a r c h i t e c t u r e
PORTFOLIO Rizqi Agung Priyo Sambodo | 2016 - 2019
content.
01
/ curriculume vitae
03 05 07
/ campus project gayungan tower | mixed use project 360 greeneration | faculty of creative industy project Koneksi ruang - creative greeneration | faculty of creative industy
09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
/ competition project bottom up recovery mutualism project the ayodhya wall pull-o bottom up refugee halte dingklik angklik dingklik bronto collaborative space kreteg srawung blora eco-sport park pasar gayuh mulya imaginary axis UDLC S.A.E Library Muhajirin future mosque bundaran urdwa sandya dhamar bausasran rangka ruang
project
curriculume vitae. Rizqi Agung Priyo Sambodo born 25 | Jan | 1995 Magelang, Indonesia
0877 - 8309 - 8255 rizqiraps@gmail.com ig : @rizqi.raps @batang.kayu
EXPERIENCE
EDUCATION
Lecture Asisstant
SMK N 1 MAGELANG
2017 - 2018 UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2010 - 2013 Jurusan Gambar Bangunan
Studio Perancangan Arsitektur 2 Studio Perancangan Arsitektur 3 Studio Perancangan Arsitektur 4 Studio Perancangan Arsitektur 5 Studio Perancangan Arsitektur 6 Technical Drawing Desain Komunikasi Visual
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA 2016 - SEKARANG S1 Arsitekur
Civil Drafter
TECHNICAL SKILL
2013 - 2016 PT. SEKAWAN ANUGERAH SEJAHTERA COAL MINING COMPANY
Membuat shopdrawing dan asbuild drawing, membantu Civil engineer dalam menghitung RAB bangunan dan pengawasan di lapangan. Jangkauan pekerjaan gambar perencanaan dan pengawasan lapangan bangunan maupun jalan hauling (jalan tambang).
Drafter
2D & 3D AutoCAD
Sketchup 3d
Rhynoceros 3D
AutoCAD 3D CIVIL
Adobe Premier Pro
MS. Office
Lumion
Vray
Photoshop
Corel Draw
MEI 2013 - JULI 2013 PT. TOTAL PRIMA MANDIRI DEVELOPER
Membuat gambar pelaksanaan, menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi di lapangan, menjelaskan gambar kepada pelaksana di lapangan, membuat gambar akhir.
INTEREST Fotografi, Sketsa, Maket, Massing, Traveling.
01
AWARD 4th Place
3rd Place
2017 National Design Competition MINIATUR UNDIP 2017 “future mosque”
2017 Lomba Maket “jogja Heritage”
1st Winner
3rd Place 2017 National Design Competition EXPORIVM UKDW 2017 “Perpustakaan”
3th Place
2017 Interior design MAYBANK “Digital Corner”
4th Place
2017 National Design Competition ARCHIRAY UNHAS 2017 “Pasar Tradisonal”
2018 National Design Competition WEX UGM 2018 “Urban Disaster Learning Center”
2nd Place 2018 National Design Competition ETALASE UNNES 2018 “Un-Expected Space”
2nd Place 2018 National Design Competition PDF PODOMORO UNIV. 2018 “Halte Vernakular”
1st Winner
1st Winner
2018 National Design Competition DPUPR Blora 2018 “Blora sport Park”
2nd Place
2018 National Design Competition SEPEKAN ARSITEKTUR UAJY 2018 “Colaborative Space”
1st Winner
2018 National Design Competition AGF BINUS UNIVERSITY 2018 “Flood Aid House”
2019 National Design Competition TKIMAI 35 YOGYAKARTA “Image of The City”
02
/ campus project
Live Inside Fresh Outside lease ofď€ ce
Main Issue
business loft
apartment
Issue
Problem
Concept design
COMMERCIAL WORK & LIVING SPACE
T.O.R
Traffic Connectivity
lack of open space connecting
Privat area
waste & trash
Open Public Space
Less Blue space
Air Pollution
lesscommunal space
LOCAL ISSUE
URBAN MUTUALISM
Social Connectivity
Ecological & Sustainability:
USER & BUILDING ISSUE
Space Planing
sosial impact
lesssocial interaction
lesswasteful green & open space of energy
less connected
Monoton & formal
Light Pollution
DESIGN GOALS
NEW TYPOLOGY
Design Strategy
Integration
Plaza as connecting
Bridge
Building expression, Viewscape & Urban Fabrics
connect living-office
Less shadow
Traffic Connectivity
Pedesterian way to site
Public trans connect
Open Public Space
stress
un- flexible space
Main Idea
Open Blue Green space Space
Social Connectivity
connect living-office
Public participation
Meeting point
Ecological & Sustainability:
waste management
Natural Airflow
natural light
Space Planing
informal space
User Flexibility
informal space
GOOD IMPACT
Merespon urban context dengan baik dapat memberikan impact baik untuk sekitar bangunan. PROFIT
Zoning, Security & Accessibility
Semuat aktivitas produktif dapat menghasilkan keuntungan, dengan banyak fasilitas untuk publik. ENJOY
wide organic Corridor Circulation
Identity
Organic mass
Flexibility
Flexible Space
Dengan bentuk tipologi baru bangunan mixused ya n g t i d a k m o n o t o n d a p a t m e m b u a t penggunanya menikmati aktivitas dibangunan.
