Media indonesia 03 12 2017 03122017041202

Page 1

MINGGU, 03 12 2017

@mediaindonesia

Gunung Semeru Berstatus Waspada Usai Gempa Letusan http://bit.ly/2AB4OX5

NO. 13311/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Kosgoro Deklarasi Dukung Airlangga Jadi Ketua Umum Golkar http://bit.ly/2keY8at

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Ratusan Relawan Deklarasikan Dukungan Pencalonan Khofifah-Emil http://bit.ly/2AC8nMB

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

CUACA BURUK

Aceh, NTT Diminta Waspadai Bencana KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat di Aceh dan Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai kemunculan dua bibit baru siklon tropis setelah Cempaka dan Dahlia. Menurut Dwikorita, kedua bibit siklon tropis itu, 93W dan 97S, tidak berada di wilayah Indonesia. Namun, dampaknya dapat terjadi di wilayah Indonesia. Dwikorita mengatakan bibit siklon tropis 93W terpantau di Laut Andaman di sebelah utara Aceh dengan kecepatan angin maksimal 56 km/jam. “Bibit siklon tropis ini bergerak ke arah timur menjauhi Indonesia,” kata dia di Yogyakarta, Jumat (1/12) malam. Meski demikian, Dwikorita mengingatkan bibit siklon itu dapat berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Aceh bagian utara. Selain itu, diperkirakan akan terjadi angin kencang dengan kecepatan di atas 37 km/jam di Aceh dan Selat Malaka bagian utara. Pada bagian lain, bibit siklon tropis 97S terpantau di Samudra Hindia di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 28 km/jam. Bibit siklon itu bergerak ke arah barat daya menjauhi Indonesia. Diperkirakan, dalam 24 jam, bibit siklon tropis 97S itu akan mengalami peningkatan intensitas. Menurut Dwikorita, dampak bibit siklon tropis 97S dapat berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah NTT dan gelombang 2,5-4 meter di perairan barat Lampung, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan Samudra Hindia di sebelah selatan Jawa Timur hingga Lombok. “Peringatan ini sebagaimana biasanya berlaku tiga hari ke depan, kecuali ada perubahan yang signifikan.” Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh stakeholder terkait dengan kebencanaan dan masyarakat di Tanah Air mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada Desember. “Kalau kita bicara cuaca ekstrem, menurut BMKG itu cuaca ekstrem akan masuk pada Desember. Jadi, November lalu belum masuk puncak cuaca ekstrem,” kata Khofifah. (AU/AS/MG/X-10)

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Guru Teladan Kebinekaan Sikap saling menghargai perbedaan seharusnya tidak menjadi barang aneh di sekolah. Guru dan siswa harus menjadi agen keberagaman. THOMAS HARMING SUWARTA thomas@mediaindonesia.com

I

BIRO PERS SETPRES/RUSMAN

BERI HORMAT KEPADA GURU: Presiden Joko Widodo membungkukkan badan saat memberi hormat pada guru ketika menghadiri peringatan Hari Guru Nasional di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, kemarin. Presiden Jokowi juga mengingatkan para guru untuk menguatkan karakter kebangsaan kepada para siswa.

Nilai kisah ini adalah tentang pentingnya kewaspadaan terhadap ‘politik papa’ atau aksi tipu-tipu untuk menghindari jerat hukum.”

Daerah Plural Lebih Terbuka pada Wisatawan

Setya Novanto akan Mundur Pekan Depan

Komisi Nasional Disabilitas agar Segera Dibentuk

Sabang merupakan salah satu daerah berpenduduk plural sehingga bisa menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung.

Sejauh ini sudah ada 31 dari 34 DPD Partai Golkar tingkat provinsi yang mendesak munaslub diselenggarakan sebelum 15 Desember.

Penyandang disabilitas tak dapat ditangani satu kementerian karena mencakup banyak aspek, bukan hanya sosial.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik | Hlm 3

Umum | Hlm 4

NTOLERANSI di dunia pendidikan ibarat api di dalam sekam. Tidak mudah padam dan cepat sekali meruyak apabila ada pemicunya. Hal ini mengkhawatirkan bagi banyak kalangan tidak terkecuali para orangtua. Oleh karena itu, imbauan Presiden Joko Widodo di Hari Guru Nasional dan HUT Ke-72 PGRI kemarin yang menyiratkan bahwa pendidik jangan pernah lelah menyemaikan kebinekaan terhadap para siswa memiliki momen yang pas. “Guru tidak tergantikan karena dia mengemban tugas menyadarkan jiwa anak didik. Pendidikan siswa tidak bisa diberikan oleh media sosial. Tugas guru mendidik murid agar memiliki jiwa yang sehat, matang, dan memahami Bhinneka Tunggal Ika. Peringatan Hari Guru Nasional ini harus menjadi momentum,” kata Presiden di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. Sebelumnya, Ketua Umum Pengu rus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan pemerintah masih berupaya memperbaiki kesejahteraan pendidik. Akan tetapi, para guru merupakan sosok yang inspiratif dan menjadi contoh dalam merawat kebinekaan serta menghindari cara pandang yang mengarah pada radikalisme. “Untuk itu, saya sampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air. Guru-guru yang berada di desa-desa, di pulau-pulau terpencil, pulau terluar, dan di perbatasan,” ujar Presiden yang mengawali sambut annya dengan membungkukkan badan di depan sekitar 30 ribu guru yang hadir di stadion. Sekadar gambaran bagaimana intoleransi yang menafikan kebinekaan itu sudah merasuki murid-murid di sekolah. Wahid Institute dan Lembaga Survei Indonesia pada 30 Maret-9 April 2016 melakukan survei terhadap 1.520 responden berusia 17 tahun di 34 provinsi. Hasilnya, sebanyak 59,9% responden mempunyai kelom-

pok yang dibenci, yakni mereka yang berlatar belakang nonmuslim, kelompok Tionghoa, dan komunis. Dari responden 59,9% tersebut, sekitar 90% tidak menyetujui apabila anggota kelompok yang mereka benci menjadi pejabat pemerintah. Peneliti dari Setara Institute, Halili, mengungkapkan pandangannya yang tidak jauh berbeda. Dia mengakui sikap intoleransi pelajar dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan gejala menguat di beberapa kota. “Dalam lima tahun terakhir ditemukan adanya penguatan identitas primordial, termasuk keagamaan. Contohnya, ada beberapa sekolah negeri menjadikan agama tertentu sebagai referensi pengambilan kebijakan,” kata Halili (Media Indonesia, 29/8). Saat menanggapi semua itu, seorang guru MTs At-Tawakkal di Cilaku, Cianjur, Ira Marina, mengingatkan bahwa Indonesia tercipta dalam segala keberagamannya. “Itu harus kita hargai. Kita saling melengkapi satu sama lain. Nilai-nilai itu saya sampaikan kepada murid bahwa menjadi bagian dari bangsa ini harus menjunjung tinggi toleransi,” ungkap guru berusia sekitar 30 tahun itu. Nur Wahyuni, siswa SMK Global Prima Islamic School, Bekasi, pun bersikap serupa bahwa guru harus memiliki semangat dalam menyampaikan kepada murid tentang arti kebinekaan dan menjunjung tinggi hak orang lain. Seperti halnya Wulan Triyani, murid SMAN 6 Depok. “Sebagai anutan siswa, guru mesti sudah selesai dengan persoalan ini. Dia menanamkan toleransi.” Terkait sikap saling menghargai keberagaman di sekolah, Mendikbud Muhadjir Effendy mengimbau para guru untuk memberikan contoh sesuai UU RI No 20/2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu menyampaikan pencerahan kepada siswa tentang keindonesiaan yang mengedepankan Pancasila sehingga tidak ada tindakan intoleran di sekolah di mana pun. (Ind/Ant/X-3)

“Shifting akan melebar, masuk ke industri-industri lama dan memang diproteksi negara, khususnya di sektor keuangan. Jadi, yang di bawah itu akan menjadi pasar potensial.” Rhenald Kasali

Akademisi dan praktisi bisnis Wawancara | Hlm 5 DUTA

Barca Kehilangan Dua Angka Lagi

Barca yang kehilangan angka di dua laga beruntun membuka peluang tiga rival berat yakni Valencia, Atletico Madrid, dan Real Madrid, untuk kian mendekat.

Sepak Bola | Hlm 7

SELA

JEDA

Mata Kerang seperti Teleskop

Rasionalitas di Perayaan Pernikahan

STUDI dari Weizmann Institute of Science dan Lund University di CAKSONO Swedia menemukan kerang memiliki 200 mata bak teleskop. Makanan laut itu menggunakan cermin hidup untuk memusatkan cahaya. Namun, tidak seperti mata kebanyakan makhluk hidup yang lensanya hanya berfungsi memusatkan cahaya. Kerang memiliki cermin cekung di bagian belakang mata mereka. Cermin itu membentuk gambar pada retina berlapis ganda untuk memisahkan citra kedua bidang pandang perifer dan pusat. Temuan ini menggambarkan kerang dapat menginspirasi pengembangan perangkat optik untuk aplikasi pencitraan dan pengindraan. (AFP/Ire/X-3)

DI sela-sela acara pernikahan mereka, Miqdad Robbani dan Fudhla Zahida membuat aksi mengharukan. Mereka menyumbangkan seluruh buwoh (uang pemberian tamu) kepada saudara-saudara muslim Rohingya dan Palestina. Dalam acara pernikahan yang berlangsung di Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, pada September lalu, simbol pemberian buwoh lewat lembaga amil zakat dilakukan langsung di

pelaminan. “Memang kami sudah berniat... kami ingin berbagi kebahagiaan juga dengan saudara-saudara yang ti dak di per lakukan adil di luar sana,” tutur Miqdad via aplikasi teks, Selasa (28/1). Miqdad dan istri yang telah kembali ke Kairo, Mesir, untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Kairo mengungkapkan keluarga mendukung sikap mereka.

Begitu juga dengan para tamu yang jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang. Miqdad yang juga pemilik agen travel Ondewey.com tidak menyangka aksinya menjadi viral. Namun, ia berharap sikap tersebut dapat mengi nspirasi orang lain untuk berbagi kebahagiaan. Acara pernikahan yang lebih dari pesta juga dilakukan Annisa Steviani dan suami. Keduanya melangsungkan resepsi di panti jompo. Annisa yang ditemui di kantornya di Palmerah, Jakarta, menuturkan sejak awal ia dan suami tidak menginginkan pesta pernikahan besar yang memboroskan uang. Namun, keinginannya itu harus menunggu setahun hingga disetujui orangtua. Panti jompo dipilih sebagai sa-

rana berbagi dan dinilai belum banyak mendapat perhatian dari pasangan pengantin. Konsep pesta pernikahan itu kemudian diikuti adik dan saudaranya. Tidak saja di kalangan rakyat biasa, baru-baru ini kita juga menyaksikan putri Presiden Joko Widodo mera yakan pernikahan dalam bentuk panggung keberagam an. Acara-acara pernikahan ini dinilai sosiolog Musni Umar merupakan bentuk rasionalitas kalangan muda. Mereka kian berani menunjukkan sikap, termasuk di momen penuh tradisi. Mereka juga berani menolak kemubaziran dan mempertahankan nilai yang dianggap lebih penting. (Zuq/Wnd/M-3) Pesta tanpa... | Hlm 6

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.