Tabloid UKPM Teknokra edisi 139

Page 1

Halaman 5

Dengan menda足patkan sertifikat ISO 17025 maka pengujian hasil pertanian dapat lebih kompeten dalam hal keamanan hasil pertanian untuk dikonsumsi.

Halaman 7

Selain sabun pencuci wajah, Supriyanto juga membuat sabun yang berfungsi untuk mencuci piring, laundry, dan mencuci mobil dengan mencampurkan ekstrak minyak kelapa.

Tabloid Mahasiswa Universitas Lampung

www.teknokra.com FB: Teknokra Unila @TeknokraUnila

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

Teknologi, Inovasi, Kreativitas dan Aktivitas

Halaman 12

Semua perhatian itu merupakan bentuk suplai semangat utama baginya, dukungan dalam bentuk apapun sekalipun hanya senyuman kedua orangtuanya merupakan motivasi emas baginya.

Tetap Berpikir Merdeka!

Ilmiah Bisa, Populer Juga Boleh

PERJALANAN

RSP

(masih panjang)


2

Comment

Salam Kami

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

ADA APA DENGAN RSP? Terlihat Seperti tidak ada apa apa karena pagar yang panjang tertata menutupinya, bila anda belum tau apa dibaliknya sebaiknya anda baca liputan selengkapnya, sekilas tentang apa dibaliknya ternyata ada harta karun dibalik pagar pagar seng ketika memasuki Traffic light kawasan kampus unila tercinta . Harta karun berupa pondasi dan tiang terpancang yang sudah lama dibiarkan begitu saja, bukan apa apa, klasik masalahnya karena tak juga kunjung datang dana. Sejak 3 tahun lalu lamanya pondasi dan tiang itu di biarkan saja. Sudah 3 tahun juga unila menggantungkan asanya untuk memiliki rumah sakit bagi mahasiswanya khususnya dan masyarakat lampung umumnya. Kritikan-kritikan yang selama ini juga mengiringi agar terwujudnya Rumah Sakit Pendidikan(RSP) Universitas lampung tak lagi mempan ternyata, banyak keluhan keluhan yang juga masih harus disimpan lagi terlebih dahulu karena terget yang semula dapat terwujudnya RSP Unila di tahun ini pupus sudah. Sudah tiga tahun ini pula kemana saja para petinggi unila untuk mewujudkan mimpi besar itu. Terlihat tidak serius mungkin itu yang jelas terlihat dibenak kita. RSP Unila sangatlah urgensi untuk segera di lanjutkan pembangunannya, pasalnya Universitas lampung salah satu perguruan tinggi tertua di lampung ini mempunyai fakultas kedokteran, yang juga baru saja meraih akteditasi A. Akan tetapi seolah Unila tak peduli dengan akreditasi yang disandangnya. Seharusnya unila jangan bangga terlebih dahulu meskipun sudah mendapatkan akreditasi yang baik namun rumah sakit yang seharusnya sebagai sarana penunjang untuk fakultas kedokteran sendiri hanya dibiarkan begitu saja. Lambat laun juga RSP sangatlah dibutuhkan mengingat semakin banyaknya mahasiswa unila yang setiap tahun bertambah jumlanya, begitu pula dengan fakultas kedokteran Unila yang setiap tahunnya bertambah pula kuota yang disediakan, rumah sakit yang berada di Prov lampung akan semakin terbatas untuk mahasiswa yang selama ini digunakan untuk koasitensi (Koas), selain tidak efektif karena banyaknya campur tangan oleh rumah sakit terkait, selain itu juga mahalnya biaya untuk koas bila selama ini dilakukan bukan di rumah sakit pendidikan. Top Ten University pada tahun 2025 yang menjadi visi unila yang selalu didengungkan nampaknya belum ada pengaruh untuk melakukan perubahan menuju visi tersebut. Seharusnya diusianya yang sebentar lagi juga menginjak usia emasnya sudah saatnyalah unila juga bisa memprioritaskan mana yang harus terlebih dahulu untuk diprioritaskan. Karena untuk menuju Top Ten University pada tahun 2025 tidak hanya dengan membangun gedung gedung saja akan tetapi banyak hal yang harus di prihatikan termasuk layanan prima yang kini dijadikan sarana menuju univesitas yang benar benar Top Ten di tahun 2025.= TABLOID TRI MINGGUAN diterbitkan oleh Unit Kegiatan ­­­­­­­Penerbitan Mahasiswa (UKPM) TEKNOKRA Universitas Lampung Alamat Grha Kemahasiswaan Lt. 1 Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telp. (0721) 788717 Website www.teknokra.com E-Mail ukpmteknokraunila@yahoo.co.id Pelindung: Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, MS Penasihat: Prof. Dr. Sunarto, SH, MH Dewan Pembi­­na: Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc ­Anggota Dewan Pembina: Asep Unik, SE. ME., Drs. M. Toha B. Sampurna Jaya, M.S., Ir. Anshori Djausal, MT. MA., Dr. Yuswanto, SH. MH., Dr. Eddi Rifai, SH. MH., Maulana Mukhlis, S.Sos. MIP., Asrian Hendi Caya, SE. ME., Dr. Yoke Moelgini, M.Sc, Irsan Dalimunte, SE. M.Si. MA., Dr. Dedy Hermawan, S.Sos. M.Si., Dr. Nanang Trenggono M.Si., Dr. H. Sulton Djasmi, M.Si., Syafarrudin, S.Sos. MA., Toni Wijaya, S.Sos. MA., Rudiyansyah, Rikawati, S.Sos., Rukuan Sujuda, S.Pd.

Cover

Ide & Desain Retno Wulandari

Pemimpin Umum Muhamad Burhan Pemimpin Redaksi Muhamad Burhan Pemimpin Usaha Yurike Pratiwi Kepala Pusat Penelitian dan ­Pengembangan Novalinda Silviana Kepala Kesekretarian Fitri ­Wahyuningsih Redaktur Pelaksana: ­Aprohan Saputra, Hayatun Nisa, Yovi ­Lusiana Redaktur Berita Ayu Yuni Antika Reporter : Rika A, Yola Septika, Defika P.N Redaktur Foto ­Kurnia Mahardika Fotografer Fahmi Bastiar (Non Aktif) Redaktur Artistik Retno Wulandari Staf Artistik Wawan Taryanto Kameramen Fitria Wulandari ­Webmaster Khorik ­Istiana Manajer Keuangan Faris Yursanto Manajer Usaha Imam Gunawan Staf Keuangan Yola Savitri Staf Periklanan Lia Vivi F Staf Pemasaran ­Wawan Taryanto Staf Kesekretariatan Siti Sufia (Non Aktif) Riska Martina, Staf Pusat Penelitian dan P­­ e­ngembangan: K ­ urnia Mahardika, Fajar Nurrohmah Magang: Annisa, Fitri A, Tiara I.S, ­Aditya, Enindita P., Fajarasiwi Nia, Noni Perwitosari, Luvita WH, Lailatul ­Badriah, Sheli Permai Sela, Retnoning Ayu J.U..

T

Ihwal Kedewasaan

ua dan dewasa adalah dua hal yang berbeda. Menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa selalu jadi pilihan. Menjadi tua merupakan akumulasi sistematis dari perkembangan biologis kita yang sifatnya tetap. Sementara kedewasaan adalah akumulasi sistematis perkembangan psikologis kita yang bersifat tidak tetap. Kedewasaan adalah tercapainya keseimbangan batin dimana akal pikiran bekerja dengan emosi untuk saling mengontrol dan membenahi proporsinya satu sama lain. Di akhir kepengurusan ini, kami semakin sadar kedewasaan amat dibutuhkan. Menjadi profesional tak cukup sekedar dengan meningkatkan integritas, kompetensi dan mempertahankan eksistensi. Teknokra tentu membutuhkan lebih dari itu semua. Banyak hal yang sebetulnya menuntut kami untuk dewasa dalam menyikapi apapun yang terjadi di balik proses pembuatan hingga penerbitan, hingga tabloid ini sampai di tangan civitas akademika Universitas Lampung. Tak jarang ego kami saling berbenturan, terkadang ego berada di garda terdepan. Dampaknya tentu menghambat produktivitas Teknokra. Beberapa dari kami pun akhirnya memutuskan berhenti di persimpang jalan, karena perbedaan pandangan yang barangkali memang tak bisa diterima satu sama

lain. Barangkali, motivasi untuk mengembangkan diri atau berkarya tak cukup membuat kami bertahan sampai disini, bahkan tahun-tahun selanjutnya. Amat melekat di otak kami, bahwa Teknokra tak sekedar organisasi bagi kami untuk mengembangkan minat dan bakat. Lebih dari itu, kami menyebutnya sebagai universitas kehidupan. Ia membentuk kerakter kami, menempa kami untuk menjadi pribadi-pribadi yang siap tempur di masyarakat. Di pojok PKM ini, kami belajar untuk memahami satu sama lain. Menghargai serta perhatian pada potensi satu sama lain, belajar dan berproses bersama. Dan kami pun sadar untuk segera memperbaiki, dan membenahi apa yang tak seharusnya kami lakukan. Sehingga kami tetap bisa mempersembahkan karya-karya kami. Meskipun kami tahu hasil karya kami belumlah maksimal. Waktu yang kami hibahkan untuk ini semua merupakan pengorbanan yang tentu tak sia-sia, bahkan kami ingin berterima kasih karena kami diberikan kesempatan untuk berkarya di Pojok PKM ini. Sebagai ucapan terima kasih, kami persembahkan tabloid Teknokra 139 ini. Sebagai bukti dari proses kami belajar, sekaligus membayar lunas pengorbanan kami selama ini. Sampai jumpa di karya kami berikutnya. = Tetap Berpikir Merdeka!


Kampus Ikam 3

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

Raih Prestasi di Kota Pelajar Oleh Aditya

Foto M. Burhan

Seorang. laki laki yang sedang memainkan peran dalam acara festival monolog yang diselenggarakan oleh Unit kegiatan mahasiswa bidang seni (UKM-BS) Universitas lampung dengan Dewan ­Kesenian lampung (DKL) di lantai 1 Graha Kemahasiswaan Unila pada hari minggu (30/11).

Pendidikan untuk Menjawab Tantangan Global Oleh Aditya

FKIP-Tek: Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM-FKIP) Universitas lampung menggelar stadium general di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Sabtu (29/11). Acara yangmengusung tema “Era Kepemimpinan Baru, Mampukah Pendidikan Indonesia Menjawab Tantangan Global” tersebut merupakan agenda tahunan untuk mahasiswa baru FKIP. Seminar ini bertujuan memberikan pemahaman bagi mahasiswa baru mengenai tantangan yang akan dihadapi pendidi-

kan di Indonesia di kemudian hari, sehingga para mahasiswa tersebut memiliki sikap dalam menjawab tantangan itu. Hadir sebagai pemateri yaitu, Ketua DPRD Provinsi Lampung, Hi. Dedi Afrizal, Dr. Een Yayah Hainilah selaku dosen Unila, serta motivator nasional, Supriono. Para pemateri menekankan bahwa tenaga pendidik harus menjadi pelaku globalisasi, bukan hanya menjadi objek globalisasi. Tenaga pendidik harus peka terhadap lingkungan dan tahu tentang permasala-

han pendidikan di Indonesia. Karena tenaga pendidik atau guru menjadi pihak yang sangat menentukan bagi perkembangan pendidikan nasional. Gubernur BEM FKIP, Deni Yuniardi (Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah’10) mengungkapkan, bahwa posisi mahasiswa keguruan itu sangat penting bagi pendidikan di masa depan “Kita berikan pemahaman siapa diri mereka, apa pentingnya mahasiswa keguruan dan mereka harus tahu mereka sangat istimewa perannya,” ujar Deni.=

personil Polres, serta dua puluh anggota Satpam Unila. Selama digeledah, dalam tas pelaku ditemukan satu buah Black Barry, satu buah ponsel Nokia, kartu kredit, dompet hitam, kartu parkir, kartu anggota Nasdem, tas coklat, selambar fotocopy STNK, satu buah tas coklat besar, satu buah jaket merah milik mahasiswa Fakultas Kedokteran, dan almamater Unila, serta kunci leter T, dua buah kunci motor Honda dan KTP atas nama Caca cantika dan atas nama Rosmala . Syafei, selaku Komandan Satpam Unila mengatakan

selama seminggu terakhir telah dikerahkan penjagaan yang lebih ketat untuk pemantauan di komplek rumah dinas Wakil Rektor, terutama untuk memantau ke arah masjid Al-Wasi’i. Berdasarkan pantauan di CCTV sudah empat motor yang telah pelaku curi. Ia menambahkan, untuk perkembangan kasus selanjutnnya akan diserahkan oleh pihak kepolisian yang telah memiliki data dari CCTV dan beberapa barang bukti berupa almamater Unila dan jaket merah milik mahasiswa jurusan kedokteran.=

Pelaku Pencurian Motor Tertangkap Oleh Retno Ningayu Janji U.

Unila-Tek: Rabu (10/12) malam pukul 21.00 pos Satpam yang berada di dekat bundaran Unila ramai oleh puluhan mahasiswa dan beberapa warga sekitar Unila, mereka berdesakan mengerumuni pelaku pencurian motor yang berhasil ditangkap di komplek rumah dinas Wakil Rektor Bagian Kamahasiswaan dan Alumni. Sebelum diamankan, Wiji Asmaro yang diketahui merupakan warga Gedong Air telah dihakimi massa. Untuk mengamankan pelaku pencurian tersebut diturunkan tujuh personil Polsek, empat

FT-Tek: Mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Lampung merahi juara ke-3 dalam lomba Geophysical Data Processing and Interpretation Challenge (GEOPIC ) yang diselenggarakan pada (24-26/10) di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nanda Hanyfa Maulida dan Mezrin Romosi (T. Geofisika’11) yang mewakili Unila dalam ajang tersebut. Dalam lomba tersebut peserta diberikan data-data mengenai migas kemudian diproses menggunakan software yang telah disediakan dan memberikan interpretasi seperti tindakan yang perlu dilakukan terhadap permasalahan tersebut. Nanda Hanyfa Maulida mengungkapkan mereka sempat merasa pesimis untuk mendapatkan juara dalam lomba tersebut, pasalnya mereka belum pernah menggunakan software yang digunakan dalam perlombaan. Hal ini berbeda dari peserta dari universitas lain yang sudah menguasai software yang hampir sama. “Dihari pertama lomba kami belajar untuk menjalankan software yang digunakan, agak stress awalnya. Tapi setelah belajar dan saling sharing dengan peserta lain ya Alhamdulillah akhirnya bias,” ungkap Nanda. Juara pertama diraih oleh UPN Veteran, sementara juara kedua diraih UGM. Lomba GEOPIC ini awalnya mengundang 10 universitas di seluruh Indonesia untuk menjadi peserta, namun hanya 5 universitas yang mengikuti perlombaan. Lomba ini diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi agenda resmi dari HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Geofisika di UGM.=

FMIPA Siap Buka Prodi S-3 Oleh Enindita Prastiwi

FMIPA-Tek: Untuk memperkuat setiap dasar penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung tengah mempersiapkan pembukaan program studi (prodi) Strata-3 (S-3), hal ini disampaikan Prof. Suharso selaku Dekan FMIPA Unila, Senin (1/12). . Ia juga menjelaskan, sejauh ini pihak FMIPA Unila sedang menyusun proposal yang akan diajukan ke Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun ini. Meskipun penyusunan proposal tersebut baru dirancang sejak 2 bulan yang lalu. Namun, untuk kematangan guru besar telah dipersiapkan sejak lama. Karena salah satu calon promotor S-3 merupakan guru besar yang telah memiliki Publikasi Internasional yang terindeks Scopus minimal 2. “Scopus adalah gambaran pemeringkatan tentang kualitas jurnal, semakin tinggi indeksnya maka jurnal tersebut semakin berkualitas yang ditentukan oleh dewan pakar apabila tidak berkualitas maka jurnal tersebut ditolak” jelas Suharso Program S-3 tersebut hanya membuka tiga konsentrasi yaitu, kimia, fisika, dan biologi. Karena hanya ketiga konsentrasi tersebut yang memiliki para guru besar yang telah mempunyai Publikasi Internasional. Pendaftaran S-3 ini siap dibuka tahun 2015 apabila surat keputusan sudah dikeluarkan dan disetujui oleh Dikti. S-3 MIPA Unila cukup menerima 10 calon mahasiswa S3 dari tiap konsentrasi. Nantinya, S-3 tersebut akan menggunakan gedung S-1 dan mengoptimalkan keberadaan laboratorium. Sistem perkuliahan yang akan dijalani S-3 hanya 1-2 mata kuliah dalam 16 kali pertemuan dalam satu semester. Pembelajaran Teori hanya akan ditemui pada semester 1 selanjutnya hanya berkutik pada riset. Pengajarnya juga berasal dari S-3 yang profesional. Ia juga menambahkan hal tersebut akan memenuhi visi Unila menuju top ten university pada 2025. “ Hal itu bagus karena dapat mengukur kualitas dari suatu perguruan tinggi agar dapat bersaing, jangan sampai di Asia Tenggara kita nomor kesekian,” ujar Suharso.=


4 Kampus Ikam

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

DERAP Himagara 2014 Oleh Enindita Prastiwi

FISIP-Tek: Himpunan Maha­ siswa Jurusan Administrasi Ne­ gara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Himagara-FISIP) Universitas Lampung mengadakan Deretan Rangkaian Perdana (DERAP). Acara yang mengusung tema Follow Your Passion memiliki beberapa rangkaian kegiatan dalam waktu berbeda. Acara ini digelar untuk mengawali program kerja Himagara dari tiap bidang. Konten dalam acara tersebut berkaitan dengan kajian ilmu dalam administrasi negara serta hiburan. Latihan kesekretariatan dan­ teknik sidang merupakan acara pertama yang digelar, Sabtu (29/11). Acara tersebut dimotori bidang Sumber Daya Organisasi dan Rumah Tangga Organisasi Himagara. Pelatihan kesekretariatan diisi oleh Eko Budi Sulistio selaku pembina Himagara sekaligus dosen Administrasi Negara. Sedangkan, pelatihan teknik sidang dipandu oleh Esa Devi (Adm. Negara ’11). “Peran kegiatan ini berguna bagi anggota aktif Himagara dalam memahami cara menge-

lola kesekretariatan, seperti menangani arsip, berkas dan surat undangan serta mengetahui tata cara menjalankan teknik sidang yang baik dan benar,” ungkap Denish Maulana S (Adm. Negara ’12) selaku ketua umum Himagara. Selain pelatihan tersebut, ada juga pelatihan ragam karya tulis dan pembuatan proposal kegiatan mahasiswa yang akan diselenggarakan pada Jumat (12/12) mendatang di FISIP Unila. Dan hari selanjutnya akan diisi dengan berbagai rangkaian festival, beragam perlombaan seperti fotografi, modern dance, grafitty, BMX, skateboard, photo selfie, serta hiburan-hiburan lainnya yang diadakan di lapangan Radar Lampung. Ketua Pelaksana Kegiatan Okta Hadi Saputra mengatakan dalam kepanitiaan acara juga melibatkan mahasiswa 2014. Ia berharap, melalui acara ini dapat meningkatkan rasa kompak dan eksistensi di dalam Himagara. =

Satpam Himbau Ikuti Sistem Perparkiran

Oleh Riska Martina, Defika Putri Nastiti

Unila-Tek: Sejak tahun 2013 Universitas Lampung (Unila) telah menerapkan sistem parkir satu arah, namun sistem tersebut baru berjalan pada 2014. Sistem parkir satu arah ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya tindakan pidana serta meningkatkan ketertiban kampus. Saat ini, hanya enam fakultas yang telah menerapkan sistem perparkiran tersebut yakni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Keguruan dan lmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sedangkan dua fakultas lain seperti, Fakultas Pertanian (FP) baru akan mulai menerapkan sistem tersebut pada Januari tahun depan, dan Fakultas Teknik (FT) akan segera menyusul untuk menerapkannya. Menurut Syafei selaku Komandan Satuan Pangaman (Satpam) Unila, sistem parkir satu arah dirancang perfakultas agar tidak menimbulkan kemacetan. Ia yakin hal tersebut membuat Unila lebih tertib, lebih aman serta memudahkan satpam dalam pengamanan.