03
Communal public space
Open office
Use Pastel colour for make a mild theme
Gentle, Homy, Cozy,
Lux, and Calm.
work, discuss, sleep, eat, santuy, etc.
the material used adjusts the theme proposed for the Business Loft unit, such as :
wood, wallpaper,parquet,concrete, fabric
Organic - human scale
COLLABORATION CONNECTIVITY AND COMMUNITY CONCEPT Menciptakan ruang kerja yang saling berkolaborasi, terkoneksi dan berbasis komunitas. LUASAN 2.937 m2
SGA 3.122 m2
NLA 2.743 m2
MODERN CREATIVE BOLD THEME
colourful colour for make a creative work
happy, creative, Cozy,
calm, and warm.
work, disscus, eat, play, ect
Bekerja dan tinggal dalam konsep modern creative
the material used adjusts the theme proposed for the shopee ofce, such as :
colour , green,
wood,
carpet, stucco
LUASAN 130 m2
SGA 132.5 m2
NLA 112.9 m2
MODERN LUXURY THEME Use minimalist colour and luxury effect
luxury, Homy, Cozy, Lux
Use Pastel colour for make a mild theme
gathering , Rest , visit, Santuy, etc.
Gentle, Homy, Cozy,
Lux, and Calm.
the material used adjusts the theme proposed for the lobby, such as :
Selng time, Rest,Sleep, Study, Santuy, etc. marble,white mrbl, concrete, wood, grass
MODERN MINIMALIST MILD THEME
Organic - vertical element - skala megah
Kenyamanan untuk hunian milenial masa kini.
04
the material used adjusts the theme proposed for the apartment unit, such as :
wood, wallpaper,parquet,concrete, fabric
Organic - human scale LUASAN 30,9 m2
SGA 32 m2
NLA 2.8 m2
siang 12.00
Design Process
360
zona santai
zona studio zona eksplorasi zona pameran
GREENERATI N
MASS
Creative, Healthy, and good impac for neighborhood
Location
PROGRAM
sore 18.00pm
pagi 06.00pm
CLIMATE 360
GREEN FLOW
FACADE
Building Concept open oor 1st oor
Lantai 1 bangunan ini terbuka sehingga dapat dicapai dari seluruh sisinya. Lantai ini berfungsi sebagai 360 creative space.
INDONESIA
DI.YOGYAKARTA
BANTUL
Background Faculty of Creative Industry in Yogyakarta International University, memiliki satu jurusan arsitektur yang diterapkan konsep dalam bangunan 360' greeneration. 360' memiliki arti menggelilingi, dam mengandung makna sudut panda yang luas. dalam hal ini sebagai wadah kreatif mahasiswa arsitektur. Greeneration memiliki dua kata dan makna Green dimana kbangunan menerapkan konsep bhiophilic. dan Generation yang berarti generasi yang keratif dan generasi hijau/ generasi yang peduli terhadap alam.
green roof green umbrella
Bangunan dikelilingi oleh green umbrella sebagai media tanam yang tinggi. dan terdapat green roof disekeliling bangunan setiap lantainya.
360 Green
360 Open oor siang 12.00
kinetic facade sore 18.00pm
360 Facade
05
360 facade dengan menggunakan teknologi kinetic facade yang dapat bergerak dinamis sesuai arah cahaya pagi 06.00pm matahari sebagai pengarah dan difuse cahaya.
360 Blue
360 blue merepresentasik an blue area yang berada disekeliling bangunan untuk menciptakan iklom micro disekitar bangunan. dan green umbrella yang berfungsi sebagai water harvesting.
