Mediaindonesia 06 04 2018 06042018175638

Page 1

JUMAT, 06 04 2018 NO. 13430 / TAHUN KE-49 28 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Kehilangan hak pilih hanya karena kendala administrasi terkait dengan KTP-E jelas merupakan persoalan serius.”

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di daerah jemput bola dan menambah peralatan agar warga tidak kehilangan hak pilih. Selekta | Hlm 2

Pemimpin Harus Mau Berkorban bagi Rakyat ANTARA/PUSPA PERWITASARI

PERSIAPAN IDUL FITRI 1439 HIJRIAH: Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) mengamati kalender sebelum memimpin rapat terbatas tentang persiapan menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. Presiden mengingatkan soal ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok, penyediaan BBM, sarana-prasarana transportasi, serta stabilitas keamanan jelang Idul Fitri 1439 Hijriah.

Sulsel Antisipasi Tumpahan Minyak

Kesenjangan bukan soal SARA

Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan mencegah tumpahan minyak dari Balikpapan yang mulai meluas ke Selat Makassar. Regional | Hlm 13

Pengaitan kesenjangan dengan etnik atau agama hanya akan memantik ketegangan sosial seperti yang terjadi di Malaysia. ERANDHI HUTOMO SAPUTRA erandhi@mediaindonesia.com SENO

“BPK telah menyelamatkan keuangan negara senilai Rp2,37 triliun. Jumlah itu berasal dari penyerahan ke kas negara, daerah, dan perusahaan.” Moermahadi Soerja Djanegara Ketua BPK Ekonomi | Hlm 17

SELA

Efek Buruk Kafein pada Alzheimer

CAKSONO

SEBUAH studi terbaru dari Universitat Autonoma de Barcelona di Spanyol menyebutkan asupan kafein jangka panjang bisa memperburuk gejala penyakit alzheimer. Ketika uji coba dilakukan ke tikus dengan masalah alzheimer, para peneliti menemukan paparan kafein berkepanjangan dikaitkan dengan peningkatan gejala perilaku penyakit, seperti kecemasan. Studi mengungkapkan tikus yang mengasup air berkafein memiliki gejala perilaku dan psikologis demensia yang lebih besar jika dibandingkan dengan yang mengonsumsi air biasa. Ini termasuk kecemasan dan neophobia, atau rasa takut terhadap objek atau situasi asing. Lebih lanjut, tim menemukan kafein memiliki sedikit manfaat untuk kegiatan belajar dan mengingat pada hewan pengerat. (Medicalnewstoday.com/Hym/X-10)

@mediaindonesia

Media Indonesia

Facebook Diminta Lindungi Data Pribadi

Pemda Kebut Tuntaskan KTP-E

Indonesia Memilih | Hlm 3

@mediaindonesia

MEDIA SOSIAL

Editorial | Hlm 2

Pemimpin harus menjadikan masyarakat sebagai harta. Viktor percaya kepedulian pemimpin menolong warga dalam kesulitan.

Harian Umum Media Indonesia

B

AHWA kesenjangan sosial dan ekonomi masih ada di Indonesia itu benar adanya. Namun, salah besar jika kesenjangan kemudian dikaitkan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA. Itulah yang disampikan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latief dalam seminar bertajuk Ekonomi Pancasila di Era Jokowi: Konsep, Tantangan, dan Implementasi, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, kemarin. Menurutnya, sangat tidak tepat jika kesenjangan ekonomi didikotomikan berdasarkan SARA. Yudi menegaskan kesenjangan yang saat ini terjadi tidak mengenal SARA. Ia mencontohkan, dari 74 ribu desa di Tanah Air, sebanyak 39 ribu desa yang tertinggal berada di kawasan timur Indonesia yang notabene mayoritas bukan beragama Islam. “(Kesenjangan) jangan ditaruh dalam pembelahan etnik dan agama,” ujarnya. Jika kesenjangan dikaitkan dengan etnik atau agama, imbuh Yudi, akan memantik ketegangan sosial. Dia mengambil contoh Malaysia yang pada 1960 dilanda ketegangan

