Media indonesia 04 11 2017 04112017035303

Page 1

SABTU, 04 11 2017 NO. 13283/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

INDONESIA MEMILIH

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com

Halaman 3

Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Terus terang pula, Anies seperti hendak menarik garis pembeda dengan pemerintah pusat. Gubernur seharusnya membangun solusi, bukan oposisi.” Editorial | Hlm 2

Sanksi bagi Daerah Penghambat Investasi Pemerintah pusat mengkaji sanksi bagi daerah yang tidak kooperatif dengan memangkas insentif daerah. Selekta| Hlm 2

Nelayan Jadi Korban Larangan Cantrang Pelarangan penggunaan cantrang telah menurunkan hasil tangkapan dan pendapatan nelayan.

BIRO PERS/SETPRES

MENCOBA TOL BECAKAYU: Presiden Joko Widodo menjajal Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) menggunakan mobil offroad Land Rover Defender County dengan pelat RI 1 seusai meresmikan tol itu di Bekasi, Jawa Barat, kemarin. Dengan selesainya pembangunan tol Seksi 1B-1C Cipinang-Jakasampurna atau sepanjang 8,4 kilometer yang mangkrak selama 21 tahun itu diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan di wilayah Kalimalang.

Regional| Hlm 9

DUTA

“Kewajiban pengadilan negeri untuk memenuhi gugatan kami agar segera mengeksekusi (aset Yayasan Supersemar). Selama ini kami sudah sabar menunggu.” HM Prasetyo Jaksa Agung

Generasi Milenial Favoritkan Jokowi Meskipun elektabilitas Jokowi tetap berada di urutan pertama, terbuka kemungkinan generasi milenial memiliki preferensi terhadap tokoh baru. CHRISTIAN DIOR SIMBOLON

Hukum| Hlm 5

dior@mediaindonesia.com

Baca Media Indonesia Edisi Minggu Cara Seru Mencintai Pohon Berawal dari kegiatan penelitian biji pohon dan eksplorasi tajuk, berdirilah komunitas pemanjat pohon ini. Gaya Urban | Hlm 13

Di Antara Keindahan Langit Tidak hanya soal langit biru, di Jakarta Fashion Week 2018, desainer menangkap keindahan langit lewat pesona balon udara Cappadocia. Pesona | Hlm 14

M

AYORITAS generasi milenial berusia 17-29 tahun optimistis terhadap pemerintahan Presiden Jokowi Widodo. Hasil survei lembaga kajian Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa tingkat optimisme generasi milenial terhadap kemampuan pemerintahan itu pun masih cukup tinggi. Dalam pemaparan hasil survei bertajuk Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Ekonomi, Sosial, dan Politik Generasi Milenial, di Jakarta, kemarin, peneliti CSIS Yose Rizal mengatakan sejalan dengan optimisme tersebut, tingkat kebahagiaan generasi milenial saat ini juga sangat tinggi mencapai 91,2% atau lebih tinggi daripada generasi nonmilenial yang sebesar 89,3%. Peneliti CSIS lainnya, Arya Fernandes, menyampaikan perbedaan

pandangan antara generasi milenial dan nonmilenial dipengaruhi perkembangan teknologi. Generasi berusia 17-29 tahun umumnya jauh lebih melek teknologi ketimbang generasi usia 30 tahun ke atas. Selain itu, generasi milenial lebih banyak mengakses media sosial ketimbang surat kabar. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.000 responden yang terdiri atas generasi milenial (17-29 tahun) dan generasi nonmilenial (30 tahun ke atas) di 34 provinsi. Dari survei tersebut diketahui sebanyak 75,3% generasi milenial optimistis terhadap pemerintahan. Survei dilakukan pada 23-30 Agustus 2017 dengan 600 sampel generasi milenial sebagai responden. Responden itu dipilih secara acak (multistage random sampling) dari 34 provinsi di Indonesia. Responden itu juga merupakan masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih (dalam pemilu) dan berusia 17-29 tahun dengan margin of error survei sebesar +/- 4% untuk yang milenial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan quality control-nya 20% , sampel melalui spot-check, dan 50% diverifikasi via telepon.

Elektabilitas Survei juga mengukur elektabilitas sejumlah figur sebagai bakal calon presiden terkait dengan Pilpres 2019.

Perspektif HAM atas Tragedi Kosambi

Menurut hasil survei itu, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi yakni sebesar 33,3%. Pesaing terdekat Jokowi, Prabowo Subianto, memiliki tingkat elektabilitas 25%. Selain Jokowi dan Prabowo, sejumlah figur dilaporkan memiliki elektabilitas di bawah keduanya, yakni Ridwan Kamil (5,8%), Tri Rismaharini (4,8%), Susilo Bambang Yudhoyono (4,7%), Gatot Nurmantyo (4,2%), Basuki Tjahaja Purnama (3,5%), Agus Harimurti Yudhoyono (2,7%), Susi Pudjiastuti (2,7%), Anies Baswedan (2,3%), dan Hary Tanoesoedibjo (2,3%). Menurut peneliti Arya Fernandes, meskipun elektabilitas Jokowi tetap berada di urutan pertama, terbuka kemungkinan generasi milenial memiliki preferensi terhadap tokoh baru. “Misalnya tokoh yang dianggap mereka mewakili harapan baru, seperti Ridwan Kamil dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Mereka menyeleksi dari tokoh baru yang sesuai dengan harapan mereka,” Arya Fernandes menambahkan. Dalam survei yang sama, para peneliti CSIS juga memilah tingkat pemilihan calon presiden berdasarkan kepemilikan akun media sosial. Dalam format pengelompokan tersebut, Jokowi dilaporkan mendapatkan suara terbanyak dari Facebook, yakni 30,6%, sedangkan Prabowo mendapat suara terbanyak dari Twitter, Path, dan Instagram, yakni melebihi 20%. (Ant/X-6)

