RABU, 02 05 2018 NO. 13454/ TAHUN KE-49 28 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Segenap rakyat akan dengan riang menyambut pemilu tahun depan dengan suasana damai, bebas dari gorengmenggoreng isu, apalagi persekusi.”
Pemerintah Percaya Diri Turunkan Kemiskinan
KPU dan Bawaslu Berpihak Bisa Berbahaya
Daerah Kawal Penggunaan TKA
Kebijakan pengentasan rakyat dari kemiskinan sejauh ini dinilai sudah cukup baik, tetapi efektivitas distribusi bantuan sosial perlu ditingkatkan.
Pasangan Arinal DjunaidiChusnunia berjanji akan mengangkat harkat martabat perempuan secara ekonomi dalam kepemimpinan mereka.
Pemerintah daerah dituntut untuk melindungi tenaga kerja lokal dengan menambah pembekalan skill agar tidak gagap jika suatu saat banyak TKA ke daerah.
Editorial | Hlm 2
Selekta | Hlm 2
Indonesia Memilih | Hlm 4
Regional | Hlm 13
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
“Saya tugasi jajaran BKPM kejar pelaku e-commerce karena angka (investasi) yang diumumkan besar sekali.” Thomas Lembong Kepala BKPM
Sektor Riil | Hlm 18 SENO
Indonesia, meskipun beragam, dapat menjaga toleransi dan persatuan. Presiden mengatakan kita tidak boleh lengah sedikit pun.
RI Dorong Islam Moderat Menjadi Gerakan Dunia
NUR AIVANNI
aivanni@mediaindonesia.com
P
RESIDEN Joko Widodo menyerukan agar Islam wasathiyah (moderat) menjadi gerakan yang mendunia. Oleh karena itu, para ulama harus bersatu untuk membumikan Islam wasathiyah kepada umat. Harapan Kepala Negara itu dikemukakan saat membuka Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasathiyah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin. “Kita ingin Islam wasathiyah menginspirasi para pemimpin, ulama, kaum muda, dan umat Islam agar tetap teguh pada jalur moderasi Islam. Kami yakin Islam wasathiyah menunjukkan kepada dunia bahwa Islam itu rahmatan lil ‘alamin,” kata Presiden. Presiden mencontohkan di era global saat ini langkah umat Islam semakin berat dalam mengembangkan pemahaman ajaran wasathiyah di tengah pesatnya kemajuan teknologi komunikasi. “Di satu sisi, itu memudahkan interaksi, tetapi media sosial juga kerap dipakai untuk menyebarluaskan isu-isu kebencian bahkan radikalisme,” lanjut Presiden. Di depan sekitar 100 ulama dari Indonesia, Yaman, Mesir, Iran, Maroko, Italia, dan AS tersebut, Jokowi memperkenalkan bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman. Meskipun beragam, Indonesia mampu menjaga persaudaraan, toleransi, perdamaian, dan persatuan. “Namun, sebagai bangsa majemuk, kami tidak boleh lengah sedikit pun.” Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Didin Hafidhuddin meyakini Indonesia bisa menjadi embrio kelahiran bangsa yang moderat. “Islam moderat mengedepankan toleransi (tasamuh), kebersamaan, kejemaahan, dan dapat dirasakan
ANTARA/WAHYU PUTRO
BUKA KTT ULAMA-CENDEKIAWAN MUSLIM: Presiden Joko Widodo memberikan sambutan yang disimak Imam Besar Al-Azhar Ahmad Muhammad
Ath-Thayeb ketika pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Sedunia di Istana Bogor, Jabar, kemarin. KTT yang dihadiri sekitar 100 ulama dan cendekiawan muslim dunia itu membahas konsepsi Islam moderat (wasathiyah) serta implementasinya dalam peradaban global saat ini.
semua umat. Islam wasathiyah tidak keras, tetapi menaungi semua kelompok. Itu yang digaungkan Indonesia melalui MUI. Dunia membutuhkan kehadiran Islam wasathiyah untuk menghindari konflik. Konflik terjadi karena ada paham radikal di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. KTT Islam wasathiyah bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk menampilkan wajah muslim yang sesungguhnya,” ujar Didin.