Ia juga mengatakan, masalah ketertiban tidak hanya menjadi tanggung jawab satpam tetapi menjadi tanggung jawab seluruh warga Unila, dirinya menghimbau agar para pengguna kendaraan mengikuti sistem perparkiran dengan baik. Selama ini himbauan yang telah dilakukan adalah mengempeskan ban kedaraan yang parkir sembarangan, tindakan ini telah didukung oleh pihak rektorat. Meski telah menerapkan sistem parkir tersebut selama satu tahun di FISIP, Samsuri salah satu satpam FISIP mengaku masih banyak mahasiswa yang sering melanggar kebijakan tersebut. Biasanya, ia memberi nasihat kepada mahasiswa yang melanggar kebijakan tersebut. Untuk Mahasiswa FEB atau fakultas lain yang parkir di FISIP, Samsuri dan anggota satpam lainnya akan memberikan peringatan atau mengeluarkannya dari parkiran FISIP. “Kami harus tegas demi keamanan kendarankendaran di Unila khususnya FISIP dapat terjaga dengan aman,” ujar Samsuri yang ditemui di FISIP (2/12).=

Foto Kurnia Mahardika

Plester Tembok. Seorang tukang bangunan sedang memplester tembok dengan semen. ­Rencananya bangunan ini akan dijadikan panggung pentas untuk mahasiswa program studi seni tari dan musik universitas lampung. Foto dibidik, Kamis (27/11).

Ukhuwah, Bangkitkan Semangat Dakwah

Oleh Defika Putri Nastiti

Unila-Tek: Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Lampung yang kali ini dikoodinatori oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Bina Rohani Mahasiswa (UKM-Birohmah) Unila mengadakan Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus (PMLDK) se-Lampung yang diadakan di Aula Fakultas Pertanian Unila. Acara ini berlangsung selama dua har, Sabtu-Minggu (29-30/11). Acara yang mengangkat tema ‘Membangkitkan Spirit Dakwah Kampus di Bumi Ruwai Jurai’ ini merupakan agenda nasional FSLDK yang terdiri dari 37 Puskomda, tema yang dipilih bertujuan meningkatkan gairah lembaga dakwah kampus dalam persaudaraan islam. Peserta kegiatan tersebut merupakan aktivis dakwah kampus yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) mewakili

kampus masing-masing. Dalam pelatihan ini disampaikan beberapa materi yang sangat menunjang perkembangan LDK saat ini. Agenda ini terdapat pembagian kelas antara lain, kelas kaderisasi, kelas isu media dan syiar, kelas foundraising, serta kelas kemuslimahan. Selain pembagian kelas tersebut, juga diadakan stadium general dan fokus group diskusi yang akan membahas permasalahan-permasalahan LDK dan solusinya. Esy Octa Utami (Pend. Bahasa Inggris ’10) selaku pemimpin komisi mengungkapakan, acara tersebut telah dipersiapkan selama dua bulan. ia mengatakan mengalami kendala dalam komunikasi. “Kami hanya bertemu sekalidua kali dengan lembaga dakwah kampus lain, jadi kami hanya menginformasikan acara ini hanya dari via sms,

sosial media atau telpon saja,” ujarnya. Ia berharap lembaga-lembaga dakwah kampus lain dapat berakselerasasi agar media dakwah lebih jelas dan berkontribusi untuk membangun ukhuwah atau persaudaraan dan silahturahmi antar muslim. Dan tujuan diadakan acara ini mereka ingin bersilahturahmi dengan lembaga-lembaga dakwah kampus lain dan saling berbagi ilmu satu sama lain. “Acara sangat membantu kader dakwah Syiar, karena dalam acara ini kami dididik dan dibina agar dapat dikembangkan bukan hanya diri sendiri namun juga untuk orang lain. Dan saya berharap setelah acara ini berlangsung ukhwah islmiyah antar sesama umat muslim dapat lebih diperkuat,” ujar Siti Rodiyah peserta LDK dari IAIN Raden Intan Bandar Lampung ini.=

selama seminggu (1-7/12) ini diikuti oleh 450 peserta dari 106 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Ada lima tempat yang menjadi lokasinya yaitu, Desa Sumber Agung Kec. Kemiling yang digunakan untuk acara temu wicara, kegiatan menyelam di Teluk Lampung, panjat tebing di Desa Margodadi Padang Cermin, susur goa di Tanggamus, serta mendaki

gunung dan masuk hutan di Gunung Pesagi, Lampung Barat. Wakil rektor bidang kemahasiswaan dan alumni Prof Sunarto yang hadir dalam acara tersebut mengaku menyambut baik kegiatan tersebut, selain bersinergi dengan peringatan hari pohon, sebab Mapala juga berkaitan dengan masalah lingkungan termasuk masalah penghijauan kampus.=

Mapala Unila Menjadi Tuan Rumah TWKM 2014 Oleh Fitri Ardiani

Unila-Tek: Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unila kali ini dipercaya menjadi tuan rumah Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) 2014 ke-26. Acara tersebut resmi dibuka oleh Idrus Efendi selaku Staf Gubernur Bidang Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Senin (1/12) di Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Kegiatan yang berlangsung


Kampus Ikam 5

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

Napak Tilas UKM Pramuka Oleh Luvita WH

Foto Luvita WH

Dua orang pekerja terlihat sedang melanjutkan pembangunan gedung Pasca sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang sudah lama terhenti. Foto dibidik, Jumat (12/12).

Dua Medali Emas dari Spanyol

Oleh Defika Putri Nastiti

Unila-Tek: Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (UKM-PSM) Unila berhasil melebarkan sayapnya di kancah dunia. Mengalahkan 28 negara lain, PSM menyabet dua mendali emas lewat kompetisi bertaraf international “Canta Al Mar” di Calella, Barcelona – Spanyol, Oktober lalu. Dalam kompetisi tersebut, ada dua kategori lomba yang diikuti PSM, yaitu mixed choir dan Folkore. Lagu-lagu yang dibawakan pada kategori folklore antara lain, Yamko Rambe Yamko (Papua), Marencongrencong (Makasar), Janger (Bali), dan Penayuhan Bedana (Lampung). Sedangkan pada kategori Mixed Choir , lagu-lagu yang dibawakan berupa Sik Sik Sibatumanikkam, O Magnum Mysterium, Jubiaba, dan Take O Take. Mereka pun meraih gold diplome pada kategori folklore dan mixed choir level 1.

Indri Arrafi Juliannisa (IESP ’11), salah satu dari 33 anggota PSM yang mengikuti kompetisi “Canta Al Mar” mengaku mendapat kesan tak terlupakan selama di Spanyol. “Jelas ini menjadi pengalaman yang menyenangkan buat saya dan juga teman-teman. Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut kompetisi di luar negeri yang gak akan pernah saya lupakan,” tutur Indri. Ketua Umum PSM, Rio Anggara Prayuda (Ilmu Komunikasi ‘08) mengaku bukan hal yang mudah bisa sampai ke ajang bergengsi tersebut. Setengah tahun anggota PSM mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi tersebut. Tak hanya itu, kendala lain muncul dari sisi pendanaan. Kompetisi yang berlangsung selama lima hari, (22-26/10) mengharuskan PSM mengumpulkan dana tak kurang 1,2 miliyar rupiah

untuk membiayai akomodasi, penginapan, transportasi, membayar jasa pelatih nasional yang direkrut, maupun hal lain terkait persiapan lomba. “Setiap kompetisi pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Saat kompetisi di Spanyol kami juga gencar mencari dana tambahan dengan berjualan makanan ringan dan mengamen di berbagai tempat,” ungkap Rio saat ditemui di Sekret PSM, Sabtu (8/10). Namun, dengan semangat, kerja keras, serta bantuan dan dukungan dari bebagai pihak termasuk Unila, PSM akhirnya mampu mengirimkan 33 anggotanya untuk ikut dalam kompetisi tersebut. “Kami mengikuti kompetensi ini untuk mengharumkan nama bangsa, juga mengenalkan Lampung khususnya PSM Unila ke kancah Internasional,” tambah Rio.=

Koordinator Duta FP terpilih, Ganefo Valwigo Agus (Ag­ ribisnis’12) menjelaskan du­ a­ fungsi Duta Pertanian. Pertama, di lingkup eksternal Duta berfungsi mempromosikan ke­­unggulan-keunggulan yang dimiliki fakultas. Baik fasilitas, program fakultas, dan prestasi yang berhasil diraih. Kedua, di lingkup internal Duta berfungsi sebagai perantara untuk menyampaikan program fakultas kepada seluruh mahasiswa pertanian dan penyinergis serta pemersatu keberagaman di

fakultas. “Saya selaku kordinator Duta bertujuan meneruskan perjuangan daripada dutaduta sebelumnya,” ujarnya. Salah satu anggota Duta FP wakil dari Jurusan Ag­ roteknologi ’12, Tonny Firmansyah mengungkapkan bahwa Duta berperan dalam mewujudkan visi FP menjadi top five 2025 dengan cara mengenalkan FP pada masyarakat. “Hal itulah yang membuat saya ter­ dorong untuk mencalonkan di­ ri sebagai Duta Pertanian,” u­j­arnya.=

FP Lantik Duta-duta Pertanian Oleh Sheli Permai Sela

FP-TEK: Sabtu (25/10), di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian (FP) berlangsung serah terima jabatan dari Duta FP periode sebelumnya ke periode 2014/2015. Acara tersebut dikemas dalam konsep family gathering yang merupakan ajang silaturahmi antara pimpinan fakultas, dan pimpinan-pimpinan Lembaga Kemahasiswaan (LK) di FP. Setelah melalui tiga kali penyeleksian, 27 mahasiwa terpilih menjadi Duta Pertanian dari berbagai jurusan di FP.

