July 5, 2002
Indonesia
+62 878 8004 1311
saalsaa57@gmail.com
instagram.com/salsaa57
issuu.com/salsabilla57
linkedin.com/in/salsabilla57
July 5, 2002
Indonesia
+62 878 8004 1311
saalsaa57@gmail.com
instagram.com/salsaa57
issuu.com/salsabilla57
linkedin.com/in/salsabilla57
2017 - 2020 SMAN 1 Tangerang Selatan Science Major
2020 - present
2021 - 2022
2021 - 2022
Trisakti University
Bachelor of Architecture
Current GPA : 3.89
Architecture Student Assosication - BPHMA Adhisthana Treasurer
Architecture Student Communication Forum of Jakarta - BPH FKMAJ Staff of The Education and Professional Division
BIM Revit Architecture Sketchup
Rhinoceros 3D + Grasshopper Autodesk Recap
Lumion Enscape Photoshop Illustrator
Indesign Premiere Office (Powerpoint, Word, Excel)
1st Place Workshop Bilik Karya 2021 May 2021
Designing Public Space for Pandemic Situation
Student Research Paper Article
Typology of Rented Houses as Housing Alternatives in Unplanned Sub-Urban Settlements in Kalipaten Village
3D Designer & Visualization
Road Construction Method Visualization
Apartemen Permata Hijau Suites
PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi
Booth Installation & Visualization of
Festival Kebon Bang Jaim & Festival Ramadhan Market
GR Pro Event Organizer
Sept 2022
April 2022
May - July 2022
Self-Employed - Vresh Architect
Aug 2022 - present Cimanggu Estate
Art De ‘Kost - Ciawi
Art De ‘Kost - St. Bogor
PSPKK FTSP Universitas Trisakti - Rorotan 4 Oct 2022 - Dec 2022 Public Facilities Land Use Masterplan
Rorotan Social Housing
Project
Sayembara Acculturation Modern Aceh Heritage 2023 held by Universitas SyiaWh Kuala
Tipologi
Student Centre sebagai Co-working Area dan Creative Platform
Lokasi
Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No. 1, Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh
Tim Salsabilla
Rasendriya Rahayu Indriani
Jagat Satriojati Samodra
Tahun 2023
Robur merupakan kendaraan yang berperan besar untuk mahasiswa Unsyiah selama 20 tahun sejak awal beroperasi. Kini, dengan perkembangan zaman dan teknologi, hanya tersisa satu robur yang dapat ditemukan di Unsyiah. Dengan perannya yang dahulu besar, sekarang peninggalan zaman tersebut hanya menjadi sisa dari pecahan fragmen masa lalu, yang dahulu merupakan “jagoan” kini hanya menjadi “rongsokan”. Sebagai agent of change, mahasiswa perlu berkontemplasi terhadap fenomena ini. Robur tersebut menjadi korban, apa ada kemungkinan bahwa korban selanjutnya adalah nilai-nilai lokal suatu daerah yang terasimilasi akibat efek globalisasi? Atau mungkin korban selanjutnya adalah manusia yang perlahan tapi pasti terancam dengan munculnya teknologi yang berperan sebagai sumber daya dan ketenagakerjaan?
Rumoh Baja merupakan co-working space mahasiswa dan tempat parkir terakhir robur Unsyiah, sebagai wadah yang mengingatkan para agent of change untuk tetap membuka lengan terhadap perubahan namun tetap merangkul dan menghormati keadaan dan peninggalan yang diberika suatu zaman. Bangunan ini menampung ruang - ruang multifungsi yang terkoneksi secara open plan untuk mendorong fenomena sosial dan kolaborasi terhadap pelaku kegiatannya, memungkinkan lahirnya ide dan inovasi akan perkembangan zaman yang bijak. Rumoh Baja ini memiliki prinsip dasar berbentuk rumoh aceh pada atap dan formnya, sebagai penekanan nilai lokal yang terancam oleh perkembangan zaman. Facade bangunan merupakan panel besi daur ulang dari 483 unit bus transjakarta yang terbengkalai di Bogor, sebagai eksekusi nyata dalam merangkul peninggal zaman menuju masa depan. Robur hampir sama sekali tidak diintervensi sebagai perwujudan menghormati peninggalan tersebut, namun di dalamnya menjadi museum dimana orang - orang berziarah ke dalamnya sehingga robur menjadi objek kontemplasi dan refleksi akan perkembangan zaman yang tidak menentu. Ditambah, sebagai agent of change, sudah menjadi tugas mahasiswa dalam memastikan perkemba ngan tersebut berjalan dengan andil dan menguntungkan secara general. Selain menunjang kebutuhan mahasiswa, Rumoh Baja diharapkan dapat menjadi percontohan arsitektur yang tak lekang saman, menjadi wujud fisik yang dapat memprovokasi ide radikal dalam arsitektur dengan eksekusi yang sederhana dan tegas tanpa sandiwara untuk penyelesaian isu yang terjadi di sekitar kita.