Perspektif Selasar
Perspektif Lobby
06
K NEKSI RUANG CREATIVE GREENERATION CREATIVE, HEALTHY, AND GOOD IMPACT FOR NEIGHBORHOOD
Nature Space
Tourism Space Study Space
GENERATION
CREATIVE
Commercial Space
Comunal Space
U
MASTERPLAN 0
20m
100m
Konsep antar ruang di koneksikan masuk kedalam site dari 3 fungsinya di sekitar site yaitu comersial, comunal, study function and tourism area
SOLID & VOID
communal space
study space
comercial & tourism space conection
CLUSTER
n ctio ne co
center point
comunal zone
50m
study zone
tourism zone comercial zone
CONCEPT
PROCESS DESIGN DIAGRAM
10m
Dalam desain setiap ada bagian yang bersifat solid akan di selingi dengan void untuk rongga lahan (resapan & ruang hijau) memenuhi prinsi biopilik
07
Pengelompokan ruang berdasarkan adaptasi dari RTRW disekitar site yg diantaranya memenuhi peraturan untuk fungsi peruntukan wilayah site itu
blue space
ores campus inner green space
GREEN & BLUE SPACE
second vechine circulation
inner circulation zero carbon
loop circulation
vechine circulation
CIRCULATION Sirkulasi dalam site sendiri memiliki sifat loop, sirkulasi dalam loop bersifat zero carbon, karna akses hanya untuk pedestrian dan bicycle way
Didalam area kawasan terbentuk daerah hijau yang sangat dominan sesuai konsep biopilik dan juga memasukan elemen air sebagai kontrol resapan.
siang
KLIMATOLOGI
pagi
sore
08
Sirkulasi dalam site sendiri memiliki sifat loop, sirkulasi dalam loop bersifat zero carbon, karna akses hanya untuk pedestrian dan bicycle way
/ competition project
BOT TOM UP RECOVERY MUTUALISM PROJECT
JAKARTA, INDONESIA
PILOT PROJECT BUTTOM UP JAKARTA PILOT PROJECT
RECOVERY PROCESS BOTTOM UP NATURE SPACE - HUMAN SPACE
The Indonesian capital of Jakarta is home to 10 million people but it is also one of the fastest-sinking cities in the world. If this goes unchecked, parts of the megacity could be entirely submerged by 2050. The impact is immediately evidence in Nor th and Center Jakarta. One of them is in Menteng district, which has a lot of highrise commercial buildings and it’s close to slum settlements. These, results in a lack of absorption in the green area and predicted to subsidence by 5m in the next 30 years.
1. Landed Housing - Slum area 2. Comercial building less of green area 3. Road less of green Canopy
09
+
RE-SWAMP AND RE-FOREST SPACE
4. Adding structure for upping the housing 5. Destroy GF comercial area 6. Multi-layer green road, restore the swamp
=
MUTUALISM NATURE - HUMAN - HUMAN
7. Move Parking area to 1st & 2nd Floor 8. B1 is lled with soil, B2 is used as water tank 9. Mid-rise building add some waterharvesting high-rise building add wind turbine for energy
reeksi diri Ngayogyakarta, Negeri Ayodya Negeri subur makmur dibawah pimpinan bijaksana
masa lalu
THE AYODYA WALL - OF PENGILON wadah atau tempat yang merangkum segala infromasi, hal yang menjadi wajah jogja dalam bingkai waktu karna jati diri jogja tidak lepas dari sejarah. Issu utamanya :
i i i
masa kini
?
masa depan
CAKRA MANGGILINGAN DAN SUMBU Menerapkan konsep Cakra
Manggilingan harus melakukan "Triwikrama", yakni mempertemukan 3 kekuatan dalam diri: masa lalu, kini & masa datang. SUMBU FILOSOFIS & HISTORIS adalah pola pergerakan membentuk siklus sesuai loso Cakramanggilingan. Konsep ini membantu memperkuat sisi itu di bangun. Konsep ini menjadi dasar tatanan ruang.
informasi kepo tentang sudah banyak sudah banyak banyak yang tak sejarah bangunan bangunan informasi monumental informasional terpencar tersampaikan jogja SEKILAS KONSEP : yaitu CAKRA MANGGLINGAN merupakan konsep loso jawa berisi siklus hidup manusia. Siklus ini akan berlanjut seiring perkembangan zaman. Diharapkan identitas luhur budaya Jawa selalu hidup dipelihara didiri orang Mataram.