antara etnik Tionghoa dan Melayu karena dirasakan ekonomi dikuasai etnik Tionghoa. Pemerintah Malaysia saat itu kemudian memberikan perlakuan khusus kepada etnik Melayu. “Meski kesenjangan ekonomi di antara dua etnik itu berkurang, ketegangan sosial masih berlangsung sampai saat ini. Mungkin Malaysia secara ekonomi lebih baik, tapi dari segi bangsa tidak tercipta. Mereka memperingati hari kemerdekaan, tapi dirayakan sesuai etnik masingmasing,” tukas Yudi. Karena itu, ia menekankan bahwa

Kualitas Mesin Produksi Caleg

kesenjangan tidak bisa diselesaikan dengan perlakuan khusus terhadap etnik, ras, agama, atau golongan tertentu, tetapi harus berdasarkan keadilan sosial. “Meskipun diberi perlakuan khusus, jangan ditaruh dalam pembelahan etnik dan agama. Apa pun agama dan etniknya, mereka yang miskin dan tertinggal harus diberi perlakuan khusus oleh negara.” Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang dihubungi terpisah mengatakan kesenjangan di Indonesia tak boleh lagi dipandang dengan kacamata SARA. “Masalah kesenjangan ekonomi memang masih ada. Walaupun angka menurun, masih relatif tinggi. Namun, seharusnya Indonesia sudah membangun integritas nasional dan persatuan

bangsa. Karena itu, masalah kesenjangan tidak perlu dan tidak relevan dikaitkan dengan etnik tertentu,” kata Mu’ti. Dia menekankan pemerintah harus berperan aktif menelurkan kebijakan-kebijakan yang prorakyat kecil. Di sisi lain, diperlukan juga intervensi pemerintah untuk mengurangi jurang antara si kaya dan si miskin agar tidak bertambah lebar.

Ciptakan keadilan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi dalam seminar kemarin berpendapat faktor utama yang harus dipenuhi untuk mencapai keadilan sosial ialah menciptakan keadilan ekonomi. Pajak pun menjadi instrumen yang penting. “Konsep Islam untuk wujudkan keadilan ekonomi, yang mampu dipungut sebagian kekayaannya dan dikembalikan untuk kepentingan bersama terutama yang tidak mampu,” tutur Masdar. Peneliti ekononomi Poltak Hotradero menilai kesenjangan tak lepas dari kurangnya gizi yang menimpa sebagian masyarakat Indonesia. Akibatnya, mereka menjadi kurang kompetitif lantas terjerembap dalam jurang kemiskinan. Karena itu, untuk mengatasi kesenjangan, bantuan gizi harus diberikan secara konsisten oleh pemerintah. “Ini perlu waktu panjang dan mahal, tapi harus dilakukan,” tandas Poltak. (Sat/X-8)

Kalau rakyat dan elemen civil society terlibat dalam proses pembentukan kader politik, itu bukan karena tidak mempercayai kerja lembaga politik.

Sembuh itu Tuhan yang Atur Pernah menyangka bakal mendapat rekomendasi pemecatan dari IDI? Begitu tega dan kejamnya. Saya tidak pernah. Kalau dipikir, kejam banget, ya. Ini saja baru, sudah sedih hatiku.

Kalau ada suratnya, pasti ke atasan Anda dahulu? Pokoknya, kita ini kalau belum terima suratnya, belum tahu apaapa. Kita anggap hoaks saja daripada jadinya bermasalah. Akhirnya kena UU ITE. Kan merugikan banyak orang, termasuk yang nyebar juga nyeselnya belakangan.

Seandainya PB IDI menjatuhkan sanksi? Aku enggak mau berandai-andai. Suratnya saja saya enggak pernah terima. Saya harus dapat surat, baru bisa mengomentari.

