24
ENERGI PERADABAN
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Halaman
Minggu @mediaindonesia
Rp4.000/eks (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Rp89.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Harian Umum Media Indonesia
MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016 / NO. 12898 / TAHUN KE-47
HLM 2 Benahi Daerah Aliran Sungai di Garut
Bantu Korban Bencana dengan Zakat
w w w . m e d i a i n d o n e s i a . c o m
HLM 5 Juara Dunia Rajai Pencak Silat
HLM 15 Mewah nan Meriah di Surakarta
Lawan tapi Berkawan
P
EKAN ini berita duka datang dari Garut, Jawa Barat. Banjir bandang menerjang lima kecamatan di kabupaten itu hingga menelan puluhan korban jiwa. Bencana akibat meluapnya Sungai Cimanuk itu merusak sejumlah fasilitas umum. Bencana pada Selasa (20/9) itu mengundang simpati dari banyak pihak, termasuk lembaga amil zakat (LAZ), baik dari pemerintah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) maupun swasta seperti Dompet Dhuafa (DD). Para relawan LAZ bahkan telah hadir sedari awal. Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) sejak Rabu (21/9) telah hadir di lokasi membantu para korban. Begitu pula dengan tim Disaster Management Center (DMC) DD. “Kami tiba 4 jam setelah kejadian, relawan kami yang berada di Bandung, Dompet Dhuafa Bandung,” terang Manajer Respons DMC DD Fadillah Rachman. Tim DMC Dompet Dhuafa mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi korban dan relawan. Selain itu, ada pos layanan kesehatan. “Aktivitas yang sudah kami lakukan ialah dapur umum, aksi layanan sehat, dan resik-resik sekolah,” tambah Fadhil. Sementara itu, Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) mengevakuasi korban menggunakan ambulans, mendirikan posko, dapur umum, dan aksi bersih desa. Tidak hanya itu, BTB juga memberikan bantuan jangka panjang. “Baznas telah menyiapkan bantuan yang diperlukan untuk meringankan para korban banjir bandang di Garut ini hingga setidaknya 14 hari ke depan dan akan dievaluasi perkembangan situasinya setiap 3-4 hari,” ungkap Direktur BTB Ahmad Fikri. Semua bantuan yang diberikan DMC DD dan BTB berasal dari dana zakat. Sebenarnya, bagaimanakah zakat ketika digunakan untuk membantu korban bencana? Apakah hal itu diperbolehkan dalam hukum Islam (fikih)? MUI mengungkapkan dana zakat boleh digunakan sebagai santunan kepada para korban bencana, sebab mereka termasuk dalam orang yang berhak menerima (mustahik) zakat. Setidaknya dalam korban bencana terdapat tiga golongan (asnaf), yakni fakir, miskin, dan penangung utang (gharim). “Kalau untuk santunan, orangnya. Itu kan masuk dari asnaf yang memang diperuntukkan itu. Ada fuqora (orang fakir), ada masakin (orang miskin), ada gharimin (penanggung utang), itu kan masuk semua untuk santunannya,” terang Wasekjen MUI bidang Fatwa Sholahudin Al Aiyub. (Zuq/M-4)
Jeda Hlm 6
Swafoto Tingkatkan Perasaan Bahagia STUDI teranyar dari University of California, AS, menemukan berfoto selfie atau swafoto dan membagikannya kepada teman-teman EBET memiliki dampak positif terhadap kondisi psikologis atau bisa membuat Anda lebih gembira dan percaya diri. Dalam studi, ilmuwan meneliti 41 mahasiswa, 28 perempuan dan 13 laki-laki. Pada akhir studi, peneliti mengumpulkan dokumentasi 2.000 lebih suasana hati (mood) dari semua partisipan. Mereka menemukan mood positif meningkat di tiap-tiap kelompok, tetapi kelompok selfie dilaporkan menjadi lebih percaya diri dan nyaman dengan diri mereka sendiri dari waktu ke waktu. Namun, studi ini disebut relatif kecil dari segi partisipan. (National Geographic/Hym/X-6)
DOK ANIES BASWEDAN
MENYATU DALAM SWAFOTO: Tiga pasangan bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta (dari kiri) Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, Sandiaga Uno, Sylviana Murni, Djarot Saiful Hidayat, dan Agus Yudhoyono berswafoto sebelum mengikuti proses pemeriksaan kesehatan, di Rumah Sakit TNI-AL Mintohardjo, Jakarta, kemarin.
Para kandidat harus memastikan tim kampanye tidak menyinggung atau memecah belah masyarakat. YANURISA ANANTA
D
INGINNYA ruang tunggu tempat pemeriksaan kesehatan para bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, kemarin, dibuat hangat oleh kehadiran para kandidat yang akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Derai tawa tak putus-putus terdengar di ruang tes kesehatan Rumah Sakit TNI-AL Dr Mintohardjo, Jakarta Pusat, kemarin. Bukannya tegang bertemu rival, para bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta malah saling mengeluarkan guyonan.