Parangkusumo Panggungkrapyak Kraton Manusia dengan alam Manusia dengan manusia
Lahir hingga Dewasa Dewasa hingga mati Masa Depan Masa Kini
Masa Lalu
This Period
The Past Period Mataram islam
Berdirinya Ngayogyokarto Hadiningrat
Terbelahnya Mataram
Tugu Merapi Manusia dengan Tuhan
The Future Period Jogja Smart city
Keis mewaan Yogyakarta
Gempa Dahsyat & Moderniasai
? Future
Gejolak Hindia-Belanda & Mataram
Pra-Kemerdekaan & Kemerdekaan
10
Jogja Masa kini
DESIGN STRATEGY
REFUGEDESIGN
PULL- O BOTTOM UP REFUGE MELIHAT DARI ATAS UNTUK MENATA DIBAWAH
LIVABLE CITY IN - HABITAT
BACKGROUND ISSUE Banjir di Ibukota menjadi momok utama yang dikenal ketika nama Jakarta diisebut. Kondisi terparah banjir yang menimbulkan slum area disebabkan oleh limpahan air dan kondisi sungai yang dangkal dan menyempit. Khususnya dalam masalah sik di Kampung Pulo. Masalah ini pun di perparah dengan masalah masyarakatnya yang belum ingin pindah ketempat yang lebih layak dengan alasan “Enak tinggal disini dari pada di rusun, banjir mah udah jadi kaya liburan tahunan keluarga, jadi suami libur, anak juga libur, ya itung itung bersih bersi bareng liburannya”.
PUBLIC SPACE
PUBLIC TOILET
EDUCATION
REFUGE OR SHELTER
LOGISTIC STORAGE
PUBLIC KITCHEN
RE-USE MATERIAL
SAVE ENERGY
URBAN FARMING
REFUGE FROM FLOOD f lood disaster
EVACUATE PROBLEM
sustainable strategi Cultural Shock
rental fees
complicated/ hassle
Cadangan Logistik
Keamanan barang
material utility
Anggapan Terbiasa
Masalah banjir di Kampung Pulo sudah diupayakan untuk ada tindak lanjutnya seperti membuat rusun, hingga usaha normalisasi sungai. Masyarakat di Kampung Pulo menilai tanah yang mereka tinggali adalah tanah adat. Kondisi tidak ingin pindah yang memperparah juga akibat cultural shock yang dialami oleh warga yang sudah pindah dan menceritakan ke warga lain yang masih menetap. Bahkan setelah usaha normalisasi masalah banjir bukanlah faktor luapan lagi, namun banjir akan terjadi dari faktor limpahan bendungan Katulampa dan pintu air Depok jika tidak bocor/jebol. Dikampung Pulo sendiri terdapat 5 pintu air. Setelah normalisasi, saat hujan deras air menggenang tidak tinggi. Air yang menggenang disebabkan saluran air berupa pipa.
DESIGN PROCESS FROM ISSUE Konteks kawasan Kampung Pulo sendiri merupakan kampung dengan tipe hunian sederhana. Tipologi hunian disini lahir dari kondisi adaptasi dengan kondisi sosial juga. Rumahnya pun di bangun berangsur dari modal awal sesanggupnya kemudian dikembangkan jika sudah ada budget lagi. Bentuk unit rumah-rumahnya memiliki kesamaan gaya karena prinsip menyetarakan. Metode ini pun dicoba diterapkan dalam mendesain rumah bantu banjir. Dimana bentuk rumah di adaptasi & ditransformasi dari konteks Rumah di Kampung Pulo.
ruang tumbuh sesua kebutuhan
When Flood come
Lahan/ t apak beb as sangat terb at as bentuk tipol ogi rumah di kp. pulo
lahan terbatas
cooperative
11
butt om up process design
modul refuge
Transformasi Desain
dhingklik angklik kridosono
6m 10
3m
m
menunggu butuh ruang & waktu
Massa bangunan diletakan di atas trotoar yang lebarnya 3 meter dan massa bangunan dibuat memanjang 10 meter. Bangunan merespon ukuran trotoar eksisting. Akses menuju ke halte dipisah kan dari akses ke pedestrian. Tujuannya menyelesaikan masalah keterbatasan ruang dari peletakan halte diatas trotoar yang dirasa mengganggu pedestrian.
