Kota Lama / Old City
Selayang Pandang
imasa dulu Sultan Demak bernama Pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang meninggalkan Demak menuju sebelah barat, disuatu tempat bernama Pulau Tirang. Dimana beliau mendirikan Pesantren dan menyiarkan Agama Islam. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur. Disela-sela kesuburan itu muncullah pohon Asang yang jarang (bahasa jawa ; Asam Arang) sehingga memberikan gelar atas nama Daerah itu SEMARANG.
D
Kota Semarang Semarang city At glance
Semarang Business Directory
1
Once Upon a time Sultan in Demak who had name Pangeran Made Pandan along with his son Raden Pandan Arang left Demak to the western regions, in a place named Pulau Tirang. There, he built Moslem Educational Institution (Pesantren) and spread Islam religious. By the times went by, this region become fertile. In the midst of this fertile, it unevenly grew Asang tree (Javanese language: Asam Arang). Thus it gave this title into this region as Semarang.
Balai Kota Semarang
Makna Lambang Daerah The meaning of the Regional symbol
2
1.
2. 3. 4. 5. 6.
2. 3. 4. 5. 6.
Semarang city is symbolized by the presence of Tugu of which well-known by the name of Tugu Muda. The symbol of Tugu Muda reflects the Patriotism behaviour of the Semarang people during the war to struggle against the Japanese troops or which is famous by “Z” in Semarang Hill (temple) symbolizes that besides the lowland, Semarang also has the beautiful panoramic uptown. Water and the fortress’s wall symbolize the Semarang port. Shield symbolizes the defences and the powerful characteristic of Semarang people in all fields. Paddy and cotton symbolize that in Semarang city, it is easy to get any clothes and low price of meals, especially in future. Fish symbolizes that Semarang city since former has been known by its sea fishes.
Semarang Business Directory
1.
Kota Semarang dilambangkan dengan keberadaan Tugu yang dikenal dengan nama Tugu Muda. Lambang Tugu Muda mencerminkan sikap Patriotisme warga Kota Semarang bertempur melawan Bala Tentara Jepang atau yang dikenal dengan “Z” di Semarang. Bukit (Candi) melambangkan bahwa selain dataran rendah semarang juga memiliki Kota atas dengan panoramanya indah. Air dan dinding benteng melambangkan pelabuhan Semarang. Perisai melambangkan pertahanan dan kekeuatan kepribadian Rakyat Semarang dalam segala bidang. Padi dan Kapas melambangkan bahwa Semarang murah Sandang dan murang Pangan terutama dimasa datang. Ikan melambangkan bahwa Kota Semarang sejak dulu terkenal dengan ikan lautnya.
Pusat Transit yang Strategis
Semarang Business Directory
3
Kota Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah tergolong Kota besar yang mempunyai aneka ragam fungsi, yakni sebagai pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa, Industri, Pendidikan, Kota Transit angkutan dan Transit Wisata. Selain itu Semarang juga merupakan pitu gerbang Jawa Tengah dengan sarana perhubungan yang lengkap (melalui darat, laut, dan udara), dan mempunyai jaringan jalan raya berbagai jurusan. Zaman Belanda dulu, ketika bercokol di Indonesia, mereka memberikan gelar kepada Semarang sebagai “Venesia dari Timur” pemberian gelar kehormatan ini karena begitu indah dan uniknya geologis kota ini yang tidak dimiliki kota lain, yakni, memiliki wilayah perbukitan dan daratan yang berbatasan langsung dengan wilayah laut. Kota Semarang berdiri pada tanggal 2 Mei 1594. Dasar Hukumnya adalah peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 1992. Secara geografis wilayah Kota Semarang berbagi menjadi 2, yaitu Daerah dataran rendah (Kota bawah) dan Daerah perbukitan (Kota atas). Kota bawah merupakan pusat kegiatan Pemerintahan, Perdagangan, dan Industri. Sedangkan, kota atas lebih banyak dimanfaatkan untuk perkebunan, persawahan, dan hutan. Kota Semarang berada diantara garis 6º50’7º10’ lintang selatan dan garis 109º 35’- 110º50’ bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Laut jawa, Selatan dengan Kabupaten Semarang, Barat dengan Kabupaten Kendal, dan Timur dengan Kabupaten Demak. Ketinggian kota Semarang terletak antara 0,75 m – 348 m diatas garis pantai. Luas Kota Semarang tercatat 373,70 Km². Luas yang ada terdiri dari : 37,78 Km² (10,11%) tanah sawah 33,59 Km² (89,89%) bukan lahan sawah. Berdasarkan penggunaanya, luas tanah sawah terbesar merupakan tanah sawah tadah hujan (47,02%) dan hanya sekitar 18,3% nya saja yang
Kawasan Kota Lama / Old City complex
Kampung Arab / Arabic Village
dapat ditanami 2 (dua) kali. Lahan kering sebagian besar digunakan untuk tanah pekarangan atau tanah untuk bangunan dan halaman, yakni sebesar 45,02% dari total lahan bukan sawah (non sawah). Letak Kota Semarang hampir berada ditengah bentangan panjang Kepulauan Indonesia dari arah barat dan timur. Akibat posisi letak geografi tersebut, Kota Semarang termasuk beriklim Tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Dilihat dari jumlah penduduknya, Kota Semarang termasuk dalam 5 (lima) besar Kabupaten / Kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah. Tinggat pertumbuhan penduduk mencapai 1,27% pertahun. Jumlah penduduk seluruhnya 1.348.588 (BPS, 2002). Terdiri dari Laki-laki 670.277 jiwa dan Perempuan 678.311. Masalah pertumbuhan penduduk ini perlu mendapat perhatian, apalagi dengan tingginya arus urbanisasi (pada tahun 1999 pernah mencapai 45.751 jiwa). Disamping itu mobilitas pada siang hari dari daerah sekitar Kota Semarang juga cukup tinggi.
Strategic Transit Centre
4
Semarang Business Directory
Semarang city as the capital city of Central Java included the big city of which have various functions, i.e. as the central of government, trading, service, industry, education, transportation’s transit city and tourism transit. Besides, Semarang is also a gate of Central Java by the complete transportation medium (through land, sea, and air), and has the road way channel to all of directions. In the era of Colonization, while Nederland posited in Indonesia, they gave title to Semarang as “Venesia of the East” the giving of this grateful degrees because it is very beautiful and unique about the geologic of this city of which was not owned by the other city, i.e., have the mountainous area and land of which have direct limits to the sea area. Semarang city stood in May 2nd 1594. It legal principals was the governmental regulation number 50 of 1992. Geographically, the regions of Semarang city are divided into two areas; i.e. the lowland on the land (downtown) and the mountainous areas (uptown). Downtown is the central of governmental activities, trade, and industry. Meanwhile the uptown is functioned mostly as the agriculture, farms and forestry. Semarang city lies between 6050’ – 7010’ South latitude and
109035’ – 110050’ East latitude. Northern part has limit with Javanese sea, southern part has limit with Semarang Regency, western part with Kendal Regency, and Eastern part with Demak Regency. The height of Semarang city is between 0.75 m – 348 m above the sea level. The width of Semarang city is listed 373.70 kilometres square. The given width consists of 37.78 kilometres square (10.11%) of agricultural land, 33.59 kilometres square (89.89%) non agricultural land. Based on its utilization, approximately 18.3% could be planted twice. The dry field mostly used to the farm land or the land to be built on and also the yard, i.e. as much 45.02% from total field of non-farm. The location of Semarang city almost posits on the length range of Indonesian archipelago from the west to the east. Because of this geographical location and position, thus Semarang city included has tropical climate with two seasons, i.e. rainy season and dry season of which come into effects along the year.Perceived from the total of population, Semarang city included in five big municipals/regencies whose has the biggest total population in Central Java. The growth rate of population reaches 1.27% per year. The entire population is 1.378.588 (BPS, 2000) consist of the male as much 670.277 persons and female as much 678.311 persons. The case of population growth should be considered, even more by the high level of urbanization flow (in 1999 had reached 45.751 persons). Besides, the mobility in the day life of the surrounding areas of Semarang city is rather high.
