ISSUE 1
1
JANUARI 201 5
2
3
Komposisi Redaksi BATAFIA XIX Dies Maulidiyah XIX Susur Goa Arung Jeram Konservasi Panjat Tebing Gunung Hutan Pendakian Gunung Penanggungan Hari Bumi Tips
4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 25
4
Dari Hati
Direktur ATIK BILLAH NAJAH (@AtikBillah) Pemimpin Redaksi FATIKHUL MUFIDA (@fatikhulmufida) Tata Letak // Desain Grafis RIJAALUL FATTAH (@rijaalfa) Kontributor FATIKHUL MUDFIDA (@fatikhulmufida) SARWO EDDIE WIBOWO (@gombesgemboz) WAKIQ RAMDHANI (@waqikramdani) SIFAUL ANAM (@Marsooki) RIJAALUL FATTAH (@rijaalfa) Diterbitkan Oleh UKM MAPALA Tursina UIN MALIKI MALANG mapalatursina.uin-malang.ac.id @mapalatursina
SALAM LESTARI ! Segenap puji kepada Allah SWT yang telah memberikan imajinasi sehingga kami masih dapat berkreasi dalam bentuk majalah yang telah terbit ini. Tak lupa pula sholawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju jalan yang benar. Dengan terbitnya majalah SUMMIT ATTACK edisi pertama ini yang memuat informasi terkait petualangan dan kegiatan MAPALA Tursina dalam satu tahun terakhir. Majalah ini berlatar belakang dunia adventure yang semakin hari semakin banyak peminatnya. Dengan diterbitkannya majalah SUMMIT ATTACK edisi pertama ini diharapkan mampu membantu dan memberi informasi tertulis kepada pembaca. Alam merupakan anugrah yang diberikan oleh Allah dengan segala keunikan dan kegunaan yang dimana manusia bertugas untuk menjaga serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itulah hadir organisasi Mahasiswa Pecinta Alam atau MAPALA yang dengan sungguh sungguh memberikan perhatiannya kepada kondisi alam masa kini, serta berusaha untuk memperbaikinya. Semakin maraknya kegiatan adventure yang masih dipicu oleh film 5 cm yang mengangkat tema pendakian gunung semeru. Meskipun filmnya telah diputar beberapa tahun yang lalu namun dampak dari film tersebut belum juga mereda, bahkan kini setiap orang menganggap liburan adalah back to nature yang bisa dilakukan dengna mendaki gunung, baik gunung yang tingginya minta ampun maupun gunung yang tingginya biasa-biasa saja. Berikut dalam majalah ini juga memuat tips tips yang harus dilakukan sebelum dan ketika berada dalam hutan atau gunung. Di edisi pertama ini memuat tentang perkembangan dunia adventure serta tips yang Insya Allah bermanfaat untuk teman-teman yang hendak pergi beradventure. Selain itu majalah ini lebih banyak membahas tentang kegiatan MAPALA Tursina selama satu tahun terakhir yang tak pernah sepi dan tak pernah jauh dari dunia adventure. Semoga dengan diterbitkannya majalah SUMMIT ATTACK ini dapat membantu teman-teman sekalian dalam menentukan trip adventure serta memberikan informasi terkait tips yang harus dilakukan sebelum beradventure. Terimakasih.
5
Savana Bekol Taman Nasional Baluran
6
Runtutan kegiatan wajib tahunan seperti BATAFIA (Basic Training Of Tursina Adventure) atau yang sebelumnya disebut sebagai diklatsar telah selesai dilaksanakan dengan sangat mulus. BATAFIA XIX ini dimulai pada tanggal 25 Oktober untuk penyampaian materi di forum, sedangkan utuk aplikasi lapangannya dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober hingga 3 November 2014.
7
Dalam BATAFIA XIX berhasil melahirkan generasi baru anggota MAPALA Tursina sebanyak tiga belas anak yang diantaranya sepuluh laki-laki dan tiga perempuan. Ada yang berbeda dalam BATAFIA XIX kali ini. Peserta BATAFIA memulai long march pada hari terakhir BATAFIA mulai dari bedengan yang sebagai tempat dilaksanakannya BATAFIA sampai kampus UIN MALIKI
Malang untuk pembaiatan atau peresmian sebagai anggota MAPALA Tursina. Dalam pembaiatan kali ini pun terlihat cukup meriah karena dihadiri oleh hampir seluruh perwakilan dari masingmasing UKM yang ada di UIN MALIKI Malang. Pembaiatan berlangsung dengan hikmat ditengah terik matahari yang menyengat tampak senyum optimis pada wajah baru anggota
MAPALA Tursina tesebut. Raut haru dan bahagia terlihat dari sudut senyum mereka karena telah berhasil menjadi anggota resmi MAPALA Tursina. Selamat datang generasi baru MAPALA Tursina, selamat menimba ilmu bersama saudarasaudara barumu disini, selamat berpetualang menjelajahi seluruh sudut Negeri kita yang teramat indah ini.