01. Site Site terbagi menjadi zona oleh akses jalan, terdapat pohon bertajuk lebar serta robur yang terparkir di depannya pada area belakang.
02. Massing Peletakkan massa memanjang ke depan bertujuan untuk meminimalisir intervensi pada area pohon dan menciptakan ruang yang merespon pendatang dari arah lapangan upacara.
03. Axis Ke 13 Fakultas yang berdekatan disatukan menjadi kelompok, ketiga zona kelompok pun terbentuk, garis imajiner kemudian ditarik ke arah zona zona tersebut.
04. Bentuk Massa kemudian ditekuk ke arah 3 aksis tersebut, menciptakan bentuk menyerupai robur yang sedang berpakir, mengantarkan mahasiswa dari ketiga zona tersebut menuju area site.
06. Akulturasi
05. Zoning
Peletakkan program ruang dengan konfigurasi hierarki dimana lantai bawah memiliki area multifungsi dan umum, sedangkan lantai atas merupakan area yang menunjang kebutuhan kegiatan kemahasiswaan.
07. Strategi
Penggunaan atap rumoh aceh sebagai akulturasi lokalitas budaya sekitar dan massa melengkung yang menyedot masuk pelaku kegiatan. Robur dipreservasikan di dalam taman memorial dengan menjaga keutuhan kedaraan tersebut tanpa intervensi lain selain fungsinya yang menjadi museum.
Penggunaan panel baja perforasi pada sebagian besar permukaan bangunan memungkinkan pencahayaan dan penghawaan alami. Bentuk bangunan memaksimalkan area terbuka untuk berbagai aktivitas, permukaan atap memungkinkan pemasangan solar panel pada bangunan.
Rumoh Baja sebagai peristirahatan robur terakhir dan tempat bernaungnya mahasiswa Unsyiah. Sebagai wujud agen perubahan pada arsitektur untuk kontemplasi mahasiswa dalam merefleksikan langkah yang mendorong maju perkembangan namun tetap merangkul keadaan dan peninggalannya.
Atap
Penggunaan aspal untuk mendapatkan beban terkecil dari atap sehingga memungkinkan struktur lightweight pada bangunan.
Rangka Atap
Rangka atap menggunakan laminated veneer wood untuk memungkinkan terbentuknya atap bentang lebar dan lengkungan pada atap.
Area Attic
Atap pelana rumoh aceh dan rangka baja memungkinkan terbentuknya ruang attic untuk program ruang yang mengutamakan privasi penggunanya.
Area Lt. 1
Area lantai satu berfungsi layaknya skybridge dengan struktur baja IWF Cantilever yangmenghubungkan kedua massa bangunan menjadi kesatuan open plan co-working area yang saling terhubung.
Area Ground Floor
Area Bangunan terbagi menjadi 2 karena akses, konfigurasi massa menjadi solusi menciptakan kesatuan pada kedau area tersebut dengan plaza dan tempat parkir,
Project
Sayembara Naung 2021
Tim Salsabilla
Rivai Riski Suwarno
held by Universitas Katolik Parahyangan Tipologi
Kania Rahmawati Putri
Rumah Tinggal
Perspektif Tampak Depan
Micro Module House adalah sebuah rumah dengan konsep modular-compact yang mencoba membawa perubahan pada rumah layak huni. MM House merupakan salah satu contoh permulaan yang dapat dijadikan tempat bernaung kepada penghuninya. Selain memberikan naungan, kelayakan, dan kenyamanan penggunanya, MM House juga memberikan wadah bagi penghuninya untuk menghasilkan suatu karya yang nantinya dapat berdampak baik kepada tetangga dan lingkungan sekitarnya. Dampak baik ini dapat menjadi sumber penghasilan juga sebagai wadah pengembangan di lingkungan tersebut.