Tourism Destination A.
Obyek Wisata Kota Semarang.
1. Simpang Lima Simpang Lima merupakan kawasan atau pusat kota yang paling popular di Kota Semarang, tempat ini adalah salah satu tempat favorit warga Semarang untuk menghabiskan weekend . kawasan ini seperti umumnya pusat-pusat kota di Jawa Tengah terdapat alun-alun dan trotoar yang besar untuk pejalan kaki, di sore hari apalagi malam minggu disekitar alun-alun terdapat banyak pedagang kaki lima dengan beragam bentuk tenda yang tertata rapi dan penjaja makanan khas kota Semarang. Selain pusat perbelanjaan juga terdapat tempat ibadah yaitu Masjid Baiturrahman. Lapangan Simpang Lima selain untuk upacara dan pertunjukan juga sebagai tempat Rekreasi. Simpang lima juga dikelilingi oleh beberapa mall dan hotel berbintang sehingga pada hari-hari libur sangat terasa semaraknya sehingga sangat tepat untuk menjadikan tempat ini sebagai pilihan menghabiskan malam dan melepaskan kepenatan bersama keluarga atau kerabat. A.
Tourist Attraction in Semarang City
Simpang Lima is areas of central city of which most famous in Semarang city. This place is one of the favourite places of the Semarang inhabitants to spend the weekend. This area such as the other central cities areas in Central Java, generally there also present the public square and bigger sideways for the walkers. In the evening, especially in Saturday night, surrounds the public square, there are a lot sellers of special foods in Semarang city. Besides, the shopping centre, there are also a praying places, i.e. Baiturrahman Mosque. Simpang Lima public square besides has functions to be used as ceremonial places and programs, it also used for recreation sites. Simpang Lima also surrounded by some malls and stars hotel, thus in vacation days, it feels the crowds. Then it is very suitable to consider this place as the choice to spent the night and set free the stress along with the family or relations.
Kawasan Simpang Lima / Simpang Lima Area
Semarang Business Directory
5
Tugu Muda
Tugu Muda adalah Sebuah tugu berbentuk lilin berdiri tegak di tengah persimpangan Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegiyopranoto. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang heroisme pejuang Semarang melawan penjajah Jepang yang dikenal sebagai pertempuran selama lima hari di kota Semarang dari tanggal 1419 Oktober 1945. Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Jawa Tengah Budiyono dan diresmikan oleh Presiden RI pertama Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Berbentuk lilin dengan makna semangat yang tak kunjung padam bagi para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Pada kaki monumen terdapat relief yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Indonesia di masa jaman penjajahan Jepang, seperti relief Hongeroedem, relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan relief kenangan. Tugu Muda 6 001
Tugu Muda Semarang Business Directory
Tugu Muda is a candle-shaped monument which stand up in the cross road of Jl. Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol and Jl. Soegiyopranoto. This monument was built as the memorial to remind on the heroism of Semarang heroes during the struggle against the Japan of which well-known as the struggle for five days in Semarang city from October 14th to 19th 1945. The first stone positioning was conducted by Governor of Central Java Budiyono and legalized by the first President of Indonesia Republic Soekarno in May 20th 1953. It has shape which is similar to candle, by the meanings of the immortal spirit of the struggler which had defended the independence. On the slope of this monument, there are a relief describing about the sufferings of Indonesian people in former era of Japanese colonization, such as the relief of Hongeroedem, battle relief, aggression relief, relief of the victim and momentum relief.
Lawang Sewu
Semarang Business Directory
7
8 001
Gedung Lawang Sewu atau dalam Bahasa Indonesianya Gedung Seribu, nama ini sengaja diberikan karena memiliki banyak pintu. gedung yang dibangun Jaman Belanda tahun 1863 ini pernah digunakan sebagai Kantor Jawatan Kereta Api Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), tempat pembantaian warga pribumi saat Jaman Jepang dan Markas Kodam 7 ini, kondisinya kini kurang terawat. Terlihat kusam dan seram. Tapi inilah yang malah menjadi daya tarik, selain pintunya yang banyak. gedung tua berarsitektur unik ini adalah hasil karya C.Citroen dari Firma J.F. Klinkhamer dan B.J. Quendag, merupakan salah satu gedung kuno peninggalan sejarah - yang kini menjadi objek wisata andalan ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
The name of Gedung Lawang Sewu or in Indonesian language called Gedung Seribu intentionally to be given because it has a lot of doors. This building was built in the era of Nederland in 1863. It used to be used as the Railroads Office of HindiNederland or Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), as the abattoir place of the indigenous people during the era of Japanese colonization and Station of Kodam 7 nowadays. Nowadays, its condition is lack of care. It seems matt and horrible. However this condition even adds its attractiveness, besides the plenty of doors. This old building which has unique architecture is the masterpiece of C. Citroen of the Firma J.F. Klinkhamer and B.J. Quendag, is one of the ancient building as the historical heritage – of which nowadays become the prominent tourist attraction in capital city of Central Java province.
Berdiri kokoh dan angker tepat di kawasan Tugu Muda pusat Kota Semarang, Lawang Sewu selama beberapa tahun terakhir ini memang memunculkan banyak prokontra, khususnya menyangkut aspek kegunaannya.
It stands up strongly and horribly exactly in the area of Tugu Muda as the central city of Semarang. Lawang Sewu during previous years emerged a lot of pro and contra, especially concerns with its functionality.
Meskipun gedung tersebut saat ini lebih banyak dipakai untuk kantor PT Kereta Api dan pernah pula dipakai sebagai kantor Dinas Perhubungan serta kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), toh eksotisme bangunan kuno yang disuguhkan terbukti mampu mengukuhkan Lawang Sewu sebagai kawasan wisata nomor satu. Hal tersebut bisa dimaklumi, karena pada masa peperangan dulu, yang melibatkan Angkatan Muda Kereta Api (pemuda-pemuda Semarang) melawan bala tentara Kido Buati Jepang, gedung Lawang Sewu menjadi ajang penyiksaan dan pembantaian. Tidak jelas berapa nyawa telah melayang, tapi jumlahnya bisa dipastikan mencapai ribuan. saking banyaknya korban yang dibantai pada waktu itu, Lawang Sewu kini juga mendapat julukan sebagai kawasan wisata horor. Pemerintah Kota Semarang telah memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah yang wajib dilindungi. Sesuai kaidah arsitektur morfologi bangunan sudut, Lawang Sewu yang cantik memiliki menara kembar model ghotic yang terletak di sisi kanan dan kiri pintu gerbang utama. Model bangunan gedung yang memanjang ke belakang makin mengesankan kekokohan, kebesaran, dan keindahan. Selain eksotisme bangunan-bangunan kuno seperti Lawang Sewu, Gereja Belenduk, dan sajian romantisme di kawasan Kota Lama, Semarang akhirakhir ini mulai dibanjiri wisatawan mancanegara karena keamanan dan kenyamanannya.