8
DIES MULIDIYAH XIX
Selamat ulang tahun ke 19 buat MAPALA Tursina. Kemarin baru saja diadakan syukuran untuk memperingati ulang tahun dari UKM MAPALA Tursina, serangkaian acara dies maulidiyah ini berlangsung selama dua hari tepatnya pada tanggal 21-22 Desember 2014. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang rangkaian acara diesnya juga berlangsung di kampus secara meriah dengan mengundang band dengan berbagai genre musik dan menyuguhkan berbagai acara yang sungguh menarik, untuk dies tahun ini panitia memang sengaja memfokuskan acara pada seluruh anggota MAPALA Tursina. Bukan diskriminasi guys, ini dilakukan semata-mata hanya untuk mempererat tali persaudaraan antar seluruh golongan anggota MAPALA Tursina. Acara dies tersebut dimulai pada petang hari setelah maghrib yang dibuka dengan upacara penyematan scraft anggota muda yang baru didiklat bulan November kemarin. Setelah upacara selesai acara senang-senang yang sesungguhnya barulah dimulai, tidak ada kata resmi dalam acara kali ini, semua yang berlangsung adalah terserah kami. Sambil mendengarkan music yang mengalun baik keras maupun perlahan yang dibawakan oleh anggota kami sendiri cuap-cuap mulai terasa sangat nyaman bahkan hingga larut malam pun tak dijumpai lelah di ujung pelupuk mata seluruh anggota.
9
Keesokan harinya yakni pada tanggal 22 desember 2014 kita ada kegiatan lain yang tak kalah menariknya dari acara yang terjadi di malam sebelumnya, yakni fun rafting. Masing-masig dari kita, bahkan semua dari anggota yang ada di tempat tersebut ikut dalam pengarungan yang dilakukan di batu rafting yang dimulai sejak pukul 05.30 WIB. Tak hanya sekali trip, namun tiga kali trip kita jalani, tak peduli lelah, tak peduli mendung, asalakan bahagia. Namun dalam rafting ini ada sedikit kendala ketika pengarungan terakhir yang terdapat empat perahu tersebut harus dihentikan, bukan karena
hal buruk terjadi pada anggota, melainkan arus sungai yang semakin deras membuat keamanan serasa digadaikan sehingga pengarungan harus dihentikan di tengah perjalanan. Fun rafting ini berakhir pada pukul 17.30 WIB , waktu memamng terasa begitu singkat jika dinikmati dalam setiap detiknya, meskipun seharian melakukan kegiatan yang memacu aderenalin namun capek tak lagi terasa bahkan ketika acara sudah selesai sekalipun. Sekali lagi selamat ulang tahun MAPALA Tursina. Semoga meraih puncak terbaik di tahunmu ini.
10
SUSUR GOA
11
Cave yang dalam bahasa indonesia diartikan sebagai goa merupakan semua lorong yang bisa dimasuki oleh manusia. Jenis dari goa itu sendiri ada beberapa tergantung dari materi yang memebntuknya, sedangkan di Indonesia sendiri paling banyak didominasi oleh Goa kapur yang notabennya terbentuk dari batuan kapur yang juga banyak dijumpai di daerah pesisir pantai. Untuk kegiatan susur goa sendiri biasa disebut dengan caving yaitu esplorasi goa yang biasa dilakukan oleh minimal tiga orang. Tujuan dari kegiatan susur goa itu sendiri bisa berupa penelitian, mapping goa, maupun rekreasi sekedar menikmati keindahan alam. Berdasarkan teknik penelusurannya goa dapat dibedakan menjadi dua, yakni goa vertikal dan goa horizontal.
Untuk menlusuri goa horizontal alat yang digunakan pun tidak sebanyak alat yang digunakan untuk menyusuri goa vertikal, hal tersebut karena dalam susur goa horizontal kita hanya berjalan menyusuri lorong dan biasanya kegiatan yang dilakukan dalam susur goa horizontal ini berupa eksplorasi dan mapping. Sedangkan untuk menulusuri goa vertikal kita diharuskan untuk menguasai teknik-teknik penelusurannya, karena dalam menyusuri goa vertikal ini kita diharuskan untuk turun ke dalam perut bumi yang hal tersebut berarti tidak akan pernah mungkin dapat menyusuri goa tanpa alat yang memadai dan teknik yang diasa digunakan dalam menyusuri goa jenis ini adalah SRT (singe rope teknik). Oleh karena itu dalam menyusuri goa pun tidak semudah memasuki
goa pariwisata yang memiliki jalur sudah jelas, melainkan harus memiliki ilmu serta persiapan baik fisik maupun psikis yang kuat. Dalam organisasi MAPALA Tursina pun terdapat divisi caving atau susur goa yang memfokuskan kegiatannya pada sekitaran goa, baik untuk menjaga habitat goa maupun untuk sekedar mengeksplor goa. Kegiatan susur goa dalam MAPALA Tursina itu sendiri sudah dijadwalkan secara rinci dalam organisasi, namun jika untuk sekedar mengeksplor goa kegiatan tidak dijadwalkan dan memang hanya difokuskan untuk latihan dalam goa. Kegiatan susur goa terakhir yang dilakukan oleh MAPALA Tursina sendiri adalah eksplorasi goa luweng jaran yang terdapat di Pacitan Jawa Timur.
