Manado Investment

Page 1






Daftar Isi content 08 SAMBUTAN WALI KOTA MANADO 12 BAB I PENDAHULUAN 16 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Letak dan Luas Wilayah 2.2. Kondisi Geografis dan Iklim 2.3. Demografi 2.4. Penduduk 2.5. Pemerintahan

28 BAB III VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN 36 BAB IV MAKRO EKONOMI KOTA MANADO 4.1. Gambaran Perekonomian 4.2. Ekonomi Makro Daerah

46 BAB V POTENSI KOTA MANADO 5.1. Perdagangan dan Jasa 5.2. Pariwisata 5.3. Pertanian 5.4. Prasarana dan sarana transportasi 5.5. Listrik, air bersih & Telekomunikasi 5.6. Lembaga Keuangan

72 BAB VI PELUANG INVESTASI KOTA MANADO 6.1. Infrastruktur dan Perhubungan 6.2. Pariwisata 6.3. Perdagangan dan jasa 6.4. Perumahan

78 BAB VII PERLAKUAN BAGI INVESTOR 7.1. Peraturan Dasar 7.2. Izin Masuk & Berusaha 7.3. Biaya Berusaha 7.4. Perpajakan 7.5. Investasi Berbasis Lingkungan 7.6. Pelayanan Perizinan Terpadu

94 BAB VIII PENUTUP

6


Foreword from Mayor of Manado City Chapter I INTRODUCTION Chapter II GENERAL DESCRIPTION 2.1. Situation and Width of Region 2.2. Geographical Situation and Climate 2.3. Demography 2.4. Population 2.5. Government

Chapter III VISION, MISSION, GOAL AND TARGETS Chapter IV MACRO ECONOMY OF MANADO CITY 4.1. Economy Description 4.2. Regional Macro Economy

Chapter V THE POTENTIAL OF MANADO CITY 5.1. Trade and Services 5.2. Tourism 5.3. Agriculture 5.4. Infrastructure and Facilities of Transportation 5.5. Electricity, Water and Telecommunication 5.6. Financial Institution

Chapter VI INVESTMENT OPPORTUNITIES IN MANADO CITY 6.1. Infrastructure and Transportation 6.2. Tourism 6.3. Trade and Service 6.4. Housing

Chapter VII TREATMENT FOR INVESTOR 7.1. Basic Regulation 7.2. Entrance and Investment Permit 7.3. Cost for Business 7.4. Taxing 7.5 Environmental Based Investment 7.6. Integrated Permit Services

Chapter VIII CLOSING

7


Sambutan Wali Kota Manado G.S. Vicky Lumentut

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut gembira dengan diterbitkannya buku ”Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado”. Ucapan rasa syukur ini mudah-mudahan dapat dirasakan pula oleh masyarakat Kota Manado. Buku ” Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado” ini merupakan salah satu bentuk upaya publikasi dan promosi mengenai potensi, peluang investasi dan pembangunan di Kota Manado. Publikasi buku ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi stakeholders pembangunan Kota Manado. Saya menyakini bahwa buku ini juga akan memiliki makna tersendiri dalam rangka menambah wawasan bagi masyarakat Kota Manado khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dan kami menyadari bahwa Penerbitan buku ini masih jauh dari sempurna, masukan dalam bentuk apapun untuk langkah perbaikan publikasi semacam ini dimasa mendatang akan kami hargai sebesar-besarnya. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan dan penerbitan buku “Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado”. Manado, Januari 2012 Wali Kota Manado

G.S. Vicky Lumentut


Foreword from Major of Manado City G.S. Vicky Lumentut

With gratitude to God Almighty, I warmly welcome the publication of the book “Potential and Investment Opportunities of Manado City”. This gratitude was hopefully be shared by the people of Manado. The book “Potential and Investment Opportunities Manado City” This is one form of publicity and promotion efforts on potential, investment opportunities and development in the city of Manado. The publication is expected to provide information to stakeholders of development Manado City. I believe that this book will also have its own meaning in order to broaden the horizon for the city of Manado in particular and for the common reader. And we realized that the publication of this book is far from perfect, the input in any form for publication of this kind of corrective measures in the future we would appreciate as much as possible. Finally, we thank all those who helped and participated in the preparation and publication of the book “Potential and Investment Opportunities of Manado City”. Manado, January 2012 Major of Manado City

G.S. Vicky Lumentut


10


11


Bab I

Pendahuluan Chapter I

Introduction

LATAR BELAKANG

BACKGROUND

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintahan Daerah dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah, dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

In the framework of local government administration in accordance with the mandate of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, the Regional Government to regulate and manage their own affairs according to the principles of autonomy and assistance task, aimed to accelerate the realization of well-being of society through the improvement, service, empowerment, and participation community, as well as increased competitiveness of the regions with the principles of democracy, equity, justice, privilege and specificity of a region, the system of the Republic of Indonesia.

Manado sebagai kota yang sedang berkembang dengan dinamika pembangunan yang dinamis terus berpacu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana Pembangunan kota Manado diarahkan untuk memantapkan fungsi dan perannya sebagai Service City dengan Prime mover wisatanya yang ditunjang oleh keberadaannya sebagai pusat Pemerintahan, Pusat Perdagangan, Pusat Pendidikan dan Pusat Pelayanan dengan potensi wilayah yang menunjang kepariwisataan.

Manado as a developing city with a dynamic development that keeps pace dynamically to improve the welfare of the community, Which development of Manado city is directed to establish the function and roles as service city with tour prime mover which is supported by its existence as a center of government, trade centers, educational, and service center with the potential areas that support the tourism.

Arahan kebijakan pengembangan kota kedepan tertuju pada kemampuan daerah dalam memberikan respon untuk memanfaatkan kesempatan otonomi yang terbuka karena adanya keunggulan komparatif daerah berupa posisi geografis kota yang strategis, disamping itu kebijakan

The future direction of city development policies focused on regional capabilities in responding to capitalize on opportunities that are open autonomy because of the region’s comparative advantage in the form of strategic geographic position of the city, besides that the policy also

12


juga diarahkan pada penguatan kompetitif kota dengan memperhitungkan tantangan perkembangan daerah.

aimed at strengthening the competitive city, taking into account the challenges of regional development.

Inilah yang mendasari perlu adanya informasi tentang keberadaan Kota Manado yang dapat menginformasikan potensi yang dimiliki oleh daerah yang pada hakekatnya memberi peluang untuk berinvestasi demi kemajuan daerah, itulah sebabnya pada kesempatan ini disusun buku potensi dan peluang investasi Kota Manado.

This is what underlies the need for information about the existence of Manado city which can inform potential possessed by the region which in essence gives the opportunity to invest for the progress of regional, that’s why on this occasion arranged “Potential and Investment Oppotunities of Manado City� book.

Penyusunan potensi dan peluang investasi ini akan terperinci memberi gambaran / data kondisi daerah baik ekonomi, sosial dan budaya serta regulasi yang ada yang memungkinkan investor-investor dapat membaca peluang usaha yang dapat dilakukan di Kota Manado.

This book gives a detailed description/condition data both regional economic, social and cultural as well as the existing regulations which allows investors to read the bussines opportunities that can be done in the city of Manado.

13


14


ASEAN Tourism for A Global Community of Nations

15


Bab II

Gambaran umum Chapter II General Introduction

2.1. Letak dan Luas Wilayah

2.1. Situation and Width of Region

Kota Manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis terletak di antara 10 30' - 10 40' Lintang Utara (LU) dan 1240 40' 00" - 1260 50' Bujur Timur (BT), dan secara administratif batas-batasnya sebagai berikut:

Manado is situated in northern tip of Sulawesi Island and is the biggest city in North Sulawesi. It is the capital city of North Sulawesi Province. Geographically Manado is in range of between 10 30’ - 10 40’ North Latitude (NL) and 1240 40’ 00” - 1260 50’ East Longitude (EL). Administratively, the boundaries of this city are:

a. Sebelah Utara dengan Kec. Wori (Kab. Minahasa Utara) dan Teluk Manado b. Sebelah Timur dengan Kec. Dimembe (Kab. Minahasa Utara) dan Kec. Tombulu (Kab. Minahasa) c. Sebelah Selatan dengan Kec. Pineleng (Kab. Minahasa) d. Sebelah Barat dengan Teluk Manado (Laut Sulawesi)

a. Northern area borders on Sub District of Wori (District of Minahasa Utara) and Manado Bay. b. Eastern area borders on Sub District of Dimembe (District of Minahasa Utara) and Sub District of Tombulu (District of Minahasa). c. Southern area borders on Sub District of Pineleng (District of Minahasa). d. Western area borders on Manado Bay (Sulawesi Sea).

Wilayah Kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 15.726 ha. Wilayah kepulauan meliputi Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua dan Pulau Siladen.

The region of Manado City is consisted by land and islands area with total 15.726 ha. The islands areas are Bunaken Island, Manado Tua Island and Siladen Island.

16


Tabel Luas Wilayah Kota Manado menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan/ Tabel Manado City According to Land and Islands Area

Luas / Width (Ha)

Panjang Garis Pantai Length Of Coastline (M)

1.056,02

12.280

Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua Kec. Bunaken

Bunaken

811,21

17.570

Bunaken dan Alung Banua Kec. Bunaken

Siladen

27,95

2.240

Bunaken Kec. Bunaken

Nama Pulau/ Name of Island Manado Tua

Wilayah Kelurahan/Kecamatan/ Area Of Village/Sub District

Sumber: Manado Dalam Angka Tahun 2010/Source : Manado in Figure 2010

Secara Administratif Kota Manado terbagi atas 9 wilayah kecamatan dan 87 kelurahan sebagai hasil pemekaran yang dilakukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Kota Manado dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan, sebagaimana ditunjukan pada tabel dibawah ini:

Administratively, Manado City is divided into 9 areas of Sub District and 87 Administrative Villages as resulted by the process of division as accordance with Local Law Number 4 Year of 2000 on The Status Change of Village to be Administrative Village and Local Law Number 5 Year of 2000 on The Division of Sub District and Administrative Villages as shown by tabel below:

Luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Mapanget dengan luas 5.820,95 Ha dan terkecil adalah Kecamatan Sario dengan luas 193,25 Ha.

The biggest area is Sub District of Mapanget with total width is 5.820,95 Ha and the smallest area is Sub District of Sario with total width is 193,25 Ha.

17


Tabel Luas Wilayah Kota Manado Menurut Kecamatan/ The Width of Manado City According to Sub District Area Kecamatan/ Sub District

Luas/Width (Ha)

%

Jumlah Kelurahan / Number of Adm. Village

1.720,75

10,94

9

Sario

193,25

1,23

7

Wanea

785,25

4,99

9

Wenang

336,95

2,14

12

Tikala

1.511,80

9,61

12

Mapanget

5.820,95

37,02

11

Singkil

467,75

2,98

9

Tuminting

431,00

2,74

10

Bunaken

4.458,30

28,35

8

15.726,00

100

87

Malalayang

JUMLAH / Total

Sumber: Manado Dalam Angka Tahun 2010 / Source : Manado in Figure 2010

2.2. Kondisi Geografis dan Iklim

2.2. Geographical Situation and Climate

2.2.1. Topografi

2.2.1. Topografi

Secara umum kondisi morfologis Kota Manado terbentuk karena kharakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia pada umumnya. Kota ini memiliki bentang alam dengan unsur trimatra yaitu pantai, daratan dan perbukitan, yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil (< 1 km) diantara ketiga matra tersebut.

Generally, the morphology of Manado City is shaped by the characteristic of the nature of the city itself which is unique and different from other cities in Indonesia. This city has topography with 3 dimensions which are coastal, land and hilly that laid with relatively small distance one to another (less than 1 km).

Tabel Topografi Kota Manado Tahun 2009/ The Toppography of Manado, 2009 Keadaan Tanah/ Situation of Soil

Kemiringan/Slope (%)

Luas / Widht (Ha)

%

Dataran Landai/ Slope Slightly

0–8

6.315,31

40,16

Berombak/ Undulating

8 – 15

5.967,69

37,95

Berombak Berbukit/ Undulating-Hilly

15 – 40

1.554

9,88

> 40

1.889

12,01

15.726,00

100

Bergunung/ Mountainous Jumlah/Total

Sumber: Manado Dalam Angka Tahun 2010 / Source : Manado in Figure 2010

18


Kondisi topografi dan geomorfologinya merupakan bagian dari gugusan pegunungan, perbukitan, lembah dan sungai yang berada di daratan Minahasa. Bagian utara bermorfologi berbukit sampai bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Tumpa, 610 m . Di bagian timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah kota, morfologi semakin landai dan rata. Pada bagian selatan, punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Topografi Kota Manado bervariasi antara 0 % hingga lebih dari 40 % yang secara keseluruhan 92,15% terletak pada ketinggian 0-240 m dpl.

The topography and geomorphology of Manado City are part of bunch mountains range, range of hills, valleys and rivers. The morphology of Northern part is hilly and mountainous with the highest peak is Tumpa Mountain, 610 m. Eastern part mostly undulating, slope slightly and steep, nearby center part of the city, the morphology is getting slope slightly and even flat. On the southern part, back part of hillside is getting wider and spread longer. Topography of Manado City is various between 0% up to 40% which is the total 92.15% situated on 0-240 m above sea level.

Tabel Ketinggian Kota Manado Di Atas Permukaan Laut Ketinggian/Height

Kota Manado/Manado City Ha

%

0 – 240

14.494,50

92,15

240 - 560

1.158,50

7,37

76,00

0,48

> 1000

-

-

Jumlah

15.726,00

100

560 – 1000

Sumber: Manado Dalam Angka Tahun 2010 / Source : Manado in Figure 2010

Kondisi topografi dan morfologi seperti itu menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi fisik ini menyebabkan Pemerintah Kota menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya. Adanya kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun 1995, menjadikan wilayah daratan bertambah kurang lebih 67 hektar dari luas yang ada yaitu 15.726 Ha.

These kind of topography and morphology condition cause the growth and development of the city stretched starting from northern coastal area to southern coastal area that finally shaped city growth pattern papaya’s leaf alike. Residences growths unbalance on entire part of the city, but assemblage lengthy on the area that has slope slightly topography which is penetrate between mountainous area with steep hillsides. These physics limitation is the cause why the Government of the City followed city development policy by reclamation the beach to support city development and its activity. The existence of beach reclamation that started on 1995 turns out the land area increase more or less 67 ha from the existing width which is 15,726 ha.

Kota Manado memiliki dua Gunung, keduanya terletak di Kecamatan Bunaken. Gunung tertinggi adalah Manado Tua dengan ketinggian sekitar 655 meter dan Gunung Tumpa dengan ketinggian sekitar 610 meter.

Manado City has two mountains. They both are situated in Sub District of Bunaken. The highest one is Mount of Manado Tua with elevation 655 m and another is Mount of Tumpa with elevation 610 m above of sea level.

19


2.2.2. Geologi

2.2.2. Geology

Kota Manado mempunyai 3 wilayah pulau yang berpenghuni, yaitu Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen dimana garis pantai Kota Manado sepanjang 57,09 km terdiri dari garis pantai di Wilayah Daratan 25 km dan 32,090 km garis pantai di Pulau Bunaken, Manado Tua, dan Siladen. Adapun luas dan panjang garis pantai dari masing-masing pulau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Manado City has three dwelled-island which are Manado Tua Island, Bunaken Island and Siladen Island meanwhile the length of coastal line of Manado City is 57,09 km comprised by the coastal line in mainland area is 25 km and the coastal line in islands of Bunaken, Manado Tua, dan Siladen is 32,090 km. The width and length of coastal line from every island can be seen in table below:

Tabel. Nama Pulau, Luas, dan Panjang Garis Pantai/ Tabel The Name of Island, Width and Length of Coastal Line Pulau / Island

Luas/Width (Ha)

Panjang Garis Pantai/ Length of coastal line ( (M)

1.056,02

12,280

Bunaken

811,21

17,570

Siladen

27,95

2,240

Manado Tua

Sumber: Manado Dalam Angka Tahun 2010 / Source : Manado in Figure 2010

Pulau Manado Tua Memiliki Luas Wilayah terbesar yaitu 1.056,02 ha dengan panjang garis pantai 12,280 km, Pulau Bunaken 811,21 ha dan memiliki garis pantai terpanjang yaitu 17,079 km serta Pulau Siladen dengan luas wilayah terkecil 49,48 ha dan garis pantai 2,928 km.

Manado Tua Island has the biggest area which is 1.056,02 ha with length of coastal line is 12,280 km, while Bunaken Island has 811,21 ha with coastal line as long as 17,079 km, and Siladen Island is the smallest area which is 49,48 ha with length of coastal line 2,928 km.

Wilayah Perairan Teluk Manado memiliki bathimetri yang bervariasi dari landai sampai drop-off, dengan kedalaman 2-5 meter di pesisir pantai sampai 1000 m pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Sedangkan di Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken dropoff ini mencapai ratusan meter dan merupakan komunitas terumbu karang dengan ekosistim underwater yang spesial dan eksotis.

The sea of Manado Bay has various bathymetries from slope slightly to drop-off with 2-5 m depth in seashore and 1,000 m in boundary meetings of coastal line of continental bottom slopes. The drop-off area in Bunaken National Park is reaching hundreds meter and is a community of coral reefs with special and exotic underwater ecosystem.

Sedangkan Geomorfologi Kota Manado merupakan bagian dari gugusan pegunungan,perbukitan, lembah dan sungai yang berada di tanah Minahasa. Manado bagian Utara bermorfologi berbukit sampai bergunung, bagian timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah Kota Manado morfologinya semakin landai dan rata. Bagian selatan punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Bagian kepulauan terdapat Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen. Morfologi Pulau Manado Tua adalah gunung berapi muda dengan ketinggian lebih dari 750 meter, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen bergelombang dengan ketinggian 200 meter.

While the geomorphology of Manado City is the part of bunch of mountains, range of hills, valleys and rivers that stretched from Minahasa, the northern part of Manado has morphology from hilly to mountain, in eastern area has generally undulating morphology from slope slightly to declivity, while in the middle part of Manado City the morphology is slope slightly and flat. In southern part the hilly area is going wider and spread longer. In islands part there are Manado Tua Island, Bunaken Island and Siladen Island. The morphology of Manado Tua Island is volcano with elevation more than 750 m, while Siladen Island and Bunaken Island have undulating morphology with level of elevation 200 m above of sea level.

20


2.2.3. Klimatologi

2.2.3. Climatology

Menurut Koppen, tipe iklim, Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika). Pada musim penghujan jumlah hujan cukup besar, sehingga meskipun ada musim kering (kemarau) yang pendek sub soil tidak mengalami kekeringan. Berdasarkan tipe hujan menurut Schmidt dan Ferguson, Kota Manado termasuk tipe hujan golongan A (sangat basah).

As by Koppen, climate type of Manado City is categorized as Am sub type climate (tropical rain). In rainy season quantity of rainfall is big enough, eventhough there is short dry season sub soil will not get drought. Based on prepciptation types, as stated by Schmidt dan Ferguson, Manado City is classified as category type A (extremely wet).

Curah hujan rata-rata tahunan 3.187 mm, sedangkan temperatur udara rata-rata tahunan 25 – 27 celcius. Kecepatan rata-rata bulanan 20 MJ/m/hari. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli s/d September, sedangkan musim hujan pada bulan Oktober s/d Juni. Tapi kadang-kadang terjadi perubahanperubahan musim, seperti pada tahuntahun kering dan ini sesuai dengan sifat hujan didaerah dekat khatulistiwa, yaitu hampir tidak ada perbedaan yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan.

The average of annual rainfall is 3.187 mm, while the average of annual air temperature is 25-27 Celcius degree. The monthly average of velocity is 20 MJ/m/day. Dry season mostly take place on July to September while wet season come to pass on October to June. However sometimes vary season can be happened, for instance on dry times, as in line with the characteristic of precipitation in the area of equator, it is hard to find the different between dry season and rainy season.

Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika). Jumlah hujan dalam musim hujan sangat besar, sehingga meskipun ada musim kemarau yang pendek, sub-soil tidak mengalami kekeringan. Kota Manado termasuk wilayah dengan tipe hujan golongan sangat basah, rata-rata 3.187mm/tahun dengan kelembaban udara relatif tinggi, pada tahun 2006 rata-rata berkisar antara 75% pada bulan Juni sampai 92% pada bulan Desember. Suhu udara pada siang hari ratarata 29,40 – 32,20 C dan pada malam hari rata-rata 21,60 – 23,20 C. Suhu udara maksimum pada bulan September (32,20 C) dan suhu udara minimum pada SeptemberOktober (21,60 C). Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 75% pada bulan Juni sampai 92% pada bulan Desember. Kecepatan angin rata-rata bulanan 2,26 knot dan radiasi matahari rata-rata bulanan 20.0 MJ/m/hari. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli sampai dengan bulan September, dan untuk musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Juni

Manado City is categorized as Am sub type climate (tropical rain). In rainy season quantity of rainfall quite big enough, eventhough there is short dry season sub soil would not get drought. The precipitation in Manado City is classified as category type A (extremely wet), in wich average rainfall is 3.187mm/year with humidity is relatively quite high in 2006 around 75% on June and 92% on December. Air temperature at daytime is around 29,40 – 32,20 C and at the night is around 21,60 – 23,20 C. The humidity is quite high, about 75% on June and 92% through out December. Monthly average of wind velocity is 2,26 knot and monthly average of sunbeam radiation is 20.0 MJ/m/ day. Dry season mostly take place on July-September while wet season come to pass on October to June

21


2.3. Demografi

2.3. Demography

Kota Manado adalah kota yang sedang tumbuh dan berkembang, selain sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara adalah daerah urban terbesar di Kawasan Timur Indonesia belahan utara. Berdasarkan data jumlah penduduk kota Manado, pada tahun 1961 berjumlah 129.248 jiwa, pada tahun 2000 berjumlah 372.887 jiwa, terus meningkat sampai pada tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk menjadi 410.481 jiwa

Manado City is growing and developing, as the capital of North Sulawesi Province this city is the biggest urban destination in northern part of East Indonesia region. Based on the number of population, Manado has 129.248 people in 1961, increase to 372,887 people in 2000 and continue increased to 410.481 people in 2010 as referred to the result of the Census of Population.

Pertambahan penduduk yang cukup pesat terjadi pada periode sebelum 1990. Namun sesudah itu relative melambat. Hal ini diakibatkan antara lain karena migrasi (masuknya penduduk dari daerah lain) yang mengalami penurunan dan berkembangnya kawasan hinterland dalam bentuk tumbuhnya perumahan/permukiman di wilayah Minahasa disekitar Kota Manado.

The rate of population growth increase significantly at period before 1990. Then it is going slow relatively after that time. This is caused by the decreasing of migration (the moving of population from outside to Manado) and the development of hinterland region by the increasing the number of real estate/residence in Minahasa region which are surrounding Manado City.

22


Tabel Pertumbuhan Penduduk Kota Manado Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2006 s/d 2010 The population growth of Manado City As Per the Census of Population in 2006 to 2010 Sensus Tahun/ Year of Census

Laki-laki/ Male

Perempuan/ Female

2006

191,409

204,918

2007

202,284

196,401

2008

201,301

203,156

404.457

2.88

2009

201,175

205,530

406.705

1.11

SP 2010

206.292

204.189

Jumlah/ Total

Pertumbuhan/Tahun / Growth rate per year (%)

396.327

(1.10)

398.685

1.19

410.481

(0.06)

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011 / Source: Statistical Board of Manado City, 2011

Tabel Jumlah Penduduk Kota Manado menurut Kecamatan Tahun 2010 The Number of population in Manado City According to Sub District basis 2010 Kecamatan/ Sub District

Kelurahan/ Adm. Village

Rumah Tangga/ House Hold

Malalayang

9

19.895

54.959

3,23

Sario

7

8.082

23.198

3,13

Wanea

9

16.225

56.962

3,66

Wenang

12

10.429

32.796

3,37

Tikala

12

18.681

69.734

3,88

Mapanget

11

14.663

53.194

3,84

Singkil

9

12.746

46.721

3,88

Tuminting

10

13.754

52.089

4,02

Bunaken

8

5.690

20.828

3,87

87

120.166

410.481

3,66

Jumlah/ Total

Penduduk/ Population

Penduduk per Rumah Tangga/ People per House Hold

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

23


2.4. Pemerintahan

2.4. Government

Kota Manado sebagai daerah otonom memiliki perangkat pemerintahan yang terdiri dari DPRD kota manado yang menjalankan fungsi legislatif dan Pemerintah kota sebagai lembaga eksekutif yang dipimpin oleh Walikota

As an autonomy region, Manado City has a set of government that comprised by local parliament (The Assembly of People Representative of Manado City) which is running the legislative function and the City Government as executive institution which is lead by Mayor.

Dalam perkembangannya, Kota Manado telah mengalami dua fase perkembangan Kota, yaitu fase sebelum perluasan memiliki luas wilayah 2.359 Ha yang terdiri dari 3 Kecamatan dengan 46 Kelurahan dan fase kedua setelah ada perluasan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1988 dimana luasnya menjadi 15.726 Ha yang terdiri dari 5 kecamatan dengan 46 kelurahan dan 22 desa.

Through its development, the Manado City had two phases of development which are the firstly before having extended area as big as 2,359 ha that just comprised by 3 Sub Districts and 46 Administrative Villages and secondly after the extending as regulated by Government Regulation Number 22 Year 1988 in which the area increased into 15,726 ha by having 5 Sub Districts with 46 Administrative Village and 22 Village.

24


Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sekaligus peningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Manado melalui Peraturan Daerah Nomor 4 dan 5 Tahun 2000 telah melakukan perubahan status Desa menjadi Kelurahan dan pemekaran wilayah, yaitu dari 5 kecamatan menjadi 9 Kecamatan dan dari 68 Kelurahan/ Desa menjadi 87 Kelurahan. Nama kecamatan dan jumlah kelurahan sebagai berikut:

In term of the implementation of regional autonomy and at the same time to increase the services to the people, the Government of Manado City through Local Rule Number 4 and 5 Year 2000 has changed the status of Village into Administrative Village and had divided the region from 5 Sub Districts into 9 Sub Districts. The number of Administrative Village then added from 68 Village/Administratove Village into 87 Administrative Village. The names of Sub Districts and Villages are as below:

Kecamatan Bunaken Kecamatan Tuminting Kecamatan Singkil Kecamatan Tikala Kecamatan Wenang Kecamatan Wanea Kecamatan Sario Kecamatan Mapanget Kecamatan Malalayang

Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of Sub District of

: 8 Kelurahan : 10 Kelurahan : 9 Kelurahan : 12 Kelurahan : 12 Kelurahan : 9 Kelurahan : 7 Kelurahan : 11 Kelurahan : 9 Kelurahan

Bunaken Tuminting Singkil Tikala Wenang Wanea Sario Mapanget Malalayang

: 8 Adm. Village : 10 Adm. Village : 9 Adm. Village : 12 Adm. Village : 12 Adm. Village : 9 Adm. Village : 7 Adm. Village : 11 Adm. Village : 9 Adm. Village

25




Bab III

Visi, Misi, Tujuan & Sasaran Chapter III Vision, Mission, Goal &Targets

3.1. Visi

3.1. Vision

Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Manado 2011-2015 adalah : Visi Manado 2015 :“ Manado Kota Model Ekowisata” (Manado Model City for Ecotourism) dengan singkatan MKME T atau MMCE G

The vision of midterm regional development of Manado City in 2011-2015 is: Vision of Manado 2015: “Manado Kota Model Ekowisata” (Manado Model City for Ecotourism) dengan singkatan MKME T atau MMCE G

Visi Pembangunan Daerah Kota Manado ini diharapkan akan mewujudkan harapan dan amanat masyarakat Kota Manado dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, serta selaras dengan RPJM Nasional 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Utara 2010-2015 serta RPJPD Kota Manado 2005-2025. Visi pembangunan Daerah Kota Manado tersebut merupakan pencapaian satu tahapan dalam mewujudkan visi Jangka Panjang Kota Manado yaitu Manado Pariwisata Dunia.

The vision of regional development of Manado City is expected can bring the Manado people’s expectation and mandate in reality by keep referring to the achievement of national goal of development as mandated in the Preamble of 1945 Constitution and be synchronized with National Mid Term Development Plan 2010-2014, North Sulawesi Mid Term Development Plan 2010-2015 and Long Term Development Plan of Manado City 2005-2025. The vision on development of Manado City is one phase of achievement to bring long term vision of Manado City which is “Manado is World Class Tourism City”.

Secara konseptual ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upayaupaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Dari segi pengelolaanya, ekowisata dapat didifinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung

Conceptually, ecotourism can be defined as a concept of sustainable tourism development that aimed to support the efforts for environment conservation (natural and cultural) and increase the participation of community in managing tourism so that bring economical benefit to local community. From the side of managing the tourism, ecotourism can be defines as the management of responsible tourism activity in natural locations or in artificial destinations that created considering the natural principles and economically sustainable that support to natural conservancies (natural and cultural) and able to increase the prosperity of local

28


upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatnkan kesejahtraan masyarakat setempat. Sementara itu dari segi perjalanannya dapat didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ketempattempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat�

people. Meanwhile from the traveling side, it can be defined as “responsible traveling to the natural destinations by conserving the natural and increase the prosperity of local people.�

Dari definisi diatas, dapat dipahami bahwa ekowisata adalah ecological tourism, yaitu suatu model pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara kaidah alam untuk menikmati dan menghargai alam (dan segala bentuk budaya yang menyertainya) yang mendukung konservasi, melibatkan unsur pendidikan dan pemahaman, memiliki dampak yang rendah dan keterlibatan aktif sosio ekonomi masyarakat setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan potensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Dengan kata lain ekowisata adalah kegiatan wisata alam.

By the definitions above we can understand that ecotourism is an ecological tourism, which is a mode of tourism responsible development in natural areas or artificial area that managed by using natural principles/norm to be explored as well as respected toward natural (including various form of culture) that support to conservation, involving educating and understanding, having low impact to the environment and encourage the involvement of local socio-economy community. Ecotourism is the effort to maximize the natural and cultural resources to be explored as sustainable source of revenue. In other words ecotourism is natural tourism activity.

Hal ini dimaksudkan kegiatan ekowisata dengan kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat ditimbulkan oleh:

Whose previous descriptions about ecotourism that have concern, responsibility, and commitment to natural conservancies and increasing of community prosperity is raised by:

1. Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploitatif terhadap sumber daya alam. 2. Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.

1. The worries that environment will be damaged as resulted by exploitative development toward natural resources. 2. Assumption that tourism needs good and health environment.

29


3. Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat. 4. Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi (‘economical benefit’) dari lingkungan yang lestari. 5. Kehadiran wisatawan ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluang bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil maupun intelektual.

3. The natural conservancies will not able to be done without an active participation of community. 4. The local community participation will be resulted by the existence of economical benefits that received by community in conserved-environment of ecotourism. 5. The visitation of tourist to various nature destinations will give opportunity to local people to have additional revenue by being the tourist guide and porter and operating home stay, ecolodge, kiosk, and various ecotourism related-businesses, by all those things will increase the prosperity of them as well as having improvement of local population quality life in material, spiritual, cultural and intellectual.

Dalam perspektif pembangunan daerah kota Manado jangka panjang, penetapan visi Manado Kota Model Ekowisata adalah satu dari 5 (lima) tahapan pembangunan daerah yang disepakati melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado 2005-2025. Jika tahap pertama yaitu periode 2005-2010 dengan visi Manado Kota Pariwisata Dunia, ditujukan pada upaya memperkenalkan dan menjadikan Manado sebagai salah satu destinasi wisata dunia di Indonesia, maka pada tahapan kedua yaitu periode 2010-2015 visi kota Manado diarahkan untuk memperkuat citra kota Manado sebagai kota wisata dunia dengan focus pada meningkatkan primadona pariwisata kota Manado yaitu Taman Nasional Bunaken yang dikelola melalui prinsipprinsip ekowisata.

In perspective of long-term regional development of Manado City, the establishment of the vision Manado Model City for Ecotourism is one of 5 (five) phases in regional development as agreed in document of Long-term Regional Development Plan of Manado City 2005-2025. If the first phase as for period of 2005-2010 have vision of Manado Model City for Ecotourism to introduce and to make Manado as one of world class tourism destination in Indonesia, then for the second phase in period of 2010-2015 this Manado vision is directed to strengthen the image of Manado as world class tourism city by focusing to increase Bunaken National Park as tourism primadona destination which is that managed through the principles of ecotourism.

30


Oleh karena ekowisata lebih diarahkan pada kawasan Taman Nasional dalam hal ini Taman Nasional Bunaken, maka berkembangnya berbagai kegiatan perkotaan lainnya termasuk mass-tourism,MICE-tourism maupun perdagangan dan jasa tetap akan dikembangkan.

For ecotourism is focused to Bunaken National Park then the development of city activities including masstourism, MICE-tourism and even trading and servicing will continually develop.

3.2. Misi

3.2. Mision

“Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan.”

“To make Manado a city of happiness”

Misi yang merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan. Secara substansial misi pembangunan jangka menengah tahun 20112015 ini merupakan kelanjutan dari misi pembangunan jangka menengah sebelumnya yaitu Manado kota yang menyenangkan dimana setiap orang dapat mewujudkan potensi dan impiannya.

This mission is the commitment to execute main agendas and the factor that influence to make the vision real. Essentially, the mission of mid-term development for 2011-2015 which is “to make Manado a city of happiness” is continual mission with previous mid-term development mission. By this mission every people is expected able to reveal their potential and make their dream come true.

Yang dimaksud dengan kota yang menyenangkan adalah tempat dimana orang bermukim ataupun orang tinggal dalam situasi kondisi dimana lingkungan fisiknya asri, hijau dan bersih sementara masyarakatnya hidup dengan berbagai aktivitasnya dalam suasana rukun dan damai, tentram, aman sejahtera lahir bathin serta memiliki pemerintahan yang responsive, akuntabel.

The term of city of happiness means that city is place in where people reside and stay in environment that has physically looks harmonious, green and clean. The community is living and doing their activities in peace and harmony, serenity, secure and prosperous, and the government is able to have responsiveness and accountability.

3.3. Tujuan Dan Sasaran

3.3. Goal and Targets

Untuk menjabarkan misi agar jelas wujudnya dalam masa lima tahun kedepan ditetapkan tujuan (grand strategy, goals) pembangunan daerah kota Manado ssebagai berikut : 1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai 2. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman. 3. Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia 4. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan 5. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.

To derive mission into more tangible within next five years then grand strategy/goals of regional development of Manado City is determined below: 1. To achieve the qualified, harmonious and peaceful living of community 2. To create pleasant city environment 3. To generate identity and image as the City of World Class Model of Ecotourism 4. To increase the role of Manado in regional economical development 5. To implement good and clean governance

Kelima grand strategies (tujuan/goals) tersebut diatas merupakan kristalisasi dari apa yang ingin diwujudkan masyarakat kota Manado, yang juga ingin dicapai melalui visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Manado untuk periode 2010-2015.

Those five grand strategies above are crystallized by what are expected from the people of Manado City as well as expected by the Mayor and Vice Mayor of Manado City as defined as vision and mission for period of 2010-2015.

31


Adapun sasaran-sasaran yang ingin dicapai menurut tujuannya adalah sebagai berikut :

The targets expected for achieving the goals/grand strategy are as follow:

I. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai

I. To achieve the qualified, harmonious and peacefully living of community

1. Terpeliharanya hubungan harmonis antar agama dan antar umat beragama dan pemerintah 2. Pelayanan kesehatan yang berkualitas mampu menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat setiap saat. 3. Pendidikan yang Berkualitas mampu menjamin pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan unggulan Iptek dan Bahasa Internasional. 4. Pemuda Manado meraih prestasi regional, nasional dan internasional di bidang olahraga, sosial budaya dan iptek. 5. Masyarakat usia produktif menjadi tenaga kerja produktif yang mampu memajukan potensi daerahnya. 6. Keluarga menerapkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

1. The maintaining of intra and inter religion relationship including relationship with government 2. Qualified health services are able to reach and be reached by all kind of communities. 3. Qualified education is able to ensure the education for all kind of communities by having ability to use science, technology and international language. 4. Young people of Manado can have tangible achievement in regional, national and international level in area of sport, socio-cultural, science and technology. 5. The productive group of people able to be the productive labor that increase the potential of regional. 6. Families practice a norm of small size, happiness and prosperous.

II. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman.

II. To create pleasant city environment

1. Lingkungan perkotaan dan pemukiman memiliki infrastruktur yang memenuhi standar. 2. Seluruh wilayah dapat diakses sarana transportasi yang terintegrasi, lancar, aman dan nyaman. 3. Kawasan boulevar dan DAS Tondano menjadi waterfront city dengan infrastruktur dan fasilitas yang bertaraf internasional. 4. Seluruh pembangunan sesuai tata ruang wilayah serta bebas pencemaran dan pengrusakan lingkungan.

1. City environment and residence fulfill the requiredstandard. 2. All city areas are accessible by integrated, swift, safety and pleasant infrastructure of transportation. 3. The area of boulevard and Tondano River catchment area will be the waterfront city with infrastructure and faculty in international level. 4. All the development activities are in line with city lay out plan and free from pollution and environmental destruction.

III.Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia

III.To generate identity and image of the City as World Class Model for Ecotourism

1. Manado menjadi model ekowisata bahari dan tujuan ekowisata dunia. 2. Manado menjadi pusat penelitian dan pengembangan ecowisata internasional.

1. Manado will be model for marine ecotourism and worldclass destination of ecotourism 2. Manado will be the center of international research and development on ecotourism.

32


IV. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan

IV . To increase the role of Manado in regional economical development

1. Manado menjadi salah satu tujuan investasi dan pusat perdagangan terbesar di kawasan timur Indonesia. 2. Seluruh wilayah memiliki pasar yang mampu menjamin ketersediaan bahan pokok dan .sarana produksi dengan harga terjangkau. 3. Setiap kelurahan memiliki kelompok usaha yang mandiri dan produk unggulan. 4. Setiap produk unggulan menerapkan teknologi pengolahan dan kemasan yang unggul dengan mutu terjamin.

1. Manado will be one of destination for investment and biggest center of trading in East Indonesia region. 2. All regions have market that able to provide the availability of primary commodity with production facilities at affordable prices. 3. Every village has an independent business group and the competitive product. 4. Every product will use superior processing and packaging technologies with quality assured.

V. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

V. To Apply Clean and Good Governance

1. Manajemen pemerintahan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) dilaksanakan secara terintegrasi dan tepat waktu dengan basis data yang terkini dan akurat. 2. Setiap SKPD memiliki aparatur yang kompeten sesuai kebutuhan dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel. 3. Pelayanan publik menerapkan pelayanan prima dan sistem informasi terintegrasi yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. 4. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan serta taat hukum dalam melaksanakan kegiatannya secara tertib, aman dan harmonis.

1. The government management (planning, execution, controlling and reporting) is conducted is implemented in an integrated and timely manner based on current and accurate data. 2. Each SKPD have competent staff, as needed and achieve their performance target through accountable administration. 3. The public service apply excellent service and integrated information system that may be available for the entire community 4. People participate actively in the development and has respectful of the law by their activities in an orderly, safe and harmonious.

33




Bab IV

Makro Ekonomi Kota Manado Chapter IV Macro Economy Of Manado City

4.1. Gambaran Perekonomian

4.1. Economy Description

Perkembangan perekonomian Kota Manado tentu tidak terlepas dari Krisis ekonomi dan moneter yang dialami oleh bangsa Indonesia semenjak pertengahan 1997 telah membuat perekonomian nasional terpuruk. Tidak terkecuali Kota Manado tidak terlepas dari imbas krisis tersebut. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Baru pada tahun 2000 perekonomian Kota Manado mulai mengalami titik balik pertumbuhan setelah pada tahun 1998 mengalami pertumbuhan terendah. Pada awal tahun 2009, terjadi krisis perekonomian global. Hal ini sempat meresahkan banyak kalangan terutama para ekonom dan pengambil kebijakan daerah. Namun seiring membaiknya kondisi ekonomi makro regional ditandai dengan pulihnya kinerja ekspor dan investasi. Memberi dampak yang baik bagi Kota Manado dimana dapat dilihat pada perekonomian kota Manado pada tahun 2006-2010 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini diakibatkan tingginya aktifitas perekonomian selama 4 tahun terakhir di kota Manado termasuk pemilu, WOC dan Sail Bunaken. Mengingat kondisi global yang semakin kondusif serta badai krisis ekonomi yang sudah lewat walaupun belum sepenuhnya bebas dari krisis tetapi didukung dengan stabilitas keamanan daerah yang mantap sebenarnya ekonomi kota Manado sudah selayaknya untuk tumbuh lebih tinggi lagi.

The economic development of Manado City can not be separated from the monetary and economic crisis experienced by Indonesia since mid-1997 that cause national economy collapsed. Manado City was affected by the crisis. Economic growth and income per capita has declined dramatically compared to previous years. In 1998 experienced the lowest growth. Manado City’s economy began to experience a turning point year of 2000. In early 2009, there was another global economic crisis. This is very disturbing among many economists and regional policymakers. But with the improving of macro economic conditions happened as marked by recovery in exports and investment. It gave positive impact to Manado City in which the economy was on the high growth in 2006-2010. This is due to high economic activity during the last 4 years in the Manado City including events of election, World Ocean Conference and Sail Bunaken. Considering the global situation more propitious, although the crisis is not really yet free, Manado is appropriate to having much more growth as resulted by the solid stability on security things.