Pada keberadaan halte trans yang diletakan pada pedestrian way menjadi masalah. Hal ini dikeluhkan masyarakat akan bagaimana kebijakan pemerintah dalam menentukan peletakan. Dikutip dalam Tribun jogja.com, masalah trotoar yang menjadi tempat berdiri halte, menurut Ketua Anggota Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharudin Kamba menyebutkan bahwa hal itu merupakan hal yang wajar karena memang sudah tidak ada lagi lahan. Dan mungkin ke depan bisa dipikirkan agar halte tidak mengganggu trotoar. Selain itu, ada masalah kenyamanan yang membuat waktu tunggu menjadi image buruk di halte.
2 Way system
Model Funiture
Sistem Bukaan
Fasilitas Pojok Buku
Massa Bangunan di bentuk mengadaptasi bentuk dari identitas bangunan di Yogyakarta melalui Joglo dengan Tumpang Sarinya. Melalui pengenalan identitas konsep, joglo dikenal. Penerapan Joglo ditransformasikan lagi dengan memecah kemudian digandakan menjadi 3 bagian. 3 bagian ini, salah satu di tengah di transformasikan kembali dengan membeda ka elevasinya.
Fasilitas Khusus
Bukaan pada bagian atas atap yang diberikan sedikit rongga guna sirkulasi udara dari atas dan juga pencahayaan alami. Hal ini biasa digunakan didalam rumah tradisional Jawa.
Dinding Krepyak
26.00 10.00
8.00
26.00 10.00
8.00 8.00
B
Ember Cat Bekas
8.00
B -0.80
b
c a 8.00
3.00
d
0.00 g 4.00
e
f
-0.80
b
h -2.80 a
3.00
8.00 8.00
3.00
4.00
3.00
8.00
Denah Lantai Dasar
A 10
5
3
A
1 0
12
Denah Lantai Basement 10
5
3
1 0
Penerapan Fasade yang menggunakan material recycle dari ember bekas cat yang menjadi fasade keliling bangunan halte dan dikombinasi dengan material kaca. Selain itu dimasukan identitas model bukaan krepyak yang khas dari rumah kampung
dhingklik bronto awit siji lan siji ne kudu beb
arengan
merupakan sebuah makna transformasi sebagai ruang untuk duduk tanpa meman dang tinggi rendahnya suatu status sosial yang menjadi masalah kesenjangan, sehingga semua dapat duduknsama rata dan menyatukan ide, gagasan, usulan baik itu memecahkan masalah atau membuat suatu karya. Transformasi ini di ambil dari makna fungsi dhingkik dalam bahasa jawa yaitu tempat duduk yang di gunakan oleh orang jawa ketika memasak di tungku sambil berkomunikasi
KONSEP tepo seliro Tepo Seliro berwujud saling menjaga hubungan baik dalam segala bidang terkait dengan peranan masing masing anggota masyarakat. Tepo Seliro merupakan sebuah konsep tata krama tenggang rasa. Konsep tepo seliro diterapkan dengan cara LUNG TINULUNG DAN REMBUG. Dua aplikasi karakter tepo seliro jalankan dengan strategi desain.
Kebiasaan dari pemuda Kampung Brontokusuman masih menjunjung tinggi budaya Jawa. Karakter budaya jawa dalm kehidupan masyarakat yang juga menjadi karakter khas Pemuda Kampung Brontokusuman sangat “TEPO SELIRO�. Makna dari tepo seliro adalah karakter yang membuat masyarakat meletakan diri dalam tata pergaulan sosial dengan sukarela dan saling menghormati. Tepo seliro sering di pertanyakan. Apakah Tepo Seliro sudah tidak di butuhkan? Jawabannya generasi muda tidak lagi menggunakan tenggang rasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat. Dalam desain akan di coba di jawab Konsep ini sebagai Konsep rancangan sebagai wujud dan mengangkat dari tenggang rasa. lung tinulung Lung tinulung berwujud usaha untuk mencapai kerukunan, dengan membantu walau bagian dari masyarakat yang jauh. Dari kerukunan munculnya sikap saling menerima.