12
ARUNG JERAM
Olahraga arus deras atau yang familiar disebut rafting merupakan suatu olah raga beresiko tinggi (High Risk). Olah raga ini dilakukan di sungai dengan kriteria-kriteria tertentu. Olahraga rafting ini memadukan sensasi yang memacu adrenalin dengan teknik-teknik tertentu. Olahraga ini saat ini semakin digemari oleh berbagai kalangan dibuktikan dengan semakin banyaknya operator-operator rafting dan banyak juga komunitas-komunitas arung jeram. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Tursina adalah salah satu organisasi yang menekuni bidang ini. Ditunjukkan dengan adanya divisi yang menaungi bidang Rafting. Kegiatan-kegiatan dibidang arung jeram banyak dilakukan disetiap waktu mulai kegiatan pengenalan untuk anggota baru sampai dengan Ekspedisi-ekspedisi di suangai yang memiliki grade tinggi. Selain kegiatan yang melibatkan anggota secara intern, MAPALA Tursina juga kerap kali mengadakan acara yang bertajuk fun rafting dengan berbagai kalangan, mulai dengan UKM – UKM lain ataupun dengan instansi-instansi luar. Kegiatan ini ditujukan untuk mempererat hubungan antar anggota maupun dengan masyarakat luas. Untuk tentang peralatan, MAPALA Tursina juga merupakan organisasi yang memiliki peralatan rafting yang lengkap. Kegiatan arung jeram di MAPALA Tursina biasanya diawali dengan pengenalan untuk anggota baru. Dalam rangka mengenalkan anggota baru pada divisi rafting maka diadakan pengenalan divisi. Dalam kegiatan ini anggota baru dikenalkan mulai materi tingkat dasar sampai dengan materi tingkat lanjut. Materi pada kegiatan ini dikemas dalam suasana yang santai tetapi serius. Kegiatan ini dimulai dari materi forum, dalam pematerian ini diterangkan sejarah arung jeram, pengenalan alat-alat arung jeram, pengenalan morfologi sungai, teknik-teknik dasar arung jeram dan water rescue.
13
Kegiatan ini dilanjutkan dengan simulasi, simulasi ini ditujukan untuk mempraktekkan apa yang sudah didapat dalam materi forum ke aplikasi yang sebenarnya, akan tetapi dalam simulasi ini tidak dilakukan di sungai berarus deras melainkan di kolam yang airnya tenang jadi relatif aman dan mudah untuk belajar teknik-teknik dasar. Kemudian materi dilanjutkkan dengan aplikasi disungai yang sebenarnya. Dalam aplikasi ini dipilih sungai dengan grade rendah seperti sungai Brantas bawah didaerah Kendal Payak, supaya mudah untuk mempelajari teknik-teknik dasar. Dalam aplikasi ini yang terpenting adalah anggota baru mengerti tentang materi rafting dan mempererat hubungan anggota baru dengan anggotaanggota tetap. Kegiatan kedua yang menjadi rutinitas adalah Pemantapan Divisi. Pemantapan divisi ini merupakan pendidikan wajib bagi anggota mapala tursina yang secara khusus memilih
spesialisasi Refting. Karena ini merupan pendidikan anggota muda untuk menjadi anggota biasa dan memiliki nomor induk anggota maka kegiatan ini harus dipersiapkan dengan matang dan serius. Karena kegiatan ini adalah kegiatan wajib maka dari pengurus memberikan standarisasi yang harus ditempuh, biasanya tentang ketinggian grade sungai dan aplikasi yang harus diaplikasikan. Seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya yaitu di sungai Pekalen, Probolinggo, Jawa Timur dan sungai Serayu, Banjarnegara, Jawa Tengah. Seluruh tahapan dalam kegiatan ini dilakukan secara penuh oleh anggota muda yang bersangkutan, dibantu oleh pendamping divisinya masingmasing. Tahap pertama yaitu tahapan pra kegiatan, dalam tahap ini segala sesuatu tentang kegiatan ini dipersiapkan, mulai dengan recruitment perserta, rundown kegiatan, pendanaan dan sponsorship. Tahapan kedua yaitu tahapan kegiatan, pada tahap ini diaplikasikan materimateri yang menjadi standarisasi untuk menjadi anggota biasa. Mulai dari proses pemberangkatan sampai dengan kembali lagi ke kampus. Semuanya harus berjalan dengan lancar sesuai dengan yang sudah dipersiapkan dalam pra kegiatan. Tahapan yang ketiga adalah tahapan Pasca kegiatan, dalam tahapan ini anggota yang melakukan pemantapan divisi menyusun laporan tentang kegiatan yang sudah dilakukan serta nantinya dipresentasikan keseluruh anggota. Selain itu Mapala tursina juga sering mengadakan fun rafting yang bertujuan untuk pemanfaatan alat dalam hal menambah kas organisasi. Banyak dari organisasi dan instansi yang menggandeng tim rafting mapala tursina untuk melakukan fun rafting. Sungai yang biasanya dipakai yaitu sungai yang relatif aman seperti sungai brantas dan sungai kasembon. Selain itu kegiatan fun rafting juga memiliki manfaat untuk menambah skil anggota dan juga tentang management pariwisata.
