Januari 201 5
BBGGRRmagz diberdayakan oleh Baggor Š2015
Semacam Salam Redaksi Ide dan rencana takkan jadi apa-apa tanpa tindakan. Itu lah yang sebenarnya terjadi pada majalah digital ini. Ide sudah ada 2-3 tahun yang lalu. Satu tahun kebelakang bahkan sudah dirancang konsep, tata letak, dan segala macamnya, tapi baru bisa terselesaikan hari ini. Lama sekali memang. Mungkin sebagian orang berpikir, betapa nganggurnya Saya, sampai-sampai bisa membuat majalah digital semacam ini. Kenapa saya membuat majalah digital ini? Karena saya suka membaca dan menikmati karya visual, membuat saya berpikir untuk mulai berkarya juga. Dari awal, pembuatan majalah digital ini memang untuk mengakomodir ego saya. Saya ingin punya karya tentang tulisan, foto, desain, layout, dalam satu paket, ya menurut saya majalah digital ini cukup mewakili kemauan saya. Meskipun majalah digital ini berangkat dari ego. Saya berharap pada edisi berikutnya yang akan dirilis bulan Februari, ada partisipasi dari pembaca atau siapa pun untuk menampilkan karyanya, agar lebih kaya konten. Baggor.
Kenangan Manis di Lembah Kembar
Jum'at-Senin, 26-29 Desember 2014, saya menghabiskan awal liburan saya di Gunung Arjuna bersama teman-teman dari Mapala Tursina. Empat hari tiga malam kami hidup di tengah alam bebas yang tak tentu, panas terik mendadak berubah hujan deras dan angin kencang sudah menjadi barang tentu. Tapi itulah yang membuat kami selalu bersama. Saya sendiri berusaha selalu menikmati setiap momen di Gunung Arjuna, capek, keringat bercucuran, basah kuyup kehujanan, menggigil karena kedinginan, kencangnya hembusan angin, udara bersih yang sejuk, sungguh sulit bagi saya untuk mengungkapkan semua perasaan yang saya rasakan. Setiap siang hari, kami berjalan meniti jalan setapak menuju ke tempat yang kami tuju. Puncak Gunung Arjuna adalah tujuan utama kami. Ketika malam datang, kami masuk ke tenda yang kami dirikan, berlindung di balik jaket dan sleeping bag dari dinginnya Lembah Kembar, ya kami menyebutnya Lembah Kembar karena lembahan antar Gunung Kembar Satu dan Gunung Kembar Dua. Setelah makan malam, hujan rintik dan angin kencang di luar, kami hanya ngobrol-ngobrol saja di dalam tenda. Membicarakan apa saja yang ingin diucapkan sampai capek dan tertidur pulas. Saya sendiri, ketika sudah tidak ada lagi yang ingin saya bicarakan, lebih memilih beringsut di balik sleeping bag, berusaha memejamkan mata. Desember 2014, empat hari tiga malam yang tidak akan saya lupakan.
blog twitter instagram e-mail
: : : :
baggor.blogspot.com @rijaalfa @baggor wongbedjo@gmail.com