BANYUKENING BANYUWANGI transisi dan pengenalan rona wisata geopark di tepian air Sebuah dialog arsitektur, alam, dan manusia dalam mencipta ruang temu untuk menelusuri sekilas mengenai pengalaman, budaya, dan pariwisata Banyuwangi dengan menonjolkan dan memperkuat karakter site yang telah ada.
TOURISM
RESPECTING NATURE
PUSAT INFORMASI
Rancangan yang memanfaatkan potensi tapak, menonjolkan karakternya, dan menjadi representasi geopark.
Borrowed scenery (appreciation)
Nature & manmade mutualism
Landscape Settlement
as Introduction / Teaser for Experience, Locality ,Culture memaksimalkan view dari semua tempat
FRAMEWORK
Spesific
Representative
Facilitative
memiliki keunikan dan karakter
‘wajah’ kawasan dengan rona lokalitas
fungsional dan mewadahi kebutuhan
DESIGN GUIDELINES
RESPONSIBLE ARCHITECTURE
agar dikunjungi, maka harus:
RESPONSIBLE ARCHITECTURE
SOCIAL NODES
penataan ruang luar yang selaras
Menciptakan arsitektur yang mencerminkan lokalitas serta berkontribusi positif bagi lingkungan.
Environmental friendly building
rancangan arsitektur berkelanjutan
Materiality and Tactility
Character and familiarity
penggunaaan material setempat
adaptasi karakter arsitektur lokal
Mendukung terjadinya interaksi lokal dengan pendatang serta membuka kesempatan bagi masyarakat.
SOCIAL NODES RESPECTING NATURE
koherensi bangunan dengan alam
Social Node Spaces
Economic sustainable
Accessibility & Exploration
PRINSIP VISION Memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis SDA dan kearifan lokal
menyediakan simpul kegiatan masyarakat
JUDUL GAMBAR
meningkatkan kesejahteraan lokal
001
mendukung eksplorasi dan akses yang mudah
BWIAI0104
Menghadirkan langgam arsitektur modern dalam wajah yang membumi
SITEPLANNING CONCEPT (KONSEP MAKRO) - aksis, view, area hijau KOTA BANYUWANGI
KAWAH IJEN
TAMAN NASIONAL PURWO
information centre workshop gallery souvenir centre
N ETA
W YAH
UM
GUNUNG RAUNG
INNER VIEW
PULAU MERAH
office musala cafe & resto guesthouse
LON
U HK
GREEN SPILL
YA
UM
OUTER VIEW
OUTER VIEW
AXIS
PROGRAM
AREA HIJAU
AREA PANDANG
Mendefinisikan garis axis berdasarkan 5 (lima) lokasi penting geopark. Garis-garis tersebut menjadi orientasi utama dalam perancangan dan perletakan massa bangunan pada tapak
Massa bangunan, viewing deck, dan sirkulasi pada tapak diletakan dengan merespon kondisi tapak dan garisgaris axis, sekaligus menciptakan pengalaman ruang keseluruhan.
Penempatan massa dibuat agar intervensi tapak seminimal mungkin. dan meminimalisasi “footprint” Ruang hijau dijaga untuk menjaga suasana dan karakter dari lokasi tersebut.
Hasil dari konfigurasi massa pada site memungkinkan apresiasi maksimal ke luar tapak, dengan adanya lansekap pada rancangan pun memberi area pandang dalam.
PEMBENTUKKAN MASSA (KONSEP MIKRO) - semi outdoor, adaptasi lokal
VOLUME & FUNGSI
SEMI OUTDOOR & TERAS
FASAD & EKSPRESI
ATAP & LOKALITAS
Seluruh massa dirancang untuk memiliki plot yang memanjang. Memberikan kesan ramping sekaligus menjaga penghawaan dan pencahayaan agar tetap nyaman.
Sirkulasi pada bangunan merupakan koridor semi outdoor, menjaga interaksi langsung antara pengunjung terhadap tapak dan memberikan pengalaman ruang berbeda.