Unila-Tek: Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Universitas Lampung akan menyelenggarakan napak tilas sejauh 180 km yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Desember mendatang. Acara yang bertujuan untuk memenuhi sayarat menjadi laksana bagi seorang pandega dengan mengembara selama tiga hari ini akan dibuka langsung oleh Rektor Unila Prof. Sugeng .P. Hariyanto Menurut ketua pelaksana, Temu Riyadi (Pendidikan Kimia ’13) acara ini dimaksudkan untuk menguji kekeluargaan, fisik, tolong menolong, dan mengontrol emosi antarsesama peserta. Ia berharap dengan kegiatan ini dapat , menghilangkan rasa egois, memotivasi teman dan diri sendiri serta mengajari bagaimana cara kita membawa teman untuk sampai ke tujuan. Pendaftaran yang telah dibuka dari tanggal 27 Oktober hingga 27 Desember menyediakan kuota lima puluh tim dengan satuan terpisah, satu tim terdiri dari tiga orang, dan tiga puluh lima orang peserta gugus depan dan calon anggota, wajib ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 28-30 Desember ini. Perjalanan akan dimulai dari Makam Pahlawan Radin Intan di Kec penengahan Lampung selatan (28/12) yang akan dilepas oleh ketua kwartir cabang Yusuf R.S, SH, MH, sebelumnya (27/12) menginap yang sekaligus mengulas sejarah perjuangan pahlawan Radin Intan, dilanjutkan ke Candi Puro SMP Dewantara, diteruskan hingga Tanjung Bintang, dan kembali ke Unila sekaligus penutupan.=

Laboratorium FP Menuju ISO 17025 Oleh Enindita Prastiwi

FP-Tek: Fakultas Pertanian (FP) Unila tengah mempersiapkan Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Pertanian untuk mendapatkan sertifikat International Standart Organization (ISO) 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi menunjang tercapainya sertifikat ISO 17025 yaitu, kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), kelengkapan peralatan, pengajar yang kompeten dalam bidangnya, serta runtun menjalankan sistem dan menjaga rahasia satu sama lain mengenai hasil penelitian instansi atau masyarakat. Hal ini disampaikan Subeki selaku Manager Teknis Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Pertanian Unila, Selasa (2/12). Sejauh ini laboratorium yang ditunjuk sebagai laboratorium layanan umum tersebut telah melengkapi peralatan laboratorium seperti Gaschromatography (alat pendeteksi senyawa-senyawa sesuai dengan kolomnya salah satunya senyawa pestida) dan HPLC (alat pendeteksi senyawa se­ suai dengan standar berkaitan dengan vitamin, protein, asam amino, lemak) yang dibantu Dinas Pertanian. Selain itu, untuk pengembangan SDM, para dosen FP dikirim untuk mengikuti seminar-seminar yang digelar Kementrian Pertanian mengenai pelatihan kaligrafi internal dan ketidak­

pastian pengukuran. Sejauh ini, dokumen sistem mutu dan yang lainnya sudah ada tapi masih membutuhkan perbaikan menuju ISO 17025. Otik, selaku Manajer Mu­ tu laboratorium ­ tersebut men­ jelaskan, dengan menda­patkan sertifikat ISO 17025 maka pengujian hasil pertanian dapat lebih kompeten dalam hal keamanan hasil pertanian untuk dikonsumsi. Ia menambahkan, dalam usaha mendapatkan sertifikat tersebut, masih terkendala kelengkapan peralatan laboratorium, pendanaan, serta SDM yang profesional. Dirinya berharap dengan sertifikat ISO 17025, dapat membantu masyarakat ataupun instansi dalam meningkatkan pengawasan terhadap sayur dan buah. Meningkatkan akreditasi FP serta Unila, dan memperluas pe­ ngetahuan mahasiswa Unila. Dekan FP, Wan Abbas Zakaria juga berharap agar ­ Laboratorium Pengujian Mu­­­­­­­tu­­ Hasil Pertanian Unila dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat untuk mengawal produk lokal bersaing di pasar global. Mendengar kabar tersebut, Siti Zuhrotul Munawaroh (THP ’12) merasa senang karena hal tersebut dapat meningkatakan prestasi bagi jurusannya, ia berpesan agar kedepannya THP lebih memaksimalkan kelengkapan alat dan ketersedia­ an bahan-bahan praktikum.=


6

Reportase Khusus

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

RSP

PERJALANAN (MASIH PANJANG) Oleh Rika Andriani

P

Ilustrasi Retno Wulandari

agar seng setinggi satu meter lebih itu masih kokoh berdiri mengelilingi lahan seluas kurang lebih empat hektar yang merupakan lahan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Lampung sejak tiga tahun silam. Tak seperti layaknya lokasi pembangunan yang penuh dengan hiruk pikuk aktivitas kontraktor dan para pekerja bangunan, lahan tersebut kini semakin mirip kebun tak terawat yang ditumbuhi pohon pisang, dan berbagai rumput liar yang saling berlomba menutupi tiangtiang pancang yang merupakan hasil pembangunan tahap pertama. Tak jarang pada sore hari beberapa kambing milik warga digembalakan di lahan tersebut. Pembangunan RSP ini dimulai pada tahun 2011 dan berhenti di tahun yang sama. Sebagai salah satu dari 19 universitas di Indonesia yang mendapatkan bantuan dana dari pemerintah untuk membangun RSP, Unila merencanakan pembangunan tersebut akan rampung pada tahun 2014. Namun, hingga kini tak kunjung ada kelanjutan pembangunan. Mandeknya proyek pembangunan ini disebabkan kucuran dana dari pemerintah pusat yang juga mandek. Badrul Huda selaku Kapala Hubungan Masyarakat (Humas) Unila menjelaskan, awalnya pihak

Unila mengajukan dana pembangunan sebesar 460 miliar rupiah, namun hanya sepuluh persen yang dicairkan, yaitu 46 miliar dan sudah dialokasikan untuk pembangunan tahap pertama. Menurutnya, tahap pertama memang hanya sebatas berdirinya beberapa blok bangunan, baseman dan beberapa tiang pancang di lahan tersebut. Mengenai kelanjutan pembangunan, Unila tetap berupaya mengajukan dana, tetapi dana yang diajukan belum juga disetujui oleh pemerintah pusat. Pihak Unila juga sempat akan mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan, namun hal tersebut tak jadi direalisasikan. “ Kita memikirkan provitnya, nanti jadinya komersil dan timbal baliknya yang membuat kita gak sepakat,” jelas Badrul. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dwi Haryono mengaku, pihak Unila sudah mengupayakan agar dana kelanjutan pembangunan RSP segera turun. Ia menjelaskan bahwa di akhir tahun 2012, Unila kembali mengajukan dana sebesar 300 milyar ke pemerint a h

pusat. Namun, Kementrian Pendidikan memberikan respon bahwa dana sebelumnya sudah keluar, sehingga dana yang diajukan selanjutnya harus dikurangi. Akhirnya pihak Unila pun mengajukan dana sebesar 200 milyar ke pihak DPR pusat. Tetapi, hingga kini dana tersebut tak kunjung keluar. “ Salah satu penyebabnya adalah status tanah tempat pembangunan masih atas nama pemilik tanah,” ungkapnya. Hal itu yang membuat Unila urung mengajukan dana tahap selanjutnya, tetapi pihak universitas terus mengupayakan jalan keluar untuk masalah ini. Alhasil, Agustus lalu sertifikat tanah baru resmi menjadi tanah pemerintah. “ Karena kemarin masih mengurusi sertifikat tanah, jadi dana yang kita ajukan tahun ini untuk pembangunan FEB dan FISIP yang membutuhkan penambahan ruang kuliah,” ujarnya. RSP bukan satu-satunya prioritas

Unila akan tetap mengajukan dana untuk kelanjutan pembangunan RSP di tahun depan. Tugas menangani perencanaan pembangunan selanjutkan telah dilimpahkan ke Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Prof. Jhon Hendri yang baru menjabat tiga bulan. Jhon mengaku akan tetap meneruskan proyek yang masih berhenti tersebut. Sebelumnya, dirinya akan mempelajari terlebih dahulu data dan kronologis pembangunan di tahap awal, supaya ia dapat mengambil langkah apa yang akan ia lakukan kedepannya. Namun, menurutnya RSP hanyalah bagian kecil dari Unila, tak hanya RSP, banyak hal yang menjadi prioritas bagi Unila. Jadi kedepan, ia akan memperbaiki sistem yang ada di Unila dan tetap melaksanakan mandat dari rektor untuk terus melanjutkan proyek yang masih berhenti tersebut. Menurutnya salah satu kendala dana yang diajukan tak kunjung disetujui adalah kurangnya kepercayaan dari pemerintah pusat terhadap Unila atas berbagai pemberitaan yang beredar. Ia akan terus mencoba berkomunikasi dengan Dikti agar dapat memperoleh kembali kepercayaan tersebut. “Dana su-

dah diajukan, upaya sudah kami lakukan, tapi pemerintah tidak juga menurunkan, mau apa lagi,” ujarnya. Ia pun menambahkan bahwa pihaknya sudah mendiskusikan ke pihak badan pengawas tentang solusi kedepannya. Supaya dana yang selanjutnya bisa cepat dicairkan dan kemungkinan mencari dana dari alternatif lain seperti kerjasama dengan perusahaan tetapi tetap memperhatikan peraturan pemerintah. Kemandirian masih tertunda Mandeknya kelanjutan pembangunan RSP juga menghentikan harapan mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk segera praktik di RSP. Suci Widya (Kedokteran ’12) yang merupakan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unila mengatakan, mahasiswa kedokteran khususnya, sudah mulai gerah melihat tidak adanya perkembangan pembangunan RSP, ia merasa Unila tidak bertindak untuk memperjuangkan kelanjutan pembangunan tersebut. Ia berharap, kelak pembangunan RSP bisa dilanjutkan, supaya tak perlu lagi menumpang dengan Rumah Sakit Daerah. Selama ini mahasiswa kedokteran hanya bisa mengikuti program co-asistance atau koas menumpang di tiga Rumah Sakit Daerah yang ada di Lampung diantaranya RS. Abdoel Moelok (Tanjung Karang), RSUD Pringsewu, dan RSUD Ahmad Yani (Metro). Menurut, Zsazsa Febriani (Kedokteran’12) RSP sangatlah penting khususnya untuk mahasiswa kedokteran, jika Unila memiliki RSP sendiri tentunya koas dapat semakin lancar, karena rumah sakit daerah yang bekerjasama dengan Unila kerap ramai sehingga sulit untuk menampung mahasiswa yang akan koas. Hal inilah yang ia al-