14
KONSERVASI
15
Konservasi merupakan suatu upaya untuk melindungi, melestarikan, dan menjaga keadaan alam baik dari segi flora, fauna, tanah, udara, dan air. Dalam kalimat yang lebih sederhana konservasi memiliki arti menjaga apa yang kita punya (Save what we have). Dalam MAPALA Tursina sendiri pun terdapat divisi konservasi yang harus dikuasai oleh seluruh anggota MAPALA Tursina, karena konservasi sendiri merupakan landasan didirikannya organisasi pecinta alam. Sementara itu divisi konservasi dalam MAPALA Tursina sendiri memiliki kegiatan bermacam-macam mulai dari penelitian baik flora maupun fauna, serta pelestarian flora maupun fauna yang terancam punah. Kegiatan terakhir yang dilaksanakan terkait konservasi adalah pada hari bumi tahun 2014 kemarin, dimana penanaman pohon dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, serta sebagai upaya untuk mengajak orang sadar akan pentingnya menanam pohon. Jika hewan seperti halnya dinosaurus punah karena seleksi alam, maka untuk tahun sekarang kepunahan yang terjadi lebih disebabkan oleh kebiasaan hidup manusia sendiri yang mau tidak mau harus kita akui bahwasannya gaya hidup yang kita lakukan sehari-hari adalah merusak lingkungan yang ujung-ujungnya akan membahayakan keberlangsungan hidup baik flora, fauna, maupun manusia itu sendiri. dalam hal ini manusialah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan yang mereka timbulkan sejauh mereka menghirup nafas, kesadaran itu mulai tercium nyata ketika dewasa ini telah sering kita jumpai berbagai lapisan anak muda yang berbondongbondong menyemarakkan “Save our earth� dengan berbagai kegiatan yang ikut andil dalam membantu bumi memperbaiki keadaannya. Semarak konservasi tak hanya tercium dari gerakan save our earth yang digalang oleh ribuan anak muda, namun juga semakin gencar berkolaborasi dengan taman rekreasi baik rekreasi keluarga maupun sekedar taman hiburan yang telah menyediakan berbagai fasilitas belajar mencintai alam lewat media yang mereka suguhkan. Yang lebih berpengaruh besar dalam menumbuhkan cinta lingkungan terhadap anak kecil. Konservasi dengan berbagai metodenya telah sedikit memberikan doktrin dalam diri setiap individu untuk menjaga lingkungannya meskipun dalam skala kecil seperti halnya hanya dengan hemat energi, maupun membaca tentang resiko kepunahan berbagai fauna sehingga mereka mengetahui mana-mana yang tidak harus diburu bahkan yang harus dilindungi. Upaya melindungi alam tidak hanya menjadi kewajiban pihak berwajib seperti halnya polisi hutan, maupun pihak taman nasional, tapi merupakan kewajiban dari setiap individu. Upaya yang mereka lakukan tidak akan pernah membuahkan hasil yang dapat dirasakan jika tak ada kerjasama dengan masyarakat luas untuk melindungi alam yang sejauh ini menjadi tempat bernaung semua elemen kehidupan.
16
PANJAT TEBING
17
Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang memacu adrenalin, kita tidak hanya diharuskan untuk kuat, melainkan juga pintar, pintar dalam mencari jalur yang aman buat dipanjat. Meskipun olahraga ini bisa dikatakan ekstrem namun sensasi yang ditimbulkannya ketika memanjat sungguh sangat menakjubkan sehingga tidak sedikit orang yang menganggap olahraga panjat tebing itu sebagai olahraga yang keren. Karena panjat tebing disini memiliki bau khas dunia adventure maka dari itu pula di organisasi MAPALA Tursina sendiri terdapat divisi yang khusus untuk pecinta panjat dan tebing, yakni divisi RC atau singkatan dari Rock Climbing. Seperti namanya yakni panjat tebing divisi ini fokus pada kegiatan memanjat, baik dengan simulasi memanjat di wall maupun aplikasi langsung di tebing. Di sekretariat MAPALA Tursina sendiri tidak memiliki wall dengan tinggi bermetermeter seperti di kampus tetangga, namun hanya ada border yang berdiri tak terlalu tinggi namun cukuplah untuk membantu anggota dalam meningkatkan kapasitas skillnya dalam memanjat. Jika dirasa border di kampus kurang tinggi atau kurang memacu adrenalin, maka tak jarang anggota melakukan latihan panjat di kampus tetangga, atau langsung ke tebing yang berada di kepanjen. Pada bulan kemarin tepatnya bulan november kemarin semua anggota melakukan latihan bersama dengan anggota yang baru lulus diklat di Lembah Kera, Kepanjen. Tebing yang berada disana cukup tinggi sehingga dari anggota sendiri pun lebih memilih berlatih disana. Latihan tersebut dilakukan selama dua hari pada hari sabtu dan minggu. latihan ini bertujuan untuk mengenalkan divisi panjat tebing pada anggota baru sehingga menambah pengetahuan anggota baru akan divisi-divisi yang berada di MAPALA Tursina.