Gedung Lawang Sewu / Lawang Sewu Build
Although this building nowadays be used for the office of PT. Kereta Api and used to be used as the Transportation Institution and also Military Regional Commando And Defence Headquarter (Kodam IV/Diponegoro), however the existence of the ancient building is still presented and proven have ability to strengthen Lawang Sewu as the number one tourist attraction. It could be considered, because in the era of war, of which involved the Angkatan Muda Kereta Api (Semarang youngsters) against the Kido Buati troops of Japan, Lawang Sewu building become the place of torture and abattoir. It is still unclear how much life has been gone, but its amount could be certain reached the thousand numbers. By plenty of victims of which had been massacred at that time, Lawang Sewu nowadays also get the title as the horror tourist attractions.
Koridor Lawang Sewu / Lawang Sewu Corridor
Besides the exoticism of ancient building such as Lawang Sewu, Belenduk Church, and romanticism performance in the area of Kota Lama, Semarang nowadays has been flooded by foreign tourists because of its security and comfort.
Semarang Business Directory
The government of Semarang city has shorted Lawang Sewu s one of 102 ancient building or historical building of which has to be protected, appropriate with the principals of the morphology of the architecture of angle building, beautiful Lawang Sewu has the twin tower with gothic model of which posits on the rightward and leftward of the main building. The models of building construction of which lengthen backward add the impression of its strength, greatness and the beautifulness
8
Museum Mandala Bhakti
Semarang Business Directory
9
Merupakan bangunan setangkup fadase tunggal. Memiliki dua lantai dan orientasi bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari bata dan dinding dari bata berplester. Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang yang memberi kesan formal pada fasadenya. Di atas pelubangan ini, juga terdapat angin dari tatanan rooster. Bangunan ini pertama kali dirancang sebagai Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka tidaklah heran apabila massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen. Bangunan ini terletak frontal dari arah jl. Pemuda tepat di depannya adalah lapangan Tugumuda (d.h Wilhelmina plein). Melihat dari tahun berkaryanya Ir. Kuhr E. di Indonesia, diperkirakan bahwa bangunan Raad van Justitie ini dibangun sekitar tahun 1930. Tahun 1950-an bangunan ini digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II. Sekarang digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Museum Mandala Bhakti. Setelah Tugumuda dibangun pada tahun 1950, ternyata tugu ini tidak diletakkan si pusat bundaran, melainkan agak ketepi, ke arah museum ini, agar sumbu utama bundaran mengarah langsung dan menerus dari Jalan Pemuda.
Museum Mandala Bhakti / Mandala Bhakti Museum
It is a pair of one fades building. It has two floors and orientation of building to the northward. It has stone-made foundation, structure from the brick and the walls made from plaster brick. The shape of the roof is limas by the covering materials made from roof. There is a veranda along in the front side of this building, either on the first floor or the second floor. The first floor veranda is covered by the balcony floor of the second floor. Meanwhile the second floor veranda by the roof which inseparable from the main building. This veranda is a part of upper walls. Entrance way is performed prominent by the hole which has functions as the bovenlicht and aesthetical elements. Such was with the sides walls, they are decorated by the holes of which give the formal impression on the faรงade. Above of this hole, there is a wind of the rooster arrangement. This building for the first time was designed as Raad van Justitite or High Court to the level of European society in Semarang. Thus, it is not curious if its mass has formal and firm. Its designer is the architect Ir Kuhr E from Ooiman Firm and van Leeuwen. This building is posited frontal from the direction of Jl. Pemuda exactly in the front of Tugumuda square (d.h Wilhelmina plein). Seems from the working years of Ir Kuhr E in Indonesia, it is approximated that this Raad van Justitite building was built about 1930. In 1950s, this bulding was used by Kodam IV Diponegoro as the Regional Commando and Defence Headquarter II. Nowadays it is used by Kodam IV Diponegoro as the Mandala Bhakti Museum. After Tugumuda is built in 1950, in fact this monument is not posited in the central of circle, however rather to the sideways, forward to the direction of this museum, in order the main axis of circle directly forward and continuous to Jalan Pemuda.
Pelabuhan Tanjung Mas
Pelabuhan Tanjung Mas / Tanjung Mas Harbour
Sebagai pintu gerbang melalui laut. Semarang mempunyai pelabuhan besar yang terkenal sejak zaman Belanda di mana semua kapal baik kecil maupun yang bertaraf Internasional dapat merapat disini sebagai pelabuhan Samudra, Pelabuhan Tanjung Emas dilengkapi dengan pelabuhan penumpang , pelabuhan bongkar muat dan pelabuhan container, selain sebagai tempat niaga Pelabuhan Tanjung Mas juga memiliki fasilitas rekreasi seperti Perahu sewa, kolam pancing, danau buatan, arena grass track,
Tanjung Mas Harbour
Museum Record Indonesia
Record Museum of Indonesia
Menyimpan /mengoleksi catatan maupun prestasi luar biasa yang dimiliki orang Indonesia. Terletak di jalan Setiabudi No.179 Semarang
It keeps/collects the notes or the amazing achievement could be reached by Indonesian people. It locates on Jalan Setiabudi Number 179 Semarang.
Museum Ronggo Warsito
Ronggo Warsito Museum Museum of which locates in Jl. Abdul Rahman Saleh is one of the complete museums in Semarang of which has collection concerns about history, nature, archaeology, culture, development era and archipelago knowledge. By the name of which taken from one of Indonesian famous poets by his masterpiece in philosophy field and cultural filed. This museum posits 1,8 hectare of land. This museum is opened everyday at 08.00 – 14.00 WIB, exceptionally in Monday.
10
Semarang Business Directory
Museum yang terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi mengenai sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari salah satu pujangga Indonesia yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 ha. Museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB kecuali hari Senin.
It functions as the gate into the sea. Semarang has big and famous harbour in Nederland era where all of ship, both small and big which has international level could anchored their as the ocean harbour. Tanjung Mas harbour is completed by the passenger harbour, loading and dropping harbour and container harbour. Besides, this harbour is also used for trading place. Tanjung Mas also has the recreational facilities such as rental boats, fishing pools, and artificial lake, grass track arena, and jogging track.
Masjid Agung Jawa Tengah Masjid ini didirikan pada tanggal 6 September 2002 dan baru diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Masjid ini juga dilengkapi dengan Convension Hall disebelah kanan, sedang di bagian kiri terdapat perpustakaan modern (digital library). Pelataran Masjid dilengkapi dengan 6 buah payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis.