Struktur memanjang mengikuti massa bangunan. Fasad berupa timber vertical blinds dipilih untuk memberi kenyamanan visual dan termal di dalam bangunan.
Bentuk atap merupakan re-interpretasi dari atap rumah osing dengan material sirap, serta kaca pada perimeternya. bentuk atap tropis juga memberi kenyamanan termal.
FITUR RANCANGAN - daya tarik rancangan Iconic Roof
Signature Mushala
Active Organic Farm
Geopark sculpture
Reinterpretasi entuk atap yang mewakilkan ciri khas Banyuwangi - rumah osing
Bentukan mushala ‘terapung’ semi outdoor yang unik dan berbeda
Kebun aktif organik yang di kelola lokal dan berfungsi ekologis serta ekonomi
Landmark 5 arah, menunjukkan jarak dan arah lokasi wisata lain geopark yang menarik
Floating Lobby
Soft Transition Space
View deck
Functional Water Features
Lobby ‘terapung’ sebagai impresi unik dan menarik dari area kedatangan
Peralihan halus ruang dalam dan luar sebagai karakter khas dari kawasan nuansa alam
Ragam dek untuk mengapresiasipemandangan di kebun, bukit, sungai
Fitur air yang tidak hanya untuk estetik namun untuk fungsi ekologis retensi dan reservasi
JUDUL GAMBAR
002
BWIAI0104
LEGENDA B AKSIS IJEN A
C 1 D
A. B. C. D. E. F.
Lobi Terapung (lobi utama) Souvenir, Pusat Informasi Galeri, workshop, ruang pustaka Kantor, musala, Kafe, guesthouse Restoran dan dek sungai
JALAN RAYA LICIN 3
AKSIS GUNUNG RAUNG
SEMPADAN JALAN
1 D 2
A
E 8
A’ 4
B 5
11
3
3
F
12
7 6
C
SEMPADAN SUNGAI
AKSIS BANYUWANGI
BATAS LAHAN
B’
9 10
C’
D’ 2 AKSIS PULAU MERAH
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Porte cochere - drop off Parkir mobil pribadi (33 lot) Parkir bis (2 lot) Sculpture orientasi geopark Plaza event (acara umkm, bazaar dll) Amphiteatre panggung terapung
7. 8. 9. 10. 11. 12..
UTARA
Lawn (pelataran hijau acara fleksibel) Kebun organik pangan lokal Dek pulau merah Dek taman purwo Teras suara air Dek sungai
AKSIS TAMAN NASIONAL PURWO
SITEPLAN 0
5
10
25 m
GROUND PLAN B
DENAH PARSIAL UMYAH KULON (HAL 5) C
A
1 D
FFL ± 0.00
SEMPADAN JALAN
3 1
ke parkir staff di L2
FFL - 2.00 dari L2
e
FFL - 0.70
ramp ke L2
ramp ke L2
a
2
FFL - 1.85 FFL - 3.50
ramp ke L2
A’
c
4
b
f 3
3 FFL - 3.35
SEMPADAN SUNGAI
ke L2
d
B’
BATAS LAHAN
C’ 2 D’
LEGENDA
a. b. c. d. e. f.
Lobi terapung (lobi utama) Foyer umyah wetan Souvenir shop Galeri wisata dan UMKM Kantor (staff manajerial) Toilet, nursing rm, difable toilet
DENAH PARSIAL UMYAH WETAN (HAL 7)
1. 2. 3. 4.
