IHAN L I P TA BERI
EDISI KHUSUS, TAHUN I
RABU, 11 FEBRUARI 2015
Kepri dan Korea Tingkatkan Kerjasama bagi kedua belah pihak, baik di sektor ekonomi, pendidikan, dan lainnya,” kata Sani. Bentuk kerja sama yang sudah dilakukan antara kedua negara selama ini adalah masalah ketenagakerjaan. Yang mana sejauh ini Kepri sudah mengirim tenaga kerja untuk belajar di Korea yang biayanya ditanggung Pemerintah Gyengsangnam. Antara Kepri dan Gyengsangnam sendiri banyak persamaan. Termasuk bidang kemaritimannya. Dan persamaan tersebut diharap bisa menjadi pendorong kedua negara saling bekerja sama yang bisa membawa keuntungan bagi kedua belah pihak dalam bidang apapun itu. “Kepri ini 96 persen laut dan hanya 4 persen daratnya. Maka dari itu kita akan lebih intens membicarakan kerja sama untuk membangun bidang maritim. Dan ini akan lebih mudah kita lakukan karena hubungan Kepri dan Korea sudah terjalin cukup baik,” kata Sani. Saat ini, Korea adalah urutan negara ke-5 yang warganya banyak berkunjung ke Kepri, khususunya Lagoi. Hal ini mengalami penurunan karena sebelumnya berada di urutan ke-3 setelah Singapura dan Malaysia. Dan banyak pasangan yang baru nikah di Korea memilih bukan madu ke Bintan. “Dengan kerja sama ini, semoga Pemerintah Korea bisa membantu mempromosikan Bintan ke warganya. Sehingga bisa lebih banyak lagi warga Korea yang berkunjung ke Bintan,” ujar Sani. Diakui Sani, sejauh ini akses ke Bintan masih baru bisa diakses menggunakan feri, sehingga terasa agak sulit. Namun Sani berjanji jika Pelabuhan Internasional di Busung sudah selesai, akses ke Bintan bisa lebih mudah dan cepat. Sementara itu, Wakil Gubernur Gyengsangnam Yoon’ Hang Hong mengaku senang atas sambutan yang dilakukan dengan ramah oleh Pemerintah Provinsi Kepri. “Sebelumnya Gubernur Kepri telah berkunjung ke kami, dan kunjungan itu sangat penting bagi kami. Kerja sama yang kita lakukan ini baru kita mulai. Ibarat kita baru menanam pohon yang kecil, namun jika pohon itu kita rawat dengan baik, nantinya akan
membawa hasil yang besar,” kata Yoon’ Hang Hong. Menurut Hong, Kepri terutama Bintan sudah terkenal di Korea. Sehingga banyak warganya yang berkunjung ke Bintan untuk melakukan rekreasi, terutama para pasangan yang sedang berbulan madu. “Jarak antara Hyengsangnam ke Kepri sangat jauh yakni berjarak sekitar 5.000 Kilometer. Namun hal itu bukan masalah bagi kami untuk datang ke sini (Bintan-red) dan saling melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri,” pungkasnya. Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Sekdaprov Kepri Robert Iwan Loriaux, Bupati Bintan Ansar Ahmad serta sejumlah kepala SKPD dan pimpinan FKPD. (HK)
foto:HUMAS PEMPROV KEPRI
TANJUNGPINANG (SK) - Pemerintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Pemerintah Provinsi Gyengsngnam-Do, Republik Korea Selatan melakukan penadatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam meningkatkan kerja sama yang selama ini sudah terjalin. Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Kepri, H Muhammad Sani dan Wakil Gubernur Gyengsangnam- Do Yoon’ Hang Hong di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (10/2). Pada kesempatan itu, Gubernur Kepri Muhammad Sani menyambut baik kunjungan rombongan dari Provinsi Gyengsangnam-Do tersebut. Kunjungan itu juga merupakan kunjungan balasan dimana sebelumnya Sani dan rombongan terlebih dahulu melakukan kunjungan ke daerah tersebut. “Mudah-mudahan kunjungan balasan ini membuat hubungan yang sudah terjalin antara Kepri dan Gyengsangnam selama ini lebih erat lagi. Dan dengan MoU yang sudah pernah kita lakukan dan yang akan kita lakukan ini, bisa membawa dampak yang lebih baik
TANJUNGPINANG (SK) - Duta Besar Cina siap berinvestasi dalam menangani Proyek Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) jika nantinya Korea Selatan tidak jadi menangani proyek tersebut. Hal ini disampaikan Gubernur Kepulauan Riau, H Muhammad Sani saat Konfrensi Pers bersama Wakil Gubernur Korea Selatan Mr.Yoon Han Hong saat Penandatanganan MoU kerja sama persahabatan di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa (10/2). “Duta Besar Cina saat pertemuan kemarin, menyatakan siap berinvestasi menangani proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan,” ujar Sani. Sani menambahkan, maka Pemprov Kepri kami akan meminta kepastian dari Korea Selatan yang terlebih dahulu telah ingin menangani proyek pembangunan jembatan itu. Nantinya, lanjut Sani, atas pertemuannya dengan Wakil Gubernur Gyeongsangnam ini, ia akan kembali menanyakan kepastian dan juga keseriusan Korea dalam menangani proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan tersebut. “Sampai sekarang berkas pembangunan proyrek Jembatan Batam-Bintan sudah masuk ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas),” tegas Sani. “Jadi kalau Korsel tidak jadi berinvestasi pada proyek itu, kami akan serahkan ke Cina,” sebut Sani. Menanggapi permintaan Sani tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangnam-Do yang mewakili Korsel meminta sedikit waktu untuk memberikan kepastian tersebut. Nantinya proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan ini akan memudahkan transportasi yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan. (HK)
foto:HUMAS PEMPROV KEPRI
Cina Siap Kerjakan Jembatan Batam-Bintan
Gubernur Kepri HM Sani berbincang dengan Jenderal Konsultan Tiongkok Wilayah Sumatera, Zhu Hong Hai beserta rombongan pada saat mengunjungi Provinsi Kepri, Jumat (24/10) silam.