Jabu Parambanan

Page 1

JABU PARAMBANAN Jabu Parambanan (Bahasa Batak), yang berarti bangunan sebagai tempat untuk memperdagangkan barang-barang. Barang-barang tersebut berupa cenderamata khas, kenang-kenangan bagi wisatawan yang sedang berkunjung di Kawasan Danau Toba. 4

Pusat Cenderamata tidak hanya menjadi tempat berbelanja saja, namun diperlukan penambahan fungsi, seperti tempat untuk mengedukasi masyarakat, mempertunjukkan kebudayaan Batak Toba dan dapat digunakan sebagai tempat interaksi bagi para pengunjung untuk dapat mengenal lebih esensi dari kebudayaan di Tanah Toba. SITEPLAN DAN KONSEP LANSEKAP

TOURISM STRATEGY

Sengon

B

Angsana

*

* Wakatobi

C

3

*

J

A

I

Kelapa

AL TU

6

Y PLA

DIS

EN

EV

5

Danau Toba

Morotai

10

ION

H FAS

= 10

AY NW

RU

Ilalang

7

E

Labuan Bajo

F

A Tanjung Kelayang

G

Mandalika

Stonescape

L UA

NT

E EV

QU

P DIS

*

H

ION

Kep. Seribu & Kota Tua

SS RE E MP CO ZON

Tanjung Lesung

SIR KA

Bromo Tengger Semeru

R

EA

EU

LAY

2

EA

VE

IMP

SI UL

A. Area retail kriya dan kerajinan B. Area workshop C. Cafe D. Area retail makanan E. Kamar ganti F. Toilet G. Gudang H. ATM I. R. staff J. R. Penyimpanan workshop

*

CK RA

Borobudur

9

Pengunjung yang telah mengikuti kegiatan spesifik lokasi (workshop kerajinan, tarian, kuliner, dll)/ akan mendapatkan “cap / badge / reward” yang dapat mereka koleksi. Hal ini akan memberi motif kuat untuk wisatawan agar mengunjungi semua lokasi. Contoh penerapan yang pernah ada: cap stasiun kereta di Jepang, wisatawan menjadi termotivasi

Tema lansekap yang digunakan berupa Geopark sebagai implementasi mikro dari branding pariwisata Danau Toba

1 8

Lansekap bagian belakang merupakan hardscape dengan batu sebagai garis lis dan paving sebagai pengisi dan softscape berupa rumput dan pohon peneduh. Penggunaan pohon lokal yaitu : pohon kelapa, sengon dan angsana.

DENAH LANTAI 2

1. Plaza depan 2. Plaza Batu-Sejarah ulos 3. Area ekstensi event 4. Area ekstensi workshop 5. Outdoor amphi 6. Outdoor backstage 7. Viewing deck

0

*

3,5

1

8,5 m

: Lokasi APAR : kunci untuk keamanan

LOKASI DAN PENCAPAIAN 1,2 km 1,1 km

Lokasi Ajuan (Parapat)

DENAH LANTAI 1 0

3,5

1

Pel. Tiga Raja

8,5 m

Kafe Perluasan Area Runway

Kuliner Fashion Kriya

Pel. Ajibata R. Publik

R. Display

DANAU TOBA

R. Workshop

R. Luar

8,2 km 20 menit

R. Servis R. Display

R. Luar Parkiran

PULAU SAMOSIR

Entrance

Bandara Sibisa U

Parkir Ekstensi

PEMBENTUKAN MASSA

ZONASI

FUNGSI RUNWAY

PROGRAM RUANG

TRANSFORMASI BENTUK

Massa bangunan dimiringkan sehingga tercipta ruang luar di bagian kanan dan kiri yang dapat digunakan sebagai ruang terbuka hijau dan ruang komunal bagi pengunjung.

Lantai bawah digunakan untuk fungsi fashion–kriya dan lantai atas fungsi kuliner. Ruang luar berupa ruang terbuka hijau dan area publik untuk saling interaksi. Di bagian depan lahan terdapat parkiran dan entrance.

Terdapat bukaan pada sisi kanan dan kiri dari bangunan untuk jalur peragaan busana (runway). Pengunjung dapat menikmati peragaan busana melalui amphitheatre ruang dalam dan luar.