18
GUNUNG HUTAN
19
Gunung Hutan Seperti yang kita tau Gunung hutan adalah salah satu disiplin ilmu dalam kepecinta alaman yang wajib di kuasai oleh setiap anggota MAPALA. Ya bisa di sebut gunung hutan adalah cikal bakal dari lahirnya pecinta alam saat ini. Di Indonesia sendiri kegiatan alam bebas terutama gunung hutan sangat di gandrungi oleh masyarakat dan tidak memandang usia maupun gender. Salah satu pengalaman berharga yang sangat mengesankan sendiri adalah ketika melakukan pendakian di Gunung Gede Pangrango dengan melalui jalur Gunung Putri. Pendakian ini dilakukan oleh 5 personil, Rombongan sengaja memilih jalur putri dan lintas ke jalur cibodas karena jalur putri sendiri cukup menanjak dan jalur tersebut cocok untuk melakukan pendidikan divisi Gunung Hutan. Namanya juga pendakian, di gunung manapun dan dikota manapun selalu diwajibkan untuk mendapatkan izin resmi dari pihak yang bersangkutan, begitupun di gunung Gede Pangrango ini yang bisa dikatakan perizinannya sedikit sulit untuk didapatkan. Setelah izin sudah di dapatkan, rombongan bergegas menuju desa Sukatani tempat terahir sebelum melakukan pendakian melalui jalur Gunung putri. Setelah sampai di pos perizinan Gunung putri rombongan langsung melanjutkan perjalanan nenuju Alun-alun surya kencana yang terkenal dengan keindahan Eidelwais, walau sudah larut malam dan di temani dengan guyuran hujan tak mematahkan semangat rombongan untuk mencapai alun-alun Surya kencana. Dan setelah kurang lebih
6 jam menempuh perjalanan dengan melewati rimbunya hutan, kondisi jalan yang menanjak dan membawa beban yang berat sampailah rombongan di alunalun surya kencana, dan benar adanya bahwa surya kencana sangatlah indah dengan dihiasi bunga Eidelwais walau rombongan sampai disana malam hari namun keindahannya tetap bisa di nikmati. Setelah cukup beristirahat,pagi harinya rombongan melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Gede, medan yang di lalui tak begitu berbeda dengan medan sebelumnya namun bedanya di jalur nenuju puncak Gede sudah tertata rapi bengan adanya batu-batu yang di gunakan untuk jalan sehingga memudahkan rombongan dalam berjalan, cuaca pun tidak jauh berbeda dengan kemarin yakni hujan dan di iringi oleh badai yang sangat dingin hingga menusuk tulang. 2 jam kemudian sampailah rombongan di puncak Gunung Gede, Setelah melakukan sujud syukur rombongan bergegas turun menuju pos kandang badak karena jika terlalu lama di puncak dengan adanya badai akan berakibat buruk bagi rombongan. Sukurlah jalan yang di lalui menuju pos kandang badak hutanya masih rimbun sehingga dingin terpaan angin dan guyuran hujan tidak begitu terasa. Kurang lebih satu setengah jam berjalan sampailah rombongan di pos kandang badak yang digunakan sebagai tempat peristirahatan sebelum menuju puncak Pangrango. Perjalanan ke puncak pangrango terasa lebih mudah karena kami tidak membawa satu pun barang yang terhitung sebagai beban. dua setengah jam
terlewati dan ahirnya rombongan sampai di puncak Gunung Pangrango, setelah melakukan ritual sujut sukur rombongan meneruskan perjalanan menuju mandalawangi. Hanya di perlukan waktu 10 menit dari puncak gunung Pangrango untuk mencapai lembah mandalawangi yang sangat indah dengan berhiaskan bunga Eidelwais tak heran gunung Gede Pangrango sangat terkenal sampai ke luar negeri karena begitu indah alamnya. Setelah puas menikmati keindahan lembah mandalawangi rombongan bergegas kembali menuju pos kandang badak karena hari semakin siang dan badai pun semakin kencang menerpa Perjalanan turun di lanjutkan kembali menuju pos cibodas di sepanjang perjalanan rombongan di manjakan dengan indahnya pemandangan alam sekitar dan ada pula air terjun yang airnya hangat namun rombongan tidak bisa berlama-lama menikmati hangatnya air karena hari menjelang sore, dan setelah lama berjalan di dalam kegelapan hanya di terangi oleh cahaya lampu senter sampailah rombongan di pos perizinan cibodas. Namanya juga divisi gunung hutan, otomatis juga tempat hidupnya di gunung dan di hutan. Naik gunung memang membutuhkan tenaga yang banyak, serta membutuhkan kondisi fisik yang nyaris sempurna dalam kondisi sehat. Lelah adalah suatu hal yang pasti didapatkan ketika mendaki gunung, namun keindahan yang ditawarkan oleh alam mampu untuk menebus semua lelah yang dirasakan ketika mendaki.