36


4.2 Ekonomi Makro Daerah

4.2 Regional Macro Economy

4.2.1 Pertumbuhan PDRB

4.2.1 Growth of GDP

Pertumbuhan ekonomi Kota Manado diwarnai dengan adanya transisi sektoral perekonomian. Sectorsektor andalan yakni sector perdagangan, restoran dan hotel, sektor jasa-jasa jauh mendominasi dibandingkan sectorsektor lain. Sektor tersebut bahkan menopang lebih dari separuh perekonomian Kota Manado. Tetapi sektor-sektor tertentu diluar kedua sektor tersebut ada kecenderungan meningkat perannya seperti sektor bangunan dan sector angkutan dan komunikasi. Dengan pertumbuhan yang cukup tinggi pula maka pada masa mendatang akan terus terjadi transisi ekonomi sektoral.

The economic growth of Manado City is characterized by the presence of transition sectors of economies. The leading sector is Sector of Trade, Restaurant and Hotel and Sector of Services which dominated more than other sectors. These sectors even shore up more than a half of the economic growth of Manado City. However, for some sectors outside of these two sectors, there is a tendency to increase its role such as Sector of Construction and Sector of Transportation and Communications. By high growth then in the future, in all ways sectoral economic transition will be continued.

Tabel Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Manado Tahun 2006 – 2010/ The Development of Macro Economy Indicator of Manado City 2006-2010 Indikator/Indicator Pertumbuhan Ekonomi/ Economic growth

Satuan/ Unit

2006

(%)

6,67

2007 6,80

2008

2009

2010

8,77

9,77

7.30 5.763.351,02

PDRB (AHK 2000)

(juta Rp)

4.212.250,54 4.498.771,86 4.893.355,49

5.371.420,93

PDRB (ADHB)

(juta Rp)

6.445.484.00 7.435.851,56 8.730.187,60

10.487.596,56 11.921.759,00

PDRB/kapita (ADHB)

(Rp)

15.131.424

Inflasi/inflation

(%)

Kemiskinan/Poverty Pengangguran/ Unemployment Pengangguran Terbuka/ Open Unemployment

17.186.018

19.941.333

20.945.118

29.043.388,12

5,09

10,13

9,71

2,31

6,28

(Jiwa)

28.100

23.000

28.500

27.017

26.592

(Jiwa)

41.160

40.360

31.046

23.622

25.841

(%)

20,46

19,53

14.97

12,54

14.22

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

37


Selama 10 tahun sejak tahun 1998 sampai dengan 2007 Kota Manado mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,66 %. Tahun 2001 hingga 2005 mengalami kecenderungan pertumbuhan di bawah 6 % dan terjadi peningkatan kembali pada tahun 2006 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,67 % dan tahun 2007 mencapai 6,80 %, tahun 2008 mencapai 8,77 % dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 9,77 %. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi mencapai 7.30%

During the 10 years from 1998 to 2007 the Manado City experienced an average economic growth of 5.66%. Years of 2001 to 2005 has a tendency of growth below 6% and increased again in 2006 with economic growth of 6.67% and in 2007 reached 6.80%, meanwhile in the year 2008 reached 8.77% and in 2009 it increased to 9, 77 %. In 2010 the economic growth reached 7.30%.

4.2.2. Struktur Perekonomian

4.2.2. Structure of Economy

Struktur perekonomian Kota Manado tahun 2010 didominasi oleh 4 (empat) sektor. kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB disumbangkan oleh sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel 27, 13 persen. Besarnya kontribusi sektor ini menguatkan tipikal kota Manado sebagai kota pusat pemerintahan sekaligus pusat perdagangan dan jasa sehingga. Sektor kedua terbesar adalah Sektor Jasa-jasa yang menyumbang sebesar 23,22 persen dari total PDRB Kota Manado. Sektor berikutnya adalah Sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 17, 11 persen dan ke empat Sektor bangunan 15,53 persen. Sedangkan Sektor yang mempunyai kontribusi paling kecil terhadap perekonomian Kota Manado adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian yang hanya menyumbang 0,07 persen dari total PDRB.

Economic structure in Manado City is dominated by four sectors. The largest contribution in the formation of GDP contributed by the sector is Sector of Trade, Restaurant and Hotel 27, 13 percent. The number of contribution strengthens the characteristic of Manado typically as city of government as well as central if trading and services. The second largest sector is Sector of Services which accounted for 23.22 percent of the total GDP of the Manado City. The next sector is the Sector of Transportation and Communications on 17, 11 percent and the fourth largest Sector is Sector of Construction/Building with 15.53 percent. While the sector has smallest contribution to the economy of the Manado city is the Sector of Mining and Quarrying Sector that only accounted for 0.07 percent of total GDP.

Struktur Perekonomian Kota Manado 2010 Pertanian 1.77% Pertambangan 0.08%

23.22%

Industri Pengolahan 5.57% 15.53% Listrik, Gas, Air minum 1.00%

8.99%

Bangunan 15.53%

17.11%

27.13%

Perdagangan, Hotel, Restauurant 27.13% Angkutan & Komunikasi 17.11% Bank, Lembaga Keuangan, Jasa Perusahaan 8.99%

Sumber : BPS Kota Manado, 2011 data dianalisis

38


4.2.3 Kontribusi Sektor PDRB

4.2.3. GDP per Capita

Perkembangan sektoral dalam PDRB Kota Manado selang 5 tahun terakhir baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

GDP per capita of the city of Manado may be designated as the table below:

Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Manado Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku/ Gross Regional Domestic Product (GDP) Manado City in 2010 By Business Sector on the Basis of Current Prices Lapangan Usaha/ Business Sector

2006

2007

2008

2009

2010

Pertanian/Agriculture

138.063,47

160.023,12

184.763,46

199.272,43

211.138,94

Pertambangan & Energi/ Mining & Energy

5.924,70

6.604,70

7.868,80

8.189,62

8.575,68

Industri Pengolahan/ Processing Industry

407.057,70

450.924,83

515.264,13

587.064,27

664.500,48

Listrik, Gas & Air Minum/ Electricity, Gas and water

43.916,46

48.686,29

54.654,19

62.010,51

71.504,60

Bangunan/Building

887.888,47

989.652,40

1.169.325,16

1.545.671,20

1.851.375,18

Perdagangan, Restoran & Hotel/ Trading, Restaurant and Hotel

1.649.683,91

1.926.801,85

2.480.542,82

2.853.115,64

3.239.955,97

Angkutan Dan Komunikasi/ Transportation and Communication

1.218.578,94

1.447.018,02

1.487.157,02

1.761.435,62

2.039.946,69

Bank, Lbg Keuangan & Jasa Perusahaan/ Bank, Finance and Company Services

518.341,62

573.868,37

663.763,42

852.498,49

1.071.764,52

Jasa – Jasa/ Services

1.450.245,01

1.685.199,52

1.996.477,99

2.413.672,14

2.767.996,94

8.559.816,99

10.282.929,92

Jumlah/Total

6.319.699,65

7.288.779,10

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

39

11.921.759


Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Manado Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan/ Gross Regional Domestic Product (GDP) Manado City in 2010 By Business Sector on the Basis of Constant Prices Lapangan Usaha/ Business Area

2006

2007

2008

2009

2010

Pertanian/Agriculture

82.614,26

85.381,61

89.986,61

91.058,45

95.213.55

Pertambangan & Energi/ Mining & Energy

4.413,42

4.741,20

5.193,17

5.233,54

5.502,60

Industri Pengolahan/ Processing Industry

297.298,00

318.969,97

337.040,72

357.572,52

386.253,31

Listrik, Gas & Air Minum/ Electricity, Gas and water

29.491,66

30.874,08

33.595,36

34.571,15

36.739,59

Bangunan/Building

650.046,66

705.430,64

777.612,41

820.522,51

893.925,81

Perdagangan, Restoran & Hotel/ Trading, Restaurant and Hotel

1.076.400,75

1.149.159,69

1.287.226,30 1.440.297,06

1.562.878,87

Angkutan Dan Komunikasi/ Transportation and Communication

693.209,83

743.987,43

803.173,69

962.184,75

1.081.443,10

Bank, Lbg Keuangan & Jasa Perusahaan/ Bank, Finance and Company Services

420.571,72

460.773,87

504.439,27

550.942,24

611.214,73

Jasa – Jasa/ Services

876.001,68

911.659,32

959.593,86

1.004.214,81

1.090.179,50

Jumlah

4.130.047.98

4.410.977,81 4.797.861,10 5.266.597,04

5.763.351,02

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

4.2.4 PDRB Per kapita

4.2.4 GDP per Capita

Adapun PDRB per kapita kota Manado dapat ditunjuk sebagaimana Tabel dibawah ini.

GDP per capita of the city of Manado may be designated as the table below:

Tabel Perkembangan PDRB Perkapita Kota Manado tahun 2006-2010

Tabel GDP per capita growth in the city of Manado for 2006-2010

TAHUN

PDRB PER KAPITA

Year

GDP per Capita

2006

15.129.757

2006

15.129.757

2007

17.245.424

2007

17.245.424

2008

19.684.981

2008

19.684.981

2009

23.388.368

2009

23.388.368

2010

29.043.388

2010

29.043.388

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

40

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011


Kondisi kesejahteraan masyarakat Kota Manado terus mengalami peningkatan, dimana pendapatan per kĂĄpita mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Pada tahun 2006 pendapatan perkapita masyarakat Kota Manado sebesar Rp. 15.129.757, tahun 2007 meningkat menjadi Rp. 17.245.424, tahun 2008 terus meningkat hingga mencapai Rp. 19.684.981, sedangkan pada tahun 2009 terjadi kenaikan yang cukup singnifikan yaitu sebesar Rp. 23.388.368, hal itu terjadi lagi pada tahun 2010 dimana terjadi kenaikan sebesar Rp. 29.043.388, kenaikan ini disebabkan akselerasi perekonomian Kota Manado yang semakin baik.

Manado City community welfare state continues to increase, where income per capita has increased from 2006 to 2010. In 2006 income per capita of Manado City is Rp. 15,129,757, in 2007 increased to Rp. 17,245,424, in 2008 continued to increase until it reaches Rp. 19,684,981, while in 2009 a significant increase in the amount of Rp. 23,388,368. It happened again in 2010 in which there is an increase of Rp. 29,043,388. The increasing is due to the acceleration of the economy that improved in Manado City..

4.2.5. Indeks Gini / Koefisien Gini

4.2.5. Gini Index / Gini Coefficient

Untuk mengukur tingkat pemerataan distribusi pendapatan dengan menggunakan koefisien Gini yakni dengan membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya. Setelah itu menetapkan yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan. Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara 0 (pemerataan sempurna) hingga 1 (ketimpangan sempurna). Koefisien Gini merupakan suatu ukuran pemerataan yang dihitung dengan membandingkan luas antara diagonal dan kurva Lorentz (daerah A) dibagi dengan luas segitiga dibawah diagonal. Menurut criteria H.T Oshima apabila : Indeks Gini kurang dari 0.3 artinya ketimpangan rendah, Indeks Gini antara 0.3 – 04 artinya ketimpangan sedang, Indeks Gini lebih dari 0.4 artinya ketimpangan tinggi.

Gini Coefficient is used to measure the level of income distribution by dividing the population into several groups according to income level. Subsequently income that received by each income group is defined. The Gini coefficient is a measurement of imbalance and inequality of numbers that ranging from 0 (perfect equality) to 1 (perfect inequality). Gini coefficient is a measure of distribution, calculated by comparing the area between the diagonal and Lorentz curve (region A) and divided by the area of the triangle below the diagonal. According to HT Oshima criteria: if the Gini index is less than 0.3 means lower inequality, the Gini index is between 0.3 to 0.4 means that the gap is moderate, while Gini index more than 0.4 means that the inequality is high.

41


Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa indeks gini untuk Kota Manado pada tahun 2008 sebesar 0,2967 yang artinya distribusi pendapatan masyarakat Kota Manado masih rendah, meskipun indeks Gini sudah mendekati batas ketimpangan. Distribusi pendapatan masyarakat Kota manado sudah terjadi dari tahun 1999 – 2008 dan hanya sekali yaitu pada tahun 2003 indeks gini menyentuh angka 0,303.

Based on the calculation results, it is obtained that the Gini index for the Manado city in the year 2008 is to 0.2967 which means that the distribution of income of Manado city is still low, although the Gini index of inequality approaching the limit. Manado City community’s income distribution has occurred from the years 1999 - 2008 and only once which is in 2003 Gini index reached number of 0.303.

4.2.6 Inflasi

4.2.6 Inflation

Perkembangan laju inflasi di Kota Manado sejak tahun 2009 dan 2010 berfluktuasi menurut jenis kelompoknya. Pada tahun 2008 laju inflasi yang terjadi berdasarkan perubahan IHK secara umum tercatat sebesar 9,17 %. Angka ini lebih rendah dari tahun 2007 sebesar 10,13 %.

Inflation developments in the city of Manado from 2007 to 2010 year varied depending on the type of group. In 2008, the inflation rate based on CPI (constant price index) is recorded as of 9.17%. This number is lower than in the year 2007 was 10.13%.

Tabel Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Manado Desember 2010 (%) / Tabel Expenditure groups Contributed to Inflation of Manado City December 2010 Kelompok Pengeluaran Umum/ Expenditure groups

Andil Inflasi / Contribution in Inflation (%) 1.4957

Bahan Makanan/ Food Material

1.2768

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau/ Food, Beverages, Cigarette and Tobacco

0.0864

Perumahan, Air, listrik, gas & bahan bakar/ Housing, water, electricity, gas and gasoline

0.1183

Sandang/ Garment

0.0354

Kesehatan/ Health

0.0003

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga/ Education, recreation and Sport

0.0063

Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan/ Transportation, Communication and Financial Service

-0.0278

Sumber: BPS Kota Manado tahun 2011/ Source: Statistical Board of Manado City 2011

42


Bila dilihat per bulan, maka inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 3,63 % dan deflasi tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar -0,37 %. Menurut kelompok barang dan jasa, sumbangan inflasi terbesar untuk tahun 2008 adalah dari kelompok bahan makanan yaitu sebesar 16,95 % dan terendah kelompok kesehatan yaitu sebesar 2,32 %. Kemudian pada desember 2010 mengalami inflasi sebesar 1,50 %. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,39 % kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,49 %, kelompok perumahan,air ,listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,47 % sandang sebesar 0,56 % kelompok pendidikan, rekrasi, dan olahraga 0,14 %. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 %. Kelompok kesehatan tetap atau tidak mengalami perubahan.

When reviewed per month, the highest inflation rate was happened in June which is 3.63% and the highest deflation occurred in November that is -0.37%. According to the groups of goods and services, the greatest contribution to inflation in 2008 is food that is equal to 16.95% and the group lower health which is equal to 2.32%. Then, in December 2010 it had inflation at 1.50%. Inflation is caused by an index increase in the rate of 4.39% on food material and 0.49% on food, beverages, cigarettes and tobacco, 0,47% on water, housing, electricity, gas, fuel and 0,56 on garments, 0.14% on the group of education, recreation and sports. While the group that reduced the rate is transport, communications and financial services by 0.20%. Groups of health still remain or not change.

43


Komp. Mantos Lt.1 Manado



Bab V

Potensi Kota Manado Chapter V The Potential Of Manado City

5.1. Perdagangan dan Jasa

5.1. Trading and Service

Manado sebagai kota perdagangan dari tahun ke tahun semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dari semakin bertumbuhnya pusat-pusat perdagangan baik yang sudah beroperasional maupun yang sedang dibangun seperti kawasan pusat bisnis di areal reklamasi. Keunggulan ini didukung oleh akses transportasi yang lancar baik darat (jalan Trans Sulawesi), transportasi laut (Pelabuhan Samudera Bitung dan Pelabuhan Manado) serta transportasi udara (Bandara Dr. Sam Ratulangi).

Manado as a trading town grow from year to year. It can be seen from the growth of the trade center either already operational or under construction as the central business district in reclamation area. Excellence is supported by seamless access to both land transport (Trans Sulawesi Highway), marine transportation (Port Manado and Port of Bitung) and air transportation (Dr. Sam Ratulangi Airport).

Pasar Tradisional

Traditional Market

Di kota Manado terdapat 3 buah pasar tradisional utama yaitu pasar Pinasungkulan di bagian selatan kota, pasar Bersehati di kawasan pusat kota dan pasar Orde Baru di bagian timur laut kota. Ketiga pasar ini didukung oleh 2 buah pasar yang lebih kecil, yaitu pasar Tuminting di bagian utara kota, pasar Bahu di bagian Selatan kota. Data luas areal, pedagang dan pembeli dari masing-masing pasar tersebut di atas seperti tersaji pada tabel.

There are three main traditional markets in Manado City which are Pinasungkulan Market in the southern city, Bersehati Market in the downtown and Orde Baru Market in the northeast part of town. All three main markets are supported by 2 smaller markets, which are Tuminting Market in the northern part of town, Bahu Market in the southern of the city. Data of area, traders and buyers from each of the markets mentioned above as shown in the table.

Kawasan Perdagangan dan Bisnis Pusat Kota

Areal of Trading and Business in Downtown

Kawasan Pusat Kota adalah lokasi berawalnya peran kota Manado sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Kawasan ini sekarang merupakan pusat perdagangan,

The downtown area is the location of the onset of Manado city’s role as a center for trade and business. This area is now a center for trade, business and banking. Various

46


bisnis dan perbankan. Berbagai transaksi perdagangan dan bisnis dilakukan di kawasan ini. Disamping itu terdapat juga beberapa bank, seperti; Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Panen, Bank Arta Graha dan Bank Sulut.

trade and business transactions conducted in this area. In addition, there are also some banks, like Mandiri Bank, BNI Bank, BRI Bank, Panin Bank, Arta Graha Bank and Bank of North Sulawesi.

Pusat –pusat Perdagngan Central Bisnis Area

Central Business Area

Meningkatnya peran kota Manado dalam perdagangan dan bisnis didukung oleh tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas ekonomi kota, yang semakin menyebar ke berbagai pelosok kota. Pusat-pusat perdagangan modern seperti Supermarket, Pasar Swalayan dan lain-lain sudah mulai menjamur di beberapa tempat.

The increasing role of the Manado city in commerce and business is supported by growth and development of various economic activities, which is increasingly spread to various parts of the city. Modern commercial centers such as mall, supermarkets and others have started mushrooming in several places.

Kawasan bisnis di areal reklamasi teluk Manado sebagian sudah rampung seperti kawasan Bahu Mall, Mega Mas, Manado Town Square, ITC Marina Plaza, Boulevard Mall, IT Centre. Di kawasan ini tersedia tempat parkir yang cukup luas, taman kota, lokasi pameran dan lain lain, dengan pemandangan (view) ke arah laut dan kota Manado yang sangat atraktif terutama di malam hari. Dengan demikian kawasan ini selain menjadi pusat bisnis juga merupakan obyek wisata yang sangat menarik, terutama setelah senja tiba.

Business area in location of reclamation in Manado Bay has been partially completed such as Bahu Mall, Mega Mas, Manado Town Square, ITC Marina Plaza, Boulevard Mall, and IT Centre. There is huge parking space provided in these area, city parks, exhibitions area, et cetera. With view toward the sea the Manado City is becoming very interesting, especially at the night. Therefore this region is being a business center as well as very interesting place of tourist attraction, especially after the dusk arrives.

5.2. Pariwisata

5.2. Tourism

Industri pariwisata di Kota Manado dalam dekade terakhir ini semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai antara lain dengan meningkatnya kunjungan

The tourism industry in the Manado City have been growing and developing in the last decade. It is characterized with the increasing of tourist arrival and construction of a

47


wisatawan serta dibangunnya cukup banyak hotel dan sarana pendukung lainnya.Kunjungan wisatawan di kota Manado pada tahun 2005 untuk wisatawan asing berjumlah 19.940 mengalami peningkatan mencapai 32.760 orang pada tahun 2008 dan pada tahun 2010 mencapai 26.128 orang. Sedangkan wisatawan local terus meningkat pula. Hotel di Kota Manado berjumlah 96 buah, terdiri dari 83 buah hotel Melati dengan 1640 kamar dan 14 buah hotel berbintang dengan1105 kamar. Di samping itu terdapat 140 buah rumah makan dan 42 buah restoran.

large number of hotels and other support facilities. Foreign tourists that visited to Manado City in 2005 are 19.940 people, in 2008 increased to reach 32.760 people and in 2010 are 26.128 people. While local tourists arrival continue growing as well. The number of Hotels in Manado city is 96, which is consisted of 83 Jasmine Hotels with 1,640 rooms and 14 Star Hotels with 1105 rooms. There are also 140 food kiosk and 42 restaurants.