“Kenapa mesti jadi lawan? Itu teman semua, kok. Kamu kira tan ding bola?” celetuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, salah satu kandidat petahana dalam kontestasi DKI-1 kali ini, kepada wartawan. Mereka bersenda gurau di ruang tunggu pemeriksaan sebelum tes kesehatan, yang meliputi pemeriksaan penyakit dalam, jantung, paru-paru, urologi, ortopedis, mata, gigi, dan radiologi, dijalani. Para bakal calon, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies BaswedanSandiaga Salahuddin Uno, malah menyempatkan diri untuk berswafoto (selfie). “Kita malah selfie. Pak Anies tweet, Pak Sandiaga juga tweet. Bikin video biar ditayangkan di media sosial,” kata Ahok. Dalam foto yang langsung disebar ke media sosial itu, terlihat Anies yang menginisiasi swafoto tersebut dan yang lain langsung mengerubunginya. “Seru banget. Kita kompak, kita happy-happy.
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @mediaindonesia Tanggapan Anda bisa diakses di mediaindonesia.com
Tadi selfie juga berenam. Kayaknya sama-sama pada suka selfie, deh. Ha ha ha...,” ujar Agus Yudhoyono seusai menjalani tes kesehatan. Tak mau berhenti di situ, Sandiaga pun langsung mengeluarkan telepon selulernya. Ia langsung membuat video berdurasi pendek guna mengabadikan para calon kepala daerah itu bersama dokterdokter yang akan memeriksa mereka. “Ini adalah grup kesehatan,” kata Sandiaga memulai rekamannya. Derai tawa pun langsung menguar. “Ini grup Gubernur dan Wakil Gubernur DKI,” teriak Ahok. “Siap-siap nanti ada grup WA-nya. Ha ha ha...,” celetuk Sylviana. Para kandidat seakan lupa akan
waktu. Candaan mereka baru terhenti saat dokter mengingatkan bahwa mereka harus menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan.
Bukan simbolisasi Dalam menanggapi aksi swafoto para kandidat, pengamat politik Yunarto Wijaya mengingatkan tugas ketiganya tidak hanya sampai simbolisasi damai tersebut. “Akan tetapi, juga memastikan tim kampanye mereka tidak ada yang menyinggung atau memecah belah,” kata dia saat dihubungi, tadi malam. Anggota Tim Pemenangan AhokDjarot, Taufik Basari, mengatakan para bakal calon seharusnya mem-
berikan pendidikan politik kepada masyarakat ketimbang mencari keuntungan bagi partai politik. “Jangan ketika bicara pilkada hitung-hitungannya untuk partai dan bukan masyarakat,” kata Taufik yang juga Ketua DPP Partai NasDem dalam diskusi Perang Bintang di Langit Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin. Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpesan kepada para kandidat agar lebih mengutamakan aspirasi masyarakat. “Bagaimana membuat tata Kota Jakarta setara dengan kota-kota besar dunia,” ujarnya. (Gol/J-1)
yanurisa@mediaindonesia.com
Sikap Pemilih Ahok-Djarot Solid PASANGAN bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI periode 2017-2022 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih mengungguli pasangan Anies Rasyid BaswedanSandiaga Salahuddin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan selisih cukup lebar. “Hasil panel survei menunjukkan bahwa pasangan Ahok-Djarot masih terlalu kuat di atas dua pasangan lain,” kata peneliti Media Research Center (MRC) Agung Prihatna di Jakarta, kemarin. Jika pencoblosan untuk memilih Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan kemarin, kata dia, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot tertinggi (lihat grafik). Selain itu, dari segi kekuatan pemilih atau mereka yang tidak akan mengalihkan pilihan
ke bakal calon lain, Ahok-Djarot mendapat skor 71,6%. Sementara itu, pasangan Anies-Sandiaga dan Agus-Sylviana masing-masing mendapatkan 59,5% dan 53,5%. “Tingkat kemantapan pemilih Ahok ini tinggi sekali sampai 75%. Mereka ialah orang yang sudah memantapkan pilihan, sulit tergoda untuk pindah ke calon lain, apa pun dramanya,” jelas Agung. Tren yang tinggi itu, lanjutnya, disebabkan 30%-40% masyarakat Jakarta merasakan kemajuan di bawah pemerintahan Ahok. Jadi mereka tidak ingin berspekulasi untuk memilih calon yang lain yang belum tentu bisa sehebat petahana. Sementara itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman memberikan dukungan kepada Ahok-Djarot untuk kembali
memimpin Ibu Kota. “Yang siap hanya Ahok-Djarot. Yang lainnya dadakan, tidak dipersiapkan dengan baik. Bukan cara yang profesional dalam suatu sistem pengaderan melalui partai di setiap tingkatan,” kata Hayono dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Anggota tim sukses pasangan calon Agus Harimurti YudhoyonoSylviana Murni, Didi Irawadi Syamsuddin, mengatakan Jakarta membutuhkan figur yang tegas, manusiawi, santun dalam bertutur, dan mampu merangkul semua pihak. “Jakarta sebagai Ibu Kota yang bersahabat, tetapi belakangan ini kok timbul konflik,” ujarnya dalam diskusi Perang Bintang di Langit Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin. (Hym/Nur/Gol/X-4)