20
21
PENDAKIAN GUNUNG PENANGGUNGAN Gunung Penanggungan menjadi gunung pertama yang saya daki pada tahun 2014. Lebih tepatnya pada tanggal 6-7 Januari 2014. Untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan memang tidak memerlukan banyak waktu untuk mencapainya, cukup dua hari satu malam saja, itu pun sudah pulang-pergi. Dengan ketinggian 1.653 mdpl, sebenarnya Gunung Penanggungan dapat didaki saat malam hari dan saat matahari terbit kita sudah di puncak, setelah itu bisa turun. Tapi, karena saya ingin bisa berlamalama manikmati sejuknya udara gunung saat tengah malam, saya berangkat jam lima sore dari Trawas. Saat sampai di puncak, saya tidak langsung berkemah. Saya masih ingin merasakan segarnya udara gunung sampai menggigil. Dari ketinggian ini, saya dapat melihat lampu-lampu kota yang mengelilingi Gunung Penanggungan, Trawas di sisi selatan, Pandaan di sisi Timur, Surabaya di sisi Utara, dan Mojokerto di sisi Barat. Mungkin gemerlapnya lampu kota dapat menggantikan kelip bintang yang malam itu tertutup mendung. Ketika itu kebetulan saya membawa kamera yang cukup mumpuni untuk menangkap gemerlap lampu kota dari puncak Penanggungan. Dengan
sedikit pengaturan yang sebenarnya tidak terlalu saya pahami. Saya mulai menangkap kelip-kelip lampu kota di kejauhan. Tak lama kemudian, saya mulai menggigil. Saya pun turun ke lembah yang terdapat di puncak Gunung Penanggungan. Malam itu, hanya ada saya dan kelompok saya yang mendaki dan berkemah di puncak. Lembah ini bentuknya menyerupai kawah pada gunung berapi aktif. Mungkin dahulu kala Gunung Penanggungan juga pernah aktif, pernah memuntahkan lahar dari perutnya, mungkin. Di lembah ini tidak terlalu dingin, karena angin kencang tidak langsung menerpa. Tidur pun tidak kedinginan, sehingga saya bisa bangun pagi dan tidak perlu merasa bermalas-malasan lagi. Saya kembali naik ke puncak, duduk santai menghadap ke timur, menikmati hangatnya mentari pagi dan segarnya angin yang berhembus. Nikmat yang tidak terukur, saya sangat bersyukur dengan apa yang saya dapatkan pagi itu, dan dengan apa saja yang selama ini pernah saya dapatkan. Terbayar sudah lelah dan susahnya perjalanan dari bawah ke atas ini. Cukup dengan nikmat yang saya peroleh, saya menengok ke sekeliling puncak dan ke bawah
lembah. Kenyataan pahit di depan mata. Banyak sampah bergerumbul di sekeliling lembah. Pemandangan yang kelihatannya baik-baik saja semalam, kini berubah menjadi seperti tempat pembuangan akhir. Rusak! Kami tidak tinggal diam, dengan tas plastik sisa packing kemarin, kami mencoba mengangkut yang bisa kami angkut. Sampah plastik, kertas, botol kaca, kaleng, sisa-sisa nasi bungkus, kaos kaki, bahkan ada juga celana dalam yang ditinggal di sana. Mungkin usaha kami tidak akan banyak merubah keadaan, tapi paling tidak, kami sudah berusaha membawa turun kembali sampah kami dan sampah lain yang tak terangkut. Pagi mulai beranjak siang. Saya menatap Pegunungan Arjuna-Welirang di sisi selatan dan perumahan warga Trawas di bawahnya. Saat itulah saya sadar kalau saya harus segera pulang, karena akhir dari perjalanan ini bukanlah di puncak, melainkan kembali ke rumah dengan selamat dan tertawa bahagia dengan keluarga. Kita tidak akan pernah merasakan hebatnya perjalanan atau petualangan kita kalau kita sendiri tidak pernah kembali pulang. Mungkin, foto yang ada di sini tidak akan pernah cukup mengungkapkan betapa indahnya Gunung Penanggunangan dan alam ini. Dan saya pun pulang dengan suka cita.