UTARA
Porte cochere (drop off./ pick up) Parkir mobil pribadi (33 lot) Parkir bis (2 lot) Viewing deck (dek bukit)
DENAH LANTAI 1 (SEMUA) 0
JUDUL GAMBAR
003
5
10
BWIAI0104
25 m
Entrance foyer sederhana dengan skala yang intim, memberi kesan penyambutan yang ramah
Asimetri axis bangunan menciptakan perpotongan ruang yang dapat disisipkan dengan elemen alam
TAMPAK 1 (SISI JALAN)
TAMPAK 2 (SISI SUNGAI)
TAMPAK 3
TAMPAK 4
SKEMA MATERIAL DAN WARNA
KONSEP LANSEKAP
Bangunan hadir dalam warna yang membumi, dengan menggunakan material setempat seperti batu kali, kerikil sungai dan kayu untuk menciptakan rona warna bangunan yang dapat membaur dengan lingkungan sekitarnya
Lansekap merupakan ruang penghubung antara bangunan ke sungai eksisting; mewadahi berbagai fungsi ruang dan mewadahi dinamika aktifitas pusat informasi Geopark. Penyikapan terhadap potensi eksisting (pohon, sumber air), pengadaan sistem penampungan dan filtrasi air hujan, dan dilakukan untuk memberikan sebuah statement identitas bangunan pusat informasi Geopark yang berbasis ramah lingkungan.
Exposed Batako Concrete Tanah Vulkanik
Batu Batu Gunung Kali
Transisi antar lantai yang halus dan aksesibel
Anyaman Sintetis
Kayu Bendo
Atap Sirap
Kayu `Kelapa
Karakter lokal yang diinterpretasikan dari rumah osing
JUDUL GAMBAR
004
BWIAI0104
PARSIAL PLAN UMYAH KULON - L2 LEGENDA
UTARA
a. Foyer umyah kulon b. kantor (staff eksekutif) c. Musala terapung d. Area wudhu e. Cafe dan organic food display f. Toilet, nursing rm, difable toilet g. Toilet h. Cottage i. Area servis j. Restoran dan dapur k. Toilet
c d ke L1
5
f
b
a FFL - 4.05
dari L1
FFL - 6.05
1
g
dari L1
ramp ke L2
3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
4 2
e
ke L3
0
6
12
Tour start point Sculpture orientasi geopark Viewding dek kebun Kebun organik tanaman lokal Kolam refleksi Lawn (pelataran hijau acara fleksibel) Dek Pulau Merah Teras suara air + dek sungai
30 m
PARSIAL PLAN UMYAH KULON - L3
PARSIAL PLAN UMYAH KULON - L3B
UTARA
UTARA
i
5 FFL - 7. 35
h
ke L3B
h
FFL - 7. 35
2
dari L1
4
dari L3
8 j
k
6
FFL - 9. 35
7
0
6
12
30 m
0
6
12
Membentuk sawah organic sebagai respon terhadap konteks sekitar, juga sebagai lahan produktif yang dapat dikelola oleh warga setempat untuk menghasilkan produk khas yang dapat di jual pada souvenir shop
JUDUL GAMBAR
005
BWIAI0104
30 m
Kantor (staff manajerial) musala terapung
rg wudhu
Toilet
Foyer umyah kulon Sculpture orientasi geopark
POTONGAN A-A’ (UMYAH KULON) 0
6
12
30 m
detail tipikal railing
musala terapung area servis
cafe & display makanan organik cottages
teras suara air
POTONGAN B-B’ (UMYAH KULON) 0
6
12
detail teras air
30 m
konfigurasi sederhana, diapit oleh view ke tengah site dan relflecting pond, berupaya menciptakan kesan ruang yang tenang
Musala berbentuk teras yang diselubungi screen kisi-kisi kayu yang mengambang di atas air memberikan atmosfir khusyu dalam beribadah pada yang Esa
JUDUL GAMBAR
006
BWIAI0104
PARSIAL PLAN UMYAH WETAN - L2 a UTARA FFL - 6.05 dari L1 ke Umyah Kulon
detail pertemuan material
5 b
1
ke plaza
FFL - 6.85
f
detail pertemuan struktur atap
dari L1
2
4
c
e e d
3
PARSIAL PLAN UMYAH WETAN - AREA LANSEKAP
0
6
12
30 m
detail pola fasad kayu
5 UTARA
dari L2
1
detail sculpture
LEGENDA
4
2
6 3
0
6
12
30 m
a. b. c. d. e. f.
