MINGGU, 06 08 2017 NO. 13196/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
Faktanya, Karna memang selalu kalah memperjuangkan ‘politik putihnya’. Akan tetapi, ia tidak pernah walk-out, tinggal glanggang colong playu, lari dari tanggung jawab.” Pigura | Hlm 10
Jika Masyarakat Lengah, Dana Desa Mudah Diembat Dana desa mampu memberikan manfaat positif. Namun, minimnya pengawasan masyarakat menjadi pintu penyalahgunaan dana tersebut. Selekta | Hlm 2
Setop Politisasi Kasus Novel Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu meminta kasus penyiraman air keras ke wajah Novel tidak dikait-kaitkan dengan kasus korupsi. Politik | Hlm 3
Semua Desa Benderang di 2019 Kementerian ESDM terus menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 1.361,6 Mw pada semester I 2017. Umum | Hlm 4
MI/ARYA MANGGALA
MANFAAT INVESTASI DANA HAJI: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua dari kiri), Ketua Dewan
Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji Yuslam Fauzi, dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi yang mengusung tema Manfaat investasi dana haji untuk umat, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, kemarin.
Dalam peraturan itu pemerintah tidak akan membuat rambu terlalu kaku atau longgar tentang pengelolaan dana haji. SYARIEF OEBAIDILLAH
oebay@mediaindonesia.com
P
DUTA
“Petugas haji naik 13%, sedangkan jemaah hajinya naik 31%. Karena itu, kami sudah terapkan sistem pelayanan terpadu. Ini saya rasa suatu pola baru yang kami kembangkan tahun ini.” Nur Syam Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Wawancara | Hlm 5
SELA
Cuaca Panas kian Mengancam MENURUT penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Pla n e t ar y Health pada akhir abad ini, dua dari t i g a o ra n g yang tinggal DUTA di Eropa akan terpengaruh oleh gelombang panas, banjir pesisir, dan bencana terkait dengan cuaca lainnya. Situasi itu terutama disebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Itu berarti ada 350 juta orang di 31 negara yang mengalami peningkatan risiko kematian dan bahaya kesehatan. Bencana terkait dengan cuaca diperkirakan akan menyebabkan 152 ribu kematian per tahun di Eropa antara 2071 dan 2100, melonjak dari 3.000 kematian antara 1981 dan 2010. “Ini harus dipertimbangkan mengingat dampak dahsyat dari gelombang panas Rusia pada 2010 dan Eropa pada 2003 menyebabkan ribuan orang meninggal,” ungkap Andrew Grundstein, profesor di Departemen Geografi Universitas Georgia. (CNN/Arv/X-8)
OLEMIK soal dana haji untuk infrastruktur bakal menemui titik terang. Kementerian Agama tancap gas menyiapkan peraturan pemerintah (PP) yang mengatur pengelolaan dana haji. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan PP itu masih dikaji secara saksama. Ia menjelaskan PP akan mematangkan rambu atau pagar tentang kewenangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). “Di PP ini prinsipnya harus ada titik moderasi, jangan sampai BPKH terlalu dipasung dan tidak elok kalau diberikan keleluasaan tanpa batas. Semoga PP-nya tidak
Peraturan Pemerintah soal Dana Haji Disusun
terlalu lama dan kita akan kebut,” kata Lukman seusai diskusi bertema Manfaat investasi dana haji untuk umat, di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, menegaskan seharusnya pemerintah menyiapkan PP yang merupakan turunan dari UU No 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji. Pasal 48 ayat ke-3 UU itu berbunyi ‘Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan dan/atau investasi keuangan haji diatur dalam peraturan pemerintah’. “Hal ini amanat dari UU Nomor 34. Pemerintah lebih baik fokus menyusun PP yang diamanatkan itu daripada mengumbar wacana yang tidak jelas standar hukumnya,” kata Khatibul (Media
Sembilan Hari Tiga Pulau
Indonesia, 31/7). Menurut Menag, pada enam bulan mendatang, sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2017, BPKH akan mendapat mandat secara penuh dari Kemenag untuk mengelola keuangan haji, baik untuk investasi penyelenggaraan ibadah haji maupun bidang infrastruktur. “Prinsipnya harus mengikuti UU No 34/2014, yakni sesuai syariah, kehati-hatian, aman, likuiditasnya baik, dan nilai manfaat itu harus kembali ke jemaah haji atau umat yang lebih luas,” jelas Lukman.
Minim risiko Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pengelolaan dana haji untuk
infrastruktur sangat tepat karena minim risiko, juga mempunyai keuntungan yang tinggi. Selama ini, kata Bambang, pengelolaan dana haji hanya dilakukan dengan menginvestasikan melalui surat berharga syariah negara (SBSN), sukuk, dan surat berharga lainnya sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan dengan jelas. Hal itu berbeda dengan yang dilakukan pemerintah Malaysia yang membentuk Lembaga Tabung Haji Malaysia (LTHM) sejak 1963, yang berinvestasi di proyek-proyek yang menguntungkan. Hingga saat ini, aset bersih dari LTHM mencapai 59,5 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp180 triliun. Berkat hasil pengelolaan dana haji itu, jemaah haji asal Malaysia hanya membayar separuh dari
biaya haji yang dibebankan. “Itu yang kami harapkan terjadi di Indonesia,” kata Bambang. Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi dan perwakilan MUI, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asroun Niam Saleh, tidak mempersoalkan dana haji untuk infrastruktur. Yuslam optimistis pada 10 tahun mendatang BPKH akan menyamai kemajuan LTHM. Menurut Menag, dana haji yang terkumpul hingga per 30 Juni 2017 mencapai Rp99,4 triliun, yang terdiri atas nilai manfaat Rp96,20 triliun dan dana abadi umat (DAU) Rp3,05 triliun. Dana itu, lanjut Menag, saat ini tersimpan dalam bentuk SBSN atau sukuk negara yang dikenal dengan sukuk dana haji Indonesia. (X-4)
Mengeksplorasi Maluku Utara selama sembilan hari, menyusuri tiga pulau sekaligus, Ternate, Halmahera, dan Morotai, menyisakan banyak cerita.
Travelista | Hlm 15
PILPRES 2019
JEDA
Dukungan Dini untuk Jokowi Bagian dari Strategi
Inovasi Tambak Garam Antigagal Panen
BERGABUNGNYA Partai Hanura dalam jajaran partai politik yang menyatakan dukungan kepada Jokowi di Pemilu Presiden 2019 terus mendapat sambutan positif. “Baguslah, menandakan bahwa Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura sebagai peserta Pemilu 2014 memiliki kesamaan pandangan melihat kepemimpinan nasional ke depan. Nanti sesama parpol pendukung Jokowi akan terus berkoordinasi untuk mematangkan strategi ke depan,” ujar Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidowi saat dihubungi di Jakarta, kemarin. PPP lebih dulu menyatakan dukungan kepada Jokowi menyusul Partai Golkar dan NasDem. Dengan empat parpol itu, Jokowi sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden sesuai UU Pemilu yang belum lama disahkan, yakni 20% kursi di DPR atau 25% suara sah nasional. Baidowi tidak sependapat bila dukungan itu dinilai terlalu cepat. Menurutnya, Pemilu 2019 beda dengan pemilu sebelumnya karena akan dilakukan serentak. Karena itu, parpol harus punya capres sejak awal. Apalagi, pengajuan caleg dan capres hampir bersamaan mulai tahun depan. “Artinya, yang dilakukan parpol
sejak sekarang mempersiapkan capres merupakan salah satu strategi menghadapi pemilu serentak.” Setelah sebelumnya memastikan mendukung Jokowi, Partai NasDem tinggal menunggu waktu untuk mendeklarasikan dukungan itu secara resmi. “Saat ini fokus kami mendukung kesuksesan Presiden melalui kebijakan-kebijakan politik agar program pembangunan yang digagas Presiden Jokowi berhasil dengan baik sampai akhir masa tugas di 2019,” tutur Ketua DPP NasDem Johnny G Plate. Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2019. “Kita juga harus cari masukan dan dukungan dari daerah,” Kata Wasekjen PKB Maman Imanulhaq. Sama halnya dengan PDIP. Politikus PDIP Aria Bima mengatakan pihaknya tidak mau terlalu cepat menyimpulkan siapa capres nanti sebab tugas Jokowi sebagai presiden belum selesai. “Sekarang yang penting Pak Jokowi mikirnya bagaimana memaknai mandat rakyat sampai 2019 ini mewujud dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang prokepentingan rakyat, prokepentingan bangsa.” (Nov/X-8)
BELASAN bangunan berbentuk prisma berjajar di pesisir Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di dalam bangunan terdapat kolamkolam dengan limpahan butiran putih yang kini sedang jadi pembicaraan se-Tanah Air. Itulah garam yang siap panen. Melihat tambak tersebut, isu kelangkaan garam jadi terasa aneh. Terlebih jika menilik jejak produksi tambak ini yang tidak mengenal istilah gagal panen walau di musim penghujan. Sebuah anomali jika dibandingkan dengan tambak garam umumnya. “Biasanya musim hujan lebih sedikit produksinya, tapi dengan rumah prisma tidak sampai gagal panen,” tutur Arifin Jamian di tambak garam miliknya itu kepada Media Indonesia, Jumat (4/8). Tidak hanya mampu mengatasi kendala cuaca, Arifin juga mampu mendobrak angka produksi garam. Jika tambak garam tradisional per tahunnya hanya memproduksi 70 ton garam/ hektare (ha) dan tambak dengan teknologi ulur filter (TUF) memproduksi 120-125 ton/ha, produksi di tambak Arifin mencapai 400 ton/ha. Pria yang dahulu menekuni dunia sastra
dan telah menulis banyak buku itu dengan terbuka berbagi rahasianya. “Petani sekarang harus punya bungker agar bisa terus produksi,” kata pria 52 tahun itu menyebut kolam-kolam air yang dinaungi bangunan prisma plastik. Meskipun disebut bungker, 11 kolam air itu tetap berada di atas tanah. Dengan bungker itu, Arifin dapat menyimpan air laut sejak tahun sebelumnya. Melalui proses itulah bahan baku pembuatan garam terus tersedia dan panen tetap berjalan walaupun hujan. Inovasi yang dibuat Arifin sejak 2014 nyatanya serupa dengan solusi yang kini ditawarkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT), yakni dengan waduk penampungan air laut. Konsepnya serupa pula dengan yang dilakukan negara-negara pengekspor garam, seperti Australia. Panen garam yang mereka lakukan tiap beberapa hari sekali sesungguhnya diawali dengan proses penjenuhan air hingga tahunan. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan kendala cuaca. (YK/Riz/M-3) Panen dalam... | Hlm 6
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG
2
SELEKTA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
Pemerintah Diminta Jamin Lindungi Hak Beragama
ANTARA/FIKRI YUSUF
SANUR INTERNATIONAL KITE FESTIVAL: Peserta menerbangkan layang-layang kreasi saat mengikuti Sanur International Kite Festival 2017 di Pantai Mertasari, Sanur, Bali, kemarin. Sanur International Kite Festival 2017 yang diikuti ratusan peserta dari berbagai negara seperti Belanda, Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang itu menampilkan berbagai jenis layang-layang, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Bali.
Jika Masyarakat Lengah Dana Desa Mudah Diembat Dana desa mampu memberikan manfaat positif. Namun, minimnya pengawasan masyarakat menjadi pintu penyalahgunaan dana tersebut. INDRIYANI ASTUTI
indriyani@mediaindonesia.com
P
ADA 2018, pemerintah akan meningkatkan alokasi dana desa menjadi Rp120 triliun. Jumlah itu dua kali lebih besar ketimbang 2017. Nanti, setiap desa mendapat dana sekitar Rp1 miliar. Dana sebesar itu rawan diselewengkan tanpa pengawasan dari warga dalam penggunaannya. “Kontrol terhadap dana desa selama ini lebih banyak diserahkan kepada institusi negara formal seperti inspektorat di daerah masing-masing. Kontrol yang melibatkan masyarakat lokal belum terbangun sehingga terjadi kasus penyelewengan,” ungkap sosiolog perdesaan Universitas Airlanggsa Bagong Suyanto, ketika dihubungi, kemarin. Selain itu, menurut Bagong, berbagai penyimpangan dana desa yang terjadi
disebabkan kontrol lebih ditekankan pada pertanggungjawaban yang bersifat administrasi keuangan. Sebaliknya, kontrol terhadap efektivitas program belum maksimal dilakukan. Dana desa pada dasarnya bertujuan dapat memperkecil disparitas antara desa dan kota. Dengan dana tersebut, desa dapat merencanakan program yang lebih kontekstual sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sayangnya, besarnya dana itu belum diimbangi kesiapan sumber daya manusia atau perangkat desa yang diberi wewenang mengelola dana desa. Menurut Bagong, karena belum semua perangkat desa mampu mengelola keuangan desa, dibutuhkan peran pendamping untuk memastikan program yang telah disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat desa. Namun, dia menekankan isu pentingnya ialah memberikan partisipasi ruang se-
luas mungkin bagi masyarakat desa untuk ikut mengontrol penggunaan dana desa mulai perencanaan hingga pemanfaatan dana tersebut. Apalagi, pemanfaatan dana desa lebih bersifat politis. Musyawarah perencanaan dan pembangunan desa hanya bersifat formalitas sehingga keputusan yang diambil bergantung pada tokoh masyarakat dan aparatur desa. Secara terpisah, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo menekankan masih mengevaluasi untuk meningkatkan dana desa pada 2018 mendatang.
Positif Sejumlah desa, seperti di Purwakarta, Tasikmalaya, Tanjungjabung, dan Banyumas, mampu mengoptimalkan dana desa untuk kegiatan produktif. Masyarakat bisa merasakan manfaat kucuran dana desa. Desa Lubuk Sebotan, Kecamat an Muara Papalik, Kabupaten Tanjungjabung Barat, terbilang sukses di Provinsi Jambi. Setelah sukses pemanfaatan dana desa 2016 untuk pembangunan prasarana air bersih, pada
2017 ini dana desa sebesar Rp780 juta, melalui BUM-Des Tirta Mukti, dipergunakan untuk pembangunan pabrik ban, aksesori, serta suku cadang sepeda motor dan sandal jepit. “Sedang berjalan, Pak. Sekarang saya lagi menjajaki mencari mesin dan peralatan yang dibutuhkan ke Malang atau Surabaya. Bangunannya sudah kami siapkan secara swakelola, tenaga-tenaga terlatih dari warga desa kami juga sudah siap bekerja. Jika semua lancar, insya Allah September 2017 ini berjalan,” kata Kepala Desa Lubuk Sebontan, Hairan, kemarin. Begitu pun dengan Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jateng. Dana desa digunakan untuk membangun pusat belajar warga untuk menggali potensi khususnya mempelajari teknologi informasi (TI). Kendala khususnya pada minimnya pendamping dana desa. Ketua Asosiasi Perangkat Desa (Apdesi) Kabupaten Tasikmalaya Panji Permana mengakui jumlah pendamping desa belum ideal. Satu kecamatan yang memiliki 7 desa hanya punya 2 pendamping dan 4 desa dengan 1 pendamping. (SL/LD/ RZ/AD/J-3)
PEMERINTAHAN Joko Widodo–Jusuf Kalla diminta untuk menjamin perlindungan terhadap hak beragama dan berkeyakinan atau berkepercayaan segenap warga. Koordinator Jaringan AntarIman Indonesia (JAII) Elga Sarapung mengungkapkan itu saat membacakan rekomendasi Konferensi VIII Jaringan Antar-Iman Indonesia (JAII) di Bandung, Jawa Barat, yang berakhir kemarin. Elga menambahkan, pemerintah diminta serius menghapus aturan yang diskriminatif. Pemerintah juga diminta lebih serius menangkal radikalisme dari dunia pendidikan dan menyusun kurikulum yang menghidupkan penghormatan terhadap perbedaan. Seluruh tokoh agama dan masyarakat, lanjut Elga, diajak untuk saling bekerja sama dalam melawan radikalisme dan meneguhkan Indonesia sebagai negara dan bangsa. “Mengajak masyarakat agar lebih banyak mengabarkan praktik baik dan inspiratif kehidupan beragama dan berkeyakinan yang penuh penghormatan dan kehidupan harmoni antariman,” jelas Elga yang antara lain didampingi Kakorbinmas Mabes Polri Irjen Arkian Lubis dan Direktur Imparsial Al Araf. Elga menjelaskan, ujaran kebencian, intimidasi, dan kekerasan atas nama agama telah menyebabkan polarisasi masyarakat melalui sentimen suku, agama, ras atau etnik, dan antargolongan (SARA). Dunia pendidikan dari usia
dini sampai jenjang universitas, tambah Elga, banyak dikuasai kelompok intoleran. Demikian juga ruang publik yang terus dimasuki kekuatan yang tidak menghargai keberagaman. Ironisnya, ujar Elga, kelompok radikal semakin terkonsolidasi dengan aksi agresif dan meluas seperti kasus persekusi terhadap warga yang berbeda pandangan dan etnik. Elga melanjutkan, pemerintah juga diminta serius mencegah trafficking. Pemerintah juga harus tegas, imbuhnya, dalam menegakkan hukum terhadap pelaku perusak sumber daya alam dan lingkungan. “Pemerintah perlu melakukan upaya perlindungan berkelanjutan sumber daya alam secara sistematis dan terukur sebagai penyangga kehidupan masyarakat.” Al Araf menyoroti tindakan intoleransi antara lain disebabkan instabilitas politik, lemahnya penegakan hukum, dan kesenjangan ekonomi di masyarakat. “Ada pertarungan di level elite yang berdampak ke bawah. Elite politik sering memainkan isu SARA yang dimobilisasi untuk kepentingan politik. Ini sangat berbahaya,” kata Al Araf. Irjen Arkian Lubis mengakui keberagaman di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Indikasinya, tambah Arkian, munculnya kekuatan yang ingin mengubah dasar negara menjadi kekhilafahan. (BY/N-1)
ANTARA/ANIS EFIZUDIN
SOSIALISASI AAL: Seorang taruni memberikan penjelasan
tentang kapal KRI Dewa Rutji kepada pelajar saat berlangsung program Sosialisasi Akademi Angkatan Laut (AAL) di Temanggung, Jawa Tengah, kemarin. Pameran digelar dalam rangka memberikan wawasan kepada pelajar tentang pendidikan AAL dan kemiliteran Angkatan Laut.
RI Dorong Kontribusi ASEAN untuk Perdamaian
ANTARA/REUTERS/BULLIT MARQUEZ
ASEAN REGIONAL FORUM KE-50: Menteri Luar Negeri Filipina Alan
Peter Cayetano (kiri) menyambut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam resepsi Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) Ke-50 di Philippine International Convention Center, Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, kemarin.
L I P U TA N H A J I
Siswantini Suryandari Laporan dari Madinah
ASOSIASI Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), kemarin, menggelar pertemuan tahunan menteri luar negeri di Manila, Filipina Salah satu hal yang akan dibahas dalam pertemuan itu ialah masalah keamanan regional termasuk masalah Korea Utara (Korut) yang tengah menjadi sorotan dunia terkait dengan program nuklir mereka. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan Indonesia mendorong perwujudan ASEAN yang bebas nuklir. Menlu Retno juga menegaskan ASEAN harus memiliki kontribusi dalam perdamaian dan kestabilan di kawasan. Ia juga menyoroti kesatuan dan sentralitas di kawasan ASEAN. Kedua isu penting itu harus tetap dijaga demi kelangsungan ASEAN.
“Selama ini, ASEAN telah berkontribusi kepada kawasan dalam wujud ekosistem yang damai, stabil, dan sejahtera,” ujar Retno dalam pertemuan pleno menlu ASEAN, seperti dikutip dari Twitter resmi Kemenlu RI, kemarin. ASEAN, lanjutnya, juga telah terbukti secara konsisten menjadi motor penggerak perdamaian dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya. Namun, menurut Retno, bukan berarti ASEAN tidak memiliki tantangan karena memasuki usia 50 tahun, berbagai isu bisa mengancam stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara itu. Tantangan-tantangan itu harus dihadapi sehingga ASEAN bisa terjaga sampai masa mendatang. “Tantangan ASEAN 50 tahun ke
depan ialah persaingan geopolitis, kejahatan internasional terorganisasi, dan agar masyarakat merasakan manfaat nyata ASEAN,” tandas menlu perempuan pertama Indonesia itu. Di lain hal, dalam pertemuan itu Vietnam mendesak negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk mengambil sikap yang lebih kuat melawan ekspansionisme Tiongkok di Laut China Selatan. Menurut salinan draf yang diperoleh AFP, Vietnam melobi ASEAN untuk mengungkapkan keprihatinan serius atas konstruksi di laut, yang mengacu pada pengembangan pulau buatan Tiongkok di perairan yang disengketakan selama beberapa tahun terakhir. Tiongkok mengklaim hampir se-
mua perairan strategis yang penting, termasuk perairan yang mendekati pantai Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Beberapa tahun terakhir ini Tiongkok telah memperluas kehadiran mereka di laut dengan membangun pulau-pulau buatan yang mampu menampung pangkalan militer. Dalam menanggapi permintaan Vietnam itu, juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan hal itu merupakan pembahasan yang masih berlangsung. “Dalam perundingan, semua negara tentu menyampaikan posisinya masing-masing, termasuk Indonesia. Dari situ, negara-negara ASEAN akan berunding untuk mencari titik temu,” ujar Arrmanatha saat dihubungi. (Arv/I-2)
500 Bus Siap Antar Jemaah Haji dari Madinah ke Mekah SEBANYAK 500 bus siap mengantar sekitar 100 ribu jemaah haji asal Indonesia dari Madinah ke Mekah untuk melaksanakan prosesi ibadah haji. Kepala Subtransportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan enam perusahaan pemenang lelang telah dikontrak PPIH. “Bus yang disediakan ialah keluaran 2013-2017,” kata Subhan saat pengecekan bus transportasi haji di Km 9 Madinah, kemarin sore waktu
setempat. Seperti dilaporkan wartawati Media Indonesia Siswantini Suryandari dari Madinah, setiap bus memiliki 49 tempat duduk, pendingin udara, charger untuk telepon seluler, toilet, GPS, dan kulkas mini. Mayoritas sopir bus itu berasal dari Indonesia yang bermukim di Arab Saudi. “Bus-bus itu akan melakukan 3.325 trip dari Madinah ke Mekah. Sistemnya selama dua hari ke Mekah dan pada hari ketiga baru kembali ke
Madinah mengambil jemaah untuk dibawa ke Mekah,” kata Subhan. Untuk transportasi bus itu, PPIH mengacu pada jumlah jemaah, bukan kuantitas bus. “Pokoknya kami mengontrak banyaknya jemaah yang harus diangkut dari Madinah ke Mekah. Perusahaan bus tinggal menghitung sendiri berapa bus yang disediakan,” terang Subhan. Kemarin, sembilan bus akan membawa satu kelompok terbang (kloter) yang terdiri
atas 389 jemaah dari Medan, Sumatra Utara, (MES 01) dari Madinah ke Mekah. Pada hari ini 13 kloter akan bergerak dari Madinah ke Mekah. Salah seorang pemilik perusahaan jasa transportasi, Izhoom, menyambut gembira kedatangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci. “Kami siap melayani para jemaah untuk menjalankan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air dengan selamat dan menjadi haji mabrur,” harapnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kemarin pagi, tercatat 53.641 jemaah sudah memadati Kota Madinah. Jumlah itu terdiri atas 52.981 jemaah dan 660 petugas kloter. Mereka terbagi dalam 132 kloter yang berangkat dari Tanah Air sejak 28 Juli dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Sementara itu, seorang jemaah haji asal Tulungagung, Jawa Timur, Supono Suseno
Satari bin Suseno, 53, meninggal dunia di Madinah. “Almarhum meninggal di halaman Masjid Nabawi menjelang salat Subuh karena serangan jantung,” terang Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah Edi Supriyatna. Supono ialah anggota kloter 7 embarkasi Surabaya, Jawa Timur (SUB 07). Dengan demikian, jemaah haji asal Indonesia yang wafat di Madinah Al Munawwarah berjumlah sembilan orang. (N-1)
POLITIK
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
3
Sulit Penuhi Permintaan Mahkamah Agung KOMISIONER Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap mengakui ada penurunan kualitas calon hakim agung (CHA). Hal itu disampaikannya saat dimintai tanggapan mengenai seleksi wawancara terbuka yang dilakukan terhadap 14 CHA pada Rabu (2/8) hingga Jumat (4/8) kemarin. “Pengamatan kami sepertinya ada sedikit penurunan dari segi kualitas (CHA). Jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, rasanya ada penurunan sedikit,” ungkap Maradaman saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. Dalam seleksi wawancara terbuka, Maradaman menyebutkan ada calon yang tidak bisa menjawab sama sekali pertanyaan dari KY ataupun tim panel ahli. Ada pula yang menjawab ragu bahkan sampai memberikan jawaban yang melenceng. Materi yang kerap kali tidak bisa dijawab CHA ialah soal pengetahuan teori hukum, filsafat hukum, juga tentang kode etik. Dalam tes tertulis, kata Maradam, para peserta dapat menjawab dengan baik. “(Dalam tes tertulis) mereka punya banyak waktu untuk berpikir, mungkin di situ bisa bagus. Tapi kalau wawancara hanya 90 menit, setiap komisioner (bertanya) hanya 10 menit. Mungkin (peserta) lupa dan sebagainya sehingga tidak sempat berpikir,” tuturnya. Dalam waktu dekat, KY akan menggelar rapat pleno untuk menentukan siapa CHA yang akan lolos. Namanama yang lolos itu kemudian akan dikirimkan ke DPR sebelum 18 Agustus mendatang. Namun, KY lebih menekankan kualitas dan integritas dalam memilih CHA ketimbang memenuhi kuota yang diminta Mahkamah Agung. “Kita juga punya standar. Jika standar mereka tidak memenuhi kualitas dan apa yang kami inginkan, kami tidak akan luluskan,” tandasnya. Untuk diketahui, wawancara terbuka merupakan tahap akhir untuk mencari hakim agung yang diminta Mahkamah Agung guna mengisi enam posisi yang kosong. Posisi hakim agung yang kosong itu ialah kamar pidana (1 orang), kamar perdata (2 orang), kamar agama (1 orang), kamar militer (1 orang), dan kamar tata usaha negara (1 orang). Juru bicara KY Farid Wajdi mengatakan, dalam tim panel pihaknya melibatkan Prof Kaelan (negarawan), Prof Mohammad Saleh (perdata), Ahmad Kamil (agama), Prof Andi Hamzah (pidana), Hary Djatmiko (TUN/pajak), dan Iskandar Kamil (militer). “Seleksi wawancara dilakukan setelah 14 peserta sudah dinyatakan lolos seleksi kesehatan dan kepribadian pada akhir Juli lalu,” ujar Farid. (Nur/P-5)
MI/ADAM DWI
DISKUSI POLEMIK KPK DAN PANSUS DPR: Para pembicara (dari kiri) Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, moderator Margie Syarif, Waketum DPP Gerindra
Ferry Juliantono, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Danhil Anzar Simanjuntak, dan Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu saat diskusi Cerita Novel, KPK, dan Pansus DPR di Jakarta, kemarin. Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu menyesalkan sikap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang enggan diperiksa penyidik kepolisian.
Setop Politisasi Kasus Novel Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu meminta kasus penyiraman air keras ke wajah Novel tidak dikait-kaitkan dengan kasus korupsi. PUTRI ANISA YULIANI
putri.anisa@mediaindonesia.com
W
A K I L Ke t u a P a n sus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu menilai kasus Novel Baswedan telah dipolitisasi. Ia pun meminta berbagai pihak tidak serta-merta menyebut penyiram air keras ke wajah Novel adalah koruptor. “Bisa saja masalah utang piutang,” ungkapnya. Hal itu disampaikan Masinton dalam diskusi Cerita Novel, KPK, dan Pansus DPR di Jakarta, kemarin. Tu-
rut hadir Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator ICW Adnan Topan, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono. Menurut Masinton, lambannya perkembangan pengungkapan kasus Novel terjadi karena sang korban tak mau memberikan keterangan secara gamblang kepada penyidik Polri yang datang ke Singapura, tempatnya kini dirawat. “Dia tidak percaya Polri lalu harus percaya pada siapa? Kemarin malah koar-koar di media tuduh ada keterlibatan jenderal. Kalau memang ada, ya, laporkan. Bukan malah terus meladeni media sementara di-BAP tidak mau,” tukas politikus PDI Perjuangan itu. Terkait dengan temuan Pansus Hak Angket KPK, lanjut Masinton, pihaknya menemukan fakta bahwa KPK sengaja mengarahkan saksi palsu untuk menjerat tokoh tertentu. Selain itu, Pansus Hak Angket KPK menemukan dua unit tempat tinggal yang dijadikan lokasi penyekapan saksi palsu.
Pansus Hak Angket KPK juga menemukan dua unit tempat tinggal yang dijadikan lokasi penyekapan saksi palsu. Pansus juga menemukan penyitaan aset yang tidak diserahkan pada negara serta pemberian status justice collaborator yang tidak pada tempatnya. “Ini semua dari saksi tersumpah dan ada buktinya. KPK tinggal tunggu pemanggilan dan katakan, jelaskan, semuanya,” tegas Masinton.
Bentuk TGPF Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan Presiden Jokowi perlu secepatnya membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus penye-
rangan terhadap Novel yang juga penyidik KPK. TGPF terdiri dari Polri dan KPK. Hal itu disebabkan perkembangan pengungkapan kasus ini mentok dan baru sebatas pengungkapan sketsa wajah. Ferry heran karena Polri berhasil mengungkap kasus-kasus yang lebih rumit sehingga patut diduga ada pihak-pihak yang kuat di balik penyerangan Novel. “Kita tidak tahu siapa pihak itu, tapi yang jelas mereka kuat. Maka kita butuh Presiden segera turut campur karena yang bisa mengalahkan kelompok itu, ya, cuma Presiden,” ungkap Ferry. Meski hanya bisa memberi rekomendasi, lanjut Ferry, TGPF diyakini mampu mengungkap siapa pelaku lapangan serta dalang utama di balik kasus penyiraman air keras terhadap Novel yang terjadi 11 April lalu. Koordinator ICW Adnan Topan mengatakan Polri tak perlu mendapat keterangan secara formal untuk dituangkan dalam berkas acara pe-
meriksaan. Secara substantif, Polri bisa mendapat keterangan itu. Ia juga mendukung hadirnya TGPF kasus Novel agar kasusnya tak berakhir buntu seperti kasus penyerangan yang menimpa aktivis ICW Tama S Langkun pada 2010 lalu. “Kasus penyerangan yang terjadi pada 2010 itu hingga kini belum mendapat kejelasan karena belum ditangkap pelakunya,” kata Adnan. Sementara itu, Dahnil mengatakan Novel pesimistis kasus itu bisa terungkap. “Novel kecewa karena ia juga mantan penyidik Polri. Ia paham betul pelaku bisa cepat tertangkap, tapi seminggu dua minggu ditunggu malah tidak ada perkembangan,” ujarnya. Dahnil mengaku telah mendengar langsung dari Novel bahwa seminggu sebelum penyerangan, Polri telah memperingatkan dan menjaga kediaman Novel. Itu menandakan Polri tahu ada potensi serangan dan siapa pihak yang menjadi dalangnya. (P-5)
Nasionalis dan Islam tidak Bisa Dipisahkan SEKRETARIS Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menemui Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz di kediaman tokoh PPP tersebut di Patra Kuningan, Jakarta, kemarin. Kedatangannya disambut langsung oleh Hamzah Haz. Menurut Hasto, kedatangannya dan rombongan Baitul Muslimin Indonesia ialah dalam rangka silaturahim dan menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden V RI. Megawati-Hamzah Haz pernah berduet memimpin Indonesia periode 2001-2004. “Jadi, meski saat itu katakanlah pasangan Megawati-Hamzah dikawinpaksakan MPR, tali sila-
turahim itu dibangun sangat baik sampai sekarang. Bahkan Pak Hamzah bilang ketika mau ambil keputusan dalam rapat kabinet Pak Hamzah pegang tangan Ibu Megawati,” ujar Hasto. Hasto pun membawa oleh-oleh dari Mega berupa ayam goreng dan gudeg. Mega juga menitipkan buku Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat serta Megawati dalam Catatan Wartawan bukan Media Darling Biasa kepada Hamzah. “Kami juga berbicara persahabatan dan silaturahim antarpemimpin sangat penting. Itu dibangun untuk bangsa dan negara ditambah hubungan persaudaraan pribadi antarpemimpin yang dekat se-
hingga menyatukan bangsa,” imbuhnya. Mega, kata Hasto, sering bercerita bahwa Hamzah Haz ialah pakar politik anggaran. Hasto pun menuturkan di pertemuan tersebut Hamzah bercerita bahwa Megawati merupakan sosok yang kukuh dalam memegang prinsip. Contohnya, ketika mendukung Palestina menjadi bangsa yang merdeka seluas-luasnya dan itu disampaikan dalam pidato PBB. Kemudian, saat pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Baasyir hendak diekstradisi, Megawati menolak hal tersebut. “Ini semua menjadi contoh hubungan sangat kuat dan persau-
daraan yang erat: antara Ibu Mega dan Pak Hamzah dan antara Islam dan nasionalis. Teladan seperti ini harus dirawat dan dijaga dalam situasi kepemimpinan saat ini dan seterusnya,” cetus Hasto. Pada kesempatan yang sama, politikus senior PPP Habil Marati mengatakan pertemuan itu menjadi ajang penyegaran tentang simbol dari tokoh Hamzah Haz dan Megawati Soekarnoputri. “Kalau ada yang bicara PDIP jauh dari Islam, saya tegaskan dengan bukti. Simbol yang dibangun Ibu Mega dan Pak Hamzah menunjukkan nasionalis dan Islam tidak bisa dipisahkan,” jelas Habil. (Nov/ Ant/P-5)
Gatot Minta Waspadai Benih Perpecahan
MI/ARYA MANGGALA
PDIP-BAMUSI KUNJUNGI HAMZAH HAZ: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
(kiri) didampingi politikus senior PPP Habil Marati (kedua dari kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz di kediamannya di Kuningan, Jakarta, kemarin. Kedatangan Sekjen PDIP bersama pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu untuk bersilaturahim serta membahas kondisi nasional bangsa saat ini.
PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta masyarakat mewaspadai benih perpecahan antarumat beragama. Benih-benih itu sudah mulai muncul bila melihat fenomena saat ini yang meng adu domba masyarakat. “Jangan sampai ada pertikaian dan konflik antaragama yang dapat merusak serta menghancurkan bangsa dan negara. Jangan sampai itu terjadi,” kata Gatot ketika menggelar Simakrama Kebangsaan Parisadha Hindu Dharma di Taman Bhagawan, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (4/8) malam. Dalam temu rasa bertema Wawasan kebangsaan yang dihadiri ribuan tokoh agama dan masyara-
kat itu, Gatot menyatakan masyarakat dapat ikut meredam potensi konflik dan tidak membiarkan benih-benih perpecahan muncul. Ia juga mengingatkan masyarakat agar memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika guna mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Indonesia. Hal itu senada dengan pesan yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.340 suku, 1.150 bahasa daerah, serta agama-agama yang berbeda.
“Itulah yang harus tetap dijaga dan dibina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa. Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai ketuhanan yang sudah disepakati para pemuka agama pada awal kemerdekaan,” ucapnya. Presiden I Soekarno, kata Gatot, pernah mengingatkan NKRI yang berideologi Pancasila merupakan milik bangsa Indonesia, bukan milik satu golongan, agama, atau suku. Begitu juga Presiden Jokowi, kata dia, meminta Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Gatot, semangat nasionalisme tanpa melihat latar belakang dan sifat kedaerahan seperti yang dilakukan para pejuang, tokoh agama, dan pemuda hingga lahir Sumpah Pemuda pada 1928 harus tetap dijaga. Dalam waktu 17 tahun setelah ikrar itu lahir, ucap dia, kemerdekaan Indonesia dapat direbut yang ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang disampaikan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta. “Bangsa ini bergotong royong, dipelopori para pahlawan, ulama, dan rakyat sehingga dapat merebut kemerdekaan dengan senjata apa adanya,” tegas Gatot. (OL/P-5)
4
UMUM
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
Tak Terbiasa, Sarapan Roti Nggak Wareg
“S
ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH
KOLABORASI YOGYAKARTA-VICTORIA: Pemain orkestra tampil dalam Yogyakarta-Victoria Friendship, The Symphony Collaboration Concert, di Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (4/8) malam. Konser kolaborasi tersebut merupakan bagian dari kerja sama bidang seni budaya antara Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia.
Semua Desa Benderang di 2019 Kementerian ESDM terus menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 1.361,6 Mw pada semester I 2017. CAHYA MULYANA
cahya@mediaindonesia.com
K
EMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggaransi pada 2019 seluruh pelosok daerah Indonesia sudah teraliri listrik. Saat ini masih terdapat 2.519 desa yang belum teraliri listrik. “Masih ada ribuan desa belum terjangkau energi listrik. Pada 2019 seluruh desa itu sudah bisa menikmati energi listrik,” sebut Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, pada pemaparan evaluasi kinerja semester I bidang ketenagalistrikan dan energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE), di Jakarta, Jumat (4/8). Selain belum mendapat lis-
trik, Agus menambahkan, ada 11 ribu desa yang memiliki listrik ala kadarnya. “Artinya, satu desa misalnya empat atau lima dusun, yang ada listrik hanya satu dusun.” Beberapa langkah telah disiapkan untuk mencapai target elektrifikasi sampai 2019. Misalnya, penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber energi perdesaan yang disesuaikan daya setempat. Langkah lainnya, program elektrifikasi melalui program penyediaan listrik dengan total kapasitas 50 Mw yang diperuntukan perdesaan yang belum berkembang, perdesaan terpencil, perdesaan perbatasan, dan pulau kecil berpenduduk. Ditambahkannya, penyediaan listrik juga akan disokong tarif yang terjangkau bagi masyarakat dari pembangkit listrik batu bara. Pertama itu
melalui pembangkit listrik mulut tambang dengan memanfaatkan uap dan gas batu bara, yang ketersediaanya dijamin perusahaan tambang sesuai kesepakatan jual-beli. Dirjen Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Someng, menegaskan bahwa pemerataan dan keterjangkauan atas penyediaan listrik masih tetap menjadi fokus pemerintah. Pasalnya, listrik ialah kebutuhan yang vital sehingga Kementerian ESDM terus menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 1.361,6 Mw pada semester I 2017. Secara total, kapasitas pembangkit yang sudah terbangun hingga semester I 2017 sebesar 14.193 Mw. Penambahan kapasitas itu seiring meningkatnya konsumsi listrik sebesar 977,69 kwh per kapita. “Pemerintah juga terus mem-
benahi pengaturan pokokpokok power purchase agreement (PPA), subsidi listrik tepat sasaran, hingga penyediaan lahan dan perizinan.”
Energi primer Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan Presiden Jokowi mendorong daerah memanfaatkan energi primer yang ada di daerah masingmasing. Pernyataan itu mengemuka saat Jonan memberikan Kuliah Umum bertajuk Kemandirian dan Keberlanjutan Energi Nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Jonan mengatakan imbauan itu ditujukan agar daerah bisa
lebih mandiri. Ia mencontohkan pemanfaatan sungai sebagai pembangkit listrik di daerah. “Kalau ada sungai itu, ya bikin paling minim pembangkit listrik tenaga air. Kalau toh kecil, enggak apa-apa mikrohidro atau minihidro yang 1 megawatt, 2 megawatt,” ungkap Jonan, kemarin. Contoh kedua ialah pemanfaatan tenaga surya. “Seperti memakai panel surya untuk mengaliri listrik di rumahrumah,” imbuhnya. Kedua contoh itu, lanjut Jonan, merupakan pemanfaatan energi yang mudah dilakukan masyarakat. “Karena teknologinya sudah tersedia dan harga relatif terjangkau,” jelas dia. (Mtvn/E-4)
ETIAP sarapan menunya roti. Saya tidak bisa makan roti. Perut saya sudah terbiasa terisi nasi. Saya ndak kenyang. Pokoke nggak wareg (tidak kenyang) lah, “ kata Mansyur, jemaah asal Kota Blitar, Jawa Timur, kepada saya selaku petugas haji Indonesia di depan pelataran Masjid Nabawi, Madinah, kemarin. Lantaran itu, Mansyur dan istrinya kerap membeli makanan untuk menambah sarapan roti di sekitar Masjid Nabawi. Namun, harga makanan cukup mahal. Ia kedodoran juga dengan biaya tambahan sarapan itu. “Saya mau beli rice cooker. Saya mau masak nasi sendiri di hotel biar bisa makan ramai-ramai,” kata Mansyur. Istrinya langsung memegang lengan saya, “Mbak tolong antar kami ke toko rice cooker. Daripada tiap pagi lapar karena tidak sarapan dengan nasi.” Saya kemudian menjelaskan bahwa hal itu dilarang sebab tahun lalu terjadi kebakaran hotel, yang disebabkan jemaah memasak nasi di rice cooker yang diletakkan di kasur dan ditinggal salat di Masjid Nabawi. Terjadi korslet pada rice cooker dan memicu kebakaran di hotel itu. “Kami catat saja Pak keluhannya, nanti kami sampaikan kepada petugas katering,” ujar saya. “Benar Mbak, saya tunggu kabarnya, ya,” ujar Mansyur dengan nada berharap, sembari mengajak rombongan termasuk istrinya meninggalkan pelataran Masjid Nabawi Kemudian saya masuk ke Masjid Nabawi di bagian perempuan. Seusai salat Subuh, jemaah masih
berkerumun menunggu waktu salat sunah Duha. Rombongan ibu dari embarkasi Padang, Sumatra Barat, sedang berkumpul dekat pintu masuk. “Assalamualaikum. Ibu-ibu mau ke mana? Apa tercecer dari rombongan?” tanya saya saat bertemu mereka. “Kami menunggu salat Duha,” ujar Welly, salah satu jemaah. Mereka juga mengeluhkan dan mempertanyakan hal yang sama, mengapa sarapannya dengan roti. Apakah petugas tidak tahu kebiasaan masyarakat Indonesia jika sarapan selalu dengan nasi? Ketika tengah asyik saling curhat, datanglah jemaah lain, Suryani, dari Embarkasi Lampung. Tahu saya salah satu petugas haji, dia langsung curhat. “Mbak minta tolong, mau tanya, sarapan kok roti, ya. Suami saya enggak suka. Ini saya beli nasi India, mahal harganya,” kata Suryani. Kabid Katering Daker Madinah Ahmad Abdullah membenarkan bahwa menu sarapan berupa satu croissant dan satu cupcake. Itu karena tidak memungkinkan bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melayani jemaah dengan tiga kali makan nasi. “Alasannya aspek kesiapan dari perusahaan itu sendiri. Pengawasan petugas sangat terbatas. Jemaah juga mendapatkan biaya hidup (living cost) yang diharapkan bisa menjadi bekal selama di Madinah dan Mekah,” dalih Ahmad, sembari meyakinkan pihaknya terus mengkaji soal sarapan dengan nasi. Entah kapan realisasinya, mungkin musim haji mendatang. (Siswantini Suryandari/J-3)
AS Siapkan Draf Sanksi Berat untuk Korea Utara AMERIKA Serikat (AS), kemarin, mempresentasikan draf resolusi PBB yang berisi sanksi yang lebih berat untuk Korea Utara (Korut). Sanksi itu berupa larangan ekspor batu bara, besi, timah, dan seafood. Jika sanksi itu dijalankan, Pyongyang berpeluang kehilangan pemasukkan tahunan hingga US$1 miliar (sekitar Rp3,3 triliun). Setelah melalui perundingan selama berbulan-bulan, AS mencapai kata sepakat dengan Tiongkok, mitra dagang utama
Korut, mengenai sanksi yang bisa dijatuhkan untuk menekan Pyongyang agar menghentikan uji coba rudal mereka. Seorang diplomat yang terlibat dalam perundingan itu mengatakan, jika resolusi itu disepakati, Pyongyang berpeluang kehilangan sepertiga pemasukan tahunan mereka. Diplomat yang tidak disebutkan namanya itu optimistis Tiongkok dan Rusia tidak akan memveto resolusi itu. Dengan didukung sekutu Eropa mereka serta Jepang
dan Korea Selatan (Korsel), AS memimpin desakan terhadap PBB untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Korut sebagai tanggapan atas aksi peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Pyongyang pada 4 Juli lalu. Uji coba rudal kedua pada 28 Juli meningkatkan kekhawatiran bahwa Pyongyang sukses memproduksi rudal yang bisa mencapai wilayah AS. Resolusi yang diajukan AS itu juga mencakup larangan bagi Korut untuk meningkat-
kan jumlah warga negara mereka yang bekerja di luar negeri, melarang seluruh usaha patungan baru, dan mencegah investasi baru di perusahaan gabungan yang sudah ada. Draf resolusi kali ini akan menjadi yang ketujuh untuk dijatuhkan kepada Korut sejak ‘Negeri Juche’ itu melakukan uji coba nuklir pertama mereka pada 2006. Namun, keenam resolusi sebelumnya gagal membuat Pyongyang mengubah perilaku. Dua resolusi yang diadopsi
pada tahun lalu menjatuhkan sanksi ekonomi yang lebih berat terhadap Korut. Selain itu, ‘Negeri Paman Sam’ memberi tekanan lebih kuat terhadap Tiongkok yang menguasai 90% hubungan dagang yang dimiliki Korut agar menjalankan resolusi PBB itu. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melakukan voting terkait dengan draf resolusi usulan AS itu pada Sabtu (5/8) pukul 15.00 waktu setempat atau Minggu (6/8) pukul 02.00 WIB. (AFP/Arv/I-2)
DOK. SUMMARECON SERPONG
PAMERAN PERNIKAHAN: Suasana pameran pernikahan
Springs Showcase Traditional Series yang diselenggarakan di Royal Ballroom The Springs Club, Summarecon Serpong, kemarin. Pameran itu digelar selama dua hari dengan lengkap dan semarak serta menampilkan tren produk pernikahan tradisional yang dapat menjadi barometer penyelenggaraan pesta pernikahan di 2017.
Telkom Bagikan Alat Bantu Disabilitas
MI/ADAM DWI
HUT KE-52 TELKOM: Direktur Human Capital Management Telkom Herdy Harman (kedua kanan) dan Ketua Kick Andy Foundation Andy F Noya (kanan) menandatangani naskah kerja sama antara Telkom dan Kick Andy Foundation disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno (kiri) dan Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga (kedua kiri), di sela turnamen golf HUT ke-52 Telkom di Jakarta, kemarin. Untuk menutup rangkaian acara ulang tahun, PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (Telkom) melalui program Telkom Disability Care menyelenggarakan turnamen golf dan juga menyerahkan alat bantu kepada 5.200 penyandang disabilitas.
PT Telkom Tbk bekerja sama dengan Yayasan Kick Andy Foundation menyelenggarakan program Disability Care dalam rangka ulang tahun ke-52 Telkom. Dalam acara ini sebanyak 5.200 alat bantu bagi kaum disabilitas dibagikan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, menyampaikan adanya tag line ‘BUMN hadir untuk negeri’ kami berusaha hadir untuk semua lapisan masyarakat sehingga dana bantuan sosial harus berguna untuk membantu masyarakat. “Saya senang bila dana-dana sosial perusahaan BUMN digunakan untuk membantu kaum difabel,” kata Rini. Menurut Rini, program seperti Telkom Disability Care
patut diapresiasi. Program ini mampu menciptakan kesejah teraan bagi penyandang disabititas. “Kami harap program ini terus berlanjut sehingga bisa memberi manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa, khususnya bekerja sama dengan Yayasan Kick Andi karena mereka sudah punya banyak link,” kata dia. Sementara itu, Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga, menyampaikan Telkom Disabiliti Care merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat berkebutuhan khusus yang digagas Telkom sejak 2016. Pemberian alat bantu diharapkan bisa membantu kaum disabilitas untuk beraktivitas.
Saya senang sekali bila danadana sosial perusahaan BUMN digunakan membantu para kaum difabel. “Program ini merupakan upaya Telkom untuk meningkatkan daya saing di kalangan para penyandang disabilitas sebab bantuan yang kami berikan bisa berupa dana pengembangan kewirausahaan, pemberian alat bantu difabel, serta mempekerjakan para
difabel,” jelas Alex. Bahkan pihaknya pun berusaha membuat aplikasi khusus bagi sekolah-sekolah luar biasa. Dalam program ini, sebanyak 5.200 alat bantu dibagikan, di antaranya 720 kaki palsu, 52 alat bantu low vision, 52 audio book, 52 Alquran digital, 52 alat bantu dengar, serta 4.272 buku braille. Telkom juga menargetkan akan mempekerjakan 152 tenaga difabel di berbagai lini operasional Telkom Group sesuai kompetensi masing-masing. “Kami juga menandatangani kerja sama dengan Kick Andi Foundation dengan ruang lingkup kerja sama untuk menyelenggarakan bantuan penyaluran alat bantu untuk para kaum difabel.” (Gan/E-4)
WAWANCARA
5
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
NUR SYAM
Yang Terbaik bagi para Tamu Tuhan Persoalan kuota, visa, kolera, hingga kursi roda telah diantisipasi dengan ikhtiar optimal oleh penyelenggara haji, berbalut semangat efisiensi. RIZKY NOOR ALAM
rizkynoor@mediaindonesia.com
I
BADAH haji yang suci selalu ramai dengan polemik yang muncul susulmenyusul, mulai insiden Mina, jatuhnya crane, wabah virus, hingga korupsi dana haji. Namun, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengklaim ada banyak kabar gembira buat para jemaah tahun ini. Media Indonesia menemui Nur Syam di kantornya, Jumat (28/7), untuk mengungkap berbagai ikhtiar yang dilakukan penyelenggara guna memastikan para jemaah, baik yang berhaji maupun yang melakukan umrah. Bagaimana perkembangan terakhir pemberangkatan jemaah haji tahun ini? Visa, sarana, dan prasarana, saya rasa sudah oke, misalnya terkait dengan tempat pemondokan tidak ada masalah. Transportasi juga sudah tidak ada problem, termasuk yang terkait dengan katering, sudah dicarikan yang terbaik. Persiapan yang kita lakukan tahun ini lebih longgar jika dibandingkan dengan sebelumnya karena untuk persiapan awal dilakukan lebih panjang. Yang paling krusial itu sebenarnya penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Kita bersyukur penetapan BPIH oleh pemerintah dan DPR RI bisa lebih awal dilakukan sehingga kemudian pencarian pemondokan juga bisa dipercepat, juga penyewaan bus untuk transportasi, termasuk lelang katering. Penetapan BPIH oleh pemerintah dan DPR itulah yang jadi kuncinya. Total jemaah yang berangkat tahun ini? Tahun ini, kita bersyukur karena jatah kuota telah dikembalikan. Kuota Indonesia sesungguhnya 211 ribu berdasarkan penetapan Organisasi Konferensi Islam (OKI), yaitu 1 per 1.000 orang. Namun, kuota itu sempat terpotong 20%, dalam beberapa tahun terakhir menjadi 160.800. Pada 2017 dikembalikan normal, juga mendapatkan tambahan sebagai kompensasi peristiwa Mina yang lalu, ditambah 10 ribu, sehingga jumlah keseluruhannya 221 ribu. Jumlah itu terbagi haji reguler 204 ribu dan 17 ribu haji khusus. Kita bersyukur hal-hal terkait dengan administrasi, dokumen, dan lain-lain, insya Allah lancar dilakukan, tentu dengan perbaikan-perbaikan di sana-sini, mudahmudahan menjadi lebih baik. Bagaimana dengan masa tunggu haji? Masa tunggu terpanjang di daerah Sidrap, Sulawesi Selatan, mencapai 40 tahun, dulu sempat 43 tahun. Akan tetapi, karena ada tambahan kuota, kembali ke normal. Kalau yang paling cepat, di daerah Manado, Sulawesi Utara, kira-kira 8 tahun. Namun, satu hal, haji-haji lansia itu ada perlakuan khusus, kalau dia lansia di atas 70 tahun, bahkan 100 tahun, menjadi prioritas diberangkatkan. Kalau perbandingan lansia, sekitar 4,5% dari 221 ribu jemaah, sehingga yang bukan lansia 94,5%. Dari mereka-mereka yang lansia ini, yang usianya di atas 70 tahun, bahkan ada 1 orang usianya 103 tahun, tentunya ada perlakuan khusus. Kami sediakan kursi roda untuk membantu mereka di bandara, embarkasi, maupun Arab Saudi, untuk kepentingan tauwaf, lempar jumrah, dan lain-lainnya, supaya bisa melaksanakan ibadah haji sebaik-baiknya. Kementerian Kesehatan menandai jemaah risiko tinggi (risti), yang terbagi dua macam, faktor usia serta penyakit, misalnya riwayat penyakit darah tinggi dan jantung. Mereka harus mendapatkan perlakuan khusus. Adakah upaya untuk mempersingkat waktu tunggu tersebut karena sempat ada kasus jemaah Indonesia menggunakan paspor Filipina untuk berangkat haji? Konsep pengiriman jemaah haji first come, first out. Jadi siapa yang datang duluan, dia yang kami layani duluan, sistem urut kacang. Kecuali, dia menemani lansia, tentunya mendapat pengecualian. Namun, pada prinsipnya, masa tunggu ini tidak bisa dihindari karena banyaknya
permintaan haji dari negara-negara di seluruh dunia, tidak diikuti ketersediaan seat. Namun, kami berharap tahun ini, pembicaraan menteri-menteri agama Indonesia, Singapura, Brunei, dan Malaysia, yang menyepakati, secara bersama maupun sendiri-sendiri, meminta tambahan kuota terealisasi. Indonesia ini semestinya kuotanya bukan 211 ribu, melainkan 235 ribu sesuai dengan perhitungan jumlah penduduk terkini. Kesepakatan kedua, bersama maupun sendiri-sendiri, menteri-menteri agama menggunakan sisa kuota negara-negara di sekitar yang tidak terpakai. Ini juga pernah diusahakan, cuma sekali lagi, untuk haji, kuota, tempat, maupun akomodasi, milik Arab Saudi, jadi kita tidak bisa mendikte pemerintah Arab Saudi. Arab Saudi, ketika menentukan kuota normal, tentu sudah menghitung kapasitas tawaf, tenda-tenda di Arafah dan Mina, tingkat keramaian Kota Mekah. Semuanya sudah dihitung detail dan matematis sehingga lalu kita hanya bisa mengusahakan, meminta, dan menyurati, tetapi keputusan terakhir tetap ada di Arab Saudi. Menurut saya, waktu tunggu kita masih mending jika dibandingkan dengan Malaysia yang 93 tahun. Indonesia itu separuhnya Malaysia, makanya orang Malaysia membahasakannya, jika ada seorang bayi yang mendaftar haji hari ini, ia bisa pergi haji saat telah jadi tulang belulang.
NUR SYAM Tempat, tanggal lahir Tuban, 7 Agustus 1958 Pendidikan: • S-1 Dakwah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya (1985) • S-2 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga Surabaya (1997) • S-3 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga Surabaya (2003)
Adakah inovasi dalam penyelenggaraan haji tahun ini? Yang pertama, terkait dengan isu soal petugas haji, kenaikan jumlahnya tidak signifikan bila dibandingkan dengan penambahan jemaah haji. Petugas haji naik 13%, sedangkan jemaah hajinya naik 31%. Karena itu, kami sudah terapkan sistem pelayanan terpadu. Ini saya rasa suatu pola baru yang kami kembangkan tahun ini. Kami memanfaatkan kepala regu dan kepala rombongan untuk terlibat dalam kepanitiaan secara optimal untuk menutupi kekurangan jumlah petugas. Kepala-kepala rombongan kami latih membantu petugas di hotel. Artinya secara bergilir, di pos petugas, ada yang berasal dari kepala regu atau kepala rombongan. Mereka dilibatkan menjaga terminal bus atau pemberhentian bus. Selain itu, kami berikan pemahaman, tidak lagi membeda-bedakan asal usul petugas, misalnya yang dari TNI/Polri, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan seterusnya. Mereka harus bertugas secara terpadu, saling membantu dalam mengawasi dan mendampingi para jemaah. Terkait dengan insiden Mina pada 2015 lalu, apa antisipasi untuk mencegahnya terulang lagi? Sebenarnya Arab Saudi sudah mengeluarkan surat edaran agar jemaah mematuhi regulasi. Mereka sudah punya jadwal, misalnya, hari dan jam berapa jemaah Asia Tenggara melempar jumrah. Mengapa Asia Tenggara disatukan? Tentu karena pertimbangan fisik, orangnya tidak terlalu besar, tidak sekuat misalnya orang-orang Afrika, Turki, Eropa, maupun Amerika. Jadi, kalau misalnya terjadi desakandesakan, kita masih mampu menahan karena ukuran badan sama. Namun, kalau bersamaan dengan orang Eropa dan Afrika, akan tergencet. Untuk tragedi Mina, menurut saya ada juga sumbangan kita karena ada banyak jemaah haji Indonesia tidak mematuhi regulasi. Mereka tetap jumrah di luar jadwal karena ingin beribadah di waktuwaktu afdal. Padahal, yang sedang melaksanakan lempar jumrah adalah orangorang yang badannya besar-besar. Ke depan harus kita perhatikan betul, jangan sampai kita mementingkan keafdalan waktu, tapi melupakan keamanan dan keselamatan. Untuk ibadah haji tahun ini, WHO memperingatkan risiko menyebarnya wabah kolera dari Yaman yang secara geografis wilayahnya dekat dengan Arab Saudi. Bagaimana pemerintah mengantisipasinya? Kami sudah berbicara panjang dengan Kementerian Kesehatan, yang tahu kriterianya. Sejauh yang kami dengar, kuncinya, menjaga kesehatan. Contoh kecil, selalu memakai masker, mencuci
Karier: 1. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, 2017-sekarang 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, 2014-sekarang 3. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012 4. Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2008 5. Ketua Jurusan Pengembangan Masyrakat Islam, Fakultas Dakwah IAIN Surabaya, 1996
MI/ADAM DWI
sikan, tapi harus pada sektor yang tidak mengandung risiko. Jadi, kalau untuk infrastruktur, harus yang tidak mengandung risiko.