Tabel. Jumlah Hotel Berbintang Berdasarkan Klasifikasi di Kota Manado Tahun 2010 The Number of Star Hotels in the Manado City as Based on Classification 2010 Klasifikasi/Classification

Jumlah/Total

Jumlah Kamar/ Total Rooms

Bintang Lima / *****

2

338

Bintang Empat / ****

5

732

Bintang Tiga / ***

4

373

Bintang Dua / **

2

98

Bintang Satu / *

1

42

Jumlah/Total

14

1105

Sumber: Dinas Partiwisata dan Kebudayaan Kota Manado tahun 2011/ Source: Tourism and Cultural Department of Manado City, 2011

Tabel Jumlah Hotel Non Bintang Berdasarkan Klasifikasi di Kota Manado Tahun 2010/ The Number of Jasmine Hotels in the Manado City as Based on Classification 2010 Klasifikasi / Classifitation

Jumlah/ Total

Jumlah Kamar/Total Room

Melati III / Jasmine III

42

1.112

Melati II / Jasmine II

14

297

Melati I / Jasmine I

26

231

Penginapan / Hostel

-

-

Pondok Wisata /Homestay

-

-

82

1.640

Jumlah / Total

Sumber: Dinas Partiwisata dan Kebudayaan Kota Manado tahun 2011/ Source: Tourism and Cultural Department of Manado City, 2011

Adapun hotel tersebut adalah sebagai berikut: Hotel Bintang Lima : 2 buah, yaitu : • Sintesa Peninsula • Novotel Gran Kawanua

48

: 162 kamar : 176 kamar

As for the hotel are as follow: Five Star Hotel 2 hotels, which are • Sintesa Peninsula : 162 rooms • Novotel Gran Kawanua : 176 rooms


Hotel Bintang Empat : 5 buah, yaitu; • Santika : 101 kamar • Ritzy : 207 kamar • Arya Duta : 207 Rooms • Aston Manado : 143 kamar • Swiss Bel Hotel : 162 kamar • Grand Puri Hotel : 143 kamar

Four Star Hotel 5 hotels, which are • Santika : 101 rooms • Ritzy : 207 rooms • Arya Duta : 207 rooms • Aston Manado : 143 rooms • Swiss Bel Hotel : 162 rooms • Grand Puri Hotel : 143 rooms

Hotel Bintang Tiga : 4 buah, yaitu; • Sahid Kawanua : 88 kamar • Sahid Manado : 43 kamar • Gran Puri : 68 kamar • Travelo : 99 Kamar • New Qwin : 42 Kamar

Three Star Hotel 4 hotels, which are • Sahid Kawanua : 88 rooms • Sahid Manado : 43 rooms • Gran Puri : 68 rooms • Travelo : 99 rooms • New Queen : 42 rooms

Hotel Bintang Dua : 2 buah, yaitu; • Formosa : 57 Kamar • Plaza : 41 Kamar • New Queen : 35 kamar Hotel Melati III : 81 buah

Two Star Hotel 2 hotels, which are • Formosa : 57 Rooms • Plaza : 41 Rooms • New Queen : 35 Rooms Jasmine Hotel : 81 hotels

Disamping itu terdapat 140 buah rumah makan, restoran 65 buah dan 135 buah hiburan umum, serta 67 buah biro perjalanan wisata, 23 Diving % Resort Obyek wisata yang menarik dan beragam di kota Manado dengan potensi yang dimiliki dan menarik berupa wisata alam hingga budaya masyarakat asli yang unik tersebar di berbagai kecamatan.

In addition, there are 140 food kiosk, 65 restaurants, 135 locations of public entertainment, 67 travel agents, and 23 dive resorts. Interesting and varied destinations in Manado City with potential and attractive forms of nature tourism with the unique culture of indigenous peoples also are scattered in various parts.

Tabel. Jumlah Restoran & Rumah Makan Berdasarkan Klasifikasi di Kota Manado Tahun 2010/ The Number of Restaurant and Food Kiosk in the Manado City Based on Classification 2010 Klasifikasi/Classification

Jumlah/Total

Jumlah Kamar/Total Room

Restoran / Restaurant

338

A

42

4077

B

-

-

Rumah Makan / Restaurant

373

C

112

1987

B

22

905

A

31

2736

Jumlah/Total

207

9705

Sumber: Dinas Partiwisata dan Kebudayaan Kota Manado tahun 2011/ Source: Tourism and Cultural Department of Manado City, 2011

Berikut ini disajikan data perkembangan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik di kota Manado selang Tahun 2005 – 2010, sebagaimana tabel berikut:

The following data is presenting number of visitation both of foreign tourists and domestic tourist to Manado City 2005 - 2010, as table below

49


Tabel Perkembangan Kunjungan Pariwisata Tahun 2005-2010 The Number of Tourism Visitation 2005-2010 Wisatawan Mancanegara / Foreign Tourist

Wisatawan Nusantara/ Domestic Tourist

2005

19,940

208,991

2006

22,328

316,542

2007

25,141

324,587

2008

32,760

409,065

2009

26,128

461.335

2010

13,678

537.237

Jumlah

139,975

1,478,243

Tahun Kunjungan / Year of Visitation

Sumber: Dinas Partiwisata dan Kebudayaan Kota Manado tahun 2011/ Source: Tourism and Cultural Department of Manado City, 2011

Selain itu sebagai pendukung kegiatan pariwisata di Kota Manado tersedia tempat rekreasi dan hiburan umum sebagaimana tabel berikut :

In addition to supporting tourism activities in the Manado City there are some places of recreation and public entertainment as in following table :

Tabel Hiburan dan Arena Ketangkasan di Kota Manado, 2010 Tabel The Number of Rand Public Entertainment Sites in Manado City, 2010 Jenis Hiburan / Type Entertaint

Jumlah/Total

Ketangkasan/permainan anak/ Children play ground

10 Buah

Gelanggang Renang/ Swimming Pool

2 Buah

Pub / Pub

15 Buah

Billiard / Billiard

9 Buah

Karaoke / Karaoke

10 Buah

Panti pijat/ Message Spa

8 Buah

Spa/Mandi Uap/ Spa and Sauna

8 Buah

Pusat Kebugaran / Fitness Center

9 Buah

Salon / Beauty Salon

24 Buah

Gelanggang Bowling/ Bowling Arena

1 Buah

Bioskop / Movie Teatre

2 Buah

Golf / Golf

1 Buah

Diving/ Diving

27 Buah

Biro Perjalanan Wisata/ Tour and Travel

80 Buah

Sumber: Dinas Partiwisata dan Kebudayaan Kota Manado tahun 2011/ Source: Tourism and Cultural Department of Manado City, 2011

Terdapat juga Obyek wisata yang menarik dan beragam di kota Manado diantaranya ; wisata bahari, seperti : Taman Laut Bunaken, Pantai Malalayang yang pada penyelenggaraan Sail Bunaken tahun 2009 menjadi objek

50

There are also interesting and various tourist destination in Manado City including marine tourism, such as Bunaken Marine Park and Malalayang Beach which was the site of around 2000 domestic and foreign divers dove to


penyelaman sekitar 2000 penyelam baik yang datang dari luar daerah dan luar negeri sehingga masuk dalam guinnes book . Disamping itulah terdapat potensi wisata menarik lainnya berupa wisata alam: Gunung Tumpa dimana hidup hewan-hewan endemik seperti : tarsius, dll serta wisata alam lainnya seperti : batu kuangan, air terjun kima atas, dan tak kalah menarik wisata sejarah seperti goa Jepang, gereja sentrum, dll hingga wisata budaya masyarakat asli yang unik dan tersebar di berbagai kecamatan

break the world record as documented by Guinness Book of Record. In addition there are such other interesting tourist destinations like Mountain Tumpa where animal endemic is living there e.g. tarsiers, et cetera, as well as other natural attractions such as: Kuangan Stones, Kima Atas Waterfalls, and old historical heritage such as Japan Caves, the Sentrum Church, et cetera. Other attractions are including unique indigenous cultural tourism that scattered in different parts.

Sektor pariwisata di Kota Manado memiliki beberapa objek wisata diantaranya objek wisata alam/ bahari yakni Taman Nasional laut Bunaken yang merupakan kawasan konservasi perairan dengan luas + 89.065 ha yang terdiri dari 2 bagian yang terpisah yaitu : bagian utara meliputi ; pulau Bunaken,Siladen, Manado Tua, Mantehage, dan Pulau Nain serta bagian Selatan yang meliputi wilayah pesisir . Kawasan wisata ini memiliki Biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia dengan 20 titik penyelaman. Juga memiliki keanekaragaman hayati pesisir dan laut yang sangat tinggi dan terdapat 3 ekosistim utama perairan tropis yaitu; terumbu karang, Hutan bakau, dan padang lamun.

In sector of tourism, Manado City has several tourism objects of natural/marine attraction. Bunaken National Park is the marine conservation area with an area as around 89.065 Ha which is consisted by two separated parts. Northern part included Bunaken Island, Siladen Island, Manado Tua Island, Mantehage Island, and Nain Island and the southern part covers the coastal region. This tourist area has highest marine biodiversity among the world with 20 diving points. It also has very high coastal and marine biodiversity. There is 3 main ecosystems of tropical waters, which are coral reefs, mangrove forests and seagrass beds.

Jenis obyek wisata yang ada di kota Manado adalah sebagai berikut:

Types of tourism objects in Manado City are as follow:

• • • • •

• ABRI (military) Museum in Jl. Betesda • Waruga (Ancient Tomb) in Mahakeret Barat (West Mahakeret) • World War II Statue in Sentrum Church • Veldbox in Wanea, Pakowa, Tuminting and Istiqlal • Japan Caves in Singkil, Pinaesaan, Tanjung Batu, Mahakeret Timur, Kleak, Sario, and Bumi Nyiur • Sumanti Stone and Kuangan Stone in Perigi Tujuh, Batu Bantik and Perigi Putri • Waruga of Dotu Lolonglasut in Pinaesaan

Museum ABRI di Jl. Bethesda Waruga di Mahakeret Barat Tugu Perang Dunia II di Gereja Centrum Veldbox di Wanea, Pakowa, Tuminting, Istiqlal Goa Jepang di Singkil, Pinaesaan, Tanjung Batu, Mahakeret Timur, Kleak, Sario, Bumi Nyiur • Batu Sumanti, Batu Kuangang, Perigi Tujuh, Batu Bantik, Perigi Puteri • Waruga Dotu Lolonglasut di Pinaesaan

51


Wisata Buatan • • • • • •

Taman Budaya Gelanggang Remaja Sario Pantai Boulevard Tugu/Monumen Lokasi Pameran Kayuwatu, Taman Lapangan Tikala

Artificial Tourism • • • • • •

Cultural Garden Youth Arena in Sario Boulevard Strand Statues and monuments Exhibition Sites in Kayuwatu Tikala Square

Wisata Olahraga • • • •

Lapangan Golf ~ Golf coarse Gedung Olahraga Ari Lasut Kompleks Olahraga KONI di Sario, Stadion Klabat

Sport Tourism • • • •

52

Golf coarse Ari Lasut Sport Hall Sport Area in KONI Sario Klabat Stadium


53


Wisata Religius

Religious Tourism

• Gereja Sentrum di Jl. Sarapung • Gereja Katedral • Gereja Pantekosta Manado • Mesjid Istiqlal di Komo Dalam • Klenteng Ban Hin Kiong dan Upacara Tapikong • Pura Hindu di Taas

• • • • • •

54

Sentrum Church in Sarapung Street Cathedral Church in Samratulangi Street Pentacostal Church in Sam Ratulangi Street Ahmad Yani Mosque in Diponegoro Street Ban Hing Kiong Vihara in Katamso Street Hindhu Temple in Taas


55


Shopping Tourism

Wisata Belanja • Kompleks Pasar 45, Kompleks Matahari Dept. Store, Coco, Jumbo, Mega Mas, Bahu Mall, Manado Town Square, Boulevard Mall, ITC Marina Plaza, IT Centre, Multi Mart • Toko Souvenir, Toko Kerajinan Kerawang, Toko Kue Tradisional • Ari Lasut Sport Building • KONI Sport Complex at Sario • Klabat Stadium

• 45 Market Complex, Matahari Department Store, Coco, Jumbo, Mega Mall, Bahu Mall, Manado Town Square, Boulevard Mall, ITC Marina Plaza, IT Center, and Multi Mart • Souvenir Shop, Kerawang Handicraft Shop, Traditional Pastry Shop • Ari Lasut Sport Building • Koni Sport Complex at Sario • Klabat Stadium

Wisata Bahari

Marine Tourism

Teluk Manado

Manado Bay

Wisata Kuliner • • •

Tempat makan Tinutuan Wakeke Komplex Bahu Mall Kawasan Mega mas

Culinary Tourism • Manado Poridge Food Court in Wakeke • Bahu Mall Complex • Mega Mass Complex

56


57


5.3. Pertanian

5.3. Agriculture

Kota Manado memiliki sawah seluas 6 hektar, padi ladang 60 ha di Kecamatan Mapanget dan Bunaken dan lahan bukan sawah 11.267 hektar (sudah termasuk 60 ha padi ladang). Dari potensi tersebut lahan bukan sawah seluas 6.155 hektar terdiri dari lahan potensial untuk tanaman pangan dan hortikultura dan lahan kering fungsional seluas 6.761 hektar dan sementara yang tidak diusahakan 4.506 hektar. Sedangkan lahan lain yaitu rawa-rawa, tambak, kolam, tebat empang seluas 433 hektar.

The Manado City has 6 Ha of rice field, 60 Ha of rice paddies in the Sub District of Mapanget and Sub District Bunaken and 11.267 Ha of non field rice area (the 60 Ha of rice fields is included) in which 6.155 Ha of this area is potential land for food crops and horticulture and 6,761 Ha is the area of dry land, while 4.506 Ha is not used yet. In addition, there is 433 Ha as wetlands/swamp area and ponds. From the extensive cultivation for rice or not this is an opportunity to grow food crops (rice, horticultural crops) in Manado City.

Dari luas pengusahaan baik untuk sawah maupun bukan sawah tersebut terbuka peluang untuk mengusahakan tanaman pangan (padi, palawija hortikultura) di Kota Manado. Kegiatan pembangunan perkebunan di Kota Manado dilaksanakan melalui berbagai pola termasuk perkebunan rakyat. Berbagai keunggulan komparatif Kota Manado sebagai daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modal mereka :

The development of plantation activity in Manado City is implementing through various pattern including community plantation. Various comparative advantages of Manado city as attractions for investors to invest their capital are as follow:

Adanya peluang untuk memasarkan beberapa komoditi dengan nilai ekonomi yang tinggi.

• Opportunity to market some commodities with high economic value.

Posisi Kota Manado yang strategis sebagai ibukota provinsi Sulawesi Utara yang berkaitan erat dengan pertumbuhan dan kerjasama ekonomi.

• The strategic position of Manado City as the capital of North Sulawesi province were strongly associated with growth and economic cooperation.

Keterpaduan pelaksanaan program pembangunan lintas sektoral.

• Integrated cross-sectoral development programs.

Tabel Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Kota Manado (ton) Tabel Production of Plantation in Manado City (ton) Jenis Tanaman/ Type of Plantation Kelapa / Coconut

2011 5.072,8

Kopi / Coffee

-

Kakao / Cacao

13,2

Lada /Pepper

-

Cengkeh / Clove

5

Lain-lain / Others

26,8

Jumlah /TotaL

5.112,4

58


Kelapa

Coconut

Tahun 2006 Kota Manado mencatat 5030,5 hektar kebun kelapa dengan produksi 5.072,8 ton. Penurunan luas kebun disebabkan oleh ketidakseimbangan antara peremajaan (penanaman baru) dengan tanaman tua yang mati. Selain itu karena beralihnya fungsi lahan dari lahan pertanian/perkebunan menjadi pemukiman.

In 2006, Manado City has 5030.5 Ha of coconut plantation and produced 5072.8 tonnes. Large decreasing in the plantation is caused by an imbalance between rejuvenation (new planting) with a dead of old plant. In addition, it also caused by the conversion of land from agricultural land / plantation to the residences area.

Cengkeh

Clove

Tercatat Kota Manado memiliki 38,5 hektar dengan produksi 6,83 ton.

Manado City has 38,5 Ha of clove plantation that produced 6,83 ton.

Tanaman lain-lain

Other Plants

Luas tanaman lain-lain terdiri dari aren, pala, vanilla dengan total luas 16 hektar dan produksi sebesar 26,8 ton.

Other plants are consisted by palm sugar, nutmeg, and vanilla

Perikanan

Fishery

Alat tangkap, potensi, budidaya Perikanan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel.

The fish catcher, the potential and cultivation of fishery in 2009 can be seen in table below.

Jenis Alat Tangkap yang dioperasikan para nelayan, pengusaha perikanan cukup beragam oleh karena itu yang ditonjolkan disini adalah yang dominan seperti Cakalang, Udang, Cumi, rumput laut.

Fish catcher devices which are operated by fishermen and fish entrepreneurship are quite varied. For those which are dominant are devices to catch skipjack, squid, shrimp and seaweed.

59


Tabel Jumlah Unit Alat Tangkap Menurut Jenis Alat Tangkap/ The Number of Catching Devices As By The Type

Alat Bantu Tangkap/ Fishing Tools

Alat Tangkap / Catching Devices No

Jumlah/ Total

Jenis/Type

Jenis/ Type

Jumlah Trip/hari/ Total trip/day Jumlah/ Total

(Rata-rata)/ Average

1

Kapal Pajeko/ purse sein

36

Rakit/Rumpon Sekoci

481 36

26

2

Pajeko Motor Tempel / Purse sein with motor engine

22

Rakit Perahu Lampu

138 8

10

3

Mini Purse Sein

6

Rakit dangkal Perahu Lampu

62 14

4

4

Funae/Huhate (pool&line)

16

Pancing Huhate

481

9

5

Pelang Motor Tempel / Motor Engine boat

143

- Tonda

1080

98

6

Pelang Katinting / Katinting boat

267

- Tonda - Noru - Jaring Insang - Pancing Dasar

694 413 72 350

251

7

Perahu Tanpa Motor / Plain boat

855

- Noru - Pancing Dasar - Soma Dampar - Bubu

151 3378 2 135

1054

8

Bolotu/Jukung / Jukung boat

19

- Pancing - Tombak/garpu - Lainnya

100 1837 200

32

Sumber : Bappeda Manado, 2009 / Source: Regional Board of Development Planning of Manado City, 2009

60


Table Amount of the Kind of Means of Fhising No

Data Potensi / Potential Data

1

2

Satuan/ Unit 3

4

57,09 443,51 771,5

KM KM2 Ha

6,875,12 2 2 58 1091

Ton unit unit unit orang/ People

Kriteria Teknis Umum/ General Technical Criteria Panjang Garis Pantai / Length of Coastal Line Luas Laut / Width of Sea Luar perairan umum (air tawar)/ Width of Freshwater Area 2

Perikanan Tangkap/ Fisheries Produksi Perikanan Tangkap Th. 2008/ Fisheries Production in 2008 Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan / PPI / Number of Fisheries Port Jumlah Tempat Pelelangan Ikan / TPI/ Number of Fish Auction Jumlah Kapal Mendarat di PPI/ Number of Anchored-Boat in Fisheries Port Jumlah Nelayan Th. 2009/ Number of Fisherman in 2009

3

Perikanan Budidaya / Cultivated-Fisheries 204,024 154,3 137 -

Panjang Irigasi Tambak (M) / Length of Irrigation Pond (m) Produksi Perikanan Budidaya Th. 2008 / Production of Cultivated-Fisheries in 2008 Luas Baku Lahan Usaha Budidaya Th.2009/Width of Extensive cultivation Land in 2009 Jumlah Pembudidaya Ikan Th. 2009 / Number of the Fish Cultivator in 2009 Jumlah Balai Benih Ikan dan BBIP / Number of fish breeding centers and BBIP Jumlah Balai Benih Ikan dan BBUG / Number of fish breeding centers and BBUG 4

Pesisir dan Pulau-pulau kecil/ Coastal and Small Islands Jumlah Pulau-Pulau Kecil / Number of Small Islands Jumlah Pulau-Pulau Kecil Terluar / Perbatasan / Number of Small Island in Outer Side/ Border Luas KKLD / Width of Sea Conservation Area

5

3 -

Pulau/Island Pulau/ Island

-

Ha

9 -

Kelompok Kasus Unit

4 45,96 721 4 1 7

Unit Ton Orang/People Orang/People Unit Unit

Pengawasan Perikanan/ Fisheries Watch Jumlah Pokmaswas Th. 2009 / Number of Community Watch Group in 2009 Jumlah Kasus Destructive Fishing Th. 2008 / Case of Destructive Fishing in 2008 Jumlah Pos Pengawas / Number of Watch Station

6

Ton ha Orang/ People Unit Unit

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan/ Processing and Marketing of Fishery Jumlah Unit Pengolahan Ikan Th. 2009 / Number of Fish Processing Unit in 2009 Jumlah Produksi Ikan Olahan Th. 2009 / Total Production of Processed-Fish Jumlah Pemasaran Ikan Th. 2009 / Number of Fisheries Marketing in 2009 Jumlah Pengolah Th. 2009 / Number of Fish Processor in 2009 Jumlah Pabrik Es Th. 2009 / Number of Ice Factory in 2009 Jumlah Pasar Ikan / Depo Th. 2009 / Number of Fish Market in 2009 Lainnya/ Other

200

Sumber : Bappeda Manado, 2009 / Source: Regional Board of Development Planning of Manado City, 2009

61


Peternakan

Animal Husbandry

Perkembangan populsi ternak di Kota Manado tahun 2009 sebanyak 2.574 ekor sapi, 1.441 ekor kambing dan domba, 50.884 ekor ayam Buras, 69.769 ekor ayam Ras Pedaging, 24.174 Ayam Ras Petelur, 42.500 ekor Burung Puyuh, 488 Ekor itik, 4.417 ekor babi, kuda 332 ekor, Anjing 22.596 ekor . Usaha budidaya peteranakan ini pada umumnya masih dilakukan dalam skala usaha kecil dengan sistem pemeliharaan yang masih belum intensif.