Program ruang yang interaktif dan atraktif sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dibutuhkan parkir terpusat setelah kawasan berkembang di masa depan, diletakkan di samping tapak.

Transformasi bentuk Batak Toba (Bolon Toba) dengan proporsi dari kepala–badan–kaki aplikasi atap tinggi untuk menunjang sisi kenyamanan termal dan memaksimalkan pencahayaan alami pada bangunan).

BRANDING PRODUCT STRATEGY Influencer endorsment

Fashion Show

Implementasi Baru

ANALISIS PENGGUNA DISCOVER

CAFÉ

RETAIL

Tamasya

Ajar Baru

IO N

Kuliner

PLAZA

CULTURE SEEKERS

W

OR

KSHO P

Interaksi

RU N AY

EXCURSION

H

W

FAS

Setelah mengunjungi dan ikut serta dalam kegiatan khas yang diselenggarakan di lokasi tersebut, maka pengunjung akan mendapatkan hadiah berupa cap/penghargaan yang dapat dibanggakan sebagai wujud apresiasi dalam mendukung 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia. Dengan demikian, masyarakat akan mempunyai motivasi lebih untuk dapat mengunjungi sepuluh destinasi tersebut.

D LEGENDA

KAIN ULOS

ROTAN

Pengunjung yang datang ke Danau Toba memiliki kecenderungan untuk mengeksplorasi kebudayaan, eksplorasi alam, dan studi tur (ekskursi). Dasar itulah yang digunakan untuk menentukan program ruang yang sesuai Di sekitar Danau Toba pun terdapat beberapa kampung yang warganya bermata pencaharian sebagai perajin kain Ulos dan rotan. Namun diperlukan sentuhan berbeda dalam memasarkan produk tersebut sehingga tidak lagi terkesan ketinggalan zaman. Untuk itu diperlukan pula strategi branding dan pemasaran produk yang tepat.

Ajuan lokasi Pusat Cenderamata terletak di Parapat, Kabupaten Simalungun. Lokasi ini dilalui oleh Jalan Lintas Tengah Sumatera. Pada radius 1,1 km dari lokasi terdapat Pelabuhan Tiga Raja dan radius 1,2 km terdapat Pelabuhan Ajibata. Terdapat pula Bandara Sibisa – akan dikembangkan setelah Bandara Silangit-Siborongborong – yang berada pada radius 8,2 km dari lokasi sehingga memungkinkan diadakannya event skala internasional dan dapat ditempuh melalui Jalan Lintas Sumatera kemudian ke Jalan Kolektor.

Pusat Cenderamata ini mempunyai view menghadap langsung ke arah Danau Toba dan akan tampak Pulau Samosir di bagian belakang dari Danau Toba. Danau Toba merupakan PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT objek wisata alam yang Pembuat banyak dikunjungi dan Kerajinan memiliki karakteristik INTEGRASI WISATA kebudayaan yang khas Sigale-Gale Festival sehingga banyak kegiatan Carnival Gondang Naposo bertemakan kebudayaan Perajin yang diselenggarakan di Ulos Danau Toba. Samosir Masyarakat kreatif banyak Art and Culture dijumpai di sekitar Danau Pembuat Toba, namun dirasa kurang Rotan dalam hal pemasaran JABU PARAMBANAN produk yang mereka buat. sebagai FASHION HUB Untuk itu, kehadiran Samosir Festival Jabu Parambanan dapat Music Festival Danau Toba menjadi wadah untuk Pesona dapat menaungi kegiatan Danau Toba eventual dan menjadi Acara Tari-tarian tempat para perajin untuk Acara Kesenian dapat mengamalkan ilmu Acara Kebudayaan keterampilannya dan memasarkan produknya.