TONTON VIDEONYA DI:
tangan sebelum makan, untuk meminimalkan risiko. Kita juga punya pengalaman dengan ebola, yang menurut Kementerian Kesehatan, jauh lebih besar. Oleh karena itu, mudah-mudahan pemerintah Arab Saudi, juga otoritas kesehatan di sana, bisa meminimalkan persoalan kolera ini sehingga tidak menjadi wabah di musim haji tahun ini. Lalu, bagaimana dengan kabar setoran dana haji yang akan dimanfaatkan untuk pembiayaan infrastruktur? Sebenarnya ini kewenangan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk melakukan investasi. Akan tetapi, sebagai bagian dari kementerian yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan haji, tentu kami sependapat dana haji harus digunakan untuk kepentingan jemaah haji, itu prinsip pertama. Jadi ketika dana haji akan dikembangkan, harus kembali kepada kepentingan dan pelayanan jemaah haji. Kedua, segala investasi yang dilakukan itu tentu saja yang memberikan nilai manfaat lebih besar. Ketiga, harus dilaksanakan dengan mekanisme ekonomi syariah, harus dikelola hati-hati, tidak boleh digunakan untuk investasi berisiko. Memang, dalam rangka memperbesar nilai dan manfaat, mau tidak mau uangnya harus diinvesta-
Terkait dengan umrah, sebenarnya bagaimana sikap pemerintah terhadap agen-agen perjalanan yang tidak memberangkatkan jemaahnya, seperti yang menghebohkan belakangan ini? Ini ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan. Pertama, aspek jemaahnya, kami harapkan masyarakat semakin cerdas memilih agen yang bisa memastikan keberangkatan. Harus memilah dan memilih, jangan mudah terpengaruh oleh rayuan, iklan. Contoh sederhana, masyarakat harus menghitung, kalau biaya umrah hanya Rp14 juta, itu tidak masuk akal. Biaya tiket pesawatnya, kan sudah jelas harganya. Ketika ada paket murah, harus dihitung berapa tiketnya, pemondokan, konsumsi, suntik meningitis, dan lain sebagainya. Pemerintah harus mengedukasi caloncalon jemaah umrah ini, juga organisasi keagamaan dan orang-orang yang berpengetahuan. Kami sudah punya hitung-hitungan meskipun tidak dituangkan dalam regulasi. Menurut saya, yang ideal itu biaya umrah sekitar Rp22 juta, Rp19 juta itu juga bisa, tapi nyaris tidak ada keuntungan bagi penyelenggara. Kalau misalnya Rp14 juta, itu kan rugi, belum lagi biaya untuk membayar agenagen mereka promo umrah murah itu. Kami sudah melakukan banyak hal terkait dengan biro-biro umrah ini, kalau melakukan kesalahan ya dicabut, misalnya ketika mereka ingkar janji. Kedua, aspek keselamatan dan keamanan harus diutamakan. Ketika menelantarkan calon jemaah umrah, juga termasuk pelanggaran. Ketiga, tentu harus ada pengaduan dan laporan masyarakat. Kalau misalnya agen perjalanan melakukan pelanggaran atas tiga hal ini, pantas dicabut izinnya sehingga bisa dibawa ke ranah hukum. (M-1)
Mabrur, Sehat, dan Selamat DUA kali menunaikan ibadah haji sekaligus menjadi petugas, menjadi kepala rombongan (karom), dan selanjutnya berada dalam Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nur Syam memahami benar karakter khas jemaah haji Indonesia. “Saat jadi karom, saya membawahkan 50 jemaah. Lazimnya warga Indonesia, selalu tergoda mengambil hal-hal yang utama. Kalau melempar jumrah maunya di waktu yang utama, beribadah inginnya berkali-kali, tanpa memperhitungkan kesehatan. Ini yang akan selalu kita hadapi di lapangan,” jelas pria kelahiran Tuban, 7 Agustus 1958 itu. Namun, ketika ia beribadah sekaligus bertugas pada periode 2000-an itu, jumlah jemaah belum sebanyak sekarang sehingga ia memberikan peluang bagi jemaahnya yang memaksa ingin mengambil waktu-waktu afdal.
Masakan Indonesia Lain lagi ceritanya ketika ia tergabung dalam TPIHI pada 2003. Saat itu jemaah dijamu katering dari Arab Saudi dan disuguhi makanan Arab yang tentu tidak sesuai dengan lidah Indonesia. “Itu yang membuat jemaah 2000 sampai 2010 itu tersiksa karena faktor makanan. Karena itu, di tahun-tahun terakhir, kita usahakan makanan khas Indonesia. Yang katering Arab, makanannya benar-benar tidak termakan,” imbuhnya. Nur Syam pun membagi kiat tetap sehat selagi beribadah, yakni selalu membawa air minum ke mana pun mereka pergi guna mencegah dehidrasi karena ia pun pernah mengalaminya. “Ini penting karena tawaf itu di tempat yang panas, saat cuaca terik. Saya pernah punya pengalaman, tidak bawa air dan dehidrasi karena panasnya luar biasa, lalu minum air dingin, itulah yang menyebabkan radang tenggorokan. Jangan takut minum sebanyak-banyaknya untuk menghindari dehidrasi supaya badan tetap sehat,” pungkas Nur Syam. (Riz/M-1)
6
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
JEDA
Panen dalam
Hitungan Hari Lewat penampungan air laut di bungker ataupun di waduk, panen garam diharapkan dapat dilakukan dalam maksimal waktu lima hari.
MI/M YAKUB
TETAP PRODUKSI: Arifan Jamian berdiri di tambak garam rumah prisma yang ia kelola di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
M YAKUB
yakub@mediaindonesia.com
S
EBAGAIMANA petani garam lain, Arifin Jamian bergantung pada air laut untuk menjalankan tambaknya. Meski begitu, penampungan air laut yang ia lakukan tidak tanggung-tanggung. Ribuan meter kubik air laut ia simpan di kolam-kolam yang ia sebut bungker yang berada di lahan seluas 1,5 hektare di Desa Sedayulawas, Lamongan. Pengisian kolam seluas 5.000 meter persegi itu bukan hanya hitungan hari, melainkan terus diisi selama tujuh bulan sejak Januari. Sebelum masuk bungker, air laut pun telah melalui proses pemisahan senyawanya dalam berbagai tahap. Rangkaian proses ini merupakan cara Arifin mengamankan ketersediaan bahan baku. Dengan begitu, pengkristalan garam bisa dilakukan setiap waktu. Bahkan pada Juli hingga Agustus, tujuh unit meja kristalnya mampu memproduksi garam hingga 3 ton per hari. Jumlah itu terus bertambah hingga dalam setahun rata-rata produksinya mencapai 400 ton per hektare. Dengan begitu, hitungan umum panen garam membutuhkan waktu 14 hari tidak lagi berlaku. Inovasi yang dibuat pria keturunan petani garam ini dikatakan lahir dari pencarian autodidak. Setelah bertani garam dengan cara konvensional pada 2011, pria yang tidak lulus perguruan tinggi ini menjajal metode geoisolator atau penggunaan media terpal plastik khusus untuk mempercepat pembutiran garam. Meski caranya kemudian ditiru banyak petani lain, Arifin tidak cukup puas. Kendala cuaca tidak dapat diatasi hanya dengan penggunaan membran tersebut. Arifin mencoba membuat rumah prisma ukuran 10 x 10 m2 dengan penutup mika plastik. Biaya pembuatan rumah prisma itu mencapai Rp5 juta per unit. Modal tersebut
Asin, tapi Minim Yodium
dapat kembali dalam dua kali masa panen dengan harga garam Rp3.500/kg seperti sekarang ini. Dari berbagai kegagalan, Arifin kemudian memilih plastik jenis geoprotect yang cocok untuk rumah prisma yang melengkapi metode penampungan air di bungker. Kini, rumah prismanya menjadi tempat riset berbagai pihak, di antaranya Pemerintah Daerah Tuban, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, hingga pejabat negara Thailand dan Malaysia. Pemprov Jatim dan Universitas Brawijaya memberikan apresiasi dengan memberi bantuan unit rumah prisma.
Skala besar Konsep penampungan air laut, tetapi dalam skala jauh lebih besar, kini diajukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengatasi kelangkaan garam. Konsep itu disebut sebagai teknologi integrasi lahan. Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Eniya Listiani Dewi menjelaskan integrasi lahan dilakukan dengan penampungan dan pengentalan air laut dalam waduk besar dan parit-parit. “Jadi petani tidak lagi mengambil bahan bakunya dari laut, tapi dari waduk tadi yang air lautnya sudah jenuh, jadi dia hanya perlu maksimal lima hari untuk panen tidak lagi butuh waktu 14 hari seperti umumnya,” tutur Eniya, Rabu (2/8). Namun, konsep ini membutuhkan lahan yang sangat luas (sekitar 400 hektare). Eniya mengatakan cara ini telah dilakukan PT Garam. Setelah masa persiapan selama dua tahun, kini lahan yang berada di Nusa Tenggara Timur itu mulai panen.
Impor Upaya meningkatkan produksi garam juga dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dirjen Pengelolaan Ruang
Laut (PRL) KKP Brahmanthya Satyamurti Poerwadi menjelaskan KKP membagikan media geomembran (geosiolator) kepada para petani hingga program pembangunan sejumlah gudang garam. Meski begitu, ia mengakui hambatan cuaca masih sulit diatasi. Lebih lanjut, Brahmantya menjelaskan, untuk mengatasi kelangkaan garam, pemerintah akan mengimpor bahan baku garam konsumsi melalui PT Garam. Impor sebesar 75 ribu ton itu diharapkan sudah masuk ke Indonesia sebelum 10 Agustus melalui tiga pelabuhan, yaitu
Bertahan dengan Garam Impor MESKI kondisi kelangkaan garam lokal melanda, pabrik garam milik Sanim di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tetap beroperasi. Sayangnya ini bukan karena petani-petani garam di wilayah itu telah melakukan inovasi produksi, melainkan Sanim menggunakan garam impor. “Kalau tidak terpaksa, saya tidak akan membeli garam dari Australia itu,” kata pria 67 tahun itu sambil menunjuk ke arah tumpukan garam impor. Berbicara kepada Media Indonesia di pabriknya, Kamis (4/8), mantan tukang becak yang kemudian sukses jadi pengusaha garam itu menjelaskan bahwa sepanjang 2016 tak ada panen garam. Stok di petani pun kosong. Bahkan, ladang garam milik Sanim seluas sekitar 7 hektare juga tidak menghasilkan garam. Padahal membeli garam impor pun tidak
MI/NURUL HIDAYAH
Pekerja mengolah garam di pabrik yang terletak di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Sekalipun tengah krisis garam, pabrik ini tetap beroperasi. mudah. Mereka harus membayar bilyet giro terlebih dahulu yang jumlahnya juga tidak sedikit. Kondisi itu yang akhirnya membuat banyak pabrik garam di Rawa Urip bangkrut, gulung tikar, serta merumahkan para pekerja. Mulai memproduksi garam sejak 1982, Sanim mengawali menjual garam buatannya ke Pasar Plered, Kabupaten Cirebon. Dengan mengayuh sepeda, Sanim dan istrinya membawa garam sebanyak sekitar
1,5 kuintal untuk dijual ke pasar. Di tengah krisis garam saat ini, pabrik pengolahan milik Sanim yang mengolah dua jenis garam, garam curah dan garam briket (bata), masih terus berproduksi. Sigit Supriyanto, sang menantu, menjelaskan bahwa dalam kondisi normal pabrik itu bisa memproduksi hingga 7 ton garam sehari. Namun, seiring dengan stok garam yang semakin menipis, produksi garam tinggal 3 ton per hari.
Pelabuhan Ciwandan di Banten, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan Pelabuhan Belawan di Medan. “Garam bahan baku yang diimpor memiliki kadar natrium klorida (NaCL) paling sedikit 97%. Garam bahan baku ini akan dijual ke industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi garam konsumsi,” jelasnya. Dari berbagai studi di beberapa daerah sentra garam, seperti Pati, Rembang, dan Jepara, garam krosok yang dihasilkan petani memang memiliki kadar NaCl rendah bahkan ada yang kurang dari 85%. (Riz/M-3)
Pembelian garam impor, jelasnya, sudah dilakukan sejak awal puasa lalu seharga Rp1.900/kg. Pembelian terakhir itu, menurut Sigit, dilakukan sekitar dua minggu yang lalu dengan harga yang melejit Rp4.500/kg. Selama kelangkaan garam lokal, Sigit mengaku telah lima kali membeli garam impor dengan setiap pembelian sebesar 35 ton. Saat ini, seiring dengan sudah berproduksinya petani garam lokal, Sigit pun mulai membeli garam-garam dari petani di sekitarnya. Sigit dan Sanim mengaku memang sebenarnya lebih menyukai garam lokal karena rasanya lebih gurih. Yodium pun ditambahkan dalam proses penggilingan garam dan setelah pembakaran garam. Garam yang dihasilkan dari pabrik itu tidaklah seputih garam yang dihasilkan dari garam impor. Sigit mengaku pabriknya bisa saja memproduksi garam lokal dengan kualitas yang seputih garam Australia, tapi proses yang dilakukan lebih rumit Di usia senjanya, kini Sanim lebih fokus untuk mengelola ladang garam yang dimilikinya. “Sama seperti petani garam lainnya, ladang garam saya tahun lalu juga tidak ada yang panen,” katanya. Kondisi itu, menurut Sanim, biasa terjadi sekitar 10 tahun sekali. Namun kini, seiring dengan panas yang semakin terik, Sanim sudah mengolah ladangnya untuk memproduksi garam. “Tapi pekan lalu masih ada mendung dan gerimis kecil sehingga pengolahan ladang garam belumlah efektif,” tukasnya. (UL/M-3)
BANYAK garam lokal juga belum mengandung yodium. Padahal, target secara nasional ataupun internasional seharusnya 90% rumah tangga di Indonesia sudah mengonsumsi garam beryodium yang cukup. “Jadi memang target konsumsi garam untuk semua itu seharusnya 90%, tapi garam di Indonesia belum sampai di situ, masih jauh dari 90% untuk garam beryodium,” ujar Direktur Micronutient Initiative Indonesia Elvina Karyadi kepada Media Indonesia, di Jakarta (4/8). Elvina menjelaskan secara alamiah garam memang mengandung yodium tetapi hanya berkisar 2-3 ppm. Sementara itu, kandungan yang semestinya dikonsumsi adalah 30 ppm. Peraturan soal kandungan yodium diatur dalam Keppres No 69/1994 tentang Pengadaan Garam Beriodium. Namun, berdasarkan survei Kementerian Kesehatan, pada 2013 baru 54% rumah tangga Indonesia yang mengonsumsi garam beryodium. National Program Officer Micronutrient Initiative Indonesia Rozy Afril Jafar menjelaskan proses penambahan yodium baru dilakukan setelah garam dari petani menjalani pencucian untuk menghilangkan logam berat dan kotoran-kotoran. Proses penambahan yodium ini dilakukan di tingkat industri. “Yang bermasalah ini yang justru industri yang kecil dan menengah. Mereka mengabaikan pemberian yodium, bahkan di Bima dan Lombok, di sana tidak ada sama sekali industri garamnya, jadi dulu waktu kita masuk itu garam dari petani langsung dijual ke masyarakat tanpa ada proses pemberian yodium terlebih dahulu,” imbuh Rozy. Untuk membedakan garam yang beryodium cukup mudah. Masyarakat tinggal meneteskan air perasan parutan singkong ke garam. Garam yang mengandung yodium akan berubah warna menjadi ungu. Kekurangan yodium tidak hanya menyebabkan gondok ataupau cretine (cebol) seperti yang umumnya diketahui masyarakat, tetapi juga mengganggu tingkat kecerdasan. (Riz/M-3)
MI/NURUL HIDAYAH
Garam briket beryodium atau bata di pabrik garam di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
SEPAK BOLA
7
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017 KISI-KISI
Awal Positif Duo Andalas di Putaran Kedua AFP/PHILIPPE LOPEZ
Debut Tertunda karena Administrasi
ANTARA/IGGOY EL FITRA
CUKUR PERSEGRES: Pemain Semen Padang FC, Marcel Silva Sacramento (kanan), mengejar bola dibayangi pemain Persegres Gresik United, David Faristian (kiri), pada putaran kedua Liga 1 di Stadion GOR H Agus Salim, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (5/8). Semen Padang FC mencukur tamunya dengan skor 4-1. DUA tim asal Sumatra, Semen Padang dan Sriwijaya FC, mengawali putaran kedua kompetisi Liga 1 dengan langkah positif. Poin penuh diraih dari lawan masing-masing, yang berdampak terdongkraknya posisi duo Andalas itu di papan klasemen. Semen Padang kini berada di peringkat ke-10 dan Sriwijaya naik tiga tempat ke posisi 12. Semen Padang yang bermain di depan pendukung sendiri di Stadion H Agus Salim mencukur habis tamunya, Persegres Gresik United, dengan
skor 4-1, kemarin. Gol pembuka Vendry Mofu pada menit ke-36 berhasil disamakan penyerang Gresik United Yusuf Effendi, 2 menit sebelum turun minum. Di babak kedua, arah permainan sepenuhnya menjadi milik tim tuan rumah. ‘Kabau Sirah’--julukan Semen Padang--tampil dominan dan mencetak tiga gol tambahan yang dicetak Marcel Sacramento (51’), Irsyad Maulana (62’), dan Tambun Naibaho (91’). Di sisi lain, Sriwijaya FC menyu-
dahi empat kali rentetan hasil seri dengan sempurna. Tidak hanya berhasil mencuri 3 poin di kandang Borneo FC, skuat asuhan Hartono Ruslan itu juga menghapus keangkeran Stadion Segiri Samarinda. Gol tunggal Alberto Goncalves, 1 menit menjelang pertandingan berakhir, menjadi penentu pertandingan. Skor tipis 1-0 sudah cukup untuk merusak rekor sempurna pasukan ‘Pesut Etam’--julukan Borneo-yang sebelumnya tak pernah kalah di kandang sendiri.
“Kami awalnya hanya menargetkan hasil imbang, tapi pemain semangat dan bekerja keras,” ujar Ruslan seusai laga. Hasil itu membuat keputusan manajemen Borneo FC yang memecat pelatih Dragan Djukanovic semakin terlihat keliru. Ricky Nelson yang ditunjuk sebagai suksesor tidak mampu membuat tim tampil gereget dengan lebih banyak tertekan dalam 90 menit waktu normal. Di Bandung, Persib menunjukkan performa luar biasa ketika menun-
dukkan PS TNI dengan skor telak 3-1. Tampil tanpa pendukung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat, tim berjuluk ‘Maung Bandung’ itu mampu memimpin 2-0 sebelum turun minum lewat gol Raphael Maitimo (16’) dan sang marquee player, Michael Essien (21’). Di babak kedua, Maitimo kembali mencatatkan namanya di papan skor lewat lesakan di menit ke-64 sebelum Sansan Husaeni mencetak gol hiburan bagi tim tamu pada masa injury. (Sat/YH/R-4)
Derby London Buka Tirai Liga Primer Wenger tentu ingin kembali menarik kepercayaan publik Emirates Stadium yang musim lalu mendorongnya untuk pergi. SATRIA SAKTI UTAMA
satria@mediaindonesia.com
S
EPERTI tradisi tahun-tahun sebelumnya, persaingan panas Liga Primer Inggris bakal diawali dengan pertarungan dua juara pentas domestik dalam ajang Community Shield. Chelsea yang merupakan juara bertahan kompetisi Liga Primer harus menghadapi sesama tim asal Kota London Arsenal yang merupakan pemegang titel Piala FA di Stadion Wembley, malam ini. Arsenal bisa dipastikan kembali menjadi tim yang lebih diunggulkan atas Chelsea. Faktor pengalaman Arsene Wenger yang sudah enam kali merebut piala yang sama sejak menangani Arsenal pada akhir 1990-an, salah satunya, menjadi alasannya. Faktor serupa juga yang membuat Chelsea menyerah dari the Gunners-julukan Arsenal saat perebutan
Piala FA tiga bulan lalu. Dua musim sebelumnya, Arsenal dan Wenger mengangkat trofi Community Shield, lagi-lagi setelah menaklukkan Chelsea dengan skor 1-0. “Bagi kami, ini merupakan suatu keuntungan untuk mengulangi final Piala FA musim lalu,” ujar Wenger. Di sisi lain, Wenger tentu ingin kembali menarik kepercayaan publik Emirates Stadium yang musim lalu mendorongnya untuk pergi. Pelatih berjuluk ‘sang Profesor’ itu gagal membawa Arsenal berpartisipasi di Liga Champions Eropa untuk kali pertama dalam dua dekade lebih kariernya di Inggris. Akan tetapi,
secara ajaib ia lolos dari ancaman pemecatan dengan bermodal gelar Piala FA di akhir musim. “Saya minta maaf, tapi saya masih di sini. Saya mengerti bahwa Anda ingin membunuh (karier) saya, tapi saat ini saya bisa bertahan. Kritik merupakan sesuatu yang biasa dan saya memilih fokus,” kata pelatih yang pernah berkiprah di Jepang itu.
Striker anyar Yang menjadi pembeda jika dibandingkan dengan duel tiga bulan lalu ialah amunisi baru di sektor penyerang dari setiap tim. Arsenal
kedatangan Alexandre Lacazette dan Alvaro Morata menjadi wajah baru di lini depan Chelsea. Lacazette diharapkan menjadi jawaban atas minimnya penyerang haus gol pada pasukan ‘London Utara’ sejak kehilangan Robin van Persie pada 2012 lalu. Penyerang timnas Prancis itu merupakan salah satu juru gedor ulung dengan catatan 113 gol dalam empat musim terakhir bersama Olympique Lyon di Ligue 1. Meskipun demikian, sepanjang pramusim ini, pemain 26 tahun itu belum tampak ganas setelah hanya mencetak dua gol saja dalam enam
kali laga uji coba. Wenger pun membela sang anak didik dengan menyebut Lacazette masih perlu waktu adaptasi. “Terkadang pemain butuh beberapa bulan (untuk adaptasi),” tutur Wenger. Dalam hal ini, Conte pun sependapat dengan sang rival. Hal itu disebabkan Morata belum sekali pun unjuk kebolehan menjebol gawang lawan sejak didatangkan dari Real Madrid. Dua kali turun di ajang Internasional Champions Cup (ICC) 2017, penyerang berusia 24 tahun itu tidak banyak memberi kontribusi untuk the Blues--julukan Chelsea-- padahal Morata bakal diplot sebagai penyerang utama setelah Conte mencampakkan Diego Costa dari tim. “Dia masih sangat muda dan pekerjaan saya ialah membantunya untuk berkembang dan memaksimalkan kualitasnya. Dia akan menjadi penyerang terbaik di dunia, saya tahu itu,” kata mantan arsitek Juventus ini. Chelsea belum akan bisa turun dengan kekuatan penuh di awal musim ini. Eden Hazard menderita cedera tumit yang serius sejak Juni lalu. Pun demikian dengan Tiemoue Bakayoko yang baru dibeli dari AS Monaco musim ini. Ia cedera tumit ringan dan diharapkan baru pulih saat Chelsea menghadapi Burnley di pembukaan Liga Primer, pekan depan. (AFP/BBC/R-4)
Para Didikan Luar Negeri Berguguran
AFP/VALERY HACHE
LAGA PEMBUKA: Pemain AS Monaco, Djibril Sidibe (atas), berusaha
menghindari tekel dari pemain Toulouse, Alexis Blin, ketika kedua tim bertemu di pertandingan pembuka Ligue 1 Prancis di Louis II Stadium, kemarin. Dalam laga itu Monaco yang merupakan juara bertahan menang tipis 3-2.
PARA pemain berlabel didikan luar negeri kembali berguguran dari skuat tim nasional Indonesia U-19. Kali ini giliran bek Nicholas Yohannes Pambudi dan penyerang Charalambos Elias David yang meniti karier di luar negeri harus terdepak dari skuat ‘Garuda Nusantara’ mengikuti jejak Rafid Habibie yang sudah terlebih dahulu tereliminasi. Selain dua pemain impor itu, kiper Pusat Pembinaan dan Latihan olahraga Pelajar (PPLP) Jawa Tengah, Rakasurya Handika, juga turut dipulangkan. Ketiganya dicoret setelah menjalani pertandingan internal di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), kemarin. “Tiga pemain kami pulangkan hari ini setelah internal game tadi pagi. Mereka ialah Raka, Nicholas, dan Elias. Ketiga pemain itu kalah
bersaing dengan pemain lain. Kita sudah semakin dekat dengan Piala AFF, jadi harus semakin fokus,” kata pelatih timnas U-19 Indra Sjafri. Nicolas merupakan bek muda Indonesia yang sudah akrab dengan kultur sepak bola Spanyol. Bek 17 tahun itu sebelumnya digenjot di akademi Fundacion Marcet yang berlokasi di Barcelona. Adapun Elias merupakan pemain yang kini bergabung dengan akademi klub Yunani, Aghia Paraskevi FC. Putra pianis Ary Sutedja itu sebenarnya baru saja kembali dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan di Yogyakarta pada awal pekan ini. Namun, Indra tampaknya tidak puas dengan penampilan Elias sehingga memilih mempertahankan tiga penyerang yang sudah ada, yakni Hanis Saghara Putra, M Rafli Mur-
salim, dan Deka M Toha. Saat ini, skuat timnas Indonesia U-19 masih menyisakan 28 pemain lagi. Mantan pelatih Bali United itu akan terus mengeliminasi timnya hingga menyisakan 23 pemain saja untuk berkiprah di Piala AFF U-18 pada 4-17 September 2017 di Myanmar. Namun, Indra masih memiliki sejumlah opsi nama tambahan karena ada dua pemain timnas Indonesia U-22 yang masih memenuhi kualifikasi untuk timnya, yakni gelandang Asnawi Mangkualam Bahar dan pemain sayap Sadil Ramdani. Timnas U-19 saat ini hingga dua minggu ke depan berada di Yogyakarta untuk menjalani pemusatan latihan dan uji coba dengan klub lokal, salah satunya PSS Sleman. “Pengurangan pemain tentu akan kami lakukan lagi,” tandasnya. (Sat/R-4)
NEYMAR tampaknya harus bersabar untuk menunjukkan aksi di hadapan para penggemar Paris Saint-Germain. Megabintang tim nasional Brasil yang seharusnya mengawali debut di laga PSG kontra Amiens, kemarin malam, batal tampil karena adanya masalah administrasi antara otoritas sepak bola Spanyol dan Prancis. Untuk dapat berlaga di Parc de Princes melawan Amiens, otoritas sepak bola Prancis (LFP) membutuhkan sertifikat transfer internasional guna mendaftarkan Neymar. Sayangnya, hingga Jumat (4/8) malam waktu setempat, proses penyerahan dokumen dari otoritas sepak bola Spanyol masih belum terselesaikan. Manajemen La Liga memang sempat tak setuju dengan kepindahan Neymar ke PSG dengan rekor transfer Rp3,5 triliun. Presiden La Liga Javier Tebas pun menegaskan akan meminta UEFA menginvestigasi PSG soal aturan financial fair play. (AFP/Rul/R-4)
AFP/GLYN KIRK
Ingin kembali Bermain di Inggris TUDUHAN penggelapan pajak sebesar 14,7 juta euro yang dilayangkan terhadap bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, oleh pengadilan Spanyol membuatnya tidak betah berada di ‘Negeri Matador’. Kasus itu pun dikabarkan menjadi bahan pertimbangan sang pemain untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama el Real. Sebuah radio Spanyol, Cedena Ser, melaporkan bahwa katakata CR7 yang ingin meninggalkan Spanyol terucap saat sesi dengar pendapat pribadi bersama hakim Monica Gomez Ferrer. Ronaldo pun tampaknya serius perihal niatnya untuk kembali ke ‘Negeri Ratu Elizabeth’. “Saya tidak pernah mendapat masalah di Inggris. Itulah sebabnya saya ingin kembali ke Inggris,” ujarnya. Ronaldo pernah memperkuat tim raksasa Liga Primer Inggris, Manchester United, selama 20032009. Keinginan CR7 untuk pergi dari Madrid juga sempat muncul bulan lalu. (Dailymail/Rul/R-4)
AFP/FRANCK FIFE
Mulai Tertarik dengan Real Madrid PEMAIN muda AS Monaco, Kylian Mbappe, tampaknya mulai menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan Real Madrid pada musim depan. Penyerang asal Prancis itu dikabarkan telah berbicara dengan ayahnya, Wilfried, untuk merundingkan masa depannya di Los Blancos. Bahkan, menurut kabar yang beredar di Spanyol, Mbappe dan ayahnya telah bertemu dengan perwakilan el Real pada Juni lalu. Dalam pertemuan tersebut bintang berusia 18 tahun itu mengaku sangat berminat bermain dalam klub asuhan Zinedine Zidane. Keinginan Mbappe hengkang dari Monaco semakin menguat setelah terjadinya eksodus transfer pemain di klubnya. Mbappe hanya satu-satunya bintang yang tersisa setelah Bernardo Silva, Benjamin Mendy, dan Tiemoue Bakayoko pindah ke Inggris, dan Thomas Lemar pun akan menjadi pemain selanjutnya dengan pergi ke Arsenal. (The Sun/Rul/R-4)
8
OLAHRAGA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
SEKILAS GELANGGANG
Indonesia Sisakan Satu Wakil GANDA campuran Ronald Alexander/Annisa Saufika menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final turnamen bulu tangkis New Zealand Open Grand Prix Gold 2017. Ronald/ Annisa di semifinal, kemarin, mengalahkan pasangan Wang Chi Lin/ Wendy Chen Hsuan Yu (Taiwan/Australia) dalam duel tiga gim yang berlangsung selama 41 menit dengan skor akhir 21-9, 19-21, 21-6. Pada partai puncak, hari ini, Ronald/Annisa telah ditunggu unggulan delapan asal Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa. Pelatih ganda campuran Richard Mainaky pun berharap keduanya bisa tampil konsisten di partai final. “Puji syukur, hasil yang diraih Ronald/Annisa yang menggembirakan, karena ini ganda campuran yang baru dipasangkan. Saya berharap di partai final mereka lebih konsentrasi dan tidak terlalu percaya diri sehingga membuat mereka lengah,” ujarnya. Sebetulnya di semifinal, kemarin, Indonesia juga menampilkan empat wakil di ganda putri, ganda putra, dan dua tunggal putri, tetapi laju mereka terhenti. (Rul/R-1)
Pegolf Rivani Incar Emas SEA Games PEGOLF putri, Rivani Adelia Sihotang, ingin menuai hasil maksimal pada SEA Games Kuala Lumpur 2017, 19-30 Agustus mendatang. Torehan prestasi berupa perak di SEA Games Singapura 2015 silam masih membuat atlet berusia 18 tahun itu haus akan prestasi dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut. Prestasi puncak, yakni emas SEA Games pun, tak hanya menjadi kado ulang tahun bagi Rivani yang akan merayakan hari jadi pada 16 Agustus mendatang. Kemenangan juga persembahan terbaik bagi almarhum sang ayah, David Sihotang, yang baru saja tutup usia akibat serangan jantung. “Saya ingin mempersembahkan prestasi puncak di SEA Games Malaysia 2017 nanti buat almarhum Papa yang sudah menjadikan saya sebagai atlet nasional. Sekarang saya sudah semakin tegar dan percaya diri untuk meraih prestasi tertinggi,” pungkas Rivani. Tim golf Indonesia menargetkan dua emas di Malaysia. Menurut Ketua Sub-Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia, Ari Hufrijantoro, sekarang ini telah ada 40 pegolf binaan yang masuk peringkat dunia. Bahkan tiga pegolf sudah ada di peringkat 300 besar dunia, yaitu Naarajie Emerald Ramadhanputera, Jonathan Wijono, dan Inez Beatrice. (Rul/R-1)
Inasgoc Gandeng Laboratorium India PANITIA Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) 2018 akan bekerja sama dengan laboratorium di India dalam program antidoping penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang. “Kami memilih laboratorium di India untuk menyesuaikan kondisi anggaran di Indonesia karena beberapa laboratorium di Korea, Jepang, Thailand, ataupun Australia sangat ketat soal aturan pembayaran,” kata Direktur Departemen Kesehatan dan Pengendalian Doping Inasgoc Leane Suniar Manurung di selasela pertemuan dengan Komisi Antidoping dan Komite Layanan Medis Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Jakarta, kemarin. Selain terkait aturan pembayaran, pemilihan laboratorium di India juga terkait jadwal pengujian sampel yang tidak penuh. Ketua Komisi Antidoping dan Komite Layanan Medis OCA Jegathesan Manikavasagam mengatakan OCA akan memberikan bantuan 10 tenaga medis internasional untuk program Anti-Doping Asian Games 2018. “Sepuluh tenaga medis itu akan mewakili semua kawasan di Asia dan kami akan langsung memilih para pakar di bidang doping itu,” ujar Jegathesan. Wakil Direktur Departemen Kesehatan dan Pengendalian Doping Inasgoc Wiweka menambahkan Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) akan bekerja sama dengan laboratorium terakreditasi WADA untuk mengontrol doping selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Langkah itu sebagai strategi Inasgoc menyusul ketiadaan laboratorium di Indonesia yang mendapatkan akreditas WADA. (Rul/Ant/R-1)
AFP/MICHAL CIZEK
TERDEPAN: Pembalap Spanyol dari tim Honda, Marc Marquez (kiri), dan pembalap Italia dari tim Yamaha, Valentino Rossi, menyelesaikan kualifikasi balapan Moto-GP Ceko di Sirkuit Brno, tadi malam. Marquez bakal mengawali balapan dari posisi terdepan malam ini setelah merebut pole position keempat musim ini dengan menorehan waktu 1 menit 54,981 detik. Rossi di posisi start kedua, hanya berselisih 0,092 detik, diikuti rekan senegara dan setim Marquez, Dani Pedrosa, yang membukukan waktu 1 menit 55,119 detik.