Semarang Business Directory
11
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga sebagai objek wisata religius. Terdapat sebuah menara yang dinamakan menara Al Husna yang tingginya kira kira 100 meter dan terdiri atas 19 lantai. Di lantai paling atas terdapat teropong yang disewakan bagi pengunjung yang ingin melihat kota Semarang dari atas.
Royal Mosque of Central Java This mosque was built in September 6th 2002 and had been formalized in November 14th 2006 by President Susilo Bambang Yudhoyono. This mosque is also completed by Convention Hall on the rightward, whereas in the leftward there is a modern library (digital library). The yard of this mosque is completed by six gigantic umbrellas of which could be opened and covered automatically. Besides it has functions as praying place, Royal Mosque of Central Java also has function as religious tourist attraction. There is a tower which is given name as Al Husna tower which has height approximately 100 metres and consists of 19 of floors. In the upper floor, there are telescopes which are for rented to the visitor who will to see the panorama of Semarang city from the upward.
12
Gereja Blenduk Blenduk Church It is the Phanteon architectural patterns building which was built in 1750s of which then to be reconstructed in 1849 HPA de Wilde Westmas. This church is one building as the heritage from Nederland. Because the shape of the dome which same with the piece of ball, thus it makes people often call it as Blenduk Church (mounting up). This building is posited in the area width of 400 metre square, has hexagonal regular shape by the appearance as the square and the sides presents Greek crucify. The entire interior has Nederland characteristic of which is decorated by the well-arranged plant sucker from the material whereas the balcony has the shape of beauty and unique interior. As the one of ancient building in the environment of Kota Lama, this building could be visited everyday, and it becomes one of the Semarang city’s icons.
Semarang Business Directory
Merupakan bangunan dengan gaya arsitektur Phanteon dibangun pada tahun 1750 yang kemudian dipugar pada tahun 1894 HPA de Wilde Westmas, gereja ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda. karena bentuk kubahnya yang menyerupai irisan bola maka orang lebih sering menyebutnya gereja Blenduk (‘mblenduk’). Bangunan ini terletak di areal seluas 400 m², berbentuk segi delapan beraturan (hexagonal) dengan penampil berupa bilikbilik empat persegi panjang dan sisi sebelahnya berbentuk salib Yunani. Betuk interiornya seluruhnya bercirikan Belanda yang dihiasi sulur tumbuhan yang tertata dari bahan sedangkan pada balkonnya mempunyai bentuk keindahan interior yang unik. Sebagai salah satu bangunan kuno di lingkungan Kota Lama, bangunan ini bisa dikunjungi setiap hari, dan merupakan salah satu iconnya Kota Semarang.
Klenteng Sam Poo Khong
Semarang Business Directory
13
Klenteng Sam Poo Kong terletak di barat daya kota Semarang, tepatnya di daerah Simongan. Keberadaan tempat ini tak terlepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He/Cheng Ho. Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang mengadakan ekspedisi menelusuri pantai Laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena tiba tiba ada awak kapal yang sakit, akhirnya ia memerintahkan untuk mendarat dulu disuatu desa, yang bernama Simongan. Setelah sampai di darat, ia menemukan sebuah goa batu yang akhirnya digunakan untuk bersemedi dan bersembahyang. Karena merasa nyaman didaerah tersebut, ia memutuskan untuk beberapa waktu beristirahat dan menetap ditempat tersebut. Selama menetap, ia mengajarkan penduduk setempat bersawah dan berladang. Karena ia harus melanjutkan pelayarannya, ia pun meninggalkan tempat tersebut, tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan penduduk setempat dan menetap di daerah Simongan. Sehingga sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He / Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tersebut, yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay Jin.
Klenteng Sam Poo Khong/ Sam Poo Khong Temple
Sam Poo Khong Temple Klenteng Sam Poo Kong locates in southwest part of Semarang city, exactly in the area of Simongan. The presence of this place is closely related to the characters of Tiongkok Admiral named Zheng He/ Cheng Ho. Based on the story, Zheng He Admiral conducted expedition by tracking the seashore of Java Sea for political and trading purposes. Because there was a shipman who felt sick, finally he commanded to anchor initially in a village named Simongan. After reached the land, he found a stone cave which finally is used to meditation and praying site. Because of the comfort feelings to stay in this area, he decided to take a rest for while and stayed in this place. During he stayed there, he taught to the local inhabitant to work in the farm and field. Because he should continue his journey, he let this place; however a lot of shipmen married with the local inhabitants and stayed in Simongan area. Thus, up to now in Simongan area, there is a lot of inhabitant as the generation of Tiongkok. To remind the good deeds of Zheng He/Cheng Ho Admiral, the local people built a Klenteng surrounds the cave, of which finally is mentioned as the Klenteng Sam Poo Kong or Sam Poo Thay Jin.
Gedung Batu Klenteng ini di bangun oleh seorang dari Tiongkok yang bernama Sam Poo Tay Djien dalam lawatannya ke Semarang. Klenteng ini memberikan Inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda Kota Semarang. Kawasan Simongan memiliki bentuk bangunan yang indah dengan perpaduan ornament Cina dengan bentuk atap yang mirip Joglo
Taman Lele / Kampoen Wisata
Taman rekreasi yang berada di daerah Kecamatan Tugu ini merupakan taman reptil dengan dilengkapi fasilitas arena permainan anak-anak dan panggung hiburan dan rumah makan. Di sini secara teratur digelar pertunjukan di panggung hiburan berupa tari ular, atraksi-atraksi seperti gulat dengan melawan buaya atau mandi ketonggeng. Taman ini terbuka untuk umum setiap hari.
Gedung Batu
Kawasan Pecinan / Pecinan Place
This klenteng was built by someone from Tiongkok which has name Sam Poo Tay Djien in his pilgrimage to Semarang. This klenteng gives inspiration to the development of story of Semarang city. Simongan area has the beautiful shape of building by the mixing of Chinese ornament by the roof shape of which similar with Joglo house.
Taman Lele / Tourism Village Recreational Park of which located in Tugu District is a reptile park completed by the facilities of children playground and the entertaining stages and also restaurant. There are regularly held any performance on the entertaining stage such as snake dancing, some attraction as gulat (wrestling) by struggle to attack the alligator or take a bath with ketonggeng. This park is opened for public everyday.
14
Gelanggang Pemuda Manunggal Jati This building is built to hold various activities which are conducted by the youngster organization which present in Semarang city, and also as the secretariat of each organization.
Makam Ki Ageng Pandanaran
Ki Ageng Pandanaran Burial
Merupakan obyek wisata Ziarah yang terlelak di jalan Mugas Dalam II/4Kelurahan Mugasari. Pada setiap bulan Muharom (Suro) di obyek ini selalu diselenggarakan upacara peringgatan hari besar wafatnya Ki Ageng Pandanaran yang disebut Khol.
It is the pilgrimage tourist attraction in Jalan Mugas Dalam II/4 Mugasari Subdistrict. In every Muharram (Suro) this tourist attraction is always held the memorial ceremony of the death Ki Ageng Pandaran which is mentioned as Khol.