22
let’s talk about our home. it’s all about earthday Pasti anda sudah tak asing lagi kan dengan hari bumi ? pasti kalian kalian sudah pada tahu kan kapan hari bumi itu ? yup, anda benar tanggal 22 April adalah Hari bumi sedunia yang pertama kali dicetuskan oleh Gaylord nelson seorang senator Amerika. Berterimakasih kepada bapak Nelson yang telah mencanangkan hari bumi sehingga kita bisa merayakannya dengan memanjakan rumah yang kita sebut Bumi ini. Kita pun tak lagi bisa tinggal diam, sebagai organisasi yang mengusung nama Pecinta Alam kita merasa punya kewajiban untuk memperingati secara besar-besaran agar khalayak luas tau kapan hari yang diperingati sebagai hari bumi tiba. Tak tanggung-tanggung totalaitas kita dalam rangka menyerukan ayo sayangi bumi dalam hari bumi tahun 2014 kemarin. Serangkaian agenda telah dipersiapkan secara rapi dan apik agar berkesan dan memberikan sedikit perubahan serta menanamkan sedikit
pengetahuan terhadap khalayak luas tentang rumah kita yakni Bumi. Serangkain acara yang kami usungkan dalam rangka memperingati hari bumi yang juga dalam upaya untuk memperbaiki rumah yang kita sebut Bumi tengah dimulai, mulai dari menanam seribu pohon pada tanggal 20 April 2014 dan dilanjutkan dengan Satu hari bebas asap pada tanggal 22 April 2014. Agenda pertama kita menanam seribu pohon (ya, 1.000) di pantai sendang biru, lebih tepatnya posisi menanamnya bukan di pantainya, melainkan sepanjang jalan menuju ke pantai sendang biru, dan jauhnya pun tidak tanggung-tanggung, yakni tiga kilometer / 3 km. acara tersebut dibuka bebas untuk seluruh partisipan yang tertarik, dosen boleh, mahasiswa UIN boleh, mahasiswa luar UIN boleh, bukan mahasiswa pun juga boleh. Dengan di ikuti oleh semua kalangan, kegiatan menanam seribu bibit pohon itu membawa
harapan bisa menumbuhkan cinta lingkungan kepada semua lapisan masyarakat. Seribu bibit tersebut berhasil ditanam dengan rapi pada lahan yang sudah disediakan, lahan yang dulunya memang dijadikan kebun oleh warga sekitar namun telah berhasil diselamatkan oleh organisasi yang merasa iba dengan kondisi Bumi kita saat ini. Singkat cerita dalam penanaman seribu pohon ini kami didukung oleh pihak POKMASWAS pantai sendang biru. banyak yang disampaikan beliau kepada kita seluruh umat baik yang ikut ataupun tidak, mulai dari kasus pulau Sempu yang sebetulnya adalah Cagar Alam namun dijadikan tempat wisata, namanya saja Cagar Alam yang seharusnya tidak ada satu orangpun boleh masuk kedalamnya, eh tapi ini ? tau sendiri kan apa yang terjadi. Terus yang kedua adalah masalah penebangan pohon yang semakin gencar untuk dijadikan perumahan ataupun mall atau apalah yang kian hari kian merebak dengan alasan naiknya jumlah penduduk. Miris
jika melihat perumahan baru tengah dibangun dengan mengorbankan ribuan pohon yang seharusnya bisa menopang hidup kita.namun kita bisa berbuat apa ? jawabnya bisa, dan pasti ada. mulai dari menanamkan logika cinta lingkungan, jika setiap orang yang bernafas sadar akan pentingnya pohon dan sadar akan pentingnya menjaga bumi untuk tetap sehat maka bisa dipastikan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Perayaan hari Bumi tidak berhenti hanya sampai pada penanaman seribu pohon di pantai sendang biru tersebut, namun kita juga sudah menyiapkan acara lain yang tak kalah serunya dengan menanam seribu pohon, yakni satu hari bebas asap, acara tahunan yang wajib dilaksanakan oleh organisasi MAPALA Tursina dalam memperingati hari Bumi. Yang menginjakkan kakinya di kampus kami UIN MALIKI Malang pada tanggal 22 April lalu pasti sudah tau dan sangat ingat apa yang kita lakukan hari itu. Satu hari bebas asap untuk memperingati hari bumi. Kegiatan fenomenal yang mendapat banyak perhatian dari
pihak media itu kita mulai dari jam 06.00 – 17.00 WIB. Tak semudah yang dibayangkan memang, pro dan kontra terjadi baik dari pihak mahasiswa yang alasan “sudah telat mas, mba,” ataupun pihak dosen “tapi kantor saya ada jauh di gedung ***”, tak ada alasan yang bisa diterima, mau rapat, mau telat, orang rektor kita saja jalan kaki ke kantornya, masak bawahannya mau ngeyel. Acara tersebut mendapat banyak dukungan, baik dari pihak rektorat, maupun pihak FUB atau Forum UKM Bersama. Dalam pelaksanaannya pun tim dari MAPALA Tursina mendapat bantuan dari seluruh UKM sehingga acara satu hari bebas asap dapat dilaksanakan. Sedikit anggota bukan berarti menghentikan langkah kaki kita untuk menuju perubahan. Dengan satu hari bebas asap itu tak ada lain yang diharapkan selain keasrian lingkungan kampus kami sendiri dan juga dengan harapan untuk dapat membantu rumah kita menyembuhkan dirinya dari kerusakan yang terjadi. Tak dapat dipungkiri memang sedikit aksi tersebut mungkin hanya berperan sepersekian persen
23
membantu bumi, tapi setidaknya kami sudah sedikit menyelipkan rasa cinta untuk menjaga lingkungan kepada setiap korban yang kami mintai tolong untuk mematikan mesin motornya dan asap rokoknya. Ada yang bilang “seharusnya merawat bumi itu gak cuma satu hari, mulai dari hal kecil dari buang sampah ditempatnya”. ya kalimat orang itu memang gak ada salahnya, dan saya juga setuju banget akan kata-katanya itu, tinggal kamu-kamu nih yang setuju ato tidak dengan kalimat ini. Banyak yang sudah mulai menggencarkan aksi “Save Earth” namun juga tak jarang yang juga menggencarkan aksi “merusak bumi”. jika banyak yang bilang bahwa Bumi adalah warisan dari nenek moyang kita maka statement tersebut tidak seratus persen benar, namun Bumi adalah titipan dari anak cucu kita yang selayaknya kita jaga agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan yang diberikan oleh rumah kita ini. Ayo sayangi Bumi, ayo sayangi rumah kita.