No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014 ami ketika mengikuti kuliah spesialis di RSUD Abdoel Moelok. “ Semoga cepet jadi deh, nanti pasti banyak dokter ahlinya, ” ucapnya. Tak berbeda dengan rekannya, Idzni Mardiah (Kedoteran ’12) menyatakan bahwa ada perbedaan jika koas yang dilakukan di rumah sakit daerah dengan rumah sakit pendidikan. “ Kalo di RS Daerah kita cuma ngebantu dokter sekedarnya aja, tapi kalo kita ada RSP tentunya dari awal pasien masuk hingga keluar kita yang nanganin, jadi kan pembelajarannya bisa lebih maksimal,” ujarnya. Menurutnya mahasiswa selalu dituntut untuk menjadi lebih baik dalam bidangnya, tapi tak diimbangin dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Ia pun sangat berharap pembangunan RSP itu dapat dilanjutkan. “ RSP kelak mempermudah mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kelak,” ujarnya penuh

harap. Menanggapi hal tersebut, Badrul mengatakan mahasiswa kedokteran yang akan melakukan koas masih bisa diakomodir dengan rumah sakit Abdul Moelok, rumah sakit Pringsewu dan juga rumah sakit Ahmad Yani Metro. Namun, tak menampik jika dengan adanya RSP sendiri akan lebih mempermudah akses bagi mahasiswa yang sedang koas. Salah satu dosen kedokteran, Agustias Tjiptaningrum mengatakan, selama ini belum ada keluhan dari mahasiswa sebab mereka menggunakan RS Abdul Moelok, RS Pringsewu, dan rumah sakit ahmad yani. Namun, ia tetap berharap RSP segera selesai. “ Kalau ada RSP sendiri mahasiswa akan lebih mudah mengakses kasus-kasus yang ada dalam kedokteran,” ujarnya. Ia juga mengatakan hal tersebut akan mendukung ilmu yang maha-

Reportase Khusus siswa dapatkan di bangku kuliah supaya lebih berkembang. Kelanjutan pembangunan masih belum jelas Badrul mengatakan Unila sangat antusias untuk menggagas kelanjutan pembangunan RSP tersebut, karena hal ini bukan hanya menjadi kebanggaan Unila saja, tetapi kebanggan masyarakat Lampung juga. “ Kita bukannya tidak berdaya, tetapi kita sangat bergantung dengan anggaran dana dari pemerintah pusat,” tambahnya. Dirinya juga tak menampik bahwa peraturan pemerintah yang mengharuskan bagi universitas yang memiliki fakultas kedokteran harus mempunyai RSP sendiri. Namun, ia juga menyatakan semua dapat terlaksana tergantung oleh pemerintah pusat pula. ”peraturan itu kan yang buat pemerintah, nah dana kita juga tergantung mereka,” ujarnya. Senada dengan Kepala Hu-

mas Unila, Rektor Unila, Prof. Sugeng P. Haryanto mengatakan kelanjutan pembangunan RSP tersebut bergantung pada kebijakan pemerintah pusat. Dirinya menjelaskan, Unila juga telah mengajukan kembali proposal kelanjutan pembangunan RSP langsung ke Presiden Joko Widodo, ketika November lalu sempat menyambangi Lampung. Mengenai target penyelesaian RSP, dirinya juga tak yakin, “ Ya saya gak jawablah, kalo besok bisa, ya tahun depan rampung. Saya maunya tahun depan rampung tapi itu kan bergantung pemerintah, kalau dananya ada,” ujarnya. Ir. Dwi Herianto selaku ketua tim perencanaan pembangunan RSP Unila mengatakan proposal yang diajukan langsung ke presiden RI berisi rencana anggaran sebesar 400 milyar, dana tersebut hanya untuk pembangunan gedung saja, belum termasuk peralatan

7

RSP dan kelengkapan lainnya. “Saya nanti tinggal presentasi tentang rencana pembangunan, sudah siap materinya. Tapi masih menunggu jadwal presiden, saya usahakan tahun ini saya bisa presentasi supaya dananya bisa cepet turun,” tambahnya. Ia pun memaparkan bahwa RSP ini akan dirancang secara modern, hemat energi, dan bersifat green building. “kami tidak membangun gedung yang tinggi, melainkan akan dibangun enam bangunan lima lantai, masing-masing ruangan dapat langsung kena sinar matahari, semua ruangan akan menghadap keluar, sehingga kalau gak perlu sekali, ya gak perlu pake ac atau lampu. Kita juga merencanakan akan dibuat 350 tempat tidur untuk pasien,” paparnya. Ia pun berharap mudah-mudahan pembangunan RSP Unila tahun depan bisa mulai lagi dengan bantuan presiden.=

inovasi

SABUN RAMAH LINGKUNGAN L

imbah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang pencemaran air, seperti penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci, yang dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air. Untuk mengurangi pencemaran air tersebut, Supriyanto membuat inovasi sabun yang ramah lingkungan. Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung ini berinovasi dengan minyak kelapa. Minyak kelapa yang biasanya digunakan sebagai minyak goreng ini, ia manfaatkan untuk campuran pembuatan sabun. Menurutnya, bahan sabun yang ditambahkan minyak kelapa limbahnya akan lebih ramah lingkungan, karena berbahan dasar nabati. Produk sabun yang dibuat olehnya adalah sabun pencuci muka, sabun cair pencuci piring dan mobil, serta sabun batang. Untuk membuat sabun pencuci muka misalnya, selain minyak kelapa ia mengunakan bahan-bahan seperti, kriserin, stearin, soda api, KOH untuk membuat sabun pencuci wajah. Ia mencampurkan semua bahan tersebut dengan takaran yang sesuai, selanjutnya

campuran bahan tersebut melalui proses saponifikasi atau reaksi penyabunan. Campuran bahan yang sudah melewati proses saponifikasi tersebut akan menghasilkan cairan sabun yang nantinya akan dicampurkan dengan gula dan alkohol. Kedua bahan tersebut berfungsi untuk membersihkan warna keruh pada cairan sabun sehingga sabun menjadi transparan atau lebih jernih. Selain dengan bahan-bahan tersebut, Supriyanto juga menambahkan bahan herbal seperti serai, daun sirih dan umbi bakung. Umbi bakung sendiri mengandung acne lotion yang berfungsi untuk menghilangkan bakteri pada jerawat. Senyawa aktifnya juga berfungsi untuk mengurangi minyak di wajah. Pembuatan sabun pencuci wajah ini telah diuji cobakan ke bakteri acne (bakteri penyebab jerawat) dengan meneteskan cairan sabun ke bakteri acne. Dan hasilnya, pertumbuhan bakteri acne mencapai nol. Selain sabun pencuci wajah, Supriyanto juga membuat sabun yang berfungsi untuk mencuci piring, laundry, dan mencuci mobil dengan mencampurkan ekstrak minyak

Ilustrasi Fajar Nurrohmah

Oleh Fajar Nurrohmah

kelapa. Minyak kelapa tersebut sebelumnya telah dicampurkan dengan asam sulfat, pencampuran ini disebut proses sulfatasi untuk menghasilkan teksafon. Proses sulfatasi minyak kelapa ini berfungsi untuk menaikkan tegangan permukaan sehingga sabun nantinya akan menghasilkan busa. Teksafon nantinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun. Selanjutnya, teksafon ditambahkan dengan bahan-bahan lainnya seperti LABS (Liniaer Alkyl Benzene Sulfonate) yang juga merupakan bahan wajib untuk pembuatan sabun. Selain itu juga ditambahkan soda api dan pewarna. Peng-

gunaan teksafon sebagai bahan untuk sabun ini, membuat busanya tidak panas ditangan dan tidak licin dibandingkan hanya menggunakan LABS saja. Supriyanto pertama kali mengujicobakan sabun ini di pabrik kacang garuda yang ada di Lampung. Limbahnya yang berbentuk padatan juga bisa dimanfaatkan untuk membuat sabun batangan dengan menambahkan soda api sebagai penetral tingkat keasaaman. Limbah ini juga bisa dimanfaatkan menjadi biodiesel. Penggunaan bahan-bahan dari herbal dan bahan yang mengandun nabati ini membuat limbah mudah di degregasi atau mu-

dah diputus oleh bakteri pengurai. Sehingga limbah sabun ini sangat ramah lingkungan. Saat ini, produk sabun pencuci piring buatannya tersebut bisa didapatkan. Namun belum dipasarkan ke semua tempat karena untuk memroduksi dengan jumlah banyak membutuhkan biaya yang besar pula. Supriyanto mengatakan, produknya tersebut baru dipasarkan di daerah Metro dan beberapa daerah di Sumatera Selatan. Kepala Laboratorium Instrumentasi FMIPA ini juga menambahkan bahwa produk-produk yang dihasilkan sendiri ini nantinya juga menjadi aplikasi dari mata kuliah Kewirausahaan.=


8 Regional

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

BANJIR DAN LONGSOR

ANCAM LAMPUNG

I

ndonesia kini tengah memasuki musim penghujan. Sudah hampir sebulan hujan turun setiap harinya, mulai dari gerimis, hingga hujan lebat. Provinsi Lampung yang merupakan provinsi paling selatan dari Pulau Sumatera ini juga terdapat sesar dan merupakan jalur gunung api. Provinsi Lampung memiliki luas wilayah 3.301.784 ha, dengan luas daratan 35.376 km2 dan garis pantai 1.105 km. Sejak awal bulan november sudah terhitung empat bencana yang terjadi di Provinsi Lampung yaitu banjir di Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, serta Tanggamus yang mengalami banjir bandang dan tanah longsor. Sebagai masyarakat Lampung mengetahui bencana apa saja yang dapat melanda Lampung dan kapan terjadinya, selain untuk berjaga-jaga sebelum bencana melanda, hal ini dapat menjadi alarm pada diri untuk peduli terhadap lingkungan. Musim hujan akan terjadi selama empat bulan, yaitu november, desember, januari, dan februari, dan pancaroba pada maret dan april. Pada musim hujan, masyarakat Lampung harus selalu waspada. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) daerah rawan banjir dan longsor ialah Kabupaten Tanggamus, Wat Kanan, Pesisir Barat, dan Lampung Barat, selain itu Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung juga harus waspada dengan bencana banjir.