Semarang Business Directory
Gedung ini di bangun untuk menampung berbagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pemuda yang ada di kota Semarang sekaligus sebagai secretariat masing-masing organisasi.
Pantai Marina Marina adalah tempat rekreasi berupa kolam renang dan pemandangan pantai karena terletak di pinggir pantai Semarang. Selain menawarkan fasilitas kolam renang pengunjung juga bisa menikmati fasilitas taman bermain, gazebo, lapangan volley pantai dan rekreasi air. Terletak dibagian Utara Kota Semarang , berdekatan denga Kawasan PRPP dan Puri Maerokoco. Dibuka hari pukul 06.00s/d18.00 WIB.
Marina Beach Pantai Marina / Marina Beach
Kreo Cave
Semarang Business Directory
15
Terletak di Dukuh Tulun Kacang Kecamatan Gunungpati, obyek wisata ini termasuk obyek wisata alam dan terdapat pula ratusan Satwa Kera. Goa Kreo adalah sebuah goa kecil yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijogo saat mencari kayu jati guna membangun Masjid Agung Demak. Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijogo bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata "Kreo" berasal dari kata "Mangreho" yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bertemu dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini. It locates in Tuluh Kacang Hamlet, Gunungpati Subdistrict. This tourist attraction is included the natural tourist attraction and there are hundreds of monkeys. Kreo Cave is small cave of which is believed as the bathing place of Kalijogo caliph during looking for the teak wood in order to build Royal Mosque of Demak. At that time, based on the story, Kalijogo caliph met with groups of monkeys which then were asked to keep that teak wood. The word of “Kreo” came from “Mangreho” of which means a command to care and keep. This world then makes this cave become Kreo Cave, and since the groups of monkeys of which live in this areas are perceived as the guardians. Besides enjoying the beautiful natural panorama and the fresh air and also meet with the monkeys as the guardian of this area, the visitor could enjoy the flow of cold and fresh watered river below of this area
Marina is the recreational place has shape of swimming pool and the seashore panorama because it locates on the shore of Semarang beach. Besides it offers the facility of swimming pool for the visitor, they also could enjoy the facility of playground, gazebo, beach volley yard, and water recreations. It locates in the Northern part of Semarang city, nears to the PRPP regions and Maerokoco Castle. It is opened at 06.00 till 18.00 Western Part of Indonesian Time.
Puri Maerokoco Merupakan miniature Jawa Tengah. Terdapat 35 anjungan Kabupaten / Kota yang ditata sesuai dengan letak geografisnya. Di sini kita dapat melihat ciri khas banggunan tiap-tiap Kabupaten / Kota dengan keaneka ragaman budaya, adat istiadat dan potensi alam Dibuka setiap hari dari jam 07.00 s/d 18.00 WIB .Terletak dijalan Tawang Mas Semarang. It is the miniature of Central Java. There are 35 bridge of regencies/municipals of which is arranged according to their geographical position. There we could see the specific characteristic of every building in this regency/city by its various culture, customs and natural potentials. It is opened everyday from 07.00 till 18.00 Western Part of Indonesian Time in Jalan Tawang Mas Semarang.
Vihara Buddhagaya Pagoda Avaloketisvara selain sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha di Kota Semarang, juga dijadikan sebagai tempat wisata karena keindahan arsitekturnya dan ornamen-ornamen yang menghiasi Pagoda dan Vihara tersebut. Vihara Buddhagaya memiliki banyak keistimewaan mulai dari genteng, assesories, relief, tangga dari batu (9 naga), kolam naga, lampu naga, air mancur naga, hingga patung burung hong dan kilin, seluruhnya diimpor dari Cina, Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Pagoda itu terdiri atas tujuh tingkat. memiliki 4 buah patung Dewi Kwain Imposa yang menghadap ke arah penjuru.
Tiang-tiang vihara itu semuanya terbuat dari tembaga yang langsung di datangkan dari Cemboga, Boyolali.
Tiang-tiang vihara itu semuanya terbuat dari tembaga yang langsung di datangkan dari Cemboga, Boyolali.
Pemberian nama Buddhagaya mengambil salah satu petilasan yang pernah disinggahi Buddha di India. selain Vihara dan Pagoda di sini juga ada beberapa bangunan serbaguna yang berada di bawah Vihara.
Pemberian nama Buddhagaya mengambil salah satu petilasan yang pernah disinggahi Buddha di India. selain Vihara dan Pagoda di sini juga ada beberapa bangunan serbaguna yang berada di bawah Vihara.
Pembangunan pagoda menghabiskan dana kurang lebih 3 milyar dan untuk viharanya sendiri menghabiskan dana 4 milyar.
Pembangunan pagoda menghabiskan dana kurang lebih 3 milyar dan untuk viharanya sendiri menghabiskan dana 4 milyar.
16
Semarang Business Directory
Pagoda Avaloketisvara selain sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha di Kota Semarang, juga dijadikan sebagai tempat wisata karena keindahan arsitekturnya dan ornamen-ornamen yang menghiasi Pagoda dan Vihara tersebut. Vihara Buddhagaya memiliki banyak keistimewaan mulai dari genteng, assesories, relief, tangga dari batu (9 naga), kolam naga, lampu naga, air mancur naga, hingga patung burung hong dan kilin, seluruhnya diimpor dari Cina, Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Pagoda itu terdiri atas tujuh tingkat. memiliki 4 buah patung Dewi Kwain Imposa yang menghadap ke arah penjuru.
Makanan Khas Semarang
Semarang Business Directory
17
1. Lumpia Lumpia terbuat dari rebung yang dibungkus dengan lembaran tepung, bias disajikan dengan digoreng terlebih dahulu atau tanpa digoreng. Lumpia selain berisi rebung dapat diisi dengan daging ayam atau sapi yang dirajang kecil-kecil. Sebagai oleh-oleh, makanan yang hanya bertahan satu hari ini, dapat dibeli disepanjang Jl. Pemuda di depan pasar Raya Sri Ratu, di Jl. Pandanaran atau disepanjang Jl. MT. Haryono.
Lumpia is made from young bamboo which is sheltered by the sheet of flour. It is usually served by initially fried or without be fried. Besides lumpia has contains of young bamboo, it could be contained by the slice of chicken or beef meat which sliced into the small pieces. As the present, this food is only stay for a day. It could be bought along side of Jl. Pemuda in front of the Great Market of Sri Ratu, on Jl. Pandanaran or along on Jl. MT Haryono.
2. Ganjel Riil Roti berwarna coklat diatasnya dilapisi wijen rasanya manis. Merupakan makanan khas yang popular di masa lalu dinamakan ganjel riil karena bentuknya yang besar. Dapat diperoleh ditoko roti HOO Jl. KH. Wahid Hasyim.
It is a brown-coloured bread of which in the upper side, it is saluted by sheds and sweet taste. It is a special and famous food in former time and named ganjel riil because of the big shape. It could be gained in the bread shop HOO on Jl. KH. Wahid Hasyim.