24
WWW. MAPALATURSINA. UIN-MALANG. AC.ID
25 Tips- tips Melakukan Kegiatan Pendakian Gunung Ada banyak hal yang harus kamu tahu dan harus kamu lakukan ketika kamu hendak naik gunung atau lagi dalam proses merencakan kegiatan pendakian gunung. Supaya gak salah prosedur, kali ini kita akan coba bantu kasih tips-tips naik gunung untuk kamu. SOP (standard operational procedure) : 1. PRA KEGIATAN a. Cari informasi sebanyak mungkin tentang gunung yang akan kamu daki, boleh dari tanya-tanya teman atau dari browsing di google. b. Persiapkan fisik kamu dari jauh-jauh hari dengan banyak-banyak olahraga. c. Koordinasi dengan tim pendakian, bagi tim work untuk beberapa tanggung jawab seperti koordinator, perlengkapan, konsumsi, dokumentasi dll. d. Persiapkan peralatan yang safety prosedure, mulai dari kaos kaki sampai tenda ga ada yang boleh ketinggalan, karena kalau ketinggalan ya kamu sendiri juga yang bakal sengsara. e. Bagi perlengkapan kedalam 2 kategori, pertama yaitu perlengkapan pribadi antara lain : kaos kaki, sarung tangan, baju ganti, senter, sleeping bag, masker, penutup kepala / kerpus kalo kamu butuhin. Kedua yaitu perlengkapan Kelompok antara lain : Tenda, Kompor, Nasting, Bahan bakar dll. 2. PELAKSANAAN KEGIATAN a. Berdoalah sebelum melakukan pendakian. b. Bekerjasamalah antar tim, jangan ada yang egois. Saling membantu dan ingat pada tanggung jawab yang sudah dibagi saat pra pelaksanaan. c. Lakukanlah Body system, maksudnya jangan sampai meninggalkan seseorang sendirian. Dalam melakukan sesuatu harus selalu mengajak teman 3. PASCA KEGIATAN a. Cetak foto dokumentasi kalian sebagai kenang-kenangan. b. Tulis cerita baik di blog atau media sosial untuk share ke teman-teman kalian,
Ada tiga hal lagi yang harus kamu ingat dan kamu harus lakukan ketika mau naik gunung atau ketika mau perjalanan adventure kemana saja. Ingat kalimat berikut : 1. Jangan mengambil apapun kecuali foto 2. Jangan membunuh apapun kecuali waktu. 3. Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak Kamu benar-benar tidak boleh mengambil apapun dari gunung baik itu berupa bunga eidelweis atau bahkan hewan semacam burung, yang boleh kamu ambil hanyalah foto. Pantangan selanjutnya adalah kamu benar-benar tidak diperbolehkan membunuh apapun, siapa tau pas kamu lagi bunuh burung buat kamu bakar terus kamu makan ternyata itu burung adalah jenis burung yang sangat langka dan tinggal satu-satunya, udah mati lagi kamu makan, maka dari itu kamu hanya boleh membunuh waktu. Terakhir ni, jangan pernah sekali-kali kamu meninggalkan apapun di hutan, kecuali jejak kakimu, apalagi sampah, kamu benar-benar dilarang untuk meninggalkan sampah disana, tau sendiri kan di hutan gak ada tukang bersih –bersih, klau sampah yang kamu bawa naik tidak kamu bawa turun bisa bayangin sendiri pasti apa yang terjadi selanjutnya, semua akan berubah menjadi tempat sampah. So, tetap sayangi hutan kita. Tetap lindungi hutan kita
26
27
28
http://mapalatursina.uin-malang.ac.id @mapalatursina