Zona Aktivis

B

erderet prestasi dalam kontes robot tingkat nasional maupun internasional membuat sekelompok mahasiswa Universitas Lampung (Unila) semakin semangat untuk berinovasi menciptakan robot yang mampu membawa mereka meraih penghargaan bergengsi lainnya. Sekelompok mahasiswa tersebut tergabung dalam Unila Robotika Otomatis (URO) yang merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FT Unila. Berdiri sejak tahun 2005 URO selalu menunjukan eksistensinya. Lewat ajang Kontes Robot Tingkat Indonesia (KRTI) URO telah meraih berbagai kejuaraan, juara 1 dan 2 diraih di tahun 2013 yang diselenggrakan di Intitut Pertanian Bogor (IPB), serta meraih predikat sebagai the best pilot, the best fastes dan the best lawcost. Tahun ini URO dinahkodai Choiruddin D. W (T. Elektro’11), dibawah kepimpinannya URO terbagi menjadi dua divisi, yaitu divisi Unmaned Aerial Factual (UAF) yang lebih dikenal pesawat tanpa awak, pesawat ini biasa digunakan untuk pemetaan, pemantauan cuaca. Dan yang kedua adalah divisi robotik. Uro juga tengah merintis divisi Robobot yaitu robot air. Saat ini URO diurus oleh 20 pengurus serata 40 anggota baru. Sekret URO sendiri berada di laboratorium digital, Teknik Elektro lantai tiga, yang juga merupakan tempat praktikum digital dan teknik sistem komputer.

Daerah-daerah tersebut memiliki topografi yang berbukit sehingga hujan dengan intensitas tertentu dapat menjadi banjir bahkan tanah longsor, apalagi dengan keadaan saat ini, banyak penebangan hutan, pembukaan lahan, dan penggunaan lahan yang tidak menggunakan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan). Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung Sugiyono menganalogikan ketika di Metro dan di Bandar Lampung dalam sejam dapat menampung satu ember air, di Metro yang masih banyak memiliki serapan maka daerahnya tidak bermasalah, sebaliknya di Bandar Lampung yang minim serapan akan lebih cepat menimbulkan banjir. Meski kini hujan hampir setiap hari, ini belumlah puncak dari musim hujan, puncak musim hujan ialah pada Bulan Januari dan Bulan Februari. Untuk mengetahui info prakiraan cuaca masyarakat dapat mengakses website http://meteo.bmkg.go.id/ selain berisi informasi prakiraan cuaca, disini juga terdapat peringatan dini. Informasi mengenai cuaca ini tidak hanya terdapat di website, BMKG juga selalu memberikan informasi atau peringatan dini kepada instansi terkait dan pemerintah di daerah-daerah. Dalam menentukan cuaca, BMKG mengguanakan

URO

Ilustrasi Retno Wulandari

Oleh Retno Wulandari

radar cuaca dalam mendeteksi cuaca. Selain banjir, bencana yang sering melanda Lampung ialah Puting Beliung di masa pancaroba, puting beliung terbentuk akibat awab cumulus nimbus yang besar, berwarna hitam pekat yang didalamnya terdapat pusaran. Angin puting beliung biasanya tiga sampau sepuluh menit dengan jangkauan sepuluh kilometer. Daerah yang rawan terkena puting beliung yaitu Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah. Sedangkan bencana gempa bumi, sebagai daerah yang dilewati gugusan gunung berapi, daerah yang rawan ialah Lampung bagian barat dan Lampung bagian selatan.=

Robotika Andalan Unila Oleh Khorik Istiana

Meskipun URO adalah UKM di tingkat fakultas namun anggota URO sendiri berasal dari berbagai jurusan di luar FT. “Tidak ada syarat khusus untuk jadi anggota URO, hanya perlu komiten dan kerja keras,” ujar Choiruddin. Untuk mengikuti lomba biasanya tim URO mempersiapkannya lebih dari enam bulan. Ada dua pembimbing yaitu, Yuliarto Raharjo dan Saiful Alam yang merupakan ketua lab digital. Bukan tanpa kendala, sering kali mereka dikejar deadline dalam persipan perlombaan. URO juga sedang mengikuti ajang Internasional di Soci, Rusia. Lewat ajang Word Olimpic Robot (WOR), URO telah mengirim dua orang untuk mewakili Indonesia yaitu Windu N. H (T. Elektro’14) dan Adityo (T.Elektro’12) dengan LEGO Mainstrom, sejenis robot aero space yaitu robot luar angkasa. Setiap tahunnya URO bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) menggelar lomba line follower untuk SMA se-Lampung. Selain itu pengenalan-pengenalan dasar untuk anggota baru juga rutin diadakan, pengenalan URO untuk mahasiswa baru serta pengabdian masyarakat di daerah Lampung Barat dan Pesawaran untuk mengontrol pembangkit listrik tenaga mikro-hidro (PLTMH) yang berkerjasama dengan dosen dan untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Choiruddin berharap agar URO tetap eksis dan dikenal diseluruh kalangan Unila dan tetap mempertahankan juara.=


Apresiasi 9

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

Penyair Hitam penyair hitam duduk berkawan sepi sesekali tertawa geli dan pena tua yang menari-nari tertulis tinta darah disini penyair hitam apa yang kau tulis kutukan, doa, ataukah hinaan sadis

LISAN Aku yang telah belajar setajam apa sebuah lisan mengiris hati hingga dasar memotong jiwa dan perasaan

sebahaya apa sebuah lisan kebenaranku kau buat tersembunyi Kebohonganku kau bisa perlihatkan

Aku yang telah mengerti sebahaya apa sebuah lisan kebenaran yang tersembunyi kebohongan yang diperlihatkan

Tapi kau tak pernah sadar sehebat apa sebuah lisan kau coba kalahkan qadar hancurkan serpihan garis-garis zaman

Aku yang telah sadar sehebat apa sebuah lisan melawan arus kekuatan qadar mengutuk apa yang digariskan oleh zaman

Tapi Biarlah lisan tanpa ku lawan dengan lisan karena bibit peperangan dan kedengkian berawal dari senjata bernama lisan karena ku yakin hanyalah doa yang dapat mengalahkan

hadiahmu bagi politikus bermulut manis dengan kepercayaan yang semakin terkikis penyair hitam diksi apa yang kau gunakan sampai mereka lari ketakutan penyair hitam dengan ribuan syair benar-benar bak seorang penyihir Denis Hikmawan Peternakan 2014

Tapi kau tak pernah belajar setajam apa sebuah lisan kau iris hatiku hingga ke dasar bersama potongnya jiwa dan perasaan Tapi kau tak pernah mengerti

Koalisi pahit?

fajar dan Senja karena kita adalah pagi,maka kita membicarakan malam. karena kita adalah malam, maka kita membicarakan pagi. kita menyindir matahari yang pasi; membandingkannya kala bersinar. kita menyumpah rembulan yang baru. membandingkannya kala bercahaya. yang tidak memiliki akan mengingin足 kan; mengangankan. yang dimiliki akan dirisaukan; 足disia-siakan. di batas antara terang dan gelap, ada fajar dan senja. dan di sanalah : kita berada

Denis Hikmawan Peternakan 2014

Embun malam bagai badai

Tak ada yang jawab

Turun bertubi-tubi menyerang kebekuan

Semua masih sibuk dengan urusan masing-masing

Tak dapat ku lawan dinginnya

Cacian, umpatan, tersulut dari hati mereka

Pantai di utara menghembuskan angin dengkinya pula

Semua menganggap dirinya yang paling baik

Di sebelah kanan pulau-pulau kecil yang menatap nanar Ke arah lainnya

Semua menganggap dirinya yang pantas memimpin ekspedisi ini Aku semakin jijik mendengarnya Ada kubu pulau ini, ada kubu pulau itu

Dengan dendam satu sama lain

Tenggelam akhirnya ku ke dasar benua

Di mana keadilan di mana rasa satu itu Salah salah bicara mulut tetua disumpal

Prima Helaubudi FEB Manajemen 2010

Kami ikut yang mana ? Tanya si bocah yang baru dikhitan kemarin

Ngekhibas Sudah tiga tahun pembangunan RSP Terhenti wah kapan jadinya ni Rumah sakit Himbauan Ikuti sistem Perparkiran di Unila Biar keamanan bisa lebih dijaga Laboraturium FP menuju ISO 17025 Fakultas lain kapan nyusul Banjir dan Longsor Ancam Lampung harus Lebih waspada lagi ni

Widya Ningsih Fisip Sosiologi 2011

Suara Mahasiswa Sampaikan keluhanmu lewat SMS Mahasiswa, dengan format Nama_Jurusan/Angkatan_Komentar. Kirim ke 085380905884/ 08982252881

Redaksi hanya akan memuat SMS/Komentar yang disertai identias lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan, Nama/Jurusan/Fakultas/Angkatan. Kami mencocokkannya dengan data siakad Unila.