Site 02. Massing 03. Bentuk
Ukuran tapak yang terletak di perumahan.
Massa dibuat mengikuti bentuk tapak.
Ruang sirkulasi dan modul ruangan dari perubahan massa mengikuti modul ruang.
Dua tingkatan sesuai fungsi dari ruang dapat memfokuskan aktivitas pada dua keluarga yang berbeda, namun tetap mempertimbangkan unsur ruang luar dan ruang bersama dari setiap pengguna.
Menggunakan dua sistem modular pada dua lantai yang berbeda. Hal ini dapat menyesuaikan ruang tumbuh yang akan direncanakan pembangunannya, serta tetap dengan pertimbangan struktur baja utama yang vertikal.
Teras rumah depan
Ruang pengguna untuk melakukan usaha mandiri
Ruang makan dan berkumpul
Kamar mandi
Teras rumah belakang
04. Zoning 05. Struktur 06. Final Form
Pembagian zoning dengan memperhatikan aspek co-living.
Struktur modular rangka baja untuk memungkinkan penambahan ruang.
MM House sebagai gagasan compact living yang efektif.
Selasar rumah
Kamar tidur
Ruang bersama (WFH)
Ruang bersama (WFH)
Ruang bersantai bersama
Dapat terlihat tata letak furniture dengan sebagian besar menggunakan sistem lipat dan interior yang efisien, dengan material yang low maintenance.
Penggunaan aspal untuk mendapatkan beban terkecil dari atap sehingga memungkinkan struktur lightweight pada bangunan.
Struktur rangka atap menggunakan baja ringan.
Area Lt. 2
Area lantai dua berfungsi sebagai tempat istirahat dan tempat anggota keluarga melakukan kegiatan bersama seperti menonton tv ataupun berbincang-bincang.
Menggunakan dua sistem modular pada dua lantai yang berbeda dengan menggunakan struktur baja sebagai rencana rumah tumbuh ke depannya.
Area Lt. 1
Area lantai satu berfungsi sebagai tempat untuk melakukan aktivitas utama seperti memasak dan mencuci, serta melakukan kegiatan niaga pada halaman depan.
2 Ruang usaha mandiri
3 Ruang makan dan berkumpul
4 Kamar mandi
5 Teras belakang
7 Kamar tidur
8 Ruang bersama
9 Ruang bersama
10 Ruang santai bersama
1. Perspektif Interior Lt. 1 2. Perspektif Ruang Bersama 4. Perspektif Ruang Makan 3. Perspektif Dapur Tampak Samping Tampak DepanCafe difungsikan sebagai restoran kecil yang menyediakan hidangan ringan dan minuman sekaligus tempat bersantai, berkumpul, ataupun bekerja. Perancangan Cafe-Resto dengan konsep post-pandemic diperlukan karena terjadinya perubahan norma kehidupan di masa new normal akibat pandemi virus Covid-19. Baik sebelum dan selama pandemi, hiruk-pikuknya kehidupan di perkotaan membuat manusia jenuh dan perlahan hal tersebut menurunkan tingkat kesehatan. Dari hal itu dapat disebutkan bahwa kesejahteraan fisik dan mental semakin diperlulkan di masa postcovid ini.
Dalam beraktivitas, manusia tak dapat lepas dari alam. Tujuan dari perancangan ini adalah mendapatkan desain cafe-resto yang dapat mengintegrasikan kehidupan di perkotaan dan alam. Dalam hal ini menggunakan pendekatan desain Arsitektur Nusantara yang kaya akan keindahan bentuk desain dari berbagai daerah dan pemanfaatan material alam yang sesuai dengan sumber daya alam dan iklim Indonesia. Pemanfaatan elemen alam ke dalam bangunan berupa penggunaan material alam yaitu bambu, pemeliharaan dan penambahan unsur vegetasi, serta pemanfaatan ruang hijau yang dapat membawa rasa aman dan nyaman bagi usernya. Kenyamanan didapatkan dari tata ruang yang baik, bukaan untuk penghawaan dan pencahayaan alami, serta koherensi antara bagai interior dan eksterior resto-cafe guna memberi kesan yang terbuka dan memaksimalkan view sekitar.
Material utama yang digunakan adalah bambu. Bambu adalah material yang sustainable dan dapat bertahan hingga lebih dari 25 tahun apabila bambu yang dipilih berkualitas baik dan rutin dilakukan perawatan. Selain itu, bambu sangat mudah didapatkan di Indonesia, dapat digunakan sebagai bahan bangunan saat berusia 3 - 5 tahun.