SALING MENGERTI
SALING BERBAGI
13
BERSAMA MELAKUKAN
rembug rukun Rembug, merupakan kebiasaan dan usaha untuk menjaga kerukunan, prosesnya dalam mengambil keputusan dengan saling berkomunikasi dan berkonsultasi
SALING TERBUKA
BERBAGI BAHAGIA
SALING MENYAPA
Kreteg Srawung disini menjadi media pemer satu pikiran, aspirasi, dan interaksi yang sela ma ini belum memiliki titik temu. Media untuk mempertemukan warga dalam wujud silaturah mi yang kemudian akan dapat mewujudkan keinginan masing masing dalam menjalani kehidupan berbarengan seperti “silih asah silih asuh�
“Awit siji lan sijine kudu bebarengan� Kreteg Srawung juga merupakan sebuah wa dah untuk berkumpul,bertemu & diskusi diatas media hubung berupa jembatan kecil yang ada dilokasi tersebut dan menjadi bagian dari titik temu aktivitas kedua wilayah yang dihubung kan oleh senyatanya sebuah jemba tan penghubung.
14
BLORA ECO SPORT PARK WAHANA EKSPLORASI POTENSI, EDUKASI, DAN REKREASI ANDALAN BARU KOTA MUSTIKA, BLORA MELALUI PENDEKATAN KONSEP TAMAN TEMATIK SPORT DIKOMBINASI DENGAN EKOWISATA BLORA ECO SPORT PARK MENJADI SEBUAH WAHANA YANG MEMBERIKAN SUASANA BARU BENTUK WISATA.
KABUPATEN BLORA MUSTIKA
Kebutuhan akan sebuah ruang yang di gunakan untuk mengembangkan potensi masyarakat Blora dan ruang terbuka hijau namun menjadikan itu sebuah ruang untuk rekreasi juga, membuat lahan eks Lapangan Blora ini di manfaaatkan. Harapannya selain mewadahi potensi masyarakat untuk berkembang sehingga mampu meningkatkan perekonomiannya sebagai suatu tujuan wisata andalan baru di Kabupaten Blora. Konsep yang disajikan dalam hal ini dilatar belakangi potensi yang akan dikembangkan yakni Olahraga adventure dan Agrowisata. Pemilihan tema pengembangan disini adalah ecosport sustainable toursm.
PHASE
1
KESENIAN BARONGAN
POTENSI FLORA POHON JATI
ECO SPORT SUSTAINABLE TOURSM
ecology
sport
tourism
Konsep ini merupakan kombinasi prinsip ecotourism dan sport tourism yang dapat menjadi ide baru penyajian wisata yang berbasis mengolah potensi lokal (olahraga adventure) dan alam dengan wisata yang berkelanjutan melalui masing masing prinsip utamanyan.
PHASE
PENGEMBANGAN AREA Zonasi Kawasan yang pertama disini kawasan Sport yang berada di 2 SPORT (OLAHRAGA) adala diujung site yakni sisi utara dan SPORT ZONE
SPORT ZONE
2
PHASE
PENGEMBANGAN AREA KONSERVASI & AGRO
selatan Pengembangan massa bangunan pun di kembangkan di 2 sisi tersebut. Sport yang di sajikan berupa olahraga adventure dan kompetisi di sisi utara site, berupa sirkuit untuk road race dan motorcross. Untuk sisi Selatan site sendiri merupakan area site play dan games dengan nama sport park. Di area ini di sajikan permainan outbond, skate, volly dan gym outdoor. Sport park ini menjadi salah satu atraksi wisata.
C A D
B
A. Area Hidroponik
C. Taman B u a h
B. Penangkaran Hewan Rusa
D. Gazebo
Zona pengembangan pada phase ini adalah Wisata konservasi dan agro. Konservasi yang dilakukan pada hewan rusa. Konsep konservasinya adalah membuat lahat terbuka untuk habitat buatan rusa. Konservasi ini di jadikan atraksi bagi wisatawan dengan memberi makan. Selain itu konsep agrowisata juga di masukan dalam atraksi wisata dimana pengunjung dapat memetik buah yang kemudian dapat ditimbang untuk di bawa pulang oleh wisatawan. Konsep danau buatan untuk atraksi juga di sajikan.
15
3
PENGEMBANGAN AREA REKREATIF & EDUKASI EDU ZONE
REKREATIF Z O N E
Wisata edukasi yang rekreatif masih jarang sekali ada. Pengangkatan wisata edukasi di Blora Eco-sport (BES) Park menjadi solusi wisata baru di Kabupaten Blora. Edukasi yang disajikan berupa alur sirkulasi, penanda dan galeri yang isinya informasi mengenai sport dan agro. Beberapa elemen arsitektural di buat atraktif dan interaktif agar setiap pengunjung merasa senang untuk menyelesaikan alur wisata yang di sajikan. Atraksi yang di sajikan juga ada kaitannya dengan sport park yang menyajikan wahana olahraga.