3. Tahu Pong Tahu Pong merupakan satu jenis tahu yang bagian luarnya digoreng kering dan bagian dalamnya berongga. Makanan yang nikmat disantap pada saat panas ini dapat diperoleh disekitar Jl. Gajahmada dan Jl. Depok.
Tahu Pong is a kind of tofu of which has the outer skin fried dryly and the inside has a hole. This food is very tasteful to be enjoyed during the hot condition. It could be bought in the area of Jl. Gajahmada and Jl. Depok.
4. Wingko Babat Berasal dari Kota Babat, Jawa Timur, makanan yang terbuat dari kelapa dan beras ketan kemudian menjadi makanan khas andalan Semarang. Seiring dengan perkembangan zaman, wingko diberi cita rasa yang beraneka ragam, seperti coklat nangka, durian, dll. Makanan ini dapat dibeli dipusat jajanan tradisional di Jl. Pandanaran, Stasiun Tawang, Stasiun Ponorogo dan pusat penjualan wingko babat di Jl. Cendrawasih.
It came from Kota Babat, Jawa Timur. This food is made from coconut and soft rice then become the special food of Semarang. Along by the development of era, wingko is given various tastes, such as chocolate, jackfruit, durian, etc. This food could be bought in the traditional foods centre on Jl. Pandanaran, Tawang Station, Ponorogo Station and the selling centre of wingko babat on Jl. Cendrawasih.
5. Bandeng Presto Adalah ikan bandeng yang dimasak dengan panic bertekanan tinggi biasanya disebut presto. Cara ini dilakukan untuk membuat duri ikan bandeng menjadi lunak sehingga enak untuk dimakan. Tempat penjualan ikan bandeng ini juga menyediakan yang dipepes otak-otak ataupun panggang. Untuk bandeng presto biasanya cara memasaknya cukup digoreng dengan memakai minyak panas. Bandeng dalam kondisi ini dapat disimpan dalam lemari pendingin sampai waktu yang cukup lama. Makanan ini dapat diperoleh dipusat jajan disepanjan Jl. Pandanaran Semarang.
Bandeng presto is a kind of fish which is cooked by the highpressured pan and usually called as presto. This way is conducted to make the thorn of bandeng fish become softer, in order delicious to eat. The place which sell presto bandeng fish also provide the bandeng which is cooked by the banana leaf and using the hot oil. Bandeng in this condition could be kept in the refrigerator to the rather long period. This meal could be bought in the shopping centre on Jl. Pandanaran Semarang.
6. Wedang Tahu Sejenis minuman yang beraroma jahe dan berisi tahu. Makanan khas yang bisa diperoleh disekitar Jl. Jagalan tepatnya dibelakang kelurahan Jagalan.
It is a kind of ginger-aroma drinking and has contains of tofu. This special food could be bought in around of Jl. Jagalan, exactly behind the Jagalan subdistrict.
Upacara Tradisional Traditional Ceremony 1. Dugder Kata “ dugder” diambil dari perpaduan bunyi beduk yang dipakai sehingga menimbulkan bunyi dug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan sebagai bunyi der. Tradisi dugderan ini menjadi tanda bahwa bulan Ramadhan sudah hampir tiba dan telah dilaksanakan sejak tahun 1881. Beberapa hari sebelum tiba perayaan ini biasanya pedagang sudah banyak menggelar dagangannya untuk menyambut pembeli pada saat acara ini dimulai. Salah satu yang menjadi ciri khas acara ini adalah adanya Warak Ngendok yakni sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing dan berkepala naga dengan kulit seperti bersisik dibuat dari kertas warnawarni. Pada masa sekarang sebelum acara dibuka dilakukan arak-arakan yang menampilkan Warak Ngendok dan Pengantin Semarangan. Bahkan diadakan pula Festival Warak yang diadakan di Taman Budaya Raden Saleh Semarang. 2. Pengantin Semarang Di masa lalu pengantin Semarangan ini disebut dengan manten kaji, karena pengantin pria mengenakan sorban yang biasa dikenakan oleh haji. Pengantin Semarangan tidak sama seperti umumnya pengantin di Jawa seperti Solo dan Jogja, keduanya mengenakan celana panjang komparang dengan payet dibagian bawahnya, sedangkan baju atasnya berupa baju berlengan panjang yang tertutup dampai ke leher. Dalam prosesnya, tidak ada acara injak telor seperti umumnya adat jawa atau lempar sirih, tetapi iringiringan rebana yang menyertai kedatangan pengantin pria.
18
Formerly, Pengantin Semarang mentioned as the Manten Kaji, because the bridegroom worn sorban of which is worn by Haji. Pengantin Semarangan is not similar with the general couple in Java likes Solo and Jogja. Both of them wear the pantaloon komparang by the payet in downward, whereas the upper clothes are length shirt which covered until the neck. In process, there is not conducted the ceremony of stepping on an egg such the general custom of Java or throwing sirih leaves. However the line of rebana along presents with appearance of the bridegroom
This ceremony is conducted in Sodong region, Mijen. It is a traditional ceremony of which conducted in syawal month. That day happened the counting of Ba’do Kupat, i.e. by the date of Syawal 6th. This ceremony is conducted to asking any mercy and safety of the One Mighty God by giving various offerings, especially Gablok, i.e. a kind of ketupat rice by the big shape. After it was collected and conducted mutual praying, thus the offerings could be eaten together.
Semarang Business Directory
3. Ba’do Gablog Upacara ini dilaksanakan di daerah Sodong, Mijen merupakan upacara tradisional dibulan syawal. Pada hari ini jatuhnya Ba’do Kupat yaitu tanggal 6 syawal. Upacara ini dilakukan untuk memohon berkah dan keselamatan Yang Maha Kuasa dengan membawa berbagai sesaji khususnya Gablok, yaitu ketupat nasi yang besar. Setelah terkumpul, dan diadakan Do’a bersama, maka sesaji tersebut dimakan bersama.
The word of “dugder” is taken from the mix of bedug tone of which emerge the dug tone and cannon tone of which follow then to be assumed as the voice of der. The tradition of dugder is become the signs that the Ramadhan month almost come and has been conducted since 1881. Previous days before this ceremony, usually the sellers have displayed their product to welcome the buyer while this program was begun. One of the characteristic of which become the special of this program is by the present of Warak Ngendok, i.e. a kind of artificial animals of which has sheep body and dragon head by the skins like a snake skin made from colourful paper. Nowadays, before the event is opened, it is conducted the festival of which presents Warak Ngendok and Pengantin Semarangan. Even, it was held the Festival Warak of which conducted in Cultural Park of Raden Saleh Semarang.
4. Sesaji Rewanda Sesaji rewanda merupakan upacara yang berhubungan dengan objek wisata Gua Kreo. Tradisi ini mulai dikembangkan tahun 1996 berdasarkan petunjuk dari para sesepuh, ini dilakukan pada tanggal 3 bulan syawal. Upacara dilaksanakan dengan memberi sesaji berupa kacang tanah, jagung, mentimun, degan hijau dan jenang merah putih. Sesaji ini dipikul 4 orang berpakaian kejawen diiringi Cucuk Lampah, Satrio Sakembaran, Pengapit Domas serta diiringi dengan rebana.