Desain atap berbentuk parametrik dengan material rangka utama dari bambu. Material pelapis atap adalah sirap yang terbuat dari pelupuh bambu yang telah diratakan (flattened).
Konsep Arsitektur Nusantara pada desain Lamabu Cafe mencoba memanfaatkan lokalitas kekayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia, yaitu bambu, layaknya bangunan-bangunan tradisional yang ada. Diharapkan dengan ini, stigma bahwa penggunaan bambu atau bahan bangunan alami hanya digunakan pada bangunan tradisional akan berkurang. Kenyataannya, bambu dan bahan alam lainnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai variasi bangunan yang kualitasnya juga baik seperti bangunan - bangunan modern di zaman ini.
Konsep yang dibawah pada perancangan rumah susun ini adalah “Maximizing Green Space for Green Living”. Desain rumah susun ini merespon isu kebutuhan lahan hunian di pmerukiman padat penduduk perkotaan sembari mengatasi isu kenaikan permukaan air laut di masa mendatang. Nama “Silanure” adalah akronim dari using laws of nature, berarti menerapkan bagaimana desain mengikuti bagaimana alam bekerja. “Maximizing Green Space” tidak hanya berarti memperbanyak lahan terbuka hijau pada tapak, namun juga membuat rumah susun itu sendiri layaknya ruang hijau dengan menerapkan prinsip-prinsip ‘green”. Dengan desain ini, diharapkan penghuni dapat menerapkan cara hidup “Green Living”secara penuh.
Ground Floor Plan
Communal Spaces
Interactive Access
Legenda
Pintu Masuk Utama (Timur) 1
Plaza dan Amphitheatre 2
Balai Warga Serbaguna 3
Gedung Utara 4
Kamar tidur 5
Taman 6
Lapangan Basket Mini 7
Masjid dan Ruang Duka 8
Pengelolaan Sampah Lingkungan 9
Pintu Masuk Samping (Selatan) 10
Massa awal berbentuk balok. Pembagian menjadi multimassa 2 bangunan. Pengurangan transformasi massa menjadi bentuk yang lebih pipih (transformasi substraksi). Penambahan volume pada salah satu massa (transformasi aditif) Transformasi Massa Aksonometri Dari arah pintu masuk utama Dari arah rel kereta api Terdiri dari dua massa dengan peletakan lantai dasar (mayoritas fungsi public) berada pada pada tengah tapak dengan massa yang saling tegak lurus. Zona hunian (privat) disusun sebanyak 9 lantai secara vertikal Pemanfaatan rooftop sebagai green roof 2 massa rusun Taman dan lapangan basket Balai warga serbaguna Pos jaga Pos jagaPencahayaan Alami
Setiap unit (terutama kamar tidur) mendapat cahaya matahari alami dari jendela yang dapat terbuka. Hal ini menghemat penggunaan energi lampu pada siang hari.
Penghawaan Alami
Udara masuk melalui bukaan jendela yang ada pada unit. Dengan ini, penggunaan listrik AC dapat dikurangi.
Vegetasi Pemberian pepohonan di area pinggiran tapak sebagai insulasi bising dari kendaraan yang bermobilisasi di sekitar tapak (kereta api, mobil, dan sepeda motor).
Fasad Sirip Kayu
Berorientasi ke arah barat, berfungsi sebagai sunshading untuk mengurangi intensitas panas matahari yang masuk ke dalam bangunan.
Rooftop
Dimanfaatkan sebagai ruang komunal dan sosial bagi penghuni rumah susun. Selain itu, penghuni dapat memanfaatkan ruang rooftop sebagai roof garden yang kemudian hasilnya dapat dikonsumsi sendiri.
Fasad Petals Mengadaptasi sifat dan bentuk dari sirip ikan serta kelopak bunga. Fasad ini menangkap air hujan yang kemudian dialirkan ke filter air untuk digunakan kembali atau dialirkan ke sumur resapan.
Sistem Pengelolaan Air Sisa pembuangan air dari STP yang telah diolah dialirkan ke kolam retensi. Kolam retensi berfungsi sebagai penampung air terakhir pada tapak sebelum dialirkan ke saluran pembuangan kota.