Sebagaimana Presiden Jokowi, Imam Besar Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb pun menaruh harap agar Islam wasathiyah tidak sebatas konsep, tetapi juga harus diimplementasikan. “Perbedaan kita mengenai konsep dan pemahaman keagamaan telah membawa dampak buruk bagi Islam. Ini menyedihkan. Pada saat yang sama umat Islam mengalami permasalahan dari dalam, yaitu
Korupsi Pangkal Kaya Menyontek Pangkal Pandai
kemiskinan, kemunduran ekonomi, dan konspirasi dari kekuatan politik luar. Saya harap umat Islam mengandalkan negara-negara Islam agar bersatu menghadapi semua itu,” ungkap Ath-Thayeb. Di sisi lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta para santri pondok pesantren menjadi agen pengusung moderasi Islam yang mampu memahami secara menyeluruh antara pendekatan teks,
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak semua pihak bergandeng tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama menguatkan pendidikan. “Kita optimistis bahwa Indonesia memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi bangsa besar dan maju, asal kita bersatu padu mewujudkannya,” ujar Muhadjir dalam pidatonya memperingati Hari Pendidikan Nasional 2018 yang jatuh pada hari ini. Mendikbud mengatakan, selain jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 juta anak, pendidikan nonformal juga telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan secara seimbang, baik jalur formal, nonformal, maupun informal. Ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberi kebebasan memilih jalur pendidikan. “Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut,” ujarnya. Muhadjir mengakui masih banyak tantangan besar dalam dunia pendidikan, seperti akses pendidikan yang belum merata, khususnya di lokasilokasi yang terpencil di Indonesia. Kemendikbud pun terus menaruh perhatian dalam pembangunan pada sekolah-sekolah di area pedalaman. “Dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah membangun dan memperkuat infrastruktur di penjuru Tanah Air,” jelasnya lagi. Komnas HAM menyoroti empat hal pada peringatan Hardiknas kali ini, yaitu terkait dengan kasus pelanggaran HAM, rangking pendidikan Indonesia yang buruk, korupsi anggaran pendidikan, dan sistem pendidikan yang belum berjalan dengan baik. (Sat/Ths/Bay/X-10) Hari Pendidikan Nasional | Hlm 10
Opini | Hlm 8
HARI BURUH
Bakteri Dapat Memangsa Antibiotik
Peningkatan Upah Kerja Paralel dengan Kualitas DALAM menyambut Hari Buruh Internasional, Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) Partai NasDem menyeru agar seluruh buruh di Indonesia dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas kerja. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan nilai upah layak yang lebih tinggi. “Menolak upah murah dan berjuang bersama-sama untuk mendapatkan upah yang layak,” ujar Sekjen Gemuruh NasDem Yosafati Waruwu saat berorasi di Jakarta, kemarin. Buruh, kata Yosafati, harus berani menolak segala bentuk politisasi. Kaum buruh kerap diperalat eliteelite untuk kepentingan meraih kekuasan bagi kelompok mereka, yang ternyata tidak membawa keuntungan bagi kaum buruh. “Kami menyeru kepada pemerintah dan para pengusaha di Indonesia agar menjadi mitra yang sejajar dengan serikat pekerja/serikat bu-
Mendikbud Ajak Semua Pihak Bersinergi
Orang dewasa berpesta pora melakukan rasywah di tempat kerja. Anak menyontek tanpa rasa bersalah di sekolah. Mau dibawa ke mana kapal besar bernama Indonesia ini akan dilayarkan?
SELA
ILMUWAN menemukan bagaimana bakteri tidak hanya melawan antibiotik, tetapi juga mengonsumsi obat yang digunakan untuk membasmi mereka. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam Nature Chemical Biology, Senin (30/4), menyimpulkan bahwa temuan ini dapat membantu para ilmuwan mencipSENO takan bakteri lewat rekayasa genetis untuk memakan berton-ton antibiotik dari limbah industri dan peternakan yang lepas ke tanah dan saluran air. “Sepuluh tahun lalu, kami terkendala oleh fakta bahwa bakteri dapat memakan antibiotik dan semua orang terkejut,” kata peneliti utama Gautam Dantas, profesor imunologi di Washington University School of Medicine Missouri, AS. “Kini kita mengerti bagaimana bakteri melakukannya. Kita dapat mulai memikirkan cara menggunakan kemampuan bakteri ini untuk menyingkirkan antibiotik berbahaya.” (AFP/Yan/X-6)
konteks, dan nalar beragama. “Moderat itu wasathiyah (ada di tengah-tengah) dan tidak berlebihan. Yang ekstrem begitu mendewakan teks lalu mengabaikan akal atau nalar, sedangkan kutub lain sangat mendewakan akal lalu mengabaikan teks. Menurut saya, Islam yang berkembang di negara yang sangat religius ini ialah Islam moderat, tidak ekstrem,” tandas Lukman. (Ant/X-3)
HARDIKNAS
ruh, baik tingkat nasional maupun daerah,” ujarnya. Ketua Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) Rieke Diah Pitaloka meminta peringatan Hari Buruh dapat dijadikan momentum mempererat seluruh elemen bangsa. Dalam peringatan Hari Buruh di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, kemarin, Rieke mengatakan isu-isu yang tengah beredar saat ini, terutama terkait dengan ketenagakerjaan, tidak seharusnya dijadikan alat pemecah bangsa. Salah satunya soal Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018. Rieke menganggap isu invasi tenaga kerja asing terlalu dipolitisasi untuk kepentingan tertentu. Pada kesempatan itu Rieke sempat masuk ke kantor Presiden Joko Widodo bersama sejumlah anggota KRPI dan perwakilan buruh guna menyampaikan aspirasi untuk memperbaiki kehidupan buruh.
MI/RAMDANI
MAY DAY 2018: Massa dari berbagai serikat buruh berjalan menuju Istana Merdeka untuk melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2018 di Jakarta, kemarin. Hari Buruh, kemarin, diperingati di berbagai kota di Indonesia. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan kegiatan buruh digelar di depan Istana Negara, Istora Senayan, Balai Kota DKI,
Kemenaker, dan Gedung MPR/DPR. Kegiatan yang diikuti sekitar 30 ribu pekerja itu dilaporkan berlangsung tertib. (Uta/Pra/Ssr/Aya/X-6) May Day... | Hlm 5
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG