jenis mampu pegangan mengaplikasikan 2. mampu jenis pegangan mengaplikasikan dengan benar berbagai jenis pegangan sesuai dengan struktur tebing Menguasai 1. menguasai pengetahuan dan pengetahuan serta mampu dapat mengaplikasikan mengaplikasikan pemanjatan manajemen dan Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 24
multi pitch
Mata diklat tambahan a. fotografi dasar
sistem pemanjatan single pitch 2. menguasai pengetahuan dan mampu mengaplikasikan pemasangan pengaman 3. menguasai pengetahuan dan mampu mengaplikasikan Self rescue 4. menguasai pengetahuan dan mampu membuat Topo jalur
Menguasai 1. menguasai pengetahuan dan pengetahuan mampu fotografi dasar mengaplikasikan 2. mampu fotografi dasar mengaplikasikan fotografi dasar
B. Tujuan dan Indikator Mata Diklat Mata diklat dasar a. Pengertian panjat tebing
Tujuan
Indikator
Peserta didik memahami tentang pengertian panjat tebing
Bertambahnya pengetahuan tentang pengertian panjat
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 25
b. Sejarah panjat tebing
c. Etika panjat tebing
Mata diklat inti a. karakteristik tebing
b. pengenalan alat
Peserta didik memahami tentang sejarah panjat tebing Peserta didik memahami dan mengaplikasikan etika panjat tebing secara jelas sebagai pedoman dalam pemanjatan
Peserta didik dapat mengetahui beberapa karakteristik tebing, jenis batuan dan dapat mengkategorikan tebing berdasarkan bentuk
Peserta didik dapat memahami beberapa alat panjat tebing, kegunaan dan cara penggunaannya serta dapat
tebing Bertambahnya pengetahuan tentang sejarah panjat tebing 1. Bertambahnya pengetahuan tentang etika panjat tebing 2. Tumbuhnya sikap yang mencerminkan etika panjat tebing 1. mampu mengkategirik an karakteristik tebing 2. mampu mengkategorik an jenis batuan 3. mampu mengkategorik an tebing berdasarkan bentuk 1. bertampahnya pengetahuan tentang berbagai alat panjat tebing, kegunaan dan prosedur
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 26
mengaplikasikannya secara tepat
c. pengenalan simpul
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa macam simpul, kegunaan dan cara membuatnya.
d. sistem pemanjatan
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan sistem pemanjatan
penggunaan 2. mampu menggunakan berbagai alat panjat tebing sesuai kegunaan dan prosedur penggunaan dengan tepat saat melakukan pemanjatan 1. Bertambahnya pemahaman tentang berbagai macam simpul dan kegunaannya 2. Mampu membuat berbagai macam simpul 3. Mampu mengaplikasik an simpul saat pemanjatan 1. bertambahnya pemahaman tentang sistem pemanjatan 2. mampu mengaplikasik an sistem
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 27
pemanjatan di lapangan e. teknik pemanjatan
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan teknik pemanjatan
f. gerakan memanjat
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa gerakan memanjat
g. jenis pijakan
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa jenis pijakan
1. bertambahnya pemahaman tentang teknik panjat tebing 2. mampu mengaplikasik an teknik pemanjatan sesuai kemampuan dan kondisi 1. bertambahnya pemahaman tentang gerakan memanjat 2. mampu melakukan berbagai gerakan memanjat sesuai dengan keadaan tebing 1. Bertambahnya pemahaman tentang jenis pijakan 2. Mampu melakukan berbagai jenis pijakan sesuai dengan
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 28
h. jenis pegangan
i. pemanjatan multi pitch
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa jenis pegangan
1.
Peserta dapat memahami dan mengaplikasikan manajemen dan sistem pemanjatan single pitch, Pemasangan pengaman, Self rescue dan Topo jalur
1.
2.
2.
3.
4.
keadaan tebing bertambahnya pemahaman tentang jenis pegangan mampu melakukan berbagai jenis pegangan sesuai dengan keadaan tebing bertambahnya pemahaman tentang manajemen dan sistem pemanjatan single pitch, Pemasangan pengaman, Self rescue dan Topo jalur mampu memanajemen pemanjatan multi pitch mampu mengaplikasik an sistem pemanjatan single pitch mampu memasang
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 29
pengaman yang aman 5. mampu malakukan self rescue 6. mampu membuat topo jalur Mata diklat tambahan b. fotografi dasar
Peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan teori dasar fotografi
1. bertambahnya pemahaman tentang dasar fotografi 2. mampu mengaplikasik an dasar fotografi di lapangan.
C. Materi Pokok Materi pokok dari pelatihan ini adalah pada mata diklat inti, yang terdiri dari materi: 1. karakteristik tebing 2. pengenalan alat 3. pengenalan simpul 4. sistem pemanjatan 5. teknik pemanjatan 6. gerakan memanjat 7. jenis pijakan Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
| 30
8. jenis pegangan 9. pemanjatan multi pitch D. Metode, Media, Sumber Belajar, Waktu Belajar, dan Penilaian Pembelajaran Mata Diklat Mata diklat dasar a. Pengertian panjat tebing b. Sejarah panjat tebing c. Etika panjat tebing
Mata diklat inti a. karakteristik tebing b.
pengenalan alat
c.
pengenalan simpul
d.
sistem pemanjatan
e.
teknik pemanjatan
f.
gerakan memanjat
g.
jenis pijakan
metode
media
Sumber belajar
penilaian
Ceramah
LCD
Post test
Ceramah
LCD
Ceramah, diskusi, tanya jawab
LCD
Hand out dan pengalaman Hand out dan pengalaman Hand out dan pengalaman
Ceramah, diskusi, tanya jawab Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi,
LCD
Hand out dan pengalaman
Post test
LCD, alat panjat dan Boulder/ tebing/ Wall LCD, tali dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi
Hand out dan pengalaman
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
Post test Post test, pengamatan simulasi dan praktek
| 31
praktek h.
jenis pegangan
i.
pemanjatan multi pitch
Mata diklat tambahan a. fotografi dasar
dan praktek
Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek Ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, praktek
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
LCD dan Boulder/ tebing/ Wall
Hand out dan pengalaman
Ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek
LCD dan kamera
Hand out dan pengalaman
Kurikulum Pelatihan Olah Raga Panjat Tebing
Post test, pengamatan simulasi dan praktek Post test, pengamatan simulasi dan praktek
Post test, pengamatan simulasi dan praktek
| 32