Ruang Terbuka Hijau
Memaksimalkan ruang terbuka hijau (RTH) pada tapak sebagai sumber serapan air dan ruang interaksi para penghuni. Dengan banyaknya area RTH, hal tersebut mengurangi resiko kenaikan air pada tapak di masa mendatang
DiagramKp.
Developed by:
B O G O R | I N D O N E S I A
Art De’kost adalah perwujudan tempat tinggal masa kini dengan menyediakan ruangan kamar bagi setiap penghuninya Tidak hanya itu , Art De ‘Kost juga memberikan ruang yang cukup untuk berkumpul dan menjaga hubungan antar user melalui keberadaan social space Keberadaan social space menjadi point penting yang di pertimbangan sesuai dengan gaya hidup coworking yang sedang popular saat ini . Memadukan konsep desain Japanese dan Scandinavian yang minimalis dan iconic , desain bangunan memiliki bentuk-bentuk geometri dinamis namun tetap memiliki nuansa simplicity
Location
Site Plan
Pusat Pendidikan :
• SMP Budi Mulia
• SMA 1
• SMPN 7
• Court School
• Regina Pacis School
• Bogor Montessori School
• SMPN 11
• ISB
• Institut Pertanian Bogor
SUPERMARKET :
• Botani Square
• Lippo Plaza Ekalokasari
• Lippo Plaza Kebun raya Bogor
•
• Mall BTM
• Mall PGB
RUMAH SAKIT :
• RS Salak
• RS Umni
• RS Melania
• RS Siloam Hospital
• RS PMI BOGOR
• RS MULIA BOGOR
HIBURAN :
• Kebun Raya Bogor
• Bogot Golf Club
• Taman Topi
• Taman Sempur
• Taman Kencana
Site Condition
Air Circulation
Adanya jendela pada tiap ruangan
membuat sirkulasi udara di dalam
hunian menjadi sangat baik karena terjadinya pertukaran udara lama dan udara baru yang menyehatkan.
Staircase Lighting
Area tangga mendapatkan berkas cahaya dari dinding roster yang berlubang
Open Corridor
Jalur sirkulasi antar lantai bersifat terbuka sehingga area koridor terasa sejuk dan memberikan view ke arah luar bangunan
High Ceilings
Natural Light Source
Pencahayaan alami di dapatkan dari jendela menerangi ruangan –ruangan di dalam hunian sehingga dapat menghemat energi pada bangunan
Langit kamar hunian yang tinggi membuat hunian semakin sejuk karena perputaran udara yang terjadi di atas menjadi lebih cepat sehingga suhu udara menjadi lebih dingin.
Sellable Features
Receptionist
merupakan tempat
pertama yang akan
didatangi oleh klien
dimana berfungsi
sebagai tempat
informasi yang akan
memberikan informasi
kepada pengunjung Art
De ‘Kost.
Pantry menjadi point
penting dari Art De’Kost
dimana menghadirkan
konsep co-working yang
sedang populer khususnya
bagi anak anak muda yang
akan menghuni kamar dari
Art De ‘Kost.
Interior View SCAN MEUnit Room Design terinspirasi dari gaya desain JapaneseSkandinavian yang menjadikan nya mengapresiasi keindahan di dalam hunian yang alami dan sederhana.
Desain kamar bergaya minimalis dengan unsur warna yang rileks dan hangat , dan juga tambahan elemen elemen tambahan yang bernuansa natural seperti kayu
Rooftop Garden bermanfaat sebagai ruang tambahan pada area atap yang dapat dijadikan tempat untuk bersantai dan aktivitas lainnya. Terdapat beberapa spot tempat duduk berupa furniturefurniture yang disediakan serta toilet tambahan. Area rooftop garden terasa sejuk dengan adanya kanopi sebagai peneduh serta unsur-unsur tanaman hijau yang mampu menurunkan suhu udara sekitar.
Rooftop dengan konsep garden bermanfaat sebagai area healing dari penat dan stress setelah melakukan aktivitas sehari-hari
Co-working Space
Area yang didesain sebagai ruang bagi penghuni untuk bekerja, belajar, dan lainnya saat berada di Art De ‘Kost. Penggunaan elemen kayu memberi kesan yang rileks dan nyaman. Selain itu, area ini didesain terbuka yang tidak membutuhkan penyejuk ruangan tambahan karena sirkulasi udara yang terus berputar
Corridor
Koridor bagi penghuni di tiap lantainya. memiliki konsep terbuka yang memanfaatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami langsung.
Dokumentasi