"Mari belajar dari kupu-kupu. Dulu ia hanya seekor ulat, kecil, tidak bebas geraknya, tidak bagus rupanya. Kemudian dia berubah, ‘melatih diri’ dalam kepompong, hingga menjadi sosok yang begitu cantik, yang bebas hidupnya, yang berguna bagi makhluk sekelilingnya. Mari belajar dari kupu-kupu, yang selalu berkembang di setiap fasenya, hingga fase yang satu lebih baik dari fase sebelumnya, fase yang berikutnya lebih baik dari fasenya saat ini. Mari belajar dari kupu-kupu, belajar sebuah prinsip tentang perbaikan, tentang pengembangan diri."
(Ahmad Yanis Audi, FMIPA 2012)