Livestock population development in Manado City at 2009 is 2.574 of cows, 1441 of goats and sheep, 50,884 non broiler, 69,769 of broilers, 24.174 of layer, 42,500 of quails, 488 of ducks, 4417 of pigs, 332 of horses, and 22,596 of dogs. These livestock cultivation generally still is done on a small scale with the maintenance of the system still has not been intensive.

Produksi utama hasil ternak adalah daging yang dihasilkan oleh semua jenis ternak. Sedangkan penyediaan produksi daging masih tergantung pada pemasukan ternak potong ke daerah ini, terutama babi.

The main production of animal husbandry is meat that produced by all kind of livestock, while the supply of meat production is still dependent on the livestock supply into this area, especially for pigs.

Tabel Produksi Hasil Ternak Daging, Telur dan Susu di Kota Manado (ton)

Production of Livestock, Egg and Milk in Manado City (ton)

Jenis Ternak

2008

2009

Type of Livestock Product

2008

2009

Daging

2.807.350

5.548.000

Meat

2.807.350

5.548.000

Telur

354.967

1.034.801

Egg

354.967

1.034.801

Susu

-

Milk

-

Sumber : Bappeda Manado, 2009

Source: The Board of Development Planning of Manado City, 2009

Konsumsi hasil ternak daging dan telur berasal dari produksi lokal dan pemasukan dari luar daerah, baik hasil ternak berupa daging dan telur, maupun ternak potong. Untuk konsumsi susu seluruhnya berasal dari luar daerah yaitu berupa susu bubuk dan susu kental.

The consumption of poultry, meat, and eggs come from local production and supplies from outside area, either in form of beef cattle, eggs, and livestock. For milk consumption whole from outside of the area found in the form of powdered milk and condensed milk.

Hingga saat ini Kota Manado masih merupakan peluang pasar yang cukup tinggi untuk komoditas peternakan, mengingat kebutuhan akan hasil peternakan seperti susu telur dan daging cukup tinggi.

Up until now the city of Manado still has large market opportunities for livestock commodities, since the demand for livestock products like milk, eggs and meat is high enough.

5.4. Prasarana dan sarana transportasi

5.4. Infrastructure and Facilities of Transportation

a. Jaringan jalan

a. Road Network

Kota Manado perkembangannya sangat dibatasi oleh kondisi topografis pada bagian timur dan selatan kota yang berbukit sehingga kondisi fisik kota Manado membentuk pola daun papaya atau jari tangan. Adapun kondisi jalan di kota Manado saat ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

The development of Manado City actually is limited by topographical conditions in hilly area eastern and in southern so that the physical condition of the city of Manado form pattern of papaya leaves or palm. Condition of roads in Manado can be seen in the following table :

62


Tabel. Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kota Manado Tahun 2009/ The Development of Round and Bridge in Manado City 2009 No. Uraian/Description 1

2005

2006

2007

2008

2009

TOTAL

KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN/ Construction of Road and Bridge a. Kegiatan Pembangunan Jalan - Km Pembangunan Jalan/ Road Construction b. Peningkatan Jalan/ Increasing Road Services 2.71 Km

- Km

10.31 Km 7.00 Km

51.28 Km

9.38 Km

17.20 Km

3.96 Km

84.53 Km

Lapen / Pavement Road

1.13 Km

43.73 Km

30.45 Km

33.38 Km

48.34 Km

157.03 Km

- Unit

2.00 unit

2.00 Unit

2.00 Unit

3.00 Unit

9.00 Unit

Hotmix/ Hotmix c. Pembangunan Jembatan/ Bridges Construction

1.45 Km

18.76 Km

2.

KEGIATAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN/Construction of Road and Bridge a. Kegiatan Pemeliharaan Jalan/ Road Maintenance b. Kegiatan Pemeliharaan Jembatan/ Bridge Maintenance

3.46 Km - Unit

15.20 Km

5.35 Km 44.49 Km 11.38 Km 9.10 Km

10.00 Unit

11.00 Unit -

Unit

- unit

21.00 Unit

Sumber : Dinas PU Kota Manado tahun 2010 / General Works Department of Manado City 2010

Tabel. Panjang Jalan, Kondisi dan Persentasi Jalan Mantap di kota Manado Tahun 2009/ Length of Road, Condition and Presentation of Road in Manado City 2009 Uraian / Description

Jumlah/ Total

Panjang Jalan Kota (km)/ Length of City Road (km)

518, 97

Panjang Jalan Mantap (km)/ Length of Established-Road (km)

422.93 (81.49%)

Panjang Jalan Hotmix (km) / Length of Hotmix Road (km)

449.95

Jalan lapen kondisi baik (km) / Hotmix Road in Good Condition (km) Jalan lapen kndisi sedang (km)/ Hotmix Road in Moderate Condition (km) Jalan lapen kondisi rusak (km)/ Hotmix Road in Damaged Condition (km) Jalan lpen kondisi rusak berat (km) / Hotmix Road in Hard Damaged Condition (km)

254.16 139.60 39.86 16.32

Panjang Jalan Lapen (km)/ Length of Pavement Road

43.12

Jalan lapen kondisi baik (km)/ Pavement Road in Good Condition (km) Jalan lapen kondisi sedang (km)/ Pavement Road in Moderate Condition (km) Jalan lapen kondisi rusak (km)/ Pavement Road in Damaged Condition (km) Jalan lpen kondisi rusak berat (km)/ Pavement Road in Hard damaged Condition (km)

24.08 5.07 7.08 6.12

Panjang Jalan Tanah (km) / Length of Pavement Road

25.90

Jumlah Jembatan (buah) / Number of Bridges (unit)

21

Panjang jalan Nasional / Length of national road (km)

45.40

Panjang jalan Propinsi / Length of provincial road (km)

36.05

Sumber : Dinas PU Kota Manado tahun 2010 / Source: Department of General Work of Manado City, 2010

63


b. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus

b. Number of Seaport/Airport/Bus Terminal

Pelabuhan laut di Kota Manado terdiri dari pelabuhan umum, pelabuhan khusus wisata dan Pelabuhan khusus perikanan yang pengelolaannya oleh BUMN, pemerintah dan swasta.

Seaports in Manado City are consisted by general seaport, tourism seaport and fisheries port which are managed by government, state corporate and private business.

Tabel. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus tahun 2006 s/d 2010/ Number of Seaport/ Airport/Bus Terminal 2006 to 2010 No. Uraian/Description 1 2 3 4

Jumlah Pelabuhan Laut / Number of Seaport Jumlah Pelabuhan Udara/ Number of Airport Jumlah Terminal Bus/ Number of Bus Terminal Jumlah / Total

2006

2007

2008

2009

2010

7 1 3 11

8 1 3 12

9 1 3 13

9 1 3 13

9 1 3 13

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Manado tahun 2011/ Source: Department of Transportation of Manado City, 2011

Di Kota Manado terdapat 4 (empat) terminal, yaitu :

There are 4 bus terminals in Manado City which are:

(1) Terminal Malalayang • Luas : 15.000 M2 • Daya Tampung : 470 Armada • Kendaraan Masuk/Keluar rata-rata per hari : 460 Kendaraan • Penumpang Turun/Naik rata-rata per hari : 4.782 Orang • Tipe : A • Jumlah Trayek : 2 (AKAP); 19 (AKDP); dan 8 (Angkot).

(1) Malalayang Terminal • Width: 15.000 M2 • Capacity: 470 vehicles • Average number of vehicle in/out per day: 460 vehicles • Average number of passanger per day: 4,782 people • Type A • Number of Route: 2 (inter province), 19 (intra province) and 8 (domestic route)

(2) Terminal Karombasan • Luas : 8.974 M2 • Daya Tampung : 283 Armada • Kendaraan Masuk/Keluar rata-rata per hari : 562 Kendaraan • Penumpang Turun/Naik rata-rata per hari : 5.731 Orang • Tipe : B • Jumlah Trayek : 16 (AKDP); dan 13 (Angkot).

(2) Karombasan Terminal • Width: 8.974 M2 • Capacity: 283 vehicles • Average number of vehicle in/out per day: 562 vehicles • Average number of passenger per day: 5.731 people • Type B • Number of Route: 16 (intra province) and 13 (domestic route)

(3) Terminal Paal Dua • Luas : 6.358 M2 • Daya Tampung : 224 Armada • Kendaraan Masuk/Keluar rata-rata per hari : 452 Kendaraan • Penumpang Turun/Naik rata-rata per hari : 5.004 Orang • Tipe : B • Jumlah Trayek : 10 (AKDP); dan 9 (Angkot).

(3) Paal Dua Terminal • Width: 6.358 M2 • Capacity: 224 vehicles • Average number of vehicle in/out per day: 452 vehicles • Average number of passenger per day: 5.731 people • Type B • Number of Route: 10 (intra province) and 9 (domestic route)

(4) Terminal Tuminting • Luas : 250 M2 • Daya Tampung : 35 Armada • Kendaraan Masuk/Keluar rata-rata per hari : 21 Kendaraan • Penumpang Turun/Naik rata-rata per hari : 272 Orang • Tipe : B • Jumlah Trayek : 2 (AKDP); dan 7 (Angkot).

(4) Tuminting Terminal • Width: 250 m2 • Capacity: 35 vehicles • Average number of vehicle in/out per day: 21 vehicles • Average number of passenger per day: 272 people • Type B • Number of Route: 2 (intra province) and 7 (domestic route)

64


Tabel. Data Pelabuhan Manado Tahun 2010 / Data of Seaport in Manado City 2010

Pengelola/ Managed by

Status / Status

Lokasi / Location

Jenis/ Type

Kelas/ Class

Pengelolaan/ Management

Wenang

Pelabuhan umum

Nasional/III

BUMN

No

Pelabuhan/ Seaport

1.

PELABUHAN MANADO

PT. Pelindo IV

2.

TALLASA

PT. Pandu Harapan Sentosa

Tongkaina

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

3.

KIKISI

PT. Arise Selchau

Tongkaina

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

4.

BARRACUDA

PT. Baracuda Diving Center

Molas

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

5.

NDC

PT. Nusantara Diving Center

Molas

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

6.

ITC

PT. Multi Cipta Perkasa Nusantara

Wenang

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

7.

BLUE BANTER

PT. Papetra Perkasa Utama

Wenang

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

8.

MEGA SURYA

PT. Mega Surya Nusa Lestari

Wenang

Pelabuhan khusus Wisata

Lokal

Swasta

9.

PERIKANAN TUMUMPA

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi SULUT

Tumumpa

Pelabuhan khusus Perikanan

Regional

Pemerintah

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Manado tahun 2011/ Source: Department of Transportation of Manado City, 2011

65


Untuk Sektor perhubungan udara terdapat pelabuhan udara/ Bandara Internasional Sam Ratulangi yang melayani penerbangan domestik dan internasional (Manado-Singapura). Maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado yaitu: Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Batavia Airlines, Wings Air, Star Air, Sriwijaya Air dan Silk Air.

For the air transport sector there is Sam Ratulangi international airport which serves domestic and international flights (Manado-Singapore). Airlines that serve the aviation services in Sam Ratulangi Airport Manado are Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Batavia Airlines, Wings Air, Star Air, Silk Air and Sriwijaya Air.

5.5. Listrik, air bersih & Telekomunikasi

5.5. Electricity, Water and Telecommunication

Listrik

Electricity

Tenaga listrik yang tersedia di Kota Manado merupakan pasokan dari PLN Wilayah Sulutenggo, Sektor Minahasa yang didistribusikan oleh PLN Cabang Manado kepada pelanggan Kota Manado yang berjumlah 262.403 pelanggan. Daya terpasang 341.717.200 KW.

Electric power that available in the Manado City is supplied by State Electrical Company of Sulutenggo (North and Central Sulawesi and Gorontalo) Region, especially from Minahasa Sector which is distributed by PLN Branch Manado City to customers with amount to 262,403 customers using 341,717,200 KW installed power.

Adapun Pelanggan listrik Kota Manado Menurut Jenis dapat dilihat pada Tabel berikut :

As for electric customers by type of Manado City can be seen in the following table:

Tabel. Jumlah Pelanggan PLN Kota Manado Menurut Jenis

Tabel . Number of Customer of Electrical Services in Manado City

Jenis Pelanggan

Pelanggan

Daya Terpasang

Sosial

5.741

17.069.900

Rumah Tangga

245.658

185.692.200

Usaha

9.622

96.209.750

Kantor/ Gedung

1.045

11.609.150

Industri

337

31.136.200

Type of Customer

Pelanggan/ Customer

Daya Terpasang/ Install Power

Social

5.741

17.069.900

Household

245.658

185.692.200

Business

9.622

96.209.750

Office/Building

1.045

11.609.150

Industry

337

31.136.200

Sumber PLN Cabang Manado

Source: State Electrical Company of Manado Branch, 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pelanggan listrik sebaran terbanyak berada di Rumah Tangga. Sebaran pelanggan paling sedikit berada di Kantor/ Gedung.

In the table above can be seen that the major distribution of customers is in household electricity. The lowest distribution of customer is in the Office/building.

Khusus untuk pulau-pulau yang termasuk wilayah Kota Manado terdapat PLTD. Secara terinci lihat Tabel berikut:

For the islands which are included in Manado City, the electricity is supplied by diesel power. For more details, see the following table:

66


Tabel. Daya Terpasang, Daya Mampu dan Beban Puncak PLTD di Manado Tua dan Bunaken

Pltd/Daya Terpasang Kw MANADO TUA 40 100 Sub total 140 BUNAKEN 260 250 Sub total 510 Total daya terpasang

Daya Mampu Kw

Beban Puncak Kw

38 75 113 230 240 470 583

70

133 203

Sumber PLN Cabang Manado

Table.Installed Power, Capacity Power & Peak Burden of Diesel Power in Manado Tua and Bunaken Island Installed Power (KW)

Capacity (KW)

MANADO TUA 40 100 Sub total 140 BUNAKEN 260 250 Sub total 510 Total install power

Peak Burden (KW)

38 75 113

70

230 240 470 583

133 203

Source: State Electrical Company of Manado Branch, 2009

Telkom

Telecommunication

Jumlah Pelanggan Telkom Kota Manado 71.967, Jumlah Wartel 463 unit, Bisnis 10.952 unit, pelanggan Tempat tinggal 60.952.

Number of customer of PT Telkom is 71,967, while number of telephone kiosk is 463 units, business customer is 10,952 units, and household customer is 60,952.

Selain Telkom juga telah berkembang jaringan telepon seluler yang dikelola oleh pihak swasta di antaranya Telkomsel, Satelindo, Pro XL, Indosat, Fren, Essia dan Axis

There are also some private party providers that have developed cellular telephone networks such as Telkomsel, Satelindo, Pro XL, Indosat, Fren, Esia and Axis.

Air Bersih

Clean Water

Kebutuhan air bersih di seluruh kecamatan dikelola oleh PT. AIR dengan kapasitas produksi yang tersedia sebesar 433.221 m3. Jumlah pelanggan 19.601

Clean water needs throughout the sub districts are managed by PT. AIR MANADO that has available capacity of production as 433,221 m3. Number of customers is 19,601 units.

Bahan baku dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi air bersih bersumber dari : mata air, sungai, artesis, lainnya.

Raw materials in order to meet production needs of clean water sourced from: springs, rivers, artesian wells, et cetera.

Tabel. Pelanggan Air Bersih / The Customer of Clean Water No.

Kategori Pelanggan / Customer Category

Jumlah Pelanggan/ Number of Customer

1.

Hidrant Umum/ Public Hydrant

43

2.

Kamar Mandi/ WC Umum/ Public Toilet and Shower

19

3.

Tempat Ibadah / Religious Places

175

4.

Panti Asuhan/ Orphanage

2

5.

Yayasan Sosial/ Social usage

45

67


6.

Rumah sangat sederhana/ Extremely simple house

1

7.

Sekolah Negeri/ Public School

31

8.

Rumah Sakit Pemerintah / Government Hospital

11

9.

Instansi Pemerintah dan TNI Tkt. Kec. Kelurahan / Military and Government Building in Village and Sub district level

20

10.

Rumah Selain Mewah atau selain RSS/ Non Luxurious and Extremely Simple House

11.

Instansi Pemerintah dan TNI Tkt. Propinsi/pusat/ Military and Government Building in provincial and central level

12.

Niaga Kecil / Small business

13.

Industri Rumah Tangga / Home industry

17.466 226 1.198 3

14.

Rumah mewah / Luxurious House

99

15.

Industri dan Niaga Besar / Huge Business

260

16.

Kedutaan dan Konsulat Asing / Foreign Embassy and Consulate

1

17.

Kelompok Khusus/ Special Group

1

Jumlah / Total

19.601

Sumber PLN Cabang Manado / Source: State Electrical Company of Manado Branch, 2009

5.6. Lembaga Keuangan / Financial Institution Financial Institution (Bank, Non-Bank and Insurance) / Financial Institution (Bank, Non-Bank and Insurance) No.

Nama Bank / Name of Bank

Status / Status

Lokasi / Location

1.

PT. Bank Mandiri

BUMN

Tersebar

2.

PT. Bank Danamon

Swasta

Tersebar

3.

PT. Bank Mega

Swasta

Komp. Mega Mas

4.

PT. Bank Lippo

Swasta

Tersebar

5.

PT. Bank Amro

Swasta Internasional

Jl. Toar

6.

PT. Bank Bukopin

BUMN

Komp. Mega Mall

7.

PT. Bank Inter. Indonesia

Swasta

Jl. Samratulangi

8.

PT. Bank Tabungan Negara

BUMN

Jl. P. Tendean

9.

PT. BNI 1946

BUMN

Jl. Lolong Lasut

10.

PT. BRI

BUMN

Jl. Sarapung

11.

PT. Bank Sulut

BUMD

Jl. Sam Ratulangi

12.

PT. Bank Central Asia

Swasta

Jl. Samratulangi

13.

PT. Bank Arta Graha

Swasta

Jl. Samratulangi

14.

PT. Bank Panin

Swasta

Jl. D. Lolong Lasut

15.

PT. Bank Niaga

Swasta

Jl. Sam Ratulangi

16.

PT. B.T. Pensiunan Negara

BUMN

Jl. Sam Ratulangi

17.

PT. Bank Permata

Swasta

Kop. Mega Mall

18.

PT. Bank Mandiri Syariah

BUMN

Kop. Mega Mall

68


19

PT Bank NISP

Swasta

Jl. P.Tendean

20

PT Bank Muamalat

Swasta

Jl.P.Tendean

21

PT Bank Sinarmas

swasta

Jl. P. Tendean

22

PT Bank Eksekutif Internasional

swasta

Jl Sam Ratulangi

Sumber BAPPEDA Kota Manado 2010 / Source: The Board of Development Planning of Manado City, 201

Tabel. Nama Lembaga Non Bank, Status dan Lokasi di Kota Manado/ Financial Institution Non Bank, Status and Location in Manado City No.

Nama BPR/ Name of Loan Bank

Status / Status

Lokasi/ Location

1.

PT. Millenia

Swasta Lokal

Jl. Betesda

2.

PT. PNM

Swasta, Grup BUMN

Jl. Sarapung

3

PT. Prismadana

Swasta

Komp ITC Marina Plaza

Sumber BAPPEDA Kota Manado 2010 / Source: The Board of Development Planning of Manado City, 2010

Saat ini terdapat Asuransi dengan wilayah prospek kota Manado yang terdiri dari : Currently there are some insurance companies in Manado city that consists of Asuransi pemerintah; Asuransi Kesehatan Indonesia, PT.Persero Jiwasraya, PT.Persero Asuransi dan PT.Persero Jamsostek Asuransi Swasta; PT.Asuransi Central Asia Raya, PT. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912, Asuransi Jiwa Bersama, AIA Indonesia, PT.AIG Lippo Life, PT.Asuransi Allianz Life Indonesia, PT.Asuransi Jiwa Askrindo, PT.Astra Buana, Sequis Life, PT.Asuransi Manulife Indonesia, Prudential dan PT Asuransi AXA Life. Fasilitas money changer juga telah tersedia di kota Manado. PT. Manado Inter Money Changer, PT. Primanusas Davalas, PT. Indra Lintas Moneter, PT. Napele Indah AMC, PT Haji La Tunrung, PT. Sentralindo Valutama.