Kantor (staff eksekutif) Information Centre (Tourist centre) Workshop (bisa digabung) Ruang Pustaka Storage Toilet, nursing rm, difable toilet
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Plaza event (acara umkm, bazaar dll) Amphiteatre panggung terapung Dek taman purwo Lawn (pelataran hijau acara fleksibel) Sculpture orientasi geopark Dek pulau merah
Aphiteater air sebagai respon terhadap kebutuhan ruang dialog dan perkuatan pontensi pada sumber air eksisting yang ada di bawahnya
JUDUL GAMBAR
007
BWIAI0104
Souvenir
Information Centre Plaza event Amphiteatre
POTONGAN C-C’ (UMYAH WETAN) 0
6
12
30 m
Galeri
Foyer Umyah Wetan
Workshop
POTONGAN D-D’ (UMYAH WETAN) 0
6
12
detail atap restoran
30 m
detail atap tipikal
detail amphiteater
Ruang souvenir menampilkan ragam kerajinan dan produk organik yang dikelola oleh masyarakat lokal, sebagai apresiasi terhadap potensi lokal yang kian dikembangkan
Menyediakan ruang informasi dengan atmosifir ruang modern namun tetap mengedepankan karakter lokal dengan penggunaan kayu dan rotan sintetis pada elemen interiornya
JUDUL GAMBAR
008
BWIAI0104
GREEN SITE CONCEPT + SMART ENERGY BUILDING
Zero Run Off
Penghawaan Alami
Meminimalkan perkerasan di lantai dasar dengan menggunakan material yang permeable dan dapat meresapkan air hujan ke tanah. Hal ini pula dapat mengurangi panas urban heat island
Pemanfaatan konsep cross circulation dapat mengurangi penggunaan listrik bangunan.
Void Skylight
Pencahayaan Alami
Terdapat skylight sebagai usaha mengalirkan udara dan menghantarkan cahaya matahari masuk kedalam bangunan.
Memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan utama pada siang hari sehingga dapat mengurangi beban energi listrik.
Minimal Footprint
Pengelolaan Air Hujan
Menaikan bangunan dengan menggunakan pondasi panggung dapat mempertahankan kondisi alam tapak dan tidak mengganggu kehidupan yang sudah ada sebelumnya.
Memanfaatkan sumber air alternatif yang disaring dan dapat digunakan untuk keperluan bangunan
Water Preservation
Vegetasi Lokal
Waste Management
Material Lokal
salah satu cara menunjukan ciri khas bangunan dengan menyediakan vegetasi-vegetasi lokal
Pengolahan air limbah (grey water) yang dapat digunakan kembali untuk keperluan irigasi tanaman
Menggunakan material lokal dapat mengurangi beban emisi co2 dalam pangantaran material menuju site. Selain itu material lokal dapat menunjukan bangunan ini memiliki ciri khas
Pemisahan antara sampah basah dan kering sebagai usaha pengolahan berkelanjutan dari sampah itu sendiri
Automated Water Tap
Minimum Excavating
air akan keluar ketika sensor mengetahui adanya tangan yang hendak menggunakannya. ini sebagai salah satu bentuk penghematan air
Pembangunan tidak mengganggu kondisi tapak yang sudah ada. bangunan mengikuti kehendak alam
Minimal AC
Retain Major Tree
Mengurangi pemakaian AC dapat menghemat listrik yang begitu banyak. Adanya cross ventilation dapat memberikan kesejukan dalam ruangan tanpa menggunakan penghawaan buatan
Pelestarian pohon-pohon yang sudah tua sebagai salah satu bentuk menghargai alam
EXPLODED AXONOMETRY
KONSEP STRUKTUR Dominan menggunakan struktur baja untuk fleksibilitas dan kecepatan konstruksi. Struktur atap menggunakan struktur kayu dengan perkuatan baja dan material sirap kayu ulin sebagai penutup atap
SISTEM MEP Pengelolaan air hujan dan air kotor (grey water) untuk cadangan pemakaian pada hidran dan air bilasan pada toilet. Sebagian besar konfigurasi bangunan yang pipih berupaya untuk mengoptimakan pencahaan dan pengudaraan alami pada setiap sisi ruangan, sehingga sebagian besar ruangan tidak menggunakan AC; menjadikan bangunan ini dapat menghemat penggunaan listrik untuk lampu dan pendingin ruangan sepanjang harinya.