16
“ kedekatan kepada tuhan, sesama, dan kepada alam. Menjaga keseimbangan dan menciptakan masyarakat yang tanggap bencana�
PERCEPTIVE
EDUCATIVE
CONTAIN
SYNERGY
Urban disaster learning center tidak hanya sekedar wadah atau tempat edukasi bencana, nanmu juga harus mampu menjadi penggerak aksi masyarakat untuk mampu mandiri dan tanggap terhadap bencana. Sehingga masyarakat itu mampu bertahan sebelum terjadi bencana, saat bencana, dan setelah terjadi bencana. Hendaknya sebuah UDLC mampu memberi memori dan memberikan kesadaran akan menjaga keseimbangan yang telah di berikan oleh alam.
DESIGN TRANSFORMATION
AXIS
PUSH
PULL
JOGLO TYPOLOGY
GEENERY
ENTERANCE
MATERIAL
Orientasi bangunan menghadap tengah alunalun.
Ruangan underground analogi dari keseimbangan manusia dengan alam.
Ditarik keatas sebagai analogi keseimbangan manusia dengan manusi, dan tuhan
Massa dibentuk mengambil bentukan atap joglo.
Penambahan greenery sebagai penghijauan dan memperkuat bentuk Joglo.
Enterance tiga sisi agar dapat diakses dari segala arah
Penggunaan lokal material sebagai konsep lokalitas bangunan.
SLEMAN
IMAGINARY AXIS CONCEPT
Yogyakarta terbagi menjadi 5 bagian, Seleman, Gunung kidul, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta itu sendiri. Ancaman bencana di Yogyakarta sangat tinggi disetiap daerahnya hal ini menjadi pertimbangan adanya Urban Disaster Learning Center disetiap daerah di Yogyakarta. Untuk memberi edukasi kepada seluruh masyarakat akan sebelum, saat, dan sesudah bencana itu terjadi. without knowledge
KULON PROGO
KOTA JOGJA BANTUL GUNUNG KIDUL
New Knowledge Rencana lokasi Learning Center
Learning Center
17
SOCIAL AND EDUCATION LIBRARY
Massing concept
Macro concept SAE adalah sebuah konsep untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu dan meningkatkan minat baca masyarakat Social sekitar. Konsep ini menyatukan beberapa aspek/ elemen di sekitar site, yaitu : 1. Social, ruang membaca bersama dan desain perpustakaan untuk mendukung interaksi sosial antar pengguna. 2. Education, mewujudkan gerakan Indonesia membaca dengan memfasilitasi Nature masyarakat Edu dengan perpustakaan yang mewadahi aktivitas pendidikan didalamnya. 3. & Locality Locality & nature, memberikan sensasi dengan memanfaatkan potensi dari alam, dan memangkat lokalitas budaya dan bentuk bangunan sekitar site.
18
PAST
Praying
Nature
Timescape
PRESENT
FUTURE
Pranatimes adalah konsep untuk menciptakan suasana baru dalam masjid.Keterkaitannya dengan bagaimana masjid bisa berkembang sesuai perkembangan islam, perjalanan waktu, dan bersinergi dengan alam. Tiga ide pokok yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan 50tahun kedepan. 1. Praying, yaitu memfasilitasi umat islam untuk menjalankan ibadahnya. yang akan meningkatkan kekhusukan dalam beribadah. 2. Nature, yaitu memanfaatkan potensi alam yang dapat dirasakan oleh indra manusia. Dan akan membuat bangunan yang sejalan dengan alam. 3. Timescape , yakni memadukan ketiga ide dengan perjalanan waktu, mulai dari tradisi-tradisi yang ada sampai ke masa depan dimana teknologi semakin canggih.
Q’ 292
o
N
Coordinate Orientasi bangunan terhadap kiblat, berdasarkan letak geografis
Subtract Ruang Semi basement berfungsi sebagai ruang TPA, serbaguna, dll
Massing
Fillet
Gubahan massa masif sebagai masjid dan menara
19
Me-fillet gubahan yang menkerucut keatas
Added mass Penambahan massa yang berfungsi sebagai ruang wudhu dan enterance
10
10
10
Rizqi Agung Priyo Sambodo | 2016 - 2019