69


Jl Sam Ratulangi II No. 9 Manado Telp.0431-854747/853535 Fax. 0431-841263 Business hour : 11.00 s.d 23.00 WITA


PT. MANGIMBALI AGEN PELUMAS PERTAMINA

Selamat & Sukses atas terbitnya

Marketing Office: Jl. AA. Maramis Kayuwatu/Kairagi II Telp. 0431-818 919, Manado - Sulawesi Utara

ITALYShoes Sepatu - Sandal - Tas - Dompet - Topi

Jl. Piere Tendean Ruko Mega Mas Blok 1C No. 12A Manado

Jl. Sam Ratulangi No.383 Manado Telp.0431-824 759 / Fax.0431-821 310


Bab VI Peluang Investasi Kota Manado

Chapter VI Investment Opportunity in Manado City

6.1. Infrastruktur dan Perhubungan

6.1. Infrastructure of Transportation

- Pembangunan terminal kargo dan terminal penumpang (di Kecamatan Mapanget. - Pembangunan Jalan Akses Maengket - Ring road. - Pembangunan terminal penumpang di Winangun, Kecamatan Malalayang. - Peningkatan Terminal penumpang di Malalayang - Pengembangan Pelabuhan ManadoPengembangan angkutan umum pesisir/ laut - Angkutan taxi/ wisata - Pembangunan Jalan Lingkar (Ring Road) Tahap III Winangun – Malalayang dan Tahap IV Bengkol-Bailang

- Construction of cargo terminal and passenger terminal in Sub district of Mapanget - Construction of access road between Maengket – Ringroad - Construction of Passenger Terminal in Winangun, Sub District of Malalayang - Construction of Passenger Terminal in Malalayang - Development of Manado Seaport - Development of coastal/sea public transportation - Taxi/tourist transportation - Construction of Manado Ring Road Phase III WinangunMalalayang and Phase IV Bengkol-Bailang

6.2. Pariwisata

6.2. Tourism

Salah satu sektor andalan Kota Manado adalah pariwisata. Obyek-obyek wisata yang potensial adalah wisata bahari, wisata budaya, wisata agro (agro-tourism), shopping tourism dan lain-lain. Obyek wisata yang sudah mendunia adalah Taman Bawah Laut Bunaken.

One of the leading sectors of Manado City is tourism. The potential tourist attractions are marine tourism, cultural tourism, agro tourism, shopping tourism, et cetera. Meanwhile the globalized destination is Bunaken Underwater Park.

Adapun peluang investasi yang ditawarkan adalah : - Pengembangan Kawasan Wisata Taman Nasional Bunaken - Pembangunan Hiking Track dan Path Track di Pulau Manado Tua dan Pulau Bunaken - Pembangunan Dermaga/ Yetty, Pengadaan Kapal Penyeberangan dan Kapal Selam Pariwisata. - Restoran Terapung.

As for the investment opportunities offered are : - The development of Tourism Area in Bunaken National Park scuh as: - Development of Hiking Track and Path Track in Manado Tua Island and Bunaken Island - Development of port/jetty, procurement of ferry boat and tourism sub marine ship. - Floating restaurant

72


Pengembangan Kawasan Pantai di Malalayang sebagai Kawasan Rekreasi Pantai. • Pembangunan Manado Sea World. • Pembangunan Gelanggang Olahraga di Kec. Mapanget • Pembangunan kawasan Agro Tourism Gunung Tumpa dan Bukit Doa. • Pembangunan Sekolah Kejuruan (SMK) Pariwisata • Pembangunan Sarana Rekreasi Bitung Karang Ria • Pembangunan Gedung Kesenian Bertaraf Internasional • Pembangunan Taman Laut Kota. • Pengembangan Kawasan Pelabuhan Manado : - Open Market PKL - Pelabuhan wisata - Pelabuhan Regional - Pelabuhan Rakyat dan pasar ikan hygienes. • Pembangunan kawasan Agro Tourism BALITKA

Development of Coastal Area in Malalayang as Beach Recreation Area • Development of Manado Sea World • Development of Sport Arena in Sub District of Mapanget • Development of Agrotourism area in Mount of Tumpa and Prayer Hill • Development of Vocational School of Tourism • Development of Recreation Facility in Bitung Karang Ria • Construction of Art Building with International Level Standard • Development of City Sea Park • Development of Manado Seaport Area - Open Market for street trader - Tourism Seaport - Regional Seaport - People seaport and hygienic fish market • Development of Agrotourism in Area BALITKA

6.3. Perdagangan dan Jasa

6.3. Trading and Services

Untuk sektor Perdagangan dan jasa peluang yang ditawarkan : • Pembangunan Pasar Tradi-sional di Kecamatan Mapanget, Malalayang, serta Tuminting. • Pembangunan Rumah Sakit Bertaraf Internasional. • Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah • Pembangunan Klinik Pariwisata • Pengadaan Puskesmas Keliling • Renovasi Pasar Pinasungkulan Karombasan. • Pemanfaatan lahan reklamasi sebagai kawasan perdagangan, jasa, dan wisata.

As for Sector of Trading and Services the investment opportunities offered are : • Development of traditional market in Sub District of Mapanget, Malalayang and Tuminting • Development of international hospital • Development of Regional General Hospital • Development of Tourism Clinic • Procurement of Mobile Public Health Center • Renovation of Pinasungkulan Market in Sub District of Karombasan • Utilization of land reclamation as area of tradi, services and tourism

73


• Pembangunan gedung perpar-kiran bertingkat di pusat kota. • Pusat pasar soivenir

• Construction of parking on high building in downtown area • Central of souvenir market

6.4. Perumahan

6.4. Housing

Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang dan pangan. Pembangunan perumahan sebagai salah satu sector strategis, menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam rangka menciptakan kesejahteraan bagi segenap lapisan masyarakat Kota Manado.

Housing is one of the basic human needs as well as clothing and food. Housing development as one of the strategic sectors, is one indicator of success in order to create prosperity for all the people of Manado City

Untuk memenuhi kebutuhan perumahan dalam jangka pendek, menengah dan panjang, perlu diusahakan pembangunan perumahan melalui penyediaan tanah dan kaveling tanah matang serta bangunan yang sesuai dengan rencana Tata Ruang Wilayah Kota secara menyeluruh dan terpadu oleh Pemerintah, Swasta/Investor serta masyarakat.

To meet the housing needs in the short, medium and long term, it is necessary to provide housing development through the provision of land and plots of land, and buildings in accordance with the Spatial Plan of the City integrated and comprehensively between Government, private sector/ investors and the community.

Selain pelaksanaan pembangunan perumahan, dilakukan pula pembinaan oleh Pemerintah terhadap masyarakat penyelenggara dan pengelola pembangunan disekitar perumahan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta menciptakan suasana yang menunjang keberhasilan penyelenggaraan pengembangan dan pembangunan perumahan agar dapat mewujudkan rumah layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi dan teratur. Sebagai gambaran dari perkembangan perumahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan Investor/Developer dapat dilihat pada tabel berikut ini :

In addition to the implementation of housing development, government also create housing management guidelines to developers community, which aims to enhance the capabilities and create an atmosphere that supports the successful implementation of development and construction of housing in order to achieve appropriate house in a healthy, safe, harmonious and orderly. The description of the housing development undertaken by the Government and the Investor/Developer can be seen in the following table:

Tabel. Inventaris Data Perumahan (Developer) di Kota Manado Tahun 2005 s/d 2010 Inventory of Housing Data (Developer) in Manado City 2005-2010 Fa Sum + Fasos/ Public and Fa Sum/ Public Facility Social Facility (M2) (M2)

Fasos/Sosial Facility (M2)

Kapling/ Plots Land (M2)

101987

13851

23962.6

1475

62698.4

334351

111852.08

6462

6310985.07

205614.95

Tahun/ Year

Jumlah Rumah (unit)/ Number of House (unit)

Luas Lahan/ Area (M2)

2005

313

2006

1334

2007

1370

348486

151324

40893

45211

213365

2008

641

303195

126505.5

45265

9657.5

121767

2009

717

1021741.6

255417

28260.23

8825

464773.31

2010

735

536227

0

33958

0

51280

2645987.6

658949.58

178800.83

6376153.57

1119498.66

Jumlah/ Total

Sumber : Dinas Tata Kota tahun 2011/ Source: Department Planning of Manado City

74


Untuk Kota Manado hingga saat ini masih banyak terbuka peluang untuk investasi perumahan, dimana seperti digambarkan diatas kebutuhannya semakin meningkat, adapun peluang-peluang dimasud adalah : • Pengembangan kawasan per-mukiman baru (kasiba/ lisiba) di Kecamatan Mapanget. • Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa

There are so many opportunities in Manado City for investment in housing sector. As described on above, the needs are increasing and the opportunities are : • Development of new area of residence (ready to build area) in Sub District of Mapanget • Development of modest rental apartment

75




Bab VII

Perlakuan Bagi Investor Chapter VII Treatment for Investor

7.1. Peraturan Dasar

7.1. Basic Regulation

a. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal b. UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas c. Perpres No. 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. d. Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal e. Perpres No. 111 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (revisi: sudah diubah dengan Perpres No. 36 Tahun 2010 sebagai Perpres terbaru) f. Perka BKPM No. 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman dan Tata Cara Penanaman Modal

a. Law Number 25 Year 2007 on Investment b. Law Number 40 Year 2007 on Limited Company c. President Decree Number 76 Year 2007 on Criteria and Requirement of Disallowable Business and Conditional Allowable Business in Investment. d. President Decree Number 77 Year 2007 on the List of Disallowable Business and Conditional Allowable Business in Investment. e. President Decree Number 111 Year 2007 on The Changing of President Decree Number 77 Year 2007 on The List of Disallowable Business and Conditional Allowable Business in Investment (changed by President Decree Number 36 Year 2010 as newest decree) f. Regulation of Head of Coordination Board of Investment Number 12 Year 2009 on Guideline and Procedure on Investment.

7.2. Izin Masuk dan Berusaha

7.2 .Entrance and Investment Permit

Prosedur Pengajuan Permohonan Permohonan untuk Investasi baru PMA dapat diajukan oleh : a. Warga negara dan/ atau Badan Hukum Asing dan/atau Perusahaan Penanaman Modal Asing. b. Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing dan/ atau Perusahaan PMA bermitra dengan warga negara

Procedure on Investment Application Application of new foreign investment can be submitted by: a. Foreign citizens and/or Foreign Legal Organization or Foreign Investment Company b. Foreign citizens and/or Foreign Legal Organization or Foreign Investment Company that partner with

78


Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia. Permohonan investasi baru bagi PMA ditujukan kepada : 1. Ketua BKPM 2. Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia setempat; 3. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD).

to: 1. Head of Coordination Board of Investment 2. Head of Representative Office of Government Indonesia in countries 3. Head of Region Coordination Board of Investment

Dalam hal proyek investasi baru berada di 2 (dua) propinsi atau lebih, permohonan diajukan kepada kepala BKPM.

In case of new projects is located in 2 or more different provinces, new application should be submitted to Head of Coordination Board on Investment.

Permohonan investasi baru bagi PMA diajukan dengan menggunakan formulir Model I/PMA.

Application for new foreign investment is submitted using form of Model I/PMA.

Persetujuan Permohonan

Approval Of Application

Persetujuan permohonan investasi baru untuk PMA diterbitkan dalam bentuk surat persetujuan Penanaman Modal Asing (SP-PMA). SP-PMA tersebut diterbitkan oleh : 1. Kepala BKPM jika permohonan diajukan kepada kepala BKPM. 2. Menteri Luar Negeri (dalam hal ini Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia) jika permohonan diajukan kepada Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia setempat. 3. Gubernur (dalam hal ini Ketua BKPMD) jika permohonan diajukan kepada ketua BKPMD.

The approval of new foreign investment application is issued in form of approval letter on foreign investment (SPPMA). SP-PMA is issued by: 1. Head of Coordination Board of Investment if the request is submitted to the Head. 2. Foreign Ministry (is represented by Head of Indonesia Representative of Government of Indonesia) if the request is submitted to the Head of Indonesia Government Representative 3. Governor (in this case Head of Regional Coordination Board on Investment) if the request is submitted to the Head of Regional Coordination Board on Investment.

Indonesia citizen and/or Indonesia Legal Organization Application of new foreign investment is submitted

79


Perlu dicatat bahwa Ketua BKPMD Daerah adalah Staf Gubernur. Persetujuan yang diberikan oleh Gubernur pada dasarnya adalah persetujuan yang diberikan oleh Ketua BKPMD atas nama Gubernur. Untuk mudahnya, untuk selanjutnya, persetujuan yang dikeluarkan oleh Ketua BKPMD artinya adalah persetujuan yang dikeluarkan oleh Ketua BKPMD atas nama Gubernur Kepala Daerah.

It should be noted that the Head of Regional Coordination Board on Investment is Governor’s staff. Approval granted by the Governor basically is given approval by the Head of BKPMD on behalf of Governor. For simplicity, hereinafter, the approval issued by the Head of BKPMD means approval issued on behalf of Provincial Governors.

SP-PMA akan diterbitkan tidak lebih dari sepuluh hari kerja semenjak diterimanya permohonan yang sudah lengkap dan benar.

SP-PMA will be issued no later than ten working days after receiving of an application is completed and correct.

Ketentuan Lain

Others Regulation

Perusahaan PMA yang telah memiliki SP-PMA harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin realisasi investasi yang diperlukan untuk pelaksanaan investasi tersebut. SP-PMA secara otomatis akan batal jika realisasi proyek tidak dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata selama 3 tahun semenjak tanggal penerbitannya. Kegiatan nyata tersebut terdiri dari kegiatan administratif dan kegiatan fisik. Kegiatan administratif tersebut meliputi perizinan antara lain : 1. Izin lokasi atau perjanjian sewa/leasing (khususnya untuk perusahaan PMA sektor jasa) atau izin pertambangan daerah atau lisensi pertambangan (khususnya bagi PMA yang bergerak di sektor pertambangan) dan 2. Rekening Bank atas nama perusahaan PMA (khususnya untuk perusahaan PMA baru) dan 3. Surat Izin dari pabean untuk barang-barang modal; dan/ atau 4. Nomor identifikasi Importir terbatas;dan/atau 5. Surat izin rencana Menggunakan Tenaga Kerja Asing (khususnya untuk perusahaan PMA yang menggunakan tenaga kerja asing) dan/atau 6. Izin mendirikan bangunan;dan/atau 7. Izin undang-undang gangguan; dan/atau 8. Akta pendirian perusahaan yang telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman (bagi perusahaan yang ikut menanamkan modalnya).

Foreign investor that already has SP-PMA shall apply for a permit the realization of the investment needed for the implementation of these investments. SP-PMA will automatically void if the realization of the project is not implemented in concrete activities for 3 years after the date of issuance. Real activities consist of administrative activities and physical activities.

Kegiatan nyata meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain : 1. Bagi Industri: telah dilaksanakan kegiatan utama berupa pembebasan lahan sekurang-kurangnya 25% dari areal yang ditentukan di dalam SP-PMA;atau 2. Bagi perusahaan sektor jasa atau perusahaan yang ikut menanamkan modalnya (holding); telah dilaksanakan kegiatan meliputi antara lain pembebasan lahan sekurang-kurangnya 25% dari seluruh areal yang tercantum di dalam SP-PMA, atau ruang kantor/bangunan.

Physical activities are the activities that will be done due to the investment such as: 1. For those who are working in industry: The main activity has been implemented in the form of land acquisition at least 25% of certain regions of the SP-PMA, or 2. For those are working in Sector of Services or company that involving in capital investment: activities have been implemented including land acquisition at least 25% of the entire area contained within the SP-PMA, or office space/building

80

Administrative activities include licensing which are: 1. Location permit or leasing agreement (for foreign investor company that working in Sector of Services) or regional mining license or mining license (for foreign investor that working in Sector of Mining), and 2. Bank Account on behalf of foreign investment companies (especially for new company), and 3. Letter of permission from the customs for goods and capital goods, and/or 4. Identification number of limited importer, and/or 5. Permit Letter on The Using of Foreign Labor (for foreign investor company that is using foreign labor), and/or 6. Building Construction Permit, and/or 7. Permit relates to Disturbance Law, and/or 8. Certificate of Company Registration, which had been approved by the Minister of Justice (for participating companies invest)


Tata Cara Permohonan

Procedure Of Application

Pengajuan permohonan untuk Investasi baru PMDN dapat diajukan oleh : 1. Perseroan Terbatas (PT) 2. Persekutuan Perdata atau CV 3. Firma 4. Badan Usaha Koperasi 5. Badan Usaha Milik Negara 6. Badan Usaha Milik Daerah 7. Perorangan

Submitting applications investments may be filed by the: 1. Limited Company 2. Civil Company (CV) 3. Firm 4. Cooperation 5. National state corporate 6. Regional state corporate 7. Individual

Permohonan investasi baru bagi PMDN diajukan kepada : 1. Kepala BKPM 2. Kepala BKPM Daerah

Application for new domestic investments is submitted to: 1. Head of Coordination Board of Investment 2. Head of Regional Coordination Board of Investment

Dalam hal proyek investasi baru berada di 2 (dua) propinsi atau lebih, permohonan diajukan kepada kepala BKPM. Permohonan investasi baru bagi PMA diajukan dengan menggunakan formulir Model I/PMDN.

As for new investment projects are in 2 (two) or more provinces, the application is submitted to the Head of BKPM. Application of new foreign investments is submitted by using form model I/PMDN.

Persetujuan Permohonan

Approval Of Application

Persetujuan permohonan investasi baru untuk PMDN diterbitkan dalam bentuk surat persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri (SP-PMDN). SP-PMDN tersebut diterbitkan oleh : 1. Ketua BKPM jika permohonan diajukan kepala BKPM. 2. Gubernur (dalam hal ini Ketua BKPMD) jika permohonan diajukan Kepala BKPMD

The approval of new domestic investment is issued in form of letter approval on domestic investment (SP-PMDN). SP-PMDN is issued by: a. Head of Coordination Board on Investment if the application is submitted to head of Board. b. Governor (in this case Head of Regional Coordination Board on Investment) if the application is submitted to head of regional board. It should be noted that the Head of Regional Coordination Board on Investment is Governor’s staff. Approval granted by the Governor basically is given approval by the Head of BKPMD on behalf of Governor. For simplicity, hereinafter, the approval issued by the Head of BKPMD means approval issued on behalf of Provincial Governors.

Perlu dIperhatikan bahwa Ketua BKPMD Daerah adalah Staf Gubernur. Persetujuan yang diberikan oleh Gubernur pada dasarnya adalah persetujuan yang diberikan oleh Ketua BKPMD atas nama Gubernur. Untuk mudahnya, untuk selanjutnya, persetujuan yang dikeluarkan oleh Ketua BKPMD artinya adalah persetujuan yang dikeluarkan oleh Ketua BKPMD atas nama Gubernur Kepala Daerah.

for

new

domestic

SP-PMDN akan diterbitkan tidak lebih dari sepuluh hari kerja semenjak diterimanya permohonan yang sudah lengkap dan benar.

SP-PMDN will be issued no later than ten working days after receiving of an application is complete and correct.

Ketentuan Lain

Others Regulation

Perusahaan PMDN yang telah memiliki SP-PMDN harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Implementasi investasi yang diperlukan untuk realisasi investasi tersebut. SP-PMDN secara otomatis akan batal jika realisasi proyek tidak dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata selama 3 tahun semenjak tanggal penerbitannya. Kegiatan nyata tersebut terdiri dari kegiatan administratif dan kegiatan fisik.

The domestic investor company that already has SPPMDN shall apply for a permit the realization of the investment needed for the implementation of these investments. SPPMDN will automatically void if the realization of the project is not implemented in concrete activities for 3 years after the date of issuance. Real activities consist of administrative activities and physical activities.

81


Kegiatan administratif tersebut meliputi perizinan antara lain : 1. Lokasi 2. Rekening Bank atas nama perusahaan PMDN 3. Surat Izin dari pabean untuk barang-barang modal; dan/ atau 4. Nomor identifikasi Importir terbatas;dan/atau 5. Surat izin rencana Menggunakan Tenaga Kerja Asing atau 6. Izin mendirikan bangunan;dan/atau 7. Izin undang-undang gangguan; dan/atau 8. Akta pendirian perusahaan yang telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman (bagi perusahaan yang ikut menanamkan modalnya).