Langkah Anda selanjutnya? Kita maju saja. Lihat apa yang di depan. Saya enggak mau menjelek-jelekkan orang. Enggak mau mendiskreditkan orang. Aku ini tentara dan dokter. Aku sudah lahir

(4/4). Berikut petikannya:

Opini | Hlm 8

Tak jelaskan di TV-TV, Metro TV. Tapi itu bukan promosi. Kalau dianggap promosi, aku yang bingung. Itu kan penjelasan. Nanti aku ngomong gini dikira promosi lagi, kena lagi aku. Ini terbukti, kok.

WAWA N C A R A

MAJELIS Kode Etik Kedokteran (MKEK) mengirim rekomendasi kepada Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) agar Dr dr Terawan Agus Putranto Sp Rad dicabut keanggotaannya selama 12 bulan. MKEK menilai Terawan melanggar etika kedokteran terkait dengan metode digital subtraction angiography (DSA) yang ia gunakan sebagai terapi stroke. Apa tanggapan Terawan? Wartawan Media Indonesia Denny Parsaulian mewawancarai Kepala RSPAD Gatot Subroto itu pada Rabu

LAYANAN jejaring sosial Facebook diminta segera menyelesaikan audit sistem perlindungan data pribadi pengguna. Hal itu menyusul munculnya laporan 1,09 juta data pengguna Facebook Indonesia yang bocor ke lembaga konsultasi politik Inggris Cambridge Analytica. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan hal itu seusai menggelar pertemuan tertutup dengan pihak Facebook Indonesia di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, kemarin. Ia menyampaikan pihaknya melayangkan teguran tertulis kepada perusahaan media sosial yang bermarkas di AS itu. Dia juga meminta Facebook menonaktifkan aplikasi-aplikasi kuis personality test untuk pengguna Indonesia. Aplikasi itu diketahui menjadi pintu masuk pelanggaran data pribadi. “Kami tekankan kembali bahwa semua media sosial harus patuh terhadap peraturan yang ada di Indonesia,” kata Rudiantara. Aturan yang dimaksud ialah Peraturan Menkominfo No 20/2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari, mengatakan pihaknya terus melakukan audit dan berkoordinasi dengan kantor pusat di Amerika Serikat. Audit dilakukan terhadap aplikasi-aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Meski begitu, ia tidak bisa memastikan kapan hasil audit bisa selesai dan diserahkan kepada pemerintah. “Itu bergantung pusat,” ujar Ruben. Rudiantara menambahkan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Polri untuk membuka kemungkinan sanksi denda kepada Facebook. “Jika dimungkinkan, hukuman terhadap badan hukum atau denda, kami sudah berkoordinasi dengan Polri untuk proses selanjutnya.” Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan pihaknya berencana memanggil pihak Facebook Indonesia untuk meminta penjelasan. Pemanggilan direncakan dilakukan pekan depan. Terkait dengan itu, regulasi tentang keamanan siber (cyber security) mendesak untuk diberlakukan di Indonesia. “Negara-negara Uni Eropa sudah memberlakukan General Data Protection Rights (GDPR) sehingga harus ada pihak yang declare bila hendak menggunakan data pengguna Facebook,” kata pemerhati teknologi informasi Basuki Suhardiman, kemarin. (Dhk/Hnr/X-4)

ANTARA

Terawan Agus Putranto Kepala RSPAD Gatot Subroto

untuk jadi dokter. Jadi, aku ingin berbuat, bersikap, bertindak sesuai dokter profesional. Bisa dijelaskan metode DSA yang Anda kerjakan? Nantilah pas aku agak longgar.

Sebelum operasi, berdoa dulu? Itu kunci sukses tindakan karena dokter tidak pernah bisa menyembuhkan pasien. Sebagai dokter, puluhan ribu pasien tak kerjakan. Belum pernah aku bisa sembuhkan pasien satu pun. Boro-boro menjanjikan (sembuh). Sembuh itu Tuhan yang mengatur. Jangan pernah dokter sombong, termasuk saya. Tidak boleh. Harus semakin merendahkan hati. (X-6) Sanksi untuk Terawan.. | Hlm 22

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.