Mo Farah Bidik Gelar Ganda Sejak meraih gelar itu pada 2011, maestro lari kelahiran Somalia itu tak pernah sekali pun tergeser posisinya sebagai raja 5.000 meter. NURUL FADILLAH
fadillah@mediaindonesia.com
M
O Farah telah mencatatkan namanya di dalam sejarah atletik dunia sebagai pelari jarak jauh pertama yang memenangi gelar juara pada 10 laga final secara beruntun. Farah menggapainya dengan finis tercepat di nomor lari 10.000 meter putra pada ajang Kejuaraan Atletik Dunia 2017 di London Stadium, Inggris, kemarin. Atlet Inggris itu membukukan waktu 26 menit, 46 detik. Pelari bernama asli Mohamed Muktar Jama Farah itu sukses mempertahankan medali emasnya di nomor 10.000 meter selama tiga kejuaraan dunia berturut-turut. Farah berhasil mengalahkan pesaingnya dari
Uganda, Joshua Chaptegei, dengan selisih 0,94 detik dan pelari Kenya, Paul Tanui, di posisi ketiga dengan catatan waktu 26 menit, 50,60 detik. Namun, ambisi Mo Farah tidak berhenti sampai di situ. Mo Farah memburu gelar ganda. Ia selanjutnya akan menatap gelar keempatnya di nomor 5.000 meter. Sejak meraih gelar itu pada 2011, pelari kelahiran Somalia itu memang tak pernah sekali pun tergeser posisinya sebagai raja 5.000 meter. Farah pun memiliki kesempatan untuk mempertahankannya kembali pada pertandingan 5.000 meter yang di mulai Rabu (9/8) mendatang dan final pada Sabtu (12/8). Pun kalau kondisinya telah benar-benar pulih setelah saat lomba nomor 10.000 meter, kemarin, Mo Farah didera cedera betis kiri akibat terjatuh. “Saya terluka dan saya harus kuat untuk bertemu dokter dan menjalani penyembuhan. Saya mengalami beberapa luka dan memar. Mungkin butuh beberapa jahitan. Saya rasa waktunya cukup banyak untuk pemulihan,” ujar peraih empat emas Olimpiade itu, termasuk pada 2012 di tempat yang sama. Berbeda dari tahun-tahun sebe-lumnya, perjuangan Mo Farah menjuarai
“Ini adalah salah satu balapan terberat dalam hidup saya. Orang-orang seperti bersatu ingin mengalahkan saya. Ada atlet dari Ethiopia, Kenya, dan Uganda. Mereka bekerja sama melawan saya,” ujar legenda berusia 34 tahun tersebut. “Tapi saat berada di tengah lintasan, saya tidak berpikir saya akan kalah meskipun saya berpikir itu sangat sulit,” pungkasnya. AFP
Mo Farah
Pelari Inggris nomor 10.000 meter putra terbilang sangat sulit. Dia harus bisa mengantisipasi berbagai strategi dari para rival di lintasan. Saat pertandingan berlangsung, pelari dari Kenya dan Uganda terlihat meningkatkan kecepatan mereka kemudian menguranginya sehingga mengacaukan ritme lari Farah. Peristiwa serupa bisa saja berulang saat Mo Farah berlomba di jarak 5.000 meter. Kendati demikian, Mo Farah yang belum pernah terkalahkan di London Stadium justru mengaku semakin percaya diri setelah melewati berbagai rintangan di perlombaan.
Tersisih Tim atletik Amerika Serikat sudah terpukul di hari pertama setelah dua andalan mereka tersisih di penyisihan. Jennifer Suhr di nomor loncat galah putri dan Jeff Henderson di lompat jauh putra gagal lolos ke putaran final. Padahal keduanya menyandang sebagai juara Olimpiade. Suhr, peraih emas Olimpiade London 2012 dan kejuaraan dunia setahun kemudian, gagal mencatat loncatan di tiga kesempatan. Padahal atlet berusia 35 tahun itu memiliki rekor terbaik setinggi 4,91 meter. Henderson juga hanya mampu menorehkan lompatan sejauh 7,84 meter. Padahal dia memiliki rekor terbaik 8,58 meter pada 2015, serta 8,28 meter sepanjang tahun ini. (AFP/R-1)
Peserta Audisi Djarum Membeludak SEBANYAK 705 peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), mulai berkompetisi untuk meraih super tiket. Jumlah peserta di Purwokerto merupakan yang terbanyak jika dibandingkan dengan kota-kota sebelumnya. Program Associate Bhakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta mengatakan antusiasme peserta audisi di Purwokerto sangat tinggi. “Bahkan, dari 929 peserta yang mendaftar, ada 705 peserta yang daftar ulang sehingga mulai hari ini mereka mulai berkompetisi untuk mendapatkan supertiket,” kata Abraham, kemarin. Menurutnya, jumlah peserta di Purwokerto paling banyak jika dibandingkan dengan audisi di kota lain seperti Sura-
karta, Cirebon, Pekanbaru, Manado, dan Banjarmasin. Kota Surabaya juga masih kalah karena dari informasinya lebih dari 500 peserta. Audisi di Purwokerto dan Surabaya dilangsungkan mulai hari ini hingga 7 Agustus nanti. Dikatakan Abraham, peserta yang ikut audisi di Purwokerto berasal dari berbagai kota di sekitar, bahkan ada yang berasal dari Surakarta, Bandung, dan Jakarta. “Para peserta yang berasal dari Surakarta, Bandung, dan Cirebon umumnya telah mengikuti seleksi tapi gagal. Kemudian mereka mengikuti lagi di Purwokerto,” ujar Abraham. Banyaknya peserta audisi tersebut membuat tim pencari bakat yang diketuai Christian Hadinata harus bekerja keras untuk melakukan screening baik
untuk U-13 maupun U-11. “Saat sekarang screening masih berjalan sehingga belum diketahui kualitas pemain yang mengikuti audisi di Purwokerto,” ujar Kartono, salah satu anggota tim pencari bakat. Dalam audisi Djarum tersebut, ada tiga tahapan yang harus dilalui para peserta. Itu antara lain tahap seleksi, screening, dan karantina. Pada tahap seleksi di setiap kota, ada dua tahapan yakni screening yang menilai teknik dasar bermain bulu tangkis para atlet. Pada tahap inilah peranan para pencari bakat untuk melakukan pilihan berdasarkan bakat, teknik, fisik, dan mental bertanding. Tahap berikutnya ialah bertanding selama 5-10 menit, kemudian dilanjutkan tahap turnamen dengan sistem gugur. (LD/FL/R-1)
TIFA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
9
Wajah Indonesia dari Koleksi Lukisan Istana Lukisan Istana sebanyak 48 karya dari 44 perupa dipamerkan dengan berbagai tema antara keragaman alam, keseharian, tradisi, mitologi, dan religi. Ini perwujudan dari konsep utama yakni Ibu Pertiwi. ABDILLAH M MARZUQI
abdi.zuqi@mediaindonesia.com
M
EMASUKI ruang pertama galeri pamer, lukisan Basoeki Abdullah akan langsung menyapa para pengunjung. Lukisan berjudul Pantai Flores (1942) itu seolah membuka percakapan dengan pengunjung tentang tema pameran itu. Lukisan itu semula merupakan karya Bung Karno yang dilukis di atas kertas dengan cat air. Lalu Bung Karno meminta Basoeki Abdullah untuk menyalin dalam lukisan cat minyak di atas kanvas. Potret pemandangan Flores yang indah itu direkam Bung Karno semasa menjalani hukuman pengasingan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Belum cukup terpukau oleh lukisan Basoeki, pengunjung akan dipukau lagi dengan karya Wakidi berjudul Senja di Dataran Mahat (1954). Lukisan itu menghadirkan suasana alam berbukit-bukit. Lukisan naturalis itu berusaha merekam suasana dan pemandangan alam seperti aslinya. Masih ada lukisan Harimau Minum (1863) karya Raden Saleh yang menampilkan suasana alam yang dramatis dengan warna cenderung redup. Itu beberapa karya yang berada dalam tema keragaman alam. Salah satu tema yang diusung dalam Pa meran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk Senandung Ibu Pertiwi yang berlangsung selama 1-30 Agustus 2017 di Galeri Nasional Indonesia. Pameran ini dikuratori Asikin Hasan, Amir Sidharta, Mikke Susanto, dan Sally Texania. Pameran itu dilaksanakan Kementerian Sekretariat Negara sebagai
bagian dari rangkaian Peringatan Bulan Kemerdekaan HUT Ke-72 RI 2017. Pameran kali ini merupakan pameran lukisan kedua Istana Kepresidenan setelah kesuksesan penyelenggaraan pertama tahun lalu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu yang memamerkan 28 lukisan dari 21 pelukis, pameran lukisan kali ini akan menampilkan lebih banyak lukisan. Ibu Pertiwi merupakan gambar bijak bestari bangsa yang dihidupkan sebagai sosok, sebuah imajinasi dan metafora femininitas penuh kasih, penjaga, dan pelindung bagi semua. “Ibu Pertiwi ini kan metafora, pengertian lainnya tanah air sebenarnya. Jadi dia sebenarnya dia menjadi metafora gambaran pemersatu. Dia itu menjadi pusaran kebaikan,” terang Asikin Hasan. Pameran ini menyajikan 48 karya dari 44 perupa dengan pelbagai irisan tematik antara keragaman alam, keseharian, tradisi, mitologi, dan religi. Empat tema itu menjadi perwujudan dari konsep utama yakni Ibu Pertiwi. Sebaliknya, Ibu Pertiwi menjadi semacam benang merah yang menghubungkan semua karya yang dimpamerkan sekaligus menjadi payung konsep dari setiapnya. “Dia itu metafora, semua bisa bertemu di situ,” tegas Asikin.
Sudut pandang berbeda Pada tema keragaman alam, para pelukis tidak hanya mengambil sudut pandang berbeda, tapi juga merekam objek dari tempat berbeda-beda seperti Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Mereka merekam pemandangan alam seperti nyiur di pinggir pantai, ombak yang bergulung-gulung, pepohonan rindang di antara jalan, gunung tinggi, lem-
MI/ABDILLAH M MARZUQI
LUKISAN ISTANA: Pengunjung tengah memperhatikan karya dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan bertajuk Senandung Ibu Pertiwi yang berlangsung selama 1-30 Agustus 2017 di Galeri Nasional Indonesia. bah curam, dan sawah luas dengan padi menguning. Lukisan dengan ciri seperti itu dikenali sebagai gaya mooi indie. Kecenderungan melukis yang gejalanya tampak sekitar abad ke-19 diawali pelukis-pelukis Eropa yang berkarya dan menetap di Hindia Belanda. Belakangan itu dikembangkan pelukis Raden Saleh, kemudian Abdullah Suriosubroto, Wakidi, dan Basoeki Abdullah. Tema berikutnya juga menyambung dari keragaman alam. Kegiatan sehari-hari tak terlepas dari bingkai keindahan alam dengan objek pantai, ombak, gunung, dan
sawah. Lukisan Keluarga Nelayan (1950) karya Cristiano Renato menampilkan cerita keluarga nelayan yang bersiap-siap menuju ke suatu tempat atau barang kali justru baru tiba dari sesuatu tempat penangkapan ikan. Sebuah gambaran berulang dari kehidupan sehari-hari yang bergantung pada berkah dan kekayaan laut. Ruang-ruang yang membandingkan antara manusia dan alam tampak pada lukisan Bekerja di Sawah di Bali (1954) karya Rudolf Bonnet. Ia menggambarkan alam yang luas dengan menempatkan manusia atau petani hanya sepotong objek kecil di dalamnya.
Tema ketiga yakni tradisi dan identitas. Bagian ini memotret identitas yang merupakan hal penting bagi bangsa dan negara seperti identitas busana. Koleksi Istana Kepresidenan memiliki lebih 50 lukisan bertema kebaya dan ragamnya. Pada pameran ini ditampilkan beberapa di antaranya dalam pelbagai pose. Lukisan Potret Sumilah (Mimpi) (1950) karya Soedibio, misalnya, menggambarkan perempuan berkebaya duduk bersila dengan latar pemandangan yang tampak surealistik, alam rekaan yang tak hadir dalam kehidupan nyata. Terakhir sebelum meninggalkan
Panggung Cahaya untuk Tiga Penyair TIBA-TIBA panggung gelap, setelah sebelumnya dipenuhi dengan cahaya benderang yang seolah menelan semua yang ada didalamnya. Properti yang tadinya berkilauan diterpa lampu tiba-tiba tak terlihat. Berikutnya ketika lampu menyala, properti telah berubah. Tidak didapati properti sebelumnya. Pergantian set panggung begitu cepat. Seolah dalam gelap, mereka mencoba memberi waktu pada penonton untuk menebak kejutan yang bakal didapati ketika panggung kembali benderang. Itulah sekelumit pengalaman yang dihadirkan Teater Kosong dalam pentas bertajuk Indonesia dalam 3 di Ciputra Artpreuneur Jakarta (30/7). Sebelumnya, Teater Kosong mementaskan pembacaan puisi teatrikal Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta (28/1). Berbeda dengan pentas sebelumnya yang menghadirkan para pembaca puisi dari kalangan artis ternama, pementasan kali ini diisi Radhar Panca Dahana bersama dua
penyair A Mustofa Bisri (Gus Mus), dan D Zawawi Imron. Dalam pentas ini juga tampil Renny Djajoesman yang juga akan membawakan sebuah lagu-puisi. Pentas Teater Kosong kali ini menyuarakan keheningan dan kebeningan puisi dalam meneropong kenyataan mutakhir Indonesia hingga ke bagian terdalamnya. Tiga penyair itu membawakan sejumlah puisi ciptaanya yang bertemakan dinamika sosial budaya Indonesia di atas panggung. Ketiga penyair itu masing-masing membawakan enam puisi yang dipilih dari 10 puisi. Menurut produser pementasan Olivia Zalianty, bukan hal mudah untuk memilih karya-karya itu. Sebab, ketiganya telah dikenal sebagai penyair dengan karya-karya yang bermutu. Karya-karya itu memotret banyak isu sosial, budaya, dan politik kekinian. “Suatu perjuangan yang berat sekali menyatukan orang-orang ini di atas panggung. Orang-orang besar semua,” terang Olivia seusai pementasan.
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
MI/PANCA SYURKANI
INDONESIA DALAM 3: Teater Kosong mengelar pentas bertajuk Indonesia dalam 3 yang digelar pada 30 Juli 2017 di Ciputra Artpreuneur Jakarta. Pementasan diisi Radhar Panca Dahana bersama dua penyair A Mustofa Bisri (Gus Mus), dan D Zawawi Imron.
Kegaduhan sosial Bukan rahasia lagi, situasi kegaduhan sosial sangat terasa. Setidaknya sejak kampanye Pemilu Presiden 2014 lalu hingga pemilihan Gubernur DKI beberapa saat lalu. Kondisi itu memunculkan
Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,
banyak rasa yang dialami masyarakat seperti takut, cemas, ataupun gamang. Mereka yang berada dalam kebingungan membutuhkan sebuah pencerahan pikiran dan ketentraman jiwa. Upaya itu tentu selayaknya dilakukan dengan cara
Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),
yang sejuk dan damai. “Acara semacam ini sangat peting bagaimana kita bisa merefleksikan di tengah-tengah kisruh yang dihadapi negara kita. Bagaimana kemarin isu-isu Pancasila, ketuhanan dibawa ke ranah politik,” terusnya.
Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),
ruang pamer. Tepat sebelum pintu keluar terdapat lukisan berjudul Djika Tuhan Murka (1949-1950) karya Basoeki Abdullah. Lukisan ini menyampaikan pesan moral yang dapat menjadi contoh bagi manusia agar selalu menghormati Ibu Pertiwi, menjaga keseimbangan lingkungan, menghindari peperangan, dan konflik yang akan membawa bencana. Hidup di atas tanah indah yang terberi, maka selayaknya juga harus memberi. Itulah keseimbangan. “Harusnya begitu, ada timbal balik. Apa yang kita beri? Ya berkarya,” pungkas Asikin. (M-2)
Sejak awal pementasan, aksi mereka begitu memukau dengan tata panggung yang elok. Berbincang tentang artistik panggung, seluruh properti panggung dihadirkan dengan pas baik secara komposisi ruang maupun bentuk. Cahaya tidak hanya berfungsi memberi penerangan untuk tubuh. Lebih dari itu, tata cahaya mampu lebih memberi makna lain bagi benda-benda yang muncul di atas panggung dan berpaduan dengan alur gambar-gambar digital. Keberadaan tata cahaya dapat menenggelamkan keberadaan para penyair itu dalam satu waktu. Mereka seolah masuk ruang cahaya. Gambar video mapping suatu waktu lebih mendominasi keberadaannya hingga penonton lebih terkesan pada yang tervisualkan dan bukan apa yang teralami. Melalui pementasan itu pula, Olivia mengajak masyarakat untuk hening sejenak di tengah-tengah kisruh politik yang saat ini sedang alami. Ia menyeru agar masyarakat bisa berhening dan merefleksikan diri untuk mengetahui letak diri dan memahami diri. “Supaya kita ikut tercerahkan atau mungkin terjernihkan dengan kedalaman puisi-puisi Indonesia dalam 3; Hening Negeri Dalam Negeri,” pungkasnya. (Abdillah M Marzuqi/M-2)
Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
10
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
CERPEN
Burung-Burung Ababil Di Langit Kota A WARITS ROVI
cerpenmi@mediaindonesia.com
A
RDI kembali menyingkap gorden, kaca jendela yang transparan menampakkan lanskap langit malam dengan bulan sabit yang temaram dikepung jutaan bintang, di atas rerimbun hitam pepucuk daun dan ujung tower, di atas gedung-gedung pongah yang bertanduk penangkal petir. Seperti malam-malam sebelumnya, Ardi mendekatkan wajahnya ke kaca jendela sembari mendongak. Bola matanya lirik tajam ke atas, seperti sedang mengamati sesuatu di bentang langit. Ia lebih dekat lagi ke jendela, hingga keningnya menyentuh kaca. Beberapa saat kemudian, apa yang ia tunggu benar-benar datang; sekawanan burung yang paruhnya menjepit bara, terbang melesat-lesat di atas tiang listrik, kadang lebih tinggi hingga di atas lantai teratas sebuah apartemen. Kadang menukik dan terbang rendah di antara pohon-pohon di taman kota. Semua itu Ardi lihat dari balik jendela kamarnya sejak tiga malam sebelumnya. Ardi lekas menutup gorden, ia balikkan badan, bersandar gemetar ke tembok, seraya meraba dadanya yang dipatuk detak jantung sangat kencang. Ia ketakutan. Wajahnya pucat dan keringatnya memburai ke setiap lekuk tubuhnya. Jam menunjukkan pukul 23.00. beruntung keadaan tak begitu sunyi, karena di kamar ibu Ardi yang bersisian dengan kamarnya, masih terdengar hentak musik hard rock beserta denting gelas dan tawa-tawa lepas. Udara bau alkohol, mungkin dari percik salinan botol bir ke gelas-gelas yang baru saja Ardi dengar dari kamar sebelah. “Ibu masih melayani tamunya,” gumam Ardi ditingkah suara detak jarum jam, dan klakson kendaraan yang masih terdengar sesekali. Tangan Ardi kembali menjimpit sudut gorden, ia bermaksud menyingkapnya untuk melihat burung-burung ajaib itu sekali lagi. Tapi sejenak ia terdiam, pikirannya bertarung antara takut dan penasaran. Akhirnya ia lepas jimpitan gorden itu, berjalan setengah tertatih menuju ranjang. Sambil duduk di tubir ranjang, ia teringat cerita guru ngajinya, Kiai Maskur; “Abrahah dan bala tentaranya yang mengendarai gajah adalah contoh di antara kaum jahiliah. Mereka hendak menghancurkan ka’bah. Tapi Allah mengutus burung ababil untuk menghancurkan mereka. Burung ababil itu mengambil kerikil neraka Sijjil yang membara, lalu dilontarkan ke pasukan Abrahah, hingga semuanya terkapar tewas dan luluh-lantak seperti daun-daun yang dimakan ulat. Peristiwa itu diabadikan Allah dalam surat al-Fiil,” tutur Kiai Maskur suatu saat—di petang lengang menuju isya, ketika Ardi dan teman-temannya selesai mengaji. Cerita itu kini bagai kecambah menemu hujan di kepala Ardi. Tumbuh, berputar-putar, menari-nari, membentuk sebuah opini di sel otaknya. “Aku yakin burung yang sering terbang
malam-malam membawa bara api di langit kota ini adalah burung ababil,” ucap Ardi pelan, bersamaan dengan suara derit pintu kamar yang didorong dari luar, Luna, ibu Ardi berdiri di pintu, rambutnya terurai keperakan disorot cahaya lampu, bedak dan lipstiknya masih kental, seirama dengan baju dan celananya yang begitu nicis seperti anak muda, dan seorang lelaki berjaket hitam berdiri di belakangnya dengan lotot mata lurus ke dalam kamar. “Mengapa kau belum tidur, Ardi?” “Oh, belum ngantuk, Bu.” “Ayo sekarang cepat tidur!. Ibu pergi dulu.” Lalu terdengar suara keras daun pintu yang ditutup. Beberapa saat disusul suara motor dinyalakan, menjauh dari halaman, Ardi kembali ke jendela, menyingkap gorden, ia melihat ibunya dibonceng lelaki itu di jalan utama, menuju arah barat. Tanpa ia sadari, seketika mata Ardi melihat kembali burungburung pembawa bara api itu masih beterbangan di langit kota. Ardi menutup gorden. Ia balik menuju ranjang dengan langkah yang cepat. Rebah sambil memeluk bantal. Bocah seperti dirinya yang semestinya harus tidur dalam peluk ibu, telah berjuang melawan kerasnya hidup sendirian. Ia berandai, jika ayahnya ada, mungkin akan tidur bersama ayahnya ketika ibunya tiada, apalagi di saat-saat rasa takut datang seperti malam itu, hanya saja ia tidak tahu ayahnya siapa dan ke mana, setiap ia menanyakan itu kepada ibunya, jawaban yang didapat hanya bentakan kasar dan sepasang mata yang melotot murka. Ardi memejam mata sambil berdoa agar burung itu tak melontarkan bara api ke kotanya. # Sepulang sekolah, Ardi duduk di teras rumahnya—sambil menunggu ibunya bangun, memandang bentang jalan raya yang dipijak gedung-gedung bertingkat dengan banjar papan reklame dijambak terik matahari. Udara kota yang panas tetap tak mampu mengusik tidur ibunya yang masih mendengkur di kamarnya. Ardi alih mengamati keadaan rumah yang masih acak-acakan. Sampah dan botol bekas berserakan, tumpukan pakaian sesak di bak karet, putung rokok berserakan di lantai, padu dengan plastik bungkus snack yang berhambur di mana-mana. Begitu yang ia temui setiap hari, tamu
PIGURA
Becik Ketitik Ala Ketara ONO SARWONO
sarwono@mediaindonesia.com
AGAT politik di parlemen negeri ini ibarat seluas bak papan catur. Kelihatannya dinamis, taktis, penuh gereget, dan menguras banyak energi, tetapi sesungguhnya kinerja mereka hanya berputar-putar di situ-situ saja. Gersang langkah dan karya-karya nan agung. Ini tergambar dari setiap agenda politik yang mereka perdebatkan dan perjuangkan dari waktu ke waktu masih terpolarisasi oleh buruan pragmatis masing-masing. Perangainya, bila targetnya kandas, mereka ngalor-ngidul meracau dengan mengatasnamakan rakyat. Muruahnya, politik bukan sekadar ajang menggenggam kekuasaan, melainkan medan pengabdian. Roh pengabdian ialah pengorbanan. Laku mulia inilah yang masih terus menandus dalam jiwa para elite. Inilah kiranya kenapa demokrasi yang digadang-gadang sebagai tool menggapai percepatan kemakmuran bangsa akhirnya belum membuahkan hasil. Elite sepertinya tidak pernah bangkit naik kelas, kering bersemainya jiwa-jiwa pengorban.
J
Penakut dan pengecut Dalam konteks ini, ada kisah tokoh dalam cerita wayang yang bisa dijadikan diskursus. Dia adalah Karna, elite Astina pada rezim Prabu Duryudana. Pamornya
bahkan sampai menginspirasi jagat raya. Bagi Karna, politik tidak semata untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan. Lebih penting dari itu, berpolitik harus berlandaskan nilai-nilai keutamaan. Itulah yang ia pegang teguh sampai raganya rubuh. Diceritakan, Karna adalah putra Kunti dari benih Bathara Surya. Ia lahir di Negara Mandura. Namun, sejak kecil Karna diasuh Adirata, sais Kerajaan Astina pada era Prabu Kresnadwipayana dan Pandu Dewanata. Kodratnya Karna mengabdi di Astina pada rezim Kurawa yang zalim. Meski demikian, ia kalis dari lumpur kezaliman. Jiwa kesatrianya kukuh membaja, tidak tergempil sedikit pun atau luntur karenanya. Ia sering bertentangan dengan mayoritas elite Astina dalam rapat-rapat paripurna. Tidak jarang Karna berdiri sendiri mempertahankan sikapnya sekaligus mengecam ‘rekanrekannya’ ketika menginjakinjak nilai-nilai kesatria dalam memutuskan langkah-langkah politik. Faktanya, Karna memang selalu kalah memperjuangkan ‘politik putihnya’. Akan tetapi, ia tidak pernah walk-out, tinggal glanggang
ibunya selalu menyisakan sampah dan hal lain yang tak menyenangkan. Kadang Ardi bertanya dalam hati “Kenapa ibunya selalu kedatangan tamu setiap malam? Apa sebenarnya pekerjaan ibunya itu?” Tapi ia tak berani mengutarakan tanya itu lagi, setelah bibirnya terluka lagi oleh hak sepatu yang sengaja dipukulkan oleh ibunya beberapa waktu lalu, saat dirinya bertanya tentang itu. “Jika ibu tidak melayani tamu-tamu itu, kita tidak bisa makan,” tukas ibunya terakhir kali setelah ia berhasil
melukai bibir Ardi dengan sepatunya. Matanya terbelalak penuh ancaman. Sejak saat itu Ardi hanya bisa menangis, mengelus dada, pasrah pada jalan hidupnya yang serba tak jelas itu. Setiap hari ia hanya bisa berdialog dengan batinnya sendiri; bahwa ia seperti anak buangan, ia tidak tahu asalusulnya, yang ia ingat tiba-tiba tumbuh menjadi bocah di tempat itu, di tempat yang selalu bau alkohol, yang selalu didatangi laki-laki, yang selalu ramai dengan hentak musik hardrock dan denting gelas, yang aturannya ketat dalam soal sekat tak boleh berkumpul antara ibu dan anak, kecuali hanya pada saat makan, itu pun bila ada nasi. Beruntung ibunya masih sedikit baik hati, Ardi disekolahkan dan diberi kesempatan mengaji di musala
colong playu, lari dari tanggung jawab. Bilamana keputusan sudah diambil mayoritas dan disetujui raja, ia dengan besar hati melaksanakannya. Karna tidak mengutak-utik keputusan yang sudah diketuk. Pun tidak mengumpat ke sana-ke mari lantaran yang diperjuangkan mentok. Ia juga absen mencari dukungan jalanan guna membenarkan pendiriannya. Misalnya dalam lakon Bima Suci. Atas perintah raja, paranpara Durna menyusun sejumlah skenario untuk membunuh Bima atau Bratasena (Pandawa) dengan tipu muslihat. Ini bagian dari upaya besar Kurawa melenyapkan Pandawa demi melanggengkan kekuasaan. Cara licik itu ditentang keras Karna. Itu dinilai bukan cara kesatria. Menurutnya, kalau ingin menyirnakan Bratasena mesti langsung
ditantang berperang. Dalam bahasanya, ‘Ini dadaku, mana dadamu?’. Bukan menikam dari belakang yang dianggap sebagai perilaku penakut dan pengecut.
Kiai Maskur. Di sanalah ia bisa meneguk air sejuk kehidupan ketika ia berinteraksi dengan teman-temannya. Walaupun tetap ada satu hal pahit yang tersisa; temanteman Ardi tidak sudi bila diajak bermain ke rumah itu karena alasan kotor, jijik, tempat pelacur. Setelah ibunya bangun dan membuka pintu, wajah murung Ardi berubah agak binar, sesungging senyum membuat baris giginya tampak begitu putih. Ia tak sabar untuk bercerita tentang burung-burung pembawa bara api kepada ibunya, ia berharap semoga ibunya mau mendengar cerita itu baik-baik, tidak seperti teman-temannya di sekolah yang malah menertawakan Ardi, karena ceritanya dianggap lelucon. Ia berharap ibunya akan merespon positif cerita Ardi, sehingga malam-malam berikutnya Ardi tidak lagi ketakutan dengan peristiwa ajaib itu. Ibu Ardi sudah duduk di sebuah kursi, sepasang kakinya berselonjor ke atas meja, punggungnya rapat bersandar, sengaja mengulur posisi kepalanya agar nyaman seperti tengah berbantal, hingga rambutnya menjuntai ke belakang kursi, ujungnya hampir menyentuh lantai. Mata ibu Ardi kembali dipejamkan, seolah ia ingin tidur lagi dalam posisi duduk. Tapi kemudian mata itu terbuka, sedikit memicing. Wajahnya masih kusam belum tersentuh air. Ardi memberanikan diri mendekat dengan langkah pelan, duduk di kursi yang ada di samping ibunya, tangannya labuh di betis ibunya, memijatnya pelan-pelan. Ibunya mengangguk-angguk menandakan suka. “Bu! Ardi menyaksikan peristiwa yang harus saya ceritakan kepada ibu.” “Apa itu?” Sejenak Ardi terdiam, mengalihkan pandangannya ke beberapa sudut, rasanya ia berat untuk menceritakan peristiwa itu. “Tadi malam saya melihat burungburung membawa api, terbang di langit kota ini,” kata Ardi sambil menatap wajah ibunya. Sedang ibunya seperti tertampar, ia tersinggung dengan cerita Ardi. Wajahnya memerah. Giginya rapat bergemeretak. Tangannya mengepal kuat. “Terus?” ia masih bisa menahan amarah. “Burung-burung itu datang setiap malam, Bu..” “Pyarrr!” Tamparan keras tangan sang ibu
mendarat di pipi Ardi saat ia tak tuntas bercerita. Ardi tersentak diam—tertunduk. Ibunya berdiri dengan wajah beringas dan menakutkan. “Kau juga berasal dari burung itu, anak jadah!. Kalau ibu tidak kedatangan burungburung itu, kita pasti tidak punya uang. Kau bisa makan dan sekolah, karena orang pemilik burung itu memberi uang kepada ibu, tentu setelah ibu melayani burungnya. Awas! Jangan kau ulangi cerita itu!” ancam ibunya, sambil melengos pergi. Sementara Ardi semakin tidak paham dengan katakata ibunya. Rupanya mereka punya pemahaman beda dalam mengartikan burung. # Dini hari Ardi terbangun. Ia tidak bisa tidur lagi meski sekuat mungkin berusaha untuk memejamkan mata. Malam teramat senyap, angin bergelesar, menggesek kaca jendela dan di kamar ibunya, terdengar suara lirih dan desah yang berulang. Malam itu Ardi teringat lagi kepada burung-burung ababil yang suka terbang di langit kota. Akhirnya ia turun dari ranjang, antara takut dan penasaran, ia beranjak ke jendela, menyingkap gorden, mendekatkan wajahnya ke kaca sembari melirik ke atas. Betapa Ardi sangat terkejut, di bawah cahaya purnama, tepat di atas atap rumahnya, ia melihat puluhan burungburung pembawa api itu terbang berputarputar, seolah hendak menjatuhkan api itu ke rumah Ardi. Ardi ketakutan, berlari cepat keluar kamar, menuju kamar ibunya dengan panik. Tapi pintu kamar ibunya terkunci. Ardi menjinjit hingga kepalanya setara jendela, ia ingin mengintip ibunya melalui jendela, dari jendela yang kebetulan gordennya tersingkap itu, Ardi melihat ibunya sedang memegang seekor burung, berbulu hitam. Ardi semakin terkejut dan ketakutan, ia menyandarkan tubuhnya ke tembok, napasnya tersengal-sengal, dadanya naik-turun. Setelah melihat kejadian itu—sebagai bocah yang sudah kelas VI SD—ia mulai tahu siapa ibunya itu, dan siapa dirinya. “Pantas burung-burung ababil itu datang lagi, karena kehidupan jahiliah lagi,” ucap Ardi pelan, bersamaan ketika seorang lelaki keluar dari kamar ibunya, sambil merapikan ikat pinggang.
Namun, manakala cara tidak beradab itu sah menjadi keputusan, Karna tidak lari memunggunginya. Sebagai senapati, ia memimpin pasukan Kurawa untuk mengawal dan melaksanakannya dengan baik.
lengkap peperangan Arjuna melawan Karna, Kresna tidak menduga tentang prasetya (janji kesetiaan) kesatria Awangga yang mengguncang dunia tersebut. Dengan demikian, pada hakikatnya yang dibela Karna bukan Kurawa yang zalim, melainkan menegakkan nilai-nilai keutamaan. Perjuangannya memang tidak gampang karena ia seorang diri berada di tengah-tengah rezim yang pragmatis dan hedonis. Maka, Bharatayuda menjadi panggung pembuktian kualitasnya. Ia tidak takut jadi abu, apalagi sekadar kehilangan kedudukan atau kekuasaan. Ia ikhlas mempersembahkan jiwa raganya demi tertibnya marcapada.
Menjadi urub-urub Watak Karna yang ngugemi (memegang teguh) jiwa kesatria itu tidak pernah terdengar hingga keluar istana. Pun para keluarga Pandawa, bahkan ibunya sekalipun. Jiwanya seminaunya itu baru terkuak dunia luar menjelang pecahnya Bharatayuda. Botoh Pandawa, Kresna, menjadi saksi saat ia menemui Karna agar bergabung dengan Pandawa (Puntadewa, Bratasena, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) yang merupakan adik kandungnya sendiri lain ayah. Karna menolak. Ia tegaskan tetap berada di pihak Kurawa karena menjunjung sumpahnya. Di sisi lain, ia menyebut Kurawa tanpa dirinya akan gamang menghadapi Pandawa. Bila itu yang terjadi, Bharatayuda bakal gagal. Kalau demikian, kezaliman tidak akan lenyap. Menurutnya, kezaliman mesti hilang bersamaan dengan yang menyandangnya, yaitu Kurawa. Maka ia rela menjadi uruburub (pembakar semangat) Kurawa agar berani melawan Pandawa. Di depan Kresna, Karna menyatakan bahwa adik-adiknya (Pandawa) bakal unggul dalam perang antartrah Resi Abiyasa. Ia pun menyadari bakal hancur di tangan Arjuna. Inilah kodrat yang mesti ia lakoni tanpa mesti diratapi. Ia pun legawa gugur demi terwujudkan keadilan jagat. Kresna tidak menyangka Karna bersikap seperti itu. Walaupun dalam Kitab Jitabsara yang berada dalam genggamannya telah menarasikan secara
Dik-kodik, 07.17 A Warits Rovi ialah guru bahasa Indonesia di Mts di Sumenep, Madura. Sejumlah karyanya telah dimuat di sejumlah media massa.
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI
Serat Tripama Poin dari kisah Karna ini ialah ia bukan tipe politikus yang memburu kenikmatan duniawi. Yang ia perjuangkan ialah norma-norma keadaban. Dunia mesti dibangun dengan keutamaan. Bila hanya ingin hidup selamat dan nikmat, Karna bisa saja bergabung dengan Pandawa seperti yang disarankan Kresna. Namun, itu bukan pilihannya. Inilah pengorbanan terbesar Karna bagi buana. Dalam kearifan lokal, ada ungkapan bijak yang terkait dengan kisah Karna tersebut, yakni ‘Becik ketitik ala ketara’. Maknanya, kebaikan akan diketahui, keburukan pasti kelihatan. Karna adalah ‘mutiara jagat’ yang tetap bersinar meski berkubang dalam rezim yang penuh kesewenang-wenangan. Moral dan dedikasi Karna inilah yang menginspirasi KGPAA Mangkunegara IV (1809-1881) untuk menulis Serat Tripama. Ini buku tentang tiga kesatria yang pantas diteladani. Satu di antaranya Suryaputra alias, ya, Karna itu. (M-4)
KHAZANAH
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
11
Mengenal Rumah Asli Suku Betawi Tidak banyak yang tahu bahwa sesungguhnya nama rumah asli suku Betawi adalah rumah kebaya. Sekilas namanya terdengar seperti jenis pakaian nasional.
ABDILLAH M MARZUQI
abdi.zuq@mediaindonesia.com
S
UASANA berbeda tampak pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Jika sebelumnya kawasan Setu Babakan ramai ruah dengan pengunjung saat Lebaran Betawi 2017, hari itu Rabu (2/8) sebaliknya. Suasana tenang menyapa sejak dari gerbang pintu masuk. Tampak beberapa petugas kebersihan sedang menjalankan tugas mereka. Mereka membersihkan situs yang menjadi pagar bagi kebudayaan Betawi. Berkunjung ke Setu Babakan tidak lengkap jika tidak melihat bentuk rumah adat Betawi. Empat rumah itu cukup mencolok pandang. Keberadaannya tepat berada di tengah mengelilingi sebuah panggung terbuka. Keempatnya ternyata punya bentuk atap yang berbeda. Dari depan, bentuk atap rumah itu terlihat bentuk berbeda dari setiap rumah. Namanya pun berbeda, beberapa di antara namanya adalah rumah bapang atau kebaya dan rumah gudang. “Semuanya berbeda, ada yang corong airnya ke depan, ada yang ke samping. Semuanya berbeda kalau dilihat. Jadi bentuk rumah beda atapnya, di belakangnya juga beda, kamar mandinya juga beda,” terang Syaiful Amri. Rumah kebaya, sekilas namanya terdengar seperti jenis pakian nasional. Disebut dengan rumah kebaya karena bentuk atap yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping, lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya. Sekilas bentuk rumah kebaya memang mirip dengan rumah joglo. Sekilas memang keduanya serupa. Namun, jika dilihat secara saksama, keduanya sangatlah berbeda. Salah satu perbedaannya terlihat dari atap rumah. Rumah joglo atapnya tidak menyerupai pelana layaknya lipatan, tetapi menyerupai seperti perahu terbalik. Rumah kebaya memiliki karakteristik khas
yakni teras yang luas. Teras tersebut berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Lantai dibuat tinggi dari permukaan tanah sehingga bali suji sebagai unsur pendukung masih tetap dipertahankan. Bentuk denah dari rumah Kebaya memiliki empat persegi panjang yang memiliki tiga kelompok ruang yang jelas, yaitu ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Struktur kuda-kuda bagian atap berada di tengah-tengah bagian atap. Rumah gudang merupakan rumah dari suku Betawi yang letaknya berada di daerah pedalaman. Ciri khas rumah tipe gudang ini pada umunya memiliki denah berbentuk segiempat, memanjang kebelakang. Atapnya berbentuk pelana dan struktur atap rumah tipe gudang tersebut tersusun dari kerangka kuda-kuda dan memiliki perisai yang ditambahkan satu elemen struktur atap, yaitu jurai. Bentuk panggung rumah Betawi ternyata juga punya makna. Menurut seniman dan budayawan Syaiful Amri, dahulu bentuk rumah sengaja dibuat seperti itu. Kolong bawah panggung biasa digunakan untuk memelihara hewan ternak.”Nah, zaman dulu rumah panggung itu di bawah biasanya peliharaan. Buat ayam, kambing, segala macam,” terang Syaiful Amri.
EBET
Selain itu, rumah Betawi punya kekhasan yakni pintu belakang. Pintu itu digunakan untuk akses ke kamar mandi atau jamban. Itu mengandung pesan bahwa segala yang kotor harus dibuang dahulu di luar rumah. “Kalau zaman dulu itu rata-rata sumur ada di luar. Kamar mandi dan jamban juga di luar. Karena yang namanya kotor-kotor itu harus di luar rumah,” terangnya.
Ukiran Betawi Selain itu, masyarakat Betawi punya ukiran rumah khas yang sarat makna seperti ukiran bunga matahari dan bentuk ukiran pada rumah-rumah Betawi sederhana dengan motifmotif geometris seperti titik, segiempat, belah ketupat, segitiga, lengkung, setengah bulatan, bulatan, dan sebagainya. Ukiran biasanya diletakkan pada lubang angin, kusen, daun pintu atau jendela, dan tiang yang tidak tertutup dinding. Ukiran bunga matahari atau banji biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang tamu. Hiasan ukiran bunga matahari ini melambangkan bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan terang. Terang matahari
diartikan bahwa pemilik rumah harus selalu memiliki pemikiran dan batin yang terang. Ukiran ini juga simbol penerang yang menerangi hati para penghuni rumah tersebut. Hiasan berupa ukiran bunga melati yang terdapat pada tiang rumah adat Betawi tidak hanya berfungsi untuk memperindah. Ukiran bunga melati tersebut bermakna bahwa sang pemilik rumah memiliki hati atau perasaan harum selayaknya aroma wangi bunga melati yang sedang mekar. Yang paling terkenal dari ornamen khas Betawi ialah gigi balang yang merupakan papan kayu yang berjejer berwujud segitiga. Biasanya terdapat di lisplang pada bagian depan atau gerbang yang diberi atap. Ukiran berbentuk bulatan bermakna kesabaran, keuletan, dan keberanian. Berbincang tentang makna dan filosofi hidup masyarakat Betawi, ada satu yang menarik. Mereka dikenal dengan semboyan ‘Lo jual, gue beli’. Menurut Syaiful Amri, semboyan itu bukan pengertian buat untuk berantem saja. Bukan. “Maksudnya orang Betawi itu ditantang bagaimana untuk berkarya, dia akan berkarya,” pungkas Syaiful Amri. (M-2)
PUISI
BRESMAN MARPAUNG Seranting Andaliman Di atas batu cadas bukit gerigis berlari moyangku menangkis si bengis dari Szechuan meloncati Himalaya tangisnya terus meringis rindu dipendam-pendam meniris-niris sejak sampai di laut, sampai di danau berkudis dibelah cadas perih di mata, pipih di hati terngiang sekarat luka berganti-ganti tapi moyangku titis moyang pandai sebelum mati, getir ia tumpang sensasi di ketiak perdu dijaga tubir duri-duri pupus betul aroma sekantung sedih dari bintil ranting silsilah batu cadas bukit gerigis siapa yang melinggis di akar tangis serupa kakek dari kakek sedih rindunya mudah terkopek
para penganut bumi datar temurun rabun jauh sekilas mengutip latar mengintip sekhilaf kanta cembung terpikir selesai mengantar kepala membubung yang belum pernah sepintas mengentas rupa sepantar
Baiat Si Buta
singa tetap singa bergaung. sekali terengah lengah kau kambing berguratan kambing guling
pmeski kau tebar roti jala-jala, penunggu lapar di dada kami merasa kau tetap penabur pandai merujuk tabir bencana sedang memeram cikal laluan tujuan lain-lain bara
jika suratanmu mau lepas dari tikam keji taring belajarlah mula senyap jejak sampai mahir mengendus celaka sekali-kali jangan gemar menyeret domba bermain khianat setega mangsa ganti mangsa
dan pengamat kejam bumi datar pengikat rabun terdekat tersekat sepicik andil lensa cekung memikat berkas bagai mata terkesima pataka terluka lekas-lekas diingat hanya desah kibaran kisah mengikut selaksa bias penglihatan bukan fantasi terpejam ilusi
tapi itulah kami yang terkubur pilu mimpi lama mengerahkan segenap percaya kabar tergiring dalil belas kasihan abu rela
ahai, dubur berlumur dicatutnya moncong berkumur-kumur Medan 2017
tahu-tahu kau teruskan lihai mata ganti masa pada mala-mala gerus siang raya segala, betul-betul girang terdampak buta dalam gelap kau menukik menyengatku yang tak mampu berkaca berlumur sia-sia umur degil dan ganjil merangkak di bibir tubir menangkap cahaya palsu layu terperosok bermain api enyah dari sesungguhnya kenduri
tapi silsilah tumbuh berkeluh kisah di beragam masa gugur tak beradab tumbuh sejak perut menyeringai keluh walau belanda kepincut menempuh habis sudah sekantung getir dikikis memecut nasib tertawa bergegas-gegas
Jon dan sebangsalnya menjajal tatapan membusung di undakan cermin cembung mengasah retina berbayang tanggung seperti bangsa senang tak tenang kening kering selebar benang dipicing
menyantap hawa sesuatu terasa kental tersedak kepingan batu melolong diperangkap pecah bau serasa diburu beribu bayang semu selang menyusuri dekil makna terbeliak nasi di bibir diratapi bubur berbisa onak
setelah semua kau lancung bermula dari kepala segala yang terkira menurun seharga gadai malai kepuritanmu yang bodoh, tergopoh jika mulai diintai kami selalu terpaksa ikut beringsut kekal dalam interogasi manual menunggu dengan ritual lama membantai sesal
terkutuklah kalian pelaku lancang bermata iba dalam hingar-bingar dan sedap malak kota menjegal langkah mulai berani malai jelata seperti kami yang kerap kau percik celaka
Takaran Si Jon
seperti kau yang kering tawakal gugur menyiasati ratapan jalang pulang terjal mata fana tak kepingin dipenggal-penggal
2) kartu-kartu elektronik turun harga apakah kau sama denganku mengaku dan diakui berkhasiat lembaran sakti tapi menggandakan ciri-ciri mengenal diri bernas sekelas fotocopy terlalu banyak catatan kaki berdusta mengandalkan mata hati berganda nilai
belum kau beri kata kunci mendesak pintu terlarang berbagai kemerdekaan hanya terucap seperti cita-cita sia-sia sembarang orang padahal, bila kau tak memahami tunjuk mata rabalah, jemari kami jelas-jelas bukan penganut ilusi
Balige, 2016
setebal raut kaum tak bermalu terdesak ilalang melulu bertarung ilusi tak matang di padang murung yang malang tak menyangka karam berdangkal linang
begitulah seharusnya tata laksana murni hukum rimba boleh mengelak sarapan sia-sia bagi raja rimba pantang mengumpan sesama berbakat kurban
Menjadi Dua Kepala Berita Sihir Mobe
1) hukum rimba otentik sekujur tubuh kota ini sesungguhnya belantara penyimpang rerimbun gejolak permai kau menyimpan degup kebinatangan alami sudah berani tak mengendap-endap
jika kematian kelak dingin-dingin saja dan sia-sia tinggalkan itu danau linang para nestapa pandai bertekad baka hanya meluapkan kabar-kabar tuba melayar sengsaramu tergoda-goda payah
oleh cemburu berumur puritan parasmu kekal tampak beringas dihuni erangan kau tepat menjadi ras sasaran empuk berjuang dihasut terlalu berani berandai di sekitar jeratan tapi luruh dikeker pemangsa sepintar pindai
jangan cemaskan ketabahan duka kayuh saja nasibmu ke belanga sejauh dari bangsa pencemooh kutebar upah pada tiap inang luka niscaya ajalmu sedap dilayang cinta
dalam tata boga tak konvensional, kau seperti tunjukan jelajatan kelasmu terpuruk di asas rantai makanan terlemah yang malas membangunkan akal budi yang ingkar berguru tulus dan pandai
Porsea 2016
terima suratan cepat bagi santapan hingar-bingar!
bukannya kau tegarkan iman seberani kelasi. Tapi ikut seperti kerani menyikut ayat hukum rimba agung: hikmat makan adalah secukupnya! dompetmu lapar, liar berburu kartu - kartu main di suatu waktu kau pantas diberantas bala celaka Medan, Maret 2017
Bresman Marpaung, dilahirkan di Pematang Siantar pada 15 April 1968. Lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1992. Menggeluti dunia sastra sejak 1984. Beberapa puisinya terhimpun dalam beberapa antologi bersama, yaitu dalam Antologi 175 Penyair dari Negeri Poci 6-Negeri Laut, antologi puisi Dapur Sastra Jakarta berjudul PALAGAN SASTRA, dan Antologi 174 Penyair Dari Negeri Poci 7Negeri Awan. Ikut bergabung dalam Komunitas OmongOmong Sastra Medan.
SELEBRITAS
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 12
SOEMADI BROTODININGRAT
UFA SOFURA
Bintang Jasa dari Jepang
Investasi untuk Keahlian Ufa Sofura pernah mendapatkan beasiswa dari Shine with Charm untuk mengikuti workshop tari intensif Urbam Dance Camp di Lorrach, Jerman. Ia kini mengajar di Gigi Art Dance, Indonesian Dance Teater, dan Steps Dance Academy.
Dia selalu menyisihkan penghasilan agar dapat mengikuti berbagai kursus menari di luar negeri untuk dibagikan lagi ilmunya di Indonesia. RETNO HEMAWATI
retnoretno@mediaindonesia.com
P
Indonesia akan tumbuh seiring dengan permintaan yang lumayan tinggi.
Peluang di Indonesia
DOK KBRI TOKYO
MARCELLA ZALIANTY
Parfi Bersih dari Narkoba
MI/SUMARYANTO
RUDIANTARA
ER
M
AN
A
Dirigen Dadakan
I/P
Ufa yang mulai bergelut di dunia tari sejak usia 17 tahun bercerita bahwa awalnya keinginan dia menjadi penari ditentang orangtuanya. “Namun, kemudian ayah saya mengizinkan karena saya bisa membuktikan menari itu positif dan saya juga tidak aneh-aneh. Itu setelah saya juga membuktikan tetap kuliah formal di bidang periklanan dan tetap menari. Alasan lain, saya kemudian tidak minta uang lagi kepada ayah saya,” katanya tergelak. Saat kuliah, Ufa bahkan telah menerima banyak tawaran untuk pentas. Demikian juga saat awal kariernya di biro iklan. “Akhir pekan dan waktu luang saya gunakan untuk latihan dan pentas. Akhirnya mereka justru yang menyarankan saya untuk menekuni dunia ini. Menurut mereka lebih cocok,” kata Ufa yang baru saja tampil dalam pentas iMove5 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (3/8). Terakhir dia bertutur, menari adalah kecintaannya dan dia tidak melakukannya dengan ngotot. “Saya melakukannya dengan cinta karena saya senang.” (I-2)
MANTAN Duta Besar Indonesia untuk Jepang Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat, 71, telah mendapat penghargaan Bintang Jasa 2017 dari pemerintah Jepang atas kerja keras dan kontribusinya dalam mendorong persahabatan dan pemahaman, serta kontribusi aktifnya memajukan kerja sama ekonomi antarnegara. “Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Jepang atas apresiasi kepada saya dan saya berharap hal ini dapat semakin memperkuat hubungan bilateral dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang,” ujar Soemadi kepada media saat dijumpai dalam perayaan di kediaman Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Jakarta, Jumat (4/8). Penghargaan yang bernama Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star tersebut diberikan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Imperial Place, Tokyo, pada 9 Mei 2017. Selain Duta Besar Soemadi Brotodiningrat, Marzuki Darusman dianugerahi penghargaan Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star atas jasanya sebagai Special Rapporteur on the Situation of Human Rights in the Democratic People’s Republic of Korea pada periode 2010–2016. (Arv/H-5)
PENANGKAPAN bintang film Tora Sudiro dan istri, Mieke Amalia, yang kedapatan mengonsumsi psikotropika menambah panjang deretan selebritas yang terjerat narkoba. Faktor jam kerja yang melelahkan hingga kondisi psikologis disebut menjadi latar belakang mudahnya pesohor Tanah Air terjerumus dalam narkoba. “Pergaulan juga salah satunya. Makanya sejak awal Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) berkomitmen setiap pemilihan ketua seluruh anggota harus bersih dari narkoba,” ujar Ketua Parfi Marcella Zalianty, 37. Menurut Marcella, deretan figur publik yang terjerat narkoba tak lain hanyalah korban. Para selebritas ini dijadikan role modell yang menjadi contoh para penggemar mereka. Lantaran kerap dijadikan contoh, kalangan selebritas kerap dijadikan pasar yang strategis untuk peredaran narkoba. Marcella mewakili Parfi menyerahkan secara penuh penegakan hukum terhadap para pesohor Tanah Air yang terbukti mengonsumsi narkoba, di samping mememastikan para selebritas yang terlibat mendapatkan perlakuan yang adil secara hukum. (*/H-5)
M
ENARI Ufa Sofura atau Sofura Maulida, 27, mengaku dirinya selalu mengajarkan gerakangerakan tari Indonesia pada penari lain dari berbagai belahan dunia. Ia mengajarkan gerakan itu saat mengikuti beberapa kursus tari singkat di luar negeri. “Setidaknya tari Saman, itu kan butuh konsentrasi tinggi. Kalau tari Jawa, buat mereka terlalu lambat gerakannya,” kata Ufa saat berbincang dengan Media Indonesia, beberapa saat lalu. Sebagai guru dengan ratusan murid tak lantas membuat Ufa puas. Ia justru terpacu untuk terus belajar. “Kita enggak cukup jika hanya berpuas dengan apa telah kita punyai. Saya punya masa tertentu dan merasa perlu menambah ilmu baru terkait dengan dunia dance yang terus berkembang,” katanya. Dia kemudian bercerita, sebagian dari penghasilannya menjadi penari, pengajar, juga koreogfer disisihkan untuk biaya menimba ilmu. “Ini investasi buat saya karena tidak mungkin saya mengajar, tapi diri saya sendiri tidak berkembang. Saya juga tidak mau anak didik bersama dengan saya berlama-lama. Mereka harus dengan guru yang lain supaya ilmu mereka beragam,” tutur dia. Di Indonesia, menurutnya, menjadi kesempatan baginya untuk mencari penghasilan, membuat karya, menabung, dan akhirnya mendapatkan sertifikat tingkat lanjut. “Ini seperti pertaruhan, selama saya kuat, ini kan fisik dan otak, ya. Investasinya bukan untuk diri saya doang. Ini juga buat muridmurid saya.” Dia tidak setuju, jika setelah menjadi pengajar tari, kemudian berhenti belajar. “Itulah yang membuat dunia seni di Indonesia tarafnya tidak tinggi. Kita bisa melihat penari yang idealis selalu dapat kesempatan ke luar negeri untuk belajar. Ya memang mesti demikian, belajar dulu, kemudian kembali, selanjutnya belajar lagi, dan seterusnya.” Ufa juga bercerita sewaktu di Los Angeles, AS, untuk kursus, dia belajar bagaimana disiplin seorang penari sangat diperlukan. “Mereka memulai dan mengakhiri latihan tepat waktu dengan target-target yang jelas. Di sana sehebat apa pun penari tetap harus audisi. Nah, di Indonesia hal itu masih sulit diterapkan.” Meski demikian, ia optimistis dunia tari di
CUSTOMER SERVICE:
DALAM rangka membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendadak jadi dirigen.Kemarin, Rudiantara mendadak jadi dirigen di apel pembukaan Porseni di lapangan Anantakupa Kemenkominfo. Ada insiden panitia acara lupa memasukkan lagu Indonesia Raya a ke susunan, tetapi Menteri Rudiantara menyadari ada sesuatu yang kurang. “Ada yang kurang. Lagu Indonesia Raya a belum dinyanyikan. Untuk itu mari kita nyanyikan bersama-sama lagu Indonesia Raya, langsung saya pimpin”, kata dia. Ia pun menjadi dirigen dadakan. Meski dikenal sering melakukan hal spontan, tidak ada yang menyangka ia bakal menjadi dirigen. Tak hanya itu, peserta apel juga cukup terkejut melihat sang menteri memimpin lagu Indonesia Raya dengan luwes. (*/H-5) AP
ONLINE
Melek Huruf Tinggi Minat Baca Rendah MESKI angka melek huruf di Indonesia tinggi, minat dan daya baca masyarakat masih rendah. Berdasarkan studi tentang minat baca itu, Indonesia hanya setingkat di atas Botswana. (Humaniora)
PSG Sukses Jual 10 Ribu Jersey Neymar NEYMAR telah mulai membayar kembali nilai transfernya ke Paris Saint-Germain. Di hari pertama dia menginjakkan kaki di Paris, PSG sukses menjual lebih dari 10 ribu jersey. (Olahraga)
Mobil Listrik Dorong Pemenuhan Target EBT DEWAN Energi Nasional (DEN) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyusun rencana peraturan presiden (perpres) untuk percepatan pengembangan mobil listrik. (Ekonomi)
Despacito Pecahkan Rekor Youtube
Distribusi BBM di Aceh Dioptimalkan
DESPACITO, lagu berbahasa Spanyol yang sukses menjadi hit dunia, membukukan rekor baru pada Jumat (4/8). Lagu itu menggeser lagu See You Again sebagai lagu yang paling banyak ditonton di Youtube. Pada Jumat (4/8) sore waktu Amerika Serikat, Despacito telah ditonton 2,995 miliar kali di Youtube menggusur lagu rap balad See You Again yang dinyanyikan Wiz Khalifa dan Charlie Puth yang ditonton 2,994 miliar kali. Lagu yang dinyanyikan Luis Fonsi itu
PT Pertamina (persero) mengoptimalkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke wilayah Aceh Barat dan sekitarnya. Pasokan diperbanyak ke wilayah tersebut karena ada tren lonjakan permintaan. Dalam keterangan resmi, kemarin, disebutkan ketersediaan solar sudah semakin membaik. BBM bersubsidi ini tersedia dalam jumlah yang memadai. Saat bersamaan, pasokan juga terus ditambah melalui mobil tangki dari TBBM Meulaboh. Stok tersedia
menggusur See You Again yang baru saja menduduki posisi puncak pada bulan lalu menggeser lagu Gangnam Style karya Psy yang berkuasa selama 4,5 tahun. “Wow,” ujar penyanyi rap Daddy Yankee yang juga tampil di Despacito kepada para follower-nya di Instagram. “Terima kasih DOK YOUTUBE atas dukungan kalian sejak hari pertama.” Sebelumnya, Despacito telah meraih rekor sebagai lagu yang paling banyak didengarkan secara streaming g sepanjang sejarah. (AFP/I-2)
sesuai dengan kebutuhan normal di daerah ini. Lonjakan permintaan BBM di Aceh Barat terjadi dalam beberapa hari terakhir. Rata-rata penyaluran solar harian sekarang ini sebanyak 186 kiloliter (kl). Angka ini sudah meningkat 8% jika dibandingkan rata-rata penyaluran normal. ANTARA Pada 29 Juli lalu, solar disalurkan hingga 280 kl, atau meningkat sekitar 62% dari penyaluran normal harian. Masyarakat Aceh Barat dan sekitarnya diimbau membeli secukupnya. (RO/Tes/E-2)
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
HALAMAN 13
HLM 14 Yang Bersinar dari Dua Negara
HLM 20 Adaptasi yang Terlambat
HLM 21 Kreasi Berbeda Jajanan Bandung
GAYA URBAN
Menari layaknya Ombak Sedikit perbedaan Bachata dengan tarian Latin lainnya ialah gerakan yang lebih sensual dan kuatnya koneksi dengan pasangan.
FOTO-FOTO: MI/RAMDANI
RIZKY NOOR ALAM
rizkynoor@mediaindonesia.com
A
LUNAN musik latin kembali terdengar di sebuah kelas di V-Danse Studio, Kemang, Jakarta Selatan. Sekitar 10 orang yang sudah berkumpul di studio tari itu pun segera mengambil posisi berpasangan dan menari mengikuti musik. Studio ini memang dikenal dengan kelaskelas tari pergaulan dari Latin hingga Afrika. Meski begitu, tarian pada Selasa (25/7) tampak lebih sensual daripada yang lainnya. Gerakan-gerakan goyangan pinggul yang dilakukan berpasangan tampak lebih hangat dan bertenaga. Instruktur sekaligus pemilik V-Danse Studio, Virginie Petricola, menjelaskan tarian itu Bachata. Tari ini berasal dari Republik Dominika dan menyebar ke berbagai negara. “Jadi, kalau Bachata itu awalnya musik dulu baru masuk ke tariannya. Kalau dulu Bachata itu tidak banyak stepnya dan fungsinya hanya untuk bersosialisasi di negeri asalnya. Jadi, gerakannya cuma sedikitsedikit. Namun, tarian itu dibawa ke Eropa dan dimodifikasi menjadi lebih modern dengan ditambahkan gerakan memutar, banyak body roll, dan body wave,” jelas Virginie di sela-sela latihan.
TONTON VIDEONYA DI:
Tarian Bachata yang diajarkan Virginie ialah varian Bachata sensual yang lebih memiliki gerakan body wave dan body roll. Gerakan body wave dilakukan dengan meliukkan tubuh ke depan berurutan mulai dada, perut, hingga pinggang. Sesuai dengan namanya, tubuh pun jadi meliuk. Sementara itu, gerakan body roll dilakukan dengan meliukkan tubuh hingga membentuk seperti lingkaran dengan gerakan yang berporos di pinggul. “Bachata sensual dibuat penari yang bernama Judith dan Korke asal Spanyol. Di Spanyol itu, Bachata semakin berkembang dan sekarang mulai menyebar ke seluruh
dunia,” tambah Virginie. Tidak hanya soal menggerakkan tubuh dengan sensual, Virginie menjelaskan koneksi dengan pasangan sangat penting dalam tarian ini. Penari wanita dalam hal ini harus menari sesuai dengan instruksi dan permintaan pasangan penari lakilaki. Namun, agar koneksi bisa terjalin mudah dan tidak hanya terpaku dengan pasangan tertentu, di kelas tersebut Virginie membuat pola untuk berganti-ganti pasangan. “Kalau p di d kelas, saya membuat mereka bergantian pasangan agar bisa beradaptasi dengan pap sangan lain sehingga kalau nanti mereka s pergi ke Latin Night, mereka bisa menari dengan siapa pun,” lanjut Virginie.
Terlihat seksi Salah satu peserta bernama Eta, 35, mengaku gerakan yang sulit ialah body wave. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah jika rutin berlatih. Eta menari Bachata karena baginya gerakan-gerakan tarian ini mudah dan sederhana serta gemulai sehingga membuat perempuan yang menarikannya terlihat seksi. “Aku suka banget dance, dan Bachata itu sebenarnya termasuk easy and simple tapi dilihatnya enak karena gerakannya gemulai, jadi menurut saya, bagi cewek menjadi
terlihat seksi,” ujar perempuan yang telah 7 tahun mengikuti kelas tari. Eta menilai, bagi pemula, gerakan body Wave merupakan gerakan yang cukup menantang. Ia dapat menguasai setelah rutin berlatih selama beberapa waktu. S e m e n t a ra i t u , p e s e r t a lainnya Joni, 34, mengaku menyukai kelas tari ini karena daya tarik gerakan serta musik. “Aku suka m u s i k ny a , d a n juga suka dancenya, kalau di-mix jadi nya asyik aja. Saya juga ikut salsa, t a p i p e r b e d a a n ny a kalau menurut saya Bachata lebih seksi, sedangkan Salsa lebih happy dan fun,” jelasnya. Joni yang sudah mengikuti kelas Bachata selama setahun belakangan mengaku gerakan body wave juga menantang bagi pria. Bersyukur, menurutnya, gerakan ini tidak terlalu dalam porsi tarian pria. Meski begitu, keasyikan gerak dan sensasi yang dirasakan tetap besar. (M-3)
Gerakan dasar
Body wave (tubuh meliuk ke depan) Body roll (tubuh dengan poros pada pinggang, membuat putaran) TARI PERGAULAN: Pria dan perempuan, secara berpasangan mengikti kelas tari bachata di V-Danse Studio, Jakarta, Selasa (25/7). Bachata merupakan tari pergaulan asal Rep. Dominika yang kemudian menyebar ke Eropa. Tari Bachata yang sensual lahir di Spanyol.
Sehat dan Menyenangkan
TIDAK hanya sensual, tarian Bachata dinilai para penggemarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. “Seperti semua tarian, ini seperti latihan olahraga, kita keringatan juga, belajar koordinasi, belajar kardio, belajar kontrol badan kita jadinya pasti sehat,” ungkap Virginie. Selain menyehatkan, menurut salah satu peserta Eta, 35, menari Bachata selain mengolah tubuh juga memberikan perasaan senang bagi dirinya.
“Selain ini olah tubuh, bikin senang juga. Jadi meskipun sudah malam kita tetap feel fresh, pulang ke rumah rasanya senang dan lebih sehat,” imbuhnya. Keuntungan lain menari Bachata, menurut Joni, 34, ialah bisa menari dengan perempuan-perempuan cantik. “Yang jelas ini fun karena suka dan asyik juga karena bisa menari bareng cewek-cewek cantik,” pungkas Joni. (Riz/M-3)
KOMUNITAS Nama tarian: Bachata Asal: Spanyol Tempat: V-Danse Studio, Kemang, Jakarta Keunikan: Lebih sensual daripada tari Latin lain
14
PESONA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
Acara Rising Fashion menjadi salah satu perayaan dari hubungan bilateral Indonesia dan Singapura yang sudah memasuki angka 50 tahun. SITI RETNO WULANDARI
wulan@mediaindonesia.com
S
NATALIA KIANTORO
COLLATE THE LABEL
AMANDA RAHARDJO
Yang Bersinar dari
EJUMPUT potongan blazer, sejumput potongan kamisol, serta sejumput potongan kemeja maskulin. Setelah diracik menjadi satu, semuanya dihidangkan dengan tambahan vest panjang modern serta celana selutut dengan teknik jahit rumit yang membentuk lipatan serta cut out. Begitulah salah satu tampilan koleksi milik Amanda Rahardjo CALLA yang diperagakan di acara RisATELIER ing Fashion di Galeries Lafayatte, Selasa(1/8). Koleksi Amanda cukup menarik perhatian karena kerumitan potongan dan teknik jahit yang diterapkan, tapi tetap berwujud busana kasual yang elegan dan modern. Contohnya busana dengan sentuhan blazer, kamisol, serta kemeja. Paduan-paduan itu berwujud atasan yang mengekspos bagian bahu. Namun, tali spageti yang seksi di bagian bahu kontras dengan potongan yang smartt dari blazer di bagian badan. Kesan busana itu juga maskulin dengan tangan berkancing manset. Amanda berharap peragaan itu membuka jalan ke pasar luar negeri. “Saya berharap bisa go internationall dan Singapura menjadi salah satu tujuan saya,” katanya kepada Media Indonesia, Kamis (3/8). Harapan Amanda tidak muluk karena acara yang diadakan oleh Kedutaan Besar RI untuk Singapura, Digital Fashion Week serta Asosiasi resmi untuk mode dan tekstil Singapura (TaFF) ini merupakan diplomasi dalam bentuk fesyen. Nama Rising g dipilih untuk merepresentasikan Indonesia (RI) dan Singapura (Sing). “Sebagai fashion diplomacy, nantinya enggak hanya memiliki manfaat pertukaran ide, perluasan pasar, tetapi juga menghasilkan proye kolaborasi dalam dunia fesyen yang berkontribusi dan memperkuat masyarakat ekonomi ASEAN. Bukan tidak mungkin bisa menguasai
Dua Negara FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI
pasar ASEAN yang dihuni sekitar Rp600 juta penduduk,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, seusai konferensi pers di Galeries Lafayatte, Selasa(1/8). Dari Indonesia, selain karya Amanda, ditampilkan pula koleksi label Calla Atelier yang digawangi Olivia Lazuardy dan Kris Hartanto. Label ini menampilkan gaya perempuan kuat nan feminin menjadi jiwa dari setiap rancangannya, seperti pada paduan jump suit berbahan denim dengan potongan cut bray dipadukan dalaman cropped top bermotif tartan merah putih dengan detail kerut di bagian lengan. Selain koleksi itu, ada koleksi Sav Lavin dan Natalia Kiantoro.Sementara itu, tampilan menarik dari desainer Singapura, di antaranya terlihat di koleksi label Our Second Nature. Motif abstrak dalam latar material berwarna putih itu dijadikan sebagai jump suit sebatas bawah lutut, yang dipadukan dengan dalaman warna hitam tanpa lengan berkerah bulat. Koleksi lainCHAINLESS nya hadir sebagai luaran BRAIN berpotongan asimetris yang menambah kesan segar pada gaun polos hitam berpotongan lurus. Tujuh label Singapura lainnya yang ikut ambil bagian, yaitu Collate the Label, Salient Label, Island Shop, Queenmark, State Property, Chainless Brain, dan the Mindful Company. Acara ini menjadi salah satu perayaan dari hubungan bilateral kedua negara yang sudah memasuki angka 50. Karena itu, koleksi 12 desainer ini akan dipamerkan pada gerai Galeries Lafayatte Pasific Place selama sekitar satu bulan. Perayaan memang tak melulu harus dengan hajatan besar dan acara formal. Lini industri kreatif sengaja dipilih karena perkembangan desainer dari kedua negara ini sangat pesat. Dukungan untuk cara ini juga datang dari pihak Pada pameran Rising 50, pengunjung bisa melihat-lihat koleksi ready to wearr dari setiap desainer pun dengan aksesori yang dikeluarkan dua desainer asal Singapura, State Property dan Chainless Brain. (M-3)
Koleksi 12 desainer ini akan dipamerkan pada gerai Galeries Lafayatte Pasific Place selama sekitar satu bulan.
TRAVELISTA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
15
Sembilan Hari Tiga Pulau Mengeksplorasi Maluku Utara selama sembilan hari, menyusuri tiga pulau sekaligus, Ternate, Halmahera, dan Morotai, menyisakan banyak cerita. Pemandangan saat naik diving di Laut Morotai FOTO-FOTO: DOK. TIM TERIOS 7 WONDERS
WISNU ARTO SUBARI
wisnuas75@mediaindonesia.com
S
USUR pulau, itulah yang menjadi tantangan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam mewujudkan ekspedisi Terios 7 Wonders ke-6 bertajuk Wonderful Moluccas, pada 1422 Juli 2017. Titik start ekspedisi dimulai dari Madrasah Ibtidaiah Nuruddin, Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Kota Ternate Tengah. Saat tiba sekitar pukul 07.45 WIT, tim ekspedisi yang terdiri dari 15 orang dalam empat mobil disambut Tari Soya-Soya oleh para siswa. Sebelum petualangan dimulai, ADM memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah kepada 110 siswa dari lebih 20 sekolah dasar di Ternate. Asal tahu saja, angka 110 merupakan usia perusahaan pada tahun ini.
Memancing ikan cakalang di Laut Maluku Utara.
Kaki Gunung Gamalama Destinasi pertama yang dituju, Desa Marikurubu di kaki Gunung Gamalama dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Jaraknya 5 km dari pusat kota, dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi, seperti sepeda motor dan mobil. Desa ini memiliki hamparan kebun cengkih. Daya tarik rempah-rempah seperti pala dan cengkih itulah yang menjadi magnet bagi para bangsa Eropa ingin menguasai Ternate dan Tidore di masa lalu. “Ada pepohonan cengkih tua masih berdiri kukuh di sini. Konon, usia pohon cengkih tua berusia kurang lebih 400 tahunan,” ujar Toni, sang ketua tim. Tim kemudian meluncur ke kawasan wisata Batu Angus di Kulaba. Ada batubatu besar berwarna hitam di sana. Muasalnya, muntahan Gunung Gamalama pada 1673. Rasanya kurang afdal jika tim tidak mengunjungi spot yang terkenal melalui uang pecahan Rp1.000. Dari tempat ini, kita dapat menyaksikan Pulau Tidore. Untuk mencapai tempat yang dituju, harus bergerak ke selatan menuju Gambesi. Sesampainya di Gambesi, kita wajib
Jelajah Pulau Harta Karun KESERUAN petualangan tim Daihatsu Terios di Maluku Utara belum berakhir. Di hari kelima, Selasa (18/7), tim beranjak menuju bungker pertahanan Jepang saat perang dunia kedua di Desa Hate Tabako, Wasile, Halmahera Timur. Perjalanan dilakukan pukul 06.00 dari tempat menginap di Desa Subaim, Wasile. Setelah sejam perjalanan, tim sampai di Desa Hate Tabako. Dari desa ini, tim menembus perkebunan kelapa sekitar 100 meter dari jalan desa. Bungker memiliki struktur bangunan beton dan kerangka besi dilengkapi 4 pintu dan 2 ruangan. Tiap-tiap ruangan dihubungkan dengan lorong panjang. Tidak hanya bungker, meriam tempur Jepang masih bisa dilihat di kawasan ini. Moncong meriam menjadi saksi bisu pertempuran pasukan Jepang dan sekutu 1943-1944. Selain benteng pertahanan, bungker persembunyian bisa ditemui. Para tentara Jepang memfungsikan menjadi tempat persembunyian dengan 20 pintu rahasia. Hanya, bungker ini terbuat dari tanah liat yang dipahat apik. Setiap pintu terhubung dengan pintu lain dan berhubungan.
Spot yang sama dengan gambar di uang pecahan Rp1.000. memarkirkan kendaraan bermotor. Dari sini kita harus berjalan masuk menyusuri rumah-rumah penduduk dan hutan kecil yang terdapat di setiap kampung untuk sampai di bibir pantai.
Berburu cakalang Esok harinya, tim ekspedisi berangkat pukul 02.00 atau 00.00 WIB. Cukup berat memang. Pasalnya, mereka harus mencapai spot tempat memancing ikan cakalang di tengah laut pukul 05.30 sebagai waktu terbaik. Yang unik, memancing dilakukan secara tradisional. Pemancing dibekali alat yang terbuat dari bambu panjang. Memancing seperti ini merupakan kearifan lokal yang ramah lingkungan.
Setelah 2 jam mengamati bungker, tim Terios 7 Wonder Wonderful Moluccas melanjutkan perjalanan ke Desa Budaya Sasadu di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. Jarak tempuh sekitar 176 kilometer dengan rute Wasile-Sofifi-Jailolo. Tim disambut kehangatan warga Desa Sasadu dengan Tari Dabi-Dabi saat datang sekitar pukul 14.00. Tarian dilakukan oleh 2 perempuan dan 5 laki-laki yang mengenakan pakaian adat. Kemudian tim diajak berkeliling oleh kepala adat, Thomas Salasa. Bentuk rumah adat sasadu simpel dan unik. Rumah adat diwariskan turuntemurun kepada suku Sahu. Sasadu berasal dari kata sasa-sela-lamo atau besar dan tatadus-tadus atau berlindung. Sasadu memiliki arti berlindung di rumah besar. Rumah ini digunakan untuk tiga acara besar, yaitu perkawinan, makan bersama saat musim panen sebagai rasa syukur, dan musyawarah desa.
Sendok dan koin Sekitar pukul 10.00, tim menyeberang ke Kabupaten Morotai menggunakan feri. Peserta diajak berburu harta karun tersembunyi di sana. Morotai menjadi basis militer Jepang dan Amerika saat Perang Dunia II pada 1945 karena menghadap Lautan Pasifik. Saat sampai di Morotai, tim disambut putra daerah Morotai bernama Muhlis Eso, Kepala Museum Perang Dunia II di Morotai dan telah melakukan peng-
Burung bidadari. Selain itu, tradisi memancing di Laut Maluku Utara terdapat ritual doa yang dilakukan terlebih dahulu. Teknik memancingnya disebut funai. Para pemancing duduk melingkar di anjungan kapal mengarah ke laut sembari menunggu cakalang naik. Beberapa kru kapal ditugaskan menyebar umpan ikan puri. “Ikan-ikan beterbangan dari pancing nelayan ke atas kapal,” seru Kadek, bloger yang ikut dalam perjalanan itu, dengan takjub. Seusai memancing, tim bergerak menyambangi Pulau Halmahera, tepatnya
Penemuan peninggalan perang. galian benda bersejarah sejak berusia 10 tahun memimpin perburuan itu. Tim berhasil menemukan benda bersejarah berupa koin dan sendok sisa zaman perang. Padahal, tim hanya menggunakan lot alias tongkat besi panjang tanpa metal detection untuk mendeteksi keberadaan benda logam yang tersimpan di tanah. Tim mencatat perjalanan melalui tiga pulau menempuh jarak sampai 1.276,1 kilometer.
Bawah laut Meskipun telah mencapai titik finis, ekspedisi masih berlanjut pada keesokan hari. Kali ini tim mengeksplorasi bawah laut Morotai, tepatnya di Pulau Dodola. Bagi yang sudah mahir menyelam (diving) dapat menyaksikan kein-
kan seorang putri dari Tidore tengah mandi dan menghanyutkan diri mengikuti alur sungai. Dengan kejernihan Sungai Sangeyen yang berwarna biru muda, pantaslah seorang putri mau mandi di sungai tersebut. Perpaduan bebatuan alam stalaktit dan stalakmit cantik terukir alami. Penerangan di gua sangatlah sedikit, hanya cahaya yang masuk dari celah-celah bebatuan dan Sungai Sangeyan dalam Gua Boki Monru Sagea. lampu senter milik pengundi Kota Sofifi. Perjalanan Ternate-Sofifi jung. Ini menciptakan kesan misterius dapat ditempuh dengan menggunakan dan mistis. feri atau speedboat. Feri membutuhkan waktu 1,5 jam dan Menjumpai burung bidadari speedboat hanya 45 menit. Tim sampai Saat sore tiba, tim menyusuri jalan di ibu kota Maluku Utara tersebut pada ke arah Taman Nasional Aketajawe sore hari untuk mempersiapkan diri Lolobata di Halmahera Timur sejauh menjalani etape 3 menuju Gua Boki 158 kilometer. Pukul 02.00, tim baru Moruru Sagea. menjejak tanah Lolobata dan langsung beristirahat di kemah. Tidak lama mereka beristirahat kaGua sang putri Minggu (16/7) sekitar pukul 08.00, tim rena pukul 04.30, mulai berjalan kaki berangkat melewati Weda hingga Desa menuju penangkaran burung bidadari Sagea di Halmahera Tengah. Jalan yang yang merupakan ikon Maluku Utara. kami tempuh kali ini paling banyak Perawakannya yang indah membuat tantangan. Kondisi jalan berlumpur, ilmuwan asal Inggris Albert Russel Walnaik turun dengan tikungan tajam, dan lace tertarik untuk menelitinya pada banyak bebatuan dengan jalan aspal 1858. Burung ini menjadi daya tarik bagi pencinta burung dan fotografer fauna. hanya 20%. Perjalanan menuju penangkaran sanTak mengherankan, ada mobil Daihatsu Terios yang sempat terjebak dalam gatlah sulit. Tim menempuh jalan tanah lumpur. Beruntung hal tersebut tidak yang licin akibat hujan sebelumnya dan menimbulkan masalah berkepanjangan. menaiki bukit. “Kami juga melewati tiga Jalan tak bersahabat ditambah jarak sungai yang deras sedalam leher orang tempuh sekitar 190 kilometer tujuan dewasa,” tutur Ashoka, bloger lain yang yang jauh membuat tim baru sampai di bergabung dalam tim. Sesampainya di penangkaran, tim Desa Sagea sekitar pukul 15.00. Dari Desa Sagea, tim menyusuri sun- harus naik ke rumah pohon untuk megai Sangeyan dengan menaiki kapal lihat lebih jelas dengan menggunakan tradisional kora-kora menuju Gua Boki teropong. Burung ini punya keunikan Moruru Sagea. Kami disuguhi peman- yaitu pejantan memiliki warna indah dangan pepohonan yang rindang dan serta terdapat perisai di leher. Sang betinanya hanya berwarna mengapit Sungai Sangeyen. Di muka gua, mereka disambut suara abu-abu cokelat polos. Tantangan lain, burung bidadari hanya dapat dilihat nyanyian kelelawar paniki. Boki Moruru memiliki arti putri yang di penangkaran sebelum pukul 08.00. menghanyutkan diri. Menurut hikayat Memang butuh perjuangan untuk mendahulu kala di Sungai Sangeyan ditemu- jumpai sang bidadari. (M-1)
Terumbu karang di bawah Laut Morotai. dahan terumbu karang. Sebagian yang belum bisa diving cukup puas dengan kegiatan snorkeling dan melihat batubatu karang berwarna-warni dalam air yang transparan. “Di kedalaman 5 meter, kami sudah dapat menemukan terumbu karang yang indah beraneka warna dengan ikan-ikan berwarna-warni yang mengelilinginya,” ujar Indra Setyawan, Executive Coordinator Public Relations ADM. Setelah puas snorkeling dan diving, tim mendarat di Pulau Dodola yang berpasir putih. Pulau ini sejatinya terbagi dua: Dodola Besar dan Dodola Kecil. Pembagian tersebut akibat adanya pasang air laut pada sore hari sehingga memisahkan Pulau Dodola. Sekitar pukul 14.00 tim berlayar menuju Pulau Zum-Zum atau disebut
Mac Arthur Island. Berdasarkan sejarah, ada panglima perang terkenal Amerika yang memilih Morotai sebagai basis militernya. Dialah Jenderal Douglas Mac Arthur. Nah, di pulau inilah sang jenderal berdiam untuk menyusun siasat perangnya. Di hari kesembilan atau terakhir, tim melakukan diving ke lokasi karamnya kapal perang. Menurut Executive Coordinator Domestic Marketing ADM Rocky Irvayandi, selain eksplorasi di darat, Morotai menyimpan keindahan bawah laut yang unik, yaitu terdapat bangkai peralatan Perang Dunia II, mulai Jeep, truk, dan pesawat tempur yang berada di kedalaman 40 meter. Di lokasi ini juga terdapat spot untuk berinteraksi langsung dengan hiu liar. Harmoni yang tak lazim, tetapi indah. (Was/M-1)
16
MUDA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
DOK TMMD
DOK TMMD
DOK KKN UPI
KOLABORASI DAN SINERGI: Berbagai kegiatan TMMD 99 Tahun Anggaran 2017 Kodim 0604/Karawang di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Bukan cuma tentara, selama empat pekan, Desa Mekarbuana diserbu mahasiswa yang melakukan KKN tematik dengan program-program yang disinergikan dengan TMMD. Kolaborasi tentara, mahasiswa, dan warga ini meliputi pembangunan fisik serta pemberdayaan.
Tentara, Masyarakat, dan Mahasiswa Manunggal di Desa Mereka berbagi ide dan memeras keringat untuk jalan, sanitasi, dan sumber air yang lebih baik, juga pendidikan anak-anak muda dan para belia. IIS ZATNIKA
muda@mediaindonesia.com
P
AGI selalu sibuk bagi para tentara, mahasiswa, warga, perangkat desa yang selama empat pekan, mulai 4 Juli hingga 2 Agustus lalu, intens berkolaborasi di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan pembangunan fisik, susul-menyusul dilakukan, bergantian dengan aktivitas nonfisik, menjadikan hari-hari di desa di kaki Gunung Sanggabuana ini selalu istimewa. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD 99) yang menaungi kerja bareng itu, salah satunya berwujud kesibukan di balai desa. “Setiap Rabu dan Jumat, kami membantu pihak TNI yang bekerja sama dengan beberapa dinas di Karawang melakukan sosialisasi beberapa peraturan dan program. Kami bertugas mengajak warga mengikutinya. Selain itu, ada seminar sosialisasi yang melibatkan TNI sebagai pemateri,” ujar Septiyani, 21, mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, kepada Muda, Kamis (3/8). Septi dan 31 temannya ialah mahasiswa KKN tematik yang ditempatkan di Mekarbuana bersamaan dengan dilaksanakannya TMMD.
Inspirasi dan edukasi “Kami membantu mempertemukan aparat pemerintah yang perlu melakukan sosialisasi, dengan masyarakat yang menjadi sasarannya. Ada sosialisasi tentang UU Pernikahan, penyuluhan agar anak-anak muda menjauhi penyalahgunaan narkoba, hingga pentingnya memiliki KTP, akta kelahiran, dan SIM,” kata Kapten Infanteri Suryadi, Danramil 0410 Pangkalan, Kodim 0604 karawang yang juga Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) TMMD di Desa Mekarbuana ketika ditemui Muda seusai Upacara Penutupan TMMD 99 Tahun Anggaran 2017 Kodim 0604/Karawang di lapangan Buper, Desa Mekarbuana, Rabu (2/8). Masih berwujud kegiatan pembangunan nonfisik, kerja sama pun dilakukan di SD Mekarbuana 2. Tentara dan mahasiswa sama-sama
masuk ke sekolah untuk menebar inspirasi tentang perjalanan akademik yang bisa ditempuh anak-anak desa ke depan, pun profesi penjaga kedaulatan negara yang juga sahabat masyarakat. “Kami bekerja sama dengan TNI untuk melatih anak-anak melakukan LBB atau latihan baris-berbaris, datangnya tentara membuat anak-anak lebih bersemangat,” ujar Septi yang bertugas sebagai bendahara sekaligus perwakilan kelompok yang berkoordinasi dengan TNI untuk pelaporan kegiatan.
Jalan dan Gema Sang Juara Kompaknya tentara, mahasiswa, dan warga kian kentara dalam pembangunan fisik yang dinaungi TMMD. Interaksi mereka terlihat nyata dan intens di lapangan. Muda menjumpai jalanan yang menurut Suryadi dirintis dari nol karena berwujud hutan, kurang dari 2 km sebelum lapangan Buper. “Jalan itu sepanjang 5,6 km, menghubungkan kawasan Cijati dengan Sirnaruju,” ujar Suryadi yang mengaku bersama timnya membangun jalanan itu, bermula dari membabat hutan hingga melakukan pelapisan dengan batuan. Bukan cuma 140 anggota TNI Angkatan Darat dari Kodim 0604, Yonif 312 Kala Hitam, Yonif 320 Badak Putih, perwakilan Angkatan Udara Surya Darma Subang serta perwakilan Polri, yang hadir di sana, warga pun berpartipasi. Para bapak dan pemuda urun tenaga, ibu-ibu menghidangkan makanan dan anak-anak datang sebagai tim penggembira. Kerja bareng juga terjadi dalam proyek pembangunan rumah tidak layak huni sebanyak 22 unit, yang tersebar di empat
OPINI MUDA
dusun di desa yang punya panorama sungai nan eksotis dan kini menjadi destinasi favorit warga Karawang itu. “Bayangkan, dari rumah yang tadinya tak layak, kemudian kami renovasi dengan bergotong royong, hingga akhirnya dicat. Ini semua kami persembahkan untuk para lansia dan warga tidak mampu,” ujar Suryadi. Terkait dengan program sanitasi, agenda Gerakan Masyarakat Membangun Satu Juta Jamban alias Gema Sang Juara yang ditargetkan pada TMMD, juga diwujudkan di Mekarbuana. Ada dua unit fasilitas MCK umum yang dibangun di RW 01. MCK ini diharapkan dapat mengurangi insiden diare serta berbagai penyakit lainnya yang dipicu minimnya fasilitas sanitasi. Sementara itu, di sumber airnya, desa yang kaya sumber mata air ini, TMMD membangun fasilitas penampungan air bersih di Kampung Parakan Badak, salah satu wilayah di Mekarbuana yang sanitasinya bergantung pada sumber mata air. “Selain itu, kami merenovasi dua unit bangunan PAUD, posyandu, serta dua poskamling. Semua kegiatan itu tentu dilakukan berdasarkan masukan dari warga karena merekalah yang akan memakai dan merawatnya seusai TMMD ini berakhir,” ujar Suryadi yang mengaku, dalam seluruh proses pembangunan itu, kendati dibantu warga, anggota TNI-lah yang menjadi motor. “Kan, anggota kami memang dibekali dengan berbagai keterampilan, ada yang bisa nembok, k bikin kusen, bahkan saya sendiri bisa lo mengemudikan alat berat,” ujar Suryadi.
Kompaknya tentara, mahasiswa, dan warga kian kentara dalam pembangunan fisik yang dinaungi TMMD. Interaksi mereka terlihat nyata dan intens di lapangan.
Fhikry Al Fauzy
Pendidikan Bahasa Jerman, UPI, peserta KKN Tematik Pembelajaran yang saya dapat ketika KKN ini adalah tentang bagaimana cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Saya juga belajar bagaimana cara melihat berbagai potensi di desa. Ketika berkolaborasi dengan TNI, saya belajar banyak soal kedisiplinan, garis komando, dan cara koordinasi TNI, yang tentunya sangat bermanfaat bagi kami untuk masa yang akan datang. Pengalaman yang paling berkesan bagi saya ketika bekerja sama dengan TNI ialah ketika pembukaan TMMD serta penyuluhan-penyuluhan yang kami lakukan bersama. Di sana saya banyak melihat dan belajar bagaimana disiplinnya TNI dan kebiasaan mereka yang selalu tepat waktu. Saya juga melihat bagaimana indahnya ketika TNI bersama masyarakat Karawang bersatu untuk membangun desa.
Kolaborasi semua
Interaksi dengan warga tak hanya terjadi dalam situasi formal, atau dalam kerja kolaborasi dengan mahasiswa tapi juga, saat para tentara tinggal empat pekan lebih bersama keluarga asuh yang menyediakan tempat tinggal hingga memasakkan makanan. “Yang paling seru tuh itu, ketika makan liwet bersama, di atas daun pisang seperti tradisi warga. Tak ada jarak,” kata Suryadi yang juga rutin menjalin kebersamaan dengan olahraga bersama. Empat pekan yang padat kegiatan, pun sarat kebersamaan itu, menurut Fhikry Al Fauzy, 21, Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, Ketua Kelompok Bidang Keagamaan dan Ekonomi Kreatif KKN tema-
Septiyani
Pendidikan Akuntansi, UPI, peserta KKN Tematik Banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan selama KKN salah satunya adalah tentang bagaimana hidup bermasyarakat, bagaimana menganalisis kebutuhan serta permasalahan. Pembelajaran yang didapat sebagai hasil dari kolaborasi TMMD adalah kedisiplinan yang dicontohkan para TNI, cara kerja atau kerangka kerja yang diterapkan TNI dalam pelaksanaan kegiatan sebagai orang lapangan. Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika saya dituntut untuk berinteraksi dengan masyarakat dengan pola pikir yang berbeda dengan mahasiswa serta berusaha untuk menyesuaikan diri. Pengalaman yang paling berkesan selama berinteraksi dengan TNI ternyata bukan hanya wawasan yang luas yang diperlukan, ternyata kita juga harus memiliki kepribadian yang tegas dan disiplin.
DUTA
tik di Mekarbuana, yang juga pemuda kelahiran Karawang, menjadi peranti buat mengatrol percepatan pembangunan kampungnya. “Ini kolaborasi luar biasa karena di satu sisi TNI membangun infrastruktur desa melalui pembangunan jalan, MCK, sedangkan kami di sisi lain membangun sumber daya masyarakatnya melalui penyuluhan, seminar, pengajaran dan program-program lainnya,” ujar Fhikry. Mengawal program ekonomi kreatif dengan mengembangkan inovasi untuk produk lokal seperti keripik pisang serta mengadakan seminar Pemuda Membangun Desa, Fhikry menegaskan gotong royong berbagai pihak di desa teramat dibutuhkan. “Bangkitkan semangat pemuda di desa, sebenarnya pemuda Karawang itu kreatif dan memiliki keinginan besar, yang diperlukan adalah kerja bareng, turun bersama,” kata Fhikry. (M-2)
MUDA
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
17
SORODOT GAPLOK BISNIS DAN EKSPEDISI Inilah salah satu kiprah wirausaha sosial paling kekinian.
HILDA JULAIKA
Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran muda@indonesia.com
K
ERIPIK singkong Sorodot Gaplok ini tetap eksis di antara ketatnya bisnis camilan ala kekinian. Lebih dari sekedar produksi, pengemasan, dan strategi pemasaran, Sam meluaskan pengembangan keripiknya sebagai peranti pengungkit kehidupan bagi orang-orang di sekitarnya. Mari simak kisah sang pendirinya, Sidik Amin Mubarok (Sam). Kenapa pilih bisnis keripik? Karena bisnis makanan itu tidak akan pernah habis, karena kan itu kebutuhan pokok. Nah, pilih kripik karena pada 2013, saat saya mulai, sedang booming keripik. Saya sedari kecil sudah harus berusaha menghidupi kehidupan sendiri sehingga ketika ada teman yang memberikan tantangan, memesan 44 bungkus keripik, langsung saja iyakan. Padahal saat itu, produk keripiknya belum ada. Tantangannya, order pukul 08.00 pagi, harus beres pukul 02.00 dini hari. Jujur saya bingung karena belum tahu mulai dari mana. Tapi, ya sudah yang penting mau nunjukin, bisa melakukan tantangan tersebut. Dari sanalah Sorodot Gaplok berawal. Namanya unik juga ya, artinya apa? Nama ini datang dari obrolan dengan teman saya, Dimas. Ia bilang, keripik buatan saya ini banyak yang suka, tapi sayangnya belum memiliki ciri khas, terutama dari nama dan variasi rasanya. Lalu obrolan kami mulai masuk ke persoalan anak-anak zaman sekarang yang sangat gemar bermain gadget dan melupakan permainan tradisional. Akhirnya kami menyebut nama permainan tradisional Sunda satu per satu, mulai uucingan, bancakan, gorobak sodor, dan terakhir sorodot gaplok. Saya berpikir nama sorodot gaplok enak didengar, sekaligus produk saya bisa jadi brand ambassador untuk melestarikan kebudayaan daerah. Setelah sekitar sebulan memenuhi tantangan teman saya, langsung deh ada pesanan 1.000 bungkus, alhamdulillah. Bagaimana peluang bisnis makanan saat ini? Khususnya kripik singkong, memang dari tahun ke tahun semakin tumbuh kompetitor yang mungkin lebih unik dan inovatif. Tapi, kalau kita tetap mempertahankan ide dan identitas, seperti bumbu dengan cita rasa rempah-rempahnya dan strategi promosi, ya bisa eksis. Saya buat jingle, tantangan tertentu, hingga program donasi. Bisnis singkong akan terus bertahan, selagi jumlah remaja di Indonesia terus meningkat. Saya juga sudah ditawarkan masuk ke Persatuan Mahasiswa di Mesir. Hasil negosiasi, kalau di sini saya jual Rp15.000 per bungkus, di sana sekitar 40 real atau setara Rp45.000-Rp50.000 per bungkus. Omset yang berhasil kamu bukukan? Setelah 4 tahun, alhamdulillah sempat mencapai penjualan 4.000 bungkus per bulan. Itu artinya Rp60 juta per bulan. Strategi yang kamu terapkan agar terus eksis? Saya lebih menekankan pendekatan personal, karena bisnis ini benar-benar mengandalkan relasi, merekalah yang mempromosikan, juga menjadi reseller. Kita juga harus bisa melihat tren dan masalah kekinian, contohnya, produk di media sosial, seperti Instagram, sudah tidak efektif lagi. Lalu harus berpikir, gimana caranya, orang melihat sesuatu, langsung teringat produk kita. Akhirnya, saya menggunakan strategi membuat jingle, berjudul
Sorgap, kependekan dari Sorodot Gaplok. Saya langsung merekrut orang-orang yang hobi menyanyi. Setidaknya di Unpad ada 20 ribu orang. Saya menggaet orangorang yang suka menyanyi dan punya followers yang banyak. Ini mempermudah untuk bisa dikenal di kalangan mahasiswa. Kamu pernah jatuh saat berbisnis, bagaimana cara bangkitnya? Tentu pernah, pertama saat proses awal merintis, ketika saya pertama kali masuk kuliah. Produk dilempar ke muka saya oleh senior, katanya untuk apa saya beli, karena dulu bungkusnya memang masih plastik. Menurutnya, pengemasan seperti itu tidak cocok dipasarkan. Kalau orang yang mudah memasukan ke hati, pasti langsung merasa terjatuh. Karena dia bilang di depan orang banyak, tegas sekaligus sinis. Tapi, kalau kita mikir dari segi wirausaha, ini sebagai acuan untuk bangkit dan mengubah kemasan. Saya langsung mengubah pengemasan. Coba kalau tidak diperlakukan seperti itu. Kedua, karena saya berpikir Sorgap ini penunjang dan penopang hidup, sempat merasa enggak mampu melanjutkan kuliah dan bisnis sekaligus. Tapi alhamdulillah, banyak yang mendukung. Kemarin, setelah KKN, uang tabungan saya tinggal Rp6 juta, lalu saya cerita dengan ketua Karang Taruna di desa tempat KKN. Saat itu ada tiga pilihan yang ia susulkan, mengandalkan Rp6 juta untuk keberlangsungan hidup, membuka usaha makanan lain dengan membeli gerobak, namun dengan proyeksi penghasilan Rp1,5 juta per bulan, atau meneruskan Sorgap dengan harapan ada perkembangan. Akhirnya saya memilih melanjutkan Sorgap, benar saja, ada yang memesan Sorgap 10 ribu bungkus. Saya membeli singkong dan memesan kemasan dengan modal Rp6 juta, dan pinjaman Rp17 juta. Namun, orang yang memesan tersebut tiba-tiba meng-cancel. Saya jadi menanggung utang Rp17 juta. Saya benar-benar bingung, memberanikan meminjam ke bank, namun ditolak. Akhirnya saya ketemu langsung dengan pemilik percetakan dan mengatakan saya pasti akan melunasi utang tersebut, namun belum bisa memastikan kapan. Akhirnya bapak pemilik percetakan itu justru mengatakan menghargai kejujuran saya. Setelah itu, saya dapet pesenan 4 ribu bungkus, kemudian 5 ribu, dan selanjutnya 3 ribu. Menurutmu kenapa kita perlu berbisnis sejak dini? Kacamata pebisnis, pasti memikirkan akan ada posisi jatuh suatu saat nanti. Untuk menanggulanginya, harus memupuk jiwa kewirausahaan sedari dini. Ini bisa jadi pemacu hidup untuk terus memperbaiki kualitas diri. Katanya sedang buat proyek ekspedisi, ceritakan dong? Ini diusung saya sendiri, namanya Ekspedisi Kami Kembali, Saatnya Berbagi, dengan cara bertahan hidup dan akses transportasi dengan Rp0. Misinya, pendidikan yakni edukasi seputar impian anak anak di daerah tertinggal serta langkah perwujudan mimpinya, membantu make over strategi penjualan pedagang kecil di setiap kota yang disinggahi serta edukasi kebinekaan. Selain itu pesan yang mau disampaikan, jangan pernah takut untuk menikmati keindahan Indonesia, perbedaan, serta kekayaan alamnya, biaya bukanlah alasan untuk tidak mencicipi keramahtamahan Indonesia. Jangan sampai kita hanya bisa bahagia dan sukses sendiri, tapi harus membagikannya ke orang lain! (M-1)
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
SIDIK AMIN MUBAROK Panggilan: Sam Pendidikan:
S1 Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Padjadjaran.
18
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
MEDIA ANAK SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
Ramai-Ramai Imunisasi MR, Yuk!
“H
AI, kamu sudah sarapan? Yuk sini, jangan lihat ke arah tangan dokter ya, kalau takut,” kata Wisnu, dokter puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyapa siswa. Beberapa Sobat Medi lainnya berada di pojok ruangan usaha kesehatan sekolah (UKS) menunggu gilirannya diimuniasasi. Ada yang menutup matanya saat lengan temannya ditusuk jarum suntik. Tak jarang ada yang ketakutan dan tak mau disuntik hingga menangis. Akan tetapi, ada juga yang sebelumnya tegang malah tertawa setelah disuntik karena tidak merasakan sakit yang mereka takutkan. Hi hi lucu, ya. Wisnu dan Felisia bersama timnya memang sedang melakukan imunisasi campak/measles dan rubela (MR) kepada seluruh siswa SD dan SMP Saint Peter’s School, Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (3/8). “Yang ikut imunisasi hari ini adalah semua siswa yang telah mendapat izin dari orangtuanya dari seminggu yang lalu. Harapannya tentu semua siswa sehat agar bisa terus belajar,” kata Rennita Yulianti, kepala SD Saint Peter’s. Matthew Rodrick, kelas 6a, yang Medi jumpai, mengaku sudah siap menjalani imunisasi di sekolah hari itu. Ia pun membagikan caranya agar tak merasakan sakit lo. “Aku memang sudah siap dari kemarin, ternyata enak enggak sakit sama sekali. Aku cukup tahan napas dan lemasin tangannya,” kata Matthew.
Wajib sarapan Dokter dan timnya mengatakan, sebelum disuntik, harus sarapan terlebih dahulu agar kuat. “Harus sarapan dulu dan jangan panik. Namun, jika sedang batuk, flu, ataupun demam tidak boleh disuntik, ya,” kata Ibu Siti, Ketua Pelaksana Imunisasi Kecamatan Kelapa Gading. Ibu Siti pun menjelaskan alat suntik maupun vaksin atau cairan yang disuntikkan itu aman, ya, sobat. Alat suntik itu tidak akan digunakan untuk kedua kalinya, langsung dibuang untuk dimusnahkan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penyebaran penyakit melalui suntikan. Begitupun vaksinnya, telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izi edar dari Badan POM dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia. Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pascaimunisasi yang serius sangat jarang terjadi. “Kemungkinan adanya efek samping vaksin ini pun sangat kecil. Apabila pegal di daerah suntikan bisa dikompres air hangat,” kata Ibu Siti.
Campak dan rubela ini merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan virus melalui kontak dengan cairan dari hidung dan tenggorokan penderita rubela.
Anak rentan MR Agustus tahun ini memang menjadi bulan imunisasi MR. Ini merupakan komitmen pemerintah Indonesia untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubela pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pada Agustus, imunisasi MR diberikan untuk anak usia sekolah 7 tahun hingga 15 tahun (SD/MI/ sederajat, SMP/ MTS/sederajat). Kalau ada yang sudah berusia 15 tahun tapi bersekolah di SMU/sederajat, juga harus diberi imunisasi MR. Pada September, imunisasi MR diberikan untuk bayi 9 bulan sampai anak usia 7 tahun. Selain di sekolah, imunisasi juga bisa dilaksanakan di posyandu, puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Virus yang menular Campak dan rubela ini merupakan penyakit infeksi menular melaui saluran napas yang disebabkan virus melalui kontak dengan cairan dari hidung dan tenggorokan penderita rubela. Seseorang dapat menularkan virus ke orang lain seminggu sebelum ruam kulit muncul, hingga 1 minggu setelah ruam sembuh. Bahkan perempuan hamil dapat menularkan rubela pada bayinya lewat aliran darah. Cukup sulit untuk mendeteksi penyakit ini karena gejalanya mirip flu biasa seperi demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek, dan mata merah. Meski begitu, kalian tidak boleh menyepelekan penyakit ini ya, kompilasi keduanya bisa menjadi penyakit yang serius lo. “Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan bahkan kematian. Rubela biasanya berupa penyakit ringan pada anak, tetapi bila menulari ibu biasan hamill pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecaccatan pada bayi yang dilahirkan,” kata Ibu Siti. Jan ngan sampai kamu terkena virus menular ini dan terjangkit penyakit campak dan rubela. Agar terbebas, yuk ramai-ramai ikut imun nisasi di sekolah atau datang ke puskesmas atau rumah sakit agarr diimunisasi dan bisa sehat! (Suryani Wandari/M-1)
SUARA ANAK Cilla dan Kezia Kelas 1
Awalnya memang takut tapi ternyata enggak terasa sakit karena aku enggak ngelihatt ke arah dokter, jadi enggak kerasa saat nyuntiknya.
Kayla
Kelas 6a Sebelumnya aku juga pernah disuntik karena hampir terkena demam berdarah. Jadi aku enggak takut, aku jadi selalu siap untuk disuntik, apalagi untuk kesehatan.
Matthew dan Jovan Kelas 6a
Aku memang sudah siap dari kemarin, sama sekali tidak takut. Ternyata sakitnya enggak seperti bayanganku, hanya tangannya harus dilemesin.
Viki
Kelas 4b Takut banget tadi, apalagi lihat teman-teman pada teriak. Jadi aku sempat nangis juga, tapi sudah disuntik lega kok, enggak sakit. Langsung bisa main lagi.
Dokter menyuntikkan vaksin campak atau measles dan rubela a (MR) kepada siswa SD dan SMP Saint Peter’s School,, Kelapa Gading Jakarta Utara..
FOTO-FO
TO: MI/W
ANDARI
MEDIA ANAK
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
Kenal Lebih Dekat dengan Harimau Sumatra ANTARA/WAHDI
CARI TAHU YUK
SURYANI WANDARI
Inilah Hewan Kebanggaan Indonesia!
T
mediaanak@mediaindonesia.com
Bobot dan Ukuran Tubuh Dewasa Jantan: 120-300 kg, panjang 2,4 sampai 3,3 meter Betina: 90-167 kg, panjang 2,2 sampai 2,4 meter Loreng: Tidak pernah simetris. Berperan sebagai identitas dan pembeda satu individu dengan lainnya. Layaknya sidik jari pada manusia. Loreng terdapat pada rambut juga kulitnya. Ekor: Panjang ekor sekitar 1 meter, berfungsi menjaga keseimbangan dan alat komunikasi. Kumis: Berfungsi mendeteksi informasi sensorik dan dibedakan berdasarkan letaknya. Kumis di moncong digunakan saat sedang menyerang mangsa dan navigasi pada malam hari. Mata: Untuk berburu pada malam hari. Retina matanya mampu beradaptasi dan dapat merefleksikan kembali cahaya yang masuk ke retina dalam kondisi gelap. Penglihatan harimau enam kali lebih baik daripada manusia. Kaki: Telapak kaki lebar membuat harimau dapat mengintai mangsanya dengan tenang dan sangat baik. Cakarnya dapat ditarik ke dalam sehingga kukunya tetap tajam dan membuat mereka bergerak dengan tenang tanpa membuat curiga mangsa yang sedang diintainya. Rambut: Berfungsi menghangatkan, melindungi, dan digunakan untuk berkamuflase. Telinga: Bintik putih khusus pada belakang telinganya berperan penting dalam komunikasi. Sumber: WWF
UBUH berukuran besar mencapai lebih dari 2 meter itu berwarna jingga, pada bulu tubuhnya terdapat garis loreng hitam yang cukup rapat. Dia mampu bertahan di daerah hutan, rawa-rawa, sungai, hingga pegunungan dan lahan gambut dengan memangsa rusa, babi hutan, dan lainnya. Hewan ini biasanya dipanggil pula sebagai kucing besar karena bentuk tubuhnya menyerupai kucing. Ada yang tahu hewan apa yang Medi maksud? Ya, harimau. Kamu pasti pernah melihatnya di kebun binatang, taman safari, ataupun di televisi. Akan tetapi, pernahkah kamu melihatnya secara langsung di alam? Tentu sudah sulit sekali kan. Itu disebabkan setiap tahunnya harimau kian berkurang. Bahkan sekarang saja Indonesia telah kehilangan habitat harimau di dua pulau, yakni Jawa dan Bali lo. Masih penasaran dengan harimau, yuk simak Medi!
Si pemalu yang pandai berenang Dalam beberapa kisah fiksi seperti novel ataupun film, harimau selalu dikaitkan dan dipercaya sebagai sosok yang bisa berubah menjadi manusia. Apalagi di Sumatra, khusunya masyarakat Riau, harimau ini menjadi bagian dari kehidupan mereka. “Di Riau, harimau pun dihormati, masyarakat sekitar menyebutnya dengan panggilan nenek atau inyek. Harimau sumatra adalah satu-satunya
MI/WANDARI
jenis harimau yang dimiliki Indonesia saat ini,” kata Pak Rizal Malik, CEO WWF Indonesia, dalam dialog publik #time4tiger di @america, Pasific Place, Rabu (2/8). Dalam peringatan Hari Harimau Sedunia yang jatuh pada 29 Juli itu, sejumlah lembaga berbagi informasi tentang harimau sumatra dan upaya pelestariannya lo. Berbeda dengan harimau Jawa dan Bali, harimau Sumatra memiliki warna dasar kulit lebih gelap disertai garis loreng yang rapat, memiliki rambut panjang di sekitar wajahnya, dan terdapat selaput khusus yang membuatnya bisa berenang hingga 8 km lo. Namun siapa sangka, harimau yang terlihat menyeramkan, berkarisma, dan gagah itu sebenarnya sosok pemalu. Dalam berburu, misalnya, harimau biasanya akan mengendap-ngendap, bersembunyi di balik semak lo. Ya, bukan seperti cheetah yang memburu dengan keahlian larinya. Dalam sekali makan, harimau sumatra ini akan menghabiskan 5-6 kg daging rusa, babi hutan, kerbau atau lainnya lo.
dunia ada sekitar 3.200 ekor harimau, yang ada di Sumatra hanya ada 371 yang tersisa,” ungkap Pak Rizal.
Upaya pelestarian Kini sejumlah ahli merancang cara agar harimau dan manusia tak saling mengganggu. Ada Forum Harimau Kita yang menindaklanjuti kasus penjualan harimau. Ada pula Wildlife Conservation Society yang membuat pagar pembatas antara habitat harimau dan manusia termasuk juga kandang ternak yang diberi pelindung. “Sebanyak 195 pagar pengaman antiharimau sudah dipasang di 112 titik di Gunung Lauser, Sumatra. Ini pun terus disosialisasikan ke desa-desa agar masyarakat lebih mandiri menghadapi harimau,” kata Kak Tisna Nando dari Wildlife Conservation Society. Yuk mulai sekarang lakukan dari hal kecil seperti jangan buang sampah sembarangan, termasuk di gunung saat mendaki. Kita juga harus mengurangi penggunaan kertas dan tisu agar tempat tinggal mereka aman. (Suryani Wandari/M-1)
Pemburuan Sobat, kita boleh berbangga lo karena Indonesia merupakan salah satu dari 13 negara yang memiliki harimau. Jenis harimau sumatra merupakan habitat satu-satunya di Indonesia yang masih ada. Namun, tahukah sobat, kondisinya kini memprihatinkan, terlebih karena banyaknya pemburuan. “Dalam 6 bulan terakhir ada 19 kasus perdagangan. Ditemukan 3 ekor harimau hidup, 31 lembar kulit, dan 60 bagian tubuh lainnya seperti taring dan kumis,” kata Ibu Indra Eksploitasia, Dirjen Penegakan Hukum, Pencegahan, dan Penanganan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara (BBKSDA Sumut) pada 2017, sudah tiga harimau sumatra mati. Dua harimau diduga diracun pemburu di kawasan Sosopan Padang Lawas, sedangkan satu lagi mati dibunuh, ditombak di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Tak hanya itu, konflik antara manusia seperti masuk ke permukiman warga dan memakan ternak warga menjadi alasan harimau ini dibunuh lo. “Di seluruh
DUTA
19
20
HIBURAN
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
Rahasia Perang Melawan Terorisme
DOK. SCREEN MEDIA FILMS
Adaptasi yang Terlambat Meski bagus, film Valerian and the City of a Thousand Planets dinilai terlambat. Itu disebabkan komik terakhirnya selesai pada 2010.
DOK. AP/STX ENTERTAINMENT
HERA KHAERANI
hera_khaerani@mediaindoensia.com
B
EBERAPA dekade terakhir, sebuah pangkalan angkasa luar bernama Alpha dihuni manusia bumi dan serangkaian spesies dari berbagai planet. Seiring dengan waktu, pangkalan itu bertumbuh dengan banyaknya pesawat yang datang dari planet lain yang bergabung. Saking besarnya, itu hampir mendekati atmosfer bumi dan mengancam keselamatan bumi. Keputusan melepas diri dari atmosfer bumi pun dilaksanakan dan Alpha berkelana di galaksi dengan misi perdamaian bagi seluruh antariksa. Sayangnya, kedamaian di Alpha mulai terusik oleh infeksi misterius di dalam pangkalan tersebut. Komandan Arun Filitt (Clive Owen) menyatakan infeksi itu bisa menyebar cepat dalam hitungan minggu. Sejumlah pasukan telah dikerahkan untuk mencari tahu sumber masalahnya. Namun, semua tewas, tidak ada yang kembali. Saat penyelidikan tengah berlangsung, Mayor Valerian (Dane DeHaan) dan Sersan Laureline (Cara Delevingne) baru kembali dari misi menggagalkan jual beli hewan yang disebut ‘konverter’. Hewan yang bisa memperbanyak benda-benda itu menjadi makhluk yang
sangat dilindungi karena bukan hanya langka, dia merupakan satu-satunya yang tersisa di antariksa. Valerian dan Laureline yang dikenal tidak pernah gagal dalam misi itu mendapat tugas melindungi Komandan Filitt. Federasi di Alpha yang mewakili seluruh makhluk di antariksa itu bersidang untuk menentukan langkah yang perlu diambil terkait dengan ancaman infeksi misterius di dalam pangkalan tersebut. Namun, saat sidang berlangsung, ada sekum pulan makhluk tidak teridentifikasi yang masuk dan menyerang. Serangan mereka tidak mematikan, tetapi Komandan Filitt mereka culik. Ternyata para penyerang itu sebenarnya bukan berniat membunuh, mereka hanya ingin mengambil konverter, hewan langka yang berasal dari Planet Mul. Dalam upaya penyelamatan itu, Valerian dan Laureline justru menemukan banyak hal mencurigakan. Itulah sekelumit kisah dalam film Valerian and
the City of a Thousand Planets garapan sutradara Luc Besson.
Komik Film ini merupakan adaptasi dari komik Prancis berjudul Valerian and Laureline. Komik serial yang diterbitkan sejak November 1967 hingga Januari 2010 itu dianggap menjadi landmark bagi komik Eropa dan budaya pop. Tak hanya itu, komik yang ditulis Pierre Christin, illustrator Jean-Claude Mezieres, dan colorist Evelyn Tran-Le itu juga banyak memengaruhi berbagai media lain seperti film. Konsepnya, jalan cerita, juga desainnya, bisa ditemukan dalam film Star Wars. Bukanlah rahasia jika Luc Besson sangat terinspirasi oleh komik Valerian and Laureline. Karyanya yang terdahulu, The Fifth Element (1997), juga dipengaruhi komik tersebut. Bahkan kala itu, sang ilustrator Jean-Claude Mezieres dilibatkan dalan produksi desain di filmnya.
Film ini merupakan adaptasi dari komik Prancis berjudul Valerian and Laureline. Komik serial yang diterbitkan sejak November 1967 hingga Januari 2010
Sayangnya, Luc Besson justru baru membuat adaptasi film dari komik itu sekarang. Alhasil bagi yang tidak pernah membaca dan tidak tahu betapa berpengaruhnya komik Valerian and Laureline, mungkin akan terkesan ada banyak ide yang diambil dari film-film fiksi ilmiah lain seperti Star Wars. Padahal sebaliknya, komik itulah yang ada lebih dulu. Beberapa hal yang sebenarnya futuristis jadi kehilangan kesan karena kemajuan teknologinya sudah ada. Seperti adegan misi duo Valerian dan Laureline di Planet Kyrian yang menggunakan setting ‘dunia lain’ dan hanya dapat dilihat bila pengunjung menggunakan helm khusus. Meski tidak persis, teknologi ini serupa dengan virtual reality (VR). Andai film ini dihadirkan sebelum VR terkenal, pasti lebih fenomenal karena nilai futuristisnya. Film ini menyajikan visual yang lumayan kaya dan patut diacungi jempol. Luc Besson mengajak penonton mengandaikan berbagai spesies dan cara hidupnya yang mungkin saja ada di luar sana. Detailnya sungguh memesona. Lalu pesan moral yang diangkat juga masih representatif untuk kehidupan masa kini. Betapa hak atas sebagian kalangan superior tidak sepantasnya mengabaikan hak golongan yang lain. (M-4)
KOTAK MUSIK
Gali Interpretasi Jazz Indonesia MUSIK merupakan ilmu yang bisa dipelajari, baik di jalur formal maupun informal. Musik pun bukan hiburan semata. Pandangan itu yang dipahami Tomorrow People Ensemble (TPE) yang terdiri dari Nikita Jeffrey Dompas (gitar), Lie Indra Perkasa (kontrabas), Elfa Zulham (drum), dan Azfansadra Karim (piano). “Mungkin karena musik adalah hal yang tidak terlihat, jadi orang sering anggap remeh. Justru ini tantangannya mempelajari yang tidak dilihat secara teknis dan nonteknis. Saat membuat komposisi musik sebelumnya lo membayangkan dan mengarang. Bunyi itu tidak tersentuh walaupun pada saat yang bersamaan ada rumusnya,” jelas Zulham saat berbincang dengan Kotak Musik di Jakarta, penghujung Maret lalu. Para alumnus Institut Musik Daya itu mengekspresikan pengalaman mereka mengarungi musik jazz dengan pendekatan musik-musik yang relevan di usia mereka. Tak pelak musik mereka disematkan dengan genre psycedelic jazz. “Dulu unsur psychedelic-nya memang kental sekali, kami ambil sisi improvisasinya dari jazz yang kami temukan di psychedelic rock seperti The Doors, lalu eksplorasi sound dan dinamika
MI/ADAM DWI
yang tidak direncanakan. Kami kan seperti rock and roll di jazz. Justru ini memang kehidupan jazz sebenarnya,” timpal Adra dan Nikita. Tidak mudah bagi band yang baru memiliki satu album selftitled (2012) itu memperkenalkan musik mereka sesuai dengan selera pasar atau kultur pop. Walau pamor musik jazz sedang bergensi dalam kultur pop, tidak sesederhana yang dilihat dengan banyaknya festival jazz dan ramainya tempattempat yang memutar musik jazz. Ironinya ialah tidak berimbangnya
jumlah musisi jazz yang lahir dengan klub jazz yang tersedia sebagai wadah berekspresi dan mempresentasikan bagi tamu-tamu penggemar jazz dunia. Lebih dalam dari itu, identitas Indonesia justru luntur dengan serbuan budaya Barat lewat jazz masa kini. Hal inilah yang dipikirkan keempat personel TPE untuk bisa tetap menyajikan musik jazz dengan ciri khas Indonesia tanpa harus memaksakan alat-alat musik atau komposisi tradisional di dalamnya. “Kami infuse ketradisionalan itu ke
dalam musik kami menjadi bagian pop culture. Misalkan Adra belajar ritmis Bali, akan diinterpretasikan dengan instrumen yang Adra mainkan. Kami berusaha selalu relevan. Orang-orang urban, terutama yang tinggal di kota besar, tidak perlu merasa terintimidasi tidak bisa eksplorasi musik tradisi, ya tinggal pelajari saja dengan menginterpretasi dari musik yang lo mainkan sekari-hari,” ujar Nikita dan Indra. Adra pun bercita-cita agar musisi Indonesia itu tetap kedengaran Indonesianya saat memainkan lagu jazz. “Saya sama Zulham sering main sama orang Rumania, Turki, dan Bulgaria, mereka bisa main lagu jazz kedengaran kalau mereka berasal dari negara itu. Kalau Eropa Timur dan Selatan itu musiknya Balkan. Ke Utara seperti Spanyol, Irlandia, ada Celtic Music, sementara kita beda kota saja sudah beda tradisinya,” lanjut Adra. Jangan lewatkan tayangan wawancara eksklusif Kotak Musik bersama TPE di kanal Youtube. Masih banyak pemikiran mereka tentang keberadaan musik jazz Indonesia saat ini hingga hasrat menjadi masyarakat digital. Unduh aplikasi Media Indonesia sekarang juga di Appstore dan Google Play Store untuk dapat menikmati Kotak Musik. (Fik/M-4)
MELALUI film teranyarnya, Drone, sutradara Jason Bourque mempertanyakan etika dan moral terkait dengan perang yang berlangsung di era modern. Pemanfaatan kapal tanpa awak (drone) dalam perang melawan terorisme disorot sebagai pelanggaran hak asasi manusia karena membunuh tanpa pengadilan dan pembuktian, juga bisa memakan korban dari masyarakat sipil. Meski mudah dipahami tujuannya, film ini justru gagal mengangkat simpati penonton. Alur ceritanya tidak logis, sedangkan tokoh-tokoh di dalamnya juga tidak memiliki karakter ataupun pembawaan yang kuat. Dikisahkan, Neil (Sean Bean) ialah kontraktor drone swasta yang dipekerjakan dalam proyek CIA. Kesehariannya di kantor, ia menerbangkan drone ke sarang teroris, termasuk suatu kawasan di Pakistan. Karena terkait dengan CIA, Neil merahasiakannya dari keluarganya. Hingga suatu hari, datang pengusaha asal Pakistan bernama Imir Shaw (Patrick Sabongui) ke pintu rumah mereka dengan alasan ingin membeli kapal pemberian ayah Neil yang baru saja meninggal dunia. Padahal, Imir Shaw mengetahui Neil mengoperasikan drone yang suatu hari menjatuhkan rudal ke Pakistan. Kejadian itu menewaskan istri dan anaknya. Di samping itu, film berdurasi 1 jam 31 menit itu berisi kisah sampingan yang kurang kuat. Seperti istri Niel, Ellen (Mary McCormack) yang melakukan perselingkuhan dan pergumulan batin Shane (Maxwell Haynes) juga tidak jelas. Karakternya tidak cukup kuat untuk menerangkan apakah dia sekadar mengalami konflik sebagai remaja dalam masa pubertas atau justru dilanda duka akibat kematian kakeknya. Namun, film ini tidak seperti kebanyakan film perang terkait dengan terorisme. ‘Drone’ tidak terjebak dalam stereotip menyesatkan bahwa Islam identik dengan terorisme. Di film ini perumpamaan tidak langsung soal penganut agama Islam yang taat dan tidak taat. Imir Shah ditawari alkohol oleh Neil dan dia menenggaknya tanpa penolakan. Dia menjelaskan bahwa dirinya bukan tergolong penganut yang taat. Dalam konteks terorisme pun sama, sekalipun misalnya ada orang-orang Islam yang melakukan aksi teror atas nama agama, sebenarnya hal itu tidak merepresentasikan ajaran Islam itu sendiri. (Her/M-4)
MUSIKAL
MI/ABDILLAH MARZUQI
Mira Lesmana (kedua dari kiri) dan Riri Riza (ketiga dari kiri) bersama sutradara dan pemain Sherina The Musical.
Sherina The Musical INGAT kisah gadis kecil bernama Sherina yang pindah ke Bandung ikut ayahnya? Di sana ia bersahabat dengan Sadam setelah diculik orang suruhan Kertaradjasa, konglomerat yang ingin menguasai tanah perkebunan Ardiwilaga. Kisah film Petualangan Sherina yang melejit pada 2000 itu diangkat dalam panggung teater dalam tajuk Pentas Musikal Petualangan Sherina di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 15-17 September 2017. Lantunan lagu-lagu hit seperti Jagoan, Lihatlah Lebih Dekat, dan Bintang-Bintang yang kerap diputar ulang di televisi itu akan hadir dalam seni pertunjukan. Film karya Miles Film itu akan digarap ulang oleh kelompok pemuda yang mendalami seni pertunjukan, Jakarta Movement of Inspiration (JKT Move In). Pendiri JKT Move In Nurul Susantono yang juga sutradara merangkap produser menerangkan alasan mengangkat film itu ke latar panggung. “Buat saya legendaris banget. Itu sangat melekat di hati kita, di kepribadian kita, selagi kita tumbuh. Setelah kita besar pun, kadang-kadang masih suka jadi referensi yang sangat kuat. Setiap kali diputar di televisi, selalu pengin menonton, sangat nostalgik banget buat kita,” ungkap Nurul. Nurul mengaku kesulitan lantaran di dalam film banyak adegan yang terjadi secara paralel. Ia pun harus mengatur ulang kejadian tanpa mengubah jalan ceritanya. “Jalan ceritanya sama, tapi mungkin ada detail kecil di musikalnya ada di film tidak atau sebaliknya. Ada juga karakter yang diperkuat signifikansi perannya,” tutur Nurul. Tidak semata mengikuti filmnya, akan banyak nuansa segar sesuai dengan 2017. Nantinya, Musikal Petualangan Sherina ini melibatkan 55 pemeran, 23 musikus, 51 kru, dan 19 orang tim kreatif. Jumlah itu disaring dari audisi yang diikuti lebih dari 2.600 orang. Caicilia Laura dan Maisha Kanna terpilih sebagai pemeran Sherina. Sejak Maret, semua pemain mulai berlatih dengan mentor Derby Romero dan Chelsea Islan. Pertunjukan yang berlangsung 2 jam 15 menit itu menargetkan 7.000 penonton dalam enam kali pentas selama tiga hari pertunjukan. (Zuq/M-4)
KULINER
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
21
Kreasi Berbeda
Jajanan Bandung Koki Marinka kembali berkreasi dengan jajanan khas Kota Bandung. Kali ini empat penganan disajikan dengan gaya modern dan layak disantap di hotel bintang lima. RIZKY NOOR ALAM
DOK THE SULTAN HOTEL
Minitumpeng
Kupat Tahu
rizkynoor@mediaindonesia.com
B
ANDUNG, Jawa Barat, tidak hanya terkenal dengan segudang kreativitas. Kota yang dijuluki Paris van Java itu memiliki segudang kuliner khas yang patut dicoba pengunjung. Di antara penganan yang patut dicicipi ialah batagor, mi kocok bandung, dan kupat tahu bandung. Jajanan itu tidak semata populer, tapi juga mudah ditemui di pinggir jalanan di Bandung. Namun, bagaimana jika jajanan itu diracik juru masak terkenal dan disajikan di hotel bintang lima? Baru-baru ini Hotel Aryaduta Bandung menggandeng Chef Marinka untuk meracik dan menyajikannya di hotel bintang lima itu. Setidaknya ada empat hidangan yang dimasak langsung dan dijual di seluruh jaringan hotel Aryaduta mulai 1 Agustus. Keempat hidangan tersebut ialah batagor, mi kocok bandung, kupat tahu, dan kue ketan hitam. Semua hidangan itu dipilih karena terinspirasi momen jalanjalan yang dilakukannya di Bandung. “Saya sudah berkeliling menikmati warung kecil hingga restoran di Bandung. Orang Bandung memang paham menyajikan semua makanan itu enak dinikmati. Awal mula batagor karena salah satu jajanan khas dari Bandung, tapi saya pengin batagornya dibikin sentuhan lain, ambil akarnya batagor atau dumpling g dari Tiongkok. Saya bikin batagor jewel (permata) karena nanti warnanya cantik dan berkilauan seperti permata. Ada yang dalamnya berisi telur asin, telur pitan, dan tahu. Lalu sausnya dilengkapi banyak minyak wijen,” ungkap Chef Marinka saat melalukan demo memasak di Hotel Aryaduta Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/7). Batagor jewel memiliki tekstur yang crunchy dan kenyal. Sausnya terasa sedikit asam daripada biasanya. Saus batagor yang dibuatnya terbuat dari kacang tanah yang digoreng, jahe, bawang putih, minyak wijen, daun jeruk, gula, air jeruk nipis, garam, cuka, kecap asin, chicken stock, dan air. “Semuanya diblender sampai encer. Warna sausnya yang didapat nanti cokelat pucat, berbeda dari biasanya yang berwarna cokelat tua,” imbuhnya.
ala
The Sultan
Orang Bandung memang paham menyajikan semua makanan itu enak dinikmati.
Mi kocok
Batagor Jewel
Hidangan kedua, juru masak bertubuh mungil itu menghidangkan mi kocok. Mi ini memili rasa gurih, asing, dengan mi yang kenyal. Bila mi kocok pada umumnya menggunakan kikil, Marinka memilih menggunakan daging yang disuwir-suwir. “Mi kocok tarik kikilnya diganti beef, f biasanya kikil kan, jadi ditarik-tarik. Rasanya sudah lengkap, lebih asam, ujarnya. Seporsi kupat tahu berisikan taoge yang sudah dikukus, lontong, bakwan, bihun, kacang goreng, dan tahu Bandung yang digoreng, semuanya disiram dengan saus kacang. Yang khas dari menu ini adalah saus kacangnya yang memiliki cita rasa yang berbeda karena diberi kencur. “Kupat tahu, saus kacangnya berbeda, salah satunya ditambah kencur,” ujarnya. Sementara sebagai hidangan penutup, Marinka membuat kreasi berbeda untuk Kue Ketan Hitam. Kue ini disajikan dengan manis dengan potongan stroberi, es krim vanila, oreo crumb, dan saus karamel. Sepintas mirip saat hendak menyantap kue choco lava. Sedangkan rasanya legit mirip perpaduan brownies dan bolu ketan hitam, tapi rasa ketan hitamnya masih terasa. “Sedangkan dessertt kue ketan hitam, kuenya antara campuran brownies dan bolu ketan hitam dilengkapi coconut ice cream, oil, flavour hill teksturnya beda-beda,” imbuh Chef Marinka. Bila Anda tertarik mencicipi jajanan khas Bandung itu di Arya duta, batagor jewel dapat Anda nikmati dengan harga Rp55 ribu, mi kocok tarik Rp65 ribu, kupat tahu Rp52 ribu, dan kue ketan hitam Rp38 ribu. (M-4)
Kue Ketan Hitam DOK ARYADUTA
Mi Kocok Tarik
MEMPERINGATI hari jadi ke-11 mereka mendatang, The Sultan Hotel and Residence menghadirkan menu spesial yang hanya dijual sepanjang bulan Agustus, yaitu minitumpeng. Layaknya tumpeng pada umumnya, nasi kuning yang dibuat mirip kerucut diletakan di tengah. Di sekelilingnya dilengkapi dengan sejumlah lauk pauk yang dapat disantap dengan nasi tersebut. Khusus untuk peringatan ulang tahun hotel bintang lima itu, nasi kuning itu ditemani dengan ayam goreng kalasan, perkedel, satai lilit, urap bali, orek tempe, dan udang bakar balado. Cita rasa gurihnya nasi kuning bercampur menjadi satu dengan beragam lauk yang disajikan. Anda bisa menikmati minitumpeng tersebut dengan harga Rp111 ribu. Tidak hanya hidangan minitumpeng yang menarik. Bertepatan dengan peringatan proklamasi Indonesia, The Sultan Hotel menghadirkan minuman yang tidak kalah menarik. Sesuai dengan namanya, minuman Pesona Merah Putih itu didominasi warna merah dan putih, sesuai dengan warna bendera Indonesia. Minuman jenis mocktail itu terbuat dari yoghurt dan leci yang diblender, serta ditambahkan stroberi dan sirop yang berwarna merah. Cita rasanya sendiri unik, asam dan menyegarkan. Untuk minuman ini, anda cukup menambahkan Rp11 ribu dari harga minitumpeng tersebut. (Riz/M-4)
FOTO-FOTO: MI/RIZKY NOOR ALAM
Autentik
Tradisional Pesonna SUASANA tradisional terasa sejak menginjakkan kaki di Hotel Pesonna di Yogyakarta. Hampir setiap sudut ruangan dipenuhi ornamen motif batik, termasuk tegel-tegelnya. Saat datang ke hotel di kawasan Malioboro itu, jangan lupa mencicipi menu andalan mereka, kepiting. Menurut Chef Nurwianto, Cluster Executive Sous Chef, ada empat olahan kepiting yang menjadi andalan mereka, kepiting saus padang, kepiting lada hitam, kepiting mentega, dan kepiting asam manis. Keempat saus yang klop dengan daging kepiting yang bertekstur lembut itu memang sering ditemui di restoran yang lain. “Bedanya, saus kami lebih kental daripada masakan Tiongkok, tetapi lebih softt daripada masakan lokal,” kata dia di Yogyakarta, Selasa (1/8). Meski kental, saus itu tidak menghilangkan tekstur daging kepiting. Sebaliknya, saus itu meresap hingga cangkang dan
capit kepiting. “Walau namanya sama, saus kami memiliki taste autentik Pesonna. Pengolahannya juga khusus sehingga kepiting tidak amis (anyir) dan bumbu dapat meresap,” kata dia. Kepiting yang dipilih ialah kepiting bakau yang disuplai dari Pantai Depok, Bantul. Kepiting-kepiting tersebut didatangkan dalam kondisi hidup dan masih segar. Paprika, bawang bombai, dan jagung manis yang disajikan dalam campuran saus membuat makanan menjadi terlihat indah
dan menambah selera. Selain kepiting, patut dicoba soto tangkar. “Soto tangkar ini menu akulturasi antara Betawi, Tiongkok, dan Belanda,” kata dia. Untuk mendapatkan rasa yang diinginkan, daging sapi direbus dengan rempah-rempah khusus sekitar 2,5 jam dengan api kecil. Seusai direbus, daging kembali diolah dengan bumbu-bumbu soto tangkar selama 30 menit. Sementara itu, untuk minuman, Pesonna merekomendasikan dua jenis minuman, yaitu kelapa muda manuk enom dan minuman joger (ijo dan segar). Keduanya sangat pas dan menyegarkan jika diminum dalam kondisi dingin. “Puding manuk enom merupakan dessertt kesukaan rajaraja Yogyakarta. Pada zaman Orde Baru, menu ini sangat disukai Presiden Soeharto, Ibu
Kepiting Saus Padang FOTO-FOTO: MI/ARDI TERISTI HADI
Kepiting Saus Lada Hitam Tien Soeharto, dan pejabatpejabat negara,” kata dia. Puding manuk enom dibuat dari tapai, santan, dan kelapa muda. Khusus di Hotel Pesonna, puding manuk enom disajikan dalam bentuk minuman yang dikombinasikan dengan es kelapa muda. Tekstur lembut puding manuk enom pun terasa pas menyatu dengan es kelapa muda. Es joger terbuat dari sayuran yang menyehatkan. Komposisinya antara lain pakcoy (sawi sendok), sirup leci, dan lime. “Minuman ini diciptakan sebagai minuman pendamping untuk kepiting. Namun, pengunjung juga bisa memesannya khusus karena minuman ini menyehatkan dan segar,” kata dia. Walau bahan minuman joger berasal dari sayuran segar, terasa manis dan segar, tidak ada bau langu.
Maya Kurnia selaku Public Relations Manager Hotel Pesonna menambahkan menu makanan dan minuman yang disajikan mengusung konsep autentik tradisional. Konsep ini dinilai sangat pas karena berada di kawasan Malioboro dan dekat dengan Keraton Yogyakarta. Ditambah tamu yang datang kebanyakan dari luar kota dan luar negeri yang menikmati suasana tradisional. “Kalau mau mencari menu makanan autentik tradisional dengan rasa yang enak, ya, di Pesonna Hotel,” kata Maya. Khusus harga promo, olahan kepiting dibanderol dengan Rp50 ribu, soto tangkar seharga Rp70 ribu, sedangkan es kelapa muda manuk enom dan es joger masing-masing dihargai Rp30 ribu dan Rp20 ribu. (AT/M-4)
22
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
KARTUN
INTERMESO BIDASAN BAHASA
Menghadapi Kalimat Partisipial RIKO ALFONSO
Staf Bahasa Media Indonesia
K
EKELIRUAN berbahasa tidak saja disebabkan kekurangtahuan pengguna bahasa, tetapi bisa juga akibat pengaruh bahasa asing yang lebih sering menyentuh kehidupan pemakai bahasa sehingga tanpa disadari, struktur bahasa asing itu akhirnya memengaruhi bahasa si pemakai sehari-hari. Seperti akhir-akhir ini, sering muncul bentuk kalimat yang diawali dengan verba (kata kerja) , baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam teks yang termuat di media surat kabar dan media elektronik. Ternyata, struktur kalimat yang diawali dengan verba itu tidak ada dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia. Masalahnya, masyarakat kita pada umumnya seperti sudah terbiasa dengan bentuk kekeliruan tersebut sehingga tidak terlalu mempermasalahkannya. Mari kita lihat dua bentuk kalimat ini. Pertama, ‘Diperiksa polisi, Firza menggunakan penutup wajah’. Kemudian yang kedua, ‘Tertawa saat sidang Ahok, saksi dari polisi ditegur hakim’. Kedua contoh kalimat ini memiliki persamaan, yakni merupakan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk bertingkat, terdapat induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat ditandai dengan kemampuan kalimat tersebut berdiri sendiri sebagai kalimat lepas. Pada dua kalimat di atas, yang merupakan induk kalimat ialah ‘Firza menggunakan penutup wajah’, dan ‘saksi dari polisi ditegur hakim’. Sebaliknya, anak kalimat tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas dan biasanya didahului dengan konjungsi sebagai penanda anak kalimat. Akan tetapi, dalam dua kalimat tersebut, tidak ditemui konjungsi di depan anak kalimatnya. Yang ada malah bentuk frasa verba, karena intinya berupa verba,
yakni diperiksa dan tertawa. Permasalahan terjadi karena dalam struktur bahasa Indonesia verba biasanya berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Dalam dua kalimat tadi, terdapat verba di anak kalimat. Berarti anak kalimat menduduki fungsi predikat. Padahal, dalam struktur bahasa Indonesia, anak kalimat tidak dapat berfungsi sebagai predikat. Anak kalimat biasanya menduduki fungsi sebagai keterangan subjek, objek, atau pelengkap. Lalu bagaimana itu bisa terjadi? Rupanya kedua kalimat ini terpengaruh bentuk kalimat partisipial bahasa Inggris (present participle). Coba bandingkan dengan kalimat present participle berikut ini. ‘Watching television seriously, he didn’t realize someone come to his house’. Tampak anak kalimat dalam kalimat itu juga terdapat verba, yakni watching. dalam bahasa Inggris, pola kalimat yang diawali dengan verba memang ada. Akan tetapi, menjadi masalah jika pola tersebut digunakan dalam struktur kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia. Sebab, pertama, verba tidak diizinkan mendahului induk kalimat. Kedua, karena anak kalimat hanya berfungsi sebagai keterangan, verba yang terdapat di dalam anak kalimat harus tetap didahului konjungsi sebagai penanda anak kalimat. Agar dapat menjadi kalimat yang sesuai dengan struktur bahasa Indonesia, dua kalimat di atas haruslah dibentuk sesuai dengan pola kalimat majemuk bertingkat yang sebenarnya. Konjungsi yang berfungsi sebagai penanda anak kalimat harus ditempatkan di depan anak kalimat dan tidak boleh dilesapkan. Untuk dua kalimat di atas, konjungsi yang tepat dipakai ialah saat dan karena.
Rupanya kedua kalimat ini terpengaruh bentuk kalimat partisipial bahasa Inggris.
‘Saat diperiksa polisi, Firza menggunakan penutup wajah’. ‘Karena tertawa saat sidang Ahok, saksi dari polisi ditegur hakim’. Demikianlah, dua kalimat ini baru menjadi benar secara struktur bahasa Indonesia.
SUDOKU
Jawaban Edisi Minggu, 30 Juli 2017
Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!
LENSABISNIS
HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480
Holiday Inn Express Jakarta Rayakan Ulang Tahun
Dafam Hotel Management Semarakkan Harmonas
Mercure Jakarta Sabang Ajak Anak-Anak ke TMII
Holiday Inn Express Jakarta Pluit Citygate mengadakan anniversaryy hotel yang ke-3 pada Rabu (26/7). Acara perayaan ulang tahun tersebut dirayakan bersama karyawan dan manajemen di dalam acara town hall meeting (staff meeting per kuartal). Holiday Inn Express Jakarta Pluit Citygate merupakan hotel berjaringan internasional yang terhubung dengan Emporium Pluit Mall. Hotel menawarkan kenyamanan, harga terjangkau, dan pengalaman menarik bagi para wisatawan. Menurut General Manager Holiday Inn Express Jakarta Pluit Citygate Lidya Libertina, kesuksesan yang telah dicapai datang melalui kerja keras dan motivasi yang tinggi. “Kami telah berdiri teguh di masa-masa sulit dan saya menganggapnya sebagai pengakuan bahwa kami sukses dalam membangun budaya kemenangan dalam tim,” pungkas Lidya.
Dafam Hotel Management (DHM) ikut menyemarakkan peringatan Hari Motivasi Nasional (Harmonas) dengan mengobarkan semangat olahraga. Harmonas diprakarsai Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) yang dideklarasikan pada 12 Agustus 2016 di Jakarta. Untuk itu, DHM menyelenggarakan Gowes Harmonas, Indonesia Semangat, Indonesia Sehat. Rutenya dari Jakarta ke Banyuwangi menempuh jarak sepanjang 1.223 Km. Di kota-kota tertentu yang dilewati terdapat acara penyambutan oleh perwakilan AMA Chapter setempat didampingi pejabat daerah. Gowes Harmonas diberangkatkan pada Selasa (1/8) pukul 08.00 WIB di Hotel Dafam Teraskita Jakarta. Nanti peserta singgah pula di unit jaringan DHM seperti Hotel Dafam Rio Bandung dan Hotel Dafam Pekalongan.
Mercure Jakarta M J k S Sabang b mengadakan event Mengenal Indonesia Bersama Mercure Jakarta Sabang dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2017 pada Jumat (20/7). Dengan mengundang anakk anak dari RPTRA Kebon Sirih, Mercure Jakarta Sabang memilih Taman Mini Indonesia Indah sebagai tempat untuk mereka belajar tentang kebudayaan Indonesia. Di hari itu, anakk anak mengunjungi rumah-rumah adat dan mempelajari budaya yang ada di seluruh Indonesia. Saat tiba di anjungan Kalimantan Timur, anakk anak belajar memainkan alat tradisional dan mendengarkan cerita tentang sejarah suku Dayak yang dibawakan petugas anjungan dengan busana tradisional adat Dayak. Mereka juga mendapat workshop untuk belajar tarian tradisional Kalimantan. Terakhir anakk anak mengunjungi g j g anjungan j g Papua. p
Syariah Hotel Solo Tuan Rumah Halal Bihalal Lorin Group
Taman Safari Rayakan Hari Harimau Sedunia
Alsistra Society Bantu Siswa Raih Kesuksesan
Syariah Hotel Solo menjadi tuan rumah dalam kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Lorin Group yang berlangsung pada Jumat (14/7). Halal bihalal tersebut menjadi agenda rutin tahunan yang berada di lingkungan internal PT Lor Internasional Hotel (LIH). Public Relation Manager Syariah Hotel Solo Paramita Sari Indah W mengungkapkan acara itu bertujuan mempererat tali silaturahim dan meningkatkan rasa persaudaraan antarkaryawan di lingkungan Lorin Group. “Hal ini tentu bisa menjadi modal yang baik untuk menciptakan kerja sama lebih baik lagi,”papar Paramita. Selain kegiatan bersalaman, dalam halal bihalal tersebut diisi pula dengan pembacaan ikrar halal bihalal. Acara lantas dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Hartono, aneka gim, serta diakhiri acara hiburan dan makan bersama.
Hari Harimau Sedunia diperingati setiap 29 Juli. Tidak mau ketinggalan Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor juga memperingati The Tiger Day. Para staf, head keeper, dan beberapa petugas melakukan face painting dengan gambar berupa loreng-loreng harimau serta menggunakan pin bergambar harimau. Spanduk peringatan Hari Harimau Sedunia maupun sosialisasi mengenai harimau juga bertebaran di sudut-sudut Taman Safari Indonesia. Pada pukul 12.00, keeperr (perawat) harimau mengadakan keeper talkk di area Baby Zoo dengan tema Harimau. Keeper talk merupakan bagian dari education program untuk mengenalkan organ harimau kepada pengunjung. Program tersebut juga menyosialisasikan akibat perburuan liar yang menyebabkan kepunahan harimau.
Perhimpunan Alumni Siswa Strada (Alsistra) Pejompongan, Jakarta, siap mewadahi para siswa mulai TK, SD, sampai SMP agar menjadi wirausaha andal dan profesional. Bertepatan dengan perayaan Reuni Akbar 40 Tahun Strada Pejompongan, Alsistra berkomitmen dalam berbagi ilmu dan pengalaman kepada para siswa, khususnya di Strada Pejompongan. Ketua Tim Formatur Alsistra Society Hendra Surip mengatakan bahwa banyak alumni Strada Pejompongan yang berhasil menjadi wirausaha serta berbagai profesi seperti dokter, pilot, atau pengacara. Menurut Hendra yang juga merupakan General Manager Oria Hotel, Jakarta, Sabtu (29/7), menekankan pihaknya mempersiapkan siswa agar memiliki bekal cukup untuk dapat menguasai bidang apa pun yang ingin digeluti di masa depan.
METRO TV
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
23
MINGGU, 6 AGUSTUS 2017
FOTO
Menumpang neduh di stasiun subway Zhejiang yang berpendingin udara.
HALAMAN 24
Menahan terik.
FOTO-FOTO: AFP/CHINA OUT
Menikmati semilir angin laut di tepian laut di ibu kota Shanghai.
Panasnya Tiongkok TEKS: MI/SUMARYANTO BRONTO
D
Bermain mahjong di kolam renang Chongqing.
Perahu wisata kandas di Sungai Mihe yang mengering.
Tertidur di sebuah toko furniture.
Mengungsi di bungker tempat perlindungan bom.
I kolam renang itu orang-orang duduk berderet sambil bermain mahjong dan catur Tiongkok. Banyak yang mengenakan pakaian renang, tapi tidak sedikit pula yang mengenakan baju biasa bahkan jaket berpenutup kepala. Sepertinya gelombang panas yang sedang melanda Tiongkok sulit diusir meski tubuh sudah berendam di kolam renang. Maka seperti yang terlihat di taman air di Chongqing di barat daya ‘Negeri Tirai Bambu’ itu, pengunjung perlu usaha ekstra untuk menepis terik. Kota Madya Chongqing termasuk dalam kawasan di 21 provinsi di Tiongkok yang temperaturnya mencapai 40 derajat celsius. Beragam cara dilakukan masyarakat untuk ngadem sejenak. Pusat belanja merupakan salah satu tempat favorit untuk mencari kesejukan itu. Apalagi jika itu adalah toko furnitur yang menyediakan tempat tidur empuk, jadilah warga Tiongkok tidak sungkan untuk menumpang tidur. Bahkan ketika tidak ada tempat tidur pun, lantai marmer yang dingin sudah bisa membuat orang rebahan dengan merdeka. Tidak hanya jamak dengan manusia, Tiongkok memang juga punya cara yang jamak untuk mengusir panas. (M-3)