Redaksi menerima kritikan dan saran serta kiriman berupa: artikel atau opini, surat pembaca, dan informasi seputar Unila (diketik huruf cambria, ukuran 12 pt). Tulisan yang masuk menjadi milik redaksi dan redaksi berhak menyunting naskah sepanjang tidak me足ngubah makna tulisan. Redaksi juga membuka Rubrik Konsultasi. Rubrik ini diasuh oleh dosen Bimbingan Konseling, Diah Utaminingsih, S.Psi, M.A, Psi. Lulusan psikologi UGM ini akan menjawab pertanyaan seputar akademik, kejiwaan, dan pertanyaan lain yang diajukan. Silahkan kirim kritik, saran, dan pertanyaan anda ke email ukpmteknokraunila@yahoo.co.id


10 Artikel Tema

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

K-13 dan Akar Masalah Pendidikan Indonesia

K

egandrungan Pendidikan di negeri ini semakin menjadi-jadi. Mulai dari kisruh ujian nasional yang penuh kebohongan, isu karakter yang bermuara pada proyek pelatihan “pendidikan berkarakter”, hingga yang terbaru: kurikulum 2013 yang terancam dihapus. Pendidikan Indonesia memang telah menghasilkan beberapa koruptor, beberapa kelompok remaja yang tawuran, dan beberapa remaja yang melakukan penyimpangan sosial. Data yang dikeluarkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2012, 62,7 % remaja Indonesia tidak lagi perawan. Semetara kasus tawuran (data KPAI) selama 2013 mencapai 229 kasus dan menewaskan 19 pelajar. Keprihatinan inilah yang menjadi salah satu penyebab judge kegagalan pendidikan Indonesia. Ironis memang, pendidikan yang katanya memuliakan kemanusiaan manusia, ternyata justru menghasilkan kebobrokan moral. Lalu apa yang salah dari pendidikan Indonesia? Sejauh ini, pemerintah berkesimpulan bahwa pendidikan Indonesia melupakan karakter sehingga diperlukan pendidikan berkarakter. Pendidikan berkarakter inilah yang kemudian dikembangkan menjadi kurikulum 2013. K-13 tampaknya menjadi solusi pendidikan Indonesia. Konsep Kurikulum ini memang dirancang untuk mengatasi permasalahan. Jam belajar yang lebih panjang misalnya, selain meningkatkan intensitas belajar siswa, juga mengurangi ruang untuk melakukan kegiatan-kegiatan negatif. Kompetensi-kompetensi pada K13 pun adalah kompetensi yang memang seharusnya dimiliki oleh siswa misalnya KI-1 (Kompetensi I) adalah penghayatan dan pengamalan ajaran agama, KI-2 adalah prilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif, dan proaktif). K-13 memang kurikulum yang ideal jika dilihat dari konsep pembelajaran. Namun ternyata pada pelaksanaan di lapangan, K-13 mengalami banyak kendala. Mulai dari kemampuan guru yang tidak dapat mengikuti perubahan pola pembelajaran, fasilitas yang terbatas, hingga pengadaan buku yang bermasalah. Memang benar, seorang guru semestinya mampu mengatasi keterbatasan fasilitas belajar, namun tidak semua pembelajaran bisa diakali medianya. Misalnya di SMPN 1 Karya Penggawa, siswa diajak belajar TIK (Teknologi, Komunikasi, dan Informasi) atau biasa disebut pelajaran komputer, namun siswa tidak melihat komputer secara langsung. Ketidaktersediaan lab komputer

atau sample komputer tersebut menyebabkan siswa diajak menghayalkan icon-icon dan urutan langkah mengoperasionalkan komputer tanpa melihat langsung. Dalam situasi tersebut, K-13 sekalipun tidak mampu menjadi solusi bagi permasalahan pendidikan. Selain itu, materi-materi yang dimuat pada buku K-13 ternyata juga perlu dievaluasi. Dalam Bab X buku mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjaskes) kelas XI SMA pada Kurikulum 2013 (K13) ada materi yang memuat tema “Memahami Dampak Seks Bebas” yang berisi materi tentang Pacaran Sehat. Anehnya, di dalam materi pada halaman 129 tersebut terdapat gambar karikatur yang dinilai tidak memiliki korelasi dengan tema tersebut, yang mana didalam halaman tersebut memuat gambar pasangan remaja yang menggunakan jilbab dan peci. Jilbab dan peci adalah identitas fisik bagi umat islam, sementara ajaran islam mengharamkan pacaran. Selain itu materi yang berisi tips pacaran sehat tersebut adalah bentuk legalisasi pacaran melalui pendidikan. Maka K-13 yang tampak ideal tersebut, masih perlu dievaluasi lagi pada teknis di lapangan. Akar permasalahan pendidikan Indonesia hari ini sebetulnya yang pertama terletak pada kulitas guru. Jika guru-guru mampu menghasilkan murid-murid yang bertanggung jawab, disiplin, memiliki karakter sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka permasalahan pendidikan selesai. Prof. Yohanes Surya misalnya, ditengah-tengah pesimisme pendidikan Indonesia, berhasil mencetak pemenang-pemenang olimpiade internasional. Namun jika guru-guru tidak mampu menerapkan “ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani”(Di depan kita memberi contoh, ditengah membangun prakasa dan bekerjasama, di belakang memberi daya-semangat dan dorongan), maka wajar jika pendidikan mengahasilkan anak-anak yang cendrung melakukan penyimpangan social. Murid-murid yang “tidak berkarakter” tersebut bagaimanapun adalah hasil didikan guru. Yang kedua adalah peran orang tua sebagai sarana sosialisasi pertama sekaligus penanam nilai-nilai dasar

Ilustrasi Retnoning Ayu J.U.

Oleh Deni Yuniardi

bagi anak, semestinya tidak boleh berhenti menanamkan nila-nilai meskipun anak telah memasuki masa sosialisasi dengan teman bermain dan sekolah. Anak pertama-tama bersosialisasi dengan orang tua sekaligus menerima nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua. Kemudian bersosialisasi dengan teman sepermainan dengan landasan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua. Selanjutnya anak memasuki usia sekolah. Sekolah inilah yang kemudian seakan-akan mengambil alih peran sosialisasi yang dilakukan oleh orang tua. Menyita sebagian besar waktu anak. Dari sekian banyak murid yang dibina oleh sekolah, ada kmungkinan terdapat anak-anak yang tidak mendapatkan sosialisasi yang sepenuhnya dari sekolah, tidak mendapatkan ruang berekspresi, mendapat tekanan, dan luput dari perhatian guru. Maka orang tualah yang dapat menjadi sarana sosialiasasi, mengontrol internalisasi nilai-nilai yang ditanamkan sekaligus menanamkan nilai-nilai baru pada diri anak. Jika keduanya tidak dapat melaksanakan perannya dengan baik, maka anak akan mencari pelarian di luar keduanya, teman sepergaulan, pacar, dan sejenisnya. Maka, anak-anak yang bermasalah adalah hasil didikan orang tua.= *) Gubernur BEM FKIP Unila Periode 2014/2015 Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia


Life Style

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

CARA BARU

Minum Air Putih

K

andungan air dalam tubuh manusia sekitar 60% hingga 70% dari berat tubuh. Setiap harinya manusia kehilangan cairan tubuh melalui pernapasan, urin, dan fases. Agar tubuh dapat bekerja dengan baik maka penting mengonsumsi air yang cukup. Air putih memegang peran penting dalam memenuhi kebutuhan tubuh manusia, karena fungsinya yang tak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kandungan mineral yang terdapat dalam air putih memberikan sejumlah manfaat antara lain menjaga kesehatan kulit, manjaga keseimbangan metabolisme tubuh, membantu proses detoksifikasi, memperlancar pencernaan, serta mencegah tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Meskipun banyak manfaat dari mengonsumsi air putih, sayangnya tak semua orang gemar mengonsumsinya dengan cukup. Kini infused water mulai menjadi pilihan dalam mengkonsumsi air putih. Mengonsumsi air putih dengan campuran potongan buah alami ini dapat menjadi variasi agar kita lebih suka minum air putih. Berawal dari rasa kengingintahuan setelah mengetahui info dari internet, Tri Sujarwo mulai bereksperimen dengan resep infused water. Kini ia pun rutin mengonsumsinya. Menurut pria yang akrab disapa Jarwo ini, tidak semua buah dapat dijadikan campuran untuk membuat infused water, hanya buah yang bertekstur Iklan