EVAKUASI KEBAKARAN Proteksi kolom baja dan dinding berupaya untuk menahan api selama 2 jam. Distribusi alat pemadam api ringan dan hidran secara merata untuk tujuan keamanan. Titik berkumpul bencana dapat di lakukan pada sisi jalan atau pada pelataran taman dalam .
PLANNING PARAMETER & AREA BREAKDOWN SITE AREA PLOT RATIO (KLB) MAX GFA (KDB) GSB GSS KDH
REQUIREMENT
PROGRAM : KANTOR PENGELOLA & PUSAT INFORMASI PUSAT SUVENIR RESTORAN GUESTHOUSE FUNGSI PENUNJANG LAINNYA PARKIR
8200 SQM <1 30 % 10 M dari as jalan 20 M dari as sungai 70 % 200 - 250 SQM 100 - 150 SQM 300 - 600 SQM 200 - 400 SQM -
SITE AREA PLOT RATIO (KLB) MAX GFA (KDB) GSB GSS KDH
PROPOSAL
PROGRAM : KANTOR PENGELOLA & PUSAT INFORMASI PUSAT SUVENIR RESTORAN + CAFE GUESTHOUSE FUNGSI PENUNJANG LAINNYA (dijabarkan pada diagram program) PARKIR
8200 SQM 0.46 24.2 % 10 M dari as jalan 20 M dari as sungai 73.38 % 276.39 SQM 164 SQM 441.8 SQM 247.95 SQM 2717.51 SQM 33 MOBIL 2 BUS
JUDUL GAMBAR
009
BWIAI0104
PERSPEKTIF AREA SUNGAI
Perpotongan 2 aksis bangunan yang membentuk pengalaman ruang yang dinamis
Perpotongan 2 aksis bangunan yang membentuk pengalaman ruang yang dinamis
Lobby terapung merupakan ruang dengan skala intim yang memiliki arah pandang yang luas pada site. Titik ini merupakan titik temu awal yang menghubungkan Umyah Wetan & Umyah Kulon)
JUDUL GAMBAR
0010
BWIAI0104
DESIGN SUMMARY (HAL 11-12)
BANYUKENING BANYUWANGI transisi dan pengenalan rona wisata geopark di tepian air Sebuah dialog arsitektur, alam, dan manusia dalam mencipta ruang temu untuk menelusuri sekilas mengenai pengalaman, budaya, dan pariwisata Banyuwangi dengan menonjolkan dan memperkuat karakter site yang telah ada.
TOURISM RESPECTING NATURE
as Introduction / Teaser for Experience, Locality ,Culture
agar dikunjungi, maka harus:
FRAMEWORK
Borrowed scenery (appreciation)
DESIGN GUIDELINES
PUSAT INFORMASI
Spesific
Representative
Facilitative
memiliki keunikan dan karakter
‘wajah’ kawasan dengan rona lokalitas
fungsional dan mewadahi kebutuhan
Rancangan yang memanfaatkan potensi tapak, menonjolkan karakternya, dan menjadi representasi geopark.
RESPONSIBLE ARCHITECTURE Environmental friendly building
Nature & manmade mutualism
Landscape Settlement
Menciptakan arsitektur yang mencerminkan lokalitas serta berkontribusi positif bagi lingkungan. Materiality and Tactility
Character and familiarity
Mendukung terjadinya interaksi lokal dengan pendatang serta membuka kesempatan bagi masyarakat.