AMBIENCE

MATERIAL DAN SKEMA WARNA

Batu

Beton

Kayu

Rumbia

Kaca

Material yang digunakan merupakan material lokal yang dapat ditemui di sekitar lokasi sehingga biaya mobilisasi dan produksi dapat ditekan. Warna yang dihasilkan dari pemilihan material tersebut akan menambah kesan hangat dan natural bagi pengunjung yang berkunjung ke sini

KONSEP INTERIOR

Stimulus indera untuk menciptakan suasana yang khas Penggunaan material lokal yang terdapat tekstur di dalamnya akan menambah stimulasi indera peraba

Pencahayaan warm white yang didukung dengan skema warna akan menguatkan keberadaan benda pamer

Wewangian Floral Scent seperti Bane-bane dan Spreng akan lebih menguatkan perasaan pengunjung

Mendengarkan musik kesenian alunan Gondang Hasapi & Sabagunan akan menambah keadaan suasana lokal

TAMPAK

Elemen kunci dalam interior rustic adalah kayu, batu, besi tempa, logam, dan bahan alami lainnya. Pemilihan material alami membawa rasa baru yang menyegarkan bagi interior di bangunan ini Interior kontemporer mengacu pada gaya warna yang cerah, bersih, rapi dan terencana. Palet warna didominasi dengan palet warna netral seperti abu-abu, cokelat, hitam, dan putih Untuk menampilkan kesan elegan dan eksklusif, konsep elegan kontemporer yang modern dan dinamis dapat dipadukan dengan ciri budaya setempat. Berada di Danau Toba, desain interior yang diterapkan banyak disipkan unsur budaya Batak Toba

Viewing Deck

Plaza batu - sejarah ulos

Area Entrance

TAMPAK DEPAN 0 1

3,5

8,5 m

Outdoor Amphi Cafe Viewing Deck

Runway Fashion Show area ekstensi workshop

TAMPAK BELAKANG 0 1

Perspektif dari arah danau

3,5

8,5 m

area ekstensi event

Plaza depan TAMPAK SAMPING 0 1

3,5

8,5 m

Plaza batu - sejarah ulos


ACTIVITIES AND TIME ANCHOR

PRINSIP DISPLAY

Display diatur agar terlihat minimal dan elegan, hal ini ditunjang dengan Gudang yang besar

21

Lampu Warm White

20

Foto Branding Produk Produk Deskripsi Produk

Info Harga

19

istik Log up Tut

Produk yang dipajang mampu memberikan informasi lebih dari sekedar harga. Hal ini diharapkan membuat pengunjung lebih sadar akan nilai jual suatu barang.

Tari-tarian 18

n Perawata 08 Buka

17

09

Media Display

*Visualisasi hanya diagramatis bukan desain sebenarnya

10

16 15

11 14

Fashion Show

Runway Fashion Show

13

Workshop

12

Activity Anchor dilakukan berkala agar durasi pengunjung di dalam lokasi meningkat. Event bersifat fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan. Waktu tutup pada pukul 21.00 – 08.00 di keesokan harinya, dapat digunakan untuk kegiatan logistik dan perawatan bangunan sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung di waktu operasional

Material Alami

KEBERLANJUTAN Cafe Area ekstensi dan workshop dan event

Display Amphi

Kain Ulos

Kayu

Biji Kopi

Andaliman

Produk

Plaza Batu Sejarah Ulos

Rotan

Packaging

Perspektif ke arah danau Runway

POTONGAN

Suspended Rotan dan kain sebagai dekorasi dan pemberi skala

Bahan-bahan mentah produksi berupa material alami dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lokasi. Bahan-bahan tersebut diolah di dalam lokasi dengan memberdayakan masyarakat lokal. Kemudian hasil olahan dikemas dalam kemasan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang

SIGNAGE Product Info

Suspended

Wall Mounted

6800

9800

Main Directory

Signage lebih menekankan pada pertemuan material-material alami seperti batu–kayu dengan dinding bata–besi. Signage akan menampilkan informasi yang bersifat identification, directory dan directional.

1800

DISPLAY

R. Display Kuliner

Kafe fl +3.40

fl +3.40

Plaza

sisi jalan 0

1

3,5

R. Display Fashion dan Kriya

fl -0.10 8,5 m

5000

5000

R. Staff fl +0.00

R. Workshop fl -0.36

3000

7000

5000

3400

3400

Display-amphi

sisi danau

Display barang pada eventual display akan dirotasi setiap tiga bulan untuk penyegaran suasana dan dapat disesuaikan dengan event yang sedang berlangsung.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.