TO L B E C A KAY U

Diresmikan setelah Mangkrak 21 Tahun WARGA Bekasi menyambut gembira peresmian Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang sempat mangkrak 21 tahun. Tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo kemarin itu dianggap bisa menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan. “Selama ini warga selalu terjebak kemacetan parah di sepanjang Kalimalang khususnya di simpang Galaxy, Sumber Artha, dan Pangkalan Jati Pondok Gede,” kata Bhestadi, 28, warga Bekasi Selatan.

“Penambahan infrastruktur akan berarti banyak bagi masyarakat. Apalagi, salah satu kendala di Jakarta itu waktu tempuh.“ Esta Lestari Peneliti LIPI

Hal sama diungkapkan Fahlevi, 30. Tol Becakayu dinilainya sebagai terobosan untuk mempermudah warga yang tinggal di daerah penyangga seperti dirinya untuk bekerja di Jakarta. “Sejak saya kecil masih sekolah sampai saya sudah kerja, baru selesai ini tol. Hal baik untuk warga Bekasi,” ujar pria yang bekerja di Matraman, Jakarta Timur. Peneliti Pusat Penelitan Ekonomi LIPI Esta Lestari menyebutkan pengoperasian Tol Becakayu yang menghubung-

Pemerintah wajib mengaudit keberadaan pabrik-pabrik di Kosambi khususnya agar tragedi ledakan petasan tidak lagi berulang di masa mendatang.

kan Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu akan memberikan dampak positif bagi sektor transportasi di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. “Penambahan infrastruktur akan berarti banyak bagi masyarakat. Apalagi, salah satu kendala di Jakarta itu waktu tempuh yang begitu panjang bagi transportasi dan jalur distribusi,” ujarnya. Presiden Joko Widodo menegaskan mulai hari ini (Sabtu (4/11) Tol Becakayu sudah bisa digunakan untuk mempermudah akses warga Bekasi dan sekitarnya ke Jakarta dan sebaliknya. “Paling tidak ini mengurai kemacetan yang telah bertahun-tahun ada dan kita tahu bahwa Tol Becakayu ini sudah berhenti (mangkrak) 21 tahun karena surat perintah kerja itu sudah diberikan tahun 1996,” ujar Presiden Jokowi. Selama sosialisasi 2-3 minggu, pengguna Tol Becakayu belum dikenai tarif. Namun, setelah itu dikenai tarif Rp14 ribu untuk golongan I. Proyek Tol Becakayu dengan panjang total 21,04 kilometer terdiri atas seksi I yang menghubungkan CasablancaJakasampurna sejauh 11 kilometer dan seksi II Jakasampurna-Duren Jaya sepanjang 10,04 kilometer. Jalur yang belum selesai dibangun ialah yang menuju Tambun dan Bekasi Barat. Jalur itu diperkirakan rampung pada pertengahan 2018. (Pra/Mal/Deo/Adi/X-10) Jokowi Sebut... | Hlm 8

Opini | Hlm 6

SPESIES BARU

Orang Utan Tapanuli Terancam Punah ORANG UTAN tapanuli atau Pongo tapanuliensis menjadi spesies terbaru yang dimiliki Indonesia. Spesies yang ditemukan di Ekosistem Batang Toru, Sumatra Utara, itu terancam punah karena tinggal 800 ekor. “Orang utan tapanuli dinobatkan sebagai spesies orang utan ketiga setelah Pongo pygmaeus (orang utan kalimantan) dan Pongo abelii (orang utan sumatra),” ujar Puji Rianti, peneliti spesies orang utan tapanuli dari IPB, di Jakarta, kemarin. Spesies baru ini awalnya ditemukan pada 1997 saat penelitian populasi orang utan sumatra di Ekosistem Batang Toru yang berada di tiga kabupaten, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan

Tapanuli Selatan. Menurut Puji, kondisi orang utan tapanuli terancam akibat buruknya kondisi habitat yang terbelah jalan nasional dan adanya proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) geotermal dan sebuah tambang emas. “Jadi, saat ini kondisi habitat di Ekosistem Batang Toru itu terbagi jadi tiga kawasan. Semuanya terpisahpisah. Di salah satu dari tiga kawasan itu yang terdapat PLTA justru menjadi habitat terpadat orang utan tapanuli,” ujarnya. Puji menegaskan, bila pemerintah tidak dengan segera berusaha membuat seluruh kawasan habitat bebas dari pembangunan dan tambang, po-

pulasi yang saat ini ada akan semakin terancam. Mereka terancam tidak akan dapat berkembang biak dan bertahan hidup di tengah kawasan yang terpapar pembangunan. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno, mengatakan upaya penyelamatan spesies baru tersebut menjadi tantangan yang akan segera ditindaklanjuti. Dia mengatakan program konservasi serta upaya mempelajari lebih lebih jauh kondisi di lapangan dalam beberapa hari ke depan akan segera dilakukan sebagai tindak lanjut penetapan spesies baru tersebut. (Pro/X-10) Eksplorasi | Hlm 20

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.