SOCIAL NODES Social Node Spaces
Economic sustainable
Accessibility & Exploration
Iconic Roof
RESPECTING NATURE
RESPONSIBLE ARCHITECTURE
SOCIAL NODES
Floating Lobby
PRINSIP VISION Memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis SDA dan kearifan lokal
Active Organic Farm
Soft Transition Space
View deck
Geopark sculpture
Functional Water Features
DESIGN FEATURES
Signature Mushala
PLANNING PARAMETER & AREA BREAKDOWN SITE AREA PLOT RATIO (KLB) MAX GFA (KDB) GSB GSS KDH
REQUIREMENT
PROGRAM : KANTOR PENGELOLA & PUSAT INFORMASI PUSAT SUVENIR RESTORAN GUESTHOUSE FUNGSI PENUNJANG LAINNYA PARKIR
8200 SQM <1 30 % 10 M dari as jalan 20 M dari as sungai 70 % 200 - 250 SQM 100 - 150 SQM 300 - 600 SQM 200 - 400 SQM -
SITE AREA PLOT RATIO (KLB) MAX GFA (KDB) GSB GSS KDH
PROPOSAL
PROGRAM : KANTOR PENGELOLA & PUSAT INFORMASI PUSAT SUVENIR RESTORAN + CAFE GUESTHOUSE FUNGSI PENUNJANG LAINNYA (dijabarkan pada diagram program) PARKIR
8200 SQM 0.46 24.2 % 10 M dari as jalan 20 M dari as sungai 73.38 % 276.39 SQM 164 SQM 441.8 SQM 247.95 SQM 2717.51 SQM 33 MOBIL 2 BUS
DESIGN SUMMARY (1/2)
0011
BWIAI0104
SITEPLANNING CONCEPT (KONSEP MAKRO) - aksis, view, area hijau KOTA BANYUWANGI
KAWAH IJEN
TAMAN NASIONAL PURWO
information centre workshop gallery souvenir centre
N ETA
W AH MY
U
GUNUNG RAUNG
INNER VIEW
office musala cafe & resto guesthouse
PULAU MERAH
LON
U HK
YA
UM
OUTER VIEW
OUTER VIEW
GREEN SPILL
AXIS
PROGRAM
AREA HIJAU
AREA PANDANG
Mendefinisikan garis axis berdasarkan 5 (lima) lokasi penting geopark. Garis-garis tersebut menjadi orientasi utama dalam perancangan dan perletakan massa bangunan pada tapak
Massa bangunan, viewing deck, dan sirkulasi pada tapak diletakan dengan merespon kondisi tapak dan garisgaris axis, sekaligus menciptakan pengalaman ruang keseluruhan.
Penempatan massa dibuat agar intervensi tapak seminimal mungkin. dan meminimalisasi “footprint” Ruang hijau dijaga untuk menjaga suasana dan karakter dari lokasi tersebut.
Hasil dari konfigurasi massa pada site memungkinkan apresiasi maksimal ke luar tapak, dengan adanya lansekap pada rancangan pun memberi area pandang dalam.
LEGENDA B AKSIS IJEN A
C 1 D
A. B. C. D. E. F.
Lobi Terapung (lobi utama) Souvenir, Pusat Informasi Galeri, workshop, ruang pustaka Kantor, musala, Kafe, guesthouse Restoran dan dek sungai
JALAN RAYA LICIN
3
AKSIS GUNUNG RAUNG
SEMPADAN JALAN
1 D 2
A
E 8
A’ 4
B 5
11
3
3
F
12
7 6
C
SEMPADAN SUNGAI
AKSIS BANYUWANGI
BATAS LAHAN
B’
9 C’
10
D’ 2 AKSIS PULAU MERAH
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Porte cochere - drop off Parkir mobil pribadi (33 lot) Parkir bis (2 lot) Sculpture orientasi geopark Plaza event (acara umkm, bazaar dll) Amphiteatre panggung terapung
7. 8. 9. 10. 11. 12..
Lawn (pelataran hijau acara fleksibel) Kebun organik pangan lokal Dek pulau merah Dek taman purwo Teras suara air Dek sungai
UTARA
AKSIS TAMAN NASIONAL PURWO
SITEPLAN 0
DESIGN SUMMARY (2/2)
0012
5
10
25 m
BWIAI0104