Administrative activities include licensing which are: 1. Location permit 2. Bank Account on behalf of domestic investor companies 3. Letter of permission from the customs for goods and capital goods, and/or 4. Identification number of limited importer, and/or 5. Permit Letter on the Using of Foreign Labor, or 6. Building Construction Permit, and/or 7. Permit relates to Disturbance Law, and/or 8. Certificate of Company Registration, which had been approved by the Minister of Justice (for participating companies invest/equity company).

Kegiatan nyata meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain : a. Bagi Industri: telah dilaksanakan kegiatan utama berupa pembebasan lahan sekurang-kurangnya 25% dari areal yang ditentukan di dalam SP-PMDN;atau b. Bagi perusahaan sektor jasa atau perusahaan yang ikut menanamkan modalnya (holding); telah dilaksanakan kegiatan meliputi antara lain pembebasan lahan sekurang-kurangnya 25% dari seluruh areal yang tercantum di dalam SP-PMDN, atau ruang kantor/ bangunan.

Physical activities are the activities that will be done due to the investment such as: a. For those who are working in industry: The main activity has been implemented in the form of land acquisition at least 25% of certain regions of the SP-PMDN, or b. For those are working in Sector of Services or company that involving in capital investment: activities have been implemented including land acquisition at least 25% of the entire area contained within the SP-PMDN, or office space/building

Prosedur pendirian Perusahaan PMA di Indonesia (Peraturan Kepala BKPM No. 12 Tahun 2009 – Mulai berlaku 02 Januari 2010)

Procedure to Register Foreign Investment Company in Indonesia (Regulation of Head of BKPM Number 12 Year 2009, effective since 2 January 2010

Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu: a. Pendirian perusahaan baru; b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada.

Procedure to register foreign investment company is divided into two part which are: a. New company registration b. Domestic company that involving capital to investment company (equity company)

Adapun bentuk perusahaan PMA ini diwajibkan dalam bentuk Perseroan Terbatas (Ps.5(2) UUPM). Terhadap perusahaan PMA ini, dapat berbentuk kantor perwakilan (Representatives Office), Joint Venture ataupun bentukbentuk lainnya.

The foreign investment companies are required to establish Limited Company (Art 5 (2) of Law on Investment). The form of company could be Representative Office, joint venture or other eligible forms.

Adapun skema umum permohonan izin penanaman modal pada tahap pengajuan di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut: di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut:

The procedure of permit application on investment at phase of submission can be schemed as following:

82


Secara prosedural, pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar dalam pengajuan permohonan PMA atas pendirian perusahaan baru maupun penyertaan atas perusahaan PMDN yang telah ada sebelumnya, karena dengan beralihnya suatu PMDN menjadi PMA, maka PMDN tersebut harus meminta persetujuan-persetujuan layaknya mendirikan perusahaan baru. Yang berbeda hanyalah terhadap perusahaan eksisting, tidak perlu melakukan pendaftaran perusahaan (TDP dan NPWP), melainkan hanya memerlukan persetujuan Menteri dalam rangka terjadinya perubahan struktur modal.

Basically there is no significant different in submission of application for new foreign investment company registration or equity company of domestic investment that existed previously, because the transforming of domestic investment company to foreign investment company, required the domestic one an approval as for new registration company. The different is the existing company need no registration for company registration (TDP and NPWP), but only require approval from Minister due to the changing of capital structure.

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12 Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini, perubahan-perubahan dapat mencakup:

Under the provisions of Article 23 of BKPM Regulation Number 12 in 2009, every occurrence of a change in the structure of capital investment required to make application to BKPM. In this Regulation of BKPM, these changes may include:

1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi 2. Perubahan Investasi 3. Perubahan/Penambahan Tenaga Kerja Asing 4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non PMA/PMDN 5. Perpanjangan JWPP 6. Perubahan Status 7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA/ PMDN oleh asing atau sebaliknya 8. Penggabungan 9. Perusahaan/Merger

1. 2. 3. 4.

Changing of Field Business and Production Changing of Investment Changing of Foreign Labor Changing of Ownership Share of Domestic Investment Company and Foreign Investment Company or Non Domestic/Foreign Investment Company. 5. Extension of JWPP 6. Status Change 7. Purchasing Share of Domestic Company and Non Domestic/Foreign Investment by foreign parties and vice a versa. 8. Merger 9. Company/Merger

83


Beberapa dokumen yang perlu diperhatikan pada saat mengajukan permohonan untuk mendirikan PMA di Indonesia adalah: 1. Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal sebagaimana diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009; 2. Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat yang dikeluarkan oleh kedutaan besar/ kantor perwakilan Negara yang bersangkutan dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain 3. Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing

Some of the documents that must be considered when applying to foreign investment in Indonesia are:

4. Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan tenaga kerja asing) 5. KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia 6. Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing 7. Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia 8. Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha 9. Surat kuasa (bila ada); dan 10. NPWP

4. Recommendations for work visa (in terms of the foreign workers will be deployed) 5. ID Card in term of the applicant is Indonesia citizen 6. Foundation rule of company in term of the applicant is foreign business entity 7. The Act of Registration and the amendment and approval of the Minister of Justice and Human Rights in the event the applicant is Indonesia business enterprises. 8. The process and flowchart of business activity 9. Letter of Delegation (if any), and 10. NPWP (Tax Payer Number)

Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka perubahan Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila penanaman modal tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu, maka proses selanjutnya adalah permohonan penyampaian persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM dengan menyertakan semua dokumen pendukung. Setelah mendapatkan Pengesahan/Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan permohonan Izin Usaha Tetap melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen yang diperlukan sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini:

After obtaining foreign investment approval from BKPM, then approval will then be forwarded to the Notary in order to amend the Articles of Foundation Rule and the Act of Sale and Purchase of Shares (if the investment is made through buying and selling shares). After that, the next process is the submission of an application for approval to the Minister of Justice and Human Rights by attachment of all supporting documents. After getting the Endorsement/ Approval of the Minister of Justice and Human Rights, then the process is continued with the application for Permanent Business Permit through the BKPM by enclosing all necessary documents, such as those depicted in this chart

84

1. Required form for investment as defined in Regulation of Head of BKPM Number 12 Year 2009. 2. Letter from the relevant agencies of government or a letter issued by the Embassy/ Representative Office of Indonesia Government in case the applicant is the public authorities from other countries 3. Passport in case of applicant is a foreign individual


Adapun jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah Perusahaan PMA diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77 Tahun 2007 jo. Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun klasifikasi daftar bidang usaha dalam rangka penanaman modal terbagi atas: a. Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti Perjudian/Kasino, Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keratin, prasasti, pertilasan, bangunan kuno, dll), Museum Pemerintah, Pemukiman/ Lingkungan Adat, Monumen, Objek Ziarah, Pemanfaatan Koral Alam serta bidang-bidang usaha lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perpres No.111 Tahun 2007. b. Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan (Sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Perpres No.111 Tahun 2007): 1. Dicadangkan untuk UMKMK; 2. Kemitraan; 3. Kepemilikan modal; 4. Lokasi Tertentu; 5. Perizinan khusus; 6. Modal dalam negeri 100%; 7. Kepemilikan modal serta lokasi 8. Perizinan khusus dan kepemilikan modal; dan 9. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus.

Type of business that can and can not be done by a company are regulated in Presidential Decree Number 76 Year 2007 and Presidential Decree Number 77 Year 2007 juncto Presidential Decree No. 111 of 2007. Classification list in order of business investment is divided into: a. List of allowable business field with some conditions (as mentioned in Appendix I of President Decree Number 111 Year 2007) are:

b. List of allowable business field with some conditions (as mentioned in Appendix II of President Decree Number 111 Year 2007) are: 1. Those which are prepared for small and micro scale business 2. Partnership 3. Capital share ownership 4. Certain location 5. Special permit 6. 100% domestic capital 7. Capital ownership and location 8. Special permit and capital ownership 9. 100% domestic capital and special permit

Biaya Berusaha

Cost for Business

Untuk biaya yang harus dikeluarkan tentunya harus memperhatikan kewajiban yang harus dipenuhi oleh investor seperti yang tertuang dalam peratuaran yang ada, adapun jenis retribusi usaha yang harus disiapkan oleh para investor adalah :

The business cost will consider the obligation of investor as required in existing regulation. Some retribution required to be paid by investors are:

Jenis Retribusi Jasa Umum

General Services Retribution

Jenis Retribusi Jasa Umum dalam Peraturan Daerah ini terdiri atas :

Type of Public Service Levies Regulation This area consists of:

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan; 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; 3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil; 4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat; 5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalam Umum; 6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ; 7. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran; 8. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; 9. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; 10. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; 11. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

1. Retribution of Health Services 2. Retribution of Waste/Sanitary Services 3. Retribution of Cost Replacement of ID Card and Civil Act Documents 4. Retribution of Funeral and Crematorium 5. Retribution of Parking On the Street 6. Retribution of Motor Vehicle Examination 7. Retribution of Fire Extinguishers 8. Retribution of Cost Replacement of Map Printing 9. Retribution of Latrine Suctioning 10. Retribution of Calibration/Recalibration 11. Retribution of Controlling of Telecommunication Tower

85


Jenis Retribusi Jasa Usaha

Business Services Retribution

Jenis Retribusi Jasa Usaha dalam Peraturan Daerah ini terdiri atas :

Type of business service levies in the regulation of this area consists of:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Retribusi Tempat Pelelangan; Retribusi Terminal; Retribusi Tempat Khusus Parkir; Retribusi Rumah Potong Hewan ; Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan; Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;

Retribution of the Usage of Local Resources Retribution of Auction Retribution of Terminal Retribution of Parking Area Retribution of Animal Slaughter House Retribution of Harbor Services Retribution of Recreation and Sport

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Retribution of the Utilization of Local Resources

(1) Objek Retribusi adalah Pemakaian Kekayaan Daerah yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu yang meliputi : a. pemakaian tanah; b. pemakaian gedung dan/atau bangunan; c. pemakaian kendaraan alat-alat berat; d. pemakaian alat mesin pertanian; e. pemakaian kendaraan angkutan; f. pemakaian kapal;

(1). Object of retribution is the utilization of local resources provided by local government for certain period of time which are included: a. Utilization of land b. Utilization of building and/or structures c. Utilization of heavy equipment vehicles d. Utilization of agricultural machine tool e. Utilization of transportation vehicle f. Utilization of ship

Besaran tarif pemakaian tanah dan gedung ditetapkan sebagai : Tariff of land use and buildings is defined as follow: No

Jenis Barang/ Type of goods

1.

Tanah hak pakai/ Land use rights

2.

Tanah untuk pemancar dan menara/tower/ Land for advertising space

3.

Tanah untuk pemasangan reklame : a. Luas reklame/Advertising space 2m x 2m b. Luas reklame/ Advertising space 2m x 4m c. Luas reklame/ Advertising space 2m x 6m d. Luas reklame/ Advertising space 2m x 8m

4. 5.

Tanah untuk sarana olah raga/ Land for sport arena

Besaran Tarif/ Tariff amount 2% (dua persen) dari NJOP PBB pada saat itu per tahun/ 2% (two percent) from the NJOP per actual year …% (… persen) dari NJOP yang berlaku pada saat itu per tahun./ …% (… percent) from the NJOP (Price Value of Taxable Object) per actual year Luas tanah x (tarif luas reklame) permeter/ persegi per tahun / Land area x (advertising space tariff) per square meter per year : Rp. 500.000,Rp. 600.000,Rp. 750.000,Rp. 1.000.000,-

2% (dua persen) dari NJOP per tahun/ 2% (two percent) of NJOP per year Pemakaian Gedung Serbaguna/ Utilization of multifunc- Rp. 1.500.000/hari tion building

86


Besaran tarif pemakaian barang itetapkan sebagai berikut: Tariff of good utilization is defined as follow: No 1

2.

Jenis Barang/ Type of goods

Besaran Tarif/ Tariff amount

Pemakaian kendaraan alat-alat berat :/ Utilization of heavy equipment vehicles a. mesin gilas B.10 ton/ Roller machine B.10 ton b. wheel loader/ Wheel loader c. motor grader/ Motor grader d. truk excavator/ Truck excavator e. tire roller/ Tire roller f. vibrator roller/ Vibrator roller g. bulldozer/ Bulldozer h. dump truk/ Dump truk

Rp. 60.000,-/jam Rp.60.000,- /jam Rp.75.000,-/jam Rp.100.000,- /jam Rp.60.000,- /jam Rp.60.000,- /jam Rp.100.000,- /jam Rp.75.000,-/jam

pemakaian alat mesin pertanian/ Utilization of agricultural machine a. traktor / Traktor/Tractor - membajak tanah / Plowing - menghancurkan tanah / meratakan / Land destroying and leveling - membuat bedeng / Making beds b. hand tractor / Hand tractor c. mesin pengering (dryer) / Dryer machine d. mesin pemipil jagung / Corn sheller machine e. freezer / Freezer f. alat pencetak bakso / Meatball maker g.rumah lindung (gallery) / Gallery

Rp.115.000,- /jam Rp.130.000,- /jam Rp.115.000,- /jam Rp.300.000,- /bulan Rp.1.500.000,-/tahun Rp. 1.500.000,-/tahun Rp. 600.000,- /tahun Rp. 1.200.000,-/tahun Rp. 600.000,- /bulan

4

Pemakaian Kapal Wisata/ Utilization of tourist boat : - Wenang-Bunaken (pp) - Wenang-Siladen (pp) - Wenang-Manado Tua (pp) - Wenang-Mantehage (pp) - Wenang-Lihage (pp) - Wenang-Naen (pp)

5

Bus / Bus - Dalam Kota Manado - Manado-Airmadidi - Manado-Bitung - Manado-Tondano - Manado-Tomohon - Manado-Amurang - Manado-Ratahan - Manado-Kotamobagu - lebih dari 12 jam

Rp.500.000,-/12 jam Rp.600.000,-/12 jam Rp.750.000,-/12 jam Rp.750.000,-/12 jam Rp.600.000,-/12 jam Rp.850.000,-/12 jam Rp.950.000,-/12 jam Rp.1.000.000,-/12 jam Rp.25.000,-/jam

Kapal pajeko coelacanth :/ Pajeko ship “Coelacanth� - Normal / Normal - Peceklik / Time of scarcity

Rp.7.800.000,-/bulan Rp.4.500.000,-/bulan

6

Rp.2.500.000,- Rp.3.000.000,- Rp.3.000.000,Rp.3.500.000,Rp.4.000.000,Rp.3.500.000,-

87


Retribusi Tempat Pelelangan

Auction Retribution

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi Tempat Pelelangan sebesar 4% (empat persen) dari nilai transaksi. (2) Retribusi Tempat Pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada pihak penjual dan pembeli dengan rincian : a. penjual sebesar 2 % (dua persen); dan b. pembeli sebesar 2 % (dua persen) (3) Tarif sewa kios dalam kawasan pelelangan Rp.100.000,-/bulan

(1) Structure and amount of retribution tariff of Place Auction is 4% (four percent) of the transaction value (2) Retribution of Auction as mentioned in vers (1) is charged to seller and buyer with detail as follow: a. Seller is for 2% (2 percent) and b. Buyer is for 2% (2 percent) (3) Kios rental tariff in Auction area is Rp. 100.000 per month

Retribusi Terminal

Terminal Retribution

(1) Struktur dan besarnya tarif ditetapkan sebagai berikut : a. Angkutan kota s/d 8 tempat duduk Rp. 25.000,-/ bulan b. angkutan kota s/d 10 tempat duduk Rp. 30.000.-/ bulan c. bus kota 11 s/d 24 tempat duduk Rp. 45.000.-/ bulan d. bus kota lebih dari 24 tempat duduk Rp. 60.000.-/ bulan e. angkutan antar kota dalam propinsi Rp. 2.000.-/ kunjungan f. angkutan antar kota antar propinsi Rp. 7.000.-/ kunjungan g. mobil pribadi dan tax Rp. 2.000.-/ kunjungan h. sepeda motor Rp. 1.000.-/ kunjungan

(1) Structure and amount tariff is defined as follow a. Public transportation with 8 seats Rp. 25.000,-/ month b. Public transportation with 10 seats Rp. 30.000,-/ month c. Bus with 11 to 24 seats Rp. 45.000.-/ month d. Bus with more than 24 seats Rp. 60.000.-/ month e. Intra province transportation Rp. 2.000.-/ trip f. Inter province transportation Rp. 7.000.-/ trip g. Private car and taxiRp. 2.000.-/ trip h. Motorcycle Rp. 1.000.-/ visit

(2) Besaran tarif sewa kios dalam kawasan terminal sebagai berikut : a. Luas bangunan 2,25 x 5 = 12,50 M2 Rp.1.500.000,-/Tahun b. Luas bangunan 2,50 x 6 = 15,00 M2 Rp.2.500.000,-/Tahun c. Luas bangunan 2,50 x 7 = 17,50 M2 Rp.4.500.000,-/Tahun

(2) Tariff rental kiosks in the terminal area as follows: a. Building area of 2,25 x 5 = 12,50 M2 Rp.1.500.000,-/Year b. Building area of 2,50 x 6 = 15,00 M2 Rp.2.500.000,-/Year c. Building area of 2,50 x 7 = 17,50 M2 Rp.4.500.000,-/Year

Retribusi Tempat Khusus Parkir

Parking Retribution

Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Tempat Khusus parkir ditetapkan untuk satu kali parkir sebagai berikut :

Structure and tariff of parking retribution is defined for one time park as follow:

a. Kendaraan roda dua 3 jam pertama Rp. 1.000.b. Kendaraan roda empat 3 jam pertama Rp. 2.000.c. Kendaraan roda enam 3 jam pertama Rp. 2.000.d. Kendaraan lebih dari roda enam 3 jam pertama Rp.3.000.e. semua jenis kendaraan parkir jam berikutnya Rp. 1.000.-/jam

a. b. c. d. e.

88

Two wheel vehicle for first 3 hours Rp. 1.000.Four wheel vehicle for first 3 hours Rp. 2.000.Six wheel vehicle for first 3 hours Rp. 2.000.More than six wheel vehicle for first 3hours Rp. 1.000.All type of vehicle for next hours Rp. 1.000.-/hour


Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Tempat Khusus parkir berlangganan ditetapkan untuk satu kendaraan sebagai berikut : a. kendaraan roda dua Rp. 60.000.-/bulan b. kendaraan roda empat Rp. 120.000.-/bulan

Structure and tariff of parking retribution is defined for parking subscribe as follow a. Two wheel vehicle b. Four wheel vehicle

Rp. 60.000.-/month Rp. 120.000.-/month

Retribusi Rumah Potong Hewan / Slaughter House Retribution Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut: / Structure and tariff of retribution is defined as follow: Jenis Ternak (Rp) / Type of Livestock (Rp) Jenis Pelayanan/ Type of Services

Sapi/Cow

Babi/Pig

Kambing/ Goat

Unggas/ Poultry

1.Penyediaan fasilitas RPH (per ekor per hari) / 1. Provision of Slaughter House facility (each per day) a.Kandang penampungan / Cage shelter b.Peralatan dan gudang / Equipment and warehouse

4.000 9.000

2.500 4.000

2.000 3.000

25 32

2.Pelayanan kesehatan hewan (per ekor)/ Livestock health services (each) a.Pemeriksaan/ Post mortem examination b.Pemeriksaan ante mortem / Ante mortem examination

8.500 8.500

5.500 5.500

5.000 5.000

70 70

Jumlah/Total

30.000

17.500

15.000

200

Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan

Harbour Services Retribution

Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan kepelabuhanan ditetapkan sebagai berikut : a. Kapal domisili Manado Rp. 2.000.- /GT/kunjungan b. Kapal domisili luar Kota Manado Rp. 3.000.- /GT/kunjungan c. Pas penumpang berangkat/pengantar/penjemput Rp. 1.000,- /orang/kunjungan

Structure and tariff of harbor services retribution is defined as follow: a. Boat domiciled in Manado Rp. 2.000.- /GT/visit b. Boat domiciled in ouside of Manado Rp. 2.000.- /GT/visit c. Retribution of passanger/deliverer/pickup Rp. 1.000,- /person/visit

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Recreation and Sport Retribution

Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut : a. Taman rekreasi : Rp.500.000,-/kegiatan : Rp.250.000,-/kegiatan hari ke 2 dst. b. Kawasan wisata (setiap kali masuk) : c. Kawasan wisata Tirta :Rp.10.000,- /wisatawan lokal dewasa : Rp.5.000,-/wisatawan lokal anak-anak : Rp.40.000,-/wisatawan asing

Structure and tariff of recreation and sport retribution is defined as follow: a. Recreation park : Rp. 500.000,-/activity : Rp. 250.000,- /activity for second day and soon. b. Tourism area (for one entrance) c. Water Tourism Area : Rp. 10.000,-/domestic adult tourist : Rp. 5.000,- /domestic child tourist : Rp. 40.000,- /foreign tourist

89


d. Kawasan wisata agro : Rp. 2.000,- /orang dewasa : Rp. 1.000,- /anak-anak e. Panggung Terbuka : Rp. 1.000.000,-/kegiatan komersial : Rp. 500.000,- /kegiatan non komersial f. Panggung Tertutup : Rp. 1.000.000,-/kegiatan komersial : Rp.500.000,-/kegiatan non komersial

d. Agro Tourism Area : Rp. 2.000,- /adult :Rp. 1.000,-/child e. Open Stage : Rp. 1.000.000,-/commercial activity : Rp. 500.000,-/non commercial activity f. Close Stage : Rp.1.000.000,-/commercial activity :Rp. 500.000,-/non commercial activity

Gelanggang Olahraga : 1. Gelanggang renang: Rp. 10.000,- /org dewasa (setiap kali masuk) : Rp. 5.000,-/anak-anak 2. Lapangan olahraga stadion klabat/Sparta tikala : : Rp.1.000.000,- /kegiatan : Rp. 500.000,- /kegiatan hari ke 2 dst. 3. Pacuan Kuda : Rp.5.000.000,-/kegiatan

Sport Arena : 1. Swimming pool : Rp 10.000,- /adult (for one entrance) : Rp. 5.000,- /child 2. Sport field in Klabat Stadium/Sparta Tikala Square: : Rp. 1.000.000,-/activity : Rp. 500.000,- /activity at second day and soon. 3. Horse race : Rp. 5.000.000,-/activity

7.4. Perpajakan

7.4. Taxing

Jenis Pajak Daerah dalam Peraturan Daerah ini terdiri atas : a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g. Pajak Parkir; h. Pajak Air Tanah; i. Pajak Sarang Burung Walet;

90

Type of regional taxes in Local Law is consisted by: a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Hotel Tax; Restaurant Tax; Entertainment Tax; Advertising Tax; Street Lighting Tax; Non-metal Mineral and Stone Tax; Parking Tax; Groundwater Tax; Swalow Nest Tax;


Pajak Hotel

Hotel Tax

Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebagai berikut : a. Hotel sebesar 10% (sepuluh persen). b. rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10, sebesar 5% (lima persen)

Hotel Tax is defined as follow: a. Hotel tax is 10% (ten percent). b. Boarding house Tax (for boarding house that has more than 10 rooms) is 5% (five percent)

Pajak Restoran

Restaurant Tax

Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Restaurant tax is defined as 10% (ten percent).