Tarian Daerah 1. Gambang Semarang Kesenian ini merupakan perpaduan antara tari dengan diiringi alat musik dari bilah-bilah kayu dan gamelan Jawa yang biasa disebut “gambang” biasanya upacara ini dilakukan pada even-even tertentu : Festival Dugder dan Festival Jajan Pasar. Gambang Semarang telah ada sejak tahun 1930 dengan bentuk paguyuban yang anggotanya terdiri dari pribumi dan keturunan Cina yang mengambil tempat pertunjukan di gedung pertemuan Bian Hiean Tiong di Gang Pinggir. 19
2. Tari Semarangan Tari ini merupakan tari khas dari Semarang yang ditarikan oleh dua orang putra berpasangan.
4. Rewanda Offering Rewanda offerings are a ceremony relates to the tourist attraction of Kreo Cave. This tradition has begun to develop since 1996 based on the advice of the doyens. It is conducted in the date of Syawal 3rd. This ceremony is conducted by giving offerings by contains of peanut, corn, cucumber by the white and green porridge. This offerings was brought by four person who wear Javanese clothes by the instrumentation of Cucuk Lampah, Satrio Sakembaran, Pengapit Dolmas and also followed with rebana.
Traditional Dance 1. Gambang Semarang This artistry is the mix between the dance by the instrumentation of musical equipment made from the wooden blades and Javanese gamelan of which usually called as ‘gambang’. Usually, this ceremony is conducted in certain events, e.g. Festival of Dugder and Festival of Jajan Pasar. Gambang Semarang has presented since 1930 by the shape of allies by the members consisted of indigenous and Chinese hereditary which taken place of the performance in the meeting b building Bian Hean Tiong in Gang Pinggir
2.Semarangan Dance This dance is the specific dance from Semarang which was performed by two pair of men.
3. Ketoprak. 3. Ketoprak
Semarang Business Directory
Ketoprak merupakan kesenian tradisional yang mengangkat cerita tentang Babad Tanah Jawa. Sejarah yang dijadikan landasan cerita sering dibumbui dengan berbagai pemanis sehingga menjadikan suatu cerita yang enak dinikmati.
Ketoprak is a traditional artistic performance which tells about the story of Babad Tanah Jawi. The history which is behalf as the story foundation often added by various kind of ‘sweetener’, thus it could makes this story become easy to enjoy.
4. Wayang Orang Semarang memiliki kelompok wayang orang yang terkenal tahun 70-an. Pada waktu itu setiap malam kelompok ini manggung di Gedung Ngesti Pandowo yang berada satu komplek dengan GRIS. Setelah Gedung Ngesti Pandawa diambil alih oleh pemerintah, kelompok wayang orang ini berpindah ke Istana Majapahit dan terakhir di Taman Budaya Raden Saleh.
4. People Puppets Semarang has a group of people puppets of which was wellknown in 70s. At that time, every night this group performed on the stage in Ngesti Pandowo building which posits on a complex with GRIS. After Ngesti Pandowo building has been taken over by the government, thus this group of people puppets moved to Majapahit Palace and finally in Raden Saleh Cultural Park.
Pakaian Pengantin a. Pengantin Perempuan Pengantin wanita dinamakan “ Model Encik” perpaduan antara budya Cina dan Arab. Pakaian pengantin wanita sebagai berikut : memakai alas kaki selop tertutup beludru bersulam Mote dengan mengenakan Kaos kain, kain songket, kebaya Beludru hitam bersulam model Kraag Shanghai memakai sarung tangan perhiasan yang dipakai berupa ; Cincin, Gelang, kalung krengkang, Subung dn dibagian Kraag Shanghai memakai Kancing yang terbuat dari emas dan lengan pakai Klad Bahu. Untuk bagian dahi dihiasi dengan beberapa perhiasan yang dinamakan Pilis yaitu pilis emas dengan permata, pilis perak dan atas sendiri “KROON”, dikanan kiri atas telinga memakai sumping dari emas permata. Terlihat bedanya dengan pengantin yang lain. Untuk sanggulnya memakai sisir kecil, kembang konde terbuat dari daun pandan, sisir besar, Cunduk – Mentul sebanyak kurang dari 24 buah. Bunganya adalah bunga melati, cempaka kuning yang ditusuk dengan bunga melati namanya Endog Remek.
Wedding Dress The bridge is named “Model Encik”. It is the mix of Chinese and Arabic cultures. The wedding dress of the bridges is follow. She wears the selop sandal made from velvet covered by the border of monte (border) by using cloth dress, songket clothes, and black velvet kebaya by the border of conscript of Shanghai, wears gloves. Meanwhile, the jewelleries of which worn by her are:
20
The bridegroom The bridegroom is mentioned “Model Pengantin Kadji” (wear sorban). The bridegroom as follows: wears the sandal of covered selop made from mote decoration velvet, the white pantaloon by the borders of mote. The clothes are named “Gamis” made from the bordered sparkling cloth, Shanghai Conscript, use the golden long cloth. On the head wears surban by name of kopyah Alfiah with cunduk-mentul posted in the frontward, leftward of surban used bouquet of flower from jasmine, rose, yellow cempaka, and kantil. He also bring long sword with white silver colour. While they are brought and guarded by three persons consists of a person brings umbrella and usually there are two person bring manggar flower.
Semarang Business Directory
b. Pengantin Pria Pengantin pria dinamakan “Model Pengantin Kadji” (bersoban) . Pakaian pengantian pria sebagai berikut: memakai alas kaki selop-tutup terbuat dari bludru bersulam mote, celana hitam bludru bersulam mote, Bajunya dinamakan “Gamis” tersebut dari bahan berkilau , tangan pajang memakai kraag Shanghai dan juga memakai baju hitam bludru bersulam dengan kraag Shanghai, memakai slempang warna keemasan. Dibagian kepala memakai surban namanya Kopyah Alfiah dengan cunduk-mentul satu buah terletak didepan, disamping kiri suban memakai bunga roncean dari bunga melati, mawar, cempaka kuning dan bunga kantil, sertam membawa Pedang Panjang berwarna putih perak. Ketika diarak dibelakang dikawal oleh 3 orang terdiri dari 1 orang membawa payung dan biasanya 2 orang membawa kembang Manggar.
Semarang Business Directory
21
Ngiringi penganten disebut ngarak pengantin, yang diiringi Terbangan, yang terdiri kurang lebih dari 20 orang yang terbagai menjadi 3 yaitu 9 orang Sinoman terbangan (3 orang pembawa terbangan (rebana), 3 orang berjalan mundur (mlaku mundur), 3 orang membawa koor (jawaban), 9 orang Sinoman Banten (2 orang pemikul jidur (gong/bas), 1 orang pemukul jidur, 1 orang pembawa / pemikul kendang, 1 orang pembawa / pemikul krentung, 1 orang pembawa / pemikul kenteng, 3 orang Pembawa KOR (jawaban), 2 orang pembawa Kembang Manggar (bisa ditambah 1 orang untuk membawa payung pengantin. Adapun jumlah manggar (kembang =Bunga , manggar =Bunga kelapa) adalah sebagaian berikut semua orang senang Kembang, maksudnya agar kedua mempelai disenangi masyarakat.