Repro

Oleh Yola Savitri

keras yang bisa seperti kiwi, pepaya california, lemon, apel, dsb. Buah tersebut diiris dan dimasukkan ke botol yang telah diisi air putih dan didiamkan dalam pendingin sekitar 2-6 jam. Rempah-rempah seperti cengkeh, sereh dan kayumanis juga bisa dipakai sehingga aroma airnya akan menjadi lebih wangi. Jarwo biasanya meracik infused water pada malam hari dan mendinginkannya dalam semalam untuk diminum keesokan harinya saat beraktivitas. “Dinginnya pas untuk gigi saya yang sensitif. Manfaatnya ke kesehatan dan kesegaran tubuh, minumnya lebih enak, ada sensasi rasa tersendiri. lebih fresh lebih bersemangat.” ujar mahasiswa yang mengambil jurusan S1 Manajemen tersebut. Senada dengan Jarwo, Ananda Karunia (FKIP B. Ing’13) juga rutin mengonsumsi infused water. Ananda mengenal infused water dari salah satu grup facebook. Ia mencoba

mencari lebih banyak informasi terkait variasi minuman ini. Buah yang sering ia gunakan sebagai campuran adalah kiwi dan lemon. Masih banyak lagi resep-resep Infused water yang belum sepat ia coba. Mahasiswi berambut pendek itu mengakui khasiat yang didapat diantaranya buang air besar lancar dan dapat menyegarkan tubuh. Menurut dr. Khairun Nisa Berawi, manfaat dari mengonsumsi infused water utamanya bukan dari buahnya namun lebih diutamakan untuk kecukupan asupan cairan tubuh. Dosen Fakultas Kedokteran Unila ini menjelaskan, kebutuhan tubuh akan asupan cairan cukup tinggi, sekitar dua liter per hari. Minuman ini memang dapat menyegarkan tubuh karena kandungan vitamin dan mineral serta zat antioksidan yang didapat dari sari buah yang tercampur dengan airnya. “Namun perlu dicatat untuk buah-buahan yang mengandung vitamin B dan C yang mudah larut dalam air apakah masih efetif manfaatnya. Sebaiknya maksimalkan pemakaian buah yang mengandung vitamin A, D, E, H yang larut dalam lemak sebagai campuran Infused water,” tambahnya. Ia juga menyarankan agar proses pendinginan air maksimal dua jam dan untuk pemakaiannya sebaiknya jangan sampai lebih dari 48 jam. Supaya manfaat yang diterima dari infused water maksimal, maka hindari pemakaian buah lebih dari sekali. Meskipun infused water baik untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia karena kandungan vitamin, mineral, serta antioksidan di dalamnya, namun mengonsumsi buah-buahan secara langsung tentu lebih baik.=

Pojok PKM

11

M. Burhan Pemimpin Umum

Menjadi Socrates Menjadi penting itu baik, tapi lebih penting lagi menjadi orang baik, kalimat yang menurut saya mempunyai makna yang cukup mendalam , orang penting memang selalu memaksa kita untuk di anggap baik, walaupun,entah orang itu benar benar baik atau malah sebaliknya, lain halnya dengan orang baik, walapun dia tidak begitu penting akan tetapi menjadi sangat penting ketika banyaknya orang yang tak lagi baik, orang yang picik, culas, bahkan munafik. banyak sudah orang yang kita anggap penting selama ini ternyata busuk, ibarat buah – buahan atau makanan yang tekontamisasi bahan pengawet formalin, boraks dan sejenisnya, yang terlihat segar , menarik akan tetapi banyak sekali kandungan yang membahayakan didalamnya. Sosok Socrates menurut saya patut di tiru, bahwa orang orang penting tidak hanya dengan apa posisinya yang sekarang disandang akan tetapi penting karena buah pemikirannya yang memang dapat merubah sesuatu menjadi lebih baik. Socrates merupakan filsuf asal athena, yunani yang merupakan figur yang dikenal sosok paling penting tapi juga baik dalam filosofis barat, figur yang terkenal ­dengan pemikiran pemikiran seperti caranya dalam berfilsafat ­untuk mengejar satu definisi absolut atas satu permasalahan melalui satu dialektika sehinga menjadi pembuka jalan bagi filsuf selanjutnya seperti plato, dan juga ­aristoteles. Socrates juga dikenal orang yang baik hati dan sederhana dengan membawa sebuah pemikiran pemikaran yang dahsyat dia berkeliling athena dengan berjalan kaki tanpa alas kaki hanya untuk berdiskusi tentang filsafat untuk menyebarluaskan buah pemikirannya. Pemikiran pemikiran socrates mempunyai sumbangsih yang cukup penting dalam filsafat barat salah satunya adalah metode penyelidikannya yang dikenal dengan elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji ­konsep moral yang pokok, karena pemikirannya itu socrates dikenal sebagai bapak sumber etika atau moral dan juga ­filsafat secara umum. Untuk Menjadi orang penting juga baik itu memang ­harus dengan pengorbanan yang besar tidak bisa instan. Jadi kembali lagi kepada kita apakah kita akan menjadi orang penting saja, orang baik saja atau orang penting tapi juga baik? Atau ingin menjadi Socrates? itu semua ada pada diri kita, tapi yang perlu diingat menjadi baik itu lebih penting.= Tetap Berpikir Merdeka!


12

Ekspresi

No 139 Tahun XIV Trimingguan Edisi Desember 2014

Eko Wicaksono,

Cita-cita

Di Ujung Galah B

agi Eko Wicaksono menjadi atlet lompat galah terbaik di Asean adalah targetnya kini. “Saya akan berusaha untuk menjadi perwakilan se-Asean yang terbaik,” Ujar mahasiswa FKIP Penjas ’12 ini penuh tekad. Sebagai atlit lompat galah tingkat nasional ia telah menyabet banyak gelar juara dalam berbagai tingkat kejuaraan. Awal ia mengikuti kejuaraan tingkat nasional pada 2009, saat itu ia meraih medali emas untuk kejuaraan nasional remaja lompat galah sejauh 3,5 m, di tahun berikutnya ia kembali mengikuti kejurnas remaja junior jarak 4,20 m dan menyabet juara I. Di tahun yang sama ia pun mengikuti kejurnas remaja senior, namun kali itu ia hanya menjadi juara II. Rasa ketidakpuasaannya itu mendorong ia untuk mengikuti kembali kejurnas remaja junior jarak 4,40 m pada tahun 2011 yang membawanya kembali menjadi juara I. Tak pernah bosan menjadi juara, pada tahun 2011 Eko pun menjadi juara nasional lompat galah junior jarak 4,20 m. Dan di tahun-tahun berikutnya pun ia tak pernah turun dari podium juara. Juara pertama kejurnas junior dengan jarak 4,20 m ia raih pada tahun 2012, selain itu ia juga sempat mengikuti perlombaan pada pekan Iklan

olahraga nasional di Riau ia mendapatkan mendali emas dengan jarak 4,60 m. Lanjut pada tahun 2013 ia menjadi juara pertama kejurnas remaja junior jarak 4,80 m dan juara dua kejurnas senior dengan jarak 4,75m. Hingga pada tahun 2014 ia berhasil menyabet gelar juara I kejurnas senior dengan jarak 4,80 m yang pada tahun sebelumnya ia hanya menjadi runner up. Prestasi yang ia raih tak hanya dari kejuaraan tingkat nasional, Eko pernah mengikuti kejuaraan lompat galah junior se-Asean yang diadakan di Jakarta pada tahun 2011, saat itu ia memperoleh juara pertama dengan jarak 4,40 m. Semua rentetan prestasinya beberapa tahun berturut-turut itu tidaklah ia raih dengan mudah, latihan demi latihan rutin ia lakukan setiap hari, sering kali kakinya terasa sakit disebabkan tulang keringnya yang retak namun itu tak ia jadikan halangan. ”Kalau udah sakit berhenti tapi tetep berusaha untuk latihan, selama masih bisa berlatih saya akan berlari,” ungkapnya. Terlahir sebagai anak sulung dari keluarga yang sangat mencintai dunia atlit, sejak kecil Eko sudah mengenal dan mencintai dunia atlit. Ayahnya merupakan pelatih atlit nasional dan ibunya sendiri merupakan mantan atlit nasional,

bahkan kedua adiknya Wuri Handriani dan Nabela Ariantika merupakan atlit. Wuri merupakan atlit lempar lembing, sedangkan Nabela atlit lompat tinggi dan lompat galah. Pria kelahiran 12 April 1994 ini mulai belajar menjadi atlit lompat galah sejak di bangku Sekolah Dasar. Namun ia mulai menekuni menjadi atlit lompat galah saat di Sekolah Menengah Pertama, sejak itu ia mulai mengikuti berbagai perlombaan dan memperoleh juara. Dilatih langsung oleh sang ayah membuat Eko semakin bersemangat meningkatkan kemampuannya sebagai atlit lompat galah. Meskipun ia memang sudah piawai dalam dunia lompat galah, namun ia tak pernah malas untuk berlatih, ia malah makin konsisten dalam berlatih. Dukungan orang terdekatnya, terutama orang tuanya sendiri tak pernah luput mengiringi keberhasilannya selama ini. Ayahnya rajin mengontrol latihannya, kesehatanya menjadi perhatian ibunya. Semua perhatian itu merupakan bentuk suplai semangat utama baginya, dukungan dalam bentuk apapun sekalipun hanya senyuman kedua orangtuanya merupakan motivasi emas baginya. Itulah yang membuat ia selalu berusaha untuk menjadi kebanggaan

o ra n g t u anya. Te k a d nya untuk menjadi atlit lompat galah terbaik di Indonesia didasari karena masih minimnya peminat lompat galah di Indonesia, selain itu ia juga berkeinginan menjadi pelatih suatu saat nanti. Impiannya mengibarkan bendera merah putih di luar negeri ia targetkan di tahun 2017. Pria dengan tinggi badan 164 cm ini menghabiskan masa studinya di SDN 3, SMP N 4 dan SMA N 1 Sukuarjo, Pringsewu. Dan pada tahun 2012 ia resmi menjadi mahasiswa FKIP Penjas Universitas Lampung. Kesibukannya sebagai atlit lompat galah tak menghalanginya untuk kuliah dengan serius, meskipun di tahun pertama ia sempat tak mengikuti perkuliahan. Hal itu dikarena-

Foto Hayatun Nisa Fahmiyati

Oleh Riska Martina

kan keberangkatannya pada kejurnas. Saat ini Eko sedang mempersiapkan diri untuk kejuaraan lompat galah mahasiswa se-Asean yang akan digelar di Palembang, sebelumnya ia pernah gagal mendapat nilai saat perlombaan di Palembang karena saat itu galah yang ia gunakan tak mau bengkok membuatnya menjauhi mistar. Namun kali ini ia tidak akan menyianyiakan kesempanta untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Kejuaraan kali ini merupakan seleksi dari kejuaraan yang akan dilangsungkan di Jakarta pada awal Desember mendatang.=


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.