Pajak Hiburan

Entertainment Tax

Tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut : 1. Tontonan film sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen); 2. Pagelaran musik sebesar 30% (tiga puluh persen) 3. Pagelaran kesenian dan tari sebesar 10 % (sepuluh persen); 4. Binaraga, dan sejenisnya sebesar 25 % (dua puluh lima persen); 5. Pameran (kecuali yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah) sebesar 30 % (tiga puluh persen); 6. Sirkus, akrobat, dan sulap sebesar 30 % (tiga puluh persen); 7. Permainan bilyar, golf, dan boling sebesar 25 % (dua puluh lima persen); 8. Pacuan kuda, kendaraan bermotor sebesar 30 % (tiga puluh persen); 9. Pusat kebugaran (fitness center) sebesar 20 % (dua puluh persen); 10. Pertandingan olahraga sebesar 10 % (sepuluh persen); 11. Pagelaran busana, kontes kecantikan sebesar 30% (tiga puluh persen); 12. Diskotik, karaoke, klab malam, Bar dan sejenisnya sebesar 35% (tiga puluh lima persen); 13. Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa sebesar 20% (dua puluh persen); 14. Permainan ketangkasan sebesar 30% (tiga puluh persen); 15. Hiburan Kesenian Rakyat/Tradisional sebesar 10% (sepuluh persen).

Entertainment Tax is defined as below: 1. Movie theatre is 7,5% (seven a half percent); 2. Music performance is 30% (thirty percent) 3. Art and dance performance is 10 % (ten percent);

Pajak Reklame

Advertisement Tax

Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen).

Tax tarif for advertisment is defines is 25% (twenty five percent).

Pajak Penerangan Jalan

Street Lighting Tax

1. Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen). 2. Penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 3% (tiga persen).

1. Street Lighting Tax is defined 10% (ten percent).

4. Bodybuilding and similar performance is 25% (twenty five percent); 5. Exhibition (excunless is organized by government) is 30% (thirty percent); 6 Circus, acrobat, magic performance is 30 % (thirty percent persen); 7. Bilyard, golf, dan bowling is 25% (twenty five percent); 8. Horse race, car/motorcycle race is 30% (thirty percent); 9. Fitness center is 20% (twenty percent); 10. Sport competition sebesar 10% (ten percent); 11. Fashion show, beauty contestis 30% (thirty percent); 12. Discotique, karaoke, night club, bar and similiar activity is 35% (thirty five percent); 13. Massage center, reflection massage, sauna/spa is 20% (twenty percent); 14. Arcade games is 30% (thirty percent); 15. Folklore, traditional performance is 10% (ten persen).

2. Utilization of electrical power from other sources of industry, mining of petroleum and natural gas, tariff of Street Lighting Tax is defined 3% (three percent).

91


3. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen).

3. Utilization of electrical power as resulted by self production then Street Lighting Tax is defined 1,5% (one a half percent).

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Non-metal Mineral and Stone Tax

Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Tariff of Non-metal Mineral and Stone Tax is defined as 25% (twenty five percent).

Pajak Parkir

Parking Tax

Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen).

Tarif of Parking tax is defined as 30% (thirty percent).

Pajak Air Tanah

Groundwater Tax

Tarif Pajak Air tanah ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).

Tariff of Groundwater tax is defined as 20% (twenty percent).

Pajak Sarang Burung Walet

Swallow Nest Tax

Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Tariff off Swallow Nest Tax is defined as 10% (ten percent).

7.5.Investasi Berbasis Lingkungan

7.5. Environmental Based Investment

Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado 2010-2030 (Laporan Akhir, 2010) penentuan rencana pengembangan wilayah khusus rencana sistem pusat pelayanan kota dilakukan dengan memperhatikan rencana sistem struktur tata ruang Kota Manado yang dikaji berdasarkan perkembangan dan distribusi penduduk dan kegiatan sampai dengan tahun 2030 serta kondisi eksisting struktur tata ruang kota saat ini. Tujuan pembagian pusatpusat pelayanan dalam kota adalah agar terjadi pemerataan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan pada seluruh wilayah. Rencana sistem pusat pelayanan di Kota Manado ditetapkan dengan hirarki sebagai berikut : • Pusat Pelayanan Kota (PPK), adalah kawasan yang menjadi pusat pelayanan berskala regional, jadi tidak hanya terbatas kepada seluruh wilayah kota tetapi juga memberikan pelayanan kepada kawasan-kawasan kota lainnya atau kota yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Manado. • Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), adalah wilayah dimana selain memberikan pelayanan terhadap kawasannya sendiri juga memberikan pelayanan kepada kawasankawasan yang secara hirarki berada di bawahnya yaitu kawasan yang termasuk dalam Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

As accordance with Spatial Plan of Manado City for 2010-2030 (Final Report, 2010) the determination of specific regional development plans of the service center system plan is carried out by considering the spatial structure of the system plan of the Manado City which is reviewed based on the development and distribution of population and activities until the year 2030 as well as the conditions of existing spatial structure of the current city. Designation of distribution centres in the town of services is to ensure the equitable distribution of infrastructure and urban facilities in the region as a whole. System plan service centers in Manado City are settled with the following hierarchy: • Center of City Services (PPK), is the area which became a center of services at the regional level, so it is not confined only to the entire area of the city but it also provides services to the regions of another city areas or cities directly border with Manado city.

92

• Sub Center of City Service (SPPK), is the region to providing services to the region itself also provides service to areas that are hierarchically below the area which is included in the Center of Environmental Service (PPL).


• Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), adalah wilayah yang hanya bertujuan memberikan pelayanan kepada kawasannya sendiri atau berskala pelayanan lingkungan.

• Center for Environmental Services (PPL), is the region that is aimed only to provide services to the area itself or the has scale of environmental services

Beberapa pertimbangan terpilihnya kawasan tersebut sebagai pusat pelayanan adalah, yaitu : • Peluang tumbuh dan berkembang kawasan; • Posisi strategis ditinjau dari beberapa aspek dan kebijakan perkembangan kota; • Aksesibilitas tinggi; • Jumlah penduduk dan kepadatan; • Kemampuan melayani wilayah sekitar; • Daya dukung lahan dan lingkungan.

Some considerations to select certain area as the center of services are: • Opportunities to grow and develop in area; • Strategic position considering some aspects and policy of urban development • High accesibility; • Number of population and density; • The ability to serve regional around; • Bearing capacity of land and environment

Dengan dasar pertimbangan di atas, maka di Kota Manado terdapat 1 (satu) PPK, 4 (empat) SPPK, 1 (satu) SPPKp, 6 (enam) PPL, serta 1 (satu) PPLp, sebagai berikut :

Taking the above consideration, then Manado City has 1 (one) PPK, 4 (four) SPPK, 1 (one) SPPKp, 6 (six) PPL, and 1 (one) PPLp as follow:

• PPK (Pusat Pelayanan Kota) :

• PPK (Center of city services (PPK):

Kecamatan Wenang (kawasan pusat kota lama) dan Kawasan Reklamasi (kawasan B on B).

Sub District of Wenang (area of old down town) and Reclamation Area (B on B Area).

• SPPK (Sub Pusat Pelayanan Kota) :

• SPPK (Sub Center of City Services) :

Kecamatan Malalayang (kawasan Terminal Malalayang), Kecamatan Wanea (kawasan RanotanaKarombasan), Kecamatan Tikala (kawasan pertigaan patung kuda), serta Kecamatan Tuminting (kawasan pertigaan terminal/pasar Tuminting).

Sub District of Malalayang (Area of Malalayang Terminal), Sub District of Wanea (Area of RanotanaKarombasan), Sub District of Tikala (Area of Horse Statue T-intersection), and Sub District of Tuminting (Area of T-intersection of Tuminting Terminal/Market).

Tabel. Rencana Sistem Pusat Pelayanan di Kota Manado/ Plan of Center of Services System in Manado City Fungsi Kawasan/ Function of Area

Kawasan/Kecamatan/ Area/Sub District

Pusat Pelayanan Kota (PPK)/ PPK (Center of City Service)

Kawasan Pusat Kota Lama dan Kawasan CBD (Kecamatan Wenang – Sario) / Area of Old Downtown and CBD Area (Sub District of Wenang-Sario)

Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) / SPPK (Sub Center of City Services)

Kawasan Terminal Malalayang (Kecamatan Malalayang) / Area of Malalayang Terminal (Sub District of Malalayang) Kawasan Ranotana-Karombasan (Kecamatan Wanea)/ Area of Ranotana-Karombasan (Sub District of Wanea) Kawasan Pertigaan Patung Kuda (Kecamatan Tikala) / Area of Horse Statue T-Intersection Isub District of Tikala) Kawasan pertigaan pasar/terminal Tuminting (Kec. Tuminting) / Area of Tuminting Market/Terminal T-Intersection (Sub District of Tuminting)

93


Sub Pusat Pelayanan Kota promosi (SPPKp) / SPPKp (Sub Center of City Services promotion)

KASIBA di Kel Kima Atas-MapangetBarat (Kec Mapanget) / Ready to Develop Area in Kima Atas-Mapanget (Sub District of Mapanget)

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) / PPL (Center of Environment Services)

Kawasan persimpangan jalan Pomorow-Tololiu Supit di Kecamatan Wanea / Area of Pomorow-Tololiu Supit T-Intersection in Sub District of Wanea Kawasan persimpangan jalan ke Bandara dan Bitung di Kecamatan Mapanget / Area of Road to Airport-Bitung TIntersection in Sub District of Mapanget Kawasan persimpangan Paniki – Talawaan di Kecamatan Mapanget/ Area of Paniki-Talawaan T-Intersection in Sub District of Mapanget Kawasan Molas di Kecamatan Bunaken / Area of Molas in Sub District of Bunaken Kawasan Kel Bunaken di Kecamatan Bunaken / Area of Bunaken in Sub District of Bunaken Kawasan Kel Manado Tua II di Kecamatan Bunaken / Area of Manado Tua II in Sub District of Bunaken

Pusat Pelayanan Lingkungan promosi (PPLp)/ PPLp (Center of Environment Services promotion)

Kawasan Liwas di Kec Tikala / Area of Liwas in Sub District of Tikala Kawasan Pandu - Meras di Kec Mapanget / Area of PanduMeras in Sub District of Mapanget

Source: Final Report of Spatial Plan of manado City 2010-2030

• SPPKp (Sub Pusat Pelayanan Kota promosi) : Adalah kawasan yang untuk kondisi saat ini belum dapat ditetapkan secara langsung sebagai suatu SPPK namun diharapkan pada masa yang akan datang direncanakan kawasan tersebut akan dipromosikan untuk dikembangkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota sehingga saat ini masih disebutkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota promosi. Kawasan SPPKp ini adalah kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan KASIBA yang berlokasi di Kelurahan Kima Atas dan Mapanget Barat di wilayah Kecamatan Mapanget.

• SPPKp (Sub Center of City Services promotion) Is the area for current conditions that can not be determined directly as the SPPK, but hopefully in the future that is planned will be promoted as Sub City Service Center so it is still referred to as the promotion of the Sub Center of City Service. The area SPPKp is planned to be developed as KASIBA (Kawasan Siap Bangun, Ready Developed Area) located in the Village of Kima Atas and Mapanget Barat in Sub District of Mapanget.

• PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) : Kecamatan Wanea (kawasan persimpangan Jalan Pomorwow-Tololiu Supit), Kecamatan Mapanget (Kawasan persimpangan jalan ke Bandara dan Bitung), Kecamatan Mapanget (kawasan persimpangan PanikiTalawaan), Kecamatan Bunaken (Kawasan Kelurahan Bunaken) dan Kecamatan Bunaken (kawasan Kelurahan Manado Tua II).

• PPL (Center of Environment Services) Sub District of Wanea (Area of T-Intersection between Jalan Pomorow-Tololiu Supit), Sub District of Mapanget (Area of T-Intersection of road to Bandara and Bitung), Sub District of Mapanget (Area of Paniki-Talawaan T-Intersection), Sub District of Bunaken (Bunaken Village) and Sub District of Bunaken (Manado Tua II Village).

• PPLp (Pusat Pelayanan Lingkungan promosi) : Adalah kawasan yang untuk kondisi saat ini belum dapat ditetapkan secara langsung sebagai suatu PPL namun diharapkan pada masa yang akan datang direncanakan

• PPLp (Center of Environment Services promotion) Is the area for current conditions that can not be determined directly as the PPL, but hopefully in the future it is planned will be promoted as Center of Environment

94


kawasan tersebut akan dipromosikan untuk dikembangkan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan sehingga saat ini masih disebutkan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan promosi. Kawasan PPLp ini adalah kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan di kawasan Liwas (Keamatan Tikala) dan di kawasan Pandu (Kecamatan Mapanget).

Services so it is still referred to as the promotion of the Center of Environment Services. The area PPLp is planned to be developed in Liwas (Sub District of Tikala) and Pandu (Sub District of Mapanget).

7.6. Pelayanan Perizinan Terpadu

7.6. Integrated Permit Services

Dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang perizinan dibentuk unit pelayanan perizinan terpadu hal sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008, Pembentukan unit dimaksud untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat dan investor dalam pengurusan perizinan, dimana sebelumnya pengurusannya masih tersebar/ ditangani beberapa instansi, dengan adanya unit ini pengurusan izin semakin terfokus dan dipermudah

In order to improve public services in the areas of licensing then integrated licensing service unit is established as mandated by the Minister of Home Affairs Regulation Number 20 Year 2008. The formation of integrated unit is intended to facilitate service for public and investors in the management of permissions, where the previous management still scattered and handled by some government agencies. By its presence this unit allows more focused and easier.

95


MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN

Ay

Pemohon

Pembayaran Retribusi (Bendahara Penerima/Bank)

Loket Pelayanan

Penyerahan/ Pengambilan Izin

Pemeriksaan Berkas

Penerbitan Izin

Penelitian Lapangan

Rekomendasi Tim Teknis

Alur Proses

Pembayaran Retribusi

Berkas ditolak / ditangguhkan

Konfirmasi Pembayaran Retribusi

Pemberitahuan Pengambilan Izin

96


JENIS IZIN DAN WAKTU PELAYANAN (HARI KERJA) No

Nama Izin

Waktu

1 Surat Izin Tempat Usaha 7 2 Izin Gangguan (HO) 5 3 Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 5 4 Izin Reklame 5 5 Izin Tata Letak Bangunan Reklame 5 6 Izin Mendirikan Bangunan 21 7 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah 8 8 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 5 9 Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 5 10 Izin Usaha Hotel 5 11 Izin Usaha Restoran 5 12 Izin Usaha Rumah Makan 5 13 Surat Izin Usaha Perdagangan 5 14 Izin Usaha Industri 5 15 Tanda Daftar Perusahaan 5 16 Tanda Daftar Gudang 5 17 Tanda Daftar Industri 5 18 Izin Perlunasan 5 19 Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol 5 Sumber data: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado BP2T) Tahun 2011

97


Bab VIII Penutup Chapter VIII Closing Penutup

Closing

Sebagaimana dimaklumi bahwa Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado ini untuk menjaga kesinambungan pembangunan Perencanaan Investasi di Kota Manado. Pada dasarnya penyusunan profil Investasi merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah (Walikota dan Wakil Walikota) Kota Manado periode 2010 - 2015, yang disusun dengan memperhatikan kesesuaian dengan RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010–2015, RPJM Nasional Tahun 2010–2014 dan dipedomani oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

This book on Potential and Investment Opportunities in Manado City is intended to maintain the continuity of planning development on investment in Manado City. Basically the preparation of Investment Profile is an elaboration on vision, mission, and program of Head of Region in this case Major and Vice Major of Manado City period of 2010-2015. It was appropriate to Regional Long Term Development Plan of North Sulawesi Province 2010-2015, National Long-Term Development Plan 2010-2014 and guided by Law Number 25 Year 2004 on System of National Development Planning.

Dengan demikian Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado Tahun 2011 dijadikan sebagai pedoman bagi Dinas/Badan/Kantor serta seluruh Instansi di lingkungan Pemerintah Kota termasuk masyarakat dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan di bidang Perencanaan Investasi.

Therefore, this Potential and Investment Opportunities in Manado City is eligible as guideline for Department/Board/ Office and all government agencies within city government, including business actor and non government organization due to implementing development program in area of Investment Plan.

Demikianlah Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado yang merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang Investasi. Kiranya terjadi sinergisitas antar lembaga eksekutif dan legislatif, dunia usaha, serta dukungan masyarakat untuk mewujudkan visi “Manado Kota Model Ekowisata” dan misi “Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan”.

Thus, this Potential and Investment Opportunities in Manado City is expected to guide local government, private sector, and community in implementing development in investment. By this, synergism between executive institutions, legislative institution, business world, and community support to reach vision of “Manado City Model for Ecotourism” and mission “To Make Manado a city of happiness”.

98


99



Jl. Serapung 33 - Manado SULAWESI UTARA


PD. GALA JAYA

Jl. Pati Mura No.7 - Mdo

GALAXY MART Jl. Tuminting Manado

UD. TAHAPAN MOTOR

QUEEN MART

Jl.Martadinata No.67 Manado

Rotor Khusus Jurusan Otomotif Sepeda Motor Jl. Samratulangi 2 No.8 Manado

UD. KALPATARU

TOKO ANEKA RAGAM Jl. Tanjung Batu - Mdo

HARMONI KOMPUTER

Jl. Piere Tendean Mega Smart No.2

TOKO GALAXY

Miracle Walk 1 Citraland

Jl. Wolter Monginsidi Bahu

Komp. Ruko Mega Mas

NABILA MEUBEL

PT. JOBROINDO MAKMUR

ANEKA WARNA FOTO

Jl. Kairagi 1 Lingk.3

Jl. Citraland Royal Galery Utama No.23

Komp. Ruko Mega Mas - Mdo

CV. SURYA SENTOSA/ CORNER CAFE & FUTSAL Komp. Bahu Mall Blok SE No.1

INVIO MEUBEL

Jl. Yos Sudarso No. 6 Paal 2 - Mdo

SPBU 74.951.18

Jl. Piere Tendean Manado

PT. RAJAWALI NUSINDO Jl. Garuda No.53 Manado

PT. CAHAYA SURYA UTARA Mega Smart 8 No.12A Mdo

FIDEL MOBIL SHOWROOM Jl. Wanea Samrat No.386

PT. EMPAT BERSAUDARA

SPBU TIKALA 74.951.04

BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk Kc, Mdo

PT. GERBANG PP. ABADI/SCORE MANADO

Jl. Sisingamangaraja No.91 Manado

Jl. Wolter Monginsidi No.56

Jl. Lumimuut 7 Tikala Kumaraka

Mantos Blok A, Lt II

HOLLAND BAKERY Jl. Piere Tendean Dpn Mantos






Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.