Accompanying this couple is mentioned as ngarak pengantin, of which is toned with Terbangan, which consist of more than 20 person of which is divided become three i.e. 9 persons of sinoman terbangan, 3 persons bring terbangan/rebana, 3 persons walking backward (mlaku mundur), 3 persons bring koor (the answer), 9 persons Sinoman Banten (2 persons bring jidur (gong/bas), 1 person hit the jidur, 1 person bring kenteng, 3 persons bring KOR (answer), 2 persons bring Manggar flower (could beaded 1 person to bring wedding umbrella). Meanwhile the amount of manggar (kembang= flower, manggar= coconut flower) is as follow, all of person like flower. It means in order they could be loved by society.
Manggar adalah bunga kelapa seperti diketahui pohon kelapa disebut Glugu, maksudnya agar kedua mempelai berlaku lugu atau jujur tidak kesana kemari, batangnya pohon kelapa mesti lurus tidak ada pohon kelapa yang bercabang, maksudnya agar kedua mempelai hatinya tidak bercabang kesana kemari, satu pendirian, tidak menyembunyikan sesuatu masalah yang harus dipecahkan bersama antara suami istri. Manggar adalah juga bahan baku utama membuat Gula Jawa. Maksudnya agar kedua mempelai selalu mendapat nasehatnya dunia dan akhirat. Di dalam mengarak pengantin disyaratkan 2 kembar manggar, maksudnya agar kedua mempelai hidup rukun, damai bagaikan mini dan mintuna, kemana saja berada berdua hatinya menjadi satu antara suami dan istri.
Manggar is coconut flower as has been known that the coconut tree has name Glugu. The meaning of glugu is order they attitude in lugu (trustworthy) and not play around. The stem of coconut should be in straight direction. There is no lot stems coconut tree. It means in order for both to have the hearth which is not go anywhere, but similar principals, do not hide any problem which should be solved up together between the husband and wife. Manggar is a main material to make Javanese sugar. It means in order those two couple conditioned as 2 manggar flowers. It means in order for both to live in a harmonious, peaceful such as mini and mintuna. Wherever they are, they always collected together in their heart as the couple of husband and wife.
Pada zaman dahulu (tempo doeloe), apabila orang semarang mempunyai hajad mantu biasanya mengandung “shalawatatan Terbangan diiringi rodatan Bantenan di iringi juga tarian pencak silat atau nanggap kentrung untuk sekedar mencegah mengantuk (untuk melekat). Penabuh kentrung menyayikan lagu-lagu disertai mendongeng yang berisikan babad pada jaman dahulu. Dalam ngarak Penganti Semarang ada yang berjalan mundur , ini maksudnya menghormati kedua mempelai berdua, karena kedua mempelai berdua bagaikan ratu dan raja , juga bertanggung jawab atas tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedua mempelai.
Formerly (former period), if a person came from Semarang has a wedding party, usually it was invited “shalawatan terbangan by the instrumentation of rodatan bantenan and accompanied by the self-defence dance or invite kentrung to merely prevent not to fall asleep (to attract). The hitter of kentrung sings some music accompanied by telling story of which contains the babad story former era.
In Ngarak Pengantin Semarang, there is a person which walks backward. It means to esteem the couple, because these both couple likes a queen and the king. They also responsible to all of matter happened of which is not wanted by both couples.
Daily Clothes
a. Pakaian untuk SI MAK (IBU) dan MAK DE (MBAH PURI) memakai sebagai berikut : Alas kaki trumpah wanita atasnya untaian montee. Jarit (nyamping ) atau Sorang bercorak warna-warni batik lasem. Kebayak berancing dinar (mata uang mas) Suweng (sumbang) bermata berlian / intan kecil-kecil (markis) Konde (sanggul) memakai tusuk konde dari dinar berderet beberapa buah menjadi satu.
a. The clothes to SI MAK (Mother), and MAK DE (grandmother) wears the clothes as follows. The clothes have lasem batik colour, kebayak by (dinar) golden coin as its button, or earrings which has diamond/ small pearls (markis), konde (bun), and wear some bun stick made from golden which arranged in a row.
b. Pakaian untuk BAPAK dan PAK DE (MBAH KAKUNG) MEMAKAI sebagai berikut: Alas kaki trumpah kulit berpaku biasa dan ada pula berpaku bamboo. Seorang bercorak batik semarang warnanya sedikit gelap tidak nyala, tidak seperti yang dipakai wanita. Bajunya klambis jas tutup warna putih atau lurik kehitam –hitaman dengan disakunya atas terpasang Arloji Gandul (jam saku) ber-rante perak atau emas dengan diberi mainan keris –kerisan / hewan / bedil-bedilan dari gelang atau emas. Tutup kepala iket / udang cara memakai diikatkan (bukan Blangkon) model Semarang namanya Jeplakan. Tutup kepala pada pula yang berkopyah atau songkok atau pecis.
b. The clothes to the BAPAK (father) and PAK DE (Grandfather) wear as follow. They wear wooden ordinary nailed sandal and wooden bamboo nailed sandal. For a man, he wears Semarang batik clothes by the darker colour and didn’t sheer, not same with those who worn by a woman. His shirt is the white coloured covered coat or blacker lined, of which in the part of pocket, there is attached pocket watch with silver or golden chains by given any artificial of keris/animal/guns, bangles made from gold. The head cover is iket/udang, by the way to use by fastened (it is not blangkon) with Semarang model named Jeplakan. There is also head cover which has kopyah, songkok,or pecis.
c. Pakaian untuk SI NOK (sebutan anak perumpuan yang belum menikah) memakai sebagai berikut : Alas kaki kasut atau sandal. Jarit (nyampeng) batik lasem / Semarang Kebaya tanpa kupu-kupu atau klambi kokok dengan kancing dinar emas juga memakai sabuk pending (ikat pinggang) Berkalung Tretes bernama intan / berlian Anting-anting bermata Gelang giling namanya Singar Kangkung Konde / Sanggul bertusuk sanggul dan di tengah-tengahnya sanggul memakai Kembang Konde yang warnanya mirip warna bajunya (bahan bajunya mengilat seperti satin).
c. The clothes for GIRL (the title to mentions unmarried daughter) wars the clothes as follows. She wears shoe or sandal. She also wears jarit (nyampeng) by the motive of lasem batik / Semarang. Kebaya without any butterfly or koko shirt by the golden coin button and also uses sabuk pending (belt). She wears a choker named tretes by the decoration made from pearl/diamond and also earrings has gelang giling decoration, named singar kangkung. She wear also konde/bun by the stick of bun and in the midst of the bun, she attachés bun flowers by the colour which similar with the colour of the clothes (the cloth of the clothes have shine colour like satin).
d. Pakaian untuk SI NANG (sebutan anak laki-laki yang belum menikah ) memakai sebagai berikut : Pakaian sebagian besar hamper sama seperti pakaianya bapak-bapak warnanya lebih cerah lagi.
d. The clothes for SI NANG (title of unmarried son) wears as follows. Most of the clothes similar with his father’s clothes. The differentiating point is the brighter colour of clothes.
22
Semarang Business Directory
2. Pakaian Harian